ETIKA BISNIS
description
Transcript of ETIKA BISNIS
Maiza Fikri, ST, SE, M.MMaiza Fikri, ST, SE, [email protected]
PengertianPengertian EtikaEtika
Dua pengertian;Dua pengertian;
1. Etika 1. Etika kata Yunani kata Yunani ethosethos, ,
berarti berarti
adat istiadat atau adat istiadat atau kebiasaan. kebiasaan.
2. Etika 2. Etika flsafat moral, flsafat moral,
ilmu yang membahas nilai dan ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam moralitas dan etika dalam pengertian pertama di atas.pengertian pertama di atas.
►NietzscheNietzsche, ,
►etika sebagai ilmu menghimbau orang etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba.bukan moralitas hamba.
KantKant, ,
etika berusaha menggugah kesadaran manusia etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. heteronom.
Etika bermaksud membantu manusia untuk Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan bertanggungjawab. bertindak secara bebas dan bertanggungjawab.
Kebebasan dan tanggung jawabKebebasan dan tanggung jawab adalah unsur adalah unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas, termasuk etika satu prinsip utama moralitas, termasuk etika bisnis.bisnis.
Norma Khusus dan Norma Khusus dan Norma UmumNorma Umum
Norma KhususNorma Khusus
aturan yang berlaku aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan khusus dalam bidang kegiatan khusus
atau atau kehidupan khusus, kehidupan khusus,
mis. aturan olah raga, aturan pendidikan, mis. aturan olah raga, aturan pendidikan, lebih khusus aturan sebuah sekolah. lebih khusus aturan sebuah sekolah.
Norma UmumNorma Umum
bersifat umum dan universal. bersifat umum dan universal.
Norma umum ada tiga yaitu, Norma umum ada tiga yaitu,
norma sopan santun, norma sopan santun,
norma hukum, norma hukum,
norma moral.norma moral.
► Teori EtikaTeori Etika..
► Etika DeontologiEtika Deontologi
► EtikaTeleologiEtikaTeleologi..
Etika DeontologiEtika Deontologi
kata Yunani kata Yunani deon deon kewajiban. kewajiban.
penekanan pada kewajiban manusia penekanan pada kewajiban manusia
untuk bertindak secara baik. untuk bertindak secara baik.
Suatu tindakan itu baik Suatu tindakan itu baik dinilai berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dinilai berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada
dirinya sendiridirinya sendiri
bukan bukan
pada akibat atau tujuan baik dari tindakan itu pada akibat atau tujuan baik dari tindakan itu
Tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan Tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu. terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu.
Menekankan motivasi, kemauan baik dari pelaku bisnis. Menekankan motivasi, kemauan baik dari pelaku bisnis.
Tiga prinsip supaya tindakan itu mempunyai nilai Tiga prinsip supaya tindakan itu mempunyai nilai moral: moral:
(1) tindakan itu harus dijalankan berdasarkan (1) tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban; kewajiban;
(2) tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari (2) tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu, melainkan tergantung pada tindakan itu, melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu;melakukan tindakan itu;
(3) dilakukan berdasarkan sikap hormat pada (3) dilakukan berdasarkan sikap hormat pada
hukum moral universal.hukum moral universal.
Etika TeleologiEtika Teleologi
mengukur baik buruknya suatu tindakan mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut. oleh tindakan tersebut.
Etika Umum dan
Etika Khusus.
Etika Umum
suatu etika mengenai norma dan nilai moral,
kondisi-kondisi dasar bagi anusia untuk bertindak secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis.
Etika Umum sebagai ilmu atau filsafat moral etika teoretis
Etika Khusus Etika Khusus
penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam kehidupan khusus. moral dasar dalam kehidupan khusus.
Dalam hal ini Etika Khusus mengamati perilaku Dalam hal ini Etika Khusus mengamati perilaku dan kehidupan manusia dalam bidang kehidupan dan kehidupan manusia dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu. dan kegiatan khusus tertentu.
Etika Khusus memberi aturan sebagai pedoman Etika Khusus memberi aturan sebagai pedoman bagi setiap orang dalam kehidupan dan kegiatan bagi setiap orang dalam kehidupan dan kegiatan khusus. khusus.
Etika Khusus dianggap sebagai Etika Khusus dianggap sebagai Etika TerapanEtika Terapan. .
karena karena
aturan normatif yang bersifat umum aturan normatif yang bersifat umum diterapkan secara khusus diterapkan secara khusus dalam kegiatan tertentu.dalam kegiatan tertentu.
Etika Terapan – Etika BisnisEtika Terapan – Etika Bisnis..
Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari Etika Terapan. Etika Terapan.
Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus prinsip-prinsip dan norma-norma moral di bidang prinsip-prinsip dan norma-norma moral di bidang bisnis. bisnis.
Beberapa prinsip Etika Bisnis Beberapa prinsip Etika Bisnis
1. otonomi;1. otonomi; 2. kejujuran; 2. kejujuran; 3. keadilan; 3. keadilan; 4. saling menguntungkan, 4. saling menguntungkan, 5. integritas moral.5. integritas moral.
► Prinsip OtonomiPrinsip Otonomi
► sikap dan kemampuan manusia untuk sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri.berdasarkan kesadarannya sendiri.
Prinsip KejujuranPrinsip Kejujuran
kejujuran dalam memenuhi syarat-kejujuran dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian, syarat perjanjian,
kejujuran dalam penawaran barang dan kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang jasa dengan mutu dan harga yang sebanding,sebanding,
kejujuran dalam hubungan kerja intern.kejujuran dalam hubungan kerja intern.
• Prinsip Keadilan
memperlakukan setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing,
baik dalam relasi eksternal maupun internal perusahaan.
Paham Tradisional Paham Tradisional Keadilan Keadilan
1. Keadilan Legal1. Keadilan Legal
Menyangkut hubungan antara Menyangkut hubungan antara individu/kelompok masyarakat dengan individu/kelompok masyarakat dengan negara.negara.
Hubungan vertikal.Hubungan vertikal.
Dasar moral:Dasar moral:
1. semua orang mempunyai harkat dan 1. semua orang mempunyai harkat dan martabat yg sama.martabat yg sama.
2. semua warga negara 2. semua warga negara status dan status dan kedudukan yg sama kedudukan yg sama
Prinsip dasar Prinsip dasar konsekuensi legal konsekuensi legal dan moral:dan moral:
1. perlindungan hukum yang sama;1. perlindungan hukum yang sama;
2. tidak ada yang diperlakukan 2. tidak ada yang diperlakukan istimewa oleh hukum dan negara;istimewa oleh hukum dan negara;
3. produk hukum tidak boleh demi 3. produk hukum tidak boleh demi kepentingan orang atau kelompok tertentu;kepentingan orang atau kelompok tertentu;
4. ketaatan yang sama dari semua warga.4. ketaatan yang sama dari semua warga.
= Keadilan Legal == Keadilan Legal =
+ dalam + dalam bisnisbisnis negara bersikap negara bersikap netral dalam memperlakukan netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi.semua pelaku ekonomi.
+ dalam + dalam perusahaanperusahaan pimpinan pimpinan perusahaan memperlakukan semua perusahaan memperlakukan semua karyawan yang sama sesuai karyawan yang sama sesuai peraturan hukum yang berlaku. peraturan hukum yang berlaku.
2. Keadilan Komutatif2. Keadilan Komutatif
mengatur hubungan yang adil antara orang mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dengan orang yg lain.yang satu dengan orang yg lain.
Hubungan horisontalHubungan horisontal
interaksi sosial sosial antara warga yg interaksi sosial sosial antara warga yg satu dengan lainnya, tidak boleh ada yang satu dengan lainnya, tidak boleh ada yang dirugikan.dirugikan.
Relasi bisnis harus setara.Relasi bisnis harus setara.
3. Keadilan Distributif (keadilan 3. Keadilan Distributif (keadilan ekonomi)ekonomi)
distribusi ekonomi yg merata dan distribusi ekonomi yg merata dan yang dianggap adil oleh semua yang dianggap adil oleh semua warga negara.warga negara.
Keadilan Distributif Keadilan Distributif tidak mengakui tidak mengakui prinsip sama rata dlm pembagian prinsip sama rata dlm pembagian kekayaan ekonomi.kekayaan ekonomi.
Pembagian kekayaan ekonomi sesuai Pembagian kekayaan ekonomi sesuai dengan haknya masing-masing.dengan haknya masing-masing.
Prinsip Saling Menguntungkan Prinsip Saling Menguntungkan
bisnis dijalankan sedemikian rupa agar bisnis dijalankan sedemikian rupa agar semua pihak menikmati keuntungan. semua pihak menikmati keuntungan.
Integritas Moral Integritas Moral
tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis
Etika Bisnis Etika Bisnis
dalam dalam
Hubungan KerjaHubungan Kerja
HHubungan kerja sebagubungan kerja sebagaai suatu relasi i suatu relasi internal dalam suatu perusahaan internal dalam suatu perusahaan harus diberlakukan prinsip Etika harus diberlakukan prinsip Etika Bisnis yang ketiga yaitu prinsip Bisnis yang ketiga yaitu prinsip keadilan. keadilan.
• Adam Smith
• menganggap prinsip keadilan sebagai prinsip yang paling pokok.
• prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm (tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain).
Prinsip no harm, Prinsip no harm, merupakan rumusan lain dari merupakan rumusan lain dari
The Golden Rules (Kaidah Emas) yaitu : The Golden Rules (Kaidah Emas) yaitu :
““Perlakukan orang lain sebagaimana Perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan, dan jangan anda ingin diperlakukan, dan jangan
lakukan pada orang lain apa yang anda lakukan pada orang lain apa yang anda sendiri tidak ingin diperlakukansendiri tidak ingin diperlakukan
HUBUNGAN KERJAHUBUNGAN KERJA
PERJANJIAN KERJAPERJANJIAN KERJA
PERATURAN PERUSAHAANPERATURAN PERUSAHAAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMAPERJANJIAN KERJA BERSAMA
PERATURAN PER-UU-ANPERATURAN PER-UU-AN
PERJANJIAN KERJAPERJANJIAN KERJA
Pasal 1.14 UU no. 13/2003Pasal 1.14 UU no. 13/2003
Perjanjian kerja adalah perjanjian Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. dan kewajiban para pihak.
KUHPerdata psl. 1601aKUHPerdata psl. 1601a
Perjanjian kerja adalah suatu Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian di mana pihak yang satu, perjanjian di mana pihak yang satu, buruh, mengikatkan diri untuk buruh, mengikatkan diri untuk bekerja pada pihak yang lain, bekerja pada pihak yang lain, majikan, selama suatu waktu majikan, selama suatu waktu tertentu dengan menerima upah.tertentu dengan menerima upah.
PERJANJIAN KERJAPERJANJIAN KERJA
Pasal 1601a KUHPerdt.Pasal 1601a KUHPerdt. Unsur-unsur:Unsur-unsur:
Pekerja melakukan pekerjaan,Pekerja melakukan pekerjaan, Pengusaha membayar upah,Pengusaha membayar upah,
Bekerja pada pihak lain,Bekerja pada pihak lain, Suatu waktu tertentuSuatu waktu tertentu
Pengusaha membayar Pengusaha membayar upahupah
Imbalan jasa bagi pekerjaImbalan jasa bagi pekerja
Upah sebagai unsur utama Upah sebagai unsur utama perjanjian kerja,perjanjian kerja,
Prinsip “no work no pay”Prinsip “no work no pay”
Bekerja pada pihak lainBekerja pada pihak lain
– Di bawah perintah pengusahaDi bawah perintah pengusaha
• unsur kewenanganunsur kewenangan
PERJANJIAN KERJAPERJANJIAN KERJA
WAKTU TERTENTUWAKTU TERTENTU
WAKTU TIDAK TERTENTUWAKTU TIDAK TERTENTU
Perjanjian Kerja Waktu Perjanjian Kerja Waktu TertentuTertentu
pasal 56 ayat 2, UU no. 13/2003pasal 56 ayat 2, UU no. 13/2003
diadakandiadakan
Jangka waktu Jangka waktu
– Selesainya suatu pekerjaan tertentuSelesainya suatu pekerjaan tertentu
PKWTPKWT
Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan, Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan, yangyang
Sekali selesai/bersifat sementaraSekali selesai/bersifat sementara Selesai paling lama 3 tahunSelesai paling lama 3 tahun Bersifat musimanBersifat musiman Berhubungan dengan produk baru, Berhubungan dengan produk baru,
kegiatan baru, produk tambahan dalam kegiatan baru, produk tambahan dalam percobaan.percobaan.
PKWTPKWTperpanjangan - pembaruanperpanjangan - pembaruan
PerpanjanganPerpanjangan:: Dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu paling Dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu paling
lama 1 tahun. Perpanjangan didahului pemberitahuan lama 1 tahun. Perpanjangan didahului pemberitahuan 7 hari sebelumnya.7 hari sebelumnya.
PembaruanPembaruan:: Setelah berakhirnya PKWT yang lama, pembaruan Setelah berakhirnya PKWT yang lama, pembaruan
hanya 1 kali paling lama 2 tahun. Pembaruan hanya 1 kali paling lama 2 tahun. Pembaruan dilakukan 30 hari setelah berakhirnya PKWT.dilakukan 30 hari setelah berakhirnya PKWT.
PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTUTERTENTU
dapat mensyaratkan masa percobaan 3 dapat mensyaratkan masa percobaan 3 bulanbulan
dalam masa percobaan pengusaha dilarang dalam masa percobaan pengusaha dilarang membayar upah di bawah upah minimum.membayar upah di bawah upah minimum.
►Perjanjian kerja berakhir jika:Perjanjian kerja berakhir jika:
Pekerja meninggal duniaPekerja meninggal dunia Berakhirnya jangka waktu perj. KerjaBerakhirnya jangka waktu perj. Kerja Putusan pengadilan/putusan atau Putusan pengadilan/putusan atau
penetapan lembaga penyelesaian penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrialperselisihan hubungan industrial
Adanya keadaan/kejadian tertentu Adanya keadaan/kejadian tertentu yang tercantum dlm Perjanjian Kerja, yang tercantum dlm Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama. Bersama.
PEKERJA ANAKPEKERJA ANAK
Pengusaha dilarang mempekerjakan anakPengusaha dilarang mempekerjakan anak
Pengecualian:Pengecualian:
Anak berusia 13 – 15 tahunAnak berusia 13 – 15 tahun
Syarat mempekerjakan pekerja anak;Syarat mempekerjakan pekerja anak;
Izin tertulis orang tuaIzin tertulis orang tua Perjanjian kerja antara pengusaha – orang Perjanjian kerja antara pengusaha – orang
tua/walitua/wali Waktu kerja maksimum 3 jamWaktu kerja maksimum 3 jam Bekerja pada siang hariBekerja pada siang hari Tidak mengganggu waktu sekolahTidak mengganggu waktu sekolah Memperhatikan keselamatan - kesehatan Memperhatikan keselamatan - kesehatan
kerjakerja Hubungan kerja yang jelasHubungan kerja yang jelas Upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pekerja Perempuan
Persyaratan untuk bekerja
pukul 23.00 – 07.00
Pekerja perempuan di bawah 18 th dilarang bekerja,
Dilarang mempekerjakan perempuan hamil, membahayakan kesehatan, keselamatan, kandungan dan dirinya,
Menyediakan makanan dan minuman bergizi,
Menjaga kesusilaan dan keamanan tempat kerja,
Angkutan antar jemput.
Ketentuan mengenai waktu istirahat Ketentuan mengenai waktu istirahat pekerja perempuan.pekerja perempuan.
Pekerja perempuan yang dalam masa haid Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasa sakit dan memberitahukan pada merasa sakit dan memberitahukan pada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua masa haid.pertama dan kedua masa haid.
Berhak memperoleh istirahat 1,5 bln sebelum Berhak memperoleh istirahat 1,5 bln sebelum dan 1,5 setelah melahirkandan 1,5 setelah melahirkan
Perempuan yang mengalami keguguran 1,5 Perempuan yang mengalami keguguran 1,5 bln setelah keguguran.bln setelah keguguran.
Berhak menyusui anaknya selama jam kerja.Berhak menyusui anaknya selama jam kerja.
OUTSOURCINGOUTSOURCING
perjanjian pemborongan pekerjaan
atau
penyediaan jasa pekerja/buruh
Perjanjian pemborongan Perjanjian pemborongan pekerjaanpekerjaan
Syarat-syarat:Syarat-syarat:
Dilakukan secara terpisah dari kegiatan Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utamautama
Perintah langsung atau tidak langsung Perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi kerjadari pemberi kerja
Merupakan kegiatan penunjangMerupakan kegiatan penunjangTidak menghambat proses produksi Tidak menghambat proses produksi
secara langsung.secara langsung.
Perjanjian pemborongan Perjanjian pemborongan pekerjaanpekerjaan
Syarat-syarat:Syarat-syarat:
Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utamaDilakukan secara terpisah dari kegiatan utama Perintah langsung atau tidak langsung dari Perintah langsung atau tidak langsung dari
pemberi kerjapemberi kerja Merupakan kegiatan penunjangMerupakan kegiatan penunjang Tidak menghambat proses produksi secara Tidak menghambat proses produksi secara
langsung.langsung.
Syarat-syarat lain:Syarat-syarat lain:
Perusahaan penerima pekerjaan harus Perusahaan penerima pekerjaan harus berbentuk badan hukum,berbentuk badan hukum,
Perlindungan kerja/syarat-syarat kerja Perlindungan kerja/syarat-syarat kerja perusahaan penerima dan pemberi perusahaan penerima dan pemberi pekerjaan sekurang-kurangnya sama pekerjaan sekurang-kurangnya sama atau sesuai dengan perat.per-uu-anatau sesuai dengan perat.per-uu-an
Hubungan kerja perusahaan penerima Hubungan kerja perusahaan penerima pekerjaan dengan pekerja dapat dlm pekerjaan dengan pekerja dapat dlm bentuk PKWTT atau PKWT.bentuk PKWTT atau PKWT.
Jika tidak memenuhi ayat 2 dan 3 psl. 65 Jika tidak memenuhi ayat 2 dan 3 psl. 65 UU no 13/2003 maka demi hukum status UU no 13/2003 maka demi hukum status hubungan kerja dengan prsh penerima hubungan kerja dengan prsh penerima beralih ke persh. Pemberi pekerjaan.beralih ke persh. Pemberi pekerjaan.
Penyediaan Jasa PekerjaPenyediaan Jasa Pekerja
= Bentuk usaha – = Bentuk usaha –
- - Badan HukumBadan Hukum
- - Izin instansi KetenagakerjaanIzin instansi Ketenagakerjaan
• Pekerjaan:
– Tidak melaksanakan kegiatan pokok
• Melaksanakan kegiatan jasa penunjang
Syarat-syarat :Syarat-syarat :
Hubungan kerja antara pekerja dengan Hubungan kerja antara pekerja dengan perusahaan peyedia jasa,perusahaan peyedia jasa,
PKWT atau PKWTTPKWT atau PKWTT Perlindungan upah, kesejahteraan, syarat Perlindungan upah, kesejahteraan, syarat
kerja, perselisihan menjadi tanggung jawab kerja, perselisihan menjadi tanggung jawab penyedia jasa,penyedia jasa,
Perjanjian antara persh pengguna jasa dan Perjanjian antara persh pengguna jasa dan persh penyedia jasa.persh penyedia jasa.
PERATURANPERATURAN PERUSAHAANPERUSAHAAN
Disusun oleh pengusaha sendiri.Disusun oleh pengusaha sendiri.
Para pekerja tidak terlibat dalam pembuatan peraturan perusahaan.Para pekerja tidak terlibat dalam pembuatan peraturan perusahaan.
Wajib dibuat dalam perusahaan yang mempekerjakan 10 pekerja atau Wajib dibuat dalam perusahaan yang mempekerjakan 10 pekerja atau lebih.lebih.
Masa berlaku 2 tahunMasa berlaku 2 tahun
Isi : hak dan kewajiban pengusaha-pekerjaIsi : hak dan kewajiban pengusaha-pekerja syarat-syarat kerjasyarat-syarat kerja tata tertib perusahaantata tertib perusahaan jangka waktu berlakujangka waktu berlaku
PERJANJIAN KERJA BERSAMAPERJANJIAN KERJA BERSAMA
Para pihak:Para pihak:
Serikat Pekerja/Serikat BuruhSerikat Pekerja/Serikat Buruh Beberapa Serikat Pekerja/Serikat BuruhBeberapa Serikat Pekerja/Serikat Buruh
PengusahaPengusaha Beberapa PengusahaBeberapa Pengusaha Perkumpulan PengusahaPerkumpulan Pengusaha
Hak Pekerja.Hak Pekerja.
1. Hak atas pekerjaan,1. Hak atas pekerjaan,2. Hak atas Upah yang adil,2. Hak atas Upah yang adil,3. Hak untuk beserikat dan berkumpulan,3. Hak untuk beserikat dan berkumpulan,4. Hak atas perlindungan Keamanan dan 4. Hak atas perlindungan Keamanan dan
Kesehatan,Kesehatan,5. Hak untuk diproses Hukum secara adil,5. Hak untuk diproses Hukum secara adil,6. Hak untuk diperlakukan secara sama,6. Hak untuk diperlakukan secara sama,
Hak atas Pekerjaan.Hak atas Pekerjaan.
1. kerja melekat pada tubuh manusia.1. kerja melekat pada tubuh manusia.
= kerja adalah aktivitas tubuh,= kerja adalah aktivitas tubuh,
= kerja merupakan hak asasi = kerja merupakan hak asasi manusiamanusia
• 2. kerja merupakan perwujudan diri 2. kerja merupakan perwujudan diri manusia,manusia,
•= melalui kerja, manusia merealisasi dirinya = melalui kerja, manusia merealisasi dirinya sbg manusia,sbg manusia,
•= berkaitan dengan harkat dan martabat = berkaitan dengan harkat dan martabat manusia.manusia.
3. Hak atas kerja3. Hak atas kerja
= merupakan salah satu hak asasi = merupakan salah satu hak asasi manusia.manusia.
= HAM = HAM setiap warga negara, sesuai setiap warga negara, sesuai dengan bakat, kecakapan dan dengan bakat, kecakapan dan kemampuan, berhak atas pekerjaan kemampuan, berhak atas pekerjaan yang layak. yang layak.
HAM.HAM.
Setiap orang berhak untuk mendirikan Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja dan tidak boleh serikat pekerja dan tidak boleh dihambat untuk menjadi anggotanya dihambat untuk menjadi anggotanya demi melindungi dan memperjuangkan demi melindungi dan memperjuangkan kepentingannya serta sesuai dengan kepentingannya serta sesuai dengan ketentuan perat.per-uu-an.ketentuan perat.per-uu-an.
SERIKAT PEKERJASERIKAT PEKERJA
Syarat-syarat mewakili para pekerja Syarat-syarat mewakili para pekerja dalam pembuatan PKB:dalam pembuatan PKB:
Terdaftar di Dep. Tenaga KerjaTerdaftar di Dep. Tenaga Kerja Memiliki anggota lebih dari 50 o/o dari Memiliki anggota lebih dari 50 o/o dari
jumlah pekerjajumlah pekerja Jika ada beberapa serikat pekerja dalam Jika ada beberapa serikat pekerja dalam
perusahaan tetapi tidak memenuhi perusahaan tetapi tidak memenuhi jumlah 50 o/o tsb maka diadakan koalisi jumlah 50 o/o tsb maka diadakan koalisi antara beberapa serikat pekerja.antara beberapa serikat pekerja.
PENGUSAHAPENGUSAHA
• PengusahaPengusaha
• Beberapa pengusaha dari Beberapa pengusaha dari perusahaan sejenis.perusahaan sejenis.
• Organisasi pengusahaOrganisasi pengusaha
ISI ISI PERJANJIAN KERJA BERSAMAPERJANJIAN KERJA BERSAMA
Syarat-syarat kerjaSyarat-syarat kerja
►Tata tertib perusahaanTata tertib perusahaan
FUNGSI FUNGSI PERJANJIAN KERJA BERSAMAPERJANJIAN KERJA BERSAMA
Menciptakan Menciptakan
Ketenangan kerja bagi pekerjaKetenangan kerja bagi pekerja
Ketenangan usaha bagi pengusahaKetenangan usaha bagi pengusaha
PERJANJIAN KERJA BERSAMAPERJANJIAN KERJA BERSAMASUMBER HUKUMSUMBER HUKUM
Ketentuan dalam Perjanjian Kerja Ketentuan dalam Perjanjian Kerja
tidak boleh betentangan tidak boleh betentangan
dengan dengan
ketentuan dalam PKBketentuan dalam PKB
Akibat Hukum:Akibat Hukum:
Jika ketentuan perjanjian kerja Jika ketentuan perjanjian kerja bertentanganbertentangan
dengan ketentuan PKB maka:dengan ketentuan PKB maka:
ketentuan Perjanjian Kerja ketentuan Perjanjian Kerja batal demi hukumbatal demi hukum dan ketentuan PKB berlaku bagi Perjanjian dan ketentuan PKB berlaku bagi Perjanjian
Kerja tersebut.Kerja tersebut.
Jika hal-hal yang diatur dalam PKB Jika hal-hal yang diatur dalam PKB
tidak diaturtidak diatur dalam Perjanjian Kerja dalam Perjanjian Kerja
maka,maka,
ketentuan PKB ketentuan PKB berlaku otomatisberlaku otomatis bagi bagi perjanjian kerja tsb.perjanjian kerja tsb.
KLASIFIKASI SIFAT KETENTUAN KLASIFIKASI SIFAT KETENTUAN PERJANJIAN KERJA BERSAMAPERJANJIAN KERJA BERSAMA
Sifat obligatoireSifat obligatoire
sifat normatifsifat normatif
sifat diagonalsifat diagonal
MOGOKMOGOK KERJA KERJA
Salah satu hak asasi manusia adalah setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan perat.per-uu-an.
Mogok kerja adalah hak dasar Pekerja dan Serikat Pekerja
Hak mogok kerja baru dapat digunakan jika perundingan gagal.
Mogok kerja sah, jika:Mogok kerja sah, jika:
7 (tujuh) hari sebelum mogok kerja memberitahukan pada 7 (tujuh) hari sebelum mogok kerja memberitahukan pada pengusaha dan instansi ketenagakerjaan,pengusaha dan instansi ketenagakerjaan,
Pemberitahuan menyangkut (minimal):Pemberitahuan menyangkut (minimal):
- waktu mulai dan berakhirnya pemogokan,- waktu mulai dan berakhirnya pemogokan,
- tempat mogok kerja- tempat mogok kerja
- alasan pemogokan- alasan pemogokan
- tanda tangan ketua dan sekretaris SP sebagai - tanda tangan ketua dan sekretaris SP sebagai penanggung penanggung jawab. jawab.
Larangan bagi pengusaha dalam Larangan bagi pengusaha dalam pemogokan yang sahpemogokan yang sah
mengganti pekerja yang mogok dengan mengganti pekerja yang mogok dengan pekerja dari luar perusahaan. pekerja dari luar perusahaan.
memberikan sanksi atau tindakan memberikan sanksi atau tindakan balasan pada pekerja atau pengurus balasan pada pekerja atau pengurus serikat pekerja selama atau sesudah serikat pekerja selama atau sesudah mogok kerjamogok kerja
Upaya instansi ketenagakerjaanUpaya instansi ketenagakerjaan
Mempertemukan dan merundingkan Mempertemukan dan merundingkan penyelesaian permasalahan dengan para pihak penyelesaian permasalahan dengan para pihak yang berselisih.yang berselisih.
Jika tercapai kesepakatan maka dibuat Perjanjian Jika tercapai kesepakatan maka dibuat Perjanjian Bersama.Bersama.
Jika tidak tercapai kesepakatan maka diserahkan Jika tidak tercapai kesepakatan maka diserahkan pada Lembaga Penyelesaian Perselisihan pada Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Hubungan Industrial
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJAPEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PHK demi hukumPHK demi hukum
PHK atas dasar kesepakatan pekerja – PHK atas dasar kesepakatan pekerja – pengusahapengusaha
PHK sepihakPHK sepihak
PHK karena keputusan pengadilanPHK karena keputusan pengadilan
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIALPERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Perselisihan Hubungan IndustrialPerselisihan Hubungan Industrial
karenakarena
perbedaan pendapat perbedaan pendapat
menimbulkanmenimbulkan
PertentanganPertentangan
Pengusaha – PekerjaPengusaha – PekerjaPengusaha – Serikat PekrjaPengusaha – Serikat Pekrja
Serikat Pekerja – Serikat PekerjaSerikat Pekerja – Serikat Pekerja
Jenis perselisihan
• Perselisihan hak
• Perselisihan kepentingan
• Perselisihan pemutusan hubungan kerja
• Perselisihan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan.
Mogok kerja tidak sahMogok kerja tidak sah
Tidak memenuhi ketentuan psl. 140 ayat 1-2 UU no. 13/2003Tidak memenuhi ketentuan psl. 140 ayat 1-2 UU no. 13/2003
Dikualifikasi sebagai mangkirDikualifikasi sebagai mangkir
Pemanggilan untuk kembali bekerja dilakukan 2 kali berturut-Pemanggilan untuk kembali bekerja dilakukan 2 kali berturut-turut secara patut dan tertulis dalam tenggang waktu 7 hari turut secara patut dan tertulis dalam tenggang waktu 7 hari
Pekerja yang tidak memenuhi panggilan dianggap Pekerja yang tidak memenuhi panggilan dianggap mengundurkan dirimengundurkan diri
Pekerja Pengusaha Pekerja Pengusaha Serikat Pekerja Pengusaha Serikat Pekerja Pengusaha
Serikat Pekerja Serikat Pekerja Serikat Pekerja Serikat Pekerja
BipartitBipartit
DisnakerDisnaker Konsiliasi ArbitraseKonsiliasi Arbitrase
MediasiMediasi
Pengadilan Hubungan IndustrialPengadilan Hubungan Industrial
ProsesProsesPenyelesaian Perselisihan Hubungan IndustrialPenyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
KonsiliasiKonsiliasi Perselisihan kepentinganPerselisihan kepentingan Perselisihan PHKPerselisihan PHK Perselisihan antar Serikat PekerjaPerselisihan antar Serikat Pekerja
ArbitraseArbitrase
Perselisihan KepentinganPerselisihan Kepentingan
Perselisihan antar Serikat PekerjaPerselisihan antar Serikat Pekerja
MediasiMediasi
Perselisihan HakPerselisihan Hak
Perselisihan KepentinganPerselisihan Kepentingan
Perselisihan PHKPerselisihan PHK
Perselisihan antar Serikat PekerjaPerselisihan antar Serikat Pekerja
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIALPENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
• Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus:berwenang memeriksa dan memutus:
• Di tingkat pertama mengenai perselisihan hakDi tingkat pertama mengenai perselisihan hak
• Di tingkat pertama dan terakhir mengenai Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan kepentinganperselisihan kepentingan
• Di tingkat pertama mengenai perselisihan PHKDi tingkat pertama mengenai perselisihan PHK
• Di tingkat pertama dan terakhir mengenai Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antara SPperselisihan antara SP