ESTETIKA SIMBOLISMEThe meaning of iconography

Handriyotopo2020

Daring Rabu, 7 Oktober 2020

SIMBOLISME BUDAYA

• Komunikasi lisan bisa tersampaikan dengan baik ketika masyarakat paham dengan konsep tata bahasa, baik bahasa lokal, nasional bahkan nasional.

• Ketika terjadi gap atau jurang pemisah, maka makna simbolik diperlukan sebagai nilai konvensi/bersama untuk dimaknai.

• Sehingga pentingnya pemahaman simbolik atas sesuatu yang mewakili diperlukan untuk menjelaskannya.

• Pencipataan nilai simbolisme budaya telah ada sejak manusia mengalami sejarah terbentuknya peradaban manusia dengan dibuktikan diketemukan artefaknya, baik berupa rupa candi, tulisan atau karya sastra sd. tata cara menginterpretasikan kode budaya.

PENGALAMAN SENI ADALAH NILAI ESTETIKA

• Manusia dalam mengolah rasa diwujudkan dalam ekspresi rupa merupakan pengalaman seni sebagai nilai individualistik senimannya

• Desainer, ketika melakukan ekspresi perancangan seni visual berdasarkan pengalaman dan acuan ide simbolik yang melatabelakanginya.

• Eskpresi seni simbolisme budaya telah melatarbelakangi nilai dalam pandangan hidup manusia Indonesia yang menjunjung ritual agama.

• Seni agama dan religi budaya inilah yang menjadikan manusia Indonesia penuh warna identitasnya sebagai budaya nusantara yang berbeda dengan nilai simbolisme cultural barat.

• Keindahan dalam ekspresi seni nusantara membawa kepada kenikmatan transenden ketika ritus budaya dipertunjukkan.

BAHASA RUPA NUSANTARA

• Artefak budaya yang menjadi dasar perkembangan estetika nusantara di Indonesia sudah diakui oleh bangsa-bangsa seperti halnya pada seni Wayang, Seni Batik, dan Seni Senjata Tradisional.

• Orang jawa / nusantata sudah terbukti lama dalam kehidupan keseharian penuh dengan nilai simbolik, baik dalam tataran bahasa sastra lisan ataupun simbolisme dalam seni pertunjukkan dan seni kain batik.

• Bahasa rupa tradisi dapat ditemukan dengan angka tahun sebelum masehi maka ada pada candi dalam bentuk relief, baik menyerap dari luar ataupun memang bersifat lokal.( Prambanan dan Candi Sukuh).

• Prambanan reliefnya halus bergaya gupta dan di Penataran dan sukuh lebih dekoratif perspektif wayang Indonesia.

KERATON SEBAGAI SENTRAL PRODUKSI SIMBOL LOKAL WISDOM

• Banyaknya raja-raja dalam kerajaan nusantara telah membuktikan adanya nilai ritual simbolisme yang menghegemoni strutur masyarakat jelata.

• Lahirnya wayang kulit besar dan berkembang karena dukungan kerajaan, demikian seni batik dan senjata tradisional.

• Batik telah menjadi ikon perdagangan kaum kerajaan pedalaman dan pesisisr (solo, jogja dan pekalongan).

• Adanya wayang gaya Surakarta dan Yogyakarta.• Adanya batik motif Surakarta dan motif Jogjakarta serta batik pesisir dll.

MEMBACA SIMBOL VISUAL BUDAYA JAWA

• Terdapat pada simbolisme wayang kulit antara Kurawa dan Pandawa.• Adanya motif-motif batik yang ada di Surakarta seperti motif kawung, motif

parangrusak, motif jamprang, motif mega mendung dll.• Adanya logo pada keraton sebagai wujud identitas kerajaan, pakaian

prajurit kraton dll.• Adanya architektural joglo dan limasan pada rumah adat jawa.• Warna-warni sesaji dalam kontek ritual upacara tradisi.• Mengenal tanda visual huruf jawa sebagai nilai simbolik bahasa verbal

tulisan pada aksara Jawa (ho no co ro ko do tho so wolo).• Adanya nilai simbolik pada pamor bilah keris sabgai senjata tradisional

orang jawa.

MEMAKNAI NILAI DI BALIK SIMBOL YANG SAKRAL

• Bagaimana pohon hayat diciptakan pada relief yang kemudian di transfer pada gunungan wayang?

• Apa nilai dibalik simbol motif batik parang rusak?• Apa fungsi menongan pada adat jawa? Bagaimana ia dimaknai?• Bagaimana memahami pamor dan memakai keris jawa?• Apa makna gunungan pada ritual sekaten?• Dll.

SIMBOLISME DAN IKONOGRAFI• Membaca simbol sesungguhnya dekat dengan pembacaan ikonografi, dimana

tanda-tanda dalam ikon akan ditemukan makna.• Theo Van Leeuwen mengatakan bahwa ikonografi membedakan tiga lapisan arti

gambar : arti/makna gambar (representational meaning), simbolisme ikonografi (ionographycal symbolism), dan simbolisme gambar/ikon (iconological symbolism) (Van Leeuwen, 2001: 100).Namun, Erwin Panofsky kemudian menjelaskan ikonografi merupakan kajian yang memperhatikan konfigurasi dari gambar pada suatu karya untuk mengetahui makna yang tersembunyi. Selanjutnya Panofsky memberi tahapan dalam menganalisis karya simbolis itu melalui 3 (tiga tahap) tahap preiconographical, iconography, dan iconology.

• Membca tanda simbolisme dalam ikonografi nusantara, artefak batik, candi dan seni pertunjukkan wayang sarat dengan sejarah seni, tentang ikonografi yang bersifat simbolik yang representasi maknanya dapat dijelaskan melalui kode-kode budaya dalam pembacaan berawal dari sejarahnya.

• Dalam perspektif DKV maka membaca tanda-tanda visual ikonografis yang bersifat simbolik tersebut dapat diterjemahkan ulang dalam berbagai bentuk pictogram atau dalam identitas visual seperti makna filosofi dari logo.

• Maka retorika visual dalam logo maknanya meminjam dari identitas ikonografi yang ada dalam artefak candi misalkan pada wujud teratai pada candi ataupun ganesha pada candi dll.

• DKV@2020