Etika Auditor

26
DISAMPAIKAN UNTUK BAHAN AJAR PELATIHAN AUDITOR PHPL PUSDIK KEMENHUT – PT. AYAMARU SERTIFIKASI KODE ETIK DAN SIKAP PERSONAL AUDITOR BOGOR, JUNI 2013 AKHMAD PT. AYAMARU SERTIFIKASI

Transcript of Etika Auditor

Page 1: Etika Auditor

DISAMPAIKAN UNTUK BAHAN AJAR PELATIHAN AUDITOR PHPL PUSDIK KEMENHUT – PT. AYAMARU SERTIFIKASI

KODE ETIK DAN SIKAP PERSONAL AUDITOR

BOGOR, JUNI 2013

AKHMAD PT. AYAMARU SERTIFIKASI

Page 2: Etika Auditor

Meliputi :

Definisi, Persyaratan dan Konsep Audit

Keahlian, Kemampuan, dan Kode Etik Auditor

Sikap Profesional Auditor dan Sikap yang Tidak

Etis

Outline Presentasi………. Outline Presentasi………. 1

Page 3: Etika Auditor

“Proses yang sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit terpenuhi”

(ISO 19011:2011)

Definisi AuditDefinisi Audit2

Page 4: Etika Auditor

• Hal-hal yang ditetapkan

•hal-hal yang didokumentasikan

Fokus Audit

Persyaratan AuditPersyaratan Audit

Audit dilaksanakan setelah adanya komunikasi dengan klien, dimana : Ada informasi tentang hal-hal pokok audit yang cukup &

sesuai. Ada sumberdaya yang memadai untuk mendukung proses

audit. Ada kerjasama yang cukup dari auditee.

3

Page 5: Etika Auditor

Lingkup AuditLingkup Audit

Tujuan Audit ditetapkan Klien.

Lingkup Audit ditetapkan

Auditor KepalaKomunikasi

Tujuan dan lingkup audit harus dikomunkasikan dengan auditee

4

Page 6: Etika Auditor

Konsep Audit ……………...

Instrumen Audit(wawancara,

pengamatan, verifikasi, checklist, dll.)

Bukti audit

Temuan audit

Kesimpulan audit

Laporan audit

Acuan audit

5

Page 7: Etika Auditor

AUDIT

AUDITEEKLIENPROGRAM AUDIT

KRITERIA AUDITTIM AUDIT

TEMUAN AUDIT

BUKTI-BUKTI AUDIT

AUDITORTENAGA AHLIKESIMPULAN AUDIT

PIHAK YANG TERKAIT DALAM AUDIT

*)tergantung kebutuhan

6

Page 8: Etika Auditor

Lanjutan…Lanjutan…

KLIEN

(Pemberi perintah audit)

AUDITEE (pihak yang di audit)

AUDITOR

(Pelaksana audit)

7

Page 9: Etika Auditor

Menyediakan informasi/data

Penentuan tujuandan kriteria audit

Penentuanlingkup audit

Pelaksanaanaudit

Laporan audit

TANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT8

Page 10: Etika Auditor

First Party Audit

JENIS AUDIT

Second Party Audit

Third Party Audit

Organisasi Sendiri

Organisasi Lain

SertifikatOrganisasi

Badan Sertifikasi

9

Page 11: Etika Auditor

Keahlian yang perlu dimiliki oleh Auditor

10

Page 12: Etika Auditor

Objektif, Independen dan KompetenObjektif, Independen dan Kompeten

Objektif

Auditor tidak boleh memihak, jujur dan tidak bias

Independen

Auditor tidak memiliki kepentingan dengan yang

diaudit

Kompeten

Berpengalaman

Auditor harus memiliki kombinasi pengetahuan,

kemampuan & pengalaman melakukan audit

Berkualifikasi

Auditor harus memiliki kualifikasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

11

Page 13: Etika Auditor

Bagaimana auditor bekerja dalam melaksanakan audit??Bagaimana auditor bekerja dalam melaksanakan audit??

Dalam pelaksanaan audit, Auditor harus memiliki ketelitian, ketekunan, kepandaian, ketrampilan dan kemampuan pengambilan keputusan yang sama pada situasi yang serupa.

Hubungan anggota Tim Audit dan Klien harus baik dan saling menjaga rahasia terkait dengan lingkup audit.

Selain untuk kepentingan hukum, anggota tim audit tidak boleh menyebarkan informasi atau dokumen yang diperoleh selama audit atau laporan akhir kepada pihak ketiga tanpa persetujuan klien, bila diperlukan dengan persetujuan auditee.

Auditor harus mengikuti prosedur yang ditetapkan dan mampu memberikan jaminan mutu hasil auditnya.

12

Page 14: Etika Auditor

Bagaimana agar kerja auditor dapat dipertanggung jawabkan???Bagaimana agar kerja auditor dapat dipertanggung jawabkan???

Proses audit harus didesain untuk memberikan temuan dan kesimpulan yang handal dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki.

Bukti audit yang dikumpulkan hanya merupakan sample dari informasi yang tersedia, sehingga terdapat unsur ketidak pastian yang melekat pada hasilnya.

Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan keterbatasan yang terkait dengan bukti audit yang akan dihasilkan.

Auditor harus mendapatkan bukti audit yang cukup, sehingga harus dapat dipisahkan antara temuan audit yang penting dan tidak penting, karena keduanya dapat mempengaruhi setiap kesimpulan audit.

13

Page 15: Etika Auditor

Kemampuan AuditorKemampuan Auditor Jelas dalam memaparkan konsep dan ide, baik

tertulis maupun lisan Dapat diterima oleh siapa saja, efektif, dan

kemampuan untuk mendengarkan Kemampuan untuk mempertahankan independensi

dan obyektif dalam tanggung jawab yang diberikan Mampu mengorganisir untuk bekerja secara efektip

dan efisien dalam audit mampu untuk memberi pendapat secara profesional

14

Page 16: Etika Auditor

16

KODE ETIK AUDITORKODE ETIK AUDITOR

Dasar profesionalisme : Dapat dipercaya, integritas, menjaga kerahasiaan, berpendirian.

Presentasi yang objective : kewajiban melaporkan secara benar dan akurat.

Professional : kesungguhan dan ketepatan penilaian dalam audit

Independen : dasar untuk ketidakberpihakan audit dan objektivitas kesimpulan audit

Pendekatan berdasarkan bukti: metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan audit yang dapat dipercaya dan terjaga konsistensinya melalui proses audit yang sistematis.

15

Page 17: Etika Auditor

Sertifikat PHPL adalah surat keterangan yang diberikan kepada pemegang izin atau pemilik hutan hak yang menyatakan bahwa pemegang izin atau pemilik hutan hak telah menerapkan/memenuhi standard pengelolaan hutan produksi lestari dalam memperoleh hasil hutan kayu.

Standard PHPL adalah persyaratan untuk memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan hutan produksi lestari yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak (stakeholder) kehutanan yang memuat kriteria, indikator, verifier, metode verifikasi, dan norma penilaian.

AUDITOR PHPL

16

Page 18: Etika Auditor

Auditor adalah personil yang memenuhi persyaratan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan audit, serta ditugaskan oleh LP-PHPL untuk melaksanakan audit bidang (1) prasyarat, (2) produksi, (3) ekologi dan (4) sosial.

Dalam Perdirjen BUK No. P.8/2012 (lampiran 3.4), auditor PHPL terdiri atas : 1. Auditor Bidang Prasyarat 2. Auditor Bidang Produksi3. Auditor Bidang Ekologi4. Auditor Bidang Sosial

AUDITOR PHPL17

Page 19: Etika Auditor

PEMAHAMAN TERHADAP PERATURAN TERKAIT

Seorang auditor minimal mengetahui/paham tentang : Peraturan perundangan di bidang kehutanan

termasuk aturan-aturan teknisnya Peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup

termasuk aturan-aturan teknisnya Peraturan perundangan di bidang ketenaga kerjaan

termasuk aturan-aturan teknisnya Konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh

pemerintah Indonesia

18

Page 20: Etika Auditor

Sikap Profesional AuditorSikap Profesional Auditor

Auditor seharusnya memiliki sifat sesuai prinsip audit, yaitu (13 sikap) :

Etis – adil, dapat dipercaya, bersungguh2, jujur, bijak Berpikiran terbuka – mau mempertimbangkan

gagasan atau titik pandang lain Diplomatis – cekatan dalam mengahadapi orang Pemerhati - sadar dgn kegiatan & keadaan fisik sekitar Cerdas – secara naluri sadar mampu memahami

situasi

19

Page 21: Etika Auditor

Cakap/Luwes – beradaptasi dlm berbagai hal & situasi Tangguh – tekun,memusatkan perhatian mencapai tujuan Tegas – Tepat waktu mencapai kesimpulan berdasarkan

logika dan analisis Percaya diri – bertindak mandiri, efektif dalam berinteraksi Tabah/ Ulet – Mampu bertindak penuh tanggung jawab dan

beretika, walaupun tindakan tersebut tidak populer dan menimbulkan ketidaksetujuan pihak lain

Sikap Profesional AuditorSikap Profesional Auditor

20

Page 22: Etika Auditor

Sikap Profesional AuditorSikap Profesional Auditor

Terbuka untuk peningkatan – mau belajar dari situasi dan berusaha untuk meningkatkan hasil audit

Sensitif terhadap budaya – mengamati dan menghormati budaya pihak yang diaudit

Kolaborasi, mampu berinteraksi efektif dengan pihak lain termasuk dengan tim audit dan auditee

21

Page 23: Etika Auditor

Auditor yang Baik………….Auditor yang Baik…………. Pengamatan dengan cermat, memperhatikan

kegiatan pendukung dan keadaan sekitar, berupaya mendapatkan akar masalah Temuan harus berdasarkan fakta (obyektif) Terbuka terhadap pandangan dari auditee Sabar dalam menghadapi auditee Membuat auditee merasa nyaman, tidak

terpojokkan, tidak merasa bersalah Menangani dengan baik terhadap auditee yang

tidak bersahabat Fleksibel dalam mengaudit sesuai dengan

perkembangan situasi dan kemungkinan perubahan jadwal

22

Page 24: Etika Auditor

Kurang persiapan : tidak terarah/sistematis, membingungkan, keluar dari tujuan dan kriteria audit

Tidak menepati kesepakatan yang sudah dicapai

Suka berdebat/ Argumentatif, tanpa data dan alasan yang jelas, keluar dari tujuan dan kriteria yang disepakati

Menghabiskan waktu dengan menjelaskan pandangan-pandangannya sendiri

Kurang mengkaji catatan dan data, atau sebaliknya… Berlebihan memeriksa catatan/ data – sehingga menyibukkan diri dengan terlalu banyak memeriksa catatan dibandingkan pemeriksaan lapangan

Sikap Auditor Tidak EtisSikap Auditor Tidak Etis23

Page 25: Etika Auditor

Hanya melihat suatu kejadian tanpa melihat akar masalahnya

Langsung menyimpulkan sesuatu tanpa didukung data yang obyektif atau alasan yang jelas

Kurang klarifikasi atau Kurang jelas dalam menyampaikan temuan kepada auditee

Agresif/Arogan (selalu menyerang auditee), kasar

Sikap Auditor Tidak EtisSikap Auditor Tidak Etis24

Page 26: Etika Auditor