ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu...

115
ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR LUAPAN SUNGAI CIDURIAN PADA PERTANIAN PADI SAWAH DI KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG NURUL AINI MUHTAR DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu...

Page 1: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR LUAPAN

SUNGAI CIDURIAN PADA PERTANIAN PADI SAWAH DI

KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG

NURUL AINI MUHTAR

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Page 3: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Estimasi Nilai

Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Luapan Sungai Cidurian pada Pertanian Padi

Sawah di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun

pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari

karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Nurul Aini Muhtar

NIM H44090115

Page 4: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

ABSTRAK

NURUL AINI MUHTAR. Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Banjir

Luapan Sungai Cidurian pada Pertanian Padi Sawah di Kecamatan Kresek,

Kabupaten Tangerang. Dibimbing oleh AHYAR ISMAIL dan NUVA.

Peningkatan intensitas curah hujan di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai

Cidurian menyebabkan peningkatan debit air yang mengalir dan terjadinya banjir

di salah satu daerah hilir yaitu di Kecamatan Kresek. Tanggul Sungai Cidurian

sepanjang 60 meter mengalami kerusakan sehingga air meluap ke daerah

sekitarnya. Kawasan pertanian khususnya padi sawah merupakan salah satu sektor

yang terkena dampak dari banjir Sungai Cidurian. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengidentifikasi persepsi petani mengenai kondisi lingkungan

pertanian akibat banjir, mengestimasi besarnya kerugian ekonomi setelah banjir

pada sektor pertanian akibat banjir Sungai Cidurian, menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi besarnya kerugian banjir pada sektor pertanian, dan

menganalisis stakeholder yang berperan dalam mengatasi permasalahan banjir di

Kecamatan Kresek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian responden

petani terhadap kondisi lingkungan pertanian setelah banjir adalah buruk. Banjir

di Kecamatan Kresek melibatkan semua pihak baik kelompok pemerintah maupun

kelompok non-pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa setiap kelompok memiliki peran masing-masing

dan bersinergi dalam mengatasi banjir. Kerugian banjir dipengaruhi secara

signifikan oleh jarak sungai terhadap sawah, luas lahan yang terkena banjir,

ketinggian banjir, dan lama banjir. Hasil estimasi kerugian ekonomi petani

pemilik lahan sebesar Rp 8 927 087.50 dan kerugian ekonomi total satu

kecamatan sebesar Rp 1 904 574 711 sedangkan hasil estimasi kerugian ekonomi

per responden sebesar Rp 6 994 231.27 dan kerugian ekonomi total satu

kecamatan sebesar Rp 2 081 848 142. Tindakan perbaikan yang dilakukan oleh

pemerintah yaitu memperbaiki tanggul yang rusak sebesar Rp 1 385 989 000.

Selain itu, perbaikan kondisi lingkungan terutama normalisasi Sungai Cidurian

perlu dilakukan agar dapat meminimalkan luapan air ke daratan.

Kata kunci: Kecamatan Kresek, kerugian ekonomi, luapan sungai, padi sawah

Page 5: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

ABSTRACT

NURUL AINI MUHTAR. Estimating Economic Losses of Paddy Agricultural

due to Flooding of Cidurian River in Kresek Subdistrict, Tangerang Regency.

Supervised by AHYAR ISMAIL and NUVA.

The raise of rainfall intensity in the upper area of Cidurian watershed

causes an increase water discharge and flood in Kresek subdistrict as a

downstream areas. Cidurian river’s levee is damaged for about sixty meters, that

makes the water overflows into the surrounding area. One of the sectors affected

by the river flood is the agricultural sector, especially in rice planting area. The

objectives of this study are to identify farmers' perceptions about the condition of

their farmlands during flood periods, to estimate the economic losses of

agricultural sector due to the flooding of Cidurian river, to analyze the factors

that affect the magnitude of economic losses in the agricultural sector, and

analyze the stakeholder’s role to overcome the problem of floods in Kresek

subdistrict. The result shows that respondents have bad perceptions about the

condition of post-flood of the agricultural sector. Flood disaster in Kresek

subdistrict involves both governmental and non-governmental parties to overcome

the flood problem. Based on the interview, each of them has a role and works

together to solve the problem. The total economic losses of the subdistrict is

estimated for about IDR 1 904 574 711 with the average loss of IDR 8 927 087.50

per landowner farmer while the total economic losses of the subdistrict is

estimated for about IDR 2 081 848 142 with the average loss of IDR 6 994 231.27

per sharecropper. Moreover, the economic losses due to the flood are

significantly influenced by the wide of affected land area, flood frequency, and

age of the rice planting. The government has taken service action by spending

IDR 1 385 989 000 to fix the broken levee. In addition, the improvement of

environmental conditions, including the normalization of Cidurian River needs to

be implemented in order to minimize the overflowing river.

Keywords: economic losses, Kresek Subdistrict, paddy, river flooding

Page 6: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Page 7: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR LUAPAN

SUNGAI CIDURIAN PADA PERTANIAN PADI SAWAH DI

KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG

NURUL AINI MUHTAR

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Page 9: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Judul Skripsi : Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Luapan Sungai

Cidurian pada Pertanian Padi Sawah di Kecamatan Kresek,

Kabupaten Tangerang

Nama : Nurul Aini Muhtar

NIM : H44090115

Disetujui oleh

Dr Ir Ahyar Ismail, MAgr Nuva, SP, MSc

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Aceng Hidayat, MT

Ketua Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Tanggal Lulus:

Page 10: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala

atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Luapan Sungai Cidurian pada

Pertanian Padi Sawah di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang”. Penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Kedua orang tua tercinta yaitu Muhtarman dan Sumaryani, serta kakak dan

adik, yaitu Sendi Firdaus dan Fathan Robbiansyah yang senantiasa

memberikan doa, dukungan, kasih sayang, dan perhatian.

2. Bapak Dr Ir Ahyar Ismail, MAgr dan Ibu Nuva SP, MSc selaku dosen

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan

bimbingan dan arahan selama penulisan skripsi ini.

3. Bapak Rizal Bahtiar, Spi, MSi dan Ibu Hastuti, SP, MP, MSi selaku dosen

penguji yang telah memberikan saran dan masukannya dalam penulisan

skripsi ini.

4. Bapak Adi Hadianto, SP, MSi selaku dosen pembimbing akademik serta

segenap dosen dan staff Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

atas ilmu, kesabaran, dan bimbingan yang telah diberikan.

5. Pihak pemerintah Kecamatan Kresek dan pihak pemerintah Desa Patrasana,

Desa Koper, Desa Pasir Ampo, Desa Renged, Desa Kresek, dan Desa Talok

yang sudah banyak membantu dalam pengumpulan data primer dan

sekunder untuk kelancaran penulisan skripsi ini.

6. Bapak Suhayar selaku penyuluh pertanian Kecamatan Kresek yang telah

banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian serta seluruh staff

Balai Penyuluhan Pertanian Kaliasin.

7. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, Badan Pusat

Statistik Kabupaten Tangerang, Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Tangerang, serta seluruh kelompok tani Kecamatan Kresek yang

telah memberikan informasi dan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

Page 11: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

8. Tante Ida, Om Ambardi yang telah memberikan tempat tinggal dan

semangat kepada penulis selama penelitian.

9. Teman-teman satu bimbingan Annisia, Nita, Rizqiyyah, Galuh, Dita, dan

Sandra yang selalu memberikan semangat.

10. Tria, Syfa, Mutiara, Linda, Dara yang telah memberikan doa dan semangat.

11. Tina, Kukuh, Lusi, Fitri, Frima, Nasita, Gugat, atas doa, dukungan, dan

semangat serta rekan-rekan ESL angkatan 46 yang tidak bisa disebutkan

satu per satu namanya.

12. Agus Nuramin yang telah memberikan doa dan motivasi serta berbagi cerita

dengan penulis.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna. Akhir kata, semoga

penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca.

Bogor, Februari 2014

Nurul Aini Muhtar

NIM H44090115

Page 12: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Page 13: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................

I. PENDAHULUAN .........................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................

2.1 Bencana Banjir .......................................................................................

2.2 Dampak Banjir terhadap Sektor Pertanian .............................................

2.3 Konsep Penilaian Kerugian Ekonomi ....................................................

2.4 Penelitian Terdahulu ..............................................................................

III. KERANGKA PEMIKIRAN .........................................................................

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................

3.1.1 Analisis Deskriptif ......................................................................

3.1.2 Pendekatan Produktivitas (Productivity Approach) ....................

3.1.3 Metode Regresi Linear Berganda ...............................................

3.1.4 Analisis Stakeholder ...................................................................

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ...........................................................

IV. METODE PENELITIAN ..............................................................................

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................

4.2 Jenis dan Sumber Data ...........................................................................

4.3 Metode Pengambilan Sampel .................................................................

4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ..........................................

4.4.1 Identifikasi Penilaian Petani terhadap Kondisi Lingkungan

Pertanian Padi Sawah ..................................................................

4.4.2 Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi pada Pertanian Padi Sawah

Akibat Banjir ...............................................................................

4.4.2.1 Kerugian tangible secara langsung (direct) ....................

4.4.2.2 Kerugian tangible secara tidak langsung (indirect) ........

4.4.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Kerugian

Banjir ...........................................................................................

4.4.3.1 Model Kerugian Ekonomi ............................................

4.4.3.2 Hipotesis .......................................................................

4.4.3.3 Evaluasi Model .............................................................

4.4.4 Analisis Stakeholder dalam Mengatasi Permasalahan Banjir di

Kecamatan Kresek ......................................................................

V. GAMBARAN UMUM ..................................................................................

5.1 Gambaran Umum Kecamatan Kresek ....................................................

x

xii

xii

1

1

3

5

5

6

7

7

8

9

10

15

15

15

16

17

18

18

21

21

21

22

22

24

25

25

26

26

27

28

28

30

31

31

Page 14: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

5.2 Kondisi Lingkungan Daerah Penelitian ..................................................

5.3 Karakteristik Responden Petani ..............................................................

5.3.1 Jenis Kelamin ..............................................................................

5.3.2 Usia .............................................................................................

5.3.3 Pendidikan Formal ......................................................................

5.3.4 Jenis Pekerjaan ............................................................................

5.3.5 Jumlah Tanggungan ....................................................................

5.4 Karakteristik Lahan Pertanian ..............................................................

5.4.1 Status Kepemilikan Lahan ..........................................................

5.4.2 Lama Bertani ...............................................................................

5.4.3 Luas Lahan Pertanian ..................................................................

5.5 Karakteristik Banjir ..............................................................................

5.5.1 Jarak Sungai terhadap Lahan Pertanian ......................................

5.5.2 Ketinggian Banjir ........................................................................

5.5.3 Lama Banjir ................................................................................

VI. ANALISIS PERSEPSI PETANI TERHADAP KONDISI

LINGKUNGAN PERTANIAN ..................................................................

6.1 Persepsi Responden Petani terhadap Kondisi Lingkungan Pertanian

Sebelum dan Setelah Banjir .................................................................

6.2 Persepsi Responden Petani terhadap Keberhasilan Lingkungan

Sebelum dan Setelah Banjir .................................................................

6.3 Persepsi Responden Petani terhadap Upaya Pencegahan.....................

6.4 Penilaian Responden Petani terhadap Gangguan Kenyamanan ...........

VII. ESTIMASI KERUGIAN EKONOMI .........................................................

7.1 Kerugian yang Dialami oleh Petani......................................................

7.1.1 Perubahan Produksi ....................................................................

7.1.2 Biaya Produksi Setelah Banjir ....................................................

7.1.3 Perubahan Pendapatan Petani .....................................................

7.2 Biaya Kerusakan yang Dikeluarkan oleh Pemerintah ..........................

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KERUGIAN

BANJIR .......................................................................................................

IX. ANALISIS STAKEHOLDER DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN BANJIR .....................................................................

9.1 Kelompok Pemerintah Daerah .............................................................

9.2 Kelompok Non-Pemerintah ..................................................................

X. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................

10.1 Simpulan ...............................................................................................

10.2 Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................

32

33

33

34

34

35

35

36

36

36

37

37

37

38

38

39

39

40

41

41

43

44

44

46

48

49

51

55

56

58

61

61

61

63

65

97

Page 15: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Luas tanaman padi yang terendam dan luas puso akibat banjir di

Indonesia tahun 2011 ..................................................................................

2. Luas lahan per kecamatan yang terkena puso di Kabupaten Tangerang

akibat banjir bulan januari 2013 ..................................................................

3. Matriks metode analisis data .......................................................................

4. Indikator persepsi petani terhadap kondisi lingkungan pertanian padi

sawah setelah banjir ....................................................................................

5. Analisis stakeholder dalam mengatasi permasalahan banjir.......................

6. Sembilan nama desa beserta luas wilayahnya yang berada di Kecamatan

Kresek .........................................................................................................

7. Jumlah responden petani berdasarkan kelompok usia ................................

8. Jumlah responden petani berdasarkan pendidikan formal terakhir .............

9. Jumlah responden petani berdasarkan jenis pekerjaan utama dan

pekerjaan sampingan ...................................................................................

10. Jumlah responden petani berdasarkan jumlah tanggungan .........................

11. Jumlah responden petani berdasarkan kepemilikan lahan ..........................

12. Jumlah responden petani berdasarkan lama bertani ....................................

13. Jumlah responden petani menurut luas kepemilikan lahan .........................

14. Jumlah responden petani berdasarkan jarak sungai terhadap lahan

pertanian ......................................................................................................

15. Jumlah responden petani berdasarkan ketinggian banjir .............................

16. Jumlah responden petani berdasarkan lama banjir .....................................

17. Persepsi responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian

sebelum dan setelah banjir ..........................................................................

18. Persepsi responden petani terhadap kebersihan lingkungan sebelum dan

setelah banjir ...............................................................................................

19. Upaya pencegahan responden petani terhadap banjir di Kecamatan

Kresek tahun 2013 ......................................................................................

20. Persepsi responden terhadap gangguan kenyamanan akibat banjir ............

21. Perubahan produksi padi per responden petani pemilik akibat banjir

tahun 2013 dalam satu musim tanam ..........................................................

22. Perubahan produksi padi per responden petani penggarap akibat banjir

tahun 2013 dalam satu musim tanam ..........................................................

2

3

23

24

30

31

34

34

35

35

36

36

37

38

38

38

39

40

41

42

45

45

Page 16: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

23. Total dan rata-rata biaya produksi per responden petani pemilik sebelum

banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu musim tanam ............

24. Total dan rata-rata biaya produksi per responden petani penggarap

sebelum banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu musim

tanam ...........................................................................................................

25. Total dan rata-rata biaya tambahan produksi per reponden petani

pemilik setelah banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu

musim tanam ...............................................................................................

26. Total dan rata-rata biaya tambahan produksi per reponden petani

penggarap setelah banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu

musim tanam ...............................................................................................

27. Perubahan pendapatan responden petani pemilik di Kecamatan Kresek

akibat banjir tahun 2013 dalam satu musim tanam .....................................

28. Perubahan pendapatan responden petani penggarap di Kecamatan

Kresek akibat banjir tahun 2013 dalam satu musim tanam .........................

29. Total kerugian pendapatan petani berdasarkan kepemilikan lahan yang

terkena dampak banjir tahun 2013 dalam satu musim tanam......................

30. Peran dan fungsi stakeholder pemerintah dan non-pemerintah dalam

mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Kresek ................................

46

46

47

48

48

49

49

55

Page 17: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Diagram alur kerangka berpikir ..................................................................

2. Peta wilayah Kecamatan Kresek .................................................................

20

33

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner penelitian responden petani .......................................................

2. Penerimaan responden petani pemilik sebelum banjir ................................

3. Penerimaan responden petani penggarap sebelum banjir ...........................

4. Penerimaan responden petani pemilik lahan setelah banjir ........................

5. Penerimaan responden petani penggarap setelah banjir .............................

6. Biaya produksi responden petani pemilik sebelum banjir ..........................

7. Biaya produksi responden petani penggarap sebelum banjir ......................

8. Biaya perbaikan responden petani pemilik .................................................

9. Biaya perbaikan responden petani penggarap .............................................

10. Produktivitas padi responden petani pemilik ..............................................

11. Produktivitas padi responden petani penggarap ..........................................

12. Hasil model regresi .....................................................................................

13. Dokumentasi penelitian...............................................................................

66

72

74

77

79

82

83

84

86

87

89

91

94

Page 18: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Page 19: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam

pembangunan nasional dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia terutama

berperan dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),

sebagai penyedia pangan, penyedia bahan baku, penyedia lapangan pekerjaan, dan

sumber devisa bagi negara. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (2013)

menjelaskan sektor pertanian menyumbang cukup besar untuk perekonomian

nasional dan perekonomian daerah pada triwulan II tahun 2013 sebesar 23.77

persen namun Armah et al. (2010) menjelaskan sektor pertanian merupakan salah

satu sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Perubahan iklim merupakan implikasi dari pemanasan global. Pemanasan

global disebabkan oleh meningkatnya gas-gas rumah kaca yang menimbulkan

pemantulan dan penyerapan gelombang panjang yang bersifat panas (inframerah)

kembali ke permukaan bumi sehingga menjadikan permukaan bumi semakin

panas (Susandi et al. 2008). Perubahan iklim memberikan dampak pada kenaikan

suhu dan peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir.

Frekuensi dan intensitas banjir dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang

dapat mengancam wilayah Indonesia dan berbagai sektor pertanian.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (2011)

menunjukkan bahwa hampir setiap tahun banjir terjadi di setiap provinsi

Indonesia atau seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar banjir yang terjadi di

wilayah Indonesia umumnya disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan

pada waktu musim penghujan. Perkembangan penggunaan lahan di sejumlah

daerah aliran sungai khususnya di wilayah hulu untuk berbagai pemanfaatan

seperti pemukiman, industri, dan pariwisata yang terus meningkat merupakan

faktor penyebab pendukung terjadinya banjir di Indonesia. Kondisi tersebut

menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Apabila kondisi saluran air yang

membawa air permukaan menuju ke hilir tidak cukup menampung volume air

maka air akan mencari jalannya sendiri kemudian air akan melewati bahkan

menggenagi daerah yang rendah.

Page 20: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

2

Banjir pada lahan pertanian terutama sawah merupakan salah satu ancaman

yang sangat serius sebagai salah satu dampak perubahan iklim terhadap sektor

pertanian karena berpotensi mendatangkan masalah bagi keberlanjutan produksi

pangan dan sistem produksi pertanian pada umumnya. Banjir pada sektor

pertanian menyebabkan kerusakan pada sumber daya lahan pertanian,

berkurangnya luas areal panen, penurunan produksi dan produktivitas, dan

pergeseran waktu tanam. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tahun 2010, luas tanaman padi yang terkena banjir dan puso sebagai dampak dari

banjir mencapai 290 446 hektar dan luas yang mengalami puso mencapai 89 228

hektar. Banjir tahun 2009 menyebabkan tanaman padi terendam seluas 222 481

hektar dan 67 821 hektar yang mengalami puso. Luas tanaman padi yang

terendam dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan seperti data yang

ditunjukkan di Tabel 1.

Tabel 1 Luas tanaman padi yang terendam dan luas puso akibat banjir di

Indonesia tahun 2011

Komoditi Tahun 2010 Tahun 2009 Rata-rata 5 tahun

T (ha) P (ha) T (ha) P (ha) T (ha) P (ha)

Padi 296 491 91 088 222 481 67 821 309 937 99 598 Keterangan: T= luas yang terkena banjir, P= luas yang terkena puso

Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Salah satu provinsi yang mengalami banjir adalah Provinsi Banten.

Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang,

dan Kabupaten Lebak adalah daerah terdampak banjir di Provinsi Banten pada

bulan Januari 2013 (BNPB 2013). Kabupaten Tangerang merupakan salah satu

kabupaten yang ada di Provinsi Banten yang mengalami banjir di sektor pertanian.

Banjir yang terjadi disebabkan oleh meluapnya air sungai akibat curah hujan yang

tinggi. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi penyebab banjir adalah DAS

Cidurian. Wilayah administratif kabupaten yang dilalui Sungai Cidurian adalah

Kabupaten Bogor, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kabupaten

Tangerang (Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten 2013).

Banjir menyebabkan dampak negatif berupa kerusakan pada sumberdaya

lahan pertanian dan kerugian pada aspek sosial ekonomi masyarakat dan masalah

lingkungan. Genangan banjir mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup besar,

baik kerugian materi maupun nonmateri. Besarnya dampak pada sektor pertanian

Page 21: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

3

perlu dilakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut mengenai kerugian pada

sektor pertanian akibat banjir tahun 2013 serta perlu mendapat perhatian yang

serius dari berbagai pihak berupa kebijakan sehingga dapat diketahui usaha-usaha

yang dapat dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan dampak tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Banjir yang terjadi pada bulan Januari 2013 merupakan banjir besar di

Kabupaten Tangerang. Banjir luapan air Sungai Cidurian ini tidak hanya

berdampak pada sektor perumahan saja tetapi juga pada sektor pertanian yang

dirasakan oleh para petani. Data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Tangerang (2013) menunjukkan terdapat 24 kecamatan di Kabupaten Tangerang

yang terendam banjir khususnya pada sektor pertanian. Banjir Januari 2013

mengakibatkan total lahan pertanian di Kabupaten Tangerang yang ditanami padi

mengalami gagal panen atau puso seluas 3328.45 hektar. Tabel 2 menunjukkan

luas lahan yang mengalami puso akibat banjir di 24 kecamatan Kabupaten

Tangerang.

Tabel 2 Luas lahan per kecamatan yang terkena puso di Kabupaten Tangerang

akibat banjir bulan Januari 2013

No Kecamatan Luas Puso (ha) No Kecamatan Luas Puso (ha)

1 Cisoka 192.00 13 Legok 10.00

2 Jambe 50.00 14 Kelapa Dua 6.00

3 Tigaraksa 206.00 15 Panongan 75.00

4 Balaraja 236.50 16 Kronjo 79.00

5 Sukamulya 124.15 17 Pakuhaji 224.00

6 Rajeg 92.00 18 Sepatan 13.00

7 Sindang Jaya 67.00 19 Mauk 110.00

8 Pasar Kemis 99.00 20 Sukadiri 70.00

9 Kemeri 486.00 21 Pagedangan 20.00

10 Teluk Naga 6.00 22 Jayanti 315.80

11 Kresek 511.00 23 Mekar Baru 157.00

12 Kosambi 19.00 24 Gunung Kaler 144.00 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang (diolah) 2013

Wilayah Kecamatan Kresek merupakan wilayah yang memiliki dampak

terparah akibat banjir khususnya terhadap sektor pertanian karena Kecamatan

Kresek merupakan wilayah hilir dan berdekatan dengan Sungai Cidurian.

Penyebab banjir di Kecamatan Kresek adalah peningkatan intensitas curah hujan

Page 22: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

4

yang mengakibatkan debit air Sungai Cidurian meningkat secara berlebih namun

penyempitan daerah resapan air menjadikan badan sungai tidak mampu

menampung air berlebih yang berasal dari hulu sehingga air merusak tanggul

sungai dan menggenangi lahan pertanian yang berada di daerah hilir. Lahan

pertanian berupa areal persawahan seluas 798 hektar terendam selama kurang

lebih dua minggu saat musim tanam yang menyebabkan kegagalan panen seluas

511 hektar (Kecamatan Kresek 2013). Dampak banjir biasanya juga menyebabkan

pergeseran waktu musim panen dan terjadi penurunan luas panen sehingga

produksi padi dan produktivitas mengalami penurunan. Dampak dari pergeseran

waktu musim panen mendatangkan serangan organisme pengganggu tanaman

yaitu hama penggerek dan walang sangit yang berasal dari wilayah lain yang

sudah melakukan panen. Tanaman padi yang umumnya berusia dua bulan

terendam sehingga sudah tidak dapat dimanfaatkan oleh petani yang akhirnya

memaksa petani harus mengeluarkan biaya produksi kembali untuk mengganti

tanaman yang terendam oleh air. Banjir yang terjadi merupakan ancaman bagi

para petani karena akan mempengaruhi pendapatan usaha tani mereka.

Sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Kresek merupakan sawah tadah

hujan yang artinya air hujan menjadi sumber pengairan sawah. Air hujan yang

seharusnya menjadi sumber pengairan sawah menjadi penyebab bencana ketika

memasuki musim penghujan karena air hujan yang berlebih menyebabkan lahan

sawah banyak terendam air yang dapat mengganggu kegiatan masyarakat maupun

ekonomi wilayah ini. Banjir luapan air Sungai Cidurian menyebabkan saluran

irigasi terendam yang menimbulkan kendala besar bagi warga yang memiliki

lahan persawahan karena khususnya di Kecamatan Kresek sebagian besar

masyarakatnya adalah petani. Permasalahan-permasalahan yang timbul akibat

banjir di Kecamatan Kresek jika dibiarkan dapat menimbulkan kerugian yang

lebih besar. Hal tersebut menjadi perhatian khusus dari berbagai pihak pembuat

kebijakan yang terkait. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi mengenai

siapa saja stakeholder yang berperan dalam mengatasi permasalahan banjir di

Kecamatan Kresek. Selain itu, estimasi nilai kerugian akibat banjir di Kecamatan

Kresek, Kabupaten Tangerang menjadi sangat penting dilakukan untuk melihat

Page 23: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

5

seberapa besar dampak yang dialami oleh petani. Berdasarkan uraian perumusan

masalah, beberapa pertanyaan penelitian yang perlu dikaji diantaranya adalah:

1. Bagaimana persepsi petani mengenai kondisi lingkungan pertanian padi

sawah akibat banjir di sekitar Kecamatan Kresek?

2. Berapa estimasi nilai kerugian ekonomi pertanian padi sawah akibat banjir

di Kecamatan Kresek?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi besarnya kerugian banjir

pada pertanian padi sawah?

4. Siapa saja stakeholder yang berperan dalam mengatasi permasalahan banjir

di Kecamatan Kresek?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi persepsi petani mengenai kondisi lingkungan pertanian

padi sawah di sekitar Kecamatan Kresek akibat banjir.

2. Mengestimasi nilai kerugian ekonomi pertanian padi sawah akibat banjir di

Kecamatan Kresek.

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kerugian banjir

pada pertanian padi sawah.

4. Menganalisis stakeholder yang berperan dalam mengatasi permasalahan

banjir di Kecamatan Kresek.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak,

diantaranya:

1. Bagi peneliti, sebagai media pembelajaran dan penerapan ilmu ekonomi

sumberdaya dan lingkungan.

2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan mejadi pelengkap khasanah

keilmuan ekonomi sumberdaya dan lingkungan.

3. Bagi pemerintah, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan

sebagai bahan panduan dalam melakukan pengkajian estimasi nilai kerugian

Page 24: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

6

sosial ekonomi dari sebuah bencana serta bahan pertimbangan dalam

menetapkan kebijakan.

4. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi mengenai besarnya nilai kerugian

sosial ekonomi yang diderita akibat bencana dan sebagai bahan

pertimbangan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengestimasi kerugian tangible

petani akibat banjir luapan air Sungai Cidurian pada bulan Januari 2013 yaitu

musim tanam pertama. Kerugian tangible terdiri dari kerugian langsung (direct)

dan kerugian tidak langsung (indirect). Kerugian langsung meliputi kerusakan

pada lahan pertanian yang diestimasi melalui pendekatan biaya perbaikan.

Kerugian tidak langsung meliputi pendekatan perubahan produktivitas dan

kehilangan pendapatan petani akibat penurunan produktivitas. Pertanian

difokuskan pada komoditas padi sawah jenis ciherang. Penelitian ini tidak

mengestimasi nilai kerugian dari ketertinggalan masa panen. Kerugian dibedakan

menjadi kerugian petani pemilik lahan dan petani penggarap lahan. Satu

responden petani ada yang mengolah kedua lahan yaitu lahan milik sendiri dan

lahan milik orang lain. Oleh karena itu, jumlah responden akan lebih dari

responden petani yang diwawancarai dalam perhitungan. Total lahan masing-

masing kepemilikan dalam satu kecamatan dihitung berdasarkan asumsi

perbandingan antara jumlah masing-masing kepemilikan lahan responden petani

dengan jumlah seluruh lahan responden dikalikan total lahan yang mengalami

kerusakan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan data.

Penelitian ini mengestimasi biaya perbaikan yang dikeluarkan oleh Dinas

Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang. Biaya perbaikan yang

dilakukan dinas terkait yaitu biaya pembuatan tanggul Sungai Cidurian. Analisis

stakeholder merupakan penjabaran dari kelompok pemerintah dan kelompok non-

pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Kresek.

Page 25: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bencana Banjir

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh

faktor alam dan atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis. Menurut Subiyantoro (2010), dampak yang

diakibatkan oleh suatu bencana dapat memberikan kerugian dan kerusakan bagi

manusia dan lingkungannya, seperti kehilangan jiwa, cidera serta gangguan

terhadap kesehatan, kerugian harta benda, bahkan kerusakan bangunan serta

fasilitas layanan masyarakat seperti putusnya aliran listrik dan rusaknya jaringan

komunikasi.

Salah satu bencana yang frekuensi kejadiannya sering terjadi pada beberapa

tahun terakhir ini di seluruh wilayah Indonesia yaitu bencana banjir. Banjir

merupakan bencana klimatologis karena banjir dipengaruhi oleh faktor iklim

seperti tingginya intensitas curah hujan. Menurut Kodoatie dan Sjarief (2008),

penyebab banjir dan genangan yang terjadi di su atu lokasi diakibatkan oleh

perubahan tata guna lahan (land-use) di daerah aliran sungai, pembuangan

sampah, erosi dan sedimentasi, kawasan kumuh di sepanjang sungai atau drainase,

perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat, curah hujan, pengaruh

fisiografi atau geofisik sungai, kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai,

pengaruh air pasang, penurunan tanah dan rob (genangan akibat pasang air laut),

drainase lahan, bendung dan bangunan air, dan kerusakan bangunan pengendali

banjir.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Banjir (2010), berdasarkan

sumber air, banjir dikategorikan menjadi empat, yaitu:

1. Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas penyaluran

sistem pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai alamiah dan sistem

drainase buatan manusia.

Page 26: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

8

2. Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai akibat

pasang laut maupun meningginya gelombang laut akibat badai.

3. Banjir yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air buatan manusia seperti

bendungan, bendung, tanggul, dan bangunan pengendalian banjir.

4. Banjir akibat kegagalan bendungan alam atau penyumbatan aliran sungai

akibat runtuhnya atau longsornya tebing sungai.

2.2 Dampak Banjir terhadap Sektor Pertanian

Menurut Armah et al. (2010), bagi negara agraris, sektor pertanian

merupakan sumber mata pencaharian penduduk. Sebagian besar pendapatan

penduduknya dihasilkan dari sektor pertanian. Sektor pertanian menyumbang

cukup besar untuk pendapatan nasional namun sektor pertanian merupakan salah

satu sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim atau bencana khususnya

bencana banjir. Apabila musim penghujan datang dan intensitas hujan yang lebih

sering, wilayah perdesaan yang dekat dengan aliran sungai selalu digenangi banjir

yang mengakibatkan hilangnya nyawa, perpindahan tempat tinggal, hancurnya

infrastruktur utama, kerusakan pada sistem irigasi dan pasokan air, dan

hancurnya lahan pertanian serta hilangnya cadangan makanan dan ternak di

seluruh wilayah. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan produksi pertanian,

pergeseran mata pencaharian dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian, dan

secara signifikan akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Tanaman pangan

(jagung, sorgum, millet, kacang tanah, ubi, singkong, dan padi) yang terkena

banjir diperkirakan rentan mengalami kerawanan pangan dan kekurangan gizi

pascabencana.

Selanjutnya Armah et al. (2010) menjelaskan kerentanan yang

ditimbulkan dari bencana banjir adalah timbulnya kerentanan lingkungan,

kerentanan perubahan sosial, dan tidak adanya kemampuan untuk beradaptasi.

Kerentanan sosial ekologi menjelaskan tindakan manusia, struktur sosial

masyarakat, dan kebijakan pemerintah terhadap pertanian yang sewenang-wenang

memanfaatkan dan mengolah sumberdaya alam dan lingkungan. Kerentanan

adaptif menjelaskan kapasitas adaptif manusia terhadap bencana banjir. Kapasitas

adaptif merupakan kemampuan manusia untuk merencanakan, mempersiapkan,

Page 27: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

9

dan melaksanakan langkah-langkah adaptasi. Faktor yang menentukan kapasitas

adaptasi manusia yaitu kekayaan ekonomi, teknologi dan infrastruktur, informasi,

pengetahuan dan keterampilan, kelembagaan, keadilan, dan modal sosial.

Menurut Kumar et al. (2009), bencana alam hidrometeorologi seperti banjir

menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan dan kerugian cukup besar

terhadap kehidupan manusia dan dapat menghambat pembangunan daerah bahkan

negara. Banjir yang menggenangi sumberdaya alam seperti lahan pertanian,

peternakan, dan perikanan menimbulkan banyak kerugian yang sangat besar bagi

masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Dampak banjir

terhadap lahan pertanian yaitu perubahan pola tanam secara drastis dan tanaman

padi sebagian besar terendam oleh banjir. Itu artinya petani mengalami penurunan

produksi padi sehingga dapat menyebabkan beberapa kasus seperti kelaparan,

menurunkan pendapatan petani yang terkena dampak, dan mengurangi

kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan makanan dan input

pertanian. Dampak banjir terhadap peternakan yaitu menurunnya populasi jumlah

ternak karena hewan ternak beserta kandangnya hanyut terbawa arus banjir yang

mengakibatkan pendapatan petani berkurang dan mengalami kerugia cukup besar.

Dampak banjir terhadap perikanan menimbulkan kerugian bagi petani karena ikan

terbawa hanyut arus banjir.

2.3 Konsep Penilaian Kerugian Ekonomi

Konsep penilaian kerugian akibat kerusakan sumberdaya alam dan

lingkungan yaitu pemberian nilai moneter secara kuantitatif terhadap kerusakan

sumberdaya alam dan lingkungan. Sebelum melakukan penilaian, peneliti terlebih

dahulu mengidentifikasi kerusakan yang terjadi agar metode yang digunakan

sesuai dengan hasil identifikasi. Bencana alam dapat menimbulkan berbagai

perubahan, baik terhadap manusia dan lingkungan. Perubahan yang ditimbulkan

tersebut dihitung secara ekonomi kemudian dinamakan kerugian ekonomi.

Kerugian ekonomi ini mengacu pada kerugian finansial dan kerugian fisik atau

properti. Metode yang dapat diterapkan untuk perhitungan nilai ekonomi total

kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi ini disesuaikan dengan fungsi dan

manfaat lingkungan yang terganggu.

Page 28: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

10

Kementerian Lingkungan Hidup (2007) menjelaskan penetapan nilai

ekonomi total maupun nilai ekonomi dari kerusakan lingkungan digunakan

pendekatan harga pasar dan pendekatan non pasar. Pendekatan harga pasar dapat

dilakukan melalui harga pasar yang sebenarnya atau pendekatan produktivitas,

pendekatan modal manusia (human capital) atau pendekatan nilai yang hilang

(foregone earning), dan pendekatan biaya kesempatan (opportunity cost).

Sedangkan pendekatan harga non pasar dapat digunakan melalui pendekatan

preferensi masyarakat (non-market method). Beberapa pendekatan non-pasar yang

dapat digunakan antara lain adalah metode nilai hedonis (hedonic pricing),

metode biaya perjalanan (travel cost), metode kesediaan membayar atau

kesediaan menerima ganti rugi (contingent valuation), dan metode benefit

transfer.

Suriya et al. (2012) menjelaskan kerusakan akibat banjir terbagi menjadi

dua yaitu tangible dan intangible. Kerusakan tangible dapat dibagi ke dalam

kerusakan langsung (direct damages) dan kerusakan secara tidak langsung

(indirect damages). Kerusakan langsung diakibatkan oleh kontak langsung air

banjir dengan properti yang mengalami kerusakan dan tingkat kerusakan

diasumsikan menjadi biaya restorasi atau perbaikan dari properti yang rusak

tersebut, pada kondisi sebelum banjir atau kerusakan yang dihitung dengan harga

pasar apabila biaya restorasi atau perbaikan tidak dapat dilaksanakan. Kerusakan

tidak langsung adalah kerugian yang disebabkan oleh hubungan gangguan fisik

dan ekonomi yang termasuk kehilangan produksi, kehilangan pendapatan,

kehilangan bisnis dan penundaan transportasi. Kerusakan intangible termasuk

ketakutan, kegelisahan, gangguan kesehatan, dan kehilangan nyawa.

2.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang membahas mengenai penilaian kerusakan

sumberdaya alam dan lingkungan dijadikan referensi dalam penelitian ini.

Penelitian yang dijadikan referensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Kumar

et al. (2009) mengenai penilaian dampak sosial ekonomi terhadap mata

pencaharian akibat Tsunami di sektor pertanian, peternakan, dan budi daya

perikanan. Penelitian ini dilakukan di Pulau Andaman, India. Benua India sangat

Page 29: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

11

rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, tanah

longsor, dan kebakaran hutan. Banjir besar dan gempa bumi dengan 9.2 skala

richter terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Pulau Andaman yang

mengakibatkan tenggelamnya lahan pertanian, peternakan, dan perikanan. Survei

dilakukan pada 150 responden saat sebelum terjadi Tsunami dan setelah bencana

Tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banjir besar pada lahan pertanian

menghilangkan sumber mata pencaharian petani dan sumber kelangsungan hidup

petani. Kontribusi sumber pendapatan dari sektor pertanian mengalami penurunan

yang sangat signifikan yaitu 40.30 persen menjadi 7.13 persen sedangkan sumber

pendapatan dari sektor peternakan dan sektor perikanan sedikit meningkat dari

6.51 sampai 6.61 persen dan 2.21 sampai 4.19 persen. Hal tersebut terjadi karena

departemen pembangunan telah memberikan bantuan berupa anak-anak kambing,

unggas, dan bibit ikan pasca-Tsunami. Dampak Tsunami pada lahan pertanian

yaitu menurunnya pendapatan petani, menggeser sumber mata pencaharian dari

pertanian ke non-pertanian karena Tsunami telah menghilangkan lahan pertanian

mereka, mengubah pola tanam secara drastis karena tanaman padi yang sebagian

besar terendam oleh banjir digantikan oleh tanaman baru, dan hilangnya nilai

tanah serta tanaman yang mengakibatkan petani merugi. Dampak Tsunami

terhadap peternakan yaitu menurunnya populasi jumlah ternak, seperti sapi,

kambing, unggas, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena ternak dan kandang ternak

hanyut oleh arus Tsunami yang menyebabkan pendapatan petani berkurang dan

mengalami kerugian yang cukup besar. Dampak Tsunami terhadap budi daya

perikanan yaitu petani mengalami kerugian karena beberapa kolam hanyut dan

terkena gempa. Implikasi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah India yaitu

melakukan tindakan rehabilitasi yang dapat meningkatkan mata pencaharian di

desa yang terkena Tsunami dan menciptakan kesempatan kerja pada sektor

pertanian dan non-pertanian.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) (2005) juga

melakukan penelitian mengenai penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana

alam Tsunami di Aceh dengan menggunakan metode ECLAC (Economic

Commission for Latin America and Carebian). Total kerusakan dan kerugian

akibat bencana Tsunami di Aceh diperkirakan mencapai Rp 41.4 triliun.

Page 30: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

12

Kerusakan dan kerugian pada sektor sosial khususnya perumahan, pendidikan,

kesehatan, sarana ibadah dan lembaga sosial merupakan kerusakan yang terparah

sebesar Rp 1.74 miliar. Sektor lain yaitu infrastruktur, produktif, dan lintas

sektoral. Kerusakan dan kerugian di sektor infrastruktur seperti transportasi,

komunikasi, energi, sanitasi dan air, pengontrol banjir, irigasi, dan pelindung laut

sebesar Rp 876.8 juta. Sektor produktif yaitu pertanian dan peternakan, perikanan,

dan perusahaan swasta sebesar Rp 1.18 miliar, sedangkan lintas sektoral yaitu

lingkungan, pemerintahan dan administrasi, serta bank dan badan keuangan

sebesar Rp 652 juta.

Laksono (2010) melakukan penelitian mengenai estimasi nilai kerusakan

dan kerugian bencana Situ Gintung dengan menggunakan metode analisis

deskriptif, Habitat Equivalency Analysis, loss of earnings, pendekatan

produktivitas dan pendekatan biaya pemulihan dengan software Habitat

Equivalency Analysis 2.5 dan Microsoft Office Excel. Penelitian ini mengestimasi

nilai kerusakan dan kerugian terhadap sumberdaya buatan seperti sektor

perumahan, sektor infrastruktur, sektor ekonomi, dan sektor sosial yang terdiri

dari beberapa subsektor. Nilai kerusakan dan kerugian dari sektor perumahan

sebesar Rp 12 554 003 833, sektor infrastruktur Rp 315 771 870, sektor ekonomi

Rp 10 330 361 675, dan sektor sosial sebesar Rp 10 151 250 000. Total nilai

kerusakan dan kerugian yang diestimasi dari sumberdaya alam dan sumberdaya

buatan sebesar Rp 149 681 265 728.48.

Penelitian lain dilakukan oleh Brown et al. (no date) mengenai dampak

cuaca ekstrim terhadap sektor pertanian. Penelitian ini dilakukan di Amerika

Serikat. Perubahan iklim dalam dekade terakhir menyebabkan kondisi cuaca

menjadi ekstrim yang mengakibatkan terjadinya tornado, kekeringan, angin topan,

banjir, dan angin musim. Peristiwa ini memiliki efek merugikan pada sektor

pertanian yang dapat mempengaruhi produksi pertanian dan sektor peternakan

yang dapat mempengaruhi jumlah hewan. Penelitian ini menunjukkan bahwa

banjir menyebabkan kegagalan panen, mengurangi pendapatan petani, mengubah

pengeluaran petani dalam satu musim, serta kerusakan pada tanaman padi yaitu

penipisan oksigen, penyakit, dan hilangnya nitrogen pada tanaman. Banjir juga

Page 31: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

13

menyebabkan hewan ternak mati, kandang hancur, dan membawa penyakit serta

hama yang menyebar dengan cepat.

Penelitian yang mengkaji penilaian kerugian terhadap kerusakan

sumberdaya alam dan lingkungan akibat dampak banjir cukup banyak dilakukan.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu lokasi dan

bahasan penelitian. Lokasi penelitian ini berkonsentrasi pada sektor pertanian

khususnya pertanian padi di kawasan Kabupaten Tangerang yang terendam banjir

sehingga kemungkinan kerugian yang dirasakan petani cukup besar. Pertanian

padi ini berada di Kecamatan Kresek. Selain itu, penelitian ini membahas faktor-

faktor yang mempengaruhi besar kerugian akibat banjir pada pertanian padi.

Terdapat beberapa kesamaan dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu

yaitu metode yang digunakan untuk menghitung perubahan produktivitas dan

biaya perbaikan dengan menggunakan pendekatan change of productivity.

Page 32: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

14

Page 33: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

15

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini terdiri atas empat tujuan. Tujuan pertama dari penelitian ini

adalah mengidentifikasi persepsi petani mengenai kondisi lingkungan pertanian

padi sawah di sekitar Kecamatan Kresek akibat banjir. Tahap untuk

mengidentifikasi persepsi petani terhadap kondisi lingkungan adalah

mendeskripsikan karakteristik petani. Karakteristik petani sangat berpengaruh

terhadap kepedulian petani terhadap lingkungannya. Pendekatan ini dilakukan

menggunakan analisis deskriptif dan wawancara langsung kepada responden.

Tujuan kedua adalah mengestimasi nilai kerugian ekonomi setelah banjir pada

pertanian padi sawah di Kecamatan Kresek dengan menggunakan pendekatan

perbaikan, pendekatan perubahan produktivitas, dan pendekatan kehilangan

pendapatan. Tujuan ketiga adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

besarnya kerugian banjir pada pertanian padi sawah. Hasil ini menggambarkan

faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kerugian banjir. Hasil ini didapat dari

hasil regresi liniear berganda. Tujuan keempat adalah menganalisis stakeholder

yang berperan dalam mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Kresek.

Pendekatan analisis deskriptif digunakan dalam menganalisis tujuan ini.

3.1.1 Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menjadikan data deskripsi

berupa suatu status, keadaan, sikap, hubungan, atau suatu sistem pemikiran suatu

masalah sebagai objek penelitian. Objek penelitian biasanya individu manusia

atau suatu masyarakat untuk mendapatkan deskripsi, gambaran atau suatu lukisan

secara sistematis, faktual, detail dan akurat serta sifat-sifat atau perilaku hubungan

antara berbagai fenomena. Metode deskriptif ini dituntut untuk mengumpulkan

dan menginterpretasikan secara objektif walaupun sangat sulit untuk

menghilangkan subjektif. Metode ini biasanya difokuskan pada masalah aktual

yang ada pada waktu penelitian. Data yang dikumpulkan, disusun, dianalisis, dan

diinterpretasi sangat tergantung pada teknik penelitian yang digunakan, karena

teknik pengumpulan dan analisis data yang disajikan harus jelas dan detail.

Page 34: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

16

Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif juga dituntut memiliki nilai

kuantitatif walaupun teknik pengumpulan data dapat diperoleh melalui

wawancara, observasi, angket, uji atau testing (Suratmo 2002).

3.1.2 Pendekatan Produktivitas (Productivity Approach)

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup (2007), penilaian nilai ekonomi

kerusakan lingkungan dengan menggunakan pendekatan produktivitas bertujuan

untuk memberikan harga sumberdaya alam dan lingkungan yang menggunakan

harga pasar sesungguhnya. Tahapan pelaksanaannya adalah:

1. Menyiapkan data dan informasi mengenai kuantitas sumberdaya (SDA).

2. Melakukan survei sederhana untuk membantu mendapatkan informasi yang

diperlukan mengenai kuantitas dan harga SDA yang belum tersedia.

3. Mengalikan jumlah kuantitas SDA dengan harga pasarnya.

Selanjutnya KLH (2007) menjelaskan terdapat beberapa metode yang biasa

digunakan dalam pendekatan produktivitas ini, yaitu perubahan produktivitas,

biaya pengganti, dan biaya pencegahan.

a) Perubahan Produktivitas (Change of Productivity)

Metode perubahan produktivitas ini menggunakan nilai pasar yang ada dari

suatu SDA dengan mengetahui harga pasar dan kuantitas SDA kemudian

dapat diketahui nilai dari SDA tersebut. Kuantitas SDA dipandang sebagai

faktor produksi. Perubahan dalam kualitas lingkungan mengubah

produktivitas dan biaya produksi yang kemudian mengubah harga dan

tingkat hasil yang dapat diamati dan diukur. Tahapan pelaksanaannya, yaitu:

1. Menggunakan pendekatan langsung dan menuju sasaran.

2. Menentukan perubahan kuantitas SDA yang dihasilkan untuk jangka

waktu tertentu.

3. Memastikan bahwa perubahan merupakan hal yang berkaitan dengan

perubahan lingkunga yang terjadi.

4. Mengalikan perubahan kuantitas dengan harga pasar.

b) Biaya Pengganti (Replacement Cost)

Metode ini mengidentifikasi biaya pengeluaran untuk perbaikan lingkungan

hingga mencapau keadaan semula. Tahapan pelaksanaannya adalah:

Page 35: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

17

1. Mengidentifikasi fungsi SDA yang hilang karena perubahan kualitas

lingkungan.

2. Menentukan pengganti fungsi SDA yang hilang atau terganggu.

3. Menyiapkan data fisik termasuk harga pasar untuk masing-masing

komponen yang dibutuhkan sehubungan dengan fungsi pengganti.

4. Menghitung jumlah nilai moneter untuk menciptakan semua fungsi dan

manfaat yang diganti.

c) Biaya Pencegahan (Prevention Cost Expenditure)

Metode ini dapat dipakai apabila nilai jasa lingkungan tidak dapat diduga

nilainya, baik pengeluaran aktual maupun potensi pengeluaran. Nilai

lingkungan dihitung berdasarkan hal-hal yang disiapkan masyarakat untuk

melakukan upaya pencegahan kerusakan lingkungan. Tahapan

pelaksanaannya adalah:

1. Menentukan cara untuk melakukan pencegahan (meminimkan dampak),

baik cara preventif secara fisik maupun perilaku menghindari risiko.

2. Mengidentifikasi data dan harga pasar untuk setiap komponen data yang

dibutuhkan.

3. Menjumlahkan semua nilai pengeluaran untuk melaksanakan upaya

pencegahan tersebut.

3.1.3 Metode Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda mempertimbangkan kemungkinan adanya

lebih dari satu variabel penjelas yang mempengaruhi variabel tak bebas (Gujarati

2007). Fungsi linear berganda adalah:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + ... + βn Xn + ε .......................................................(1)

Keterangan:

Y = variabel tak bebas/dependent

β0 = konstanta

β1,...,βn = koefisien regresi

X1,...,Xn = variabel bebas/independent

ε = error

Page 36: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

18

Metode analisis regresi paling sering digunakan adalah metode kuadrat

terkecil (LS) atau yang lebih dikenal dengan sebutan metode kuadrat terkecil biasa

(ordinary least squares/OLS). Metode kuadrat terkecil biasa (OLS) digunakan

umtuk menaksir parameter-parameter dalam regresi linear berganda yang ciri

utamanya adalah bersifat tak bias linear yang terbaik (best linear unbiased

estimator, BLUE).

3.1.4 Analisis Stakeholder

Analisis stakeholder diperlukan ketika akan memutuskan siapa saja

stakeholder yang harus diikutsertakan dalam pertimbangan pengambilan

keputusan berdasarkan analisis pengaruh dan kepentingan dari masing-masing

stakeholder. Kebijakan yang berlaku dalam mengatasi permasalahan banjir di

Kecamatan Kresek tidak terlepas dari peran seluruh stakeholder. Masing-masing

stakeholder memiliki tugas dan fungsi tersendiri yaitu dalam pelaksanaannya

berada dalam sistem kerja yang terintegritas.

Grimbel dan Chan (1995) menjelaskan analisis stakeholder sebagai suatu

pendekatan dan prosedur untuk mencapai pemahaman suatu sistem dengan cara

mengidentifikasi aktor-aktor kunci atau stakeholder kunci di dalam sistem serta

menilai kepentingan masing-masing di dalam sistem tersebut. Stakeholder yang

dimaksud adalah semua stakeholder mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh

kebijakan, keputusan dan tindakan sistem tersebut. Hal ini dapat bersifat

individual, masyarakat, kelompok sosial atau institusi. Stakeholder meliputi

pembuat kebijakan, perancang, dan administrator dalam pemerintah serta

kelompok pengguna objek dalam sistem.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Bencana banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di

Indonesia setiap tahunnya. Banjir menggenangi hampir di seluruh kawasan di

Indonesia termasuk di Kabupaten Tangerang. Salah satu wilayah di Kabupaten

Tangerang yang terendam banjir yaitu Kecamatan Kresek. Enam dari sembilan

desa yang ada di Kecamatan Kresek mengalami kerusakan dan kerugian yaitu

Desa Koper, Pasir Ampo, Patrasana, Renged, Talok, dan Kresek. Penyebabnya

Page 37: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

19

adalah tingginya intensitas curah hujan, buruknya sistem drainase, dan kurangnya

daerah resapan air di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan air Sungai

Cidurian meluap dan tanggul Sungai Cidurian rusak. Bencana banjir ini

menimbulkan berbagai dampak dimana salah satu sektor yang terkena dampak

cukup parah adalah pertanian padi sawah. Penelitian ini mengkaji dampak banjir

luapan sungai terhadap lahan pertanian yang mengakibatkan turunnya

produktivitas kemudian menimbulkan kerugian ekonomi cukup besar bagi petani

serta siapa saja stakeholder yang berperan dalam mengatasi permasalahan banjir.

Penelitian ini memiliki empat tujuan yakni mengidentifikasi kondisi

lingkungan pertanian berdasarkan persepsi petani, mengestimasi nilai kerugian

ekonomi yang dialami petani, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

besarnya kerugian banjir, dan menganalisis stakeholder yang berperan dalam

mengatasi permasalahan banjir. Kajian mengenai kondisi lingkungan pertanian

padi sawah berdasarkan persepsi petani dianalisis secara deskriptif untuk

menjelaskan kondisi pertanian setelah bencana. Kajian mengenai estimasi nilai

kerugian ekonomi dianalisis melalui pendekatan pendekatan biaya perbaikan,

pendekatan perubahan produktivitas (change of productivity) pada lahan

pertanian, dan pendapatan yang hilang. Kajian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi besar kerugian banjir dianalisis dengan menggunakan metode

regresi linear berganda. Selanjutnya, kajian mengenai stakeholder dianalisis

secara deskriptif untuk menjelaskan pihak atau aktor yang berperan dalam

mengatasi permasalahan banjir.

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

mengenai besarnya kerugian ekonomi petani akibat banjir. Alur penelitian yang

lebih jelas dapat dilihat pada diagram alur kerangka berpikir dalam Gambar 1.

Page 38: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

20

Keterangan: Batasan Penelitian Aliran

Gambar 1 Diagram alur kerangka berpikir

Menganalisis

stakeholder yang

berperan dalam

mengatasi banjir

Mengidentifikasi

kondisi

lingkungan

pertanian

berdasarkan

persepsi petani

Analisis

Deskriptif

Menganalisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kerugian banjir

Pendekatan

biaya

perbaikan

Pendekatan

produktivitas

(productivity)

Banjir di sektor pertanian Kecamatan Kresek

akibat luapan air sungai

Kerugian ekonomi akibat banjir luapan

sungai pada pertanian padi sawah

Penilaian Kerugian Ekonomi Petani Padi Sawah Akibat Bencana Banjir

Dampak banjir luapan sungai terhadap

pertanian padi sawah di Kecamatan Kresek

Mengestimasi

nilai kerugian

ekonomi pada

pertanian padi

sawah

Pendekatan

pendapatan

petani yang

hilang

Analisis Regresi

Linear Berganda

Analisis

Deskriptif

Page 39: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

21

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten. Wilayah penelitian meliputi enam desa yang terkena banjir, yaitu

Desa Koper, Desa Pasir Ampo, Desa Patrasana, Desa Renged, Desa Talok, dan

Desa Kresek. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive) karena

pada awal bulan Januari tahun 2013 wilayah ini digenangi banjir akibat luapan air

Sungai Cidurian yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang cukup besar

di sektor pertanian padi sawah. Pengambilan data primer dilaksanakan dari bulan

Mei hingga Agustus 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari pengamatan dan

wawancara menggunakan kuesioner kepada petani yang mengelola lahan milik

sendiri, lahan garapan, dan mengelola keduanya serta mengalami kerugian akibat

bencana banjir. Data primer adalah data cross section yang meliputi karakteristik

petani, karakteristik lahan pertanian, persepsi petani terhadap kondisi lingkungan,

biaya perbaikan, dan perubahan produktivitas pada lahan pertanian.

Data sekunder yang diperoleh meliputi data keadaan umum kecamatan,

keadaan umum keenam desa, dan data terkait dengan bencana yang terjadi. Data

sekunder diperoleh dari berbagai literatur-literatur yang relevan berupa buku

referensi, jurnal ilmiah, internet, hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan oleh instansi, lembaga, atau perorangan yang berkaitan dengan

penelitian ini serta instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Tangerang, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang,

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) Kaliasin, Kecamatan Kresek, Desa Koper, Desa Pasir Ampo,

Desa Patrasana, Desa Renged, Desa Talok, dan Desa Kresek, Perkumpulan Petani

Pemakai Air (P3A) Mitra Cai, dan ketua kelompok tani.

Page 40: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

22

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling

yaitu purposive sampling. Teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria dari

responden, yaitu responden petani pemilik dan/atau penggarap yang

mengusahakan pertanian padi secara langsung dan mengalami dampak banjir serta

menderita kerugian produksi padi. Sampel yang diambil sebanyak 84 responden

yang sudah mencakup perwakilan semua kelompok tani yang lahannya terkena

dampak banjir. Jumlah tersebut diharapkan sudah dapat mewakili populasi petani

secara keseluruhan di satu kecamatan. Gujarati (2007) menjelaskan rata-rata

sampel dari besaran sampel yang terdiri dari sekurang-kurangnya 30 observasi

akan mendekati normal apapun distribusi probabilitas yang mendasarinya.

4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Data dan informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara

kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan dalam mengidentifikasi

persepsi petani petani mengenai kondisi lingkungan pertanian akibat banjir serta

menganalisis stakeholder yang berperan dalam mengatasi banjir. Analisis

kuantitatif digunakan dalam mengestimasi kerugian ekonomi pada pertanian padi

sawah melalui analisis pendekatan perubahan produktivitas, biaya perbaikan, dan

kehilangan pendapatan serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

besarnya kerugian banjir. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan

Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16. Matriks metode analisis data yang akan

dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 41: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

23

Tab

el 3

Mat

riks

met

ode

anal

isis

dat

a

No

. T

uju

an P

enel

itia

n

Var

iab

el y

an

g D

igu

nakan

S

um

ber

Dat

a M

eto

de

Anal

isis

Dat

a

1.

Men

gid

enti

fikas

i ko

nd

isi

lin

gk

un

gan

per

tania

n p

adi

saw

ah d

i se

kit

ar

Kec

am

atan K

rese

k a

kib

at b

anji

r

ber

das

arkan

per

sep

si r

esp

ond

en.

Ind

ikat

or

per

sep

si r

esp

ond

en

terh

adap

ko

nd

isi

lin

gk

ungan

per

tania

n p

adi

saw

ah

Dat

a p

rim

er

(kuesi

oner

) d

an s

eku

nd

er

Pet

ani,

Kel

ura

han D

esa,

Kec

am

atan

Kre

sek.

Anal

isis

Desk

rip

tif

2.

Men

gest

imas

i nil

ai

ker

ugia

n e

ko

no

mi

pad

a p

erta

nia

n p

adi

saw

ah a

kib

at

ban

jir

di

Kec

amat

an K

rese

k.

Luas

lahan

saw

ah,

bia

ya

pen

cegahan

res

po

nd

en,

bia

ya

per

bai

kan

res

po

nd

en,

pro

dukti

vit

as

seb

elu

m d

an

sete

lah t

erja

di

ben

cana,

har

ga

pro

duk p

erta

nia

n.

Dat

a p

rim

er

(kuesi

oner

) d

an s

eku

nd

er

Din

as P

erta

nia

n K

abup

aten

Tan

ger

ang ,

BP

S,

Din

as B

ina

Mar

ga

dan

Pen

gai

ran,

Kec

am

atan K

rese

k,

Pet

ani

Pen

dek

atan

har

ga

pas

ar y

aitu

pen

dek

atan

per

ub

ahan

pro

dukti

vit

as

(Ch

an

ge

of

Pro

du

ctiv

ity)

, p

end

ekat

an b

iaya

per

bai

kan

, p

end

ekat

an k

ehil

an

gan

pen

dap

atan

3.

Men

ganal

isis

fakto

r-fa

kto

r yang

mem

pen

gar

uhi

bes

arn

ya

ker

ugia

n

akib

at b

anji

r te

rhad

ap p

erta

nia

n p

adi

saw

ah d

i K

ecam

atan K

rese

k.

Kar

akte

rist

ik y

ang d

iper

ole

h

dar

i re

spo

nd

en s

etel

ah b

anji

r

dan

to

tal

ker

ugia

n r

esp

ond

en

Dat

a p

rim

er

(kuesi

oner

)

Reg

resi

Lin

ear

Ber

gan

da

4.

Men

ganal

isis

st

ake

ho

lder

yan

g

ber

per

an

dal

am

men

gat

asi

ban

jir

di

Kec

am

atan K

rese

k.

Per

an d

an f

un

gsi

kel

om

po

k

pem

erin

tah d

an n

on

-pem

erin

tah

dal

am

men

gat

asi

per

masa

lahan

ban

jir

Dat

a p

rim

er

(kuesi

oner

) d

an d

ata

sek

und

er

Anal

isis

Desk

rip

tif

23

Page 42: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

4.4.1 Identifikasi Persepsi Petani terhadap Kondisi Lingkungan Pertanian

Padi Sawah

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan

pertanian di Kecamatan Kresek dilakukan dengan menggunakan analisis

deskriptif. Nazir (2011) menjelaskan analisis deskriptif merupakan suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Data dan informasi yang diperlukan meliputi indikator persepsi terhadap

kondisi lingkungan pertanian padi sawah. Hasil yang diperoleh kemudian

dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama dan dipersentasekan berdasarkan

jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan

dari masing-masing variabel yang dianalisis. Tabel 4 menyajikan informasi

mengenai pengukuran persepsi petani terhadap kondisi lingkungan pertanian

setelah banjir.

Tabel 4 Indikator persepsi petani terhadap kondisi lingkungan pertanian padi

sawah setelah banjir No Persepsi Indikator

1 Kondisi lingkungan Dibedakan menjadi empat kelas, yaitu:

Sangat buruk Seluruh tanaman padi rusak dan busuk,

sawah dipenuhi sampah plastik, pematang

sawah hancur

Buruk Sebagian besar tanaman padi rusak dan

busuk, tidak banyak sampah plastik di

sawah, pematang sawah hancur

Baik Tanaman padi utuh walaupun terendam

banjir namun merebah

Sangat baik Tanaman padi utuh walaupun terndam

banjir, masih pada posisi tegak, sawah bersih

dari sampah

2 Kebersihan lingkungan Dibedakan menjadi empat kelas, yaitu:

Sangat buruk Tempat tinggal ikut terendam banjir dan

terbawa oleh arus bersama barang rumah

tangga, meninggalkan sampah dan lumpur

sehingga mengeluarkan bau tidak sedap

Buruk Tempat tinggal ikut terendam banjir, sedikit

meninggalkan sampah dan lumpur namun

tidak mengeluarkan bau tidak sedap

Baik Tempat tinggal tidak terendam banjir,

lingkungan tidak kotor

Sangat baik Tempat tinggal tidak terendam banjir,

lingkungan bersih dan asri

24

Page 43: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

25

No Persepsi Indikator

3 Gangguan kenyamanan Sangat

mengganggu

Mengganggu kegiatan sehari-hari (kegiatan

bertani dan kegiatan lainnya terhenti) dan

terisolir

Mengganggu Mengganggu kegiatan sehari-hari khususnya

kegiatan bertani terhenti namun kegiatan

lainnya bisa berjalan

Tidak

mengganggu

Kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa

Sangat tidak

mengganggu

Tidak mengganggu kegiatan sehari-hari dan

tidak merasakan dampak tidak langsung dari

banjir Sumber: data primer diolah 2013

4.4.2 Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi pada Pertanian Padi Sawah Akibat

Banjir

Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat banjir luapan sungai terhadap

pertanian padi sawah merupakan kerugian tangible yang terdiri dari direct dan

indirect yang menggunakan beberapa metode. Kerugian langsung (direct)

meliputi kerusakan pada lahan pertanian yang diestimasi melalui pendekatan

biaya perbaikan. Selanjutnya kerugian tidak langsung (indirect) meliputi

penurunan produktivitas dan kehilangan pendapatan petani yang menggunakan

pendekatan perubahan produktivitas.

4.4.2.1 Kerugian tangible secara langsung (direct)

Kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan fisik pada lahan pertanian

diestimasi dari pengeluaran biaya petani untuk memperbaiki kualitas lahan

pertanian yang mengalami kerusakan akibat genangan air banjir selama satu

periode. Biaya perbaikan ini nantinya dimasukkan ke dalam biaya produksi

setelah banjir untuk menghitung pendapatan petani yang hilang. Metode yang

digunakan dalam mengestimasi kerugian ini adalah pendekatan harga pasar yang

berlaku dengan menggunakan rumus di bawah ini:

...........................................................................................(2)

Keterangan:

= Rata-rata biaya perbaikan (Rupiah/Kepala Keluarga)

= Biaya perbaikan responden i (Rupiah)

n = Jumlah responden (Kepala Keluarga)

i = Responden ke-i (1,2,3,...,n)

Page 44: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

26

Selain itu, kerugian juga dilihat dari pengeluaran biaya Dinas Bina Marga

dan Pengairan Kabupaten Tangerang untuk memperbaiki tanggul rusak akibat

terkena banjir yang bertujuan untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi

akibat banjir di masa yang akan datang. Biaya perbaikan tanggul diestimasi

melalui biaya yang dikeluarkan dinas untuk membuat tanggul.

4.4.2.2 Kerugian tangible secara tidak langsung (indirect)

Perubahan hasil produksi pada lahan pertanian akibat dari kerusakan

sumberdaya alam yang ditimbulkan oleh genangan banjir menyebabkan terjadinya

penurunan pada hasil produksi padi yang dapat diestimasi menggunakan

pendekatan perubahan produktivitas (change of productivity). Nilai perubahan

hasil produksi tersebut diestimasi dengan menggunakan harga pasar untuk barang

dan jasa yang memiliki pasar atau mengestimasi nilai non-pasar untuk barang dan

jasa yang tidak memiliki nilai pasar. Bencana banjir akibat rusaknya tanggul

Sungai Cidurian telah berdampak pada perubahan produktivitas lahan pertanian di

enam desa Kecamatan Kresek. Nilai kerugian dari perubahan produktivitas dapat

dihitung dengan rumus:

KHP= ΔP x L x H ...........................................................................................(3)

ΔP = P1 – Pt+1 ...........................................................................................(4)

Keterangan:

KHP = Nilai kerugian turunnya hasil panen padi (Rp)

ΔP = Perubahan jumlah hasil panen padi (kw/ha)

P1 = Jumlah hasil panen padi sebelum terjadi bencana (kw/ha)

Pt+1 = Jumlah hasil panen padi setelah terjadi bencana (kw/ha)

L = Luas sawah padi yang terkena banjir (ha)

H = Harga produk padi (Rp/kw)

4.4.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Kerugian Banjir

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai kerugian banjir

pada pertanian padi sawah di Kecamatan Kresek dilakukan menggunakan metode

regresi linear berganda pada aplikasi SPSS 16. Model yang digunakan dalam

menganalisis faktor-faktor tersebut adalah model double log. Metode regresi

linear berganda mempunyai asumsi bahwa variabel dependent Y merupakan

Page 45: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

27

fungsi linear dari beberapa variabel independent X1, X2, ..., Xn, dan komponen

sisaan ε (error). Metode ini juga bisa dijelaskan bahwa metode yang menjelaskan

hubungan linear antara satu variabel dependent dengan dua atau lebih variabel

independent (Juanda 2009). Nilai kerugian dalam penelitian ini merupakan

penjumlahan dari kehilangan pendapatan akibat perubahan produktivitas dan

biaya perbaikan pada lahan pertanian. Nilai kerugian tersebut merupakan fungsi

dari beberapa variabel independent, yaitu: jarak sungai ke lahan (jss), luas lahan

yang terkena banjir (luban), ketinggian banjir (tiban), lamanya banjir (lamban),

umur padi (umpad).

4.4.3.1 Model Kerugian Ekonomi

Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap besarnya nilai kerugian

adalah jarak sungai terhadap sawah, luas sawah yang terkena banjir, ketinggian

banjir, lamanya banjir, dan umur padi.

Fungsi persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat

dituliskan sebagai berikut:

Ln RUGI = β0 + β1 Ln JSSᵢ + β2 Ln LUBANᵢ + β3 Ln TIBANᵢ + β4 Ln LAMBANᵢ

+ β5 Ln UMPADᵢ + εᵢ ...................................................................(5)

Estimasi parameter yang diharapkan adalah β0, β2, β3, β4, β5 > 0 dan β1 < 0

Keterangan:

Ln RUGI = nilai kerugian (Rp/responden)

β0 = intersep

β1,...,β5 = koefisien regresi

Ln JSS = jarak sungai ke lahan (m)

Ln LUBAN = luas lahan yang terkena banjir (m²)

Ln TIBAN = ketinggian banjir (m)

Ln LAMBAN = lamanya banjir (hari)

Ln UMPAD = umur padi (hari)

εᵢ = error

Variasi model ini dipilih dengan mengubah peubah bebas menjadi Ln

membuat jarak antar data menjadi tidak terlalu lebar sehingga dapat terhindar dari

heteroskedastisitas dan ketidakstasioneran. Hasil regresi berupa presentase yang

telah mencerminkan elastisitas variabel X terhadap variabel Y (Juanda 2009).

Page 46: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

28

4.4.3.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini diduga β1 < 0 yaitu jarak lahan sawah berpengaruh

negatif terhadap nilai kerugian banjir karena semakin jauh jarak sungai terhadap

sawah akan menurunkan besar nilai kerugian yang dialami oleh petani sedangkan

β2, β3, β4, β5 > 0 karena luas sawah yang terkena banjir, ketinggian banjir,

lamanya banjir, dan umur padi diduga berpengaruh positif terhadap nilai kerugian

banjir. Semakin luas lahan sawah yang terkena banjir, semakin tinggi banjir yang

terjadi, semakin lama hari banjir, dan semakin bertambah umur padi diduga akan

menimbulkan kerugian yang semakin besar.

4.4.3.3 Evaluasi Model

Evaluasi model dalam penelitian ini menggunakan kriterian uji statistik dan

uji ekonometrika. Kriteria uji statistik dilakukan dengan melihat nilai R2-Adjusted

untuk mengukur keragaman variabel dependent, nilai F-hitung untuk menguji

model secara keseluruhan (uji-F), dan nilai t-hitung untuk menguji masing-masing

koefisien regresi (uji-t). Kriteria uji ekonometrika dilakukan untuk melihat ada

atau tidaknya pelanggaran asumsi pada model.

1. Kriteria Uji Statistik

R2-Adj dapat mengukur proporsi keragaman Y yang dijelaskan oleh model

regresi berganda. R2-Adj mempunyai karakteristik yang diinginkan sebagai

ukuran kesesuaian model (goodness of fit) (Juanda 2009).

Uji-F dilakukan untuk menguji model secara keseluruhan yang dapat

mengetahui variabel bebas secara keseluruhan memiliki pengaruh terhadap

variabel tidak bebas. Hipotesis statistiknya adalah:

H0 : βi = 0 atau variabel bebas Xi secara keseluruhan tidak berpengaruh

nyata terhadap variabel Y

H1 : βi ≠ 0 atau variabel bebas Xi secara keseluruhan berpengaruh nyata

terhadap variabel Y

Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai F-hitung yang

didapatkan dari hasil regresi dengan nilai kritis F-tabel. Jika nilai F-hitung <

F-tabel maka terima H0/tolak H1, artinya variabel bebas Xi secara

keseluruhan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y. Jika F-hitung >

Page 47: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

29

F-tabel maka tolak H0/terima H1, artinya secara keseluruhan variabel bebas

Xi berpengaruh nyata terhadap variabel Y. Pengujian statistik dapat

digunakan dengan membandingkan Pvalue dengan α, yaitu tolak H0 jika

Pvalue< α dan terima H0 jika Pvalue > α.

Uji-t dilakukan untuk menguji masing-masing koefisien regresi yang dapat

mengetahui masing-masing variabel bebas memiliki pengaruh terhadap

variabel tidak bebas. Hipotesis statistiknya adalah:

H0 : βi = 0 atau variabel bebas Xi tidak berpengaruh nyata terhadap variabel

Y

H1 : βi ≠ 0 atau variabel bebas Xi berpengaruh nyata terhadap variabel Y

Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t-hitung yang

didapatkan dari hasil regresi dengan nilai kritis t-tabel. Jika nilai t-hitung <

t-tabel maka terima H0/tolak H1, artinya variabel bebas Xi tidak berpengaruh

nyata terhadap variabel Y. Jika t-hitung > t-tabel maka tolak H0/terima H1,

artinya variabel bebas Xi berpengaruh nyata terhadap variabel Y. Selain itu,

dapat digunakan dengan membandingkan Pvalue dengan α, yaitu tolak H0 jika

Pvalue < α dan terima H0 jika Pvalue > α.

2. Kriteria Uji Ekonometrika

Uji ekonometrika dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pelanggaran

asumsi pada model. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data residual

menyebar normal atau tidak. Uji normalitas dapat menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai asymp. sig (2-tailed) yaitu

tolak H0 jika Pvalue < α dan terima H0 jika Pvalue > α. Hipotesis uji

normalitas adalah sebagai berikut:

H0 : data residual berdistribusi normal

H1 : data residual tidak berdistribusi normal

b. Uji Multikolinearitas

Salah satu asumsi dari model regresi linear berganda adalah tidak ada

hubungan linear sempurna antarpeubah bebas dalam model tersebut. Jika

Page 48: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

30

hubungan tersebut ada, peubah-peubah bebas dikatakan berkolinearitas

ganda atau multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat

Varian Inflation Factor (VIF). Jika VIF < 10 dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas (Juanda 2009).

c. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi dari model regresi linear berganda adalah ragam sisaan

sama atau homogen. Asumsi ini disebut homoskedastisitas. Pelanggaran

atas asumsi homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Cara

mendeteksinya adalah dengan menggunakan uji Gold Feld-Quant, uji

Breush Pagan, uji White, uji Park, dan uji Gleiser (Juanda 2009).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila adanya korelasi yang tinggi antara nilai

errornya. Cara mendeteksi autokorelasi adalah dengan menggunakan uji

Durbin Watson (DW). Nilai statistik DW berada diantara 1.55 dan 2.46

maka menunjukkan tidak ada autokorelasi (Firdaus 2004).

4.4.4 Analisis Stakeholder dalam Mengatasi Permasalahan Banjir di

Kecamatan Kresek

Analisis stakeholder dalam mengatasi permasalahan banjir dilakukan

dengan menggunakan metode deskriptif. Analisis stakeholder dilakukan dengan

mengidentifikasi peran dan fungsi masing-masing stakeholder baik kelompok

pemerintah maupun kelompok non-pemerintah dalam mengatasi permasalahan

banjir di Kecamatan Kresek. Matriks analisis stakeholder disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Analisis stakeholder dalam mengatasi permasalahan banjir

Stakeholder Peran Fungsi

Pemerintah 1.

2.

3.

Non-

pemerintah 1.

2.

3.

Page 49: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

31

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Gambaran Umum Kecamatan Kresek

Kecamatan Kresek secara administratif terletak di Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten. Kecamatan Kresek berbatasan dengan Kabupaten Serang

disebelah Barat, Kecamatan Gunung Kaler sebelah Utara, Kecamatan Sukamulya

sebelah Timur, dan Kecamatan Jayanti di sebelah Selatan. Kecamatan Kresek

sebagian besar wilayahnya merupakan areal persawahan dan pemukiman

penduduk. Letak ketinggian laut sekitar tujuh meter dengan curah hujan rata-rata

15 milimeter. Jarak Kecamatan Kresek dari ibu kota kabupaten sekitar 25

kilometer yang dihubungkan dengan jalan negara, jalan provinsi, dan jalan

kabupaten. Desa-desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kresek dapat dilihat di

Tabel 6.

Tabel 6 Sembilan nama desa beserta luas wilayahnya yang berada di Kecamatan

Kresek

No Desa Luas Wilayah

1 Desa Kresek 381 hektar

2 Desa Renged 381 hektar

3 Desa Talok 248 hektar

4 Desa Kemuning 448 hektar

5 Desa Patrasana 234 hektar

6 Desa Rancailat 309 hektar

7 Desa Jengkol 357 hektar

8 Desa Pasir Ampo 245 hektar

9 Desa Koper 260 hektar Sumber: Kecamatan Kresek 2012

Secara demografis, Kecamatan Kresek terbagi menjadi sembilan desa

dengan jumlah penduduk sebanyak 62.240 orang dengan perbandingan jumlah

laki-laki sebanyak 30.804 jiwa dan perempuan sebanyak 31.436 jiwa serta jumlah

Kepala Keluarga (KK) sebanyak 17.363 jiwa. Jumlah penduduk didominasi oleh

kategori usia 15-60 tahun baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, yaitu

21.378 jiwa dan 21.077 jiwa. Matapencaharian penduduk Kecamatan Kresek

didominasi oleh penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh, pegawai

swasta, dan petani yaitu sebanyak 8.189 jiwa, 7.357 jiwa, dan 5.212 jiwa

(Kecamatan Kresek 2012).

Page 50: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

32

Penelitian secara khusus difokuskan pada wilayah enam desa yaitu wilayah

Desa Patrasana, Desa Renged, Desa Pasir Ampo, Desa Koper, Desa Kresek, dan

Desa Talok. Wilayah-wilayah ini merupakan desa yang mengalami banjir dan

letaknya dekat dengan Sungai Cidurian. Oleh karena itu, jika terjadi luapan air

yang besar dari Sungai Cidurian, desa-desa tersebut terkena dampak banjir. Desa

Patrasana, Desa Pasir Ampo, Desa Koper merupakan desa yang paling parah

diantara tiga desa lainnya yaitu Desa Renged, Desa Kresek, dan Desa Talok. Tiga

desa yang paling parah merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan

Sungai Cidurian, sedangkan tiga desa lainnya tidak terlalu parah.

5.2 Kondisi Lingkungan Daerah Penelitian

Kecamatan Kresek merupakan daerah yang hampir tiap tahun mengalami

banjir khususnya pada musim hujan. Banjir di wilayah Kecamatan Kresek

disebabkan tingginya intensitas hujan dan meningkatnya debit air Sungai

Cidurian. Hal lain yang menyebabkan banjir di wilayah ini adalah rusaknya

tanggul Sungai Cidurian sepanjang 12 meter yang dibangun oleh Dinas

Sumberdaya Air Provinsi Banten pada tahun 2012. Lamanya banjir menggenangi

wilayah ini antara 7 sampai 14 hari dengan ketinggian banjir rata-rata mencapai

0.5 meter sampai 5 meter tergantung intensitas air hujan dan lokasi sawah.

Perubahan fungsi lahan di sekitar bantaran sungai menjadi perumahan

menyebabkan pendangkalan sungai dan penyempitan aliran sungai sehingga tidak

dapat menampung debit air yang mengalami peningkatan dari bagian hulu sungai.

Banjir di Kecamatan Kresek juga menyebabkan kerugian yang cukup besar

bagi masyarakat yang tempat tinggalnya tergenang banjir dan harta benda ikut

terbawa arus air. Kondisi lingkungan pertanian Kecamatan Kresek akibat banjir

juga mengalami penurunan seperti banyaknya sampah pada lahan pertanian. Tidak

hanya kerugian materi saja yang dialami oleh masyarakat, tetapi kerugian

nonmateri pun mereka alami seperti gangguan psikologis, hilangnya kenyamanan

dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan timbulnya penyakit akibat banjir.

Gambar 2 adalah peta wilayah Kecamatan Kresek.

Page 51: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

33

Sumber: Kecamatan Kresek 2013

Gambar 2 Peta wilayah Kecamatan Kresek

5.3 Karakteristik Responden Petani

Karakteristik sosial ekonomi responden di Kecamatan Kresek didapatkan

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 84 orang responden yang

diwakili oleh beberapa petani dari berbagai kelompok tani. Kelompok responden

ini didapat dari enam desa Kecamatan Kresek yang terkena banjir. Karakteristik

responden petani ini dilihat dari berbagai aspek yang meliputi jenis kelamin, usia,

pendidikan formal, jenis pekerjaan, dan jumlah tanggungan.

5.3.1 Jenis Kelamin

Seluruh responden petani yang masuk dalam survei berjenis kelamin laki-

laki karena pada umumnya kegiatan usaha tani di Kecamatan Kresek dilakukan

oleh laki-laki yang berperan sebagai kepala keluarga yang bertindak sebagai

manajer usaha tani dan pengambil keputusan mengenai tindakan yang akan

dilakukan dalam usaha taniya. Persentase jumlah responden laki-laki sebesar 100

persen.

Page 52: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

34

5.3.2 Usia

Tingkat usia responden petani tergolong cukup bervariasi dengan sebaran

usia 29 tahun sampai 65 tahun. Persentase tertinggi terdapat pada kelompok usia

>50 tahun, yaitu sebesar 48 persen. Responden yang berusia lebih dari 50 tahun

memiliki banyak pengalaman dalam melakukan usaha tani. Suratiyah (2006)

menjelaskan umur seseorang dapat menentukan kinerja seseorang tersebut.

Semakin tua tenaga kerja dan berat pekerjaan fisik maka semakin turun pula

kinerjanya namun dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja tidak

akan berpengaruh karena semakin berpengalaman. Sebaran kelompok usia

responden petani dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah responden petani berdasarkan kelompok usia

No Kelompok Umur Jumlah (orang) Persen (%)

1 ≤ 30 1 1.19

2 31-40 12 14.29

3 41-50 31 36.90

4 > 50 40 47.62

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

5.3.3 Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan terakhir responden petani diklasifikasikan berdasarkan

lama tahun menempuh pendidikan formal dimulai dari jenjang tidak sekolah

sampai dengan perguruan tinggi. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi cara

pandang responden petani terhadap persepsi kejadian banjir dan cara menghadapi

suatu permasalahan banjir. Sebagian besar responden memiliki latar belakang

pendidikan lulusan sekolah dasar atau sederajat sebesar 64 persen. Sebaran jumlah

responden tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah responden petani berdasarkan pendidikan formal terakhir

No Pendidikan Jumlah (orang) Persen (%)

1 Tidak Sekolah 4 4.76

2 SD 54 64.29

3 SLTP 13 15.48

4 SLTA 10 11.90

5 S1 3 3.57

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Page 53: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

35

5.3.4 Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden petani dibagi menjadi dua bagian, yaitu pekerjaan

utama dan pekerjaan sampingan. Pekerjaan utama responden petani sebagian

besar adalah petani. Pekerjaan sampingan terdiri dari guru, wirausaha, dan

pegawai swasta. Mayoritas responden petani memiliki pekerjaan utama petani dan

tidak memiliki pekerjaan sampingan sebesar 82 persen. Hal ini dikarenakan

sebagian besar curahan waktu responden petani digunakan untuk mengelola lahan

sawah. Sebaran jenis pekerjaan responden petani dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Jumlah responden petani berdasarkan jenis pekerjaan utama dan

pekerjaan sampingan

No Pekerjaan Utama - Pekerjaan Sampingan Jumlah (orang) Persen (%)

1 Petani - Tidak ada 69 82.14

2 Petani - Wirausaha 5 5.95

3 Petani - Lainnya 3 3.57

4 Wirausaha - Petani 3 3.57

5 Lainnya - Petani 3 3.57

6 Pegawai swasta - Petani 1 1.19

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

5.3.5 Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan yang dimaksud mecakup keluarga inti (anak dan istri)

serta tambahan tanggungan bukan keluarga inti yang tinggal satu rumah maupun

tidak tetapi kebutuhannya dibiayai oleh responden petani. Presentase jumlah

tanggungan responden petani mayoritas berada pada selang 2-3 orang yaitu

sebesar 56 persen. Sebaran jumlah tanggungan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Jumlah responden petani berdasarkan jumlah tanggungan

No Tanggungan Jumlah (orang) Persen (%)

1 ≤ 1 11 13.10

2 2-3 47 55.95

3 4-5 22 26.19

4 ≥ 6 4 4.76

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Page 54: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

36

5.4 Karakteristik Lahan Pertanian

Karakteristik lahan pertanian responden petani dilihat dari berbagai aspek

yang meliputi status kepemilikan lahan, lama bertani, dan luas lahan pertanian.

5.4.1 Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan lahan yang dikelola oleh responden petani terbagi

menjadi tiga jenis, yaitu lahan milik sendiri, lahan garapan, dan keduanya.

Responden petani yang mengelola lahan milik sendiri sebesar 14 persen,

responden petani yang mengelola lahan garapan sebesar 50 persen, dan responden

petani yang mengelola lahan keduanya yaitu sebesar 36 persen. Sebaran

responden petani menurut status kepemilikan lahan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Jumlah responden petani berdasarkan kepemilikan lahan

No Kepemilikan Lahan Jumlah (orang) Persen (%)

1 Milik Sendiri 12 14.29

2 Garapan (Bagi Hasil) 42 50.00

3 Milik Sendiri dan Garapan 30 35.71

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

5.4.2 Lama Bertani

Lama bertani responden petani sebagian besar berada pada kelompok antara

11-20 tahun dengan presentase sebesar 31 persen dan kelompok antara 21-30

tahun sebesar 30 persen. Hal ini terkait dengan kemampuan pengelolaan (skill)

responden petani dalam melakukan usaha tani. Daniel (2004) menjelaskan

semakin baik pengelolaan atau manajemen suatu usaha pertanian maka akan

semakin tinggi produksi yang diperoleh. Sebaran lama bertani dapat dilihat di

Tabel 12.

Tabel 12 Jumlah responden petani berdasarkan lama bertani

No Lama Bertani Jumlah (orang) Persen (%)

1 ≤ 10 tahun 24 28.57

2 11-20 tahun 26 30.95

3 21-30 tahun 25 29.76

4 31-40 tahun 6 7.14

5 ≥ 40 tahun 3 3.57

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Page 55: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

37

5.4.3 Luas Lahan Pertanian

Mayoritas responden petani mengelola lahan milik sendiri dengan luas 0.5-

1.0 hektar sebanyak 20 orang. Satu responden petani ada yang mengelola lahan

milik sendiri, lahan garapan, dan keduanya. Sebagian besar responden petani

mengelola lahan garapan dengan luas kurang dari 0.5 hektar sebanyak 25 orang.

Sebaran luas lahan pertanian dapat dilihat di Tabel 13.

Tabel 13 Jumlah responden petani menurut luas kepemilikan lahan

No Luas Lahan Jenis Kepemilikan Lahan

Lahan Milik Sendiri (orang) Lahan Garapan (orang)

1 < 0.5 ha 14 25

2 0.5 – 1.0 ha 20 16

3 1.1 – 2.0 ha 4 8

4 2.1 – 5.0 ha 1 6

5 > 5.1 ha 1 0

Total 40 55

Sumber: data primer diolah 2013

5.5 Karakteristik Banjir

Karakteristik banjir dilihat dari aspek yang meliputi jarak sungai terhadap

lahan pertanian dan kedalaman banjir.

5.5.1 Jarak Sungai terhadap Lahan Pertanian

Ketinggian banjir di sektor pertanian Kecamatan Kresek tergantung dari

seberapa dekat jarak sungai terhadap lahan sawah responden petani. Faktor lain

yang mempengaruhi ketinggian banjir adalah tinggi atau rendahnya suatu lahan.

Presentase jarak sungai responden terhadap lahan sawah sebagian besar memiliki

jarak 20 < x ≤ 2500 meter yaitu sebesar 90 persen. Hal ini menunjukkan sebagian

besar lahan sawah di Kecamatan Kresek dekat dengan sumber air baik rawa

maupun sungai. Petani umumnya sadar akan resiko lahan sawah mereka dekat

dengan sumber air namun itu tidak mempengaruhi petani untuk memiliki sawah

dekat dengan sumber air. Sebaran jarak sungai terhadap lahan pertanian dapat

dilihat di Tabel 14.

Page 56: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

38

Tabel 14 Jumlah responden petani berdasarkan jarak sungai terhadap lahan

pertanian

No Jarak Sungai Ke Sawah (meter) Jumlah (orang) Persen (%)

1 ≤ 20 6 7.14

2 20 < x ≤ 2500 76 90.48

3 > 2500 2 2.38

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

5.5.2 Ketinggian Banjir

Ketinggian banjir di sawah yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan

kemiringan sawah antar masing-masing wilayah dan jarak lahan sawah terhadap

sumber penyebab banjir. Ketinggian banjir yang paling banyak dialami responden

petani adalah antara 0.5 < x ≤ 2.5 meter sebesar 79 persen. Sebaran ketinggian

banjir dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Jumlah responden petani berdasarkan ketinggian banjir

No Ketinggian Banjir (meter) Jumlah (orang) Persen (%)

1 ≤ 0.5 13 15.48

2 0.5 < x ≤ 2.5 66 78.57

3 > 2.5 5 5.95

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

5.5.3 Lama Banjir

Petani memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai lama banjir. Hal ini

disebabkan oleh perbedaan kemiringan sawah antar masing-masing wilayah dan

jarak lahan sawah terhadap sumber penyebab banjir. Presentase lama banjir

terbesar antara 10 < x ≤ 15 hari sebesar 79 persen. Sebaran lama banjir dapat

dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Jumlah responden petani berdasarkan lama banjir

No Lamanya Banjir (hari) Jumlah (orang) Persen (%)

1 ≤ 10 13 15.48

2 10 < x ≤ 15 70 83.33

3 > 15 1 1.19

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Page 57: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

39

VI. PERSEPSI PETANI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN

PERTANIAN

6.1 Persepsi Responden Petani terhadap Kondisi Lingkungan Pertanian

Sebelum dan Setelah Banjir

Penilaian kondisi lingkungan pertanian diklasifikasikan ke dalam empat

golongan, yaitu sangat buruk, buruk, baik, dan sangat baik. Penilaian persepsi

responden dilakukan untuk menilai penurunan kualitas pada lingkungan pertanian

akibat banjir dengan cara membandingkan kondisi lingkungan sebelum dan

setelah banjir. Genangan banjir membawa material sampah dari hulu sungai dan

meninggalkan berbagai kerusakan fisik di sekitar lingkungan pertanian. Areal

persawahan menjadi kotor akibat banyak sampah menumpuk, tanaman padi yang

terendam sehingga membusuk, pematang sawah rusak, saluran irigasi dan sarana

pengairan lainnya rusak serta akses jalan menuju sawah rusak.

Hasil survei terhadap 84 orang responden di Kecamatan Kresek

menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai kondisi lingkungan tempat

tinggal dan lingkungan pertanian sebelum banjir adalah baik karena kondisi sawah

bagus, tanaman padi tumbuh dengan baik, lingkungan bersih, dan asri. Persepsi

responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian sebelum dan setelah

banjir dapat dilihat di Tabel 17.

Tabel 17 Persepsi responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian

sebelum dan setelah banjir

No Persepsi Kondisi

Lingkungan

Sebelum Banjir Setelah Banjir

Jumlah

(orang)

Persen

(%)

Jumlah

(orang)

Persen

(%)

1 Sangat Buruk 0 0.00 33 39.29

2 Buruk 0 0.00 49 58.33

3 Baik 84 100.00 2 2.38

4 Sangat Baik 0 0.00 0 0.00

Total 84 100.00 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Sebanyak 49 responden petani menilai kondisi lingkungan pertanian setelah

banjir adalah buruk karena sebagian besar tanaman padi rusak dan membusuk,

tidak banyak sampah plastik di sawah, serta pematang sawah hancur. Sebanyak 33

responden petani menilai kondisi lingkungan pertanian sangat buruk karena

seluruh tanaman padi rusak dan membusuk, sawah dipenuhi oleh sampah plastik,

Page 58: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

40

serta pematang sawah hancur. Sebanyak 2 responden petani menilai kondisi

lingkungan pertaniannya baik. Hal ini dikarenakan setelah banjir, tanaman padi

utuh walaupun terendam banjir namun tanaman padi merebah.

6.2 Persepsi Responden Petani terhadap Kebersihan Lingkungan Sebelum

dan Setelah Banjir

Banjir yang terjadi di suatu wilayah akan menyebabkan penurunan kualitas

kebersihan lingkungan. Banjir di Kecamatan Kresek tidak hanya merendam lahan

pertanian saja tetapi pemukiman penduduk juga. Penilaian penurunan kualitas

lingkungan akibat banjir dilakukan dengan cara membandingkan persepsi

responden terhadap kondisi lingkungan sebelum dan setelah banjir di wilayah

mereka. Persepsi responden petani terhadap kebersihan lingkungan sebelum dan

setelah banjir dapat dilihat di Tabel 18.

Tabel 18 Persepsi responden petani terhadap kebersihan lingkungan sebelum dan

setelah banjir

No Persepsi Kebersihan

Lingkungan

Sebelum Banjir Setelah Banjir

Jumlah

(orang)

Persen

(%)

Jumlah

(orang)

Persen

(%)

1 Sangat Buruk 0 0.00 15 17.86

2 Buruk 0 0.00 52 61.90

3 Baik 84 100.00 17 20.24

4 Sangat Baik 0 0.00 0 0.00

Total 84 100.00 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Sebanyak 84 responden petani menilai kondisi kebersihan lingkungan

mereka baik karena lingkungan pemukiman tidak kotor. Penilaian responden

petani terhadap kondisi kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalnya setelah

banjir sebanyak 52 responden menilai buruk karena tempat tinggal ikut terendam

banjir, sedikit meninggalkan sampah dan lumpur namun tidak mengeluarkan bau

yang tidak sedap. Sebanyak 17 responden petani menilai kondisi kebersihan

lingkungan sekitar tempat tinggalnya baik. Hal ini dikarenakan wilayah tempat

tinggal responden berada di daerah tinggi sehingga tidak ikut terendam oleh

genangan banjir. Sebanyak 15 responden petani menilai kondisi kebersihan

lingkungan sekitar tempat tinggalnya sangat buruk karena wilayah tempat tinggal

responden ikut terendam banjir, beberapa peralatan rumah tangga ikut terbawa

Page 59: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

41

derasnya arus banjir, meninggalkan sampah dan lumpur serta mengeluarkan bau

yang tidak sedap.

6.3 Persepsi Responden Petani terhadap Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan yang dilakukan responden petani pada lahan pertanian

dalam meminimalkan kerugian banjir sangat rendah. Upaya pencegahan banjir

responden petani dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Upaya pencegahan responden petani terhadap banjir di Kecamatan

Kresek tahun 2013

No Upaya Pencegahan Jumlah (orang) Persen (%)

1 Pembersihan saluran kali pembuang 80 95.24

2 Pembersihan saluran irigasi 4 4.76

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Berdasarkan hasil wawancara, bentuk upaya pencegahan responden petani

dalam meminimalkan kerugian banjir adalah dengan melakukan pembersihan

saluran kali pembuang dan pembersihan saluran irigasi dari sesuatu yang dapat

menghambat aliran air. Responden petani yang melakukan upaya pembersihan

saluran kali pembuang sebanyak 80 orang sedangkan responden petani yang

melakukan pembersihan saluran irigasi sebanyak 4 orang. Responden petani tidak

melakukan upaya peninggian pematang sawah dalam mengatasi permasalahan

banjir di lahan pertanian karena setinggi apapun upaya peninggian pematang

sawah tidak dapat mengurangi besar kerugian akibat banjir karena menurut

mereka upaya pencegahan dilakukan pada Sungai Cidurian yang merupakan

penyebab banjir.

6.4 Persepsi Responden Petani terhadap Gangguan Kenyamanan

Persepsi responden petani terhadap gangguan kenyamanan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari khususnya melakukan kegiatan bertani akibat

adanya banjir pada lahan sawah dilakukan dengan cara memilih satu dari empat

pilihan. Nilai 1 menunjukkan sangat mengganggu, nilai 2 menunjukkan

mengganggu, nilai 3 menunjukkan tidak mengganggu, dan nilai 4 menunjukkan

sangat tidak mengganggu. Hasil persepsi responden terhadap gangguan

kenyamanan akibat adanya banjir dapat dilihat di Tabel 20.

Page 60: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

42

Tabel 20 Persepsi responden petani terhadap gangguan kenyamanan akibat banjir

No Gangguan Jumlah (orang) Persen (%)

1 Sangat Mengganggu 50 59.52

2 Mengganggu 33 39.29

3 Tidak Mengganggu 1 1.19

4 Sangat Tidak Mengganggu 0 0.00

Total 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013

Sebesar 60 persen responden petani menilai bencana banjir yang terjadi di

areal persawahan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka dalam kegiatan

bertani maupun kegiatan ekonomi lainnya. Hal ini dikarenakan kegiatan bertani

dan kegiatan lainnya terhenti dan akses menuju sawah terisolir. Sebesar 39 persen

responden petani menilai bencana banjir yang terjadi mengganggu aktivitas

sehari-hari karena tidak semua kegiatan bertani, bekerja, kegiatan berdagang

terganggu. Akses menuju sawah tidak terlalu terganggu karena tidak semua lahan

terendam banjir dan kedalaman banjir tidak terlalu tinggi. Sebesar 1 persen

responden petani menilai bencana banjir tidak mengganggu kegiatan sehari-hari

karena sawah milik responden petani ini hanya sebagian kecil terendam.

Page 61: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

43

VII. ESTIMASI KERUGIAN EKONOMI

Peningkatan intensitas curah hujan di wilayah hulu DAS Cidurian

menyebabkan tingginya debit air yang merusak salah satu tanggul daerah hilir

Sungai Cidurian yaitu di Kecamatan Kresek. Kerusakan tanggul Sungai Cidurian

mengakibatkan luapan air sungai menggenangi sebagian wilayah di Kecamatan

Kresek. Banjir tersebut menimbulkan kerusakan fisik pada lahan pertanian,

saluran irigasi, dan jalan desa. Kerusakan fisik tersebut secara tidak langsung

menimbulkan kerugian terutama pada petani berupa kerugian produksi. Sebagian

besar tanaman padi sudah berumur dua bulan bahkan ada tanaman padi yang

beberapa hari lagi akan dipanen. Keterbatasan biaya dan waktu membuat sebagian

petani menggunakan tanaman padi yang masih dapat dimanfaatkan untuk ditanam

kembali. Petani kehilangan satu kali musim tanam pertama yang mengharuskan

petani menanam kembali tanaman padi yang rusak. Satu tahun terjadi dua kali

musim tanam. Akibatnya, terjadi pergeseran waktu musim panen jika

dibandingkan dengan wilayah lain yang tidak terendam banjir. Hal ini

menimbulkan ancaman pengganggu organisme atau hama yang berasal dari

wilayah yang sudah memasuki musim panen. Kumpulan jerami yang dibiarkan di

areal persawahan wilayah lain menyebabkan hama seperti hama penggerek

batang, wereng, dan tikus bermunculan yang kemudian menyerang areal

persawahan di Kecamatan Kresek yang baru memasuki musim tanam akibat

banjir. Produksi padi menjadi turun setiap hektarnya kemudian berpengaruh

terhadap pendapatan petani.

Kerugian dalam penelitian ini juga dihitung dari biaya yang dikeluarkan

untuk mengurangi (preventif) dan memperbaiki dampak yang sudah terjadi.

Upaya pencegahan atau preventif diketahui sebagai perlakuan sebelum terjadinya

dampak (ex-ante) sedangkan perbaikan merupakan perlakuan setelah dampak

terjadi (ex-post) (Sihite 2001). Pengambilan kebijakan ataupun keputusan

mengenai upaya perbaikan dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan

dengan membuat tanggul sungai dan upaya perbaikan dilakukan oleh petani

untuk memperbaiki dampak yang sudah terjadi dalam memperbaiki benih, pupuk,

dan obat-obatan yang sudah diberikan terhadap tanaman padi yang terendam. Hal

ini mengakibatkan biaya sarana produksi menjadi lebih tinggi karena terjadi

Page 62: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

44

peningkatan biaya untuk mengelola kembali sawah yang terendam banjir. Pupuk

yang biasa digunakan oleh petani dan dianjurkan oleh penyuluh adalah pupuk

organik (pupuk kandang) dan pupuk an-organik (Urea, NPK Poska, SP-36, NPK

Kujang). Penggunaan pestisida yang biasa digunakan adalah jenis pestisida cair,

trobost atau PPC, dan carbofuran. Proporsi sarana produksi yang digunakan oleh

petani berbeda tiap musim tanam karena tergantung faktor cuaca dan hama. Selain

itu, biaya tenaga kerja harus dikeluarkan lagi untuk mengolah kembali lahan

karena tipe produksi pertanian di Kecamatan Kresek merupakan padat karya.

Sebagian kecil petani mengalami peningkatan biaya dalam menyewa peralatan

dan mesin seperti traktor serta ongkos irigasi atau pengairan.

7.1 Kerugian yang Dialami oleh Responden Petani

Kerugian yang dialami petani berkaitan dengan kerusakan yang terjadi pada

lahan sawah adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh petani dalam

menghadapi masalah banjir. Nilai kerugian meliputi biaya kehilangan pendapatan

petani akibat penurunan produktivitas dan biaya perbaikan lahan sawah yang

meningkatkan biaya produksi petani setelah banjir. Kerugian yang dialami oleh

responden petani dibagi menjadi tiga berdasarkan kepemilikan lahan, yaitu

kerugian yang dialami oleh petani yang menggarap lahan milik sendiri, petani

yang menggarap lahan milik orang lain (bagi hasil).

7.1.1 Perubahan Produksi

Dampak secara tidak langsung langsung akibat banjir luapan sungai adalah

penurunan produktivitas pertanian komoditi padi. Kerugian yang ditanggung

petani merupakan perubahan produktivitas akibat penurunan produksi. Total luas

lahan responden petani padi yang terkena banjir adalah seluas 83.95 hektar

mengalami penurunan hasil panen selama satu musim sedangkan total lahan

sawah yang terkena puso satu Kecamatan Kresek adalah 511 hektar. Perubahan

produksi padi responden petani setelah banjir dibagi berdasarkan status

kepemilikan lahan yaitu perubahan produksi padi lahan milik sendiri yang

disajikan pada Tabel 21 (perhitungan dapat dilihat di Lampiran 2 dan 4)

sedangkan perubahan produksi padi lahan garapan milik orang lain disajikan pada

Page 63: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

45

Tabel 22 (perhitungan dapat dilihat di Lampiran 3 dan 5). Faktor penyebab

menurunnya hasil produksi padi adalah gagal tanam dan ketertinggalan masa

panen sehingga banyak tanaman padi yang terserang hama. Kualitas gabah setelah

banjir menjadi kurang baik dan beras menjadi kehitam-hitaman. Hal ini

mengakibatkan harga gabah setelah banjir sebagian besar menurun dibandingkan

harga sebelum banjir.

Tabel 21 Perubahan produksi padi per responden petani pemilik akibat banjir

tahun 2013 dalam satu musim tanam

Uraian

Rata-rata Jumlah

Produksi

(kw/MT)

Rata-rata

Harga Produk

(Rp/kw)

Rata-rata Nilai

Produksi

(Rp/MT)

Produksi sebelum banjir

(per petani) 41.80 413 750 17 766 400.00

Produksi setelah banjir

(per petani) 26.85 381 500 10 419 312.50

Nilai Penurunan

Produksi Padi 14.95 32 250 7 347 087.50

Keterangan: MT = masa tanam

Kw = kuintal

Sumber: data primer diolah 2013

Rata-rata perubahan produksi padi per responden petani yang mengelola

lahan milik sendiri sebesar 14.95 kw/MT dengan penurunan harga per kuintal

rata-rata sebesar Rp 32 350 yang mengakibatkan penurunan rata-rata penerimaan

sebesar Rp 7 347 087.50/MT. Produktivitas padi responden petani pemilik sebesar

49.33 kw/ha sedangkan produktivitas setelah banjir 31.50 kw/ha sehingga

penurunan produktivitas padi petani pemilik sebesar 17.83% (dapat dilihat di

Lampiran 9).

Tabel 22 Perubahan produksi padi per responden petani penggarap akibat banjir

tahun 2013 dalam satu musim tanam

Uraian

Rata-rata Jumlah

Produksi

(kw/MT)

Rata-rata

Harga Produk

(Rp/kw)

Rata-rata Nilai

Produksi

(Rp/MT)

Produksi sebelum banjir

(per petani) 42.01 410 727 16 790 472.73

Produksi setelah banjir

(per petani) 29.58 384 909 11 277 790.91

Nilai Penurunan

Produksi Padi 12.43 25 818 5 512 681.82

Keterangan: MT = masa tanam

Sumber: data primer diolah 2013

Page 64: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

46

Rata-rata perubahan produksi padi responden petani penggarap yang

mengelola lahan milik orang lain sebesar 12.43 kuintal/MT dengan penurunan

harga per kuintal rata-rata sebesar Rp 25 818 yang menurunkan rata-rata

penerimaan responden petani sebesar Rp 5 512 681.82/MT. Produktivitas padi

responden petani penggarap sebesar 48.65 kw/ha sedangkan produktivitas setelah

banjir 34.49 kw/ha sehingga penurunan produktivitas padi petani penggarap

sebesar 14.16% (dapat dilihat di Lampiran 11).

7.1.2 Biaya Produksi Setelah Banjir

Pendekatan biaya produksi sebelum banjir diperoleh dari biaya yang

dikeluarkan oleh petani pemilik dan petani penggarap untuk mengolah lahan

sawah dalam memproduksi padi yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya

saprodi yang disajikan pada Tabel 23 dan Tabel 24 (perhitungan dapat dilihat di

Lampiran 6 dan 7).

Tabel 23 Total dan rata-rata biaya produksi per responden petani pemilik sebelum

banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu musim tanam

Jenis Biaya Jumlah Biaya

(Rp/MT)

Biaya Rata-rata Produksi/MT

(Rp/MT)

Biaya Tenaga Kerja 81 484 000 2 037 100.00

Biaya Saprodi 50 698 500 1 267 462.50

Jumlah 132 182 500 3 304 562.50 Sumber: data primer diolah 2013

Keterangan: MT = masa tanam

Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan responden petani pemilik untuk

biaya tenaga kerja sebelum terjadi banjir sebesar Rp 2 037 100/MT dan biaya

saprodi sebesar Rp 1 267 462.50/MT. Rata-rata biaya produksi per hektar sebelum

banjir sebesar Rp 3 304 562.50/MT.

Tabel 24 Total dan rata-rata biaya produksi per responden petani penggarap

sebelum banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu musim

tanam

Jenis Biaya Jumlah Biaya

(Rp/MT)

Biaya Rata-rata Produksi

(Rp/MT)

Biaya Tenaga Kerja 105 222 000 1 913 127.27

Biaya Saprodi 30 562 000 555 672.73

Jumlah 135 784 000 2 468 800.00 Sumber: data primer diolah 2013

Keterangan: MT = masa tanam

Page 65: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

47

Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan responden petani penggarap

untuk biaya tenaga kerja sebelum terjadi banjir sebesar Rp 1 913 127.27/MT.

Responden petani penggarap membagi dua biaya saprodi dengan pemilik lahan

sehingga rata-rata biaya saprodi sebesar Rp 555 672.73/MT. Rata-rata biaya

produksi per hektar sebelum banjir sebesar Rp 2 468 800/MT.

Rusaknya tanaman padi yang sudah diberikan perlakuan seperti benih,

pupuk, dan obat mengakibatkan petani mengeluarkan kembali biaya saprodi.

Pengelolaan lahan sawah yang cukup luas sangat memerlukan bantuan tenaga

kerja, untuk itu petani harus mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk memperbaiki

kerusakan akibat banjir. Biaya untuk memperbaiki kerusakan ini sangat

diperlukan guna mengembalikan fungsi dari lahan sawah itu sendiri.

Berdasarkan hasil survei, rata-rata biaya tambahan produksi setelah banjir

yang dikeluarkan oleh responden petani pemilik dapat dilihat pada Tabel 25

(perhitungan dapat dilihat di Lampiran 8) sedangkan rata-rata biaya tambahan

produksi setelah banjir yang dikeluarkan oleh responden petani penggarap dapat

dilihat pada Tabel 26 (perhitungan dapat dilihat di Lampiran 9).

Tabel 25 Total dan rata-rata biaya tambahan produksi per reponden petani pemilik

setelah banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu musim

tanam

Jenis Biaya

Tambahan

Jumlah Biaya

(Rp/MT)

Biaya Rata-rata Produksi

(Rp/MT)

Biaya Tenaga Kerja 34 169 500 854 237.50

Biaya Saprodi 29 030 500 725 762.50

Jumlah 63 200 000 1 580 000.00 Sumber: data primer diolah 2013

Keterangan: MT = masa tanam

Rata-rata biaya tambahan tenaga kerja responden petani pemilik untuk

memperbaiki kerusakan setelah banjir sebesar Rp 854 237.5/MT sedangkan rata-

rata biaya sarana produksi yang dikeluarkan responden petani pemilik dalam

memperbaiki kerusakan setelah banjir sebesar Rp 725 762.5/MT sehingga

diperoleh rata-rata jumlah biaya tambahan produksi setelah banjir secara

keseluruhan sebesar Rp 1 580 000/MT.

Page 66: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

48

Tabel 26 Total dan rata-rata biaya tambahan produksi per reponden petani

penggarap setelah banjir di Kecamatan Kresek tahun 2013 dalam satu

musim tanam

Jenis Biaya

Tambahan

Jumlah Biaya

(Rp/MT)

Biaya Rata-rata Produksi

(Rp/MT)

Biaya Tenaga Kerja 47 352 000 860 945.45

Biaya Saprodi 34 133 000 620 600.00

Jumlah 81 485 000 1 481 545.45 Sumber: data primer diolah 2013

Keterangan: MT = masa tanam

Rata-rata biaya tambahan tenaga kerja responden petani penggarap untuk

memperbaiki kerusakan setelah banjir sebesar Rp 860 945.45/MT sedangkan rata-

rata biaya sarana produksi yang dikeluarkan responden petani penggarap dalam

memperbaiki kerusakan setelah banjir sebesar Rp 620 600/MT sehingga diperoleh

rata-rata jumlah biaya tambahan produksi setelah banjir secara keseluruhan

sebesar Rp 1 481 545.45/MT. Responden petani yang memiliki lahan sawah milik

sendiri mengalami kerugian yang lebih besar dibandingkan responden petani

dengan mengolah lahan sawah garapan namun tergantung dari luas kepemilikan

lahan sawah yang terkena banjir. Hal ini disebabkan responden petani yang

mengelola lahan sawah sendiri memiliki keinginan lebih besar untuk melakukan

perbaikan jika terjadi kerusakan akibat banjir.

7.1.3 Perubahan Pendapatan Petani

Penurunan produksi setelah banjir mempengaruhi nilai penerimaan petani,

biaya produksi, dan nilai pendapatan petani. Tabel 27 menunjukkan rata-rata

penerimaan petani pemilik berkurang sebesar Rp 7 347 087.50/MT dibandingkan

rata-rata penerimaan saat kondisi normal sedangkan biaya produksi mengalami

peningkatan sebesar Rp 1 580 000/MT dari kondisi normal sehingga pendapatan

petani berkurang sebesar Rp 8 927 087.50/MT.

Tabel 27 Perubahan pendapatan responden petani pemilik di Kecamatan Kresek

akibat banjir tahun 2013 dalam satu musim tanam

Uraian Nilai Penerimaan

Produksi Padi (Rp/MT)

Biaya Produksi

Padi (Rp/MT)

Pendapatan

Petani (Rp/MT)

Sebelum banjir 17 766 400.00 3 304 562.50 14 461 837.50

Setelah banjir 10 419 312.50 4 884 562.50 5 534 750.00

Selisih perubahan 7 347 087.50 1 580 000.00 8 927 087.50

Sumber: data diolah peneliti 2013

Page 67: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

49

Tabel 28 menunjukkan rata-rata penerimaan petani penggarap berkurang

sebesar Rp 5 512 681.82/MT dibandingkan rata-rata penerimaan saat kondisi

normal sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan mengalami peningkatan

sebesar Rp 1 481 549.45/MT dari kondisi normal sehingga pendapatan petani

berkurang sebesar Rp 6 994 231.27/MT.

Tabel 28 Perubahan pendapatan responden petani penggarap di Kecamatan

Kresek akibat banjir tahun 2013 dalam satu musim tanam

Uraian Nilai Penerimaan

Produksi Padi (Rp/MT)

Biaya Produksi

Padi (Rp/MT)

Pendapatan

Petani (Rp/MT)

Sebelum banjir 16 790 472.73 2 468 800.00 14 321 672.73

Setelah banjir 11 277 790.91 3 950 349.45 7 327 441.46

Selisih perubahan 5 512 681.82 1 481 549.45 6 994 231.27

Sumber: data diolah peneliti 2013

Total kerugian yang dialami oleh seluruh petani yang mengelola lahan milik

sendiri di Kecamatan Kresek akibat penurunan pendapatan yaitu sebesar

Rp 1 904 574 711/MT dan total kerugian akibat penurunan pendapatan yang

dialami seluruh petani yang mengelola lahan milik orang lain atau petani

penggarap sebesar Rp 2 081 848 142/MT. Data tersebut dapat dilihat di Tabel 29.

Tabel 29 Total kerugian pendapatan petani berdasarkan kepemilikan lahan yang

terkena dampak banjir tahun 2013 dalam satu musim tanam

No Kerugian Nilai Kerugian (Rp/MT) Persen (%)

1 Kehilangan pendapatan

petani pemilik 1 904 574 711 47.78

2 Kehilangan pendapatan

petani penggarap 2 081 848 142 52.22

Total 3 986 422 853 100.00 Sumber: data diolah peneliti 2013

7.2 Biaya Kerusakan yang Dikeluarkan oleh Pemerintah

Kebijakan mengurangi suatu dampak lingkungan akan dipengaruhi oleh

perhitungan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurangi (preventif) atau

memperbaiki dan manfaat yang akan diperoleh kemudian (Spash 1997).

Pengambilan kebijakan ataupun keputusan apakah preventif atau perbaikan harus

dibuat terutama untuk melihat besar investasi yang dikeluarkan untuk tindakan

preventif maupun melihat biaya untuk memperbaiki dampak yang sudah terjadi.

Permasalahan banjir yang terjadi pada tahun 2013 dikarenakan tidak adanya

Page 68: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

50

pemeliharaan pada daerah aliran sungai serta tanggul sungai sehingga tanggul

mengalami kerusakan ketika debit air sungai mengalami peningkatan.

Pemerintah daerah mengeluarkan beberapa kebijakan dalam memperbaiki

kerusakan dampak banjir salah satunya dengan memperbaiki tanggul dan dinding

penahan Sungai Cidurian serta jalan Kampung Koper Kecamatan Kresek. Tanggul

dan dinding penahan banjir dibangun di sepanjang aliran Sungai Cidurian yang

mengalami kerusakan untuk menahan dan menghindari luapai air ke daratan atau

di sekitarnya. Tanggul dan dinding penahan banjir menggunakan batu yang

dililitkan kawat (bronjong), dinding beton, dan bahan lainnya yang memenuhi

syarat teknik. Pemerintah daerah yang berwenang dalam perbaikan tanggul dan

jalan ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang. Biaya

perbaikan yang dihitung dalam penelitian ini adalah biaya perbaikan yang

dikeluarkan oleh Bupati Tangerang tentang Alokasi Anggaran Penanggulangan

Banjir dan Pascabanjir Kabupaten Tangerang tahun 2013 No.903/Kep.102-

Huk/2013 tanggal 14 Februari 2013 kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Tangerang sebesar Rp 1 385 989 000.

Perbaikan alur sungai dan normalisasi saluran Sungai Cidurian sangat

diharapkan semua pihak agar dampak banjir dapat diminimalkan serta banjir tidak

terjadi lagi. Salah satu upaya perbaikan alur sungai yaitu perbaikan tanggul yang

lebih kokoh kemudian didukung dengan pemeliharaan pada tanggul serta

pengerukan sedimen pada endapan lumpur atau limpasan bawah sungai. Upaya

perbaikan ini merupakan upaya yang paling efektif dan efisien dalam

meminimalkan dampak banjir.

Page 69: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

51

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR

KERUGIAN PETANI

Model pendugaan fungsi faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang

mempengaruhi besar biaya kerugian petani merupakan model regresi double log.

Peubah bebas yang dimasukkan ke dalam model, yaitu jarak sungai terhadap

sawah (JSS), luas banjir (LUBAN), ketinggian air banjir (TIBAN), lamanya banjir

(LAMBAN), dan umur padi (UMPAD). Model diperoleh dari pengolahan data

melalui program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16. Persamaan kerugian

banjir yaitu:

Ln Y = 11.366 – 0.257 Ln JSS + 0.533 Ln LUBAN + 0.156 Ln TIBAN + 0.244

Ln LAMBAN + 0.123 Ln UMPAD

Hasil dari pengolahan data menunjukkan persamaan regresi double log

dengan peubah tak bebas biaya kerugian memiliki koefisien determinasi yang

telah disesuaikan (R² Adjusted) sebesar 75.5%. Artinya, keragaman pada kerugian

dapat dijelaskan oleh peubah bebas yang dimasukkan ke dalam model dan sisanya

24.5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

Hubungan antara peubah bebas dan peubah tak bebas dilakukan pengujian

terhadap model yaitu uji kenormalan, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

dan uji autokorelasi.

Nilai asymp. sig. (2-tailed) uji Kolmogorov-Smirnov (0.842) lebih besar

dari taraf nyata 20% maka galat menyebar normal. Nilai Variance Inflation

Factor (VIF) semua variabel bebas tidak lebih dari 10. Hal ini menunjukkan tidak

terjadi multikolinearitas karena keberadaan multikolinearitas ditunjukkan apabila

VIF > 10. Uji Gleiser dilakukan untuk memeriksa keberadaan homoskedastisitas

yaitu diperoleh nilai Pvalue abresid lebih besar dari taraf nyata 20%. Hal ini

menunjukkan tidak ada pelanggaran asumsi homoskedastisitas sehingga model

tidak terdapat heteroskedastisitas.

Selain uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedatisitas,

dilakukan uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil

pengolahan data menunjukkan nilai DW sebesar 1.635 yang berada diantara

selang 1.55 sampai 2.46 maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada

Page 70: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

52

model (Firdaus 2004). Hasil uji parameter model regresi lebih lengkap dapat

dilihat pada Lampiran 12.

Tanda koefisien positif memiliki arti pengaruh dari peubah bebas tersebut

bersifat berbanding lurus, yaitu peningkatan peubah bebas tersebut akan

meningkatkan besar kerugian banjir sedangkan tanda koefisien negatif memiliki

arti sebaliknya, yaitu peningkatan peubah bebas akan menurunkan besarnya

kerugian banjir.

Berdasarkan hasil analisis regresi pada model double log, peubah bebas

yang terdapat pada model berpengaruh nyata (signifikan) pada taraf nyata 20%

adalah jarak sungai ke sawah, luas banjir, ketinggian banjir, dan lamanya banjir.

Peubah bebas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jarak Sungai ke Sawah

Jarak sungai ke sawah mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami

responden. Berdasarkan hasil analisis regresi pada model double log,

peubah bebas jarak sungai ke sawah memiliki hubungan negatif terhadap

besar kerugian dengan nilai elastisitas -0.257. Hal ini berarti apabila terjadi

peningkatan jarak sungai ke sawah sebesar 1% maka rata-rata kerugian

banjir diduga akan mengalami penurunan sebesar 0.257% dengan asumsi

variabel lainnya tetap (cateris paribus).

Nilai Pvalue jarak sungai ke sawah yaitu 0.000. Artinya, jarak sungai ke

sawah memberikan pengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir pada

taraf nyata 1%. Hal tersebut sesuai secara teoritis dan keadaan di lapang

yaitu responden yang memiliki jarak lahan sawah yang lebih dekat dengan

Sungai Cidurian yang menjadi sumber penyebab banjir menerima dampak

lebih besar.

2. Luas Banjir

Luas banjir mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami responden.

Peubah bebas luas banjir memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian

dengan nilai elastisitas 0.533. Artinya, apabila terjadi peningkatan luas lahan

yang terkena banjir sebesar 1% maka rata-rata kerugian banjir diduga akan

mengalami peningkatan sebesar 0.533% (cateris paribus).

Page 71: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

53

Nilai Pvalue luas banjir yaitu 0.000 yang berarti luas lahan yang terkena banjir

memberikan pengaruh nyata terhadap besar kerugian pada taraf nyata 1%.

Hal tersebut sesuai secara teoritis dan keadaan di lapang yaitu semakin luas

suatu lahan sawah responden terkena banjir maka semakin banyak tanaman

padi yang rusak akibat terendam banjir.

3. Ketinggian Banjir

Ketinggian banjir mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami

responden. Hasil regresi pada model double log menunjukkan peubah bebas

ketinggian banjir memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian banjir

dengan nilai elastisitas 0.156. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan

ketinggian banjir sebesar 1% maka rata-rata besar kerugian banjir diduga

akan mengalami peningkatan sebesar 0.156% dengan asumsi peubah bebas

lain tetap (cateris paribus).

Berdasarkan pengujian Pvalue diperoleh nilai sebesar 0.196 yang berarti

ketinggian banjir berpengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir pada

taraf nyata 20%. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal karena tingginya

air banjir di lahan sawah akan mengakibatkan semakin banyak tanaman padi

yang mengalami kerusakan.

4. Lama Banjir

Lama banjir mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami responden.

Hasil regresi pada model double log menunjukkan peubah bebas lama banjir

memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian banjir dengan nilai

elastisitas 0.244. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan lamanya banjir

sebesar 1% maka rata-rata besar kerugian banjir diduga akan mengalami

peningkatan sebesar 0.244% (cateris paribus).

Berdasarkan pengujian Pvalue diperoleh nilai sebesar 0.168 yang berarti

lamanya banjir berpengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir pada taraf

nyata 20%. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal yaitu lama hari banjir

mengakibatkan tanaman padi membusuk karena semakin lama tanaman padi

dalam genangan air semakin tidak mampu bertahan dan membusuk.

Adapun peubah bebas yang tidak berpengaruh nyata pada taraf nyata 20%

adalah umur padi. Peubah bebas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 72: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

54

5. Umur Padi

Hasil regresi pada model double log menunjukkan peubah bebas umur padi

memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian banjir dengan nilai

elastisitas 0.123. Semakin bertambah umur padi, semakin besar petani

mengeluarkan biaya untuk memberi perlakuan terhadap tanaman padi. Hal

ini berarti apabila terjadi peningkatan umur padi sebesar 1% maka rata-rata

besar kerugian banjir diduga akan mengalami peningkatan sebesar 0.123%

(cateris paribus).

Berdasarkan pengujian Pvalue diperoleh nilai sebesar 0.340 yang berarti

lamanya umur padi tidak berpengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir

pada taraf nyata 20%. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal

karena fakta di lapang menunjukkan semakin bertambah umur padi semakin

kuat padi untuk bertahan dalam genangan banjir. Hal ini tidak banyak

mengakibatkan kerusakan pada tanaman padi khususnya pada ketinggian air

banjir yang rendah tergantung dari kekuatan tanaman padi saat terendam air.

Ada beberapa petani yang memanfaatkan padi yang sudah terendam namun

masih dalam keadaan baik untuk ditanam kembali.

Page 73: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

55

IX. ANALISIS STAKEHOLDER DALAM MENGATASI

PERMASALAHAN BANJIR

Besarnya dampak kerugian baik fisik dan non-fisik yang dialami petani

dikhawatirkan dapat merugikan kehidupan masyarakat, oleh karena itu diperlukan

kebijakan dari banyak pihak dalam mengambil langkah yang terkoordinasi dan

terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangannya masing-masing untuk

mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Kresek. Analisis stakeholder

dilakukan terhadap sembilan stakeholder yang terdiri dari kelompok pemerintah

dan kelompok non-pemerintah. Masing-masing kelompok memiliki peran, fungsi,

dan kewenangan yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat saling melengkapi untuk

mengatasi banjir di Kecamatan Kresek dan diperlukan sinergisasi antar

stakeholder. Identifikasi peran dan fungsi masing-masing stakeholder dalam

mengatasi permasalahan banjir dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30 Peran dan fungsi stakeholder pemerintah dan non-pemerintah dalam

mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Kresek

Stakeholder Peran Fungsi

Pemerintah

Daerah

1. Bupati Menetapkan dan menyetujui

keputusan terkait alokasi

anggaran penanggulangan banjir

dan setelah banjir

Perencanaan dan

pengawasan

2. Kepala Dinas

Pertanian dan

Peternakan

Kabupaten

Tangerang

Membentuk Tim Gerak Reaksi

Cepat, melakukan observasi dan

mengidentifikasi tingkat

keparahan banjir, dan membuat

laporan kepada Dinas Pertanian

Provinsi Banten

Penyelenggaraan

monitoring

terhadap kondisi

daerah bencana

3. Kepala Dinas

Pekerjaan Umum

Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten

Tangerang

Memperbaiki sarana dan

prasarana yang rusak sesuai

kewenangan akibat banjir

Pengawasan

terhadap sarana

dan prasarana

yang mengalami

kerusakan akibat

banjir

4. Kepala Dinas

Penanggulangan

Bencana dan

Kebakaran

Kabupaten

Tangerang

Membuat tim pemberi bantuan

untuk menyelamatkan atau

evakuasi korban

Pelaksanaan

penanggulangan

bencana

5. Kepala Dinas

Kesehatan

Membentuk tim kesehatan,

menyediakan obat-obatan, dan

membuat posko kesehatan yang

bekerjasama dengan petugas

medis dan Puskesmas

Kecamatan Kresek di Kantor

Desa Patrasana dan Kantor Desa

Koper

Penanggulangan

timbulnya

penyakit akibat

banjir

Page 74: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

56

Stakeholder Peran Fungsi

6. Pemerintah

Kecamatan Kresek

(Camat dan

Sekretaris) dan

Pemerintah Desa

(Kepala Desa)

Menyediakan tempat untuk

menampung warga yang terkena

banjir sebagai posko dan

memberikan izin kepada para

donatur dalam mendistribusikan

bantuan

Perencanaan dan

pengawasan

Non-

pemerintah

1. Masyarakat Bergotong royong dalam

mengatasi masalah banjir

Pengawasan

dampak banjir

2. Penyuluh Pertanian

Kecamatan Kresek

Melakukan observasi lapang

bersama DPP Kabupaten

Tangerang untuk

mengumpulkan data petani yang

lahannya terkena dampak dan

memberikan penyuluhan cara

menanam dan pemupukan yang

baik kepada petani

Distributor

bantuan benih

kepada para

kelompok petani

yang telah diberi

oleh Kementerian

Pertanian

3. Ketua Perkumpulan

Petani Pengguna Air

Mitra Cai Banyu Aji

Menanggulangi kerusakan berat

pada jaringan irigasi

Perbaikan

kerusakan

Sumber: data primer diolah 2013

9.1 Kelompok Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah yang terlibat dalam mengatasi banjir di Kecamatan

Kresek adalah Bupati, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang,

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, Dinas

Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kabupaten Tangerang, Dinas

Kesehatan, Pemerintah Kecamatan, dan Desa. Peran Bupati dalam mengatasi

banjir di Kecamatan Kresek adalah sebagai stakeholder pemerintah tingkat

kabupaten yang berwenang dalam menetapkan dan menyetujui keputusan terkait

alokasi anggaran penanggulangan banjir dan setelah banjir.

1. Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) Kabupaten Tangerang

Peran DPP dalam mengatasi kerugian saat banjir dan pasca banjir adalah

membentuk Tim Gerak Reaksi Cepat yang telah ditetapkan pada Surat

Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang.

Tugas dari tim ini adalah melakukan observasi terhadap wilayah banjir dan

melakukan pendataan luasan lahan yang terendam banjir dan puso. DPP

juga mengidentifikasi tingkat keparahan banjir dan membuat laporan kepada

Dinas Pertanian Provinsi Banten. Laporan tersebut disampaikan kepada

Kementerian Pertanian untuk mendapatkan ganti rugi benih bagi petani

yang mengalami puso akibat banjir. DPP menjadi penghubung antara petani

Page 75: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

57

dengan pemerintah Kementerian Pertanian dalam pendistribusian bantuan

benih sesuai dengan penetapan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Tangerang tentang Penetapan Kelompok Tani Calon

Penerima Bantuan Benih Padi melalui Cadangan Benih Nasional (CBN)

tahun Anggaran 2013. CBN salah satunya diperuntukkan dalam rangka

memenuhi kebutuhan benih yang bersifat mendesak guna pemulihan

tanaman yang rusak atau puso sebagai akibat atau dampak anomali (bencana

alam). Setiap petani yang mengalami kerugian mendapatkan bantuan per

hektar sebanyak 25 kilogram benih padi varietas Ciherang (Penyuluh

Kecamatan Kresek 2013). Fungsi DPP Kabupaten Tangerang adalah

penyelenggaraan monitoring terhadap kondisi daerah bencana dan

pelaksanaan koordinasi serta kerja sama dengan BPP dalam mencatat siapa

saja dan luas lahan yang terkena dampak.

2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan berperan penting dalam

mengatasi banjir di Kecamatan Kresek yaitu memperbaiki sarana dan

prasarana yang rusak sesuai kewenangan akibat banjir. Perbaikan kerusakan

pada tanggul Sungai Cidurian sebagian dilakukan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang. Pengelolaan

Sungai Cidurian adalah kewenangan dari pemerintah provinsi namun

pemerintah kabupaten ikut serta dalam upaya perbaikan pada tanggul

sungai. Upaya ini sangat penting dalam mengatasi permasalahan banjir

karena penyebab utama banjir adalah luapan air sungai yang berasal dari

Sungai Cidurian. Fungsi dinas ini adalah penyelenggaraan monitoring

terhadap sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan akibat banjir.

Dinas ini terdapat sub dinas pengairan yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas

Bina Marga Kecamatan Kresek yang berfungsi dalam pelaksanaan

perbaikan, pengembangan, dan pembangunan pengairan dan jaringan irigasi.

3. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten

Tangerang

Penanganan banjir di Kecamatan Kresek pun tidak luput dari perhatian

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten

Page 76: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

58

Tangerang. Peran dinas ini adalah membuat tim bersama untuk memberikan

bantuan dalam tindakan penyelamatan atau evakuasi korban. Dinas ini

menyediakan peralatan berupa perahu karet beserta personil-personil yang

terlatih untuk mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir. Selain itu,

dinas menerima laporan dari pemerintah desa berupa kerusakan yang

ditimbulkan akibat bencana banjir. Fungsi dinas ini adalah menanggulangi

dampak bencana alam.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Peran Dinas Kesehatan dalam mengatasi banjir di Kecamatan Kresek adalah

membentuk tim kesehatan, menyediakan obat-obatan, dan membuat posko

kesehatan yang bekerjasama dengan petugas medis dan Puskesmas

Kecamatan Kresek di Kantor Desa Patrasana dan Kantor Desa Koper.

Fungsi dinas ini adalah pelaksanaan kegiatan pencegahan, pemberantasan,

dan penanggulangan penyakit yang diakibatkan oleh bencana banjir.

5. Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa

Pemerintah kecamatan dan pemerintah desa menyediakan tempat yang

digunakan untuk menampung warga yang terkena banjir sebagai posko.

Pemerintah kecamatan dan pemerintah desa menjadi fasilitator dan

memberikan izin kepada para donatur dalam mendistribusikan bantuan.

Fungsi kecamatan dan desa dalam mengatasi bencana banjir adalah

merencanakan dan mengawasi dampak dari bencana banjir.

9.2 Kelompok Non-pemerintah

Stakeholder yang termasuk ke dalam kelompok non-pemerintah yang

terlibat dalam mengatasi banjir di Kecamatan Kresek adalah masyarakat, Balai

Penyuluhan Pertanian Kaliasin, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air.

1. Kelompok Masyarakat

Peran aktif masyarakat baik secara swadaya maupun dengan bantuan

pemerintah dalam mengatasi banjir sangat penting dalam penanggulangan

awal. Masyarakat berperan dalam memantau kondisi perubahan lingkungan

akibat banjir. Masyarakat terlibat dalam mengawasi dampak bencana banjir

Page 77: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

59

karena masyarakat dianggap lebih mengetahui perubahan kondisi

lingkungan mereka masing-masing.

2. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kaliasin

Peran BPP Kaliasin dalam mengatasi banjir adalah melakukan observasi

lapang bersama DPP Kabupaten Tangerang untuk mengumpulkan data

petani yang lahannya terkena dampak dan memberikan penyuluhan cara

menanam dan pemupukan yang baik kepada petani. Fungsi BPP Kaliasin

adalah sebagai distributor bantuan benih kepada para kelompok petani yang

telah diberi oleh Kementerian Pertanian.

3. Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Mitra Cai Banyu Aji

Kelembagaan yang ada dalam P3A Mitra Cai Banyu Aji (MCBA) terbentuk

sejak awal dibentuknya P3A. P3A memiliki tugas pokok mendayagunakan

potensi air irigasi yang tersedia di dalam Petak Tersier atau Daerah Irigasi

Pedesaan untuk kesejahteraan masyarakat tani.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2001

tentang Irigasi, perkumpulan petani pemakai air atau P3A adalah

kelembagaan pengelola irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air

dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani secara

demokratis, termasuk kelembagaan lokal pengelola air irigasi. Setiap

anggota P3A MCBA dapat memanfaatkan pelayanan air irigasi tersier jika

membayar iuran berupa Iuran Pengelolaan Irigasi (IPI). Bentuk IPI dapat

berupa uang atau barang. Berdasarkan hasil rapat anggota, ditetapkan bahwa

tiap anggota harus membayar iuran wajib sebesar 50 kilogram gabah kering

panen per hektar setiap musim. Jika anggota membayar dengan uang berarti

50 kilogram gabah kering panen per hektar dikali harga gabah kering pada

saat panen. Iuran ini harus dibayarkan selambat-lambatnya satu minggu

setelah panen.

Banjir yang merendam jaringan irigasi mengakibatkan kerusakan fisik pada

jaringan irigasi. Peran kelembagaan P3A menjadi penting karena dengan

kelembagaan kegiatan pengelolaan air dan jaringan tersier atau irigasi

pedesaan terhadap sawah petani yang merupakan sawah tadah hujan dapat

berjalan kembali dengan lancar dan terstruktur dengan baik. Guna

Page 78: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

60

mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula diperlukan

rehabilitasi jaringan irigasi yaitu kegiatan rehabilitasi dan perbaikan jaringan

irigasi.

Berdasarkan tugas dan kewajibannya, pada saat banjir ini pengurus yang

mengarahkan tenaga kerja petani anggota P3A MCBA bersama kelompok

kwarter dalam menanggulangi kerusakan berat pada jaringan irigasi adalah

pelaksana teknis atau ulu-ulu. Pengurus dan anggota P3A MCBA secara

swadaya dan gotong royong hanya memperbaiki jaringan irigasi yang rusak.

Hal ini dikarenakan kelembagaan P3A kurang berjalan dengan baik sesuai

peran dan fungsinya.

Besar biaya iuran anggota atau IPI sudah ditetapkan setiap anggota harus

membayar hasil panen per hektar setiap musim dengan membagi sawah

menbagi tujuh bagian. Banjir yang mengakibatkan penurunan produksi padi

bahkan mengalami kegagalan panen tetap diwajibkan membayar IPI. Petani

tetap membayar IPI meskipun banjir menurunkan hasil produksi panen

namun petani merasa keberatan jika harus tetap membagi lahan sawah

menjadi tujuh bagian untuk membayar IPI.

Page 79: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

61

X. SIMPULAN DAN SARAN

10.1 Simpulan

1. Banjir merendam beberapa wilayah Kecamatan Kresek termasuk

lingkungan pertanian. Banjir mengakibatkan kondisi lingkungan menjadi

buruk dan sangat mengganggu kegiatan bertani namun upaya pencegahan

petani dalam meminimalkan kerugian akibat sangat rendah.

2. Banjir menyebabkan penurunan produktivitas padi baik terhadap petani

yang memiliki lahan sawah milik sendiri maupun petani yang mengolah

lahan sawah garapan. Total kerugian yang dialami oleh seluruh petani akibat

kehilangan pendapatan di Kecamatan Kresek sebesar Rp 3 986 422 853 per

musim tanam dalam satu kali periode banjir.

3. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap besarnya kerugian banjir,

yaitu jarak sungai dengan lahan sawah, luas lahan yang terkena banjir,

ketinggian banjir, dan lamanya banjir.

4. Kelompok pemeritah daerah maupun non-pemerintah memiliki peran dan

fungsi sesuai dengan kewenangan masing-masing. Stakeholder ini

bersinergi dan saling melengkapi dalam mengatasi permasalahan banjir di

Kecamatan Kresek.

10.2 Saran

Saran yang terkait hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian, selain tingginya curah hujan, salah satu penyebab

banjir di Kecamatan Kresek adalah rusaknya tanggul Sungai Cidurian.

Upaya pembangunan tanggul yang kokoh dan normalisasi di Daerah Aliran

Sungai Cidurian perlu dilakukan dengan harapan upaya tersebut dapat

menanggulangi banjir di Kecamatan Kresek.

2. Perlu dilakukan pemeliharaan jaringan irigasi dengan mengaktifkan kembali

atau rehabilitasi kelembagaan P3A. Adanya kelembagaan P3A merupakan

salah satu upaya agar petani dapat mewujudkan pengurangan resiko banjir

pada pertanian padi sawah.

Page 80: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

62

3. Keinginan petani yang rendah dalam melakukan upaya pencegahan untuk

meminimalkan dampak kerugian banjir pada sektor pertanian perlu menjadi

pertimbangan pemerintah dalam melakukan sosialisasi kepada petani

tentang perlunya upaya strategi adaptasi dalam menentukan musim tanam

agar tidak terkena banjir yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika setempat guna memberikan peringatan dini.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai total kerugian ekonomi pada

seluruh sektor pertanian serta dampak yang ditimbulkan banjir terhadap

kerentanan pangan petani.

Page 81: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

63

DAFTAR PUSTAKA

Alokasi Anggaran Penanggulangan Banjir dan Pascabanjir Kabupaten Tangerang

tahun 2013 No.903/Kep.102-Huk/2013.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Petani Pemakai Air

(P3A) Mitra Cai Banyu Aji Tahun 2011.

Armah FA, Yawson DA, Yengoh GT, Odoi JO, dan Afrira EKA. 2010. Impact of

Floods on Livelihoods and Vulnerability of Natural Resource Dependent

Communities in Northern Ghana. Journal Water Vol 2 Hal 120-139.

[BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2005. INDONESIA:

Preliminary Damage and Loss Assessment. Banda Aceh (ID): Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional.

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2010. BAB III Karakteristik

Bencana di Indonesia. http://mis.bnpb.go.id. Diakses pada tanggal 04 April

2013.

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2013. Peta Daerah

Terdampak Banjir di Provinsi Banten. http://geospasial.bnpb.go.id.

Diakses pada tanggal 04 April 2013

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2011. Peta Zonasi Ancaman

Bencana Banjir di Indonesia. http://geospasial.bnpb.go.id/2011/02/23/peta-

zonasi-ancaman-bencana-banjir-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 04

April 2013

[BPSRI] Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2013. Berita Resmi Statistik.

http://www.bps.go.id/?news=1031. Diakses pada tanggal 29 Desember

2013

Brown AR, Schmidt JM, Berg KL, Monga R, and Catoire SM. No Date. Through

the Decade: Extreme Weather’s Impact On Agriculture. Governor’s

School for Agriculture, Virginia Tech, Blacksburg, VA 24061.

Daniel M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang. 2013. Data Puso

Kebanjiran Kabupaten Tangerang. Tangerang (ID): Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Tangerang.

Dinas Sumber Daya dan Pemukiman Provinsi Banten. 2013. Profil Sungai di

Provinsi Banten. http://dsdap.bantenprov.go.id/read/contents/67.html.

Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2011. Laporan Tahunan 2011.

Firdaus M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta (ID): Bumi

Aksara.

Grimble R and Chan MK. 1995. Analisis Stakeholder untuk Pengelolaan Sumber

Daya Alam di Negara Berkembang. Mokhsen A dan Trajudi D,

penerjemah; Suporahardjo, editor. Bogor (ID): Pustaka LATIN.

Page 82: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

64

Terjemahan dari: Stakeholder Analysis for Natural Resource Management

Developing Countries

Gujarati DN. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi Ketiga: Jilid 1. Jakarta (ID):

Erlangga.

Juanda B. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. Bogor (ID): IPB Press.

Kecamatan Kresek. 2013. Laporan Kondisi Pasca Banjir Tahun 2013.

_______________. 2013. Peta wilayah Kecamatan Kresek Tahun 2013.

_______________. 2012. Profil Kecamatan Kresek Tahun 2012.

[KLH] Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Panduan Valuasi Ekonomi

Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID):

Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Kodoatie RJ dan Sjarief R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.

Yogyakarta (ID): ANDI OFFSET.

Kumar BG, Sendhil R, Venkatesh P, Raja R, Jayakumar V, dan Jeyakumar S.

2009. Socio-economic Impact Assessment of Livelihood Security in

Agriculture, Animal Husbandry and Aquaculture on the Tsunami-hit Lands

of Andaman. Journal Agricultural Economics Research Review Vol 22 Hal

483-494.

Laksono AP. 2010. Estimasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Bencana Situ Gintung

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nazir M. 2011. Metode Penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2001 tentang Irigasi.

Sihite J. 2001. Evaluasi Dampak Erosi Tanah Model Pendekatan Ekonomi

Lingkungan dalam Perlindungan DAS: Kasus Sub-DAS Besai – DAS

Tulang Bawang [disertasi]. Lampung (ID): Institut Pertanian Bogor.

Spash CL. 1997. Ethics and Environmental Attitudes with Implication for

Economic Valuation. Journal of Environmental Management Vol.50.

Academic Press.

Subiyantoro I. 2010. Selayang Pandang Tentang Bencana. Jurnal Dialog

Penanggulangan Bencana Vol.1 No. 1. Jakarta.

Suratiyah K. 2006. Ilmu Usahatani. Yogyakarta (ID): Penebar Swadaya.

Suratmo FG. 2002. Panduan Penelitian Multidisiplin. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor Press.

Suriya S, Mudgal BV, Nelliyat P. 2012. Flood damage assessment of an urban

area in Chennai, India. Nat Hazards. 62:149-167.doi:10.1007/s11069-011-

9985-3.

Susandi A, Herlianti I, Tamamadin M, dan Nurlela I. 2008. Dampak Perubahan

Iklim terhadap Ketinggian Muka Laut di Wilayah Banjarmasin. Jurnal

Ekonomi Lingkungan. Vol.12/No.2/2008.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Definisi Bencana.

Page 83: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

65

LAMPIRAN

Page 84: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

66

Lampiran 1. Kuesioner penelitian responden petani Tanggal:

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN

LINGKUNGAN

Jalan Kamper Level 5 Wing 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

Telp. (0251) 8621 834, Fax (0251) 8421 762

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Responden :

Nama Responden :

No Hp/Telp :

Alamat : a. Desa Koper b. Desa Pasir Ampo c. Desa Patrasana

d. Desa Renged e. Desa Talok f. Desa Kresek

Kampung / RT/RW :

Petunjuk : Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar

A. Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin : L / P

2. Usia : ....................... tahun

3. Status Pernikahan : Belum Menikah / Menikah

4. Jumlah Tanggungan : .......... orang

5. Pendidikan Formal Terakhir :

a. SD/ Sederajat = ....................... tahun

b. SLTP/ Sederajat = ....................... tahun

c. SLTA/ Sederajat = ....................... tahun

d. Akademi/ Diploma / PT = ....................... tahun

e. Tidak Sekolah = ....................... tahun

6. Pekerjaan Utama :

a. PNS

b. Pegawai Swasta

c. Petani

d. Wirausaha

e. Lainnya : ...............

7. Pekerjaan Sampingan

a. PNS

b. Pegawai Swasta

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI mengenai “ESTIMASI

NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR LUAPAN SUNGAI

CIDURIAN PADA PERTANIAN PADI SAWAH DI KECAMATAN

KRESEK, KABUPATEN TANGERANG” yang dilakukan oleh Nurul Aini

Muhtar (H44090115), mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Saya mohon

partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk berkenan mengisi kuesioner ini dengan

teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif. Informasi

yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ i berikan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk

dipublikasikan, dan tidak untuk kepentingan politis. Atas perhatian dan

partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i, Saya ucapkan terima kasih.

Page 85: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

67

c. Petani

d. Wirausaha

e. Lainnya : ...............

8. Status Penduduk :

a. Penduduk Asli

b. Penduduk Pendatang, alasan.............................................................

9. Lama Tinggal : ........................ tahun

10. Rata-rata pendapatan per bulan :

Rata-Rata Pendapatan

Pekerjaan Utama Pekerjaan Sampingan

11. Lama Bertani : ........................ tahun

12. Status Lahan : a. Pemilik

b. Penggarap

c. Lainnya, ................

13. Luas Lahan: a. ............................. = ............................. m²

b. ............................. = ............................. m²

c. ............................. = ............................. m²

B. Informasi Mengenai Banjir

14. Dalam 1 tahun terakhir berapa kali banjir? Bulan apa saja? Apa

penyebabnya?

......................................................................................................................

15. Dalam 5 tahun terakhir, kapan banjir yang terparah? Apa penyebabnya?

......................................................................................................................

16. Apakah lahan pertanian Anda mengalami kerusakan akibat banjir?

......................................................................................................................

17. Kerusakan apa saja yang Anda alami pada lahan pertanian akibat banjir?

......................................................................................................................

18. Ketika banjir terjadi, apakah musim tanam / musim panen?

......................................................................................................................

19. Berapa kali Anda mengalami banjir di tahun ini antara bulan Januari

hingga Mei?

......................................................................................................................

20. Berapa lama daerah Anda mengalami banjir ? (hari/jam)

......................................................................................................................

21. Berapa kedalaman banjir yang Anda alami? (cm)

......................................................................................................................

22. Berapa jarak lahan pertanian Anda ke Sungai Cidurian? (km)

......................................................................................................................

23. Apakah Anda memiliki keinginan untuk bermitigasi?

......................................................................................................................

Page 86: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

68

C. Kerugian Ekonomi Akibat Banjir

24. Kerusakan pada lahan pertanian

a. ............................. = ............................. m²

b. ............................. = ............................. m²

c. ............................. = ............................. m²

25. Harga lahan pertanian

Lahan Pertanian / Harga Lahan (m²)

Perikanan Sebelum Banjir Setelah Banjir

a. Pertanian

- Padi

- Lainnya : .................

26. Adakah upaya perbaikan yang Anda lakukan terhadap kerusakan yang

ditimbulkan di lahan pertanian Anda?

a. Ada

b. Tidak

Upaya Perbaikan Biaya Perbaikan

Pertanian

1. 1.

2. 2.

3. 3.

27. Adakah upaya pencegahan yang Anda lakukan agar banjir tidak merusak

lahan pertanian Anda lagi?

a. Ada

b. Tidak

Upaya Pencegahan Biaya Pencegahan

Pertanian

1. 1.

2. 2.

3. 3.

28. Apakah ada iuran wajib di sekitar wilayah Anda untuk program

pencegahan banjir?

a. Ya, berapa? ..........................................................................................

b. Tidak

29. Apakah terjadi perubahan pada produktivitas tanaman pangan padi akibat

banjir?

a. Ya

b. Tidak

30. Jika ya, apakah terjadi peningkatan produktivitas atau penurunan

produktivitas tanaman pangan padi?

Peningkatan padi ................... /Ha menjadi ................... /Ha

Penurunan padi ................... /Ha menjadi ................... /Ha

31. Berapa produksi tanaman pangan yang gagal panen?

......................................................................................................................

Page 87: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

69

32. Berapakah harga produk pertanian per kg?

Lahan Pertanian / Harga produk (kg)

Perikanan Sebelum Banjir Setelah Banjir

a. Pertanian

- Padi

- Lainnya : .................

33. Berapa penerimaan Anda pada saat kondisi normal?

......................................................................................................................

Hasil penjualan padi (Jumlah produksi x harga jual) =

................... kg x Rp ................... /kg

34. Pascabencana banjir, berapa besanya penerimaan Anda?

......................................................................................................................

Hasil penjualan padi (Jumlah produksi x harga jual) =

................... kg x Rp ................... /kg

35. Jika ada penerimaan lainnya, berapa besarnya pascabencana banjir?

......................................................................................................................

D. Penilaian Kondisi Lingkungan Pertanian

36. Dampak apa saja yang Anda rasakan akibat bencana banjir?

Keterangan Sebelum Terjadi

Banjir

Setelah Terjadi

Banjir (Sekarang)

SOSIAL

1. Hubungan dengan

masyarakat

2. Keamanan

3. Penyimpangan sosial

4. Kegiatan gotong royong

atau kerja bakti

5. Lainnya: ....................

37. Kondisi lahan pertanian Anda sebelum terjadi banjir?

a. Sangat buruk

b. Buruk

c. Baik

d. Sangat baik

e. Alasan, .....................................................................................................

38. Kondisi lahan pertanian Anda setelah terjadi banjir?

a. Sangat buruk

b. Buruk

c. Baik

d. Sangat baik

e. Alasan, .....................................................................................................

39. Bagaimana kebersihan lingkungan Anda sebelum terjadi banjir?

a. Sangat kotor

b. Kotor

c. Bersih

Page 88: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

70

d. Sangat bersih

e. Alasan, .....................................................................................................

40. Bagaimana kebersihan lingkungan Anda setelah terjadi banjir?

a. Sangat kotor

b. Kotor

c. Bersih

d. Sangat bersih

e. Alasan, .....................................................................................................

41. Apakah ada tindakan dari masyarakat setempat dengan adanya banjir

tahunan tersebut?

a. Ada

b. Tidak ada

c. Alasan, .....................................................................................................

42. Apakah ada peran pemerintah Kecamatan Kresek atas terjadinya banjir

tahunan tersebut?

a. Ada

b. Tidak ada

c. Alasan, .....................................................................................................

43. Dampak negatif apa saja yang Anda ketahui akibat adanya banjir tahunan

tersebut?

a. Mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan

b. Menimbulkan pencemaran air

c. Berkembangnya bibit penyakit

d. Lainnya, sebutkan ...................................................................................

44. Apakah dengan terjadi banjir tahunan tersebut memberikan gangguan

terhadap aktivitas dan kehidupan anda sehari-hari?

a. Sangat tidak mengganggu

b. Mengganggu

c. Sangat mengganggu

e. Alasan, .....................................................................................................

Page 89: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

71

E. Biaya Produksi Pertanian

No Kegiatan

Sebelum

Banjir

Setelah

Banjir

Harga

Satuan

(Sebelum)

Harga

Satuan

(Setelah) MT1 MT2 MT1 MT2

I Biaya Produksi

A Biaya Tenaga Kerja

Pembibitan

Olah Tanah

Penanaman

Pemupukan

Penyiangan

Pengairan

Pengendalian HPT

Pemanenan

B Biaya Saprodi

Bibit/benih

Kapur

Pupuk

Kandang

Urea

Kujang

TSP/SP 36

Lainnya.............

Pestisida

Trobost/PPC

Karbofuran

Furadan

Lainnya.............

Jumlah biaya produksi

II Hasil Produksi

Harga Per Kwintal

Jumlah hasil produksi

III Keuntungan Usahatani

Jumlah hasil produksi -

jumlah biaya produksi

Page 90: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Lam

pir

an 2

Pen

erim

aan r

esponden

pet

ani

pem

ilik

seb

elum

ban

jir

No R

esponden

L

ahan

Mil

ik S

endir

i (h

a)

Has

il P

roduksi

(kw

) H

arga

Jual

Pro

duk (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan

(R

p)

2

6.0

0

300.0

0

500 0

00

150 0

00 0

00

4

1.0

0

55.0

0

380 0

00

20 9

00 0

00

8

0.0

6

3.0

0

400 0

00

1 2

00 0

00

9

0.1

5

6.0

0

400 0

00

2 4

00 0

00

10

0.2

0

12.0

0

400 0

00

4 8

00 0

00

13

0.2

9

13.7

0

400 0

00

5 4

80 0

00

15

0.2

5

10.0

0

400 0

00

4 0

00 0

00

18

1.0

0

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

20

0.1

0

8.0

0

400 0

00

3 2

00 0

00

21

0.5

0

20.0

0

400 0

00

8 0

00 0

00

22

3.0

0

120.0

0

400 0

00

48 0

00 0

00

23

1.0

0

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

24

1.5

0

50.0

0

400 0

00

20 0

00 0

00

25

0.2

7

13.9

0

400 0

00

5 5

60 0

00

26

0.4

0

20.0

0

400 0

00

8 0

00 0

00

27

0.6

0

36.0

0

400 0

00

14 4

00 0

00

28

0.7

0

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

30

0.3

0

15.0

0

400 0

00

6 0

00 0

00

32

1.0

0

50.0

0

400 0

00

20 0

00 0

00

33

0.4

0

15.0

0

400 0

00

6 0

00 0

00

36

0.2

0

10.3

0

420 0

00

4 3

26 0

00

39

0.7

0

36.0

0

420 0

00

15 1

20 0

00

41

1.0

0

30.0

0

420 0

00

12 6

00 0

00 72

Page 91: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

73

No R

esponden

L

ahan

Mil

ik S

endir

i (h

a)

Has

il P

roduksi

(kw

) H

arga

Jual

Pro

duk (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan

(R

p)

42

1.0

0

47.5

0

420 0

00

19 9

50 0

00

43

1.0

0

52.0

0

500 0

00

26 0

00 0

00

44

1.5

0

77.0

0

450 0

00

34 6

50 0

00

45

1.0

0

50.0

0

380 0

00

19 0

00 0

00

52

0.5

0

30.0

0

400 0

00

12 0

00 0

00

57

0.8

0

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

59

2.0

0

91.0

0

380 0

00

34 5

80 0

00

61

0.8

3

43.0

0

380 0

00

16 3

40 0

00

63

0.2

0

10.5

0

500 0

00

5 2

50 0

00

64

0.1

0

4.0

0

500 0

00

2 0

00 0

00

72

0.8

0

50.0

0

400 0

00

20 0

00 0

00

73

1.0

0

50.0

0

450 0

00

22 5

00 0

00

76

0.8

0

48.0

0

400 0

00

19 2

00 0

00

80

0.4

0

24.0

0

450 0

00

10 8

00 0

00

82

1.5

0

65.0

0

400 0

00

26 0

00 0

00

83

0.5

0

22.0

0

400 0

00

8 8

00 0

00

84

0.5

0

24.0

0

400 0

00

9 6

00 0

00

Tota

l 35.0

5

1 7

26.9

0

16 5

50

000.0

0

710 6

56 0

00.0

0

Rat

a-ra

ta

0.8

8

43.1

7

413

750.0

0

17 7

66 4

00.0

0

73

Page 92: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

74

Lam

pir

an 3

Pen

erim

aan r

esponden

pet

ani

pen

ggar

ap s

ebel

um

ban

jir

No

Res

ponden

L

ahan

Gar

apan

(ha)

H

asil

Pro

duksi

(kw

) H

arga

Jual

Pro

duk (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan (

Rp)

1

0.2

0

10.0

0

360 0

00

3 6

00 0

00

3

1.5

0

53.0

0

300 0

00

15 9

00 0

00

4

5.0

0

250.0

0

380 0

00

95 0

00 0

00

5

3.0

0

135.0

0

380 0

00

51 3

00 0

00

6

0.4

0

24.0

0

300 0

00

7 2

00 0

00

7

2.5

0

100.0

0

350 0

00

35 0

00 0

00

11

2.0

0

100.0

0

400 0

00

40 0

00 0

00

12

1.5

0

71.2

5

400 0

00

28 5

00 0

00

13

0.5

0

23.7

5

400 0

00

9 5

00 0

00

14

0.3

0

14.2

5

400 0

00

5 7

00 0

00

16

0.3

5

15.0

0

400 0

00

6 0

00 0

00

17

0.3

0

14.0

0

400 0

00

5 6

00 0

00

19

0.4

0

15.0

0

390 0

00

5 8

50 0

00

25

1.0

0

51.5

0

400 0

00

20 6

00 0

00

26

0.5

0

26.0

0

400 0

00

10 4

00 0

00

29

0.2

0

10.0

0

400 0

00

4 0

00 0

00

31

0.5

0

30.0

0

400 0

00

12 0

00 0

00

34

0.2

0

7.0

0

400 0

00

2 8

00 0

00

35

1.0

0

42.0

0

400 0

00

16 8

00 0

00

36

0.1

0

6.9

0

420 0

00

2 8

98 0

00

37

0.4

0

16.0

0

420 0

00

6 7

20 0

00

38

0.8

0

38.0

0

420 0

00

15 9

60 0

00

39

0.3

0

14.0

0

420 0

00

5 8

80 0

00

74

Page 93: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

75

No

Res

ponden

L

ahan

Gar

apan

(ha)

H

asil

Pro

duksi

(kw

) H

arga

Jual

Pro

duk (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan (

Rp)

40

0.5

0

27.0

0

420 0

00

11 3

40 0

00

41

0.5

0

25.0

0

420 0

00

10 5

00 0

00

42

1.0

0

38.0

0

420 0

00

15 9

60 0

00

43

1.5

0

60.0

0

500 0

00

30 0

00 0

00

44

0.5

0

28.0

0

450 0

00

12 6

00 0

00

45

2.5

0

96.0

0

380 0

00

36 4

80 0

00

46

1.0

0

50.0

0

450 0

00

22 5

00 0

00

47

1.5

0

70.0

0

450 0

00

31 5

00 0

00

48

0.1

5

7.2

0

450 0

00

3 2

40 0

00

49

0.1

4

7.1

4

450 0

00

3 2

13 0

00

50

0.1

0

5.1

0

450 0

00

2 2

95 0

00

51

0.1

5

8.0

0

450 0

00

3 6

00 0

00

53

0.2

0

12.0

0

400 0

00

4 8

00 0

00

54

0.2

0

12.0

0

400 0

00

4 8

00 0

00

55

0.3

0

15.6

0

400 0

00

6 2

40 0

00

56

0.3

0

16.0

0

400 0

00

6 4

00 0

00

58

3.0

0

120.0

0

380 0

00

45 6

00 0

00

60

0.2

5

5.0

0

400 0

00

2 0

00 0

00

62

1.5

0

60.0

0

380 0

00

22 8

00 0

00

65

0.2

5

10.0

0

500 0

00

5 0

00 0

00

66

0.2

0

8.0

0

500 0

00

4 0

00 0

00

67

0.1

5

6.0

0

500 0

00

3 0

00 0

00

68

1.0

0

60.0

0

400 0

00

24 0

00 0

00

69

0.5

0

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

75

Page 94: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

76

No

Res

ponden

L

ahan

Gar

apan

(ha)

H

asil

Pro

duksi

(kw

) H

arga

Jual

Pro

duk (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan (

Rp)

70

1.5

0

80.0

0

400 0

00

32 0

00 0

00

71

1.0

0

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

74

0.5

0

26.0

0

450 0

00

11 7

00 0

00

75

1.5

0

78.0

0

450 0

00

35 1

00 0

00

77

3.0

0

178.0

0

400 0

00

71 2

00 0

00

78

0.5

0

28.0

0

400 0

00

11 2

00 0

00

79

0.4

0

18.0

0

400 0

00

7 2

00 0

00

81

0.1

6

10.0

0

400 0

00

4 0

00 0

00

Tota

l 48.9

0

2 3

10.6

9

22 5

90

000.0

0

923 4

76 0

00.0

0

Rat

a-ra

ta

0.8

9

42.0

1

410

727.2

7

16 7

90 4

72.7

3

76

Page 95: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

77

L

ampir

an 4

Pen

erim

aan r

esponden

pet

ani

pem

ilik

lah

an s

etel

ah b

anji

r

No

Res

pon

den

Lah

an M

ilik

Sen

dir

i (h

a)

Has

il P

roduksi

Seb

elum

Ban

jir

(kw

)

Keh

ilan

gan

Pro

duksi

(kw

)

Has

il P

rod

uksi

Set

elah

Ban

jir

(kw

)

Har

ga

Jual

Pro

duk

Pas

ca (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan (

Rp)

2

6.0

0

300.0

0

100

.00

200.0

0

380 0

00

76 0

00 0

00

4

1.0

0

55.0

0

25

.00

30.0

0

400 0

00

12 0

00 0

00

8

0.0

6

3.0

0

0.2

5

2.7

5

310 0

00

852 5

00

9

0.1

5

6.0

0

3.0

0

3.0

0

300 0

00

900 0

00

10

0.2

0

12.0

0

2.0

0

10.0

0

300 0

00

3 0

00 0

00

13

0.2

9

13.7

0

6.5

0

7.2

0

300 0

00

2 1

60 0

00

15

0.2

5

10.0

0

4.0

0

6.0

0

350 0

00

2 1

00 0

00

18

1.0

0

40.0

0

20

.00

20.0

0

350 0

00

7 0

00 0

00

20

0.1

0

8.0

0

4.0

0

4.0

0

350 0

00

1 4

00 0

00

21

0.5

0

20.0

0

10

.00

10.0

0

300 0

00

3 0

00 0

00

22

3.0

0

120.0

0

60

.00

60.0

0

400 0

00

24 0

00 0

00

23

1.0

0

40.0

0

40

.00

0.0

0

400 0

00

0

24

1.5

0

50.0

0

20

.00

30.0

0

300 0

00

9 0

00 0

00

25

0.2

7

13.9

0

8.8

0

5.1

0

300 0

00

1 5

30 0

00

26

0.4

0

20.0

0

10

.00

10.0

0

450 0

00

4 5

00 0

00

27

0.6

0

36.0

0

18

.00

18.0

0

450 0

00

8 1

00 0

00

28

0.7

0

40.0

0

10

.00

30.0

0

450 0

00

13 5

00 0

00

30

0.3

0

15.0

0

1.0

0

14.0

0

450 0

00

6 3

00 0

00

32

1.0

0

50.0

0

20

.00

30.0

0

450 0

00

13 5

00 0

00

33

0.4

0

15.0

0

5.0

0

10.0

0

450 0

00

4 5

00 0

00

36

0.2

0

10.3

0

1.3

0

9.0

0

400 0

00

3 6

00 0

00

39

0.7

0

36.0

0

7.0

0

29.0

0

380 0

00

11 0

20 0

00

77

Page 96: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

78

No

Res

pon

den

Lah

an M

ilik

Sen

dir

i (h

a)

Has

il P

roduksi

Seb

elum

Ban

jir

(kw

)

Keh

ilan

gan

Pro

duksi

(kw

)

Has

il P

rod

uksi

Set

elah

Ban

jir

(kw

)

Har

ga

Jual

Pro

duk

Pas

ca (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan (

Rp)

41

1.0

0

30.0

0

7.0

0

23.0

0

380 0

00

8 7

40 0

00

42

1.0

0

47.5

0

14

.00

33.5

0

380 0

00

12 7

30 0

00

43

1.0

0

52.0

0

7.0

0

45.0

0

400 0

00

18 0

00 0

00

44

1.5

0

77.0

0

15

.00

62.0

0

400 0

00

24 8

00 0

00

45

1.0

0

50.0

0

10

.00

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

52

0.5

0

30.0

0

15

.00

15.0

0

380 0

00

5 7

00 0

00

57

0.8

0

40.0

0

15

.00

25.0

0

380 0

00

9 5

00 0

00

59

2.0

0

91.0

0

21

.00

70.0

0

370 0

00

25 9

00 0

00

61

0.8

3

43.0

0

21

.00

22.0

0

370 0

00

8 1

40 0

00

63

0.2

0

10.5

0

3.5

0

7.0

0

400 0

00

2 8

00 0

00

64

0.1

0

4.0

0

1.5

0

2.5

0

400 0

00

1 0

00 0

00

72

0.8

0

50.0

0

5.0

0

45.0

0

380 0

00

17 1

00 0

00

73

1.0

0

50.0

0

15

.00

35.0

0

400 0

00

14 0

00 0

00

76

0.8

0

48.0

0

15

.00

33.0

0

400 0

00

13 2

00 0

00

80

0.4

0

24.0

0

11

.00

13.0

0

400 0

00

5 2

00 0

00

82

1.5

0

65.0

0

25

.00

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

83

0.5

0

22.0

0

11

.00

11.0

0

400 0

00

4 4

00 0

00

84

0.5

0

24.0

0

10

.00

14.0

0

400 0

00

5 6

00 0

00

Tota

l 35.0

5

1 7

26.9

0

597.8

5

1 1

29.0

5

15

260 0

00.0

0

438 7

72 5

00.0

0

Rat

a-ra

ta

0.8

8

43.1

7

14.9

5

28.2

3

381 5

00.0

0

10 9

69 3

12.5

0

78

Page 97: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

79

L

ampir

an 5

Pen

erim

aan r

esponden

pet

ani

pen

ggar

ap s

etel

ah b

anji

r

No

Res

pon

den

Lah

an

Gar

apan

(ha)

Has

il P

roduksi

Seb

elum

Ban

jir

(kw

)

Keh

ilan

gan

Pro

duksi

(kw

)

Has

il P

roduksi

Set

elah

Ban

jir

(kw

)

Har

ga

Jual

Pro

duk

Pas

ca (

Rp/k

w)

Pen

erim

aan (

Rp)

1

0.2

0

10.0

0

1.5

0

8.5

0

360 0

00

3 0

60 0

00

3

1.5

0

53.0

0

5.1

5

47.8

5

400 0

00

19 1

40 0

00

4

5.0

0

250.0

0

35

.00

215.0

0

400 0

00

86 0

00 0

00

5

3.0

0

135.0

0

24

.00

111.0

0

400 0

00

44 4

00 0

00

6

0.4

0

24.0

0

6.0

0

18.0

0

400 0

00

7 2

00 0

00

7

2.5

0

100.0

0

40

.00

60.0

0

300 0

00

18 0

00 0

00

11

2.0

0

100.0

0

47

.00

53.0

0

300 0

00

15 9

00 0

00

12

1.5

0

71.2

5

6.0

0

65.2

5

300 0

00

19 5

75 0

00

13

0.5

0

23.7

5

10

.00

13.7

5

300 0

00

4 1

25 0

00

14

0.3

0

14.2

5

5.0

0

9.2

5

350 0

00

3 2

37 5

00

16

0.3

5

15.0

0

6.0

0

9.0

0

350 0

00

3 1

50 0

00

17

0.3

0

14.0

0

2.0

0

12.0

0

300 0

00

3 6

00 0

00

19

0.4

0

15.0

0

7.5

0

7.5

0

400 0

00

3 0

00 0

00

25

1.0

0

51.5

0

13

.00

38.5

0

300 0

00

11 5

50 0

00

26

0.5

0

26.0

0

0.0

0

26.0

0

450 0

00

11 7

00 0

00

29

0.2

0

10.0

0

3.0

0

7.0

0

450 0

00

3 1

50 0

00

31

0.5

0

30.0

0

5.0

0

25.0

0

450 0

00

11 2

50 0

00

34

0.2

0

7.0

0

2.0

0

5.0

0

380 0

00

1 9

00 0

00

35

1.0

0

42.0

0

15

.00

27.0

0

380 0

00

10 2

60 0

00

36

0.1

0

6.9

0

0.9

0

6.0

0

400 0

00

2 4

00 0

00

37

0.4

0

16.0

0

7.0

0

9.0

0

400 0

00

3 6

00 0

00

38

0.8

0

38.0

0

15

.00

23.0

0

400 0

00

9 2

00 0

00

79

Page 98: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

80

No

Res

pon

den

Lah

an

Gar

apan

(ha)

Has

il P

roduksi

Seb

elum

Ban

jir

(kw

)

Keh

ilan

gan

Pro

duksi

(kw

)

Has

il P

roduksi

Set

elah

Ban

jir

(kw

)

Har

ga

Jual

Pro

duk

Pas

ca (

Rp

/kw

)

Pen

erim

aan (

Rp)

39

0.3

0

14.0

0

3.0

0

11.0

0

380 0

00

4 1

80 0

00

40

0.5

0

27.0

0

5.0

0

22.0

0

380 0

00

8 3

60 0

00

41

0.5

0

25.0

0

8.0

0

17.0

0

380 0

00

6 4

60 0

00

42

1.0

0

38.0

0

16

.00

22.0

0

380 0

00

8 3

60 0

00

43

1.5

0

60.0

0

10

.00

50.0

0

400 0

00

20 0

00 0

00

44

0.5

0

28.0

0

0.0

0

28.0

0

400 0

00

11 2

00 0

00

45

2.5

0

96.0

0

31

.00

65.0

0

400 0

00

26 0

00 0

00

46

1.0

0

50.0

0

10

.00

40.0

0

400 0

00

16 0

00 0

00

47

1.5

0

70.0

0

30

.00

40.0

0

450 0

00

18 0

00 0

00

48

0.1

5

7.2

0

2.1

0

5.1

0

450 0

00

2 2

95 0

00

49

0.1

4

7.1

4

2.0

0

5.1

4

450 0

00

2 3

13 0

00

50

0.1

0

5.1

0

1.5

0

3.6

0

450 0

00

1 6

20 0

00

51

0.1

5

8.0

0

2.0

0

6.0

0

450 0

00

2 7

00 0

00

53

0.2

0

12.0

0

3.0

0

9.0

0

380 0

00

3 4

20 0

00

54

0.2

0

12.0

0

3.0

0

9.0

0

380 0

00

3 4

20 0

00

55

0.3

0

15.6

0

5.0

0

10.6

0

380 0

00

4 0

28 0

00

56

0.3

0

16.0

0

5.0

0

11.0

0

380 0

00

4 1

80 0

00

58

3.0

0

120.0

0

40

.00

80.0

0

370 0

00

29 6

00 0

00

60

0.2

5

5.0

0

1.5

0

3.5

0

370 0

00

1 2

95 0

00

62

1.5

0

60.0

0

15

.00

45.0

0

370 0

00

16 6

50 0

00

65

0.2

5

10.0

0

3.0

0

7.0

0

400 0

00

2 8

00 0

00

66

0.2

0

8.0

0

2.0

0

6.0

0

400 0

00

2 4

00 0

00

67

0.1

5

6.0

0

2.0

0

4.0

0

400 0

00

1 6

00 0

00

80

Page 99: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

81

No

Res

pon

den

Lah

an

Gar

apan

(ha)

Has

il P

roduksi

Seb

elum

Ban

jir

(kw

)

Keh

ilan

gan

Pro

duksi

(kw

)

Has

il P

roduksi

Set

elah

Ban

jir

(kw

)

Har

ga

Jual

Pro

duk

Pas

ca (

Rp

/kw

)

Pen

erim

aan (

Rp)

68

1.0

0

60.0

0

20

.00

40.0

0

380 0

00

15 2

00 0

00

69

0.5

0

40.0

0

2.0

0

38.0

0

380 0

00

14 4

40 0

00

70

1.5

0

80.0

0

15

.00

65.0

0

380 0

00

24 7

00 0

00

71

1.0

0

40.0

0

15

.00

25.0

0

380 0

00

9 5

00 0

00

74

0.5

0

26.0

0

26

.00

0.0

0

400 0

00

0

75

1.5

0

78.0

0

78

.00

0.0

0

400 0

00

0

77

3.0

0

178.0

0

54

.00

124.0

0

400 0

00

49 6

00 0

00

78

0.5

0

28.0

0

10

.00

18.0

0

400 0

00

7 2

00 0

00

79

0.4

0

18.0

0

4.5

0

13.5

0

400 0

00

5 4

00 0

00

81

0.1

6

10.0

0

3.0

0

7.0

0

280 0

00

1 9

60 0

00

Tota

l 48.9

2310.6

9

683.6

5

1 6

27.0

4

21 1

70 0

00.0

0

416 7

72 5

00

.00

Rat

a-ra

ta

0.8

9

42.0

1

12.4

3

29.5

8

384 9

09.0

9

10 4

19 3

12

.50

81

Page 100: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Lampiran 6 Biaya produksi responden petani pemilik sebelum banjir

No

Responden

Biaya Produksi

Biaya Tenaga Kerja

(Rp) Biaya Saprodi (Rp) Total Biaya (Rp)

2 12 220 000 8 730 000 20 950 000

4 2 450 000 1890 000 4 340 000

8 236 000 250 000 486 000

9 318 000 350 000 668 000

10 600 000 325 000 925 000

13 740 000 375 500 1 115 500

15 435 000 450 000 885 000

18 1 520 000 1 390 000 2 910 000

20 273 000 330 000 603 000

21 1 220 000 1 052 500 2 272 500

22 6 300 000 3 660 000 9 960 000

23 1 000 000 1 500 000 2 500 000

24 3 695 000 1 890 000 5 585 000

25 682 000 343 000 1 025 000

26 992 000 540 000 1 532 000

27 1 660 000 912 000 2 572 000

28 1 976 000 1 019 000 2 995 000

30 645 000 555 000 1 200 000

32 2 090 000 1 435 000 3 525 000

33 1 520 000 577 000 2 097 000

36 426 000 319 000 745 000

39 1 795 000 924 500 2 719 500

41 2 820 000 1 320 000 4 140 000

42 2 570 000 1 550 000 4 120 000

43 2 500 000 1 360 000 3 860 000

44 3 610 000 1 965 000 5 575 000

45 2 470 000 1 445 000 3 915 000

52 1 005 000 1 085 000 2 090 000

57 2 128 000 1 010 000 3 138 000

59 4 480 000 2 770 000 7 250 000

61 2 158 000 1 231 000 3 389 000

63 480 000 314 500 794 500

64 315 000 200 000 515 000

72 1 600 000 1 133 000 2 733 000

73 2 400 000 1 360 000 3 760 000

76 2 535 000 1 035 000 3 570 000

80 1 120 000 650 000 1 770 000

82 3 900 000 2 077 500 5 977 500

82

Page 101: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

83

No

Responden

Biaya Produksi (Rp)

Biaya Tenaga Kerja

(Rp) Biaya Saprodi (Rp) Total Biaya (Rp)

83 1300 000 687 500 1 987 500

84 1 300 000 687 500 1 987 500

Total 81 484 000.00 50 698 500.00 132 182 500.00

Rata-rata 2 037 100.00 1 267 462.50 3 304 562.50

Lampiran 7 Biaya produksi responden petani penggarap sebelum banjir

No

Responden

Biaya Produksi (Rp)

Biaya Tenaga

Kerja (Rp)

Biaya

Saprodi

(Rp)

Biaya

Penggarap

(Rp)

Total Biaya

(Rp)

1 775 000 325 000 162 500 937 500

3 1 530 000 1 620 000 810 000 2 340 000

4 11 250 000 5 637 500 2 818 750 14 068 750

5 6 000 000 1 950 000 975 000 6 975 000

6 800 000 1 020 000 510 000 1 310 000

7 2 500 000 2 587 500 1 293 750 3 793 750

11 4 840 000 2 520 000 1 260 000 6 100 000

12 2 760 000 2 117 500 1 058 750 3 818 750

13 950 000 720 000 360 000 1 310 000

14 790 000 444 000 222 000 1 012 000

16 600 000 600 000 300 000 900 000

17 750 000 410 000 205 000 955 000

19 1 068 000 749 000 374 500 1 442 500

25 2 350 000 1 435 000 717 500 3 067 500

26 1 195 000 717 500 358 750 1 553 750

29 460 000 383 000 191 500 651 500

31 1 095 000 665 000 332 500 1 427 500

34 480 000 257 500 128 750 608 750

35 1 970 000 1 700 000 850 000 2 820 000

36 253 000 201 000 100 500 353 500

37 845 000 604 000 302 000 1 147 000

38 1 770 000 1 164 000 582 000 2 352 000

39 336 000 495 000 247 500 583 500

40 1 115 000 750 000 375 000 1 490 000

41 1 180 000 650 000 325 000 1 505 000

42 2 510 000 1 232 500 616 250 3 126 250

43 3 395 000 1 871 500 935 750 4 330 750

44 1 285 000 632 500 316 250 1 601 250

45 5 750 000 2 800 000 1 400 000 7 150 000

46 2 230 000 1 150 000 575 000 2 805 000

Page 102: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

84

No

Responden

Biaya Produksi (Rp)

Biaya Tenaga

Kerja (Rp)

Biaya

Saprodi

(Rp)

Biaya

Penggarap

(Rp)

Total Biaya

(Rp)

47 2 840 000 1 845 000 922 500 3 762 500

48 311 000 210 000 105 000 416 000

49 313 000 196 000 98 000 411 000

50 253 000 140 000 70 000 323 000

51 293 000 250 000 125 000 418 000

53 420 000 285 000 142 500 562 500

54 420 000 340 000 170 000 590 000

55 780000 420 000 210 000 990 000

56 800 000 450 000 225 000 1 025 000

58 5 400 000 3 570 000 1 785 000 7 185 000

60 580 000 315 000 157 500 737 500

62 3 600 000 1 957 500 978 750 4 578 750

65 450 000 345 000 172 500 622 500

66 400 000 267 000 133 500 533 500

67 390 000 110 000 55 000 445 000

68 2 400 000 1 343 000 671 500 3 071 500

69 1 530 000 650 000 325 000 1 855 000

70 3 125 000 1 950 000 975 000 4 100 000

71 2 150 000 1 872 500 936 250 3 086 250

74 1 585 000 750 000 375 000 1 960 000

75 3 830 000 1 744 000 872 000 4 702 000

77 7 800 000 3 210 000 1 605 000 9 405 000

78 1 300 000 700 000 350 000 1 650 000

79 1 000 000 560 000 280 000 1 280 000

81 420 000 235 000 117 500 537 500

Total 105 222 000.00

30 562 000.00 135 784 000.00

Rata-rata 1 913 127.27

555 672.73 2 468 800.00

Lampiran 8 Biaya perbaikan responden petani pemilik

No

Responden

Perbaikan Tenaga

Kerja (Rp)

Perbaikan Saprodi

(Rp)

Total Biaya

Perbaikan (Rp)

2 3 600 000 4 180 000 7 780 000

4 913 000 343 000 1 256 000

8 56 000 76 000 132 000

9 140 000 130 000 270 000

10 120 000 325 000 445 000

13 145 000 493 000 638 000

15 190 000 460 000 650 000

18 680 000 635 000 1 315 000

Page 103: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

85

No

Responden

Perbaikan Tenaga

Kerja (Rp)

Perbaikan Saprodi

(Rp)

Total Biaya

Perbaikan (Rp)

20 90 000 410 000 500 000

21 260 000 1 000 000 1 260 000

22 6 300 000 2 440 000 8 740 000

23 1 000 000 1 500 000 2 500 000

24 780 000 500 000 1 280 000

25 513 000 121 000 634 000

26 728 000 382 000 1 110 000

27 1 660 000 840 000 2 500 000

28 1 330 000 490 000 1 820 000

30 400 000 1 100 000 1 500 000

32 760 000 1 240 000 2 000 000

33 300 000 400 000 700 000

36 280 000 380 000 660 000

39 556 500 493 500 1 050 000

41 753 000 580 000 1 333 000

42 1 300 000 950 000 2 250 000

43 420 000 300 000 720 000

44 562 500 937 500 1 500 000

45 200 000 371 000 571 000

52 300 000 500 000 800 000

57 1 492 500 1 007 500 2 500 000

59 780 000 320 000 1 100 000

61 729 000 596 000 1 325 000

63 292 000 250 000 542 000

64 200 000 100 000 300 000

72 144 000 320 000 464 000

73 600 000 340 000 940 000

76 950 000 750 000 1 700 000

80 545 000 420 000 965 000

82 2 500 000 2 050 000 4 550 000

83 800 000 650 000 1 450 000

84 800 000 650 000 1 450 000

Total 34 169 500.00 29 030 500.00 63 200 000.00

Rata-rata 854 237.50 725 762.50 1 580 000.00

Page 104: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

86

Lampiran 9 Biaya perbaikan responden petani penggarap

No

Responden

Perbaikan Tenaga

Kerja (Rp)

Perbaikan Saprodi

(Rp)

Total Biaya

Perbaikan (Rp)

1 184 000 220 000 404 000

3 2 410 000 750 000 3 160 000

4 4 567 000 1 717 000 6 284 000

5 3 000 000 1 025 000 4 025 000

6 214 000 500 000 714 000

7 250 000 1 675 000 1 925 000

11 400 000 600 000 1 000 000

12 640 000 1 020 000 1 660 000

13 355 000 1 207 000 1 562 000

14 398 000 497 000 895 000

16 200 000 300 000 500 000

17 200 000 340 000 540 000

19 267 000 386 000 653 000

25 1 387 000 329 000 1 716 000

26 912 000 478 000 1 390 000

29 290 000 195 000 485 000

31 680 000 320 000 1 000 000

34 225 000 250 000 475 000

35 600 000 1 400 000 2 000 000

36 140 000 190 000 330 000

37 450 000 1 550 000 2 000 000

38 1 060 000 480 000 1 540 000

39 238 500 211 500 450 000

40 650 000 300 000 950 000

41 377 000 290 000 667 000

42 1 300 000 950 000 2 250 000

43 630 000 450 000 1 080 000

44 187 500 312 500 500 000

45 500 000 929 000 1 429 000

46 1 200 000 1 300 000 2 500 000

47 800 000 1 200 000 2 000 000

48 325 000 210 000 535 000

49 300 000 196 000 496 000

50 225 000 140 000 365 000

51 400 000 250 000 650 000

53 445 000 520 000 965 000

54 300 000 550 000 850 000

55 570 000 420 000 990 000

56 500 000 400 000 900 000

58 1 100 000 1 800 000 2 900 000

Page 105: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

87

No

Responden

Perbaikan Tenaga

Kerja (Rp)

Perbaikan Saprodi

(Rp)

Total Biaya

Perbaikan (Rp)

60 575 000 300 000 875 000

62 1 700 000 1 200 000 2 900 000

65 400 000 150 000 550 000

66 370 000 125 000 495 000

67 253 000 110 000 363 000

68 1 700 000 780 000 2 480 000

69 1 900 000 625 000 2 525 000

70 1 900 000 690 000 2 590 000

71 875 000 865 000 1 740 000

74 2 600 000 750 000 3 350 000

75 3 900 000 1 500 000 5 400 000

77 380 000 150 000 530 000

78 950 000 350 000 1 300 000

79 720 000 280 000 1 000 000

81 252 000 400 000 652 000

Total 47 352 000.00 34 133 000.00 81 485 000.00

Rata-rata 860 945.45 620 600.00 1 481 545.45

Lampiran 10 Produktivitas padi responden petani pemilik

Keterangan Produktivitas Sebelum Banjir Produktivitas Setelah Banjir

No

Res

Luas

(ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

2 6.00 300.00 50.00 200.00 33.33

4 1.00 55.00 55.00 30.00 30.00

8 0.06 3.00 50.00 2.75 45.83

9 0.15 6.00 40.00 3.00 20.00

10 0.20 12.00 60.00 10.00 50.00

13 0.29 13.70 47.24 7.20 24.83

15 0.25 10.00 40.00 6.00 24.00

18 1.00 40.00 40.00 20.00 20.00

20 0.10 8.00 80.00 4.00 40.00

21 0.50 20.00 40.00 10.00 20.00

22 3.00 120.00 40.00 60.00 20.00

23 1.00 40.00 40.00 0.00 0.00

24 1.50 50.00 33.33 30.00 20.00

25 0.27 13.90 51.48 5.10 18.89

26 0.40 20.00 50.00 10.00 25.00

27 0.60 36.00 60.00 18.00 30.00

28 0.70 40.00 57.14 30.00 42.86

30 0.30 15.00 50.00 14.00 46.67

Page 106: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

88

No

Res

Luas

(ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

32 1.00 50.00 50.00 30.00 30.00

33 0.40 15.00 37.50 10.00 25.00

36 0.20 10.30 51.50 9.00 45.00

39 0.70 36.00 51.43 29.00 41.43

41 1.00 30.00 30.00 23.00 23.00

42 1.00 47.50 47.50 33.50 33.50

43 1.00 52.00 52.00 45.00 45.00

44 1.50 77.00 51.33 62.00 41.33

45 1.00 50.00 50.00 40.00 40.00

52 0.50 30.00 60.00 15.00 30.00

57 0.80 40.00 50.00 25.00 31.25

59 2.00 91.00 45.50 70.00 35.00

61 0.83 43.00 51.81 22.00 26.51

63 0.20 10.50 52.50 7.00 35.00

64 0.10 4.00 40.00 2.50 25.00

72 0.80 50.00 62.50 45.00 56.25

73 1.00 50.00 50.00 35.00 35.00

76 0.80 48.00 60.00 33.00 41.25

80 0.40 24.00 60.00 13.00 32.50

82 1.50 65.00 43.33 40.00 26.67

83 0.50 22.00 44.00 11.00 22.00

84 0.50 24.00 48.00 14.00 28.00

Total 35.05 1671.90 1973.10 1074.05 1260.09

Rata-

rata 0.88 41.80 49.33 26.85 31.50

Page 107: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

89

Lampiran 11 Produktivitas padi responden petani penggarap

Keterangan Produktivitas Sebelum Banjir Produktivitas Setelah Banjir

No

Res

Luas

(ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

1 0.20 10.00 50.00 8.50 42.50

3 1.50 53.00 35.33 47.85 31.90

4 5.00 250.00 50.00 215.00 43.00

5 3.00 135.00 45.00 111.00 37.00

6 0.40 24.00 60.00 18.00 45.00

7 2.50 100.00 40.00 60.00 24.00

11 2.00 100.00 50.00 53.00 26.50

12 1.50 71.25 47.50 65.25 43.50

13 0.50 23.75 47.50 13.75 27.50

14 0.30 14.25 47.50 9.25 30.83

16 0.35 15.00 42.86 9.00 25.71

17 0.30 14.00 46.67 12.00 40.00

19 0.40 15.00 37.50 7.50 18.75

25 1.00 51.50 51.50 38.50 38.50

26 0.50 26.00 52.00 26.00 52.00

29 0.20 10.00 50.00 7.00 35.00

31 0.50 30.00 60.00 25.00 50.00

34 0.20 7.00 35.00 5.00 25.00

35 1.00 42.00 42.00 27.00 27.00

36 0.10 6.90 69.00 6.00 60.00

37 0.40 16.00 40.00 9.00 22.50

38 0.80 38.00 47.50 23.00 28.75

39 0.30 14.00 46.67 11.00 36.67

40 0.50 27.00 54.00 22.00 44.00

41 0.50 25.00 50.00 17.00 34.00

42 1.00 38.00 38.00 22.00 22.00

43 1.50 60.00 40.00 50.00 33.33

44 0.50 28.00 56.00 28.00 56.00

45 2.50 96.00 38.40 65.00 26.00

46 1.00 50.00 50.00 40.00 40.00

47 1.50 70.00 46.67 40.00 26.67

48 0.15 7.20 48.00 5.10 34.00

49 0.14 7.14 51.00 5.14 36.71

50 0.10 5.10 51.00 3.60 36.00

51 0.15 8.00 53.33 6.00 40.00

53 0.20 12.00 60.00 9.00 45.00

54 0.20 12.00 60.00 9.00 45.00

55 0.30 15.60 52.00 10.60 35.33

Page 108: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

90

No

Res

Luas

(ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

Hasil

Produksi

(kw)

Produktivitas

(kw/ha)

56 0.30 16.00 53.33 11.00 36.67

58 3.00 120.00 40.00 80.00 26.67

60 0.25 5.00 20.00 3.50 14.00

62 1.50 60.00 40.00 45.00 30.00

65 0.25 10.00 40.00 7.00 28.00

66 0.20 8.00 40.00 6.00 30.00

67 0.15 6.00 40.00 4.00 26.67

68 1.00 60.00 60.00 40.00 40.00

69 0.50 40.00 80.00 38.00 76.00

70 1.50 80.00 53.33 65.00 43.33

71 1.00 40.00 40.00 25.00 25.00

74 0.50 26.00 52.00 0.00 0.00

75 1.50 78.00 52.00 0.00 0.00

77 3.00 178.00 59.33 124.00 41.33

78 0.50 28.00 56.00 18.00 36.00

79 0.40 18.00 45.00 13.50 33.75

81 0.16 10.00 62.50 7.00 43.75

Total 48.90 2310.69 2675.42 1627.04 1896.83

Rata-

rata 0.89 42.01 48.64 29.58 34.49

Page 109: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

91

Lampiran 12 Hasil model regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 11.366 1.025

11.091 .000

jss -.257 .048 -.389 -5.381 *.000 .565 1.769

luban .533 .073 .517 7.326 *.000 .594 1.684

tiban .156 .120 .084 1.304 **.196 .709 1.410

lamban .244 .176 .076 1.392 **.168 .992 1.008

uspad .123 .128 .056 .960 .340 .875 1.143

a. Dependent Variable: rugi

*nyata pada taraf α = 1%

**nyata pada taraf α = 20%

Uji Normalitas

H0: Data residual berdistribusi normal

H1: Data residual tidak berdistribusi normal

Asymp. Sig. (2-tailed)= 0.842 > α 20% maka data residual menyebar normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .48216654

Most Extreme Differences Absolute .067

Positive .067

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .616

Asymp. Sig. (2-tailed) .842

a. Test distribution is Normal.

Page 110: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

92

Uji F

Hipotesis uji:

H0: Semua variabel bebas Xi tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y

H1: Semua variabel bebas Xi berpengaruh nyata terhadap variabel Y

Pvalue (0.000) < α 20% maka tolak H0 artinya semua variabel bebas Xi berpengaruh

nyata terhadap variabel Y (model signifikan).

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 64.513 5 12.903 52.155 .000a

Residual 19.296 78 .247

Total 83.809 83

a. Predictors: (Constant), uspad, lamban, luban, tiban, jss

b. Dependent Variable: rugi

Page 111: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

93

Uji Multikolinearitas

Hasil regresi menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas karena VIF

semua variabel bebas kurang dari 10 (VIF < 10)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 11.366 1.025

11.091 .000

jss -.257 .048 -.389 -5.381 .000 .565 1.769

luban .533 .073 .517 7.326 .000 .594 1.684

tiban .156 .120 .084 1.304 .196 .709 1.410

lamban .244 .176 .076 1.392 .168 .992 1.008

uspad .123 .128 .056 .960 .340 .875 1.143

a. Dependent Variable: rugi

Uji Heteroskedastisitas

Nilai Pvalue (0.336) > α 20% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .459 5 .092 1.161 .336a

Residual 6.165 78 .079

Total 6.624 83

a. Predictors: (Constant), uspad, lamban, luban, tiban, jss

b. Dependent Variable: abresid

Uji Autokorelasi

Nilai Durbin-Watson hasil regresi (1.635) menunjukkan tidak terjadi autokorelasi

pada model karena berada pada selang antara 1.55 dan 2.46 (Firdaus 2004)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .877a .770 .755 .497 1.635

a. Predictors: (Constant), uspad, lamban, luban, tiban, jss

b. Dependent Variable: rugi

Page 112: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

94

Lampiran 13 Dokumentasi penelitian

Kondisi Setelah Banjir

Sumber: penulis 2013

Ketua kelompok tani sedang

menunjukkan hasil padi yang akan

dipanen setelah banjir

Sumber: penulis 2013

Kualitas hasil padi yang buruk setelah

banjir

Sumber: penulis 2013

Lahan sawah yang sudah dipanen

setelah banjir

Sumber: penulis 2013

Lahan sawah di Desa Koper yang

mengalami keterlambatan panen

Sumber: penulis 2013

Pengairan sawah menggunakan sistem

pompanisasi

Sumber: penulis 2013

Kondisi lahan pertanian di Desa

Renged Kecamatan Kresek

Page 113: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

95

Kondisi Setelah Banjir

Sumber: penulis 2013

Tanggul Sungai Cidurian

Sumber: penulis 2013

Tanggul Sungai Cidurian

Kegiatan Wawancara dengan Petani

Sumber: penulis 2013

Wawancara dengan petani di Desa

Kresek

Sumber: penulis 2013

Wawancara dengan petani di Desa

Renged

Sumber: penulis 2013

Wawancara dengan petani di Desa

Talok

Sumber: penulis 2013

Wawancara dengan petani di Desa

Koper

Page 114: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

96

Kondisi Saat Banjir

Sumber: Ketua poktan 2013

Banjir di lahan sawah

Sumber: Kecamatan Kresek 2013

Banjir yang terjadi pada saluran irigasi

Sumber: Kecamatan Kresek 2013

Tanggul Sungai Cidurian yang rusak

Sumber: Kecamatan Kresek 2013

Kondisi lahan pertanian saat banjir

Page 115: ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT … dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

97

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Nurul Aini Muhtar, dilahirkan di Bogor pada

tanggal 31 Mei 1991 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara pasangan

Muhtarman dan Sumaryani. Penulis mengawali pendidikan di TK Miftahussalam

Bogor dan melanjutkan ke pendidikan dasar di Sekolah Dasar Rimba Putra tahun

1997-2003. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Bogor dan lulus pada tahun 2006. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bogor dan lulus pada tahun 2009.

Penulis melanjutkan kuliah di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2009 dan diterima sebagai

mahasiswi di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi

kemahasiswaan. Penulis pernah aktif sebagai anggota Divisi Musik Gentra

Kaheman tahun 2010 dan Staff Divisi Entrepreneurship Resource and

Environmental Economics Student Association (REESA) tahun 2011-2012. Selain

itu, penulis aktif sebagai panitia kegiatan mahasiswa dan peserta pada berbagai

kegiatan seminar serta lomba karya tulis ilmiah seperti Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM). Penulis menerima beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa

(BBM) pada tahun 2010-2011 dan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) pada

tahun 2012-2013.