ETIKA
-
Upload
dika-virga-saputra -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
description
Transcript of ETIKA
ETIKA/AGAMA
I. IDENTITAS
Nama : Dra. IGAP. Suryani, M.Si.
Alamat : perumahan wahana graha Blok I Nno. 60 dalung kuta
Tugas : UPT MKU UNUD
No. tlp : (0361) 853 2136 / 08123859571
II. METODA MENGAJAR
a. Metoda ceramah
b. Metoda Diskusi
c. Metoda observasi
III. SISTEM PENILAIAN
UTS + UAS + TUGAS + ABSEN
4= NA
TUJUAN MATA KULIAH ETIKA
1. Mahasiswa memiliki budi pekerti
2. Mengarahkan tingkah laku mahasiswa ke hal-hal yang baik
3. Dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya
4.Sebagai pedoman dasar dalam menerapkan
ilmu pengetahuan
5.Dapat menerapkan iptek secara bijaksana
DAFTAR PUSTAKA
1. Elizabeth K. Nottingham , 1985 Agama dan Masyarakat, cv Rajawali Jakarta
2. DR.W Poeponogoro, cph,ss 1986 filsafat moral, CV Remaja Karya Bandung.
3. Ida Bagus Mantra, Prof. Dr 1967 Tata Susila Hindu Dharma, Institut Hindu Dharma Denpasar Bali
4. Drs. G.k Adia Wiratmaja (almarhum) 1988, Etika tata susila Hindu dharma denpasar Bali.
5. Manuaba, prof. Dr, 1994 Filsafat Hindu Dalam Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
6. Punyatmaja I.B. Oka Drs : Dharma Sastra, Yayasan Dharma Saraswati Jakarta 1992.
7. Watra , Karda 2005, Dasar filsafat Agama-agama, Paramita Surabaya.
8. Segi-segi etik dan Yuridis, Informant Consert, Jakarta Pustaka Sari Harapan, 1993
9. Wartika, Wayan Drs, Bahan Ajar Farmasi, Fakultas Mipa Unud Bukit Jimbaran Bali
GARIS BESAR MATA KULIAH AGAMA / ETIKA
I. PENDAHULUAN
A.Pemahaman Umum Etika
B.Sumber Dasar Etika
C.Pengertian Umum
D.Etika dan Ilmu Pengetahuan
E. Etika dan Agama
F. Kedudukan Etika
G. Tujuan Etika
H. Metoda Etika
GARIS BESAR MATA KULIAH AGAMA / ETIKA
II. ISI AJARAN ETIKA
A. Tingkah Laku
B. Hak dan Kewajiban
C. Etika Sosial
D. Etika sosial Budaya
E. Etika Sosial Ekonomi
F. Etika Grehasta
III. KESIMPULAN
I. A. PEMAHAMAN UMUM ETIKA
Etika Pengetahuan Tata Susila
TRI HITA KARANA
Etika di Bali Menyangkut adat / Kebiasaan
Adat sifat dasar baik-buruk
Kesusilaan (moral)
1.Hub. Manusia dengan Tuhan
2. Hub. Manusia dengan manusia
3. Hub. Manusia dengan lingkungan
Realitas Manusia dapat membedakan baik dan buruk
Etika Manusia beragama wajib melaksanakan dimanapun berada
Tujuan Hidup Manusia mencapai keseimbangan lahir dan bathin
KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA ANTARA LAIN
1. Kebutuhan Substansi
2. Kebutuhan sosial kultural
3. Kebutuhan Spiritual
{
Tingkah laku Manusia
Nilai Individu(kesempurnaan diri)
Nilai sosial(saling menghargai)
Kemuliaan manusia Terletak pada cara/ bagaimana melakukan sesuatu
Masalah Pengertian Etika Belum Begitu Dimengerti
Etika Sangat diperlukan dalam proses pembangunan
SUSILA
Manusia Susila
Ekonomi Sehat
Manusia berbudaya
Pengaruh Negatif Pembangunan
Setiap orang diajak bersama-sama menerapkan etika untuk mencapai keseimbangan hidup.
B. Dasar / Sumber ajaran Etika
1. Kitab suci
2. Wira carita / Epik
3. Sadhu Kerti / Tauladan
4. Sabha laksana / Rapat / Pertemuan5. Dresta /Adat istiadat Keagamaan
C . PENGERTIAN UMUM ETIKA
Etika Bahasa Yunani Ethos atau la ethos
Kebiasaan atau Adat
Intisari Kemanusiaan
Kesusilaan
Etika
Ethos Bahasa Yunani
- Mos Moralitas Bahasa latin
- Moral
Etika
Dangkal
Dalam Moral
(Perbuatan luar seseorang )
Kaidah
ETIKA KESUSILAAN TATA SUSILA
SUSILA SU +SILA TINGKAH LAKU BAIK
SESUAI DENGAN NORMA
PERINTAH AGAMA / WAHYU TUHAN
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN SERTA PAHALANYA
D. ETIKA DAN ILMU PENGETAHUAND. ETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Etika + Etika + Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia Dan Masyarakat
Hubungan Yang Erat
Ilmu pengetahuan Antro, Psikologi, Sosiologi, Ekonomi, Hukum maupun Ilmu Pengetahuan Eksata
Etika + Ilmu Pengetahuan Suatu kepentingan
Tuntunan Keseimbangan
Etika + Ilmu Pengetahuan Farmasi
Tuntunan Sumpah/janji Apoteker (PP No. 20 Tahun 1962)
Kode Etik Apoteker Indonesia
Ijin Apotek
SDM / Pengelola Apotik
Tujuan Pelayanan Farmasi
Pekerjaan Farmasi
C P O BC P O B
Pelayanan FarmasiPelayanan Farmasi
Peran FarmasiPeran Farmasi
PelanggarPelanggaran an EtikaEtika
Wijaya (55) tahun memalsukan sejumlah merk jamu (Cap Dua, lumut mas serbuk alami dan lain-lain).
Jamu yang dicampur dengan bahan kimia yang berlebihan (tidak sesuai standar)
Memproduksi obat tradisional dalam bentuk supositovia, intra vaginal, tetes mata, cairan obat dalam yang mengandung etanol berkadar lebih banyak.
Pengusaha farmasi mengadakan sediaan farmasi berupa obat tradisional yang tidak memenuhi standar.
Balai POM 1999 melakukan penertiban jamu yang dicampur dengan bahan kimia.
Tahun 2002 masih ditemukan 78 jenis jamu yang dicampur dengan bahan sintetik beredar di 18 propinsi terbanayk di Jakarta
Saksi Pemalsu MerekPenjara 5 Tahun Hukum PerdataDenda 1 M Hukum Pidana
Hukum Administrasi
Obat Cina yang mengandung bahan obat melebihi zat kimia dari yang diijinkan masih beredar di Indonesia
Obat tradisional tidak boleh mengandung bahan lain yang tidak tercantum dalam komposisi, sebagaimana yang dilaporkan dalam permohonan pendaftaran
Mentaati Etika
Zat kimia berkhasiat mungkin digunakan dalam obat-obatan tradisional maupun obat-obatan umum yang sesuai dengan ijin dari kepala Direktorat Obat-obatan No. PO 05.04.5.4.1007 tahun 1993.Jamu turun panas, sakit kepala, influenza, batuk, asma, rematik, malaria, penenang, sakit perut, sakit lambung, pelangsing, pelancar seni, jamu kuat, sariawan, cacingan dan eksim.
KEPMENKES 243/MENKES/SK/1970/TTG PEDAGANG BESAR FARMASI• PBF mentaati peraturan pemerintah untuk tidak
melakukan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran narkotika dan psikotropika sesuai dengan SK Menteri.
• PBF berkewajiban mengadakan, mengujian dan menyalurkan perbekalan farmasi yang memenuhi persyaratan tertentu.
Pengusaha farmasi berkewajiban beritikad baik Pengusaha farmasi berkewajiban beritikad baik dalam usaha memberikan informasi dengan dalam usaha memberikan informasi dengan benar, menjamin mutu barang, memberi ganti benar, menjamin mutu barang, memberi ganti rugi jika tidak sesuai dengan perjanjian.rugi jika tidak sesuai dengan perjanjian.
Konsumen merasa nyaman, aman, selamat Konsumen merasa nyaman, aman, selamat dalam mengkonsumsi barang-barang dan jasadalam mengkonsumsi barang-barang dan jasa
--------- oooOOOOOOOooo ---------
EtikaIlmu Normatif
Baik dan Tidak Baik
Yang Baik Dilaksanakan
Amanat Kitab Suci (Wahyu Tuhan)
Agama Suatu ajaran kebenaran bersifat abadi yang bersumber dari Tuhan
E. Etika Dan Agama
1. Pokok-pokok Ajaran Agama a. Agama Hindu - Tatwa / Filsafat Panca Sradha * Percaya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa * Percaya kepada Atma * Percaya kepada karma phala * Percaya kepada Samsara Punarbhawa (Raikarnasi) * Percaya kepada Moksa
- Etika / susila Tat Twam Asi, dll - Upakara / Ritual Panca Yadnya
b. Agama Islam Sahadat - Rukun Islam Sholat
ZakatPuasaIbadah Haji
- Rukun Imam * Iman kepada Allah * Imam kepada malaikat * Imam kepada Kitab-Kitab Allah
* Imam kepada Rasul Allah * Imam kepada Takdir
c.Agama Budha- Budha utusan Tuhan - Nirwana tujuan terakhir Agama Budha- Mashab Hinayana - Mashab Mahayana Aturan-aturan hidup
d. Agama Kristen - Percaya terhadap Tuhan
- Allah sumber segalanya- Yesus Kristus putra Maria
dari Surga - Mengasihi sesama
F. Kedudukan Etika
Agama
Ilmu pengetahuan tata susila
Mengatur tingkah laku manusia
Tuhan, Manusia dan alam lingkungan
Etika
Supaya tidak menyimpang dari sabda Tuhan
Landasan dan pedoman Hidup bagi manusia
Mengarungi kehidupan di dunia ini
Mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan
1. Etika
2. Manusia
Mono-DualisRohani - Jasmani
MendorongManusia berbuat suci
Menjalankan HidupDi dunia
Kesucian Bersikap, bertindak / bekerja
Kebahagiaan abadi Cara kerja yang benar
Bersatu dengan Tuhan,Di sisi Tuhan, Nirwana
Yang baik sesuai denganWahyu Tuhan
Manusia
G. Tujuan Etika
Tingkah laku manusia dikendalikan
Etika
Mencapai sasaran awal
(ketenangan jiwa dan kesejahteraan material)
Mencapai sasaran akhir
(Moksa, disisi Tuhan, Nirwana)
H. Metoda Etika
Kitab suci / wahyu Tuhan
Di interprestasi dalam Bentuk Itihasa
(kisah-kisah kuno yang terjadi pada masa lampau)
Cerita-cerita daerah (budaya lokal)
Wejangan - Wejangan
Kumpulan Peraturan
Orang tua
Guru
Pemuka masyarakat
Tulisan orang bijaksana
II. A. TINGKAH LAKU
Tingkah laku
Bersikap
Bertindak
Bekerja
Tingkah laku yang baik- Saling Menghargai- Berpikir, berkata, dan berbuat- Tidak mementingkan diri
sendiri, sabar, tahan uji, hidup sederhana, menasehati diri sendiri, dll
Tingkah laku yang tidk baik
- Keserakahan, kemarahan, pembunuhan, kemabukan, kebingungan, dll
Manusia
Mencapai tujuan hidup
Kebahagiaan
Kebahagiaan
Subyektif
Kebahagiaan
Obyektif
Keseimbangan
Kebahagiaan Sempurna
III. HAK DAN KEWAJIBANIII. HAK DAN KEWAJIBANKEWAJIBAN MORILKEWAJIBAN MORIL
BERASAL DARI TUHANBERASAL DARI TUHAN
KITAB SUCIKITAB SUCI
AGAMAAGAMA
DILAKSANAKANDILAKSANAKAN
MANUSIA MENDAPATKAN HAKMANUSIA MENDAPATKAN HAK
HAK TUJUAN AWALHAK TUJUAN AWAL
HAK TUJUAN AKHIRHAK TUJUAN AKHIR
Hak SubyektifHak Subyektif
Hak ObyektifHak Obyektif
IV. ETIKA SOSIALHakekat Hidup Bermasyarakat
Mempertahankan Hidup
Bekerjasama
Cinta Kasih/Agama
Tertib dan Damai di Masyarakat
Spesialisasi
Spritual/Agama
Pemerintahan
Ekonomi
Jasa
V. ETIKA SOSIAL BUDAYA
A. Manusia Makhluk Termulia
Manusia tidak hanya berada di dunia tetapi juga mengatasi dunia, karena ia adalah roh (pribadi), manusia tidak hanya sadar akan
perbuatannya, tetapi juga sadar akan caranya berbuat.
Mampu mengelola isi alam ini menjadi barang-barang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk mendorong hidupnya manusia mempunyai kelebihan akal pikiran dan estetika.
Menciptakan peralatan untuk meringankan beban dan menyenangkan diri.
Hasil Ciptaan Manusia disebut Hasil Ciptaan Manusia disebut KebudayaanKebudayaan
Budi + Daya Budi + Daya
Roh/Akal KemampuanRoh/Akal Kemampuan
Segala Kemampuan yang di CiptakanSegala Kemampuan yang di CiptakanOleh Akal ManusiaOleh Akal Manusia
Manusia Mengubah / MengelolaManusia Mengubah / MengelolaCiptaan TuhanCiptaan Tuhan
Sawah, Ladang, Seni Tari, Seni Suara, Bendungan,Sawah, Ladang, Seni Tari, Seni Suara, Bendungan,Pesawat Terbang, Alat-alat Pertanian dan sebagainya.Pesawat Terbang, Alat-alat Pertanian dan sebagainya.
B. AGAMA DAN BUDAYAB. AGAMA DAN BUDAYA
Agama KebudayaanAgama Kebudayaan
DinamisDinamis
Tuhan minta tanggung jawab manusiaTuhan minta tanggung jawab manusia
Terhadap KebudayaanTerhadap Kebudayaan
C. AGAMA DAN ILMU PENGETAHUANC. AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN
Tuhan AgamaTuhan Agama
AlamAlam
FilsafatFilsafat
Ilmu pengetahuanIlmu pengetahuan
Pengetahuan IlmiahPengetahuan Ilmiah
VI. ETIKA SOSIAL EKONOMIVI. ETIKA SOSIAL EKONOMI1. Pengetahuan Dasar1. Pengetahuan Dasar
Tuhan Menyatakan DiriTuhan Menyatakan Diri
Tuhan Pencipta Alam SemestaTuhan Pencipta Alam Semesta
2. Etika Dalam Kerja2. Etika Dalam Kerja
TuhanTuhan
Maha KerjaMaha Kerja
Tanpa Ada Kerja TuhanTanpa Ada Kerja TuhanDunia Akan HancurDunia Akan Hancur
PenciptaPencipta
PelindungPelindung
MengembalikanMengembalikan
Tuhan Dalam Bekerja Tanpa Selalu Terikat Dengan Tuhan Dalam Bekerja Tanpa Selalu Terikat Dengan Hasil yang Dilakukan Namun Tetap BekerjaHasil yang Dilakukan Namun Tetap Bekerja
Manusia Harus BekerjaManusia Harus Bekerja
Kodrat ManusiaKodrat Manusia
Tujuan Kerja (tahap awal)Tujuan Kerja (tahap awal)
- Menjalankan Perintah Tuhan- Menjalankan Perintah Tuhan
- Menyelaraskan hidup manusia- Menyelaraskan hidup manusia
- Menyelaraskan lingkungan- Menyelaraskan lingkungan
Melenyapkan DosaMelenyapkan Dosa
Mencapai Tujuan akhir AgamaMencapai Tujuan akhir Agama
3. Kerja Yang Berdosa3. Kerja Yang BerdosaKelahiran ManusiaKelahiran Manusia
Kesempatan Melakukan Perbuatan baikKesempatan Melakukan Perbuatan baik
Tingkatkan Akan Ajaran AgamaTingkatkan Akan Ajaran Agama
Tersesat Dalam DosaTersesat Dalam Dosa
Agama Mengajak agar Orang Beriman Agama Mengajak agar Orang Beriman Kepada Tuhan Yang Maha EsaKepada Tuhan Yang Maha Esa
Berbuat Kebajikan dan Menghindarkan diriBerbuat Kebajikan dan Menghindarkan diriDari Perbuatan DosaDari Perbuatan Dosa
Tryon EdwardsTryon Edwards- Dasar Agama Dasar Agama KepercayaanKepercayaan- Pelaksanaan Pelaksanaan KerjaKerja- Kelakuannya Kelakuannya KesucianKesucian- Tujuan Tujuan Berbakti pada Tuhan, memperbaiki Berbakti pada Tuhan, memperbaiki
diri sendiri, menolongdiri sendiri, menolong sesama sesama manusiamanusia
Suami Rama KrisnaSuami Rama KrisnaIndraIndra
- Manusia makhluk yang mempunyai kebutuhan (Manusia makhluk yang mempunyai kebutuhan (man is indeed, man is indeed, an creation of wants)an creation of wants)
- Manusia lahir dalam kebutuhan/Kewajiban, ia hidup dalam Manusia lahir dalam kebutuhan/Kewajiban, ia hidup dalam kebutuhan.kebutuhan.
- Apabila orang tidak dapat memenuhi keinginannya maka Apabila orang tidak dapat memenuhi keinginannya maka cenderung melakukan perbuatan yang Asusila seperti : cenderung melakukan perbuatan yang Asusila seperti : Penipuan, Mencuri, Menggarong, Merampok, dsb.Penipuan, Mencuri, Menggarong, Merampok, dsb.
Contoh-Contoh :Contoh-Contoh :
Penipuan :Penipuan :- Memakai uang palsuMemakai uang palsu- Menjual obat palsuMenjual obat palsu- Menjual makanan dengan memakai bahan pengawet secara Menjual makanan dengan memakai bahan pengawet secara
ilegal.ilegal.PencuriPencuri- Ternak, pakaian, perhiasan, buah-buahanTernak, pakaian, perhiasan, buah-buahan- Perdagangan :Perdagangan : Pengurangan timbangan, pengurangan ukuranPengurangan timbangan, pengurangan ukuran- Jabatan Dinas :Jabatan Dinas : Pencurian waktu, bermalas-malasan, tidak mengerjakan Pencurian waktu, bermalas-malasan, tidak mengerjakan
pekerjaan sebagaimana mestinyapekerjaan sebagaimana mestinya
Kitab-kitab AgamaKitab-kitab Agama
Yang tergolong pencuri : Pelaku Pencuri, menyuruh pencuri, Yang tergolong pencuri : Pelaku Pencuri, menyuruh pencuri, melindungi pencuri, memberi makan pencuri, memberi tahu melindungi pencuri, memberi makan pencuri, memberi tahu kepada pencuri, memberlikan perlindungan kepada pencurikepada pencuri, memberlikan perlindungan kepada pencuri
4. Menghindari Perbuatan DosaDosa bisa dihindari
Kuatkan Iman (Sradha) kepada Tuhan
Selalu mengikuti jalan yang benar
Menegakkan tata tertib dan peraturan
Menanamkan pengertian tentang arti hidup Ekonomi dan Susila
Menegakkan Keadilan dan Mewujudkan Kemakmuran
VII. ETIKA PERKAWINANTUHAN
Menciptakan Laki dan Perempuan
Mengelola Dunia ini dan Mengembangkan Keturunan
Mengembangkan Keturunan yang benar dalam Ikatan Suami Istri Sah
Perkawinan
Dasar Perkawinan
Tujuan Perkawinan
Perkawinan Yang DibenarkanPerkawinan Yang Dibenarkan
Perkawinan Yang Tidak DibenarkanPerkawinan Yang Tidak Dibenarkan
Kewajiban Suami IstriKewajiban Suami Istri
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak-AnakKewajiban Orang Tua Terhadap Anak-Anak
Kewajiban Anak Terhadap Orang tuaKewajiban Anak Terhadap Orang tua
Gunanya Tatanan Hidup Gunanya Tatanan Hidup Masyarakat Menjadi BaikMasyarakat Menjadi Baik
Kedudukan Anak-anak Menjadi PastiKedudukan Anak-anak Menjadi Pasti