Estimasi Biaya
-
Upload
muhammad-fadly -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
Transcript of Estimasi Biaya
TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS HASANUDDIN
Estimasi Biaya
1 KLASIFIKASI BIAYA
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,
yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang
sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Biaya
Kalsifikasi biaya menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar,
maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya
bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran dalam
Perusahaan Kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji
dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga dan
biaya zat warna.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam
perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
a. Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek
pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (factory
overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut
pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya
konversi (convertion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi
(mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.
b. Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya
angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-
bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample).
c. Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi,
Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan,
biaya foto copy.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya
dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi dua golongan:
a. Biaya langsung, merupakan biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan
demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang
dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departmental cost)
adalah semua yang terjadi di dalam departemen tertentu.
b. Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungnnya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya ini tidak
mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam hubungannya dengan
departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu
departemen.
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan
Perubahan Volume Kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan
menjadi:
a. Biaya variable, merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya semivariabel, merupakan biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya
tetap dan biaya variabel.
c. Biaya semifixed, merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap, merupakan yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu. Contoh dari biaya tetap adalah biaya gaji.
5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangaka Waktu Manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:
a. Pengeluaran modal (capital expenditures, merupakan biaya yang mempunyai
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat
terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam
tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi,
diamortisasi atau deplesi.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures, merupakan biaya yang hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya
dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya
tersebut.
Source : http://mustofamanga.blogspot.com/2013/02/klasifikasi-biaya_19.html
2 BIAYA POKOK PRODUKSI
Metode Tradisional
Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan unit / kuantitas produk yang
dihasilkan sebagai dasar pembebanan. Metode pembebanan semacam ini sering
disebut juga Unit Based System. Pada sistem ini biaya-biaya yang timbul dicatat,
dikumpulkan, dan dikendalikan berdasar atas elemen-elemennya ke dalam pusat-
pusat pertanggungjawaban. Dengan cara semacam ini maka biaya-biaya produksi
juga ditentukan menurut banyaknya sumber daya yang diserap oleh masing-masing
pusat biaya.
Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk yaitu:
Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing)
Memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Metode Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
Hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga
pokok produksi. Biaya tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Source : staff.unud.ac.id/~dayugiriantari/wp-content/uploads/.../PEL-061.ppt
Metode Activity Based Costing
Menurut Amin Wijaya Tunggal (2009:02) Activity Based Costing (ABC) adalah
Metode costing yang mendasarkan pada aktivitas yang didesain untuk memberikan
informasi biaya kepada para manajer untuk pembuatan keputusan stratejik dan
keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan biaya tetap.
Penerapan Activity Based Costing (ABC) system akan relevan bila biaya overhead
pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang
ABC system, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolongkan dalam 4
kelompok, yaitu :
a. Facility sustaining activity cost : Biaya yang berkaitan dengan aktivitas
mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Missal biaya depresiasi,
biaya asuransi, biaya gaji pegawai kunci.
b. Product sustaining activity cost : Biaya yang berkaitan dengan aktivitas
penelitian dan pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk
untuk tetap dapat dipasarkan. Missal biaya pengujian produk, biaya desain
produk.
c. Batch activity cost : Biaya yang berkaitan dengan jumlah batch produk yang
diproduksi. Missal biaya setup mesin.
d. Unit level activity cost : Biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit
produk yang dihasilkan. Missal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja.
Contoh Soal;
Sivas tercatat sebagai produsen Vas bunga. Diandaikan pabrik tersebut
memproduksi dua jenis vas yakni Indian dan Kontemporer.
Berikut data-data dari Sivas (untuk memudahkan dianggap hanya terdapat satu
proses)
Dengan sistem yang selama ini digunakan, biaya pengoperasian peralatan,
penanganan bahan dan persiapan dibebankan pada produk Vas atas dasar jam mesin.
Diminta:
a. Hitung biaya per unit untuk masing-masing produk Vas dengan menggunakan
pendekatan berdasar unit yang selama ini digunakan (Tradisional).
b. Hitung biaya per unit untuk masing-masing Vas dengan menggunakan
pendekatan berdasarkan kegiatan (ABC).
Jawab :
a. Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan yang
Selama Ini Digunakan (Tradisional)
Overhead total sebesar 1.000.000. Tarif Pabrik menyeluruh sebesar 16 per jam
mesin (1.000.000/ 62.500). Overhead dibebankan sebagai berikut:
Vas Indian = 16 x 50.000 = 800.000
Vas Kontemporer = 16 x 12.500 = 200.000
Biaya per unit untuk kedua produk tersebut adalah sebagai berikut:
b. Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan
Berdasar Kegiatan
Perbandingan konsumsi berbeda untuk ketiga aktivitas overhead sehingga
kelompok overhead dibentuk untuk masing-masing aktivitas. Tarif overhead
untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:
Perhitungn overhead dibebankan adalah sebagai berikut:
Biaya per unit untuk kedua produk adalah sebagai berikut
Source : https://sites.google.com/site/pekembia/menghitung-biaya-per-unit/contoh-
kalkulasi-menghitung-biaya-per-unit-harga-pokok-produksi-pendekatan-tradisonal-dan-
pendekatan-berdasar-kegiatan-activity-based-costing-metode-abc
3 PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL
a. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi-rendah sebelumnya memilih dua titik yang akan digunakan untuk
menghitung parameter F dan V. secara spesifik metode menggunakan titik tinggi
dan rendah. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat
kegiatan tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik yang mempunyai
tingkat kegiatan terendah.
Misalkan ( X1 , Y1 ) adalah titik pertama, sebut saja titik rendah dan (X2 , Y2 )
titik kedua sebagai titik tertinggi. Persamaan untuk menentukan kemiringan dan
perpotongan secara berturut-turut:
V = Perubahan pada biaya/Perubahan pada kegiatan = (Y2-Y1 ) / (X2-X1 )
F = Jumlah biaya gabungan - Biaya Variabel = Y2 -V.(X2) atau F= Y1 - V.(X1)
Perhatikan bahwa komponen biaya tetap dihitung menggunakan jumlah biaya
pada titik (X2,Y2) atau (X1,Y1)
Contoh
Berikut ini data biaya penanganan dan jumlah perpindahan bahan baku
Perusahaan Lasiong selama sepuluh bulan terakhir.
Untuk perusahaan Lasiong, nilai tinggi adalah biaya penanganan bahan baku
$7500 jika 500 perpindahan dilakukan, atau (500, $7500). Titik rendah adalah
biaya penanganan bahan baku sebesar $2000 jika 100 perpindahan dilakukan,
atau (100, $2000). Sekali nilai tinggi dan rendah didefinisikan, nilai F dan V
dapat dihitung.
V = ( Y2-Y1) / (X2-X1 )
= (7500-2000)/(500-100)
= 5500/400
= $ 13,75
F = Y2 -V(X2)
=7500 - 13,75 X (500)
= $ 625
Formula biaya menggunakan metode tinggi rendah adalah
Y = $625 + $ 13,75X
Source: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-variabel/
metode-pemisahan-biaya
b. Metode Kuadrat Terkecil
Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak
bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh
perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent
variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel xmenunjukkan
volume kegiatan. Contoh biaya semi variable adalah biaya listrik dan biaya
pemeliharaan dll.
Metode ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelebihan dari Least
Square Method adalah metode ini dapat menghasilkan persamaan biaya yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Serta tidak ada data biaya yang
tidak digunakan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah Kesulitan
apabila dalam perhitungannya digunakan secara manual. Serta penggunaan
awam cenderung tidak mau susah-susah menghitungnya.
Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
b=n∑ ( xy )−∑ x∑ y
n∑ x2−(∑ x )2
a=∑ y−b (∑ x )
N
Contoh Perhitungan metode Kuadrad terkecil ( Least Squares Method ):
Bulan ke-Biaya reparasi dan
pemeliharaan (Rp.1000)Jam Mesin
y. x. xy. x2
1 750 6000 4500000000 36000000
2 715 5500 3932500000 30250000
3 530 4000 2120000000 16000000
4 600 4000 2400000000 16000000
5 600 4500 2700000000 20250000
6 875 7000 6125000000 49000000
7 800 6000 4800000000 36000000
8 1000 8000 8000000 64000000
9 800 6000 4800000000 36000000
10 750 6000 4500000000 36000000
11 550 4500 2475000000 20250000
12 600 4500 2700000000 20250000
∑y ∑x. ∑xy. ∑x2
8570000 66000 41060500000 380000000
b=12 x 41.060 .500 .000−66.000 x 8.570.000
12 x380.000 .000−(66.000 )2 ¿
4.361 .640.000 .000204000000
= 21.380
a=8.570.000−(21380 x66.000 )
12=1.168 .75.83 3
Jadi biaya reaparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari Biaya variable
= Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000) Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan
Atau fungsi linier biaya tersebut adalah : Y = 79.270 + 115x
Source : http://whandany.blogspot.com/2011/07/metode-pemisah-biaya-semi-
variabel_17.html