ESP dan Content-Based Approach

download ESP dan Content-Based Approach

of 10

description

Dokumen berisi makalah tentang ESP (English for Specific Purposes) dan Content-Based Approach (Pembelajaran Berbasis Konten). Dokumen ditulis dalam Bahasa Indonesia

Transcript of ESP dan Content-Based Approach

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPembelajaran bahasa asing dapat menjadi sangat efektif jika disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. Artinya, sebuah bahasa asing seharusnya dipelajari sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Bahkan para guru dan pelajar bahasa telah menyadari bahwa pelajaran akan jauh lebih menarik jika disajikan secara spesifik pada satu konteks terlepas dari metode apa yang digunakan. Teoritikus telah menganjurkan untuk mulai menggunakan materi otentik yang relevan dengan kebutuhan bahasa siswa seperti teks (baik tertulis maupun lisan) yang sebenarnya dibuat untuk suatu tujuan tertentu, bukan untuk untuk proses pembelajaran bahasa. Teks biasanya mencakup hal-hal seperti tata bahasa, karakteristik wacana, dsb sehingga cocok untuk digunakan sebagai bahan ajar. Selain itu, konten yang digunakan juga bisa menjadi bahan yang efektif dalam proses pembelajaran bahasa karena pada dasarnya pembelajaran berbasis konten merupakan kombinasi antara konten dan pembelajaran bahasa.Oleh karena itu, kami (kelompok 7) akan menyajikan materi yang berjudul Bahasa Inggris untuk Tujuan Tertentu (English for Specific Purposes) dan Pembelajaran Berbasis Konten (Content-Based Approach). Dalam materi ini, secara khusus kami akan membahas tentang pembelajaran berbasis konten, alasan menggunakan pembelajaran berbasis konten, gambaran sederhana, konten yang bisa digunakan, manfaat, potensi masalah yang mungkin dihadapi dalam pembelajaran berbasis konten.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimanakah metode pembelajaran berbasis konten?2. Apa alasan menggunakan pembelajaran berbasis konten?3. Bagaimanakah gambaran pembelajaran berbasis konten?4. Konten apa sajakah yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis konten?5. Apa manfaat menggunakan pembelajaran berbasis konten?6. Potensi masalah apa yang mungkin dihadapi dalam pembelajaran berbasis konten? C. Tujuan1. Untuk mengetahui apa itu metode pembelajaran berbasis konten;2. Untuk mengetahui dasar penggunaan pembelajaran berbasis konten;3. Untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran berbasis konten;4. Untuk mengetahui konten-konten yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis konten;5. Untuk mengetahui manfaat pembelajaran berbasis konten;6. Untuk mengetahui potensi masalah yang mungkin mucul dalam pembelajaran berbasis konten.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Permbelajaran Berbasis KontenDalam pembelajaran berbasis konten, kegiatan pembelajaran disesuaikan untuk menstimulasi atau mendorong siswa untuk berpikir, belajar, dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang diajarkan. Metode ini biasanya mengintegrasikan pembelajaran dengan keempat kemampuan berbahasa. Misalnya, seorang guru menggunakan materi otentik untuk kemampuan membaca. Dengan menggunakan materi tersebut, maka siswa tidak hanya harus memahami informasi yang terkandung di dalamnya, tetapi juga harus menginterpretasi dan mengevaluasinya. Jadi, siswa diarahkan untuk melatih kemampuan-kemampuan berbahasa mereka sehingga mereka akan siap untuk menghadapi tugas-tugas akademik mereka.Pembelajaran berbasis konten memiliki beberapa implikasi bagi para pengajar atau guru bahasa. Menurut Brinton, Snow, dan Wesche (1986), para pengajar diminta untuk menjadikan konten sebagai media dalam memilih dan menetapkan elemen bahasa yang akan diajarkan. Peneliti lain seperti Scarcella dan Oxford (1992) berpendapat bahwa dalam pembelajaran berbasis konten siswa berlatih untuk semua kemampuan berbahasa. Sedangkan Mohan (1986) berargumen bahwa segala model pembelajaran bahasa yang hanya fokus kepada pengajaran bahasa dan mengabaikan konteks di mana siswa akan menggunakan bahasa tersebut tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan para siswa tersebut.Dalam pembelajaran berbasis konten, tujuan utama guru yaitu untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berkomunikasinya. Artinya, siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa secara efektif dan tepat pada berbagai bidang seperti sosial, akademik, dan profesional. Short (1971) dan Mohan (1979) berpendapat bahwa tujuan lain dari pembelajaran berbasis konten yaitu untuk memperkenalkan konsep dan istilah-istilah yang relevan dengan bidang yang siswa tuju, memberi informasi tentang konten yang dipelajari, dan untuk mengajarkan strategi-strategi tertentu dalam mempelajari writing (menulis), reading (membaca), atau pelajaran-pelajaran lainnya dengan menggunakan materi yang menarik.

B. Alasan Menggunakan Pembelajaran Berbasis KontenAda beberapa alasan untuk mengapa perlu menerapkan pembelajaran berbasis konten. Para pelopor English For Specific Purposes (Bahasa Inggris Untuk Tujuan Tertentu) menekankan bahwa untuk memaksimalkan pembelajaran bahasa, silabus musti disesuaikan dengan di mana siswa akan mengaplikasikan bahasa tersebut. Dengan kata lain, fokus pembelajaran bahasa yaitu pada konteks di mana bahasa tersebut akan digunakan. Meskipun para siswa tidak selalu memiliki kebutuhan dan minat yang sama, namun penggunaan konten yang relevan akan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga permbelajaran bahasa tersebut akan lebih efektif.Pembelajaran berbasis konten menerapkan asas pendidikan di mana pembelajaran musti dimulai dari apa yang telah diketahui siswa tentang materi dan ilmu bahasa yang hendak dicapai. Hal penting lainnya dalam pembelajaran bahasa asing ialah bahwa bahasa musti dipelajari sesuai dengan konteks. Dengan fokus kepada konteks penggunaan bahasa yang hendak dicapai, maka pelajar akan mampu menggunakan bahasa tersebut secara efektif dan dengan tata bahasa yang benar. Dalam hipotesisnya, Krashen (1985) berpendapat bahwa syarat untuk sukses dalam pembelajaran bahasa yaitu dengan memahami input itu sendiri. Selain itu, input tersebut juga musti mengandung elemen-elemen baru yang hendak dipelajari sehingga dapat dipahami. Scarcella dan Oxford (1992) juga meyakini bahwa pembelajaran berbasis konten sangat berguna untuk semua tingkatan, namun jenis kontennya musti sesuai dengan tingkat kecakapan siswa.

C. Gambaran Sederhana tentang Pembelajaran Berbasis Konten1. Persiapana. Guru memilih materi yang sesuai minta siswa;b. Guru mencari beberapa sumber referensi seperti buku, website, audio, video, dan sebagainya.2. Proses Pembelajarana. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok ditugaskan untuk melakukan sebuah penelitian kecil dan mencari sumber informasi yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas tersebut;b. Kemudian guru membentuk kelompok baru yang terdiri atas siswa-siswa yang memiliki sumber informasi berbeda sehingga mereka dapat berbagi dan membandingkan informasi yang telah mereka peroleh.c. Tekahir, masing-masing kelompok melaporkan atau mempresentasikan hasil yang telah mereka capai.

D. Konten yang Bisa Digunakan dalam Pembelajaran Berbasis KontenBerikut ini merupakan pendapat dari para ahli tentang konten yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis konten:1. Curtain dan Pesola (1994) mendefinisikan pembelajaran berbasis konten sebagai konsep kurikulum pembelajaran bahasa asing yang disesesuaikan dengan kemampuan siswa.2. Genesee (1994) berpendapat bahwa konten dalam pembelajaran berbasis konten tidak musti bersifat akademik. Konten tersebut bisa berupa teks yang menarik bagi siswa.3. Menurut Met (1991), konten dalam pembelajaran berbasis konten merupakan materi yang sesuai dan dibutuhkan oleh siswa, serta membahas hal-hal lain selain pembelajaran bahasa.4. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran berbasis konten bukan hanya konten itu sendiri, tapi siswa juga diminta untuk menganalisa, menulis, dan berbicara tentang konten konten tersebut (Eskey, 1997)

E. Manfaat Pembelajaran Berbasis KontenManfaat pembelajaran berbasis konten adalah sebagai berikut:1. Dengan pembelajaran berbasis konten, pelajaran bahasa menjadi lebih menarik dan memotivasi. Para siswa dapat menggunakan bahasa untuk tujuan tertentu sehingga mereka lebih madiri dan percaya diri.2. Siswa dapat menambah pengetahuannya dengan pembelajaran berbasis konten dengan adanya umpan balik dari pembelajaran berbasis konten tersebut.3. Pembelajaran berbasis konten banyak digunakan dalam pelajaran Bahasa Inggris untuk Tujuan Akademik (English for Academic Purposes). Pembelajaran berbasis konten membantu siswa mengembangkan kemampuan belajarnya seperti dalam membuat catatan kecil, meringkas, atau mengambil kata kunci dari teks yang dipelajari.4. Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Dengan mengevaluasi dan mengolah kembali informasi itu, siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya.5. Siswa juga bisa mengembangkan kemampuan bekerja samanya sehingga baik untuk hubungan sosialnya.

F. Masalah yang Mungkin Dihadapi dalam Penerapan Pembelajaran Berbasis KontenAda beberapa masalah yang mungkin dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis konten. Berikut di antaranya:1. Beberapa siswa mungkin kebingungan atau bahkan merasa bahwa kemampuan berbahasanya tidak berkembang karena pembelajaran berbasis konten tidak secara jelas terpusat pada pembelajaran bahasa. Dalam menghadapi masalah seperti ini, guru musti memperjelas fokus pembelajaran bahasa (language focus) yang disertai dengan beberapa latihan.2. Siswa lebih menyukai menggunakan bahasa pertama mereka dalam proses pembelajaran karena pelajaran tidak secara jelas terpusat pada pelajaran bahasa. Oleh karena itu, siswa musti diingatkan mengapa dan apa manfaat menggunakan bahasa sasaran pembelajaran.3. Sumber informasi atau teks yang sesuai dengan kemampuan siswa relatif sulit diperoleh. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat mengarahkan siswa untuk menggunakan teks dengan bahasa yang siswa pahami kemudian meminta mereka membagikan informasi yang mereka dapat dengan menggunakan bahasa sasaran pembelajaran. Siswa juga bisa diarahkan untuk menggunakan teks yang berbahasa Inggris, namun mereka boleh menggunakan bahasa sehari-hari mereka dalam mempresentasikan informasi yang mereka peroleh dari teks tersebut. 4. Beberapa siswa mungkin hanya menyalin atau meniru teks yang mereka gunakan. Untuk menghindari hal ini, guru bisa meminta siswa untuk mengevaluasi informasi yang mereka peroleh atau menarik kesimpulan dari apa yang telah mereka baca.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan1. Pembelajaran berbasis konten merupakan konten dan pembelajaran bahasa.2. Dalam pembelajaran berbasis konten, kegiatan pembelajaran disesuaikan untuk menstimulasi atau mendorong siswa untuk berpikir, belajar, dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang diajarkan.3. Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya guru menerapkan pembelajaran berbasis konten:a. Dalam membuat silabus, guru musti mempertimbangkan dalam situasi apa siswa akan menggunakan bahasa yang dipelajari tersebut;b. Menggunakan konten yang relevan relatif dapat meningkatkan motivasi siswa;c. Pembelajaran berbasis konten menerapkan nilai-nilai pedagogis;d. Bahasa seharusnya dipelajari secara kontekstualisasi sehingga siswa bisa mempelajari bahasa secara efektif.4. Konten yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis konten menurut para ahli:a. Curtain dan Pesola (1994) mendefinisikan pembelajaran berbasis konten sebagai konsep kurikulum pembelajaran bahasa asing yang disesesuaikan dengan kemampuan siswa.b. Genesee (1994) berpendapat bahwa konten dalam pembelajaran berbasis konten tidak musti bersifat akademik. Konten tersebut bisa berupa teks yang menarik bagi siswa.c. Menurut Met (1991), konten dalam pembelajaran berbasis konten merupakan materi yang sesuai dan dibutuhkan oleh siswa, serta membahas hal-hal lain selain pembelajaran bahasa.d. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran berbasis konten bukan hanya konten itu sendiri, tapi siswa juga diminta untuk menganalisa, menulis, dan berbicara tentang konten konten tersebut (Eskey, 1997) 5. Manfaat pembelajaran berbasis konten ialah sebagai berikut:a. Pelajaran bahasa menjadi lebih menarik dan memotivasi;b. Siswa dapat menambah pengetahuannya dengan pembelajaran berbasis konten;c. Pembelajaran berbasis konten membantu siswa mengembangkan kemampuan belajarnya;d. Siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya.e. Siswa juga bisa mengembangkan kemampuan bekerja samanya sehingga baik untuk hubungan sosialnya. 6. Adapun masalah yang mungkin dihadapi dalam pembelajaran berbasis konten yaitu:a. Beberapa siswa mungkin kebingungan atau bahkan merasa bahwa kemampuan berbahasanya tidak berkembang;b. Siswa lebih menyukai menggunakan bahasa pertama mereka dalam pembelajaran;c. Sumber informasi atau teks yang sesuai dengan kemampuan siswa relatif sulit diperoleh;d. Beberapa siswa mungkin hanya menyalin atau meniru teks yang mereka gunakan.

B. SaranKami meyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan yang mungkin luput dari perhatian kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan kualitas tulisan kami di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Dollah, Syarifuddin dan M. Basri Wello. 2008. Fundamental Aspects of English for Specific Purposes. Makassar: Penerbit UNM

Peachey, Nik. 2003. Content-Based Instruction. Diakses dari http://www.teachingenglish.org.uk/article/content-based-instruction pada 1 Desember 2015

Anonim. 2014. Content-Based Second Language Instruction. Diakses dari http://www.carla.umn.edu/cobaltt/cbi.html pada 1 Desember 201510