ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan...

30
hi marein PEDOMAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. 2019

Transcript of ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan...

Page 1: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

hi marein

PEDOMAN

ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA

(CODE OF CONDUCT)

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

2019

Page 2: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (yang seianjutnya disebut "Marein" atau "Perusahaan")

menyadari pentingnya arti implementasi GCG sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai

dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan, tidak hanya bagi Pemegang

saham (shareholder) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholder). Untuk itulah,

Marein berkomitmen mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan

melalui penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct).

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) berlaku untuk seluruh individu yang

bertindak atas nama Marein baik Dewan Komisaris, Direksi maupun Karyawan (yang seianjutnya

disebut "Insan Marein"), pemegang saham serta seluruh stakeholder atau mitra kerja yang

melakukan transaksi bisnis dengan Marein.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) adalah sekumpulan komitmen yang terdiri

dari etika bisnis Perusahaan dan etika Kerja dari Insan Marein yang disusun untuk membentuk,

mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang

sesuai dengan budaya Marein dalam mencapai visi dan misi Perusahaan.

Marein senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk

mengimplementasikannya, serta mewajibkan setiap tingkatan dalam Perusahaan, bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa pedoman etika bisnis dan etika kerja dipatuhi dan dijalankan

dengan baik pada jajaran masing-masing. Sebagai bentuk pernyataan tersebut, Pedoman Etika

Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris

dan Direksi. Guna mendorong implementasi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of

Conduct) dapat berjalan baik perlu dilaksanakan program sosialisasi di Perusahaan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) senantiasa disesuaikan dengan

perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis Perusahaan. Diharapkan

kepada semua pihak untuk memberikan masukan terhadap pengembangan Pedoman Etika Bisnis

dan Etika Kerja (Code of Conduct) agar sejalan dan bersinergi dengan nilai yang telah ada di

Perusahaan. Keberhasilan implementasi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct)

sangat didukung oleh semangat, komunikasi dan komitmen bersama untuk dilaksanakan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskanai Reasuransi Indonesia Thk

2

Page 3: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Marein akan mengkomunikasikan kebijakan ini kepada Pemegang Saham, Perusahaan Asuransi,

Broker, Mitra Kerja dan stakeholders lainnya untuk mendorong secara aktif agar tercipta sinergi

dan sejalan dengan penerapan Code of Conduct ini. Sebagai pedoman yang bersifat dinamis. Code

of Conduct Marein akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika

lingkungan usaha yang terjadi. Namun demikian, dalam setiap perubahannya Marein tidak akan

mengorbankan nilai yang telah ada demi keuntungan jangka pendek semata.

B. Visi dan Misi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Visi Marein:

Menjadi perusahaan reasuransi regional yang handal, terkemuka dan terpercaya.

Misi Marein:

1. Mendukung pertumbuhan industri asuransi dengan menyediakan layanan reasuransi yang

optimal dan menguntungkan bagi pemangku kepentingan.

2. Menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan dengan meningkatkan profesionalisme dan

kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan.

3. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan

melalui penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik.

C. Tujuan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja

Tujuan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) Marein ini adalah:

1. Sebagai petunjuk praktis dan pedoman kerja bagi Insan Marein yang harus dipatuhi dalam

berinteraksi sehari-hari dengan semua pihak serta harus dijadikan landasan berpikir dalam

proses pengambilan keputusan.

2. Mengembangkan standar etika bisnis terbaik yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG

khususnya di bidang perasuransian guna menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang

positif yang mendukung perilaku etis dari Insan Marein sehingga mendorong penerapan

budaya Perusahaan, yang secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan nilai

Perusahaan.

3. Mengembangkan hubungan yang harmonis, sinergi dan saling menguntungkan antara

Perusahaan/lndustri Asuransi, Broker, Mitra Kerja, Karyawan dan pihak yang berkepentingan

lainnya (stakeholders).

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) P T Aj'lAcl^an;^: R t a a c n r a n c i I n H r t n o c i a T h U

3

Page 4: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

D. Manfaat Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja

Marein berusaha untuk melaksanakan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) ini

secara konsisten sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada antara lain:

1. Karyawan

a. Memberikan pedoman kepada Karyawan tentang tingkah laku yang diinginkan dan yang

tidak diinginkan oleh Perusahaan;

b. Menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, etika dan

keterbukaan sehingga akan meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan secara

menyeluruh.

2. Perusahaan

a. Mendorong kegiatan operasional Perusahaan agar lebih efisien dan efektif, mengingat

hubungan dengan perusahaan asuransi, masyarakat, pemerintah, pemegang saham

(shareholders) lainnya dan memiliki standar etika yang harus diperhatikan;

b. Meningkatkan nilai Perusahaan dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada

para stakeholders dalam berhubungan dengan Marein sehingga menghasilkan reputasi

yang baik, yang pada akhirnya mewujudkan keberhasilan usaha dalam jangka panjang.

3. Pemegang Saham (S/7ore/)o/cfers)

Menambah keyakinan bahwa Marein dikelola secara hati-hati (prudent), efisien, transparan,

akuntabel dan wajar untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan oleh Pemegang

Saham (Shareholders) dengan tetap memperhatikan kepentingan Marein.

4. Masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan (Stakeholders)

Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan Marein.

Meningkatnya nilai Marein akan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para

Stakeholder dalam berhubungan dengan Marein yang pada akhirnya akan menciptakan

kesejahteraan ekonomi-sosial bagi masyarakat dan pihak lain yangterkait.

E. Prinsip-prinsip Gooof Corporate Governance

Marein melakukan kegiatan usaha dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan yang

mencerminkan perhatian tidak hanya kepada Pemegang Saham tetapi Juga pihak lain yang

berkepentingan (stakeholders). Prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan dalam

penyusunan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) sebagai berikut:

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskaoai Reasuransi Indonesia Tbk.

4

Page 5: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

1. rransporency (Transparansi)

yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan

dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan.

2. Accountability (Akuntabilitas)

yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pekerjaan sehingga

pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.

3. Responsibility (Pertanggungjawaban)

yaitu kesesuaian dalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

4. /ndependency (Kemandirian)

yaitu suatu keadaan dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan

kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

5. Fairness (Kewajaran)

yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak Stakeholders yang timbul

berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

F. Istilah-istilah yang Dipergunakan

1. Benturan kepentingan adalah keadaan di mana seorang Insan Marein mempunyai

kepentingan selain kepentingan Perusahaan sehingga dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan dan dapat mengakibatkan Perusahaan tidak mendapatkan hasil terbaik.

2. Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara

umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar dan memberi nasihat kepada Direksi dalam

menjalankan kegiatan pengurusan Perusahaan.

3. Direksi adalah Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas

pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan

Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar.

4. Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang diyakini sebagai suatu standar perilaku.

5. Good Corporate Governance / GCG (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik) adalah komitmen,

aturan main dan praktek penyelenggaraan kegiatan yang sehat dan beretika berdasarkan

prinsip-prinsip dalam GCG.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

5

Page 6: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

6. Insan Marein adalah Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan PT Maskapai Reasuransi

Indonesia Tbk.

7. Karyawan adalah tenaga kerja yang bekerja dan menerima gaji / upah dalam hubungan kerja

dengan Perusahaan.

8. Keluarga Langsung terdiri dari: Suami, Istri dan Anak.

9. Keluarga Tidak Langsung terdiri dari: Ayah, Ibu, Ayah/lbu Mertua, Adik, Kakak, Ipar, Menantu,

Keponakan, dan Cucu.

10. Organ Perusahaan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan

Komisaris.

11. Pengawas Pelaksanaan Etika Bisnis dan Etika Kerja (yang seianjutnya disebut "Pengawas")

adalah pejabat yang menjalankan fungsi pengawasan atas penerapan etika bisnis dan etika

kerja yang terdiri dari Dewan Komisaris kepada Direksi dan Direksi kepada Karyawan.

12. Perusahaan adalah PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk atau dikenal dengan Marein Tbk.

13. Perusahaan Reasuransi adalah Perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan ulang

terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan asuransi, Perusahaan Penjaminan, atau

Perusahaan Reasuransi lainnya.

14. Rapat Umum Pemegang Saham (yang seianjutnya disebut "RUPS") adalah organ Perusahaan

yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam

batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dan atau Anggaran

Dasar Perusahaan.

15. Stakeholders adalah pihak-pihak pemangku kepentingan yang mempunyai peranan dalam

menentukan keberhasilan Perusahaan, baikyang berada di dalam lingkup Perusahaan (Dewan

Komisaris, Direksi, Pemegang saham. Investor, karyawan, dan Iain-Iain) maupun yang berada

di luar lingkup Perusahaan (Perusahaan Asuransi, Mitra Kerja, Pemerintah, Perbankan, Media

Massa/Pers dan Masyarakat sekitar).

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

6

Page 7: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB II

ETIKA BISNIS

A. Etika Hubungan Perusahaan dengan Pemerintah

Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah dalam berbagai hal yang

terkait dengan usaha Perusahaan. Dalam melakukan hubungan dengan Pemerintah, Perusahaan

harus senantiasa menjaga etika berusaha dan tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang dapat

dianggap sebagai perbuatan yang tidak patut dan berpotensi melanggar etika. Oleh karena itu,

Perusahaan harus melakukan sebagai berikut:

1. Membina komunikasi yang baik dan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

2. Menjalin kerjasama dengan Pemerintah dalam pemecahan masalah yang terkait dengan

kegiatan Perusahaan. Setiap Anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas

kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas.

3. Mendukung dan mengamankan program Pemerintah dengan tetap memperhatikan

kepentingan Perusahaan.

4. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Pemerintah, Otoritas Jasa

Keuangan, Bursa Efek Indonesia, kementerian terkait, perpajakan dan peraturan lainnya.

5. Tidak menjanjikan, memberi atau menawarkan sesuatu kepada Pejabat Pemerintah secara

langsung maupun tidak langsung dengan maksud mempengaruhi atau sebagai imbalan atas

apa yang telah dilakukan.

6. Melakukan pertemuan-pertemuan informal dan dialog dengan pejabat Pemerintah dalam

rangka menumbuhkan saling percaya, pemahaman yang benar atas ketentuan peraturan yang

ada.

7. Menghindari terjadinya benturan kepentingan dan Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN) dalam

melaksanakan pekerjaan dengan Pemerintah.

B. Etika Hubungan Perusahaan dengan Pemegang Saham

Salah satu alasan penting Pemegang Saham menanamkan modal atau melakukan investasi

kedalam Perusahaan, dengan harapan memperoleh pendapatan dari bagian laba Perusahaan atau

dividen, serta modal yang ditanamkan dalam Perusahaan terlindungi. Oleh karena itu, Perusahaan

harus dikelola secara profesional dan diarahkan dalam rangka memperoleh keuntungan yang

wajar dengan tetap memperhatikan keseimbangan hubungan dengan stakeholder lainnya. Untuk

itu dalam mengelola Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

7

Page 8: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

masing memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan sehingga dapat

memberikan kontribusi yang wajar kepada Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan cara:

1. Mengelola Perusahaan secara profesional agar memberikan pertumbuhan yang

menguntungkan dan dapat menghasilkan laba yang optimal.

2. Menjamin hak-hak pemegang saham mendapatkan informasi mengenai Perusahaan secara

tepat waktu dan teratur serta berupaya melaksanakan semua hasil keputusan RUPS.

3. Memelihara dan mempertahankan tingkat kesehatan dan kinerja Perusahaan sesuai dengan

pedoman penilaian yang berlaku.

4. Melaksanakan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko dengan baik.

5. Melindungi kepentingan pemegang saham dan memberikan kontribusi (return) yang wajar

bagi pemegang saham.

6. Melaksanakan suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di semua lini organisasi

untuk meningkatkan kinerja Perusahaan.

7. Menyediakan informasi secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan mudah dimengerti oleh

pemegang saham.

8. Kelangsungan hidup Perusahaan tidak hanya merupakan tanggung jawab Direksi dan Dewan

Komisaris serta jajaran manajemen saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab Pemegang

Saham. Untuk itu Pemegang Saham harus melakukan sebagai berikut:

a. Mengupayakan dan menjembatani sinergi dan kerjasama bisnis Perusahaan dengan

perusahaan lain guna memperkuat kinerja dan struktur permodalan dan menciptakan

nilai tambah bagi Perusahaan.

b. Memenuhi kebutuhan modal Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Tidak memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau

kelompok usahanya dengan semangat dan cara yang bertentangan dengan peraturan

Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

d. Tidak mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang merupakan tanggung jawab

dan wewenang manajemen Perusahaan.

e. Meningkatkan peran dan partisipasi dalam memberikan masukan peluang bisnis yang

dapat dilakukan Perusahaan.

C. Etika Hubungan Perusahaan dengan Karyawan

Perusahaan memberlakukan karyawan secara adil (fair) dan tidak membedakan suku, agama, ras

dan jenis kelamin (gender) dalam segala aspek. Perusahaan menyadari bahwa karyawan

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskaoai Reasuransi Indonesia Tbk.

8

Page 9: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perusahaan.

Oleh karena itu, antara Perusahaan dan karyawan dituntut untuk selalu menjalin hubungan yang

dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang. Perusahaan dalam melaksanakan etika dengan

karyawan memperhatikan sebagai berikut:

1. Menghormati hak dan kewajiban karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan serta

menempatkan peraturan Perusahaan sebagai landasan dalam membina hubungan dengan

karyawan.

2. Membangun komunikasi yang efektif melalui pertemuan dan konsultasi langsung yang

diselenggarakan oleh Perusahaan.

3. Menciptakan ikIim kompetisi yang sehat diantara karyawan dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya.

4. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengoptimalkan potensi diri, kemampuan

dan keahliannya sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif untuk mengerahkan

potensi dan kapabilitas terbaiknya untuk kemajuan Perusahaan.

5. Meningkatkan kompetensi karyawan melalui pendidikan, kursus, dan pelatihan sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan teknoiogi.

6. Memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan mempertimbangkan kemampuan

Perusahaan.

7. Memberikan penghargaan kepada segenap karyawan sepadan dengan prestasi dan jerih

payahnya sesuai dengan kapasitas, fungsi, dan tingkat tanggung jawabnya.

8. Melarang setiap bentuk diskriminasi, pelecehan, intimidasi, berdasarkan suku, agama, ras,

jenis kelamin, umur, dan daerah asal.

9. Mendukung penciptaan hubungan atasan bawahan dan rekan sekerja yang kondusif,

produktif, dan inovatif.

10. Menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari suasana pertentangan kepentingan dan

kondusif untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas dan inovatif.

11. Menjadikan Perusahaan sebagai satu-satunya tempat berkarya yang berkualitas bagi segenap

karyawan demi kepentingan Perusahaan dan karyawan.

12. Mendorong karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Perusahaan.

13. Mencegah terjadinya diskriminasi, subjektivitas, dan pemberian perlakuan khusus di luar

ketentuan yang berlaku.

14. Menginformasikan secara transparan kebijakan Perusahaan yang terkait/berpengaruh pada

kesejahteraan karyawan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

9

Page 10: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

15. Menginformasikan perkembangan kinerja Perusahaan.

16. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih (resik), ringkas, rapi, rawat, sehat, aman, dan

nyaman bagi Insan Marein, bebas dari segala tindakan yang secara tegas ataupun dapat

diintepretasikan sebagai tindakan pelecehan atau intimidasi.

17. Menciptakan lingkungan kerja yang menjamin kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja

(K3) serta kenyamanan bagi karyawan.

18. Menghargai, menjaga catatan dan informasi Marein terhadap pemanfaatan di luar

kepentingan Perusahaan.

19. Menerapkan pemberian penghargaan atau hadiah (reward) dan pemberian hukuman

(punishment) secara konsisten sesuai dengan peraturan yang berlaku.

20. Memberikan kebebasan bagi Insan Marein dalam menjalankan ibadahnya sesuai dengan

keyakinan masing-masing.

21. Memperhatikan dan menindaklanjuti setiap saran yang disampaikan karyawan.

D. Etika Hubungan Perusahaan dengan Mitra Kerja

Perusahaan meningkatkan ikIim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan

mitra kerja sesuai dengan kaidah bisnis yang berlaku dengan cara sebagai berikut:

1. Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra kerja dan

tidak melanggar aturan dan prosedur.

2. Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik.

3. Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi yang terbaik

dalam rangka peningkatan kinerja.

E. Etika Hubungan Perusahaan dengan Pesaing

Perusahaan menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan cara

sebagai berikut:

1. Melakukan kajian yang berkesinambungan untuk mengetahui posisi pesaing.

2. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan bisnis dan layanan

yang bermutu.

3. Melakukan kerjasama untuk meningkatkan kapasitas dan spreading the risk.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Cade of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

10

Page 11: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

F. Etika Hubungan Perusahaan dengan Perusahaan Asuransi dan Retro

1. Perusahaan harus memiliki coverage otomatis dari Retro.

2. Perusahaan harus memiliki retensi sendiri untuk setiap penutupan risiko yang besarnya

didasarkan atas modal sendiri (ekuitas) dan profil risiko yang bersangkutan.

3. Setiap penutupan reasuransi yang bersifat otomatis [treaty) harus didasarkan pada perjanjian

yang disepakati oleh Asuransi dan Reasuransi.

G. Etika Hubungan Perusahaan dengan Penyedia Barang dan Jasa

Penyedia barang dan jasa atau pemasok merupakan mitra bisnis Perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan barang dan jasa bagi Perusahaan. Pemasok memiliki hak dan kewajiban yang harus

dihormati sesuai ketentuan perjanjian. Dalam melakukan transaksi pengadaan barang dan jasa

terkadang timbul situasi yang dapat menciptakan benturan kepentingan dan berpotensi

menghilangkan independensi dan objektivitas. Dalam kondisi demikian, Perusahaan harus tetap

menjaga etika bisnis dan setiap keputusan yang diambil didasarkan pada pertimbangan

profesional yang menguntungkan Perusahaan. Untuk itu Perusahaan harus melakukan sebagai

berikut:

1. Merencanakan jumlah dan jenis kebutuhan barang dan jasa Perusahaan dengan melakukan

koordinasi dan sinergi antara pemakai [user) dengan fungsi yang terkait dengan proses

pengadaan barang dan jasa.

2. Memberlakukan penyedia barang dan jasa sebagai mitra bisnis dengan saling menghormati

hak dan kewajiban masing-masing.

3. Melakukan dan memelihara komunikasi serta koordinasi yang baik dengan penyedia barang

dan jasa.

4. Memberikan kesempatan yang sama kepada penyedia barang dan jasa serta terbuka kepada

supplier yang baru sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan Perusahaan.

5. Memberikan informasi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap dan transparan kepada calon

penyedia barang dan jasa.

6. Menciptakan ikIim kompetisi yang fair dan transparan dalam pengadaan barang dan jasa.

7. Mendapatkan barang dan jasa yang memenuhi aspek kualitas, jumlah, harga, sumber, waktu,

yang tepat.

8. Melakukan pembayaran pada penyedia barang dan jasa dengan tepat waktu.

9. Menjaga dan mempertahankan kepercayaan penyedia barang dan jasa kepada Perusahaan.

10. Menindaklanjuti setiap keluhan dan keberatan penyedia barang dan jasa secara cepat.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

11

Page 12: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

H. Etika Hubungan Perusahaan dengan Masyarakat

Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat memiliki tanggung jawab sosial sebagaimana

layaknya warga individu lainnya. Kebebasan untuk mengejar sasaran dan tujuan bisnis juga

mengandung tuntutan atau kewajiban untuk memastikan bahwa kebebasan tersebut dilakukan

dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan lingkungan dan masyarakat di sekitar

Perusahaan dimana Perusahaan beroperasi. Untuk itu Perusahaan beserta semua insannya harus

melakukan sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen menjadi warga negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai sosial budaya

masyarakat setempat dimana Perusahaan beroperasi.

2. Mendukung program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat sesuai

dengan kemampuan Perusahaan.

3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang program sosial kemasyarakatan yang akan

dilaksanakan oleh Perusahaan.

4. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan untuk memberdayakan potensi

masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar Perusahaan.

I. Etika Hubungan Perusahaan dengan Media Massa

Perusahaan memandang media massa merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

berkomunikasi dengan stakeholders dan berperan dalam mendukung keberhasilan usaha. Untuk

itu pemanfaatan media massa ditempatkan pada posisi yang seimbang dalam hal-hal sebagai

berikut:

1. Menjadikan media massa sebagai mitra usaha dan alat promosi untuk membangun dan

meningkatkan citra Perusahaan yang baik dimata stakeholders.

2. Menjadikan media massa sebagai sarana untuk menerima masukan atau kritik yang relevan

dan berimbang dari stakeholders guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja Perusahaan.

3. Penyampaian informasi Perusahaan kepada media massa harus berpegang kepada kebenaran

sesuai dengan kode etik jurnalistik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

dilakukan oleh pejabat yang berwenang atau ditunjuk.

4. Memberikan kesempatan kepada media massa untuk membangun kerja sama dalam

pemuatan berita dan program sosial Perusahaan sebagai bagian dalam memberikan informasi

kepada stakeholders Perusahaan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja {Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

12

Page 13: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

J. Etika Hubungan Perusahaan dengan Organisasi Profesi

Perusahaan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi untuk

memperoleh informasi perkembangan ilmu pengetahuan, bisnis, mendapatkan peluang bisnis

dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan:

1. Menerapkan standar yang ditetapkan organisasi profesi selama sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan Perusahaan.

2. Memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi.

3. Berbagi informasi dan data selama tidak bertentangan dengan kerahasiaan Perusahaan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

13

Page 14: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB III

ETIKA KERJA

A. Etika Menjaga Nama Baik Perusahaan

Menjaga nama baik Perusahaan merupakan kewajiban seluruh Insan Marein, sikap dan perilaku

Insan Marein dalam berinteraksi dengan komunitas dan pihak-pihak lain di luar Perusahaan dinilai

oleh masyarakat secara langsung atau tidak langsung sebagai cerminan dari budaya Perusahaan

serta menjadi tolok ukur dalam menilai citra Perusahaan. Untuk itu segenap Insan Marein harus

selalu:

1. Bersikap jujur dan terbuka, berpijak pada nilai-nilai budaya Perusahaan, menaati sistem dan

prosedur secara konsisten, mematuhi norma-norma masyarakat serta mematuhi peraturan

Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Mempunyai rasa memiliki kewajiban untuk selalu menjaga nama baik dimana Insan Marein

berada dan selalu mempertimbangkan dampak suatu tindakan ataupun perbuatan terhadap

citra Perusahaan.

3. Menghindarkan diri dari perbuatan atau hal-hal yang dapat mencemarkan nama baik

Perusahaan dan atau dapat menurunkan citra Perusahaan.

B. Etika Menjaga Hubungan Baik Antar Karyawan

Hubungan baik yang terjalin antar Insan Marein akan menciptakan suasana kerja yang positif,

harmonis, dan dinamis. Oleh karena itu segenap Insan Marein harus selalu menjaga hubungan

baik, saling menghormati sehingga tercipta suasana kerja yang saling mendukung serta

menumbuhkan suatu tim kerja yang kuat guna mendukung produktifitas Perusahaan. Hubungan

baik antar Insan Marein mencakup hubungan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya

maupun sesama Insan Marein. Sebagai atasan harus memiliki sikap sebagai berikut:

1. Memberikan contoh serta teladan yang baik dan tanggap terhadap aspirasi bawahan serta

bersedia menanggung risiko dan tanggung jawab jabatannya.

2. Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada bawahan untuk bekerja secara produktif,

memberi kesempatan untuk mengembangkan karir serta tidak menjerumuskan bawahan

pada tindakan yang tercela.

3. Memberikan motivasi kepada bawahan agar dapat bekerja dengan baik dan memberikan

penghargaan yang sesuai.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

14

Page 15: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Memperhatikan dan mempertimbangkan masukan dari bawahan dalam setiap pengambilan

keputusan.

5. Menilai bawahan berdasarkan prestasi dan kemampuan dengan ukuran penilaian yang jelas.

6. Mengenakan sanksi kepada bawahan atas dasar tingkat kesalahan dan bukan atas dasar balas

dendam.

7. Sebagai bawahan harus memiliki sikap sebagai berikut:

a. Menunjukan minat, semangat, dan disiplin dalam bekerja.

b. Memiliki dedikasi dan tanggap terhadap pemikiran positif atasan.

c. Menjaga kebijakan atasan terhadap komitmen Perusahaan.

d. Mendiskusikan masalah dan memberikan masukan kepada atasan secara baik dan santun.

e. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan atasan dan berusaha memenuhi target yang

ditentukan.

Sedangkan sesama Insan Marein harus memiliki sikap sebagai berikut:

1. Membina komunikasi dan hubungan yang harmonis serta tanggap terhadap kebutuhan

sesama insan Marein dengan tetap mengedepankan kepentingan Perusahaan.

2. Melakukan koreksi dengan cara yang santun dan tidak saling menyalahkan.

3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman kerja kepada rekan kerjanya.

Untuk menjaga hubungan baik antar Insan Marein, segenap karyawan harus menjauhkan diri,

mencegah dan tidak melakukan sebagai berikut:

1. Penekanan/lntimidasi

Melaksanakan tugas dan fungsinya dengan melakukan penekanan atau intimidasi terhadap

sesama rekan kerja, atasan atau bawahan untuk kepentingan tertentu, baik pribadi atau

kepentingan pihak lain, internal maupun eksternal.

2. Penghinaan

Melaksanakan tugas dan fungsinya dengan melakukan tindakan dan atau menggunakan kata-

kata yang dapat diartikan penghinaan, kata-kata kasar dan tidak senonoh terhadap rekan

kerja, atasan atau bawahan.

3. Pelecehan

Tindakan dan atau ucapan yang mengandung unsur pelecehan terhadap hal-hal yang

berhubungan dengan latar belakang, suku, agama, ras, adat istiadat, gender dan hal-hal lain

yang berkaitan dengan norma kesusilaan dan kesopanan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

15

Page 16: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Provokasi

Memanfaatkan posisi atau jabatan untuk memaksa dan memprovokasi rekan kerja, atasan

atau bawahan untuk kepentingan politik tertentu atau kepentingan lain sejenis yang diyakini

dan dianggap akan dapat membahayakan Perusahaan.

5. Persaingan tidak sehat

Segenap karyawan dalam mengembangkan karirnya menjauhi, menghindari, dan mencegah

cara-cara persaingan tidak sehat.

6. Pernyataan Palsu

a. Setiap Insan Marein bertanggung jawab atas setiap pernyataan yang dikeluarkan

dan/atau dibuatnya, baik itu terhadap pihak di dalam Perusahaan maupun pihak di luar

Perusahaan.

b. Pernyataan yang dimaksud adalah pernyataan lisan dan tertulis.

c. Insan Marein bertanggung jawab memberikan pernyataan yang akurat dan benar kepada

pihak di luar maupun di dalam Perusahaan.

C. Etika Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perusahaan

Insan Marein memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan data dan informasi

Perusahaan. Tanggung jawab ini tidak terbatas pada data yang berasal dari dalam Perusahaan

saja, namun termasuk data yang berasal dari pihak luar seperti pelanggan maupun penyedia

barang dan jasa. Untuk itu segenap insan Marein harus melakukan sebagai berikut:

1. Mengelola setiap informasi berdasarkan tingkat kerahasiaan dan mengamankan informasi

sebagai salah satu sumber daya dalam meningkatkan daya saing Perusahaan.

2. Memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders dengan tetap

mempertimbangkan kepentingan Perusahaan.

3. Memberikan jaminan kepada pihak luar khususnya pelanggan dan pemasok bahwa semua

data dan informasi yang berkaitan dengan bisnis pelanggan dan pemasok akan dijaga

kerahasiaannya dan pemanfaatannya hanya untuk tujuan bisnis, tidak diberikan kepada pihak

lain yang tidak berwenang kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang mengeluarkan

data.

4. Memberikan jaminan bahwa semua data dan informasi yang diperoleh dari pihak luar dimana

Perusahaan melakukan bisnis hanya dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan dan dilarang menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

16

Page 17: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5. Dalam hal tertentu ketika Insan Marein berhenti bekerja atau meninggalkan Perusahaan,

maka seluruh dokumen atau catatan termasuk softcopy yang didapat selama bekerja di

Perusahaan akan tetap menjadi milik Perusahaan.

6. Tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan informasi pihak ketiga, dan

Perusahaan tetap melekat meskipun insan Marein sudah tidak lagi bekerja di Perusahaan.

Untuk menjaga kerahasian data bisnis, data karyawan maupun data lainnya, maka Insan

Marein dilarang sebagai berikut:

a. Memberikan data dan informasi mengenai pelanggan dan pemasok kepada pihak

manapun sesuai aturan rahasia Perusahaan dan rahasia jabatan kecuali secara hukum

dibenarkan.

b. Memberikan data dan atau informasi yang tergolong rahasia Perusahaan, baik yang

menyangkut keuangan, kebijakan, bisnis, jasa, teknoiogi, karyawan dan data lainnya

dengan sengaja, maupun tidak sengaja yang berpotensi menimbulkan keresahan insan

Marein maupun yang dapat menimbulkan kerugian Perusahaan.

c. Menggunakan data dan informasi yang tergolong rahasia perusahaan untuk kepentingan

politik dan kepentingan pihak ketiga lainnya.

7. Gaji bagi masing-masing karyawan bersifat rahasia, oleh karena itu karyawan tidak dibenarkan

untuk memberikan data gaji kepada karyawan atau pihak lain yang tidak berkepentingan.

D. Etika Menjaga dan Memanfaatkan Harta Benda Perusahaan

Harta benda Perusahaan harus dikelola dengan baik dan benar serta digunakan untuk

kepentingan tujuan bisnis. Untuk itu setiap insan Marein bertanggung jawab menjaga dan

memelihara keutuhan serta keselamatan harta dan kekayaan Perusahaan sesuai dengan fungsi,

tugas, dan tanggung jawab masing masing berdasarkan aturan dan kebijakan Perusahaan. Selain

untuk kepentingan dan tujuan bisnis, setiap insan Marein dilarang melakukan sebagai berikut:

1. Menggunakan dan memanfaatkan harta benda Perusahaan untuk kepentingan pribadi.

2. Menggunakan dan memanfaatkan harta benda Perusahaan untuk kepentingan dan aktivitas

politik serta pihak ketiga lainnya.

3. Menggunakan dan memanfaatkan harta benda Perusahaan untuk kegiatan dan atau tujuan

yang melanggar hukum dan etika.

4. Atas kewenangannya berusaha memiliki, menjual, menggadaikan dan menyewakan harta

benda Perusahaan kepada pihak lain.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

17

Page 18: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

E. Etika Menjaga Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bersih merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari

insan Marein memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan kerja

dengan melakukan sebagai berikut:

1. Mematuhi semua peraturan yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan, serta

kesehatan kerja dan lingkungan.

2. Tanggap terhadap keadaan darurat yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan,

pencemaran, dan bencana alam.

3. Mengamankan lingkungan kerja, termasuk harta benda, data dan transaksi bisnis Perusahaan.

4. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu keamanan dan kebersihan lingkungan

kerja seperti menggunakan minuman keras, melakukan perjudian, membawa benda-benda

berbahaya, membawa dan menggunakan obat-obat terlarang serta tindakan-tindakan tercela

lainnya.

5. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan norma-norma agama,

hukum dan etika kesusilaan.

6. Melaporkan kepada manajemen, apabila mengetahui adanya kondisi yang membahayakan

keamanan dan lingkungan kerja atau merugikan harta kekayaan Perusahaan.

F. Etika Melakuan Pencatatan Data dan Pelaporan

Integritas laporan keuangan dipengaruhi oleh pencatatan data transaksi bisnis dan penyusunan

laporan kerja yang dilakukan oleh Insan Marein. Oleh karena itu, pembukuan Perusahaan harus

menghasilkan data yang akurat dan dapat dipakai sebagai dasar untuk menyusun laporan yang

tepat dan dapat dipertanggungjawabkan baik kepada manajemen, pemegang saham, pelanggan

ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Perusahaan tidak memberikan toleransi

terhadap setiap kesalahan yang disengaja ataupun kegiatan yang menyesatkan dalam melakukan

pembukuan Perusahaan.

Untuk menjamin pencatatan data Perusahaan yang akurat dan penyusunan laporan yang baik dan

benar maka setiap Insan Marein harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mencatat data dengan teliti, lengkap, akurat, tepat waktu dan mengadministrasikan data

dengan rapi dan tertib.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

18

Page 19: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Mencatat data dari sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak

diperkenankan mengubah dan menyalahgunakan informasi.

3. Dilarang melakukan tindakan kecurangan ataupun manipulasi data untuk kepentingan pribadi

maupun pihak ketiga.

4. Menyusun laporan secara teliti, akurat, dan tepat waktu dengan mempertimbangkan segala

aspek yang dapat menggambarkan kondisi Perusahaan yang sebenarnya.

5. Menyusun laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif berdasarkan hasil analisa dan

evaluasi data yang benar.

6. Bertanggung jawab atas kebenaran data yang dicatat dan dilaporkan.

G. Etika Menghindari Benturan Kepentingan

Benturan kepentingan {conflict of interest) terjadi jika Insan Marein memiliki dua atau lebih

kepentingan yang saling bertentangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan

Perusahaan. Dalam kondisi demikian, setiap keputusan yang diambil oleh setiap Insan Marein

harus didasarkan semata-mata untuk kepentingan terbaik dan menguntungkan bagi Perusahaan

serta pemegang saham. Oleh karena itu, setiap Insan Marein harus menghindarkan diri dan

menjauhi situasi yang dapat menimbulkan suatu benturan kepentingan.

Untuk menghindari konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan Perusahaan, setiap

Insan Marein dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan perbuatan/tindakan atau menempatkan diri pada posisi yang dapat menimbulkan

benturan kepentingan antara dirinya dengan Perusahaan.

2. Memiliki saham atau melakukan investasi dengan badan usaha lain yang bermitra bisnis atau

memiliki keterkaitan bisnis dengan Perusahaan.

3. Memiliki usaha yang berhubungan langsung atau terkait dengan aktivitas Perusahaan.

4. Merangkap bekerja di perusahaan lain atau memegang jabatan pada lembaga/institusi lain

dalam bentuk apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi dan/atau

Dewan Komisaris.

5. Memanfaatkan informasi internal untuk keuntungan pribadi atau bisnis diluar Perusahaan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

19

Page 20: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

H. Etika Menghindarkan Diri Dari Penyuapan

Suap dapat diartikan sebagai perbuatan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seorang

pejabat dengan maksud agar yang bersangkutan berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam

jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Menawarkan, menerima atau

mengarahkan orang lain untuk melakukan penyuapan merupakan hal yang tidak dapat diterima

dan berakibat menurunkan citra Perusahaan.

Guna menjaga kinerja Perusahaan dan kinerja pribadinya, setiap Insan Marein harus mencegah

dan menghindarkan diri dari penyuapan dalam cara dan bentuk apapun yang dapat merugikan

Perusahaan dan mampu mewujudkan komitmen kepada kepentingan Perusahaan dalam

berhubungan dengan stakeholders. Untuk itu setiap Insan Marein dilarang melakukan hal-hal

sebagai berikut:

1. Menjanjikan atau memberikan harapan peluang pekerjaan kepada pihak lain sehubungan

dengan tugas dan jabatannya.

2. Menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pelanggan, pemasok atau pihak lainnya yang

berkaitan dengan pekerjaan.

3. Meminta atau menerima sesuatu kepada/dari pihak lain sebagai imbalan atas keputusan yang

telah atau akan diambil sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

4. Membiarkan atau mengijinkan anggota keluarga menerima imbalan dari pihak lain

sehubungan dengan tugas dan jabatannya.

5. Memberi imbalan dalam bentuk apapun kepada pihak ketiga karena suatu jabatan dengan

maksud mempengaruhi atau mengubah suatu keputusan/hasil penilaian.

I. Etika Tidak Memanfaatkan Kedudukan dan Jabatan untuk Kepentingan Pribadi

Dalam melaksanakan tugas, setiap Insan Marein harus mengedepankan kepentingan Perusahaan

diatas kepentingan pribadi atau golongan. Insan Marein tidak dibenarkan memanfaatkan atau

menyalahgunakan jabatan dan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan pribadi ataupun golongan

yang dapat merugikan Perusahaan baik dari segi finansial maupun kinerja Perusahaan.

Untuk itu setiap Insan Marein harus menggunakan wewenang dan jabatan untuk efektivitas

operasional sesuai dengan peraturan Perusahaan dan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Memanfaatkan kedudukan dan wewenangnya dengan melakukan tindakan yang diyakini

memberikan keuntungan diri sendiri atau orang lain, baik langsung maupun tidak langsung

dan mengakibatkan kerugian Perusahaan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

20

Page 21: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Menyalahgunakan wewenang, kesempatan, atau sarana yang ada karena jabatan dan

kedudukannya untuk kepentingan pribadi, keluarga, teman dekat, atau pihak-pihak lain, yang

secara langsung ataupun tidak langsung merugikan Perusahaan.

3. Menyalahgunakan wewenang, kesempatan, atau sarana yang ada karena jabatan dan

kedudukannya untuk memaksa orang lain melakukan sesuatu, memberikan sesuatu,

melakukan pembayaran, memotong sebagian dalam melakukan pembayaran dengan tujuan

meraih keuntungan pribadi atau pihak lain.

4. Melakukan permufakatan atau kerjasama secara melawan hukum antar insan Perusahaan

atau antar Insan Marein dengan pihak lain yang merugikan Perusahaan, orang lain, dan

masyarakat.

5. Melakukan perbuatan melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan

atau teman dekatnya di atas kepentingan Perusahaan.

J. Etika Tidak Menerima Hadiah atau Imbalan dan Jamuan Bisnis

Kebijakan Perusahaan mengenai hadiah atau imbalan maupun jamuan bisnis dibuat untuk

menjaga reputasi Perusahaan sebagai lembaga terpercaya. Dalam menjalin hubungan dengan

mitra usaha segenap Insan Marein selalu mempertahankan objektivitas dan profesionalisme serta

memperhatikan aspek kejujuran, kewajaran, dan keadilan. Untuk itu setiap Insan Marein tidak

diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Meminta atau menerima uang atau yang disetarakan, hadiah atau sesuatu pemberian dalam

bentuk apapun termasuk fasilitas atau jasa hiburan yang diketahui atau patut diduga

pemberian itu mungkin terkait dengan jabatan atau pekerjaan sehingga menimbulkan kesan

kompromi dalam pengambilan keputusan.

2. Mengijinkan atau membiarkan anggota keluarga baik langsung maupun tidak langsung

meminta atau menerima uang atau yang disetarakan, hadiah atau pemberian dalam bentuk

apapun termasuk fasilitas dan jasa hiburan yang diketahui atau patut diduga mempunyai

hubungan langsung maupun tidak langsung dengan jabatan atau pekerjaan.

3. Menjanjikan peluang pekerjaan kepada mitra bisnis dengan harapan mendapatkan imbalan

atau hadiah sehubungan dengan tugas dan jabatannya sebagai pengambil keputusan.

4. Membiarkan diri pada keadaan yang tidak memungkinkan untuk menolak sesuatu pemberian

imbalan atau hadiah dari mitra bisnis.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

21

Page 22: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5. Memberikan jamuan bisnis yang beriebihan atau dengan tujuan mempengaruhi

pertimbangan bisnis yang tidak wajar dalam kaitan dengan perjanjian atau transaksi yang

melibatkan Perusahaan.

6. Menerima jamuan bisnis yang dapat menimbulkan kewajiban tertentu dan mempengaruhi

objektivitas serta kemandirian dalam pengambilan keputusan bisnis.

7. Larangan menerima uang atau yang disetarakan dengan uang dapat dikecualikan jika uang

yang diterima tersebut diberikan dalam batas kewajaran dan kepatutan dalam rangka:

a. Perkawinan karyawan atau anak karyawan.

b. Khitanan anak karyawan.

c. Sumbangan pada saat karyawan, istri, suami, anak, menantu, orang tua, atau mertua,

karyawan mendapat musibah.

K. Etika Pemanfaatan Fasilitas Teknoiogi Informasi

Sistem Teknoiogi Informasi yang dimiliki dan digunakan Perusahaan berupa komputer dan

jaringan, sistem komunikasi elektronik: (termasuk: e-mail) serta telepon dan sistem informasi

lainnya yang diproses dengan komputer merupakan aset/properti yang disediakan Perusahaan

sebagai sarana untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan yang berhubungan dengan bisnis

Perusahaan.

Untuk itu setiap Insan Marein yang diberi tugas menangani, menggunakan, dan memanfaatkan

fasilitas Sistem Teknoiogi Informasi milik Perusahaan harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menggunakan fasilitas hanya semata-mata untuk tujuan dan kepentingan bisnis serta dalam

rangka memberikan pelayanan kepada pelanggan yang lebih memuaskan.

b. Menjaga fasilitas dari kemungkinan penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang yang

dapat mempengaruhi keamanan data Perusahaan dan dapat mengakibatkan kerugian

Perusahaan.

c. Memiliki komitmen, tanggung jawab dan bersedia menanggung kerugian apabila terjadi

penyalahgunaan oleh pihak lain sebagai akibat kelalaian dalam melaksanakan tugas.

d. Tidak diperkenankan menggunakan teknoiogi informasi untuk menciptakan, memperbanyak,

menyimpan atau memindahkan informasi yang bersifat terlarang dan melanggar hukum,

bersifat diskriminatif, dan intimidasi untuk tujuan pribadi maupun pihak lain.

e. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas Teknoiogi Informasi secara bertanggung jawab dan

tidak diperkenankan menggunakan Teknoiogi Informasi untuk mengakses situs yang berisi

informasi yang melanggar hukum dan nilai susila.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

22

Page 23: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

L. Etika Tidak Melakukan Ikatan dalam Aktivitas Politik

Kebijakan Perusahaan dalam kaitan dengan aktivitas politik bersikap netral terhadap semua partai

politik. Perusahaan menjamin bahwa setiap Insan Marein memiliki hak dan kebebasan untuk

menyalurkan aspirasi politik sesuai dengan pilihannya. Oleh karena itu, setiap Insan Marein baik

sebagai atasan ataupun sesama rekan kerja dilarang melakukan pemaksaan kepada karyawan

lainnya untuk mengikuti pilihan politik tertentu sehingga dapat membatasi hak individu yang

bersangkutan untuk dapat menyalurkan aspirasi politiknya. Dalam hal tertentu ketika Insan

Marein memilih aktif menjadi pengurus partai politik atau memilih untuk menjadi anggota

legislatif maka Insan Marein yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari Perusahaan.

Untuk menghindari konflik kepentingan Insan Marein dalam kaitan dengan aspirasi politiknya

maka setiap Insan Marein dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menggunakan fasilitas dan jabatan untuk kepentingan partai politik tertentu.

b. Memanfaatkan organisasi karyawan untuk berafiliasi dan bekerja sama dengan partai politik.

c. Memberikan sumbangan/bantuan dalam bentuk apapun atas nama Perusahaan untuk

kepentingan partai politik.

d. Membawa, menunjukkan, memasang dan mengedarkan simbol, gambar, ornamen partai

politik di lingkungan Perusahaan.

M. Etika di Tempat Kerja

1. Pakaian dan sepatu

a. Semua karyawan/ti diwajibkan memakai pakaian kerja yang rapi, sopan, dan mengikuti

Etika/Norma pakaian kerja pada umumnya.

b. Semua karyawan/ti tidak diperkenankan memakai:

1) Berpakaian pesta;

2) Berbahan tipis/menerawang, kaos tanpa kerah dan hiasan beriebihan;

3) Sandal atau selop;

4) Sepatu sandal.

c. Rambut agar selalu terjaga rapi, tidak diperkenankan memotong rambut model punk dan

sejenisnya.

d. Bagi Karyawan pria tidak diperkenankan memakai baju koko atau model tidak berkerah.

e. Bagi Karyawati tidak diperkenankan:

1) Memakai rok mini;

2) Memakai baju gamis.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja {Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

23

Page 24: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

f. Semua karyawan/ti diwajibkan memakai baju dan sepatu sesuai dengan SK Direksi yang

berlaku.

2. Sikap Kerja

a. Telepon maksimum bordering 3X, wajib diangkat.

b. Semua karyawan/ti tidak diperkenankan:

1) Memakai earphone saat jam kerja;

2) Bermain game dan/atau menggunakan media sosial saat jam kerja;

3) Tidur di ruang kerja, ruang rapat, atau ruang training;

4) Berniaga saat jam kerja.

c. Semua karyawan/ti tidak diperkenankan mengganggu di lingkungan kerja:

1) Bersuara keras, tertawa terbahak- bahak atau menyanyi dengan suara keras;

2) Membawa dan makan berbau menyengat seperti durian, sambal terasi dan

sejenisnya.

d. Semua karyawan tidak diperkenankan merokok di area kerja dan tangga darurat.

e. Semua karyawan/ti tidak diperkenankan mencuci kaki di wastafel.

f. Semua karyawan/ti tidak diperkenankan pada saat jam kerja keluar kantor untuk sarapan,

merokok, atau kegiatan lainnya tanpa seizin atasan.

g. Waktu istirahat yang ditentukan, digunakan untuk makan siang dan/atau beribadah.

h. Pekerjaan dilakukan secara efisien dan serius serta memanfaatkan waktu kerja secara

optimal.

N. Larangan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) dan Minuman Keras (Miras)

Insan Marein dilarang memakai, dan mengedarkan narkoba dan minuman keras.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

24

Page 25: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB IV

PENERAPAN DAN PENEGAKAN

A. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Code of conduct. Pelaksanaan sosialisasi

Code of conduct ini dilakukan oleh Divisi SDM dan Pelayanan Korporasi bersama Divisi Lain.

Marein berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Membangun komitmen bagi seluruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan Marein.

2. Mensosialisasikan Code of conduct dalam program orientasi Karyawan sesuai dengan program

yang diselenggarakan oleh Marein dan penyegaran secara berkala bagi seluruh Karyawan

Marein.

3. Mengkaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktek bisnis dan

penilaian kinerja seluruh Karyawan Marein.

4. Mengembangkan Code of conduct dan jika diperlukan dapat dijabarkan lebih lanjut dalam

berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan.

5. Melengkapi peraturan Perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dan

membangun sistem untuk memantau penerapan Code of conduct.

B. Komitmen dan Tanggung Jawab

Setiap Insan Marein harus memiliki komitmen untuk dapat menyelaraskan diri dengan sistem nilai

dan budaya Perusahaan. Oleh karena itu, seluruh Insan Marein wajib menempa diri untuk

menyamakan dan menyatukan keyakinan dan tekad agar dapat menerapkan sikap dan perilaku

kerja yang sesuai dengan sistem nilai dan budaya kerja yang dianut Perusahaan, yang

dikodifikasikan dalam Code of conduct. Keberhasilan penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika

Kerja (Code of conduct) merupakan tanggung jawab dari seluruh Personil di lingkungan unit kerja

masing-masing. Untuk itu segenap pejabat puncak memiliki tanggung jawab dalam memberikan

pemahaman penerapan Code of conduct kepada karyawan di lingkungan unit kerja masing

masing.

Sebagai bagian dalam upaya pemberian pemahaman karyawan dalam penerapan Code of conduct

maka:

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

25

Page 26: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

a. Code of conduct disosialisasikan kepada seluruh karyawan Perusahaan melalui pejabat

pimpinan masing-masing sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik dan

benar.

b. Code of conduct merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja setiap Insan

Marein sehingga setiap karyawan Perusahaan harus mengetahui bahwa ketidakpatuhan

terhadap Code of conduct dapat mempengaruhi hasil penilaian kinerja dan jenjang karir

karyawan Perusahaan.

c. Untuk memantau ketaatan atas penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of

conduct), Pengawas melakukan monitoring dan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.

C. Pelaporan dan Penanganan Pelanggaran (Whistleblowing)

Setiap Insan Marein memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan Pedoman Etika

Bisnis dan Etika Kerja (Code of conduct) dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk tanggung

jawab Insan Marein adalah menyangkut kesediaan Insan Marein untuk melaporkan setiap

tindakan karyawan lain atau rekan kerja yang diyakini merupakan suatu pelanggaran Pedoman

Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of conduct) sesuai dengan Kebijakan Whistleblowing system.

Whistleblowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang

karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh Perusahaan atau atasannya

kepada pihak lain. Whistleblowing berkaitan dengan kecurangan yang merugikan Perusahaan

maupun pihak lain. Whistlebiowing terjadi ketika Insan Marein mengetahui kecurangan yang

dilakukan Insan Marein lain kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasan dan/atau

Pengawas. Setiap dugaan pelanggaran yang dilaporkan akan ditindaklanjuti melalui pengkajian

atau pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan Kebijakan Whistleblowing system. Adapun ketentuan

dalam melakukan pelaporan dan penanganan pelanggaran adalah sebagai berikut:

a. Setiap anggota Perusahaan yang melaporkan mengenai dugaan pelanggaran Code of conduct

harus mengungkapkan identitasnya dengan jelas.

b. Pimpinan unit kerja/bagian yang menerima laporan pelanggaran Code of conduct

menyampaikan kepada Pengawas untuk seianjutnya diproses sesuai prosedur dan

mekanisme yang telah berlaku.

c. Pengawas harus menindaklanjuti laporan tersebut dan segera melaporkan, kepada Direksi

untuk diambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

26

Page 27: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

d. Insan Marein yang diduga melanggar atau melakukan penyimpangan Code of conduct

diberikan hak untuk didengar penjelasannya maupun menyatakan pendapatnya sebelum

diputuskan sanksi pemberian tindakan atau hukuman.

e. Perusahaan harus menjaga kerahasiaan identitas pelapor, kecuali apabila diperlukan dalam

tindak lanjut laporannya sesuai kebijakan Perusahaan.

f. Jika laporan benar, pelapor tidak dikenakan sanksi atau hukuman apapun. Namun apabila

pelapor juga terlibat dalam pelanggaran tersebut dan/atau laporannya tidak benar, maka

pelapor dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Atasan Langsung secara proaktif meneliti dan mengawasi seluruh karyawan Perusahaan yang

kemungkinan terkait dengan pelanggaran Code of conduct, tanpa menunggu laporan tentang

dugaan pelanggaran Code of conduct dan karyawan/pelapor maupun berdasarkan informasi

dari pihak luar Perusahaan.

Pelaporan dugaan pelanggaran dilakukan secara jujur, dilandasi dengan niat baik, dan semata-

mata dilakukan untuk pencegahan terjadinya kerugian terhadap Perusahaan, atau rusaknya

kinerja Perusahaan dan jauh dari maksud-maksud tertentu untuk kepentingan maupun

keuntungan pribadi. Setiap pelaporan dugaan pelanggaran, seluruhnya disertai data dan atau

bukti akurat agar segera dapat diproses lebih lanjut demi keselamatan jalannya usaha

Perusahaan.

Insan Marein dilarang melakukan tindakan permusuhan, pembalasan atau tindakan lain yang

merugikan seperti ancaman fisik dan verbal terhadap Insan Marein lain yang melaporkan

terjadinya pelanggaran ataupun yang bekerja sama dalam penyelidikan pelanggaran. Atas setiap

pelanggaran terhadap Code of conduct akan dilakukan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.

D. Sanksi dan Penghargaan

Perusahaan memberikan sanksi yang tegas dan konsisten kepada karyawan Perusahaan yang

melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of conduct) sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, pengenaan sanksi terhadap karyawan Perusahaan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan

peraturan Perusahaan. Sedangkan pengenaan sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang

dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi berpedoman pada anggaran dasar

Perusahaan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Pelaporan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Insan Marein tanpa disertai dengan

bukti-bukti pelanggaran dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

27

Page 28: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Selain sanksi yang dijatuhkan kepada Insan Marein yang melanggar, Perusahaan juga dapat

memberikan penghargaan kepada Insan Marein yang melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan efisiensi dan menyelamatkan uang dan harta Perusahaan.

2. Membawa/mengangkat nama baik Perusahaan di dalam maupun di luar Perusahaan.

3. Melaporkan dan membuktikan adanya penyimpangan dalam Perusahaan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja [Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

28

Page 29: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BABV

PENUTUP

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of conduct) ini disusun dengan mempertimbangkan visi,

misi, budaya Perusahaan yang merupakan esensi dari etika bisnis dan etika kerja. Oleh karena itu Etika

Bisnis dan Etika Kerja (Code of conduct) ini diharapkan menjadi dasar dari semua kebijakan

perusahaan.

Kebijakan Perusahaan yang telah diterbitkan dan bertentangan dengan Code of conduct harus

disesuaikan sehingga kebijakan-kebijakan yang digunakan sebagai acuan dalam mengelola

Perusahaan dan masih berlaku selaras dengan standar etika bisinis dan etika kerja. Jika diperlukan

Perusahaan menerbitkan kebijakan sebagai penjabaran lebih rinci yang merupakan interpretasi dalam

penerapan Code of conduct. Pengembangan dan perbaikan Code of conduct ini dapat dilakukan seiring

dengan perubahan perkembangan Perusahaan di masa datang baik dalam bidang hukum, peraturan

yang dikeluarkan oleh Pemerintah, kondisi sosial dan norma-norma yang berlaku, serta pengalaman

Perusahaan dalam penerapan Code of conduct.

Selama penerapan Code of conduct sangat diharapkan adanya umpan balik dari Insan Marein dan

stakeholders lainnya sebagai bahan masukan bagi pengembangan dan perbaikan Code of conduct

serta penerapannya lebih lanjut di masa mendatang. Semua masukan, kritik dan saran agar

disampaikan secara tertulis kepada Pengawas untuk dicatat, dikaji dan dijadikan sebagai bahan

masukan dalam rangka pengembangan lebih lanjut.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of conduct) dapat dilakukan perbaikan/revisi jika dianggap

perlu. Perbaikan Code of conduct ini dapat dilakukan seiring dengan perubahan perkembangan di

masa datang baik dalam hukum, peraturan yang diterbitkan oleh Regulator, kondisi sosial dan norma-

norma yang berlaku, serta pengalaman Perusahaan dalam penerapan sehingga Code of conduct

Perusahaan selalu selaras dengan nilai yang berlaku dan senantiasa mencerminkan standar perilaku

dan budaya yang diharapkan oleh Perusahaan.

Untuk menjaga kesesuaian, Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) ini akan dikaji

secara berkala dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan Perusahaan. Dalam

penerapan dan penegakan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja maka:

1. Penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dilengkapi dengan media komunikasi untuk

menyampaikan permasalahan yang timbul dan transparansi tindak lanjut atas pelanggaran dalam

penerapan pedoman tersebut.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

29

Page 30: ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA (CODE OF CONDUCT) · 2019. 9. 12. · kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Setiap Insan Marein dapat meminta penjelasan kepada atasan langsungnya jika terdapat

ketidakjelasan berperilaku sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

3. Setiap Insan Marein yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap Etika Bisnis dan Etika Kerja,

wajib melaporkan kepada Pengawas, dan identitasnya akan dirahasiakan.

4. Setiap Insan Marein dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan Pedoman Etika Bisnis

dan Etika Kerja kepada Pengawas.

5. Perubahan atau revisi atas Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dapat ditetapkan dengan

pengesahan oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

Jakarta, 6 Agustus 2019

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Dewan Komisaris,

Presiden Komisaris/ Komisaris Independen

Komisaris Sutadi

Komisaris

Direksi,

Robby Loho Presiden Direktur

Yanto Jayadi Wibisono Wakil Presiden Direktur

Trinita Situmeang Direktur / Direktur Independen

Fanra Budiman Arief Direktur

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

30