Etika bisnis

17
ETIKA BISNIS KONSEP DAN KASUS MANUEL G VELASQUEZ Chapter 3 Sistem Bisnis: Pemerintah, Pasar dan Perdagangan Internasional

description

 

Transcript of Etika bisnis

Page 1: Etika bisnis

ETIKA BISNISKONSEP DAN KASUS

MANUEL G VELASQUEZ

Chapter 3

Sistem Bisnis: Pemerintah, Pasar dan Perdagangan Internasional

Page 2: Etika bisnis

Pendahuluan

Chapter ini membahas mengenai moralitas dalam sistem pasar secara menyeluruh, menguji bagaimana sistem pasar dinilai dan menjelaskan kekuatan dan kelemahan dari berbagai macam sistem yang digunakan sekarang.

Ada dua pandangan dasar: yang satu mengatakan bahwa sistem bisnis harus terencana, pandangan yang lain mengatakan bahwa sistem bisnis harus menjadi sistem pasar bebas.

Setelah menguji argumen-argumen mengenai pasar bebas dan pertentangan serta regulasi pemerintah, chapter ini akan membahas mengenai kemungkinan penerapan sistem ekonomi campuran.

Page 3: Etika bisnis

Tujuan Pembelajaran

Memahami argumen dasar dan pertentangan mengenai pasar bebas. Mengetahui bagaimana argumen-argumen ini didasarkan atas

ideologi yang berikutnya menjelaskan pandangan John Locke (1632-1704) dan Adam Smith (1723-1790) mengenai pasar bebas.

Memahami kritik-kritik mengenai teori pasar bebas khususnya kritik John Maynard Keynes (1883-1946) dan Karl Marx (1818-1983).

Menjelaskan pandangan Darwinisme Sosial yang sependapat dengan ekonomi pasar bebas.

Memahami efek dari teknologi baru atas asumsi-asumsi pasar bebas mengenai hak properti.

Page 4: Etika bisnis

Ideologi

Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok sosial tertentu.

George Lordge dari Harvard Business School mengidentifikasi dua ideologi penting yaitu “individualistik” dan ‘komunitarian”.

Page 5: Etika bisnis

Sistem Pasar vs Sistem Perintah

Pasar bertujuan menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar yang dihadapi semua masyarakat: mengoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota masyarakat.

Sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi dan siapa yang akan mendapatkannya.

Sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing dimiliki oleh individu yang berbeda dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda membuat keputusan atas apa yang akan mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.

Page 6: Etika bisnis

Pasar Bebas dan Hak: John Locke

Setiap orang mempunyai “hak alami” atas “hak atas kebebasan” dan “hak atas properti”

Jika tidak ada pemerintahan, manusia akan mendapati dirinya dalam “keadaan alami”. Bebas dari batasan-batasan selain “hukum alam”. Bahwa dalam kesamaan dan kemandirian tidak ada seorang pun yang boleh menyakiti orang lain dalam hidup, kesehatan, kebebasan, atau kepemilikannya.

Karena keadaan alami merupakan suatu keadaan yang penuh bahaya, dimana individu terus menerus menghadapi ancaman dari orang lain.

Page 7: Etika bisnis

Kritik atas Hak Locke

Pandangan Locke tentang pasar bebas didasarkan pada asumsi yang belum terbukti bahwa individu memiliki hak atas kebebasan dan properti yang harus diprioritaskan dari hak-hak lain.

Sekalipun manusia memiliki hak atas kebebasan dan properti, tidak berarti hak ini harus diprioritaskan dari hak-hak lain.

Pandangan Locke tentang pasar bebas didasarkan pada gagasan bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan hak yang tidak adil.

Argumen Locke mengasumsikan bahwa manusia adalah individu-individu atomistik yang memiliki hak atas kebebasan dan properti yang berasal dari sifat alami mereka dan terpisah dari hubungan mereka dengan komunitas yang lebih besar.

Page 8: Etika bisnis

Utilitas Pasar Bebas: Adam Smith

Argumen utilitarian manyatakan bahwa pasar tak teregulasi dan properti pribadi akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari peraturan apa pun yang diberlakukan.

Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik oleh sebuah “tangan tak terlihat”.

Sistem pasar kompetitif mengalokasikan sumber daya secara efisien. Hal terbaik bagi pemerintah adalah dengan tidak melakukan apa-apa.

Membiarkan masing-masing individu mencari kepentingan mereka sendiri sesuai dengan “kebebasan alami”.

Sistem properti pribadi sangat dibutuhkan dalam sistem pasar bebas.

Page 9: Etika bisnis

Kritik Terhadap Adam Smith

Tak satu pun penjual dapat mengendalikan harga suatu produk. Tidak pada saat ini banyak industri dan pasar yang sepenuhnya atau sebagian merupakan monopoli, dan perusahaan kecil tidak lagi berkuasa. Kekuatan monopoli raksasa industri mampu menentukan harga yang sangat tinggi dengan biaya produksi yang sangat rendah.

Semua sumber daya yang digunakan untuk memproduksi sesuatu akan dibayar oleh produsen dan bahwa produsen akan berusaha menekan biaya untuk memaksimalkan keuntungan.

Manusia hanya termotivasi oleh keinginan “alami” untuk mendapatkan keuntungan.

Page 10: Etika bisnis

Kritik Keynes

John Maynard Keynes menyatakan bahwa tanpa intervensi pemerintah, permintaan akan barang tidak bisa cukup tinggi untuk dapat menyerap semua persediaan.

Pemerintah bisa mencega penghematan yang berlebihan dengan memengaruhi suku bunga dengan cara mengatur persediaan uang.

Pengeluaran pemerintah bisa menutupi perbedaan antara jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan meningkatkan permintaan dari rumah tangga dan bisnis.

Argumen Keynes menjadi kurang meyakinkan, setelah terjadi stagflasi tahun 1970.

Page 11: Etika bisnis

Utilitas Survival of the Fittest: Darwinisme Sosial

Charles Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa berbagai spesies makhluk hidup berkembang akibat proses lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup spesies tertentu dan menghancurkan yang lain.

Perusahaan yang lemah harus disingkirkan dari persaingan.

Survival of the fittest berarti survival of the best. Kekeliruan ini, yang oleh sejumlah penulis modern

disebut kesalahan alami, tentu saja mengimplikasikan bahwa apa pun yang terjadi secara alami adalah demi yang terbaik.

Page 12: Etika bisnis

Free Trade dan Utilitas (David Ricardo(1772-1823))

Dalam buku Adam Smith “Wealth of Nations” yang utamanya bertujuan untuk menunjukkan keuntungan pasar bebas.

Smith menekankan bahwa keuntungan pembuatan produk dari masing-masing negara merupakan keuntungan absolut dalam produksi dan penjualan produk dengan negara lain memiliki keuntungan dalam produksi.

Ricardo melakukan pembelaan bahwa pasar bebas sebagai dasar dari manfaat komparatif dan spesialis bahkan dapat membuat segalanya sangat murah dibandingkan yang lain.

Spesialisasi meningkatkan jumlah output dari barang-barang yang diproduksi negara-negara, argumen Ricardo, dan melalui perdagangan di semua negara dapat menambah keuntungan.

Page 13: Etika bisnis

Free Trade dan utilitas

Argumen dasar Ricardo diterima oleh banyak ekonom sebagai teori yang benar, akan tetapi banyak pertanyaan bagaimana argumen utilitarian diterapkan diseluruh dunia saat ini.

Ricardo membuat banyak asumsi yang tidak benar saat ini: Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang tidak bergerak

dari suatu negara ke negara lain. Kos produksi masing-masing negara adalah tetap. Pekerja dapat dengan mudah pindah dari satu industri ke industri yang

lain. Ricardo mengesampingkan aturan perdagangan internasional .

Hal ini sulit untuk menjelaskan kritik-kritik. Namun, pada saat iini banyak orang-orang yang terus menerus mendukung perdagangan bebas, mengulangi argumen manfaat komparatif Ricardo, banyak orang menjadi kritikus globalisasi.

Page 14: Etika bisnis

Karl Marx (1818-1883) Kritikus Pasar Bebas dan Perdagangan Bebas

Karl Marx merupakan kritikus paling keras dan paling berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi dan pasar bebas.

Menurut Marx, sistem kapitalis hanya memberikan dua sumber penghasilan: menjual hasil kerja dan kepemilikan atas sarana-sarana produksi.

Pandangan Marx mengenai kapitalisme menurunkan kelas pekerja yang tidak disetujui untuk mengembangkan produksi yang potensial, dan kebutuhan manusia sesungguhnya.

Menurut Marx tujuan utama dari pemerintah adalah untuk melindungi kepentingan kelas-kelas penguasa.

Page 15: Etika bisnis

Karl Marx (1818-1883) Kritikus Pasar Bebas dan Perdagangan Bebas

Menurut Marx, semua masyarakat dapat dianalisis dengan dua komponen utamanya: substruktur ekonomi dan superstruktur sosial.

Menurut Marx, sejauh produksi dalam perekonomian tidak direncanakan, namun dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi, maka hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian bencana yang cenderung merugikan kelas pekerja.

Pengaruh gabungan dari kenaikan konsentrasi kepemilikan, krisis yang berulang, kenaikan jumlah pengangguran, dan penurunan upah relatif oleh Marx disebut pemiskinan pekerja.

Apabila pasar berlangsung secara bebas dan berfungsi secara kompetitif menurut beberapa pihak, maka pasar yang akan membayar setiap pekerja sesuai dengan nilai kontribusi mereka karena upah pekerja ditentukan oleh apa yang ditambahkannya pada output ekonomi.

Page 16: Etika bisnis

Kesimpulan: Ekonomi Campuran

Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial, dan kepemilikan pribadi terbatas disebut ekonomi campuran.

Ekonomi campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi, namun sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya.

Properti intelektual adalah properti yang terdiri dari objek-objek abstrak dan non fisik, seperti program komputer, lagu, gagasan, penemuan, resep, gambar atau suara digital, kode genetik, atau berbagai bentuk informasi lain.

Page 17: Etika bisnis

Akhir Marxisme?

Setelah Uni Soviet pecah, negara-negara yang terbentuk mulai membuang ideologi radikal Marxist-Leninist serta menerapkan sistem-sistem yang merupakan perpaduan antara elemen-elemen sosialis dan kapitalis.