Estimasi Biaya

18
PADLI , D22110278 TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS HASANUDDIN TUGAS ESTIMASI BIAYA

Transcript of Estimasi Biaya

Page 1: Estimasi Biaya

TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page 2: Estimasi Biaya

Estimasi Biaya

1 KLASIFIKASI BIAYA

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,

yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang

sudah terjadi maupun yang akan terjadi. 

Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Biaya

Kalsifikasi biaya menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran.

Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar,

maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya

bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran dalam

Perusahaan Kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji

dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga dan

biaya zat warna.

2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Perusahaan.

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,

fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam

perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

a. Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan

baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek

pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (factory

overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut

pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya

konversi (convertion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi

(mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.

Page 3: Estimasi Biaya

b. Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan

pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya

angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-

bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample).

c. Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi,

Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan,

biaya foto copy.

3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya

dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi dua golongan:

a. Biaya langsung, merupakan biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya

adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai

tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan

demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang

dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departmental cost)

adalah semua yang terjadi di dalam departemen tertentu.

b. Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungnnya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak

langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya ini tidak

mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam hubungannya dengan

departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu

departemen.

Page 4: Estimasi Biaya

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan

Perubahan Volume Kegiatan.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan

menjadi:

a. Biaya variable, merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

b. Biaya semivariabel, merupakan biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya

tetap dan biaya variabel.

c. Biaya semifixed, merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu.

d. Biaya tetap, merupakan yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume

kegiatan tertentu. Contoh dari biaya tetap adalah biaya gaji.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangaka Waktu Manfaatnya.

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:

a. Pengeluaran modal (capital expenditures, merupakan biaya yang mempunyai

manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat

terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam

tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi,

diamortisasi atau deplesi.

b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures, merupakan biaya yang hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya

dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya

tersebut.

Source : http://mustofamanga.blogspot.com/2013/02/klasifikasi-biaya_19.html

Page 5: Estimasi Biaya

2 BIAYA POKOK PRODUKSI

Metode Tradisional

Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan unit / kuantitas produk yang

dihasilkan sebagai dasar pembebanan. Metode pembebanan semacam ini sering

disebut juga Unit Based System. Pada sistem ini biaya-biaya yang timbul dicatat,

dikumpulkan, dan dikendalikan berdasar atas elemen-elemennya ke dalam pusat-

pusat pertanggungjawaban. Dengan cara semacam ini maka biaya-biaya produksi

juga ditentukan menurut banyaknya sumber daya yang diserap oleh masing-masing

pusat biaya.

Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk yaitu:

Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing)

Memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel.

Metode Harga Pokok Variabel (Variable Costing)

Hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga

pokok produksi. Biaya tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

Source : staff.unud.ac.id/~dayugiriantari/wp-content/uploads/.../PEL-061.ppt

Metode Activity Based Costing

Menurut Amin Wijaya Tunggal (2009:02) Activity Based Costing (ABC) adalah

Metode costing yang mendasarkan pada aktivitas yang didesain untuk memberikan

informasi biaya kepada para manajer untuk pembuatan keputusan stratejik dan

keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan biaya tetap.

Penerapan Activity Based Costing (ABC) system akan relevan bila biaya overhead

pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang

ABC system, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolongkan dalam 4

kelompok, yaitu :

Page 6: Estimasi Biaya

a. Facility sustaining activity cost : Biaya yang berkaitan dengan aktivitas

mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Missal biaya depresiasi,

biaya asuransi, biaya gaji pegawai kunci.

b. Product sustaining activity cost : Biaya yang berkaitan dengan aktivitas

penelitian dan pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk

untuk tetap dapat dipasarkan. Missal biaya pengujian produk, biaya desain

produk.

c. Batch activity cost : Biaya yang berkaitan dengan jumlah batch produk yang

diproduksi. Missal biaya setup mesin.

d. Unit level activity cost : Biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit

produk yang dihasilkan. Missal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja.

Contoh Soal;

Sivas  tercatat sebagai produsen Vas bunga. Diandaikan pabrik tersebut

memproduksi dua jenis vas yakni Indian  dan Kontemporer.

Berikut data-data dari Sivas (untuk memudahkan dianggap hanya terdapat satu

proses)

Dengan sistem yang selama ini digunakan, biaya pengoperasian peralatan,

penanganan bahan dan persiapan dibebankan pada produk Vas atas dasar jam mesin.

Diminta:

a. Hitung biaya per unit untuk masing-masing produk Vas dengan menggunakan

pendekatan berdasar unit yang selama ini digunakan (Tradisional).

b. Hitung biaya per unit untuk masing-masing Vas dengan menggunakan

pendekatan berdasarkan kegiatan (ABC).

Jawab :

a. Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan yang

Selama Ini Digunakan (Tradisional)

Overhead total sebesar 1.000.000. Tarif  Pabrik menyeluruh sebesar 16 per jam

mesin (1.000.000/ 62.500). Overhead dibebankan sebagai berikut:

Page 7: Estimasi Biaya

Vas Indian = 16 x 50.000 = 800.000

Vas Kontemporer = 16 x 12.500 = 200.000

Biaya per unit untuk kedua produk tersebut adalah sebagai berikut:

b. Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan

Berdasar Kegiatan

Perbandingan konsumsi berbeda untuk ketiga aktivitas overhead sehingga

kelompok overhead dibentuk untuk masing-masing aktivitas. Tarif overhead

untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:

Perhitungn overhead dibebankan adalah sebagai berikut:

Page 9: Estimasi Biaya

3 PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL

a. Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi-rendah sebelumnya memilih dua titik yang akan digunakan untuk

menghitung parameter F dan V. secara spesifik metode menggunakan titik tinggi

dan rendah. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat

kegiatan tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik yang mempunyai

tingkat kegiatan terendah.

Misalkan ( X1 , Y1 ) adalah titik pertama, sebut saja titik rendah dan (X2 , Y2 )

titik kedua sebagai titik tertinggi. Persamaan untuk menentukan kemiringan dan

perpotongan secara berturut-turut:

V = Perubahan pada biaya/Perubahan pada kegiatan = (Y2-Y1 ) / (X2-X1 )

F = Jumlah biaya gabungan - Biaya Variabel = Y2 -V.(X2) atau F= Y1 - V.(X1)

Perhatikan bahwa komponen biaya tetap dihitung menggunakan jumlah  biaya

pada titik (X2,Y2) atau (X1,Y1)

Contoh 

Berikut ini data biaya penanganan dan jumlah perpindahan bahan baku

Perusahaan Lasiong selama sepuluh bulan terakhir.

Page 10: Estimasi Biaya

Untuk perusahaan Lasiong, nilai tinggi adalah biaya penanganan bahan baku

$7500 jika 500 perpindahan dilakukan, atau (500, $7500). Titik rendah adalah

biaya penanganan bahan baku sebesar $2000 jika 100  perpindahan dilakukan,

atau (100, $2000). Sekali nilai tinggi dan rendah didefinisikan, nilai F dan V

dapat dihitung.

V = ( Y2-Y1) / (X2-X1 )

= (7500-2000)/(500-100)

= 5500/400

= $ 13,75

F = Y2 -V(X2)

=7500 - 13,75 X (500)

= $ 625

Formula biaya menggunakan metode tinggi rendah adalah

Y    = $625 + $ 13,75X

Source: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-variabel/

metode-pemisahan-biaya

b. Metode Kuadrat Terkecil

Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak

bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh

perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent

variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel xmenunjukkan

volume kegiatan. Contoh biaya semi variable adalah biaya listrik dan biaya

pemeliharaan dll.

Metode ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelebihan dari Least

Square Method adalah metode ini dapat menghasilkan persamaan biaya yang

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Serta tidak ada data biaya yang

tidak digunakan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah Kesulitan

Page 11: Estimasi Biaya

apabila dalam perhitungannya digunakan secara manual. Serta penggunaan

awam cenderung tidak mau susah-susah menghitungnya.

Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

b=n∑ ( xy )−∑ x∑ y

n∑ x2−(∑ x )2

a=∑ y−b (∑ x )

N

Contoh Perhitungan metode Kuadrad terkecil ( Least Squares Method ):

Bulan ke-Biaya reparasi dan

pemeliharaan (Rp.1000)Jam Mesin

y. x. xy. x2

1 750 6000 4500000000 36000000

2 715 5500 3932500000 30250000

3 530 4000 2120000000 16000000

4 600 4000 2400000000 16000000

5 600 4500 2700000000 20250000

6 875 7000 6125000000 49000000

7 800 6000 4800000000 36000000

8 1000 8000 8000000 64000000

9 800 6000 4800000000 36000000

10 750 6000 4500000000 36000000

11 550 4500 2475000000 20250000

12 600 4500 2700000000 20250000

∑y ∑x. ∑xy. ∑x2

8570000 66000 41060500000 380000000

Page 12: Estimasi Biaya

b=12 x 41.060 .500 .000−66.000 x 8.570.000

12 x380.000 .000−(66.000 )2 ¿

4.361 .640.000 .000204000000

= 21.380

a=8.570.000−(21380 x66.000 )

12=1.168 .75.83 3

Jadi biaya reaparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari Biaya variable

= Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000) Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan

Atau fungsi linier biaya tersebut adalah : Y = 79.270 + 115x 

Source : http://whandany.blogspot.com/2011/07/metode-pemisah-biaya-semi-

variabel_17.html

Page 13: Estimasi Biaya