Essay Fiksasi Nitrogen

3
Nama : Nurul Aeni Amalia Nurjanah NIM : 11412052 Mikrobiologi Dasar (BM-4026) Rekayasa Pertanian Nitrogen merupakan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman (Purwaningsih, 2009). Selain itu, nitrogen merupakan komponen dalam molekul protein, purin, pirimidin dan porfirin. Purin dan pirimidin merupakan basa nitrogen yang penting dalam pembentukan DNA dan RNA. Porfirin berperan dalam pembentukan klorofil (Nurhayati, 2006). Namun terkadang tanaman mengalami defisiensi nitrogen padahal kadar nitrogen diatmoser mencapai 80%. Hal ini dapat terjadi Karena nitrogen di udara tersedia dalam bentuk N 2 sedangkan tanaman tidak dapat langsung menggunakan N 2 melaikan dalam bentuk ion nitrat ataupun nitrit. Oleh karena itu dibutuhkan bakteri pemfiksasi nitrogen untuk mengubah N 2 menjadi nitrit ataupun nitrat (Campbell et al, 2002). Fiksasi nitrogen dapat terbagi menjadi fiksasi simbiotik dan nonsimbbiotik. Fiksasi nonsimbiotik dilakukan oleh bakteri yang hidup bebas dan mandiri dalam tanah seperti Clostridium pasturianum dan Azotobacter (Pelczar dan Chan 2006). Fiksasi simbiotik dapat terjadi karena interaksi antara tanaman dan bakteri rhizosfer dan endofit (Munif dan Awaludin, 2011). Proses perkecambahan tanaman membutuhkan unsur nitrogen sebagai penyusun cadangan makanan, penyusun hormone dan enzim (Taiz dan Zeiger, 2010). Perkecambahan ditandai dengan pertumbuhan embrio setelah terjadi imbibisi atau penyerapan

Transcript of Essay Fiksasi Nitrogen

Page 1: Essay Fiksasi Nitrogen

Nama : Nurul Aeni Amalia Nurjanah

NIM : 11412052

Mikrobiologi Dasar (BM-4026)

Rekayasa Pertanian

Nitrogen merupakan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Nitrogen berperan

dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman (Purwaningsih, 2009). Selain itu,

nitrogen merupakan komponen dalam molekul protein, purin, pirimidin dan porfirin. Purin

dan pirimidin merupakan basa nitrogen yang penting dalam pembentukan DNA dan RNA.

Porfirin berperan dalam pembentukan klorofil (Nurhayati, 2006). Namun terkadang

tanaman mengalami defisiensi nitrogen padahal kadar nitrogen diatmoser mencapai 80%.

Hal ini dapat terjadi Karena nitrogen di udara tersedia dalam bentuk N2 sedangkan tanaman

tidak dapat langsung menggunakan N2 melaikan dalam bentuk ion nitrat ataupun nitrit. Oleh

karena itu dibutuhkan bakteri pemfiksasi nitrogen untuk mengubah N2 menjadi nitrit

ataupun nitrat (Campbell et al, 2002).

Fiksasi nitrogen dapat terbagi menjadi fiksasi simbiotik dan nonsimbbiotik. Fiksasi

nonsimbiotik dilakukan oleh bakteri yang hidup bebas dan mandiri dalam tanah seperti

Clostridium pasturianum dan Azotobacter (Pelczar dan Chan 2006). Fiksasi simbiotik dapat

terjadi karena interaksi antara tanaman dan bakteri rhizosfer dan endofit (Munif dan

Awaludin, 2011).

Proses perkecambahan tanaman membutuhkan unsur nitrogen sebagai penyusun

cadangan makanan, penyusun hormone dan enzim (Taiz dan Zeiger, 2010). Perkecambahan

ditandai dengan pertumbuhan embrio setelah terjadi imbibisi atau penyerapan air. Pada

saat imbibisi kandungan air akan meningkat dengan cepat kemudian melambat. Metabolism

jaringan aktif dan memproduksi giberelin. Giberelin akan berdifusi kedalam lapisan aleuron

yang mengeliligi endosperma dan mengaktifkan amylase, protease, dan lipase untuk

mencerna dan menggunakan cadangan makanan untuk pertumbuhan. Sel-sel endos[erma

akan terurai menjadi bentuk-bentuk terlarut. Setelah itu terjadi pembentukan sitokonin dan

auksin terbentuk memicu pertumbuhan embrio dan pembelahan sel (Ai et al, 2010).

Peranan nitrogen pada perkecambahan adalah sebagai penyusun cadangan

makanan, hormone, enzim dan protein. Saat terjadi defisiensi nitrogen maka

Page 2: Essay Fiksasi Nitrogen

perkecambahan akan terhambat (Taiz dan Zeiger, 2010). Defisiensi nitrogen pada tanaman

dewasa ditandai dengan terjadinya klorosis pada daun yang kemudian menjadi kuning dan

menyebabkan kerontokan. Gejala defisiensi nitrogen akan menyebabkan terbentunya

antosianin pada batang, tulang daun, tangkai daun sehingga berwarna merah dan ungu.

Pada daun muda defisiensi menyebabkan daun lebih kaku dan kurang berkembang. Selain

itu, defisiensi nitrogen menyebabkan proses pembelahan sel terhambat dan mengakibatkan

terhambatnya pertumbuhan tanaman (Rasyid, 2010).

Daftar Pustaka

Ai, Nio Song, Sri Mariyati Tondais, Regina Butarbutar. 2010. Evaluasi Indiaktor Toleransi

Cekaman Kekeringan Pada Fase Perkecambahan Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Biologi

XIV (1) : 50 - 54

Campbell, N.A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi Edisi kelima. Jakarta:

Erlangga

Munif, Abdul dan Awaludin Hipi. 2011. Potensi Bakteri Endofit dan Rhizosfer dalam

Meningkatkan Pertumbuhan Jagung. Seminar Nasional Serelia

Nurhayati, Heti. 2006. Isolasi dan Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Non Simbiotik dari

Lahan Kering Masam. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri (UIN) Malang.

Pelczar, M.J., dan Chans. 2006. Analisis Mikroba dan Inokulasi. Jakarta: UI Press

Purwaningsih, Is sulistyati. 2009. Pengaruh Penambahan Nutrisi Terhadap Efektifitas

Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Enceng Gondok (Eichhornia crassipes)

Terhadap Limbah Orto-Klorofenol . Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 3, No. 1, 2009

Rasyid, Burhanudin. 2010. Respon Tanaman Jagung (Zea mays) pada Berbagai Regim air

Tanah dan Pemberian Pupuk Nitrogen. Prosiding Pekan Serealia Nasional.

Taiz, L. dan E. Zeiger. 2010. Plant Physiology Fifth Edition. California: Sinauer