Essay TBA Louisa Gusni Maygrecia sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssDAB 112...
-
Upload
vitrosa-yosepta-dede-sera -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Essay TBA Louisa Gusni Maygrecia sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssDAB 112...
PENTINGNYA TRANSPORTASI AIRIndonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau
dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia juga menempati peringkat ke-
empat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa), maka dapat
dibayangkan jika tanpa sarana transportasi air yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Kebutuhan transportasi air ini merupakan kebutuhan turunan (derived demand)
akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi
sekarang ini, transportasi air merupakan tulang punggung perekonomian nasional,
regional, dan lokal.
Sarana transportasi air memegang peranan yang sangat penting dalam aspek
sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.
Distribusi barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih mudah dan cepat bila
sarana transportasi air yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi
air dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di
Indonesia.
Pengertian transportasi air menurut kamus Bahasa Indonesia mendefinisikan
kapal sebagai kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut. Sedangkan di
dalam UU palayaran kapal di definisikan sebagai kendaraan air dengan bentuk dan jenis
tertentu yang di gerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik dan tenaga energi
lainnya termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah
permukaan air dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
Jenis angkutan air dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitu alat transportasi air
bermesin dan alat transportasi tidak bermesin. Alat transportasi yang dipakai di sungai,
di danau dan di laut antara lain, Kano, (sebuah perahu kecil dan sempit, yang biasanya
digerakkan dengan tenaga manusia, tapi juga lazim diberi layar. Kano biasanya lancip
pada kedua ujungnya dan terbuka di bagian atasnya), rakit (susunan benda yang
mengapung yang datar untuk perjalanan di atas air; dan merupakan
rancangan perahu paling dasar, yang cirinya tak memiliki lambung), perahu, dan kapal.
Sebelum mesin uap ditemukan, kapal digerakkan dengan layar dan dayung. Jadi
orang dulu berlayar bergantung pada angin, sehingga untuk berlayar memerlukan
waktu yang lama sekali. Sekarang kapal sudah digerakkan dengan mesin diesel, mesin
1
uap dan ada kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir. Menurut fungsinya, ada
bermacam-macam jenis kapal :
1. Kapal barang, kapal khusus untuk mengangkut barang-barang seperti mobi,
beras, kontainer, dan sebagainya.
2. Kapal penumpang, kapal khusus untuk mengangkut penumpang.
3. Kapal tanker, kapal khusus untuk mengangkut minyak, gas pelumas, solar,
bensin.
4. Kapal perang, kapal khusus digunakan oleh angkatan laut untuk berperang.
Kapal jenis ini dilengkapi dengan senjata-senjata dan meriam. Bahkan ada
kapal yang dapat digunakan untuk mengangkut pesawat.
5. Kapal tunda, kapal yang digunakan untuk memandu kapal-kapal besar waktu
masuk ke pelabuhan atau keluar pelabuhan.
6. Kapal ikan/kapal nelayan, kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk
menangkap ikan.
7. Kapal riset, kapal yang digunakan oleh para ahli atau peneliti untuk meneliti
kehidupan laut.
Secara teknis, karakteristik angkutan/transportasi air memberikan keunggulan
kepada moda tersebut untuk bersaing dengan moda lain. Keungggulan-keunggulan
tersebut antara lain:
1. Pada daerah yang mempunyai sungai yang bisa digunakan untuk transportasi,
maka tidak perlu dibangun infrastruktur baru selain dermaga bongkar muat
karena telah tersedia secara alami.
2. Infrastruktur sungai hanya perlu di pelihara dengan biaya yang murah sehingga
kapasitas infrastruktur umum nya akan mencukupi.
3. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil (remote area) di mana
konstruksi jalan belum atau mahal untuk di bangun.
4. Mempunyai tingkat keselamatan yang lebih tinggi di bandingkan angkutan jalan
dari aspek kecepatannya yang rendah, terutama bila di lengkapi dengan peralatan
keselamatan yang memadai.
5. Amat cocok untuk angkutan wisata, seperti yang sudah mulai di kembangkan.
6. Mampu mengangkut dengan volume besar, sepanjang kedalaman dan lebar alur
sesuai dengan kapal yang di gunakan.
2
7. Penggunaan bahan bakar lebih efisien, walaupun semakin tinggi kecepatan kapal
penggunaan bahan bakar akan meningkat secara eksponensial, sehingga angkutan
perairan lebih sesuai untuk barang dengan nilai rendah dan volume besar.
Pada sisi lain karakteristik angkutan perairan juga mempunyai kelemahan antara
lain:
1. Mempunyai hambatan alam (tergantung pada kedalaman dan kelebaran alur).
2. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai.
3. Kecepatan relatif lebih rendah.
4. Tingkat reliabilitas kurang terjaga.
5. Kurang fleksibel karena jangkauan daerah (catchment area) yang kecil di
sepanjang aliran alur saja.
6. Aksesibiltas rendah karena terkadang sulit dijangkau dari jalan.
7. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity.
8. Investasi tinggi untuk kapal baru.
9. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan penumpang.
10. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi.
11. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit berlayar dengan sarana
bantu navigasi yang terbatas.
Angkutan perairan daratan bisa berkembang bila ada faktor-faktor lain yang
mendukung, seperti:
1. Kemacetan di jalan raya.
2. Disediakan fasilitas pergudangan di atas air (gudang yang mengambang).
3. Efisiensi angkutan perairan daratan ditingkatkan.
4. Terjadi peningkatan biaya pada transportasi jalan raya.
Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktifitas hubungan antara
masyarakat dari pulau yang satu dengan pulau yang lainnya, hal ini juga menyebabkan
bahwa bangsa indonesia mendapat julukan sebagai bangsa pelaut, karena mereka telah
terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara.
Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-
kapal sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada
relief-relief Candi Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar
3
sampai ke Pulau madagaskar (Afrika). Juga pembuatan perahu Pinisi yang dilakuan oleh
bangsa Makassar di Sulawesi Selatan.
Teknologi pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat
pesat setelah mendapat pengaruh asing. Dari para pelaut asing itulah bangsa Indonesia
memperoleh tambahan pengetahuan teknologi navigasi dan pelayaran, sehingga
akhirnya Indonesia memiliki Idustri kapal yang modern.
Industri perkapalan berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal.
Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industri yang merancang dan membangun
kapal sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran laut
Nasional Indonesia (PT. PELNI). Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL
Indonesia. Perusahaan ini merupakan sebuah BUMN. Pendiri perusahaan kapal ini telah
dirintis sejak tahun 1823, yaitu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian
bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur General Hindia belanda V.D.
Capellen. Nama perusahan itu adalah NV. Nederlandsch Indische Industrie.
Pada tahun 1849, sarana perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai terwujud di
daerah Ujung, surabaya. namun pada tahun 1893 pemerintah Hindia Belanda mengganti
nama menjadi Marine Establishment (ME). ME berfungsi sebagai sebuah pabrik
pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada masa pendudukan jepang, ME tidak berubah
fungsi dan tetap menjadi bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapal angkatan laut
tentara Jepang dibawah pengawasan Kaigun. Tetapi pada masa perang kemerdekaan,
ME kembali dikuasai Belanda dan baru diserahkan pada Indonesia pada tanggal 27
Desember 1949. Sejak saat itu nama perusahaan kapal laut tersebut diubah menjadi
Penataran Angkatan Laut (PAL).
Pada athun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum) PAL.
3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1981 bentuk badan usaha Perum PAL diubah
menjadi perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie (saat itu menjabat sebagai
menristek). PT. PAL memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan, kapal
niaga, kapal perang, tugboat, tanker, kapal penumpang dan kapal riset. Kapal riset
buatan PT. PAL adalah kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI.
Sementara itu upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam bidang
trasportasi laut antara lain merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur
yang ada, seperti pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang, perbaikan
pelabuhan-pelabuhan laut, terminal peti kemas dan dermaga-dermaga. hal itu bertujuan
4
untuk lebih memperlancar lalu lintas antar pulau, meningkatkan perdagangan domestik
dan internasional Indonesia.
Perbedaan hasil produksi atau komoditi barang dari satu daerah dengan daerah
lainnya memicu terjadinya perpindahan atau pergerakan barang untuk dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Sementara adanya perpindahan atau pergerakan (movement) dari
penumpang dan barang merupakan dasar terjadinya perdagangan. Adannya bisnis
perdagangan baik di dalam maupun luar negeri (Export & Import) mempengaruhi
permintaan jasa angkutan laut di Indonesia karena angkutan laut menjadi pilihan
sebagian besar masyarakat Indonesia dalam melakukan aktivitas pengiriman barang.
Produksi angkutan laut Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, seiring
meningkatnya produksi laut Indonesia maka jumlah muatan yang tersedia untuk
angkutan laut juga semakin bertambah setiap tahunnya, seperti terlihat pada grafik berikut
ini:
Gambar 1. Jumlah Produksi Angkutan Laut Indonesia
Seperti terlihat pada grafik tersebut setiap tahunnya produksi angkutan laut
Indonesia terus meningkat baik untuk di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan
produksi angkutan laut yang meningkat jumlah muatan yang tersedia untuk angkutan
laut juga meningkat pada setiap tahunnya pada akhir tahun 2009 jumlah total muatan
yang tersedia mencapai 836,668,838 ton. Pertumbuhan produksi angkutan laut
Indonesia, seperti tampat pada grafik 2 dibawah ini:
5
Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Angkutan Laut Indonesia
Meskipun sempat turun pada tahun 2006 – 2008 karena krisis ekonomi yang
terjadi di dunia, namun tidak sampai minus (-) dan pada akhirnya pertumbuhan
produksi angkutan laut Indonesia kembali naik pada tahun 2009 seiring membaiknya
perekonomian dunia dengan tingkat pertumbuhan mencapai 7.43%. Permintaan akan
jasa transportasi laut tidak hanya terbatas pada pengiriman barang tetapi juga pada jasa
penyeberangan penumpang. Mengingat indonesia adalah negara kepulauan yang
wilayah daratannya dipisahkan oleh wilayah lautan yang luas, maka dibutuhkan jasa
penyeberangan dengan angkutan laut. Permintaan akan jasa penyeberangan dengan
transportasi laut bisa dikatakan sangat tinggi, terlihat dengan banyaknya jumlah
penumpang pada setiap tahunnya.
Gambar 3. Jumlah Penumpang Transportasi Laut di Indonesia
6
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan (demand) akan
transportasi laut. Faktor-faktor tersebut, antara lain:
a. Faktor Ekonomi
Perkembangan GDP (Gross Domestik Product) suatu negara.
Kondisi perdagangan di dalam dan luar negeri.
Kebijakan ekonomi (tarif pajak, bunga dll) yang dikeluarkan.
Struktur ekonomi.
b. Faktor Politik
Terjadinya peperangan.
Adannya aliansi politik (MEC, APEC, ASEAN dll).
Preference terhadap negara tertentu.
c. Faktor Teknologi
Teknologi transportasi laut.
Teknologi telekomunikasi.
Transportasi yaitu perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan alat pengangkutan. Kelancaran proses transportasi dipengaruhi oleh
kondisi ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. Jalan dan jembatan termasuk
sebagai suatu prasarana pasif yang yang mendukung lancarnya transportasi di suatu
daerah. Daerah pedesaan, masih sangat terbatas dalam ketersediaan maupun
kelancaran sarana dan prasarana transportasinya.
Pada dasarnya, transportasi merupakan suatu tolak ukur interaksi keruangan
antar wilayah dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan
suatu wilayah. Selain itu, transportasi juga berperan menunjang keberhasilan
pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat, tak
terkecuali di daerah pedesaan. Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa
dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat.
Arti kata sarana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu, alat,
maupun media yang dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai maksud dan
tujuandalam suatu proses. Sarana yang dimaksud dalam transportasi air sebagai contoh
adalah:
a. Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb)
seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar
7
untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris,
dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad
lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.
b. Feri, adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai
peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai,
membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil
dibandingkan jembatan atau terowong.
Sedangkan arti kata prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama dalam terselanggarakannya suatu proses. Prasarana dalam transportasi air salah
satu contohnya adalah pelabuhan.
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan
membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga
disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula
disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.
Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut.
Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal
penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.
Klasifikasi pelabuhan perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai,
Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera.
Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi :
1. Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter).
2. Perlindungan dari angin, ombak, dan petir.
3. Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk.
4. Galangan kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan
membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line,
pesawat barang atau penumpang.
Jika kita ingin memajukan transportasi air di Indonesia, maka Pemerintah harus
menaruh perhatian yang besar pada pembangunan infrastruktur bangunan air, sepeti
pelabuhan. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah terus melakukan upaya
peningkatan pelayanan dan juga pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur yang sudah
ada tersebut. Selain membangun berbagai infrastruktur bagi transportasi air,
8
Pemerintah kiranya juga perlu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau,
sehingga mudah diakses oleh masyarakat-masyarakat yang kurang mampu.
9