ETIKA BISNIS 2

18
ETIKA BISNIS Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Jurusan Teknik Kimia Oleh: Amanda Hanna Afifah (11521043) Endika Yasa Pradikta (11521036) M. Haekal Arkhan (11521031) Sonia Falah B (11521055) M. Febriliantsyah (11521062) Anggi Permata Sari (11521079) Tantra Diwa larasati (11521071) Bagus Ardiantoro (11521040) Khoiruzakki Al Husein P (11521038) Ari Ahmad Izzah (11521054) Bimo Setiono (115210) Andrian setya ramadhan (11521032)

description

ETIKA BISNIS 2

Transcript of ETIKA BISNIS 2

Page 1: ETIKA BISNIS 2

ETIKA BISNIS

Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Jurusan Teknik Kimia

Oleh:

Amanda Hanna Afifah (11521043)

Endika Yasa Pradikta (11521036)

M. Haekal Arkhan (11521031)

Sonia Falah B (11521055)

M. Febriliantsyah (11521062)

Anggi Permata Sari (11521079)

Tantra Diwa larasati (11521071)

Bagus Ardiantoro (11521040)

Khoiruzakki Al Husein P (11521038)

Ari Ahmad Izzah (11521054)

Bimo Setiono (115210)

Andrian setya ramadhan (11521032)

KONSENTRASI

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: ETIKA BISNIS 2

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh

aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini

mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan

tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan

serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,

pemegang saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis

dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah

etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk

manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari

dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar

yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis

seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan

bisnis.Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan

atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia,

dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.

Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik di lingkup makro

maupun di ingkup mikro. Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara tergantung pada

market system yang berperan lebihefektif dan efisien daripada command system dalam

mengalokasikan barang dan jasa. Perspektif mikro adalah dalam lingkup ini perilaku etik identik

dengan kepercayaan atau trust kepada orang yang mau diajak kerjasamanya.

Page 3: ETIKA BISNIS 2

I. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan

salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,

institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain

adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya

perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan

pengusaha ke bawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang

berupa peraturan perundang-undangan

Menurut Para Ahli Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang

dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral

sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan

tujuan dan cara membuat keputusan bisnis. Menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis merupakan

suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada

Page 4: ETIKA BISNIS 2

setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang

terkait dengan masalah moral yang kompleks.

Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani

yang berarti karakter atau kustom.Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam

organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai

yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Brown dan Petrello (1976) Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat,

maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan

tersebut, sambil memperoleh.

II. INDIKATOR ETIKA BISNIS

Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk

menyatakan apakah seseorang dan suatu perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam

kegiatan usahanya antara lain adalah: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku;

indikator hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing

pelaku bisnis.

1. Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah

melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa

merugikan masyarakat lain.

2. Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini

seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku

bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.

3. Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum seseorang atau suatu

perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau

Page 5: ETIKA BISNIS 2

suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya.

4. Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana

dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai- nilai ajaran agama yang

dianutnya.

5. Indikator etika berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun

kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya

dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.

6. Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku

bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

III. PRINSIP ETIKA DALAM BERBISNIS

Secara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak akan pernah lepas dari

kehidupan keseharian kita. Namun prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah

implementasi dari prinsip etika pada umumnya.

1. Prinsip Otonomi

Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam

dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja norma dan nilai moral yang ada,

namun juga melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah

dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini salah satu contohnya

perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan, diantaranya adalah:

1) Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuai dengan tuntutan

mereka;

2) Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk pelayanan yang

tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka;

Page 6: ETIKA BISNIS 2

3) Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatan pelanggan,

demikian juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijaga kelangsungannyadan ditingkatkan

terhadap produk dan jasa perusahaan;

4) Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan, memasarkan dan

mengiklankan produk.

Untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan

bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik.karena kebebasan adalah unsur hakiki

dari prinsip otonomi ini. Dalam etika, kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara

etis, walaupun kebebasan belum menjamin bahwa seseorang bertindak secara otonom dan etis.

Unsur lainnya dari prinsip otonomi adalah tanggungjawab, karena selain sadar akan kewajibannya

dan bebas dalam mengambil keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom

juga harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya (di sinilah dimung-kinkan

adanya pertimbangan moral). Kesediaan bertanggungjawab merupakan ciri khas dari makhluk

bermoral, dan tanggungjawab disini adalah tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga tentunya

pada stakeholder.

2. Prinsip Kejujuran

Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran merupakan

modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan

komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran.

Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang berkaitan dengan kejujuran:

a) Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Pelaku

bisnis disini secara a priori saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing

pihak jujur melaksanakan janjinya. Karena jika salah satu pihak melanggar, maka

tidak mungkin lagi pihak yang dicuranginya mau bekerjasama lagi, dan pihak

Page 7: ETIKA BISNIS 2

pengusaha lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang

bertindak curang tersebut.

b) Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang

baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalam berbisnis. Karena jika ada

konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan rnenyebar yang

menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain.

c) Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan yaitu antara

pemberi kerja dan pekerja, dan berkait dengan kepercayaan. Perusahaan akan

hancur jika kejujuran karyawan ataupun atasannya tidak terjaga.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang

adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak

ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Salah satu teori mengenai keadilan yang

dikemukakan oleh Aristoteles adalah:

1. Keadilan legal. Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat

dengan negara. Semua pihak dijamin untuk mendapat perlakuan yangsama sesuai

dengan hukum yang berlaku. Secara khusus dalam bidang bisnis, keadilan legal

menuntut agar Negara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi,

negara menjamin kegiatan bisnis yang sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan

dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagi semua pelaku bisnis.

2. Keadilan komunitatif. Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang

satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan vertikal antara negara dan

warga negara, dan hubungan horizontal antar warga negara. Dalam bisnis keadilan ini

berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-

pihak yang terlibat.

Page 8: ETIKA BISNIS 2

3. Keadilan distributif. Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi ekonomi

yang merata atau dianggap adil bagi semua warga negara. Dalam dunia bisnis

keadilan ini berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan

ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik.

4. Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama

lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu

win-win situation.

5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan dengan tetap menjaga

nama baiknya dan nama baik perusahaan.

Dari kelima prinsip yang tentulah dipaparkan di atas, menurut Adam Smith, prinsip

keadilanlah yang merupakan prinsip yang paling penting dalam berbisnis. Prinsip ini menjadi

dasardan jiwa dari semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan terabaikan.

Karena menurut Adam Smith, dalam prinsip keadilan khususnya keadilan komutatif berupa no

harm, bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah mengandung semua prinsip etika bisnis

lainnya. Karena orang yang jujur tidak akan merugikan orang lain, orang yang mau saling

menguntungkan dengan pibak Iain, dan bertanggungjawab untuk tidak merugikan orang lain tanpa

alasan yang diterima dan masuk akal.

Page 9: ETIKA BISNIS 2

IV. Manfaat Perusahaan Dalam Menerapkan Etika Bisnis

Etika bisnis di butuhkan karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh

danmemiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-

creation) yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan

strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan

yang andal serta etika perusahaan yangdilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu

menguntungkanerusahaan untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :

1. Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern

perusahaan maupun dengan eksternal.

2. Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.

3. Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga

4. Akan meningkatkan keunggulan bersaing.

Adapun manfaat perusahaan dalam menerapkan etika bisnis. Yaitu:

Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan

merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.

Citra perusahaan di mata konsumen baik.

Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya

pun dapat mengalami peningkatan penjualan

Meningkatkan motivasi pekerja.

Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik

dimata perusahaan.

Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

Page 10: ETIKA BISNIS 2

Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri

untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan

bukanlah perusahaan yang beretika.

V. Contoh Sebuah Etika Bisnis Dalam Perusahaan

Untuk sebuah etika bisnis yang lumrah terjadi di dunia profesional atau di sebuah

perusahaan besar maka sebaiknya melakukan beberapa etika bisnis di bawah ini.

a. Sebutkan nama lengkap

Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan.

Namun jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit

menyingkat.

b. Berdirilah saat memperkenalkan diri

Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak

memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar

orang lain menilai positif kesopanan motra.

c. Ucapkan terima kasih secukupnya

Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu

mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain

akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.

d. Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis

Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara

terpisah ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan,

mengingat waktu tibanya akan lebih cepat.

e. Jangan duduk sambil menyilang kaki

Page 11: ETIKA BISNIS 2

Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk.Namun dalam

kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan.Selain itu, posisi duduk

seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.

f. Tuan rumah yang harus membayar

Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus

membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien,

laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang

membayarnya, bukan uang pribadi.

Page 12: ETIKA BISNIS 2

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN :

1. Dalam berbisnis kita juga harus mempunyai etika. Jika etika kita kurang baik

maka orang lain akan menilai anda secara negative.

2. Jika dalam hal sehari – hari kita sudah terbiasa menerapkan etika yang baik maka

akan terbiasa atau terbawa hingga kita bekerja.

3. Etika bisnis merupakan etika profesi yang mempunyai banyak kaitan dengan

kegiatan bisnis.

SARAN :

1. Etika bisnis harus kita pertahankan dengan baik agar kita tidak kehilangan klien

2. Budayakan etika yang baik tidak hanya dalam berbisnis namun dalam kehidupan

sehari – hari.

3. Perusahaan harus lebih meningkatkan lagi etika bisnisnya baik dari atasan maupun

bawahannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm

http://pengertianetikabisnisme+u.htm

http://wikipedia.com

http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm

http://thedreamercontohkasuspelanggaranetikabisnisolehprodukHIT.htm

http://fajripradadista.wordpress.com/2012/10/15/pengertian-etika-etika-bisnis-dan-

penerapan-etika-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://vtastubblefield.wordpress.com/2013/01/30/pentingnya-etika-dalam-berbisnis