Eritropoietin

2
Eritropoietin Eritropoietin adalah hormon glikoprotein yang mengontrol proseseritropoiesis atau produksi sel darah merah. Hormon ini dihasilkan oleh olehginjal terutama fibroblast peritubular korteks ginjal, memiliki berat molekul34.000. Pada orang normal 80-90% eritropoietin di bentuk di ginjal, sisanya diproduksi di luar ginjal (hati dan sebagainya). Bila seseorang mengalami perdarahan atau dalam keadaan hipoksia,sintesis hemoglobin meningkat dan produksi serta pelepasan sel darah merahdari sumsum tulang meningkat. Untuk pembentukan sel darah merah diperlukan hormon eritropoietin. Dalam sumsum tulang, hormon ini mempengaruhi sel stem yang peka eritropoietin dan mengubahnya menjadi pronormoblas pembuat hemoglobin.Pengendalian produksi eritrosit melibatkan suatu sistem umpan balik antara ginjal dan sumsum tulang, yang diperantarai oleh oksigen yang terikat pada eritrosit dan pada arah yang lain oleh eritropoietin. Produksi eritrosit dipengaruhi pula oleh factor-faktor selain eritropoietin. Kecepatan sekresi eritropoietin yang berlebihan menimbulkan polisitemia, ditemukan pada persentase kecil pasien-pasien neoplasma ginjal, penyakit ginjal ksitik, dan hidronefrosis. Eritropoietin dibentuk dari proeritropoietin, yang dibuat dalam hati, dengan adanya aksi dari substansi yang disekresi ginjal. Faktor ginjal ini disebut sebagai faktor eritropoietik ginjal (kidney erythropoietic factor) atau eritrogenin. Produksi faktor eritropoietik ginjal ini meningkat pada suasana hipoksia, kobalt dan androgen, sedangkan sekresinya diperantarai oleh keadaan alkalosis. Seperti halnya renin, sekresi faktor eritropoietik ginjal meningkatdengan adanya katekolamin melalui mekanisme beta adrenergic. Aksi faktor eritropoietik ginjal pada globulin plasma tampak berhubungan secara enzimatik, seperti yang terjadi pada renin. Tempat utama inaktivasi eritropoietik adalah hati dan memiliki waktu paruh di sirkulasi sekitar 5 jam.

description

EPO

Transcript of Eritropoietin

Page 1: Eritropoietin

Eritropoietin

Eritropoietin adalah hormon glikoprotein yang mengontrol proseseritropoiesis atau produksi sel darah merah. Hormon ini dihasilkan oleh olehginjal terutama fibroblast peritubular korteks ginjal, memiliki berat molekul34.000. Pada orang normal 80-90% eritropoietin di bentuk di ginjal, sisanya diproduksi di luar ginjal (hati dan sebagainya). Bila seseorang mengalami perdarahan atau dalam keadaan hipoksia,sintesis hemoglobin meningkat dan produksi serta pelepasan sel darah merahdari sumsum tulang meningkat. Untuk pembentukan sel darah merah diperlukan hormon eritropoietin.

Dalam sumsum tulang, hormon ini mempengaruhi sel stem yang peka eritropoietin dan mengubahnya menjadi pronormoblas pembuat hemoglobin.Pengendalian produksi eritrosit melibatkan suatu sistem umpan balik antara ginjal dan sumsum tulang, yang diperantarai oleh oksigen yang terikat pada eritrosit dan pada arah yang lain oleh eritropoietin. Produksi eritrosit dipengaruhi pula oleh factor-faktor selain eritropoietin. Kecepatan sekresi eritropoietin yang berlebihan menimbulkan polisitemia, ditemukan pada persentase kecil pasien-pasien neoplasma ginjal, penyakit ginjal ksitik, dan hidronefrosis.

Eritropoietin dibentuk dari proeritropoietin, yang dibuat dalam hati, dengan adanya aksi dari substansi yang disekresi ginjal. Faktor ginjal ini disebut sebagai faktor eritropoietik ginjal (kidney erythropoietic factor) atau eritrogenin. Produksi faktor eritropoietik ginjal ini meningkat pada suasana hipoksia, kobalt dan androgen, sedangkan sekresinya diperantarai oleh keadaan alkalosis. Seperti halnya renin, sekresi faktor eritropoietik ginjal meningkatdengan adanya katekolamin melalui mekanisme beta adrenergic. Aksi faktor eritropoietik ginjal pada globulin plasma tampak berhubungan secara enzimatik, seperti yang terjadi pada renin. Tempat utama inaktivasi eritropoietik adalah hati dan memiliki waktu paruh di sirkulasi sekitar 5 jam.

Jika kedua ginjal diangkat atau rusak oleh penyakit maka orang tersebutakan sangat anemik karena 80-90% eritropoietin dibentuk oleh ginjal dan sisanya di jaringan lain (terutama hati) hanya setengah dari kebutuhan tubuh. Jika tidak ada eritropoietin secara komplit maka hanya sedikit sel darah merah yang dibentuk oleh sumsum tulang.