Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

9
ESSENSIALISME DAN PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP MORALITAS OLEH : NURMAN PRAYOGI FILSAFAT PENDIDIKAN

Transcript of Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Page 1: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

ESSENSIALISME DAN PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP MORALITAS

OLEH : NURMAN PRAYOGIPGSD 3 D

2227132387

FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 2: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Indonesia adalah negara besar yang terkenal akan kehangatanya dan tata krama nya kepada para pendatang yang berkunjung ke negeri ini. negara yang sangat menjunjung

tinggi kebersamaan dan sopan santun. negara yang sangat memegang teguh nilai

nilai moralitas.Diatas adalah gambaran bangsa

Indonesia yang lalu. sehingga bangsa barat ingin menguasai negara ini, negara yang

selain orang-orangnya sopan, juga memiliki sumberdaya alam yang berlimpah. Berubah

seratus delapan puluh derajad. Saat ini bangsa ini mngalami kemunduran yang luar

biasa dalam bidang tatakrama dan sopan santun, yang sebenarnya justru itulah yang

seharusnya menjadi ciri khas bangsa ini, kini lenyap dan mulai terkikis oleh teknologi dan

kemajuan jaman.

Page 3: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

PERMASALAHAN MASYARAKAT INDONESIA YANG KEHILANGAN KEBUDAYAAN SEBAGAI CIRI KHAS BANGSA

Kebudayaan masyarakat Indonesia pada saat sekarang ini cukup memperihatinkan, dimana masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mempunyai karakteristik kebudayaannya. Hal ini, juga tidak bias dilepaskan dari era globalisasi yang

menimbulkan pemahaman baru pada masyarakat yang modernisasi. Globalisasi mempengaruhi berbagai aspek di

masyarakat, diantaranya: aspek social budaya dimana dengan adanya jaringan internet yang memudahkan

masyarakat berinteraksi. Globalisasi mengubah kehidupan di masyarakat dimana berakibat pada perubahan karakter

masyarakat itu sendiri. Perilaku yang banyak di jumpai pada masyarakat Indonesia pada saat ini seperti perilaku

kekerasan, tidak menghormati, tidak menghargai sesama, juga kurangnya budaya malu yang menimbulkan perpecahan, keresahan, dan ketidaknyamanan antara masyarakat untuk

bebas berinteraksi. Indonesia dikenal sebagai kebudayaan ketimuran yang

yang mengutamakan adab sopan santun seperti: rasa malu, gotong royong, saling menghormati, menghargai, serta

menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Tapi hal tersebut sudah tidak bisa dirasakan pada saat sekarang ini, karena

jarang sekali ditemukan budaya masyarakat Indonesia seperti itu terutama pada kalangan pelajar.

Page 4: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Banyaknya pengaruh dari luar mengakibatkan perubahan karakteristik yang ada pada masyarakat

Indonesia. Bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari banyaknya masyarakat yang lebih bersifat individualisme

dimana mereka lebih mementingkan diri sendiri, kebebasan, dan tanggung jawab bagi dirinya sendiri .

Contohnya saja banyaknya berita-berita tentang korupsi, tawuran antar warga, tawuran antar pelajar, serta

perebutan tanah untuk kepentingan pribadi dari pada kepentingan bersama, dan hal tersebut telah banyak

memakan korban jiwa.Globalisasi juga menyebabkan memudarnya

kebudayaan cara berpakaian masyarakat Indonesia. Seperti yang kita lihat masyarakat Indonesia terlebihnya para remaja sangat mengikuti trend an mode yang sedang

hangat, sehingga apa yang mereka lakukan dan pakai tidak sesuai dengan kebudayaan tersebut. Hal itulah yang

menyebabkan memudarnya nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Misalnya saja cara berpakaian masyarakat atau remaja Indonesia yang meniru cara berpakaian orang barat

yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.Budaya masyarakat Indonesia merupakan

karakteristik yang harus dipegang teguh. Pada saat ini kebudayaan masyarakat Indonesia mengalami krisis,

dimana masyarakat tidak mempunyai rasa ketertarikan kepada budayanya sendiri. Hal tersebut sangat

memprihatinkan, bangsa Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai beragam kebudayaan yang

seharusnya dilestarikan supaya tidak pudar.

Page 5: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Budaya merupakan aset bangsa yang sangat berharga, yang harus dipertahankan kelestariannya karena budayya bukan hanya peninggalan zaman dahulu tetapi juga merupakan warisan dari nenek moyang kita yang mencerminkan kararteristik masyarakat Indonesia yang tidak dapat dibeli oleh apapun dan oleh Negara manapun.

Oleh karena itu, peran dari semua masyarakat Indonesia terutama dikalangan keluarga perlu ditumbuhkan adab sopan santun. Adanya rasa saling merhargai sesama dan menghormati orang yang lebih tua , dan dari sinilah dimulai membentuk karakteristik masyarakat Indonesia dengan mengedepankan budaya malu dan gotong royong sebagai wujud persatuan dan kesatuan bangsa menuju masyarakat Indonesia yang berkarakter dan berbudaya. 

Page 6: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Sikap Terhadap Dampak Positif Globalisasi :

Memanfaatkan keunggulan alat komunokasi dengan sebaik – baiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan . Memanfaatkan keunggulan alat teknologi komputer dan lain sebagainya demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannya . Dalam melihat acara televisi harus dapat memilih mana yang baik dan mendukung proses pembelajaran diri .

Sikap Terhadap Dampak Negatif Globalisasi :

Memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa . Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah . Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa . Menggunakan produk dalam negeri Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan oranglain . Menggunakan waktu dengan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat

Page 7: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Peran pendidikan dalam pembentukan moralitas

Moralitas menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam pendidikan. Pendidikan secara popular disamakan dengan persekolahan yang lazim dikenal dengan pendidikan formal, Secara khusus, pendidikan moral memang sudah terimplementasi dalam beberapa mata pelajaran yang ada disekolah. seperti a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (c) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; (d) kelompok mata pelajaran estetika; (e) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Pendidikan moral bukan semata-mata masalah pengetahuan, tetapi harus diajarkan melalui perilaku dan . Suasana sekolah dan aturan-aturan yang berlaku harus mampu menjadi supporting system bagi penanaman nilai-nilai moral dan membentuk perilaku yang baik. Melihat fakta yang ada di Indonesia, semangat untuk membangun moralitas pelajar ini masih sangat rendah. Institusi sekolah yang diharapkan menjadi penanggung jawab pengganti utama generasi penerus, secara nyata belum banyak mendidik penalaran moral. Hal ini juga sangat dipengaruhi karena tolok ukur pendidikan kita adalah prestasi akademik. Sistem pendidikan kita semakin hari justru lebih mengedepankan prestasi daripada moralitas atau budi pekerti. Sebagai bangsa yang memegang prinsip-prinsip agama, seharusnya Indonesia lebih mudah dalam menanamkan moralitas melalui pendidikan agam

Page 8: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Penting bagi para pendidik menanamkan pendidikan budi pekerti karena memiliki manfaat sebagai berikut :

Pertama, moral merupakan penanda kualitas diri. Manusia jika bermoral baik maka manusia lain akan melihatnya sebagai pribadi yang memiliki kualitas baik. Karena dalam dirinya telah ditanamkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi pedoman dalam hidupnya.

Kedua, moral merupakan pengendali. Moral sebagai pengendali ialah sebagai perlindungan bagi kepentingan-kepentingan yang telah dilindungi agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan karena belum cukup kuat untuk melindungi dan menjamin, mengingat terdapat kepentingan-kepentingan yang tidak teratur.

Ketiga, moral merupakan pedoman hidup. Dalam kehidupan banyak hukum-hukum yang berlaku, dalam kehidupan juga banyak hal yang bersifat postif dan negatif. Maka diperlukan pedoman, atau pegangan dalam hidup ini agar segala perbuatan yang manusia lakukan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat

Page 9: Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)

Nilai pancasila sebagai kebudayaan masyarakat Indonesia Bangsa Indonesia yang dikenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut terhadap sesama mampu memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan Pancasila, hal ini terbukti dengan adanya pondok-pondok atau padepokan yang dibangun mencerminkan kebersamaan dan sifat manusia yang beradab. Pandangan hidup masyarakat yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.

Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal yang dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme. Demokrasi terletak dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan. Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai atau simbol. Hasil perkembangan kebudayaan Pancasila yang paling spektakuler adalah Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasa Indonesia, koneksi sosial antar etnis dan kebudayaan dapat terjalin dengan sangat baik. Kebudayaan adalah akar dari Pancasila karena di dalam Pancasila terkandung nilai kebudayaan, di mana nilai tersebut adalah nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa. perkembangan budaya itu sendiri harus sesuai dengan nilai Pancasila. Karena Pancasila mencerminkan kebudayaan kita, bangsa Indonesia.