ESTETIKA KEBURUKAN

3
AESTHETIC OF UGLINESS Merupakan filosofi dari buku Karl Rosekranz yang di tulis pada tahun 1953, bahwa keburukan sistematis di peruntukan sebagai gagasan dari seni. Pernyataan keburukan pada karya seni memberikan anggapan bahwa seniman tersebut telah gagal. Menyiratkan keindahan adalah salah satu atribut utama untuk menjadi seniman yang sukses. Namun keburukan diartikan sebaliknya. Estetika adalah kriteria yang paling efektif untuk mengevaluasi karya seni yang menantang. Semakin banyak karya seni yang sengaja dirancang untuk dinilai pada konsep dibalik pekerjaannya bukan cara yang terlihat saja. Melalui studi keburukan dalam seni kita akan mengeksplorasi beberapa definisi yang berbeda- beda, contoh-contoh sejarah dan kontemporer dan peran estetika dalam mengevaluasi seni. Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan, dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan. Bagaimana kemudian, kita mendefinisikan keburukan? Keburukan sering didefinisikan sebagai lawan keindahan. Definisi dari keburukan antara lain :

description

Pernyataan keburukan pada karya seni memberikan anggapan bahwa seniman tersebut telah gagal. Menyiratkan keindahan adalah salah satu atribut utama untuk menjadi seniman yang sukses. Namun keburukan diartikan sebaliknya.

Transcript of ESTETIKA KEBURUKAN

AESTHETIC OF UGLINESS

Merupakan filosofi dari buku Karl Rosekranz yang di tulis pada tahun 1953, bahwa keburukan sistematis di peruntukan sebagai gagasan dari seni. Pernyataan keburukan pada karya seni memberikan anggapan bahwa seniman tersebut telah gagal. Menyiratkan keindahan adalah salah satu atribut utama untuk menjadi seniman yang sukses. Namun keburukan diartikan sebaliknya. Estetika adalah kriteria yang paling efektif untuk mengevaluasi karya seni yang menantang. Semakin banyak karya seni yang sengaja dirancang untuk dinilai pada konsep dibalik pekerjaannya bukan cara yang terlihat saja. Melalui studi keburukan dalam seni kita akan mengeksplorasi beberapa definisi yang berbeda-beda, contoh-contoh sejarah dan kontemporer dan peran estetika dalam mengevaluasi seni. Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan, dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan. Bagaimana kemudian, kita mendefinisikan keburukan? Keburukan sering didefinisikan sebagai lawan keindahan. Definisi dari keburukan antara lain :1. Tidak menarik ataupun menyenangkan untuk dilihat. Menyinggung rasa keindahan namun tidak layak atau menyenangkan penampilannya.2. Merupakan kerangka buruk dalam pikiran seperti pemberontakan atau hal-hal buruk.

MY BED BY : TRACY EMIN

Karya seni modern berupa sebuah tempat tidur yang berantakan berjudul My Bed karya seniman kontroversial Inggris, Tracey Emin telah terjual seharga 2,2 juta atau Rp44,9 miliar di rumah lelang Christie, London. Dikerjakan pada 1998 lalu, Tracey menampilkan tempat tidur yang belum dirapikan, sejumlah botol minuman kosong, boneka, sepasang sepatu, kondom dan puntung rokok yang berserakan di lantainya. Karya seni kontemporer yang memenangkan penghargaan Turner 1999 ini dijual oleh pemiliknya yaitu seorang kolektor seni, Charles Saatchi, yang membelinya senilai 150,000 sekitar empat belas tahun silam. Sejumlah analis mengatakan, karya instalasi ini merupakan menggambarkan salah-satu momen kehidupan sang perupa, Tracey Emin, 50 tahun, yang pernah mengalami trauma. Dalam sambutannya di rumah lelang Christie, London, Tracey Emin mengatakan, dia berharap karya seninya ini dapat "mengubah persepsi masyarakat tentang konsep seni karena setiap orang pasti memiliki pandangan tersendiri ketika melihatnya. Emin menunjukkan dalam karyanya, memorabilia kehidupannya ditandai dengan pergaulan bebas, pemerkosaan, aborsi, penyalahgunaan alkohol dan krisis keuangan yang dicapai dengan pemasaran deskripsi dari perasaan yang paling intim dan pengalaman buruk sebagai karya seni.Emin membawa kehidupan dalam bentuk objek tempat tidur yang nampak tidak beraturan dari hal-hal yang diambil dari dunia nyata mengenai rincian menyedihkan kehidupan masa lalunya.