ETIKA BISNIS

58
ETIKA BISNIS

description

dh

Transcript of ETIKA BISNIS

Page 1: ETIKA BISNIS

ETIKA BISNIS

Page 2: ETIKA BISNIS

Pemahaman tentang etika• Etika merupakan ajaran kesusilaan dan menciptakan akal.• Etika merupakan refleksi dari ajaran moral• Usaha sistematis dengan menggunakan rasio untuk

menafsirkan pengalaman moral individu dan moral sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia.

Bab IBab IPendahuluanPendahuluan

Page 3: ETIKA BISNIS

•Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan.

•Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang

•Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar.

• Etika bisnis adalah etika yang berlaku dalam bisnis. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen,yaitu penerapan standar moral dalam kegiatan bisnis.

Page 4: ETIKA BISNIS

PENGERTIAN ETIKA

Beberapa pengertian tentang etika adalah sebagai berikut:•Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu dalam membuat keputusan•Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah serta pilihan moral yang dilakukan seseorang •Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar

Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

Page 5: ETIKA BISNIS

ETIKA BISNIS MENCAKUPETIKA BISNIS MENCAKUP

Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.kreditur dan pesaing.

Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.keuntungan bagi mereka.

Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layakyang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak

Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.atau promosi jabatan.

Page 6: ETIKA BISNIS

Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.

Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak

merugikan dan menghancurkan pihak lain.

Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.

Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.

Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji.

Page 7: ETIKA BISNIS

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive advantage.

Page 8: ETIKA BISNIS

KOMPONEN ETIKA

1. Komponen Sumber

- kemauan individu

contoh :seseorang tidak suka KKN

- konsensus sosial

contoh : ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan

- nilai pribadi

contoh : seseorang memiliki pribadi jujur.

2. Komponen mekanik

usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasil negosiasi disepakati tidak boleh membanting harga

Page 9: ETIKA BISNIS

3. Produk kesepakatan individu dalam masyarakat. misalnya :- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan- kecap yang terbaik itu memiliki syarat-syarat

tertentu

4. Aliran Etika- Aliran DEANTOLOGI kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif. misalnya: rasanya tak pantas kalau kita turunkan harga

Page 10: ETIKA BISNIS

- Aliran TEOLOGI Menilai perbuatan orang dari tujuannya. Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan lawan.

Kesimpulan:a.Etika bisnis perlu dimiliki individu dan perusahaanb.Etika bisnis sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah-

masalah bisnisc.Etika bisnis memiliki sanksi morald.Tanpa etika bisnis, ekonomi akan kacau

Page 11: ETIKA BISNIS

BAB IIKONSEP ETIKA BISNIS

Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).

Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor

Dasar pemikiran:

Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.

Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:

a.intern,misalnya masalah perburuhan

b.Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan

c.Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

Page 12: ETIKA BISNIS

pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:1.Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.2.Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda3.Tidak lebih jelek dari yang lainUntuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:-Visi-Misi -Tujuan-Budaya organisasi

Page 13: ETIKA BISNIS

Budaya Organisasi

Pada budaya organisasi terdapat unsur 1.Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi2.Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam3.Mempunyai persepsi yang sama4.Pemikiran yang sama5.Perasaan yang sama

Page 14: ETIKA BISNIS

Fungsi dan Manfaat Budaya Perusahaan

1. Fungsi menentukan maksud dan tujuan organisasidengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat anggotanya.

2. Manfaat a. mampu memecahkan masalah internb. mampu memecahkan masalah eksternc. mampu memiliki daya saingd. mampu hidup jangka panjang

Page 15: ETIKA BISNIS

Kunci Membangun Budaya Perusahaan

I. Memahami proses terbentuknya budaya perusahaan1. Alamiah2. Konseptualsumber budaya perusahaan adalah a. karakteristik pemimpinb. jenis pekerjaanc. cara memecahkan masalah

Page 16: ETIKA BISNIS

II. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan.

a. Nilai

b. Ideologi

c. Norma

III. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan:

1. menemukan masalah dalam organisasi

2. menemukan opini yang berkembang

3. menganalisis opini dari:

- lingkup

- pemunculan

- kompetensi

- mutu

- kadar

Page 17: ETIKA BISNIS

4. Menentukan strategi5. Membuat program6. Merumuskan pesan yang dapat mengubah

- opini negatif menjadi positif- opini positif menjadi lebih positif

7. menciptakan opini baru yang positif tercermin pada:

(1) individul image(2) unit image(3)coorporate

Page 18: ETIKA BISNIS

IV. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:

a. Pertama : Produk

b. Kedua : Organisasi

- Perhatian pada karyawan (suasana, keejahteraan)

- Perhatian pada tata kerja

- Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan

kerja

- Perhatian pada sarana/peralatan

Page 19: ETIKA BISNIS

INDIVIDUAL OPINIONNO. OPINI KEGIATA/UPAYA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Pendapat orang saya harusULET

TELITI

JUJUR

TEGAS

AHLI

HUMAN RELATION

TAQWA

Tunjukkan anda selalu sibuk tak suka diam

Menunjukkan anda memperhatikan hal yang kecil

Jangan suka bohongJangan suka main uang

Cepat mengambil keputusanTak pernah ragu

Menambah pengetahuanSering diskusi

Kalau bicara menyenangkan

Ibadahnya baik

Page 20: ETIKA BISNIS

OPINI BAGIAN / TIMNO OPINI UPAYA

1.

2.

3.

4.

Pendapat orang tentang bagian kamiKOMPAK

PELAYANAN CEPAT

PELAYANAN BAIK

TELITI

Tidak memperuncing masalah

Tidak mengulur waktuMemberikan jaminan waktu

Memperhatikan kepentingan konsumen/pelanggan

Waspada terhadap kesalahanZero Mistake

Page 21: ETIKA BISNIS

OPINI PERUSAHAAN(Corporate Image)

No.No. OPINIOPINI UPAYAUPAYA

A.A.

1.1.

2.2.

3.3.

4.4.

5.5.

6.6.

7.7.

8.8.

PRODUKPRODUK

ENAK DIBACA DAN PERLUENAK DIBACA DAN PERLU

MENYELESAIKAN MASALAH MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAHTANPA MASALAH

CEPAT DAN TERPERCAYACEPAT DAN TERPERCAYA

FASILITAS SEMPURNA FASILITAS SEMPURNA

HARGA TERJANGKAUHARGA TERJANGKAU

CARA KERJA OBAT TUNTASCARA KERJA OBAT TUNTAS

SELERA PEMBERANISELERA PEMBERANI

INI BARU BIRINI BARU BIR

INI BIR BARUINI BIR BARU

MEMANG MAHAL TAPI MEMANG MAHAL TAPI BERMUTUBERMUTU

MUTU SESUAI MUTU SESUAI

BERI KEMUDAHANBERI KEMUDAHAN

BUKTIKANBUKTIKAN

DENGAN NYATADENGAN NYATA

BUKTIKANBUKTIKAN

Page 22: ETIKA BISNIS

9.9.

10.10.

11.11.

B.B.

1.1.

2.2.

MURAH BERMUTUMURAH BERMUTU

MASAKAN SELALU BARUMASAKAN SELALU BARU

PELAYANAN CEPAT, PELAYANAN CEPAT, TERPERCAYA DAN RAMAHTERPERCAYA DAN RAMAH

ORGANISASIORGANISASI

KESEJAHTERAAN TERJAMINKESEJAHTERAAN TERJAMIN

KARYAWANKARYAWAN-JUJUR DAN RELIGIUSJUJUR DAN RELIGIUS-ANTUSIASANTUSIAS-KOMPAKKOMPAK-BERWIBAWABERWIBAWA-TAK BISA DIAJAK BERBUAT TAK BISA DIAJAK BERBUAT JAHATJAHAT

GAJI DAN INTENSIF GAJI DAN INTENSIF MEMADAIMEMADAI

SEMUANYA DIJADIKAN SEMUANYA DIJADIKAN KEBIASAANKEBIASAAN

Page 23: ETIKA BISNIS

3.3.

4.4.

5.5.

6.6.

PANTANG TOLAK TUGAS PANTANG TOLAK TUGAS

PANTANG KERJA TAK PANTANG KERJA TAK SELESAISELESAI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL TANGGUNG JAWAB SOSIAL TINGGITINGGI

MASA DEPAN CERAHMASA DEPAN CERAH

KARIR TERJAMINKARIR TERJAMIN

BUKTIKANBUKTIKAN

SERING MEMBANTUSERING MEMBANTU

PROGRAM PERUMAHAN, PROGRAM PERUMAHAN, ASURANSI,DLLASURANSI,DLL

KENAIKAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN PANGKAT/JABATAN

OBJEKTIFOBJEKTIF

Page 24: ETIKA BISNIS

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS (Sonny Keraf)

Prinsip Otonomi : 1. Kebebasan : sikap & kemampuan manusia utk bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yg dianggap baik utk dilakukan kebebasan mengambil keputusan & bertindak berdasar keputusan tsb 2. Tanggung jwb : mempertanggung jwbkan keputusan, tindakan & dampaknya prinsip dasar titik pangkal & landasan operasi bisnis Prinsip Kejujuran : 1. Memenuhi syarat-syarat perjanjian & kontrak 2. Menawarkan barang & jasa dgn mutu baik 3. Hubungan kerja

Page 25: ETIKA BISNIS

Prinsip Tidak Berbuat Jahat (Non-Maleficence) & Prinsip Berbuat Baik (Beneficence) : prinsip moral sikap baik kpd orang lain : 1. Aktif & maksimal menuntut berbuat hal yg baik bg org lain. 2. Aktif & minimal menuntut tdk berbuat jahat kpd org lain. Prinsip Keadilan : Memperlakukan orang lain sesuai dgn haknya utk dihargai & tdk dilanggar, serta berharap hak kita dihargai & tdk dilanggar orang lain Prinsip Hormat kepada Diri Sendiri : Kewajiban moral utk menghargai diri sendiri, sama dgn orang lain membela & mempertahankan harga diri

Prinsip dasar : “ hormat kpd manusia sbg persona” GOLDEN RULE (Aturan Emas) : “Saya tdk akan melakukan pd diri

orang lain apa yg tdk saya inginkan utk memperlakukan pd diri saya sendiri “

Page 26: ETIKA BISNIS

Maxwell (2004), tiga alasan orang memilih tindakan-tindakanMaxwell (2004), tiga alasan orang memilih tindakan-tindakantdk etis :tdk etis :

1.1. Orang akan berbuat apa yg paling leluasa bisa diperbuatnya Orang akan berbuat apa yg paling leluasa bisa diperbuatnya situasi dilema etika/pilihan yg tdk diinginkan, apakah akan situasi dilema etika/pilihan yg tdk diinginkan, apakah akan melakukan hal yg mudah/yg benar ?melakukan hal yg mudah/yg benar ?

2.2. Orang akan berbuat demi suatu kemenangan Orang akan berbuat demi suatu kemenangan menghalalkan segala cara/bersikap etismenghalalkan segala cara/bersikap etis

3.3. Orang selalu mencoba merasionalisasikan pilihan-pilihannya Orang selalu mencoba merasionalisasikan pilihan-pilihannya dgn relativisme dgn relativisme memutuskan apa yg benar menurut memutuskan apa yg benar menurut kondisi mereka/menentukan standar sendiri yg dianggapnya kondisi mereka/menentukan standar sendiri yg dianggapnya baik & benar, & bersikap longgar thd diri sendiri.baik & benar, & bersikap longgar thd diri sendiri.

Page 27: ETIKA BISNIS

Masalah Penerapan Etika Bisnis Usaha Mikro & Kecil

1. Lemahnya keadaan keuangan bisnis kecil 1. Lemahnya keadaan keuangan bisnis kecil rentan tindakan tdk etis (penyuapan) rentan tindakan tdk etis (penyuapan)2. Bisnis kecil kesulitan bersaing dg bisnis besar 2. Bisnis kecil kesulitan bersaing dg bisnis besar penyuapan utk menutup kerugian penyuapan utk menutup kerugian 3. Bisnis kecil jarang dilakukan check & balance 3. Bisnis kecil jarang dilakukan check & balance pihak lain pihak lain system internal control utk mencegah system internal control utk mencegah perilaku tdk etis perilaku tdk etis 4. Masalah cash flow rentan thd tindakan tdk4. Masalah cash flow rentan thd tindakan tdk etis etis (pajak), dll (pajak), dll

Page 28: ETIKA BISNIS

BISNIS DAN ETIKA

Mitos Bisnis AmoralMengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali

Etika justru bertentangan dengan bisnis dan akan membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan bisnis yang ketat

Orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai moral

Page 29: ETIKA BISNIS

Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benarBeberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu

Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma atau nilai yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis

Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas

Suatu praktek atau kegiatan bisnis mungkin saja diterima secara legal karena ada dasar hukum, tetapi tidak diterima secara moral (monopoli?)

Page 30: ETIKA BISNIS

Etika harus dibedakan dari ilmu empiris

Etika tidak mendasarkan norma atau prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang.

Menurut Hume :dari kenyataan yang ada (is) tidak bisa ditarik sebuah perintah normatif (ought)

contoh : sogok, suap,kolusi, monopoli,nepotisme

Berbagai aksi protes yang mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis menunjukkan bahwa bisnis harus dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral

Page 31: ETIKA BISNIS

Keutamaan Etika bisnis

1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya

Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik

2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja

Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis

Page 32: ETIKA BISNIS

3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis

4. Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan

Kenneth Blanchard dan Norman Vincent Peale: “perlakuan yang baik terhadap karyawan telah menaikkan keuntungan perusahaan sebesar 20% atau telah menurunkan harga produk perusahaan tersebut sebesar 20%

Page 33: ETIKA BISNIS

Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis

1. Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya secara baik dan etis

2. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga

3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis

Page 34: ETIKA BISNIS

Etos Bisnis

Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.

Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari perusahaan yang lain.

Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik

Page 35: ETIKA BISNIS

Relativitas Moral dalam Bisnis

Dalam bisnis global yang tidak mengenal batas negara, etika masyarakat mana yang harus diikuti?

Tiga pandangan umum yang dianut :

1. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.

‘’Kalau di Roma, bertindaklah sebagaimana dilakukan orang roma’’( kubu komunitarian )

Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara itu

Page 36: ETIKA BISNIS

2. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat

“Bertindaklah di mana saja sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri”

Pandangan ini mewakili kubu moralisme universal, bahwa pada dasarnya norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga berlaku di negara lain)

3. Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali (De George menyebutnya sebagai dengan”immoralis naif”) Pandangan ini sama sekali tidak benar

Page 37: ETIKA BISNIS

Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis

Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin

Pendekatan Stakeholder dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu

Page 38: ETIKA BISNIS

”Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai” (disebut tujuan imperatif)

Bermuara pada prinsip minimal : menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin kepentingan stakeholder

Page 39: ETIKA BISNIS

Kelompok stakeholders:

1.Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini

2. Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat

Page 40: ETIKA BISNIS

Teori Etika

a. Etika Teleologidari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi : - Egoisme Etis - Utilitarianisme

Teori Etika Bisnis 40

Page 41: ETIKA BISNIS

* Egoisme EtisInti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari

setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri.

Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.

Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

Teori Etika Bisnis 41

Page 42: ETIKA BISNIS

* Utilitarianismeberasal dari bahasa latin utilis yang berarti

“bermanfaat”.

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

Teori Etika Bisnis 42

Page 43: ETIKA BISNIS

Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

Teori Etika Bisnis 43

Page 44: ETIKA BISNIS

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterpkan pada perbuatan.

Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.

Teori Etika Bisnis 44

Page 45: ETIKA BISNIS

b. DeontologiIstilah deontologi berasal dari kata Yunani

‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan

itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.

Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.

Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Teori Etika Bisnis 45

Page 46: ETIKA BISNIS

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan

ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung

pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik

(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

Teori Etika Bisnis 46

Page 47: ETIKA BISNIS

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.

Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.

Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak. Teori Etika Bisnis 47

Page 48: ETIKA BISNIS

c. Teori HakDalam pemikiran moral dewasa ini barangkali

teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.

Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

.Teori Etika Bisnis 48

Page 49: ETIKA BISNIS

d. Teori Keutamaan (Virtue)

memandang sikap atau akhlak seseorang.

Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.

Contoh keutamaan :

a. Kebijaksanaan

b. Keadilan

c. Suka bekerja keras

d. Hidup yang baik

Teori Etika Bisnis 49

Page 50: ETIKA BISNIS

Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.

Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.

Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.

Teori Etika Bisnis 50

Page 51: ETIKA BISNIS

Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.

Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.

Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.

Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan.

Teori Etika Bisnis 51

Page 52: ETIKA BISNIS

Ujian KD2 :

• Membuat paper dengan topik : ETIKA BISNIS DALAM PRAKTEK DI INDONESIA, ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN (KASUS BISNIS......................)

• Maksimum 5 halaman, diketik dg font time roman 12, dengan 1,5 spasi

• DIKUMPULKAN VIA EMAIL PADA TANGGAL 31 Oktober 2014 jam 24.00 wib ke alamat : [email protected], dg cc ke alamat anda sendiri

Teori Etika Bisnis 52

Page 53: ETIKA BISNIS

ISU-ISU UTAMA ETIKA BISNIS

53

PRODI AGRIBIS D III FP-UNSPRODI AGRIBIS D III FP-UNS

Page 54: ETIKA BISNIS

KORUPSIMasalah etika klasik di IndonesiaTindakan korupsi bertujuan utk memperkaya diri sendiri, didahului oleh upaya penipuan & manipulasi, & masalah suap utk menghindari diri dari masalah.Th 2006 Indonesia urutan ke 134 berdasarkan kemampuan mengatasi korupsi (Survei Transparency International) thd 163 negara di dunia.Korupsi sdh sebagai budaya bg komunitas Indonesia

54

Page 55: ETIKA BISNIS

Perilaku pejabat publik, baik politisi & pegawai negeri, yg secara tdk wajar & tdk legal memperkaya diri/mereka yg dekat dengannya, dgn menyalahgunakan kekuasaan publik yg dipercayakan kpd mereka (Transparency International).

Unsur-unsur korupsi dr sudut pandang hukum :

1. melanggar hukum yg berlaku

2. penyalahgunaan wewenang

3. merugikan negara

4. memperkaya pribadi/diri sendiri55

KORUPSIKORUPSI

Page 56: ETIKA BISNIS

2. PEMALSUAN /PEMBAJAKAN HAK CIPTAPADA TAHUN 2005 PRODUK PALSU DIDUNIA SEKITAR

5% (Mantos et al, 2007 )KERUGIAN KRN PEMBAJAKAN DI AS $200 MILYAR

PERTAHUN (Chaudhry et al., 2005). DI INDONESIA KHUSUS PRODUK OPTIK PADA TAHUN

2007 MENCAPAI 84% DAN MENEMPATKAN INDONESIA PADA URUTAN 12 DR 108 NEGARA PEMBAJAK

56

Page 57: ETIKA BISNIS

3. DISKRIMINASI & PERB. GENDER

•DISKRIMINASI PEKERJAAN,•DISKRIMINASI UPAH•PERBEDAAN GENDER

57

Page 58: ETIKA BISNIS

4. KONFLIK SOSIAL & MASALAH LINGKUNGAN

• ANTAR PEKERJA KESEJAHTERAAN• ANTARA PEKERJA DAN MASYARAKAT• DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)

58