Erisepelas

27
Erisepelas Adalah peradangan akut pada kulit yang disebabkan streptokokus dengan gejala utama KEMERAHAN KULIT 1. Faktor predisposisi Hyegene kurang, Orang DM, ISPA dan Gizi kurang 2. Gejala Lesi dimulai dengan luka-luka kecil di kulit dan menjadi merah cerah , berbatas tegas, edem dan nyeri tekan . Teraba panas saat perabaan, di bagian tengah terkadang ditemukan vesikel atau bula. 3. Pemeriksaan kulit Lokasi: kaki, tangan, wajah Efloresensi : Makula eritomatus nummular hingga plakat, batas tegas, edematous, dapat ditemukan vesikel miliar atau bulat lentikular pada bagian tengah. 4. DD Urtikaria membedakannya kalo urtikari warna merahnya menghilang pada penekanan Flurunkulosis membedakannya, ini berbentuk kerucut dan terasa nyeri 5. Pemeriksaan Lab Pemeriksaan darah ditemukan leukositosis Biakan darah, usapan tenggorok dan hidung 6. Penatalaksanaan

Transcript of Erisepelas

ErisepelasAdalah peradangan akut pada kulit yang disebabkan streptokokus dengan gejala utama KEMERAHAN KULIT1. Faktor predisposisi Hyegene kurang, Orang DM, ISPA dan Gizi kurang 2. GejalaLesi dimulai dengan luka-luka kecil di kulit dan menjadi merah cerah, berbatas tegas, edem dan nyeri tekan. Teraba panas saat perabaan, di bagian tengah terkadang ditemukan vesikel atau bula.3. Pemeriksaan kulit Lokasi: kaki, tangan, wajahEfloresensi : Makula eritomatus nummular hingga plakat, batas tegas, edematous, dapat ditemukan vesikel miliar atau bulat lentikular pada bagian tengah.

4. DDUrtikaria membedakannya kalo urtikari warna merahnya menghilang pada penekanan

Flurunkulosismembedakannya, ini berbentuk kerucut dan terasa nyeri

5. Pemeriksaan LabPemeriksaan darah ditemukan leukositosis Biakan darah, usapan tenggorok dan hidung

6. PenatalaksanaanSistemik: antipiretik dan analgetik Penisilin 0,6-1,5 mega unit selama 5-10 hari Sefalosporin 4x400 mg selama 5 hariTopikal : kompres dengan larutasn asam borac 3%

DERMATITIS KONTAK IRITANsuatu dermatitis kontak yang disebabkan oleh bahan-bahan yang bersifat iritan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan

1. Etiologi Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam alkali, serbuk kayu, bahan abrasif, larutan garam konsentrat, plastik berat molekul rendah atau bahan kimia higroskopik atau toxin dan enzim hewan.2. Gejala klinisgejala klinis berdasarkan jenis dermatitis kontak iritan:1. Dermatitis kontak iritan akut lambatOnset terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya adalah dermatitis yang disebabkan oleh bulu seranga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderita baru merasakan pedih setelah keesokan harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah menjadi vesikel atau bahan nekrosis.2. Dermatitis kontak iritan akut segeraPenyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan dan reaksi segera timbul. Kulit terasa pedih atau panas, eritema, vesikel, atau bula dapat muncul. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang terkena dan berbatas tegas. Penyebabnya adalah iritan kuat seperti larutan asam sulfat dan asam hidrokloid, atau basa kuat seperti natrium dan kalium hidroksida.3. Dermatitis kontak iritan kronis= dermatitis kontak iritan kumulatif. Disebabkan oleh kontak dengan iritan lemah yang berulang-ulang (factor fisis, misalnya gesekan, trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin, juga bahan rumah tangga misalnya detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). Kelainan baru nyata setelah kontak berminggu-minggu atau bulanan, bahkan bias bertahun-tahun kemudian, sehingga waktu dan tertetan kontak merupakan factor yang penting.Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit menebal (hyperkeratosis) dan likenifikasi difus. Bila kontak terus berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fissure), misalnya pada tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus-menerus dengan detergen. Keluhan penderita umumnya gatal atau nyeri karena luka retak. Ada kalanya kelainan hanya kulit kering dan skuama sehingga sering diabaikan penderita. Setelah dirasakn mengganggu, baru mendapat perhatian. DKI Kumulatif sering berhubungan dengan pekerjaan, oleh karena itu lebih banyak ditemukan di tangan dan kaki dibandingkan bagian tubuh yang lain. Contoh pekerjaan: tukang cuci, kuli bangunan, montir di bengkel, tukang kebun, penata rambut.4. DiagnosisDiagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan atas anamnesis yang cermat dan pengamatan gambaran klinis. DKI akut lebih mudah diketahui karena prosesnya berlangsung cepat setelah kontak dengan suatu zat, sedangkan DKI kronis susah untuk diketahui penyebabnya. Maka dari itu, uji temple dapat membantu diagnosis.5. Penatalaksanaan Hindari pajanan. Dan mungkin cukup dengan pelembab untuk memperbaiki kulit yang kering.

DERMATITIS ATOPIKDermatitis atopik (DA) adalah penyakit kulit reaksi inflamasi yang didasari oleh faktor herediter dan faktor lingkungan, bersifat kronik residif dengan gejala eritema, papula, vesikel, kusta, skuama dan pruritus yang hebat. Bila residif biasanya disertai infeksi, atau alergi, faktor psikologik, atau akibat bahan kimia atau iritan.1. Faktor-faktor pencetusMakananAlergen hirupInfeksi kulit2. Manifestasi klinisTerdapat tiga bentuk klinis dermatitis atopik, yaitu bentuk infantil, bentuk anak, dan bentuk dewasa.a) Bentuk infantil (2 bulan - 2 tahun)predileksi daerah muka terutama pipi dan daerah ekstensor ekstremitas. Bentuk ini berlangsung sampai usia 2 tahun. Gatal merupakan gejala yang mencolok Efloresensi: Lesi yang paling menonjol pada tipe ini adalah vesikel dan papula, serta garukan yang menyebabkan krusta dan terkadang infeksi sekunder.

b) Bentuk anak (3 - 11 tahun)predileksi daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki dan periorbita.

Seringkali bentuk anak merupakan lanjutan dari bentuk infantil, walaupun diantaranya terdapat suatu periode remisi. Gejala klinis ditandai oleh kulit kering (xerosis) yang lebih bersifat kronik c) Bentuk remaja dan dewasa (12 - 30 tahun)

DA bentuk dewasa terjadi pada usia sekitar 20 tahun. Umumnya berlokasi di daerah lipatan, muka, leher, badan bagian atas dan ekstremitas. Lesi berbentuk dermatitis kronik dengan gejala utama likenifikasi dan skuamasi.

3. Diagnosis Hanifin dan Lobitz (1977) menyusun petunjuk yang sekarang diterima sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis DA Mereka mengajukan berbagai macam kriteria yang dibagi dalam kriteria mayor dan kriteria minor. Kriteria minimal untuk menegakkan diagnosa DA meliputi pruritus dan kecenderungan dermatitis untuk menjadi kronik atau kronik residif dengan gambaran morfologi dan distribusi yang khas. Dermatitis atopik dikenal sebagai gatal yang menimbulkan kelainan kulit, bukan kelainan kulit yang menimbulkan gatal. Tetapi belum ada kesepakatan pendapat mengenai hal ini, karena pada pengamatan, lesi di muka dan punggung bukan diakibatkan oleh garukan, selain itu dermatitis juga terjadi pada bayi yang belum mempunyai mekanisme gatal-garuk.Kriteria diagnosis dermatitis atopik dari Hanifin dan Lobitz, 1977Kriteria mayor ( > 3)Pruritus dengan Morfologi dan distribusi khas :- dewasa : likenifikasi fleksura- bayi dan anak : lokasi kelainan di daerah muka dan ekstensorDermatitis bersifat kronik residifRiwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Kriteria minor ( > 3)Xerosis Iktiosis/pertambahan garis di palmar/keatosis pilarisReaktivasi pada uji kulit tipe cepatPeningkatan kadar IgEKecenderungan mendapat infeksi kulit/kelainan imunitas selularDermatitis pada areola mammaeKeilitisKonjungtivitis berulangLipatan Dennie-Morgan daerah infraorbitaKeratokonusKatarak subskapular anteriorHiperpigmentasi daerah orbitaKepucatan/eritema daerah mukaPitiriasis albaLipatan leher anteriorGatal bila berkeringatIntoleransi terhadap bahan wol dan lipid solvenGambaran perifolikular lebih nyataIntoleransi makananPerjalanan penyakit dipengaruhi lingkungan dan emosiWhite dermographism/delayed blanch

DERMATITIS NUMULARISsuatu peradangan dan ruam menetap yang menimbulkan gatal, yang ditandai dengan bintik berbentuk uang logam disertai lepuhan-lepuhan kecil, keropeng dan sisik-sisik.

1. Faktor predisposisiPenyakit ini biasanya terjadi di daerah panas.Kebiasaan minum alkohol dan adanya ketegangan Dermatitis kontak, trauma fisik dan kimiawi.

2. GejalaBintik-bintik bulat berawal sebagai beruntusan/jerawat dan lepuhan yang menyebabkan gatal, yang selanjutnya pecah dan membentuk keropeng. Bintik-bintik ini lebih jelas tampak di punggung lengan atau tungkai dan di bokong, tetapi bisa juga ditemukan pada batang tubuh. Puncak awitan pada usia 55-65 tahun, baik pria maupun wanita. Dapat juga ditemukan pada usia 15-25 tahun. Efloresensi: Lesi awal kecil berupa vesikel atau papulovesikel kemudian bergabung membentuk satu bulatan seperti mata uang (koin), berbatas tegas, sedikit edema dan eritematosa.

3. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

4. Diagnosis bandingdermatitis kontakdermatitis atopicliken simpleks kronikdermatomikosis.

5. Penatalaksaan

DERMATITIS SEBOROIKDermatitis seboroik adalah peradangan kulit pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea

1. Area Area seboroik yaitu bagian badan yang banyak kelenjar sebasea (kalenjar lemak) yaitu: kepala (Scalp, telinga, saluran telinga, belakang telinga, leher)muka (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan nasolabial, bibir, kumis, pipi, hidung, janggut/ dagu)badan atas ( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, umbilicus, pelipatan paha, daerah anogenital dan pelipatan pantat).

2. Gejala Lesi di kulit kepala dapat bermanifestasi menjadi dua tipe: Pityriasis sicca : tipe yang kering,biasanya berawal dari bercak yang kecil yang kemudian meluas ke seluruh kulit kepala berupa deskuamasi kering, dan dengan membentuk skuama halus (ketombe). Pytiriasis steatoides : tipe yang basah, ditandai oleh skuama yang berminyak disertai eritema dan akumulasi krusta yang tebal. Pada tipe yang berat dapat disertai dengan erupsi psoriasiformis, eksudat, krusta yang kotor serta bau yang busuk. Rambut rontok, mulai di bagian verteks dan frontal. Penderita mengeluh rasa gatal yang hebat

3. Diagnosis1. AnamnesisBentuk yang banyak dikenal dan dikeluhkan pasien adalah ketombe/ dandruft. Walaupun demikian, masih terdapat kontroversi para ahli. Sebagian mengganggap dandruft adalah bentuk dermatitis seboroik ringan tetapi sebagian berpendapat lain2. Pemeriksaan fisikSecara klinis kelainan ditandai dengan eritema dan skuama yang berbatas relatif tegas. Skuama dapat kering, halus berwarna putih sampai berminyak kekuningan, umumnya tidak disertai rasa gatalKulit kepala tampak skuama patch ringan sampai dengan menyebar, tebal, krusta keras. Bentuk plak jarang. Dari kulit kepala dermatitis seboroik dapat menyebar ke kulit dahi, belakang leher dan belakang telinga4. Distribusi mengikuti daerah berambut pada kulit dan kepala seperti kulit kepala, dahi, alis lipatan nasolabial, jenggot dan belakang telinga. 3. HistologisPemeriksaan histologis pada dermatitis seboroik tidak spesifik. Dapat ditemukan hiperkeratosis, akantosis, spongiosis fokal dan paraketatosis4.Biopsi kulit dapat efektif membedakan dermatitis seboroik dengan penyakit sejenis. Pada dermatitis seboroik terdapat neutrofil dalam skuama krusta pada sisi ostia follicular. AIDS berkaitan dengan dermatitis seboroik tampak sebagai parakeratosis, nekrotik keratinosites dalam epidermis dan sel plasma dalam dermis. Ragi kadang tampak dalam keratinosites dengan pengecatan khusus3.

Dari riwayat didapatkan bahwa dermatitis ini terjadi pada bayi terutama yang berusia 1 bulan, tampak sebagai peradangan yang mengenai kulit kepala dan lipatan-lipatan intertriginosa yang disertai skuama berminyak dan krusta. Daerah-daerah lain seperti seperti bagian tengah wajah, dada dan leher juga dapat terkena. Pada kasus yang berat sering didapatkan bercak-bercak kemerahan berlapis dan tidak gatal di wajah, badan dan tungkai.Penegakkan diagnosis lainnya dapat dilakukan berdasarkan:Karakteristik skuamanya khas.Kulit kepala di daerah frontal dan parietal akan ditutupi dengan krusta yang berminyak, tebal dan sering dengan fissura (crusta lactea / milk crust, cradle cap Rambut tidak rontok dan peradangan jarang. Dalam perjalanannya, kemerahan semakin meningkat dan daerah dengan skuama akan membentuk bercak eritem yang jelas dan diatasnya dilapisi skuama berminyak. Dapat terjadi perluasan hingga ke frontal melampaui daerah yang berambut. Lipatan retroaurikular, daun telinga dan leher juga sangat mungkin terkena. Pada berbagai gejala dari gambaran klinis yang ditemukan pada dermatitis seboroik juga dapat dijumpai pada dermatitis atopik atau psoriasis, sehingga diagnosis sangat sulit untuk ditegakkan oleh karena baik gambaran klinis maupun gambaran histologi dapat serupa. Oleh sebab itu, perlu ketelitian untuk membedakan DS dengan penyakit lain sebagai diferensial diagnosis. Psoriasis misalnya yang juga dapat ditemukan pada kulit kepala, kadang disamakan dengan DS, yang membedakan ialah adanya plak yang mengalami penebalan pada liken simpleks.Pemeriksaan histopatologigambaran dermatitis kronis, spongiosis lebih jelas. Pada epidermis dapat ditemukan parakeratosis fokal dengan abses Munro. Pada dermis terdapat pelebaran ujung pembuluh darah di puncak stratum papilaris disertai sebukan sel-sel neutrofil dan monosit.Pemeriksaan KOH 10-20 %: negatif, tidak ada hifa atau blastokonidia.Pemeriksaan lampu Wood: fluoresen negatif (warna violet).4. DDDiagnosis banding dermatitis seboroik tergantung pada lokasi dari kelainan dan umur dari pasien. Pada anak, diferensial diagnosisnya adalah : dermatitis atopik, tinea kapitis psoriasis.dermatitis kontak iritandermatitis diaper iritankandidosisdermatitis kontak alergidermatofitapedikulosis kapitis5. Pemeriksaan penunjuang Pemeriksaan histopatologi Kultur jamur dan kerokan kulit amat bermanfaat untuk menyingkirkan tinea kapitis maupun infeksi yang disebabkan kuman lainnya Pemeriksaan serologis untuk menyingkirkan dermatitis atopik. Pemeriksaan komposisi lemak pada permukaan kulit dimana memiliki karakteristik yang khas yakni menigkatnya kadar kolesterol, trigliserida dan parafin disertai penurunan kadar squalene, asam lemak bebas dan wax ester.

6. TerapiSecara umum, tujuan terapi untuk menghilangkan sisik dengan keratolitik dan sampo, menghambat pertumbuhan jamur dengan pengobatan anti jamur, mengendalikan infeksi sekunder dan mengurangi eritema dan gatal dengan steroid topikal. Pasien harus diberitahu bahwa penyakit ini berlangsung kronik dan sering kambuh. Harus dihindari faktor pencetus, seperti stres emosional, makanan berlemak, dan sebagainya.Terapi dermatitis seboroik dapat meliputi: Khusus a) Sistemik Antihistamin H1 sebagai penenang dan anti gatal. Vitamin B kompleks. Kortikosteroid oral dapat menurunkan insiden dermatitis seboroik. Misalnya Prednison 20-30 mg sehari untuk bentuk berat. Jika telah ada perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan. Antibiotik seperti penisilin, eritromisin pada infeksi sekunder (dermatitis seboroik).b) Topikal sebagai keratolitikMenggunakan sampo yang mengandung sulfur atau asam salisil dan selenium sulfide 2%, 2 3 kali seminggu selama 5 10 menit. Atau dapat diberikan sampo yang mengandung sulfur, asam salisil, zing pirition 1 c) Obat Alternatif Terapi alami saat ini menjadi semakin populer. Tea tree oil (Melaleuca oil) adalah minyak esensial yang berasal dari Australia. Terapi ini dapat efektif bila digunakan setip hari dalam bentuk sampo 5 %.

DERMATITIS

PERADANGAN = DERMATITISPROSES ALERGI - D Atopi- D Alergika- D Kontak alergika- Liken simpleks kronik- Dishidrosis- D NumularisBUKAN ALERGI- D kontak iritan- D statis- D Seboroik

Apabila didapatkan:1. rasa gatal2. UKK yang polimorf3. Steril (tidak ada parasit kecuali D Numularis)4. Pemeriksaan histo PA terdapat radang non spesifikMaka Anda patut berpikir bahwa itu adalah dermatitis.Kini tinggal menentukan dermatitis yang mana?1. Dr:Gara-gara apa mbak munculnya? Px: wah, ini sering muncul mas, kambuh-kambuhan. sejak kecil udah sering. Tempatnya ya di sini-sini. Dr:Ada asma, beliman pada pian atau keluarga?Px: lho kok mas tahu sih?Dr: waktu kecil tempatnya di pipi kiri kanan, udah gede ada penebalan kulit?Px: Wuih, mas peramal ya?Dr: Ini dermatitis atopi namanya mbak...2. Px: Kalo makan keluar bintik-bintik dok....?Dr: Dermatitis alergika elimintosa bu itu3. Px: tapi bila minum obat yang ini juga muncul..Dr: yang itu Dermatitis alergika medikamentosa4. Px:Teman saya pakai kaos kaki yang ini gak pa pa.. pas saya makai bahan serupa, kok malah keluar bintik-bintik merah ya?Dr: dermatitis kontak alergika5. Px:Pas kena bahan kimia yang ini kami semuanya kulitnya melepuh!! Dr: dermatitis kontak iritan6. Px: gatel banget, mas. Saya garuk-garuk eh malah jadi menebal kaya kulit kayu giniDr: liken simpleks kronis! Batasnya tegas kan? Biasanya muncul di tengkuk, leher, tungkai atau pergelangan kaki?7. Px: Pas saya bangun tiba-tiba besoknya gak ada angin gak ada hujan keluar lepuhan terasa seperti luka bakar bentuknya pas kaya garis lurus gitu dok.Dr: Mmm.. pas malem mungkin ada kena bulu serangga. Kami sih nyebutnya dermatitis venenata8. Px: bentuknya ini pas besarnya kayak uang logam dok..Dr: Aha... itulah kenapa dia disebut dermatitis numularis. Biasanya munculnya di tungkai bawah, punggung tangan, lengan bawah9. Px: di telapak kaki gue, mungkin karena lembab kali yee.. kaya ada sisik, trus koreng gitu..Dr: Mirip tinea pedis sih, tapi kalo bentuknya kayak gini lebih pas disebut dishidrosis10. Px: di kepala ada kaya sisik kekuningan, apa yahDr: mungkin dermatitis seboroikSemua pasien bertanya serempak: Lalu obatnya apa dok?Dr: Hehehe.... semua kalian saya obati dengan obat yang sama aja yah.... 1. Mulai sekarang hindari faktor pencetusnya2. Kasih di lesinya betametason dipropionat 0,05% krim (bila tebal pakai salep) 2x sehari, boleh juga sih kalo mau hidrokortison 1% kalo gejalanya terasa ringan aja.3. Supaya kada gatal, minum loratadin tablet 1x sehariSemua pasien serempak: dasar ilmu sesat!!

Untuk menegakkan dermatitis atopi penuhi minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor: (kriteria Rajka dan Hanafan, sebenarnya masih banyak lagi kriteria yang lainnya)Kriteria mayor:1. gatal2. Riwayat atopi3. kambuhan4. predileksi khas:bayi: pipi dan ekstensoranak: lipat siku, lipat lutut, leher, pergelangan tangandewasa: muka, leher, dada atas, lipat siku, lutut, pergelangan tangan (likenifikasi)

22 Kriteria minor8Kelainan kulit2faktor4kecenderungan5Masalah mata3Tes-tes

Muka eritemPitiriasis albaCheilitis bibir atasLipatan kulit leher depanExzema puting susuIchtiosis tanganKulit keringAksentuasi perifolikularUsia mudaPengaruh lingkungan dan emosiMudah infeksiGatal bila keringatIntoleran makananIntoleran wolKeratoconusKatarak subkapsularKonjunctivitisLipatan infraorbitalWarna hitam periorbitaReaksi tes kulit cepatPeningkatan IgEDermografisme putih

Catatan penting: beda dermatitis kontak iritan dan kontak alergika: pada perjalanannya perubahan pada iritan tanpa melalui papul, sedangkan pada alergika ada papul, yang iritan perubahan akut lebih cepat dibandingkan alergika DKA adalah reaksi imun tipe 4, D Atopi reaksi imun tipe 1 Dermatitis seboroik mengenai daerah-daerah seboroik yaitu yang banyak memiliki glandula sebasea. Dimana aja? Scalp, dahi, pipi, dagu, hidung, punggung atas, areola mamae, sekitar umbilikus, interglutea.

Kontangiosum molluscumAdalah infeksi virus,Jinak yang mengenai kulit dan membrane 1. Penyabab Infeksi dari virus molluscum dari kelompok pox virus2. Faktor predisposisiDermatitis atopic, penyakit imun, penekanan pada sistem imun, HIV/AIDS.3. Gejala Klinis Sebagian besar gejalanya asimptomatis atau hanya gatal ringan saja. Lesinya berawal dari papul kecil yang membesar hingga 3-6mm dan jarang sampai 3 cm, keadaan ini dikenal dengan moluskum raksasa (giant molluscum) pada penderita imunodefisiensi.Efloresensi : Papul berbatas tegas, berbentuk kubah (dome shape), berumbilikalis/ delle,dengan permukaan seperti lilin pada bagian sentral, berwarna seperti daging (fleshy) tapi juga berwarna merah muda sampai abu-abu. Lesinya berupa lesi mengkilap, putih ata merah muda. Tumbuh dengan diameter 0,5cm. Pada tengahnya mengandung seperti keju (umbilicated papule)I

4. DDVerruca vulgarisHerpes simplexVaricellaFolliculitisCutaneus cryptococcsisBasal cell carcinoma

5. Pemeriksaan Histopatologi

6. PenatalaksanaanKarena biasanya penyakit ini sembuh sendiri dan lesi sembuh tanpa sikatrik jika tidak ada infeksi sekunder, ada yang menganjurkan untuk tidak melakukan apa-apa. Kebanyakan lesi sembuh adalam waktu 2-9bulan tapi ada juga yang sampai berahun-tahun, khususnya pada individu imunokompresi.

Bedah:-kuretase-Pulse dye laser

Topikal-Cryotheraphy-pottasium hydroxide-Cantharidin-tretinoin/chemical peeling.

Oralcimitedindose : 40mg/kgbb/hari selama 2 bulan

Pediculus kapitisAdalah infeksi dan rambut kepala yang disebabkan pediculus humanus var capitis1. Penyabab Pediculuc humanus var capitis2. Faktor predisposisiKondisi hyegene3. Gejala Klinis Individu sering menggaruk-garuk kepala. Karena garukan itu terjadi, erosi,eksoriasi, infeksi sekunder seperti pus dan krusta. Dapat ditemukan pembesara KGB regional (pd oksiput dan retroaurikula) jika terjadi infeksi skunder yang berat. Kepla dapat memberika bau busuk.

4. PenatalaksanaanMalathion 0.5% atau 1 % dan bentuk losio/ spray. Gameksan. Didiamnkan Selma 12 jam lalu di sisir.Emulsi benzyl benzoate 25% Jika terjadi infeksi sekundre berat bisa diberikan antibiotic sistemik dan topical.

Pediculus pubisAdalah phthirus pubis di daerah punis dan sekitarnya5. Penyabab Phithirus pubis6. Faktor predisposisiKondisi hyegene7. Gejala Klinis Gatal didaerah pubis dan sekitarnya. Dapat meluas hingga ke abdomen dan dada.dapat dijumpai bercak-bercak brwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut dengsn macula serulae. Black dot. Bercak-bercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam putih dapat dlihat pada saat penderita bangun tidur. Kdang2 terjadi pembesarn KGB regional yang terjadi jika da infeksi sekuder.8. PenatalaksanaanGameksan 1% atau benzyl benzoate 25% dioleskan da didiamkan selama 24 j Pengobatan tesrsebut diulang 4 hari kemudian jika belum sembuh. Jika belum sembuh, sebaiknya rambut kelamin dicukur, pakaian dalam direbus atau disetrika.

Morbiliadalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi

1. Penyebaboleh virus campak dalam keluarga 2. GejalaMorbili adalah penyakit infeksi virus menular yang dapat menyerang anak yang masa inkubasinya berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadiumyaitu : 1. Stadium katararisStadium ini berlangsung 4-5 hari dengan gejala flu, batuk demam, terjadi konjungtivitas, nyeri tenggorok, pembesaran kelenjar getah bening dan terjadi koplik, yaitu bercak putih kelabu yang dikelilingi kemerahan.2. Stadium erupsiStadium ini ditandai dengan adanya titik merah pada palatum durum dan palatum mole, setelah itu adanya bercak makulpapuler peda muka, serta tubuh dan anggota gerak.3. Stadium konvalensiPada stadium ini gejala-gejalanya sudah mulai menghilang dan meninggalkan bekas, seperti adanya hiperpigmentasi. Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak-anak dan kemudian menjadi kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara pasif melalui plasenta sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga bayi bisa terjangkit morbili. Bila ibu belum pernah menderita morbili maka bayi yang dilahirkan tidak mempunyai kekebalan terhadap morbili dan dapat menderita morbili setelah bayi dilahirkan.Bila seorang wanita hamil menderita morbili ketika kehamilan berumur 1 atau 2 bulan, kemungkinan 50% akan mengalami keguguran. Bila ia menderita pada trimester pertama, kedua atau ketiga, kemungkinan bayi yang dilahirkan akan cacat atau akan terjadi kelainan bawaan ( contoh: berat lahir rendah atau lahir mati atau bayi lahir namun kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.

3. Pemeriksaan Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi pemeriksaan Ig M anti campak

4. DDDiagnosis banding morbili diantaranya :1. Roseola infantum. Pada Roseola infantum, ruam muncul saat demam telah menghilang.2. Rubella. Ruam berwarna merah muda dan timbul lebih cepat dari campak. Gejala yang timbul tidak seberat campak.3. Alergi obat. Didapatkan riwayat penggunaan obat tidak lama sebelum ruam muncul dan biasanya tidak disertai gejala prodromal. 4. Demam skarlatina. Ruam bersifat papular, difus terutama di abdomen. Tanda patognomonik berupa lidah berwarna merah stroberi serta tonsilitis eksudativa atau membranosa.

5. PenatalaksanaanMedikPengobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdiri dari istirahat, pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan bila terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam, dan vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun. Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan epitel saluran nafas yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna untuk meningkatkan titer IgG dan jumlah limfosit total Indikasi rawat inap bila hiperpireksia (suhu >39,5C), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit atau adanya penyulit. Pengobatan dengan penyulit disesuaikan dengan penyulit yang timbul (IDAI, 2004)