Essay, Iron Stock

2
Benarkah Mahasiswa Menjadi Iron Stock dari Suatu Bangsanya? Telur-ulat-kepompong-kupu-kupu, bukankah semua oranag tahu akan siklus hidup sang kupu-kupu cantik ini. kupu-kupu, belalang, padi, jagung dan semua jenis mahluk hidup yang tercipta memilki suatu siklus hidupnya masing-masing. Begitupun kita, manusia. Mulai dari embrio, bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. bukankah kita akan mengalami siklus tersebut. Ya, bisa dibayangkan jika siklus itu tidak ada, dari tahun ke tahun dari windu ke windu bahkan dari abad ke abad kita akan mengalami satu titik jenuh karena kita hanya disitu-situ saja. Pernakah berpikir jika para lansia yang menjabat sebagai abdi negara terus-terusan bekerja, dan bisakah kita berpikir? Adakah kemajuan akan pekerjaannya, sedangkan motor penggeraknya hanya “otak” itu-itu saja. Nampaknya, inilah alasan tuhan untuk mengadakan siklus hidup untuk mahluk hidupnya. Agar kita bisa berubah, agar kita bisa berkembang dan agar setiap insan yang dilahirkan di dunia ini dapat melakukan hal-hal yang baik bahkan hal-hal terbaik yang bisa dilakukan untuk dirinya, keluarganya dan sekitar. Jika kita tarik satu isu, benarkah pemuda khusunya mahasiswa menjadi generasi harapan dari suatu bangsa, atau bisa kita bilang sebagai iron stock sutau bangsa? Jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung dari pribadi pemuda tersebut, akan membawa dirinya sebagai generasi yang diharapkan suatu bangsa ataukah hanya menjadi pemuda yang tidak diharapkan bangsanya, dan untuk manjadi pemuda yang diharapkan suatu bangsa tidaklah sulit dan juga tidaklah mudah. Banyak hal yang harus kita lakukan untuk menjadi pemuda yang benar-benar diinginkan oleh negara, menjadi pemuda-pemuda yang diharapkan suatu bangsanya. Menyangkut siklus hidup yang sudah disinggung di awal, pemuda atau khususnya mahasiswa seperti kita sekarang, akan mengalami siklus menjadi pribadi yang “dewasa” yang sesunggunhnya. Kita menjadi satu- satunya harapan ibu pertiwi untuk bersama-sama menjadi masinis dari kereta yang bernama “Indonesia”. Kita dalah satu-satunya harapan akan melaju kemana kereta ini, akan di apakan kereta ini. jawabannya ada pada mahasiswa sekarang. Iron stock, seharusnya menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawab yang besar yang harisnya dipegang teguh pada tiap-tiap mahasiswa di bangsa kita. Mahasiswa harusnya sadar betul akan perannya sebagai iron stock ini, ketika semua mahasiswa sadar dan benar-benar paham akan tanggung jawabnya ini, maka kemungkinan terburuk bahwa mahasiswa menjadi generasi yang tidak diharapkan oleh bangsanya pun tidak akan ada. Jika ditanya, bagaimanakah memulai untuk menjadi mahasiswa yang diharapkan oleh bangsanya. Jawabannya ada di hati dan nurani kita masing-masing. Adakah secercah niatan untuk membangun dan memerdekakan

description

tentang fungsi mahasiswa

Transcript of Essay, Iron Stock

Page 1: Essay, Iron Stock

Benarkah Mahasiswa Menjadi Iron Stock dari Suatu Bangsanya?

Telur-ulat-kepompong-kupu-kupu, bukankah semua oranag tahu akan siklus hidup sang kupu-kupu cantik ini. kupu-kupu, belalang, padi, jagung dan semua jenis mahluk hidup yang tercipta memilki suatu siklus hidupnya masing-masing. Begitupun kita, manusia. Mulai dari embrio, bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. bukankah kita akan mengalami siklus tersebut.

Ya, bisa dibayangkan jika siklus itu tidak ada, dari tahun ke tahun dari windu ke windu bahkan dari abad ke abad kita akan mengalami satu titik jenuh karena kita hanya disitu-situ saja. Pernakah berpikir jika para lansia yang menjabat sebagai abdi negara terus-terusan bekerja, dan bisakah kita berpikir? Adakah kemajuan akan pekerjaannya, sedangkan motor penggeraknya hanya “otak” itu-itu saja.

Nampaknya, inilah alasan tuhan untuk mengadakan siklus hidup untuk mahluk hidupnya. Agar kita bisa berubah, agar kita bisa berkembang dan agar setiap insan yang dilahirkan di dunia ini dapat melakukan hal-hal yang baik bahkan hal-hal terbaik yang bisa dilakukan untuk dirinya, keluarganya dan sekitar.

Jika kita tarik satu isu, benarkah pemuda khusunya mahasiswa menjadi generasi harapan dari suatu bangsa, atau bisa kita bilang sebagai iron stock sutau bangsa?

Jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung dari pribadi pemuda tersebut, akan membawa dirinya sebagai generasi yang diharapkan suatu bangsa ataukah hanya menjadi pemuda yang tidak diharapkan bangsanya, dan untuk manjadi pemuda yang diharapkan suatu bangsa tidaklah sulit dan juga tidaklah mudah. Banyak hal yang harus kita lakukan untuk menjadi pemuda yang benar-benar diinginkan oleh negara, menjadi pemuda-pemuda yang diharapkan suatu bangsanya.

Menyangkut siklus hidup yang sudah disinggung di awal, pemuda atau khususnya mahasiswa seperti kita sekarang, akan mengalami siklus menjadi pribadi yang “dewasa” yang sesunggunhnya. Kita menjadi satu-satunya harapan ibu pertiwi untuk bersama-sama menjadi masinis dari kereta yang bernama “Indonesia”. Kita dalah satu-satunya harapan akan melaju kemana kereta ini, akan di apakan kereta ini. jawabannya ada pada mahasiswa sekarang.

Iron stock, seharusnya menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawab yang besar yang harisnya dipegang teguh pada tiap-tiap mahasiswa di bangsa kita. Mahasiswa harusnya sadar betul akan perannya sebagai iron stock ini, ketika semua mahasiswa sadar dan benar-benar paham akan tanggung jawabnya ini, maka kemungkinan terburuk bahwa mahasiswa menjadi generasi yang tidak diharapkan oleh bangsanya pun tidak akan ada.

Jika ditanya, bagaimanakah memulai untuk menjadi mahasiswa yang diharapkan oleh bangsanya. Jawabannya ada di hati dan nurani kita masing-masing. Adakah secercah niatan untuk membangun dan memerdekakan indonesia secara seutuh-utuhnya. Jika rasa itu ada dan masih ada, kembalilah menjadi pribadi mahasiswa yang lurus, dan bulatkan tekad mulai dari sekarang bahwa saya, dia, mereka, dan kita adalah layak menjadi generasi harapan suatu bangsa.

Jika hati dan nurani sudah terpanggil, niatan sudah luruslalu apa mau dikata, kaki, pikiran, otak, sikap, tubuh dan raga ini seakan-akan ter setting untuk menjadi generasi yang benar-benar layak dan diharapkan oleh bangsanya, apapun dan bagaimanapun bentuknya.Kami Poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Kami Poetra dan poetri Indonesia mengaku mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Masihkah kita ingat dengan penggalan diatas tersebut? Tak terasakah rasa kobaran semangat para pemuda-pemuda di tahun tahun lalu? Sungguh,

Sangat terasa bukan? Sadarkah? Kemerdekaan kita yang bertepatan tanggal 17 Agustus 1945, bukan tidak mungkin berasal dari peran pemuda nya saat itu, ingatkah ketika kita dulu belajar Ilmu Pelajaran Sosial sewatu Sekolah Dasar, dimana banyak perkumpulan jong jong di Indonesia, untuk mengumpulkan pemuda-pemudanya dalam diskusi bermanfaat yang akhirnya bisa membawa kemerdekaan Indonesia.

Jika kita yakin kita bisa menjadi generasi harapan seperti mereka dahulu maka kita pasti akan bisa. Jika hati sudah terpanggil maka apalagi yang kau ragukan. Selagi masih banyak tangn yang terbuka untuk menggengam erat tangan yang lain, kenapa tidak kita lakukan, kenapa tidak kita satukan untuk menjadi generasi yang benar-benar diharapkan oleh bangsanya. Mari kita mulai berjabat tangan dan katakan kami siap, kami yakin dan kami mampu untuk menjadi mahasiswa penerus bangsa.

Satu lagi, jangan pernah keluar kata ragu, tapi katakanlah kita yakin bisa, apapun rintangannya apapun hambatannya, yakin dan yakinlah, karena kita memiliki satu impian yaitu membangun untuk negeri. [utisolichah-5112100215]