Essential Hypertension
-
Upload
mudzakir-taufiq -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of Essential Hypertension
1. Essential Hypertension Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang sangat umum. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menekan dinding arteri, akan sangat berbahaya bagi jantung dan meningkatkan resiko stroke. Semakin tinggi aliran darah yang dipompa jantung, semakin sempit arteri, semakin tinggi tekanan darah. Tekanan darah yang normal adalah 115/75 mm Hg sampai 120/80 mm Hg.
Symptoms
Tekanan darah tinggi dapat terjadi bertahun-tahun tanpa dirasakan gejalanya. Adapun gejala dari hipertensi adalah pusing dan mimisan (darah yang keluar melebihi normal).
Causes
Penyebab hipertensi dibagi dalam 2 tipe :
Primary (essential) hypertension Tidak ada penyebab hipertensi jenis ini. Tekanan darah cenderung naik dan bertahan selama bertahun-tahun.
Secondary hypertensionTekanan darah naik dengan tiba-tiba. Bisa disebabkan karena adanya gangguan ginjal, tumor kelenjar adrenal, cacat lahir pada pembuluh darah, pengaruh obat (misalnya pil KB) dan obat berbahaya (misalnya kokain dan amfetamin).
Risk Factor
Beberapa faktor yang memicu seseorang terkena hipertensi adalah :
Usia.Umumnya tekanan darah akan terus meningkat, seiring dengan bertambahnya usia. Pada pria, tekanan darah akan terus meningkat sejak memasuki usia paruh baya, dan setelah menopause pada wanita.
Ras.Lebih beresiko tinggi bagi kulit hitam.
Faktor keturunan.
Obesitas.Semakin berat, badan seseorang, semakin banyak kadar oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh jaringan. Semakin bertambah aliran darah yang melewati pembuluh, semakin banyak juga tekanan pada dinding arteri.
Jarang beraktivitas.
Tembakau.Baik dalam bentuk rokok maupun permen. Selain itu, zat kimia dari tembakau juga dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri. Dinding jadi menjadi sempit.
Terlalu banyak mengkonsumsi garam (sodium) atau kekurangan potassium dan vitamin D.
Terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
Stress, kehamilan dan akibat dari penyakit lainnya, seperti diabetes , kolesterol tinggi dan gangguan ginjal.
Complications
Tekanan pada pembuluh darah dapat merusak dinding arteri dan organ tubuh lainnya. Misalnya :
Serangan jantung atau stroke . Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan arteri
(atau aterosklerosis ).
Aneurisma adalah pembuluh darah yang melemah dan menonjol.
Gagal jantung.
Pembuluh darah di ginjal menjadi lemah dan menyempit. Akibatnya ginjal tidak berfungsi dengan baik.
Pembuluh darah di mata menjadi lemah dan menyempit. Penglihatan menjadi kabur.
Metabolik sindrom misalnya meningkatnya kadar trigliserida atau insulin.
Gangguan memori, misalnya ksesulitan mengingat, berpikir dan belajar.
Diagnosis
Untuk mendiagnosa hipertensi, dilakukan tes urin, tes darah dan electrocardiogram (ECG).
Treatment
Contoh obat untuk perawatan hipertensi, diantaranya adalah :
Thiazide diuretics, Beta blockers, Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, Angiotensin II receptor blockers, Calcium channel blockers, Renin inhibitors.
Prevention
Hal-hal yang wajib dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah :
Mengkonsumsi makanan sehat. Mengurangi konsumsi garam.
Mengatur berat badan.
Olahraga teratur.
Mengurangi konsumsi alkohol.
Menghindari rokok.
Mengelola stress dengan baik.
2. Myocard infarctionSerangan jantung (myocardial infarction), Infark Miokard sering atau serangan jantung diartikan sebagai kerusakan atau kematian jaringan otot jantung. Serangan jantung terjadi tiba tiba, sering kali tanpa peringatan, tetapi proses penyakit (dikenal sebagai arterosklerosis), yang memicu serangan jantung terbentuk perlahan lahan dalam hitungan tahun.
Serangan jantung (myocardial infarction), Plak arterosklerosis terbentuk di satu atau lebih arteri jantung (disebut arteri koroner). Plak meyebabkan arteri menyempit dan menghambat aliran darah, menyebabkan berkurangngnya oksigen dan nutrisi ke otot jantung berkurang.
Bekuan darah disebut thrombus kemudian terbentuk pada plak tersebut, dan menutup total aliran darah pada arteri koroner tersebut.
Salah satu plak dapat lepas dari seluruh tubuh, atau dari plak tidak stabil di arteri koroner. Mengalirkan bekuan atau embolus yang kadang terlarut dan menyumbat aliran darah di arteri koroner. Saat koroner tersumbat, otot jantung yang tersumbat tidak mendapat darah, sehingga mendapat oksigen dan nutrisi sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Serangan jantung (kematian otot jantung) terjadi setelah tersumbat kurang lebih 20 menit.
Nyeri dada klasik (nyeri iskemik) mempunyai karakter unik, kualitas, lokasi, pola penyebaran,tingkat, dan durasi. Nyeri iskemik umum nya seperti ditekan, diremas,dan sensasi tertindih beban. Biasanya ditunjukkan oleh tekanan kepalan tangan di sternum. Nyeri dada berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Nyeri infark terjadi tiba tiba saat istirahat. Orang yang terlatih dengan gejala ini, dia akan memperhatikan hal ini dengan segera.
Arterosklerosis dan atau serangan jantung dapat dicegah dengan mengurangi atau memodifikasi faktor resiko. Faktor yang dapat dimodifikasi termasuk diet, penurunan berat badan, olahraga, kolesterol, diet diabetes yang berhubungan dengan kegemukan, dan merokok. Faktor resiko yang tidak dapat diubah adalah umur, jenis kelamin, riwayat keturunan. Sangat penting bagi anda untuk berdiskusi dengan dokter setiap kunjungan ntuk mengetahui faktor resiko anda.
Infark Miokard Akut
Infark Miokard Akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan arteri koroner (Hudak & Gallo; 1997). Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan oto jantung.
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi lemak yang disebut Plak Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Sehingga mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak & Gallo; 1997)
Etiologi Infark Miokard Akut
Infark miokard akut disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan total atau sebagian oleh emboli dan atau thrombus
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Infark Miokard akut adalah :
1. Faktor resiko yang dapat diubah
a) Mayor merokok, hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolimia dan pola makan (diit tinggi lemak dan tingi kalori).
b) Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) daninaktifitas fisik.
2. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a) Hereditas/keturunan
b) Usia lebih dari 40 tahun
c) Ras, insiden lebih tinggi orang berkulit hitam.
Sex, pria lebih sering daripada wanita.
Patofisiologi Infark Miokard Akut
Proses terjadinya Infark Miokard
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke bagian distal terhambat., sel oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark, kemudian serat oto menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi teroduksi secara total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable, terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.
Mekanisme nyeri pada Infark Miokard Akut
Hipoksia yang terjadi pada jaringan oto jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang pengeluaran zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik sleuler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri.
Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan akan menyebabkan :
1. Meningkatkan kerja jantung dengan menstamulasi SA Node sehingga menghasilkan frekuensi denyut jantunglebih dari normal (takikardi).
2. Merangsang kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan.
3. Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulai cairan di saluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah.
4. Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan meningkat, dan akhirnya yekanan darah meningkat.
Tanda dan Gejala Infark Miokard Akut
Tanda dan gejala yang timbul pada Infark Mioma akut adalah sebagai berikut :
Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri, kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan, tertindik.
Takhikardi
Keringat banyak sekali
Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang disalurkan dari area kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal
Dispnea
Abnormal Pada pemeriksaan EKG (pelajari buku tentang EKG).
Pengobatan Infark Miokard Akut :
Vasodilatator
Vasodilatator pilihan untuk mengurangi rasa nyeri jantung adalah nitroglycerin, baik secara intra vena maupun sublingual, efek sampingnya yaitu dapat mengurangi preload, beban kerja jantung dan after load.
Antikoagulan
Heparin adalah anti koagulan pilihan utama, heparin bekerja memperpanjang waktu pembekuan darah, sehingga mencegah thrombus.
Trombolitik
Untuk melarutkan thrombus yang telah terbentuk di arteri koroner, memperkecil penyumbatan dan meluasnya infark, teombolitik yang biasa digunakan adalah streptokinase, aktifasi plasminogen jaringan (5-14) dan amistropletase
Analgetik.
Pemberian dibatasi hanya untukk pasien yang tidak efektif dengan pemberian nitrat dan antiloagulan, analgetik pilihan adalah morvin sulfat secara IV
Fokus Intervensi Keperawatan Infark Miokard Akut
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru.
Setelah dilakukan intervensi diharapkan pola nafas dapat efektif.
Kriteria hasil :
- Dispnea (-), takikardi (-), gelisah (-)
- Sesak nafas hilang
- RR = 18-24 x/menit
- N= 80-100 x/menit
a) Tinggikan kepala semi fowler
b) Berikan O2 tambahan sesuai advis
c) Pasang monitor TD, RR, dan N
d) Catat frekuensi pernafasan
e) Auskultasi bunyi nafas, catat area yang menurun
f) Observasi penyimpangan dada
g) Tekankan menahan dada dengan bantal selama nafas dalam/batuk batuk
Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard.
Setelah dilakukan intervensi diharapkan klien dapatmengontrol nyeri
Criteria hasil :
- Tampak rileks
- Skala nyeri berkurang
- Klien dapat istirahat
- TD = 110/80 mmHg – 130/90 mmHg
- Hasil EKG normal
- N= 80-100 x/menit
a) Berikan anti angina vasodilatator (nitrogliserin) penyebar adrenergic, antikoagulan, trombolitik, analgetik
b) Istirahatkan klien
c) Berikan O2 tambahan
d) Pantau hasil EKG ulang
e) Pantau dan observasi respon verbal dan non verbal terhadap nyeri.
Penurunan COP berhubungan dengan perubahan frekuensi, irama, konduksi elektrikal.
Setelah dilakukan intervensi diharapkan curah jantung adekuat.
Criteria hasil:
- Status hemodinamik
- Tidak ada sianosis
- Akral hangat
3. Heart failure
4. Cardiorespiratory arrest
5. Supraventricular tachycardia
6. Atrial flutter
7. Septic shock
8. Hypovolemic shock
9. Thrombophlebitis
10. Lymphadenitis
11. Angina pectoris
12. Unstable angina
13. Lymphangitis
14. Lymphedema
15. Vsd
16. Asd
17. Cardiomyopathy
18. Endocarditis
19. Cardiogenic shock
20. Claudicatio
21. Varices
22. Deep vein thrombosis
23. Mitral regurgitation
24. Mitral stenosis
25. Sinus tachycardia
26. Uncomplicated pulmonary tuberculosis
27. Tbc with HIV
28. Acute bronchitis
29. Bronchial asthma
30. Pneumothorax
31. Sars
32. Pneumonia
33. Atelectasis
34. Status asthmaticus
35. Bronchiolitis
36. Lung emphysema
37. Bronchiectasis
38. Copd
39. Pleurisy TBC
40. Aspiration pneumonia
41. Cystic fibrosis
42. Pleurisy lupus
43. Pleurisy cancer
44. Tbc with pneumothorax
45. Avian influenza
46. Lung abscess