ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut,...

12
Menyongsong Tahun Yubileum UKI ke-40 WWW.UKI.CA UKITORONTO APRIL 2019/NO. 322 Gereja: St Anselms Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3 Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart, 58 High Park Blvd. Toronto, ON M6R 1M8 Email: [email protected] W ere you there... when they crucified my Lord….? when they nailed Him to the tree….? when they laid Him in the tomb…?

Transcript of ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut,...

Page 1: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

Menyongsong Tahun Yubileum UKI ke-40

W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O A P R I L 2 0 1 9 / N O . 3 2 2

Gereja: St Anselm’s Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3 Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart, 58 High Park Blvd. Toronto, ON M6R 1M8 Email: [email protected]

W ere you there...

when they crucified my Lord….?

when they nailed Him to the tree….?

when they laid Him in the tomb…?

Page 2: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

Pastor Pamong

Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ (647) 532-1318

[email protected]

Deacon Deacon Val Danukarjanto

(416) 497-2274 [email protected]

D E W A N P E N G U R U S

U M A T K A T O L I K I N D O N E S I A

Koordinator

Angelina Hanapie (647) 463 2058 [email protected] Wakil Koordinator

Rudy S B H (416) 671-2648 [email protected]

Sekretaris Christianita Kuswoyo (647) 774-3801

[email protected] Bendahara

Evy Suwarni (647) 500-5969 [email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah Esther Kurniadi (416) 371-2593

[email protected] Seksi-seksi

Liturgi: Erny Ruslim (416) 871-2773 [email protected]

Bina Iman: Hendry Wijaya (416) 450-6536 [email protected]

Sosial: Darwin Budiman (647) 403-3530 [email protected]

Rumah Tangga: Natali Saputra (647) 293-5338 [email protected]

Usher: Sugianto Tanojo (647) 625-2497 [email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah Bambang Micha (416) 709-7989

[email protected] Seksi-seksi

Liturgi: Antonius Haryanto (905) 781-4689 [email protected]

Bina Iman: Tiny Tjongson (416) 616-9354 [email protected]

Sosial: Diana Lucas (416) 824.4069 [email protected]

Wakil: Eric I. Kurniawan (416) 704-2681 [email protected]

Rumah Tangga: Marsela Tan Malaka (647) 300-3563 / [email protected]

Wakil: Meti Tan (416)827-5394 [email protected]

Usher: Andrei Sutandar (647) 772-2117 [email protected]

BIDANG KHUSUS

MUDIKA Gabriela Lyona dan Evan Goldwin

[email protected]

PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor

Lilian Tjokro (416) 616-6393 [email protected]

Ketua Sakristan/Pembagi Komuni

Hendry Wijaya (416) 450-6536 [email protected]

Ketua Altar Server

Maria I. Cherie (416) 880-3385 [email protected]

Page 3: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

Bersambung ke halaman 4

Kegelapan yang mencekam

Tentu saja ketika membaca tema tulisan ini, kita

langsung akan teringat Pahlawan Nasional dan sekaligus

tokoh emansipasi Indonesia, yakni Raden Ajeng Kartini.

Sosok Kartini yang berani memulai lembaran baru bagi

kebangkitan kaum wanita Indonesia, yang menjadi titik

terang dan pembaharuan. Perjuangannya inilah yang

menjadikan beliau pahlawan dan dikenang setiap tanggal 21

April sebagai Hari Kartini.

Tahun ini kita merayakan Perayaan Agung Paskah

pada tanggal 21 April, yang juga bertepatan pada peringatan

Hari Kartini. Maka inspirasi tema tulisan Kartini inilah yang

bisa menjadi permenungan kita bersama dalam konteks

iman kita. Tema yang sama dengan nuansa yang sama,

namun dengan muatan yang berbeda, karena bagi kita

Perayaan Paskah merupakan perayaan iman yang teragung.

Nuansa yang sama adalah peralihan dari situasi gelap,

situasi penderitaan menuju ke suasana baru, yakni terang

dan perubahan hidup, menjadi lebih baik.

Kegelapan memang sungguh mencekam kehidupan

kita dan tidak kita inginkan, namun itulah yang terjadi.

Selama Masa Prapaskah, kita diajak untuk melihat realita

kegelapan hidup kita karena kedosaan kita yang selama ini

kita lakukan. Kita hanya mampu melihat kegelapan dan

kedosaan kita itu dengan terang dan kasih Tuhan. Hidup

dalam kegelapan tidaklah mengenakkan, namun itu pula

yang kita lakukan karena tawaran yang selalu menarik.

Paulus dalam pengalamannya, mengatakah bahwa aku

melakukan yang tidak ingin kulakukan, yakni hal-hal yang

bertentangan dengan kehendak Tuhan, yakni kedosaan.

Ingatlah bahwa keinginan daging itu adalah maut, yang

menjauhkan manusia dari Tuhan. Sedangan keinginan Roh

adalah hidup, yang menyatukan kita dengan Tuhan.

Jelas kita tidak ingin hidup di dalam kegelapan

dosa, yang hanya memberikan kesenangan sesaat, namun

membawa kita menuju ke malapetaka selamanya. lihatlah

bagaimana kehidupan dan kebiasaan kita selama ini, apakah

masih dalam kegelapan? Apakah kenikmatan dunia ini

masih begitu menggoda dan membuat kita terbuai sehingga

lebih enak tinggal dalam kegelapan?

Lenyapnya kegelapan

Realita dosa yang membawa kegelapan inilah yang

menjadi perjuangan kita hingga sekarang ini. Tentu saja

sebagai seorang kristiani, yang mengikuti Yesus, kita ingin

keluar dan berubah. Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk

membawa kita keluar dan membersihkan kita semua dari

dosa dengan darahNya, yakni hidupNya sendiri. Itulah

Misteri Keselamatan kita manusia berdosa yang

dibebaskan oleh Tuhan sendiri dan dilepaskan dari belenggu

kejahatan. Kita sudah tahu bagaimana Yesus, yang adalah

Allah menjadi manusia untuk membawa kita manusia

keluar dari perbudakan dosa dan kembali bersatu dengan

Tuhan yang mencintai kita.

Sejak awal penciptaan, manusia hidup dalam

suasana penuh Rahmat bersama Tuhan Allah, yang

menciptakan kita. Hidup yang berahmat inilah yang ingin

dikembalikan oleh Tuhan bagi kita semua, karena kita harus

kembali ke Rumah kita yang sebenarnya, yakni Surga.

Kelemahan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa,

membuat manusia tidak mampu untuk keluar sendiri dari

kubangan dosa ini. Oleh sebab itulah Kasih Tuhan yang

begitu besar dengan belaskasihNya yang melimpah, Yesus

datang dan menjadi sama dengan kita. Ini sungguh luar

biasa, karena Allah yang merendahkan diri dalam rupa

manusia dan mengorbankan diriNya supaya kita selamat.

Tuhan Yesus menjadi puncak dan pusat dari

seluruh Sejarah Keselamatan yang Allah rencanakan bagi

kita semua. Hanya Yesuslah yang mampu menghancurkan

kegelapan dosa dan kuasa jahat yang menguasai dunia ini

dengan ‘sengsara-wafat-kebangkitanNya’. Inilah Misteri

Paskah Tuhan Yesus Kristus yang membawa kita semua

sekarang masuk dalam situasi hidup baru dan suasana

Habis Gelap,

Terbitlah Terang Kristus yang Bangki t Mulia sebagai Cahaya Dunia

Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ

Page 4: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

keselamatan. Kegelapan itu telah dilenyapkan oleh Yesus dan

Terang telah datang dan tinggal di tengah kita hingga hari

ini.

Terang Kebangkitan

“Kristus Cahaya Dunia”, itulah yang dinyanyikan

pada Perayaan Malam Paskah melalui kegelapan malam

dengan Lilin Paskah yang menyala sebagai lambang Sang

Kristus. Cahaya atau Terang itu memancar dari Tuhan Yesus

Kristus yang bangkit mulia. Cahaya itu begitu tajam dan

cemerlang sehingga semua yang gelap menjadi kelihatan dan

dosa dihancurkan, manusia dibersihkan. Maka Kebangkitan

Yesus membawa sukacita bagi kita semua, karena bagi kita

semua tersedia keselamatan dan tidak perlu takut lagi hidup

dalam kegelapan.

Yesus telah memberikan diriNya hingga wafat di salib

untuk membawa manusia menuju kepada BapaNya dalam

kebahagiaan abadi di Surga. Maka semuanya telah tersedia

bagi kita yang dikasihi Tuhan. Inilah suasana baru, suasana

terang yang telah mengalahkan kegelapan, tempat kita hidup

sekarang ini. Kita tidak boleh tinggal selamanya pada Masa

Prapaskah, kita harus sampai ke Perayaan Paskah kehidupan

kita. Ini berarti bahwa kita tidak boleh hanya melihat kedosaan

kita dan kegelapannya, kita harus berani keluar dan

menyongsong Terang Kristus dan hidup dalam terang itu.

Hidup dalam Terang Kebangkitan berarti hidup sebagai

manusia baru yang ikut dalam gerakan Roh Allah sendiri.

Berjalan dalam Terang

Hidup dalam Terang Kebangkitan Kristus ini harus

terus dipertahankan, karena kita tetap hidup di tengah dunia

dengan berbagai tawarannya yang bisa menjauhkan kita dari

Terang itu. Kita harus selalu bekerjasama dengan Rahmat

Tuhan yang diberikan kepada kita dan menjaga agar tetap

hidup di dalam terang itu. Tuhan telah menyelamatkan kita,

namun kita juga tetap perlu waspada dan jangan sampai lalai,

karena si jahat, setan, masih tetap ada dan berusaha merebut

kita lagi dari Terang itu. Tentu saja Tuhan tetap selalu

melindungi kita semua dengan berbagai cara dan juga melalui

Gereja, yang menganugerahkan kepada kita melalui berbagai

sakramennya. Oleh sebab itulah kita perlu selalu

menyatukan hati kepada Tuhan di dalam GerejaNya yang

kudus.

Berjalan dalam Terang Tuhan memerlukan pula

perjuangan yang terus-menerus, karena itulah yang akan

membuat kita kuat. Walaupun Keselamatan telah diberikan

kepada kita semua, namun tidak berarti kita hanya diam saja.

Ingatlah kata Santo Yakobus, ‘iman tanpa perbuatan adalah

mati’. Kita percaya dan beriman, maka kita mewujudkannya di

dalam setiap tindakan dan perbuatan hidup kita. Ketika kita

melakukan berbagai perbuatan kasih, maka kita sedang

berjalan dalam Terang Tuhan. Yesus pernah bersabda, “segala

sesuatu yang kamu lakukan untuk mereka yang paling hina ini,

kamu melakukannya untuk Aku”. Hidup dalam Terang Kristus

adalah hidup dalam berbagi kasih kepada sesama, itulah juga

tanda kita mengasihi Tuhan.

Marilah kita meneruskan perjalanan dan perjuangan

hidup kita di dunia ini dalam terang Kristus yang sudah ada di

dalam diri kita masing-masing. Jangan takut untuk melangkah

dan melawan kegelapan dosa setiap saat. Ketika kita lemah,

maka ingatlah terang itu dan satukan hati selalu denganNya

dalam hidup rohani kita. Dengan demikian kita akan sampai ke

Rumah Bapa kita, yang juga adalah Rumah kita semua, hidup

kekal dan abadi dalam Terang Kristus yang selalu ada bersama

kita. ]]

Sambungan dari halaman 3 H A L A M A N 4

Page 5: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

Bersambung ke halaman 9

Menyongsong Tahun Yubileum UKI ke-40 (1980-2020)

Bila Anda memiliki foto kegiatan ataupun informasi berkaitan dengan kegiatan Yubileum UKI ke-40, silakan Anda kirimkan ke:

Team Redaksi Berita UKI: [email protected] atau Panitia Tahun Yubileum UKI ke-40: [email protected]

Sabtu, 9 Maret 2019 telah berlangsung

Rapat Pleno UKI bertempat di Meeting Room Wisma Mega Indah, Mississauga. Rapat yang dibuka pada pukul 9.30 pagi dan diakhiri pada pukul 4 sore dihadiri oleh Romo Pamong UKI Johanes Juliwan Maslim SCJ, Deacon Val Danukarjanto, Dewan Inti UKI Rudy Budihartono (Wakil Koordinator), Sekretaris (Anita Koeswoyo), Ketua Wilayah West (Bambang Micha), Ketua Wilayah East (Esther Kurniadi), Bendahara (Evy Suwarni), dan para ketua Seksi, para ketua-ketua Kelompok Komunitas UKI, dan Panitia Yubileum UKI ke-40. Mengawali Rapat Pleno, Dewan Pengu-rus baru untuk wilayah East dan West serta Bendahara saling bertemu dan mengenal lebih dekat satu sama lain. Rapat yang sangat penting ini kami gunakan untuk memantapkan program

kerja yang sudah dirancang, mengadakan beberapa perubahan sesuai dengan kese-pakatan Dewan Pengurus baru, dilanjut-kan dengan pembicaraan khusus oleh Panitia Yubileum UKI ke-40 tentang program kerja dan berbagai rencana kegiatan menyongsong Yubileum UKI ke-40. Saya menghimbau kepada seluruh Warga UKI untuk selalu menyimak akan kegiatan-kegiatan mendatang yang diselenggarakan oleh Panitia Yubileum UKI ke-40. Sebelum Anda merencanakan kegiatan lain, pastikan Anda melihat, mendengar pengumuman di UKI dahulu melalui milist, Berita UKI, Facebook, dan tentunya sempatkan untuk selalu hadir di acara Ekaristi pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya. Di akhir rapat, dalam wejangannya Romo Pamong UKI Johanes Juliwan Maslim, SCJ menegaskan tiga point yang harus

dipegang dalam menjalankan tugas pela-yanan di UKI. Pertama, para pengurus UKI merupakan orang-orang yang dipilih. Dipilih sebagai pelayan di bahtera Umat Katolik Indonesia. Kita dipilih bukan karena kita mampu tetapi karena Tuhan memilih kita untuk dimam-pukan dan dilayakkan. Kedua, memilih untuk melayani bukan dilayani. Ketiga, melayani perlu keterbukaan hati dan readiness, tidak mengharapkan upah. Jika kita kagum akan Tuhan, kita mem-berikan yang terbaik. Terima kasih kepada Anda semua yang hadir di Rapat Pleno UKI 2019. Kita siap melayani dengan murah hati dan rendah hati. Terima kasih juga kepada Manage-ment Wisma Mega Indah yang telah mengakomodasi tempat untuk Rapat Ple-no tahunan UKI ini. □ |

Angelina Hanapie Koordinator UKI|

apat leno ewan engurus

Foto-foto selengkapnya silakan klik www.uki.ca

Page 6: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

rapaskah adalah masa persiapan diri menuju misteri agung iman kita, yaitu Paskah…. Kebangkitan Sang Juru Selamat

mengalahkan kematian. Pada masa ini kita diberi kesempatan (secara khusus) untuk ber-rekonsiliasi (berdamai) dengan Tu-han, bertobat/kembali kepada kekudusan / kesucian kita. Sela-ma masa prapaskah kita dianjurkan juga untuk semakin intensif melakukan:

- Doa: menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan Tuhan

- Puasa: berusaha mengurangi/menghilangkan keteri-katan kita pada dunia

- Derma: menyadari bahwa apa yang kita miliki di dunia adalah bentuk Kasih Tuhan, karenanya kita wajib membagikan Kasih itu kepada sesama yang keku-rangan atau tidak mampu.

Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung berbuat dosa dan

dikuasai dosa. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia sudah dikuasai oleh Setan, sang penguasa kegelapan. Manusia yang dikuasai oleh kegelapan, situasi hidupnya sungguh tidak menentu. Pikirannya tidak bisa fokus. Manusia mengalami ban-yak kesulitan dalam hidup. Da-lam kegelapan perasaan batin kita terasa tidak nyaman. Kita kehilangan kebahagiaan, yang ada hanya kecemasan dan ketakutan. Karena kegelapan dosa itu maka muncullah ber-macam-macam sikap manusia yang sungguh menakutkan, seperti pembunuhan, per-ampokan, pemerkosaan, perjudi-an dan lain-lain. Manusia hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Kenyamanan hidup tidak ada. Satu sikap lain yang sering mun-cul dalam diri manusia adalah sikap menghakimi orang lain, atau menjelek- jelekkan orang lain. Sikap ini sering tidak diimbangi dengan sikap men-goreksi diri, atau melihat diri. Sikap mengoreksi diri sering tidak jalan. Sikap demikianlah yang dimiliki orang orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.

(Yoh 8: 1-11) …. mereka menghakimi si perempuan yang ked-apatan berzinah. Menghadapi hal ini, sungguh luar biasa apa yang dibuat Yesus. Dia tenang dan kemudian memberi waktu mereka berpikir dengan kalimat-Nya, 'Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu', tentu saja tidak ada yang berani. Karena semua akhirnya sadar bahwa semua orang berdosa. Lebih jauh dari itu, Yesus kemudian menunjukkan sikap belas kasih luar biasa. Dia 'mengangkat' si perempuan dari kedosaannya dan membiarkan dia pergi dengan damai, damai karena dosanya sudah diampuni Tuhan. 'Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang'. Kita diundang Tuhan untuk berefleksi diri, untuk selalu be-

rusaha melihat kedosaan kita lebih dulu dan bukannya sibuk

dengan urusan orang lain dan mulai menghakimi orang lain.

Kedua, kita diundang untuk selalu datang pada Yesus dan

memohon belas kasihan-Nya, pengampunan-Nya. Jangan

Sobeklah H timu….. membuka hati bagi keselamatan

P

Bersambung ke halaman 8

Foto-foto selengkapnya silakan klik www.uki.ca

Page 7: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

Design: C.F. Nugraha

A P R I L 2 0 1 9 / N O . 3 2 2 H A L A M A N 7

Page 8: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

Menyongsong Tahun Yubileum UKI ke-40 (1980-2020)

pernah ragu datang pada-Nya. Dan kalau Tuhan sudah mengam-

puni kita, belajarlah dan berusahalah untuk juga bisa memaafkan

diri kita agar kita bisa memulai sesuatu yang baru dengan baik

berkat Rahmat Pengampunan Tuhan itu.

Di saat kita mengalami penderitaan / masalah, kita sering ber-

tanya di manakah Tuhan, mengapa Dia berdiam saja membiar-

kan semua masalah terjadi? Tuhan tidak pergi kemanapun juga.

Dia tetap ada di hati kita, menunggu kita datang mengeluh kepa-

da-Nya. Kita-lah yang menjauh dari Tuhan, suara hati kita ter-

tutup / menjadi tumpul, dan lebih berfokus pada godaan jahat….

Hal inilah yang membuat hati kita menjadi keras / beku.

Di masa prapaskah inilah kita harus mau “double check”, harus

menyadari bahwa jalan yang kita tempuh telah di luar jalur.

Proses “sadar” akan kelemahan diri dan “sadar” bahwa Tuhan

adalah sumber Kasih, harus diikuti dengan permohonan rahmat

pengampunan kepada Tuhan. Orang yang berserah kepada Tu-

han tidak akan pernah kehilangan harapan. Bila derita di dunia

tidak terhindarkan maka yakinlah kita bahwa mahkota kebahagi-

aan akan menjadi milik kita di surga. Jangan pernah takut

menghampiri atau datang kembali kepada Tuhan karena

sesungguhnya Dia sedang menanti untuk memeluk dan men-

dekap kita dalam pelukan Kasih-Nya. Tuhan tidak melihat masa

lalu kita, melainkan Dia mengarahkan kita kepada-Nya yang

adalah sumber sukacita dan kebahagiaan sejati.

Tujuan hidup baru kita adalah hati yang lembut dan rendah hati

berdasarkan kasih yang telah kita terima dalam rupa Putra Tung-

gal-Nya, Yesus Kristus. Hati yang penuh kasih adalah hati yang

selalu memberi dan membagikan kasih itu sendiri karena hati itu

bersatu dengan Tuhan. Sebagai contoh hati yang lembut dan

rendah hati adalah hati yang dimiliki oleh Bunda Maria yang

menjawab kabar gembira dari Allah dengan “terjadilah padaku

menurut kehendak-Mu, karena sesungguhnya aku ini hamba

Tuhan”; kerendahan hati Yohanes Pembaptis yang merasa tidak

layak membuka tali kasut-Nya, ia menjadi kecil agar Yesus

menjadi besar.

Di akhir Rekoleksi Prapaskah, Sabtu 30 Maret 2019 Romo Juli-

wan menganjurkan agar dalam persiapan Paskah tahun ini kita

masing-masing memilih 1 Sabda Tuhan / kalimat / kata yang

dapat kita jadikan Rhema / gema dalam hidup kita. Seorang

teman memberi saya Mazmur 116.

CB

Team Redaksi Berita UKI

Sambungan dari halaman 6

Page 9: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

alam rangka memperingati

Ulangtahun UKI ke-40, ada baiknya kita mengingat kembali bagaimana perkem-bangan logo UKI dari awal mula sampai menjadi seperti yang kita kenal sekarang ini. Mungkin para old-timer masih ingat logo UKI yang pertama. Logo itu terdiri dari gabungan huruf U-K-I sekedarnya (gambar 1). Kaki huruf ‘K’ yang men-julur ke kanan membuat lambang UKI ini condong berat ke kanan, tidak simetris dan tidak seimbang. Lambang tersebut diletakkan di dalam sebuah lingkaran, dan kata-kata ‘Umat Katolik Indonesia-Toronto-Canada’ mengelilingi di luar lingkaran tersebut. Beberapa tahun berlalu, dan melihat ‘logo’ yang sangat sederhana tersebut, Dewan UKI mengadakan “Lomba Logo UKI”. Tergerak hati saya untuk ambil bagian. Saya ingin UKI mempunyai logo yang lebih bermakna. Saya mulai dengan membuat sketsa di dalam scrap-book saya. Saya membayangkan huruf ‘U’ sebagai cawan (bowl) atau bagian atas dari piala (chalice) yang digunakan untuk Misa Kudus. Cawan ini melambangkan wadah untuk Umat berkumpul. Kemudian cawan terse-but dilengkapi dengan ‘bayangan ka-ca’ (‘mirror image’) ke bawah, yang sekaligus membuat huruf ‘K’. Huruf ‘U’+ huruf ‘K’ yang mempunyai extra bayangan kaki ke kiri melambangkan ‘Umat Katolik’ yang teguh dan kokoh. Tiang dari huruf ‘K’ merangkap menjadi huruf ‘I’ dan menjadi bagian yang sangat penting dari logo ini. Huruf ‘I’ ini meru-pakan lilin Paskah yang bernyala. Titik di atas huruf ‘I’ menjadi sinar yang terang, sekaligus melambangkan hosti, Tubuh Kristus, yang kita sambut setiap kali kita merayakan Ekaristi. Di tengah-tengah hosti terlihat Salib Suci yang memanjang

ke bawah sampai ke tanah. Secara kese-luruhan huruf ‘I’, hosti dan salib mel-ambangkan Kristus dan tubuhNya yang menjadi pemersatu iman katolik UKI kita (gambar 2). Dari ide dan sketsa di atas, saya jadikan sebagai masukan ke Lomba Logo UKI. Ternyata meskipun belum sempurna, masukan saya terpilih karena maknanya sangat cocok. Oleh Panitia, masukan ini diberikan kepada saudara Kim Setiadi, yang dengan bakatnya sebagai seorang arsitek menyempurnakannya menjadi logo UKI yang kita kenal seperti sekarang ini (gambar 3). Aslinya logo ini tidak berwarna, hanya hitam putih seperti ini. Kalau diberi warna, maka gambaran saya adalah warna kuning emas untuk cawan huruf ‘U’ dan kakinya, sesuai dengan piala emas yang dipergunakan dalam Misa Kudus. Huruf ‘I’ yang juga merangkap sebagai tiang huruf ‘K’ berwarna kuning Vatikan, melambangkan hubungan UKI dengan Bapa Paus di Roma. Bulatan Hos-ti berwarna putih melambangkan kesu-cian Yesus Kristus dan UKI. Salib Suci berwarna coklat kayu sesuai dengan warna Salib Kristus. Semoga bermanfaat bagi kita semua.]]

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Deacon Val Danukarjanto

Menyongsong Tahun Yubileum UKI ke-40 (1980-2020)

Sambungan dari halaman 5

Page 10: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung

ime

"Life is to short to be spent alone"

Quality time, Anda pasti membutuhkannya. Quality time

bareng keluarga, komunitas, teman, rekan kerja, bahkan

saat liburan pun kita butuh yang namanya quality time.

Ingat hidup ini terlalu singkat untuk kita habiskan sendiri.

Nah ada tiga tips tuk membuat hidup Anda agar dapet tuh

quality time.

Pertama, one big activity every day. Biasanya setiap hari

kita tuh punya banyak checklist. Perencanaan inilah, itu-

lah, rapat ini, rapat itu, pergi ke sana, pergi ke sini pokok-

nya banyak. So pilihlah yang penting dan satu yang ter-

penting hari itu. Lakukan dengan kegembiraan, jangan

terburu-buru. Enjoy the moment and enjoy time, maka

Anda akan membuat hari ini ... hari ini ... dan hari ini ...

sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan dan pantas

untuk disyukuri.

Sekalipun hari ini Anda diterpa badai selalu ada hal is-

timewa yang akan Anda dapatkan bila fokus melakukan

satu hal besar dalam hidup Anda hari ini.

Kedua, No gadget. Yach ini rada susah. Susah untuk

meninggalkan apa lagi tuk tidak memegang dan mem-

bukanya. Tapi kita bisa membatasinya. Membatasi alias

mengurangi adalah salah satu cara bijak menggunakan

gadget. Kadang hanya karena gadget quality time makan,

liburan, kebersamaan hilang. Bijaklah menggunakan

gadget agar quality time bisa Anda dapatkan hari ini.

Ketiga, enjoy the moment. Pernah nggak sih kamu alami,

kamu udah rencanain matang-matang eee ada hal yang di

luar dugaan terjadi. Yach banyak hal di luar dugaan yang

tidak bisa Anda kendalikan sepenuhnya di sekitar Anda.

Tapi Anda bisa mengendalikan mood dan respon Anda. So

enjoy the moment aja. Berhenti ngomel dan menyalahkan.

Apalagi marah marah.

Ingat: one big activity, no gadget, enjoy the moment.

Deo gratias.

Pastor Rio, SCJ - Bandar Lampung

ual i ty

Page 11: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung
Page 12: ere you there - uki.ca · Sebagai manusia hidup kita sehari-hari pasti mengalami pasang surut, penuh dengan permasalahan, kesulitan batin dan lahir. Kita adalah mahluk lemah, cenderung