etika bisnis

3
ETIKA BISNIS HANAA SEPTIANA UAS 125020207111040 Penyelewengan Para Produsen dan Distributor Makanan Pelanggaran Etika yang dilakukan: - Menambahkan bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan dalam proses pembuatan makanan - Menjual makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan Pelanggar: 1. Pedagang Jajanan (di sekolah) Karena ia menjual makanan (camilan) yang terbukti mengandung bahan-bahan yang berbahaya untuk kesehatan. Hal ini merupakan pelanggaran prinsip etika bisnis yaitu prinsip otonomi, yang berkaitan dengan keadilan dan tanggung jawab seseorang yang melakukan bisnis. Dalam prinsip otonomi, pedagang tersebut harusnya menjual produk (jajanan) dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi ia malah menjual jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya, seperti pewarna tekstil (Rhodamin B dan Metahnil Tellow). Prinsip kejujuran juga telah dilanggar karena pedagang jajanan di sekolah tadi tidak menawarkan jajanan dengan mutu yang baik, sehingga konsumen jajanan tersebut akan tertipu.

description

uas etbis

Transcript of etika bisnis

ETIKA BISNISHANAA SEPTIANAUAS125020207111040

Penyelewengan Para Produsen dan Distributor Makanan

Pelanggaran Etika yang dilakukan:- Menambahkan bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan dalam proses pembuatan makanan- Menjual makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan

Pelanggar:1. Pedagang Jajanan (di sekolah)Karena ia menjual makanan (camilan) yang terbukti mengandung bahan-bahan yang berbahaya untuk kesehatan. Hal ini merupakan pelanggaran prinsip etika bisnis yaitu prinsip otonomi, yang berkaitan dengan keadilan dan tanggung jawab seseorang yang melakukan bisnis. Dalam prinsip otonomi, pedagang tersebut harusnya menjual produk (jajanan) dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi ia malah menjual jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya, seperti pewarna tekstil (Rhodamin B dan Metahnil Tellow). Prinsip kejujuran juga telah dilanggar karena pedagang jajanan di sekolah tadi tidak menawarkan jajanan dengan mutu yang baik, sehingga konsumen jajanan tersebut akan tertipu.

2. Pembuat makanan (pembuat roti) ProdusenSeorang pembuat roti telah menambahkan bahan-bahan berbahaya dalam selai ketika proses pembuatannya, seperti nanas busuk, pemanis buatan yang melebihi batas, pengawet (benzoat), pewarna tekstil, serta boraks. Pembuat roti tersebut telah melanggar beberapa prinsip dalam etika bisnis, seperti prinsip otonomi, prinsip kejujuran, dan prinsip integritas moral. Pertama, pelanggaran pada prinsip otonomi yaitu, pembuat roti tersebut telah terbukti membuat roti dengan kualitas yang buruk karena menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan, seperti nanas busuk, pemanis buatan yang melebihi batas, pengawet, serta pewarna tekstil. Kedua, pelanggaran pada prinsip kejujuran yang ditunjukkan dengan tidak menawarkan roti dengan mutu yang baik, karena banyak zat kimia berbahaya dalam roti tersebut, sehingga konsumen roti tersebut akan tertipu. Ketiga, yaitu pelanggaran pada prinsip integritas moral karena pembuat roti tersebut tidak menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya, ketika ia terbukti seperti ini yang telah membuat kesalahan, maka nama baiknya sendiri akan tercoreng.

3. Pedagang roti (di warung-warung atau tukang kue keliling)Pedagang roti yang menjual rotinya di warung-warung yang mereka miliki atau yang berkeliling tersebut juga telah melanggar prinsip dalam etika bisnis, di antaranya prinsip otonomi karena pedagang tersebut harusnya menjual produk (roti) dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi ia malah menjual roti yang mengandung zat kimia berbahaya dari produsen roti tersebut karena tertarik dengan harga murah yang ditawarkan. Selanjutnya adalah pelanggaran prinsip kejujuran dalam etika bisnis karena pedagang roti tadi tidak menawarkan roti dengan mutu yang baik, sehingga konsumen roti tersebut akan tertipu.