EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin...

55
EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R Karya Muqa>til bin Sulaima>n SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: BAROKATUN NISA NIM. 12531146 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Transcript of EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin...

Page 1: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R

Karya Muqa>til bin Sulaima>n

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

BAROKATUN NISA

NIM. 12531146

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

i

EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R

Karya Muqa>til bin Sulaima>n

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

BAROKATUN NISA

NIM. 12531146

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 3: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa
Page 4: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa
Page 5: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa
Page 6: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

v

MOTTO

نس لهم قلوب ل يفقهون بها ولهم ولقد ذرأنا لجهنم كثيرا من الجن وال

أعين ل يبصرون بها ولهم آذان ل يسمعون بها أولئك كالنعام بل هم

أضل أولئك هم الغافلون

(QS Al-A‘ra>f (7): 179)

إن الصناعة طويلة والعمرقصير

Disiplin ilmu ini sangat luas, sedang usia terbatas

Page 7: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

vi

PERSEMBAHAN

Karya Sederhana ini Penulis Persembahkan Kepada:

Kedua Orang Tua Tercinta,

Abah Samlawi, S. Pd.I dan Mama Khusnul Farichatun

(Terimakasih untuk semua limpahan kasih dan sayang yang tiada

batas hingga saat ini. Uh}ibbukum fillah)

Saudari-saudariku,

Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek

Syifa Nur Fajriyah

(Terimakasih untuk selalu hadir dan menemani perjuangan

saudari kalian ini. Aku sayang kaliaan..)

Almamater dan Keluarga Besar UIN Sunan Kalijaga

Guru, Sahabat Pelangi 2012, teman-teman di ponpes An-Najwah,

CSS MoRa, teman-teman KKN 86, Fathib Jogja, IAT 2012, UIN

SUKA dan semua sudut kota Jogja yang penuh kenangan.

Istimewa!

Page 8: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan

skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987

dan Nomor 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

ba‘ b be ب

ta' t te ت

s\a s\ es (dengan titik di atas) ث

jim j je ج

h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah) ح

kha' kh ka dan ha خ

dal d de د

z\al z\ zet (dengan titik di atas) ذ

ra‘ r er ر

zai z zet ز

sin s es س

syin sy es dan ye ش

s}ad s} es (dengan titik di bawah) ص

d{ad d{ de (dengan titik di bawah) ض

t}a'> t} te (dengan titik di bawah) ط

z}a' z} zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ‘ koma terbalik ( di atas)‘ ع

gain g ge غ

Page 9: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

viii

fa‘ f ef ف

qaf q qi ق

kaf k ka ك

lam l el ل

mim m em م

Nun n en ن

Wawu w we و

ha’ h h هـ

hamzah ’ apostrof ء

ya' y Ye ي

II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap

ditulis muta’addidah متعددة

ditulis ‘iddah عدة

III. Ta’ Marbutah diakhir kata

a. Bila dimatikan tulis h

ditulis H}ikmah حكمة

ditulis Jizyah جزية

(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis h.

’<ditulis Kara>mah al-auliya االولياء كرامة

c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah

ditulis t.

Page 10: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

ix

الفطرة زكاة ditulis Zaka>t al-fit}rah

IV. Vokal Pendek

fath}ah ditulis a

Kasrah ditulis i

d{amah ditulis u

V. Vokal Panjang

1 FATHAH + ALIF

جاهلية

ditulis

ditulis

a>

Ja>hiliyah

2 FATHAH + YA’MATI

تنسىditulis

ditulis

a>

Tansa>

3 FATHAH + YA’MATI

كرمي

ditulis

ditulis

i>

Kari>m

4 DAMMAH + WA >WU MATI

فروضditulis

ditulis

u>

Furu>d{

VI. Vokal Rangkap

1 FATHAH + YA’ MATI

بينكمditulis

ditulis

Ai

bainakum

2 FATHAH + WA>WU MATI

قولditulis

ditulis

Au

qaul

VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

ditulis a antum أأنتم

ditulis u’iddat اعدت

ditulis la’in syakartum شكرمت نلئ

Page 11: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

x

VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah

ditulis dengan menggunakan "al"

ditulis al-Qur’a>n القرآن

ditulis al-Qiya>s القياس

'<ditulis al-Sama السماء

ditulis al-Syams الشمس

IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya

الفروض ذوى ditulis Z|awī al-Furu>d{

ditulis Ahl al-Sunnah السنة اهل

Page 12: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin. Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT

yang memberi nikmat yang tak terhingga, nikmat islam dan iman, nikmat sehat dan

banyak nikmat lain yang tentunya mustahil untuk disebutkan satu persatu. Berkat rahmat

dan pertolongan-Nya pula penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta

salam senantiasa penulis haturkan pada Rasulullah Muhammad SAW dan para keluarga

dan sahabatnya yang secara ikhlas membimbing makhluk jahiliyah hingga sampai pada

zaman terang benderang ini. Semoga mereka memperoleh tempat terindah di sisi Allah

Azza wa Jalla. Amiin.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan banyak

pihak baik secara langsung maupun tidak ikut andil mempengaruhi semangat dan mood

penulis dalam menulis karya ini. Oleh karenanya penulis menyampaikan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Abah Samlawi, S.Pd.I dan Mama Khusnul Farichatun yang dengan kasih

sayangnya selalu memberikan motivasi, kepercayaan dan juga membimbing

Penulis dalam melewati rintangan dalam kehidupan dunia ini. Terimakasih

untuk doa dan restunya agar Penulis menjadi orang yang bermanfaat bagi orang

lain.

2. Saudari-saudariku, Yayu Ikmah, Opi dan Syifa. Tak lupa pula Dewi dan Ilman

serta segenap keluarga besar di Laren-Bumiayu yang telah banyak memberikan

motivasi dan dukungan dalam kehidupan Penulis.

Page 13: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xii

3. Kementrian Agama RI, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Diniyah dan

Pondok Pesantren yang telah menanggung seluruh biaya hidup dan studi selama

penulis menempuh kuliah di UIN Sunan Kalijaga.

4. Prof. Dr. H. Machasin, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

5. Dr. Alim Roswantoro, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

6. Dr. H. Abdul Mustaqim, M. Ag dan Afdawaiza, M. Ag, selaku Ketua Jurusan

Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

7. Dr. Phil. Sahiron Syamsudiin, M. Ag, selaku Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengarkan keluh kesah

Penulis selama masa perkuliahan.

8. Drs. H. M Yusuf, M. Si, selaku Pembimbing Skripsi yang bersedia dengan

penuh kesabaran dan ketelitian membaca, membimbing, mengoreksi,

mengarahkan dan memperbaiki banyak kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

9. Abdul Jalil, M. A dan Siti Jubaedah, M. A yang menginspirasi penulis dalam

mengangkat tema ini, serta seluruh jajaran Dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan

Tafsir juga para Dosen Jurusan Ilmu Hadis yang telah mencurahkan banyak ilmu

yang sebelumnya tidak terlintas dalam benak penulis dan sangat bermanfaat bagi

penulis.

10. Abah K. H. Masruri Abd Mughni (Alm.) yang telah banyak memberikan

bimbingan, wejangan, dan banyak hikmah sehingga penulis dapat memandang

dunia dengan perspektif yang baik. Terimakasih untuk curahan ilmu, kesabaran

Page 14: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xiii

dan kasih sayang yang kau limpahkan. Semoga Allah menempatkan tempat

terindah di sisi-Nya. Amin.

11. Abah Sholahuddin Masruri, Abah Mukhlas Hasyim, M. A, Akhi Fikri as-Syakiri

serta segenap jajaran asatidz Pon-Pes Al- Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes.

12. Dr. Nurun Najwah dan Prof. Dr. Suryadi selaku orang tua pengasuh bagi Penulis

selama menempuh studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jazakumullah

khairal jaza>.

13. Teman-teman seperjuangan, khususnya anggota PELANGI 2012, Arini, Mbak

Tasrif, Mbk Ibriza, Janda Jules, Tonggo Ibah, Ncii, Jeng Rona, Za’imuddin, Ndil

Selvia, Bu rempong Ani, Istikiwir, Fithriatun. Juga semua teman-teman Ponpes

LSQ Pace, Dhuha, Afif, Kam, Fafa, Keysi, Aunil, Iyud, Iftah, Rahmad, Fatih,

Alfian, Idris, Ipul, Ridha, Sony, Ichal, Imam, Itsbat, Danang dan Wildan.

Terimakasih untuk semua hiburan, dukungan, gojlokan, dan senyum kalian,

semoga persahabatan kita tidak hanya berhenti di Kota Jogja ini. Mohon maaf

untuk semua ke-cuek-an dan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak, maaf

jika dalam keseharian banyak kesalahpahaman dan membuat kalian kesal. Aku

sayang kalian, guys.

14. Teman-teman KKN 86 khususnya kelompok 6, bos Tanjung, Iddatun, Sylmatun,

Gandus(r), Dian, Endatun, Hani, Laely, Nani. Terimakasih untuk pengalaman

dan suka cita yang kita bagi bersama di Dusun Iroyudan Bantul. Love ya!.

15. Teman-teman di Ponpes An-Najwah, Fathib Jogja, Forsima, CSS MoRa

Nasional, Fath Kingdom, juga semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-

Page 15: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xiv

persatu yang telah membantu Penulis. Semoga Allah mengganti kebaikan kalian

dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhirnya, dengan harapan penuh kepada-Nya, semoga skripsi ini menjadi manfaat bagi

penulis dan menjadi shodaqah ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Hanya kepada-

Nyalah penulis berharap, memohon ampun dan pertolongan.

Yogyakarta, 17 Desember 2015

Penulis

Barokatun Nisa

Page 16: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xv

ABSTRAK

Epistemologi merupakan sebuah disiplin keilmuan filsafat yang mencoba

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai teori ilmu

pengetahuan yang dalam penelitian ini berupa kajian tafsir, yakni bagaimana

sebuah tafsir dipahami dan diuji kebenarannya berdasarkan norma-norma

epistemologi. Kitab Tafsi>r Al-Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n merupakan

sebuah kitab yang diklaim sebagai kitab pertama yang lengkap 30 juz dan sampai

di tangan kita sekarang. Sebagai prestasi tambahan, penulis kitab ini dinilai sangat

pemberani karena menabrak paradigma mayoritas saat itu, yakni pemahaman

komprehensif terhadap teks Al-Qur’an. Dikarenakan paradigma penulis inilah

maka tidak jarang ditemukan banyaknya kisah-kisah isra>iliyya>t dan penjelasan

mengenai al-mubhama>t dalam Al-Qur’an. Di samping itu, beliau juga disebut

sebagai mufassir pertama yang mengenalkan metode stilistik-linguistik dalam

kajian penafsiran Al-Qur’an. Berdasarkan latar belakang inilah peneliti

merumuskan problem akademik penelitian ini ke dalam tiga klasifikasi

permasalahan, yaitu: 1) Apa sumber-sumber yang digunakan Muqa>til bin

Sulaima>n dalam tafsirnya? 2) Bagaimana metode Muqa>til dalam penulisan kitab

tafsirnya?, dan 3) Bagaimana validitas kitab Tafsi>r Al-Kabi>r karya Muqa>til bin

Sulaima>n?

Skripsi ini merupakan sebuah bentuk penelitian kepustakaan yang

menggunakan metode deskriptif-analitik dan pendekatan historis-filosofis. Metode

dan pendekatan ini berguna dalam mengupas epistemologi tafsir karya Muqa>til

bin Sulaima>n yakni kitab Tafsi>r Al-Kabi>r. Dalam penulisan kitab ini diketahui

bahwa Muqa>til menggunakan metode tafsi>r tah}li>li yakni dengan menjelaskan

setiap ayat secara terperinci dimulai dari Al-Fa>tih}a>h hingga QS Al-Na>s disertai

dengan penjelasan mengenai aspek nasikh-mansu>kh, asba>b al-nuzu>l dan al-mubhama>tnya.

Beberapa sumber yang beliau rujuk dalam penafsirannya meliputi Al-

Qur’an, sunnah, qaul s}ah}abi>, qaul ta>bi’i>n, qira>’a>t s}ah}abi seperti qira>’a>t Ibn

Mas’u>d dan Ubay bin Ka’ab, isra>iliyya>t dan rasio. Adapun validitas kebenaran

kitab ini penulis buktikan dengan teori koherensi yang merupakan satu dari tiga

teori pokok dalam membuktikan kebenaran sebuah ilmu pengetahuan. Teori ini

diambil karena peneliti anggap paling sesuai dengan epistemologi bayani yang

melingkupi kitab ini. Muqa>til bin Sulaima>n peneliti anggap konsisten dalam

menjaga metodologi yang beliau rumuskan sendiri dilihat dari konsistensi beliau

dalam memberikan informasi asba>b nuzu>l, melihat konteks kalimat dan penjelasan

terhadap hal-hal eksplisit dalam Al-Qur’an.

Sebagai kitab tafsir yang diklaim tertua, kitab ini mempunyai implikasi

terhadap perkembangan kajian tafsir setelahnya. Beberapa mufassir yang

mengambil informasi dari beliau di antaranya Al-Zamakhsyari>, Al-S|a’labi> dan Al-

Samarqandi>. Adapun hal yang banyak dijadikan rujukan oleh mufassir setelahnya

ini adalah hal-hal terkait informasi historisitas, baik penjelasan mengenai aspek

asba>b al-nuzu>l, al-mubhama>t maupun israiliyya>t, dan perubahan makna dalam Al-

Qur’an.

Page 17: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................................... xv

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan masalah ....................................................................................... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan ............................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 6

E. Kerangka Teori ........................................................................................ 10

F. Metode Penelitian .................................................................................... 13

G. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 15

BAB II. KONSTRUKSI EPISTEMOLOGI TAFSIR

A. Terminologi Epistemologi Tafsir

1. Pengertian Epistemologi ...................................................................... 18

Page 18: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xvii

2. Pengertian Tafsir .................................................................................. 25

B. Pergeseran Epistemologi dari Era Nabi Hingga Muqa>til bin

Sulaima>n

1. Periode Nabi dan Sahabat .................................................................... 31

2. Periode tabi’in ...................................................................................... 35

3. Periode Kodifikasi ............................................................................... 38

4. Posisi Muqa>til bin Sulaima>n ............................................................... 41

BAB III. MUQA>TIL BIN SULAIMA>N DAN TAFSIRNYA

A. Biografi Muqa>til bin Sulaima>n

1. Riwayat Hidup ..................................................................................... 43

2. Karir Intelektual ................................................................................... 46

3. Karya-karya ......................................................................................... 48

B. Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n

1. Latar Belakang Penulisan .................................................................... 49

2. Sistematika Kitab Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n ................................. 50

BAB IV. TELAAH EPISTEMOLOGIS TAFSIR MUQA>TIL BIN SULAIMA>N

A. Sumber Penafsiran .................................................................................... 58

B. Metode Penafsiran ..................................................................................... 64

C. Validitas Penafsiran .................................................................................. 79

D. Implikasi Penafsiran Muqa>til bin Sulaima>n terhadap Karya-karya

Tafsir Berikutnya ...................................................................................... 92

Page 19: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

xviii

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................. 100

B. Kata Penutup .......................................................................................... 102

C. Saran ....................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 20: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Muqa>til bin Sulaima>n1 adalah seorang Mufassir era klasik

2 yang

pemberani. Di tengah-tengah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa

tafsir terhadap Al-Qur’an hanya dapat diberikan pada teks-teks yang memang

membutuhkan penjelasan, Muqa>til beranggapan bahwa semua ayat dalam Al-

Qur’an sejatinya sudah dapat dipahami dan sudah jelas maksudnya. Hanya saja

dalam memahami teks Al-Qur’an terdapat empat tingkat pemahaman terhadap

teks yakni, Pertama, ayat yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Kedua, ayat

yang dapat diketahui oleh orang yang pandai (al-‘Ulama>’). Ketiga, ayat yang

diketahui oleh orang yang mempelajari tata bahasa arab dan Keempat, ayat yang

dapat dipahami bahkan oleh orang yang tidak memahami bahasa arab.3

Merupakan tugas mufassir untuk menerangkannya sesuai dengan kondisi dan latar

belakang yang tepat, walaupun itu membutuhkan bantuan dari kisah-kisah

1 Untuk selanjutnya disebut Muqa>til.

2 Meminjam istilah Abdul Mustaqim yang membagi periodesasi tafsir kedalam tiga

kelompok: tafsir klasik, pertengahan dan modern-kontemporer. Menurutnya, pada masa awal,

penafsiran Al-Qur’an selalu dihubungkan dengan hal-hal mitis, pada periode pertengahan

cenderung untuk menjustifikasi ideologi mufassir dan pada periode selanjutnya penafsiran Al-

Qur’an sudah bersifat ilmiah. Lihat Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an

(Yogyakarta: Adab Press, 2014), hlm. 39.

3 Abdulla>h Mahmu>d Syaha>tah, Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n Juz V (Beirut: Muassasah

al-Ta>rikh al-Arabi, 2002), hlm. 6.

Page 21: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

2

isra>i>liyya>t, sehingga common believers dapat memahami maksud ayat

sebagaimana yang dikehendaki oleh Mutakallim.4

Disebutkan dalam Muqaddimahnya, bahwa teks dalam Al-Qur’an

mempunyai jenis dan maksud yang berbeda, seperti: ‘a>m dan kha>s (bagi muslim

dan musyrik), ‘a>m untuk semua manusia, mutasya>biha>t, muhkama>t, mufassar,

mubha>m, mud}ma>r, ta>m, s}ilah, na>sikh, mansu>kh, taqdi>m, ta’khi>r, wuju>h wa

naz|a>’ir, jawab bagi surat lain, perumpamaan yang dibuat untuk orang kafir dan

berhala, perumpamaan untuk dunia, pembangkitan, akhirat, cerita umat terdahulu,

cerita tentang surga dan neraka, kha>s} untuk umat musyrik tertentu, kewajiban-

kewajiban, hukum-hukum, hal yang ada dalam hati orang muslim dan musyrik,

khus}umah musyrik Arab dan tafsir.5 Sebagai tafsir yang diklaim sebagai kitab

tafsir pertama yang lengkap 30 juz dan sampai di tangan kita sekarang, adanya

pembedaan jenis-jenis teks merupakan sebuah inspirasi yang cukup berani. Oleh

karenanya beliau disebut sebagai mufassir pertama yang mengenalkan kajian

stilistik-linguistik dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini John Wansbough dan Gordon

Nickel mengatakan, sebagaimana yang dikutip oleh Mun’im Sirry, karya Muqa>til

merupakan sebuah contoh bentuk penafsiran haggadic di mana beliau mencoba

untuk menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an yang terpotong-potong menjadi satu

4 Mun’im Sirry, “Muqa>til b. Sulayma>n and Antropomorphism”, Studia Islamica,

nouvelle e #dition/new series, No. 3, 2012, hlm. 58-60. Lihat juga Kees Versteegh, “Tafsir Qur’an

Paling Awal: Tafsi>r Muqa>til” dalam jurnal INIS Jilid IV edisi Dwibahasa, (Jakarta: INIS, 1990).

Dalam jurnal ini berisi makalah-makalah yang disampaikan dalam rangka kunjungan Menteri

Agama RI, H. Munawwir Sjadzali, M.A. ke Negeri Belanda (31 Oktober-7 November 1988), hlm.

206.

5 Abdullah Mahmud Syahatah, Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n Juz V (Beirut: Muassasah

al-Ta>ri>kh al-Araby, 2002), hlm. 27.

Page 22: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

3

kesatuan untuk memberikan kesan kesinambungan (continuity) dan penjelasan

menyeluruh (wholeness) terhadap varietas teks.6

Muqa>til hidup pada abad di mana penjelasan terhadap Al-Qur’an sangat

diperlukan. Ketika itu kekuasaan Islam menyebar ke berbagai daerah sehingga

banyak di kalangan umat yang tidak faham dengan tata bahasa Al-Qur’an.

Mungkin hal ini pulalah yang melatarbelakangi beliau menggunakan metode

narasi dalam tafsirnya.

Muqa>til lahir dan besar di kota Balkh, Khura>sa>n dan Bas}rah di mana

kota-kota tersebut merupakan kota pusat bertemunya berbagai agama besar. Oleh

karena itu tidak heran jika beliau mempunyai pengetahuan yang luas mengenai

israiliyat dan rasionalitas. Kondisi ini pula lah yang mempengaruhi hasil

penafsiran beliau utamanya terhadap ayat-ayat antropomorfisme7. Banyak para

mufassir yang mengkritik beliau dan menolak hasil penafsiran beliau dengan

argumentasi bahwa penafsiran beliau berseberangan dengan akidah umat Islam.

Meski demikian, Muqa>til tidak menafsrikan semua ayat-ayat antropomorfisme

dengan makna literal. Beberapa penafsiran beliau mengindikasikan bahwa beliau

juga menafsirkan ayat-ayat tersebut dengan makna majazi dan makna ta’wil

seperti dalam QS. Al-Fath} kata al-yad beliau tafsirkan sebagai “kekuasaan” atau

6 Mun’im Sirry, “Muqa>til b. Sulayma>n and Antropomorphism”, hlm. 60.

7 Antropomorfisme dalam KBBI diartikan sebagai pengenaan ciri-ciri manusia pada

binatang, tumbuh-tumbuhan atau benda mati. Dari penjelsan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

antropomorfisme yang dimaksud di sini adalah pengenaan atau penyamaan pada Allah terhadap

bentuk-bentuk atau perilaku manusiawi. Kata antropomorfisme mengacu pada persepsi bahwa

tuhan memiliki bentuk dan sikap yang sama dengan manusia. Lihat Antropomorfisme,

KBBIMobile 1.1.3, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Lihat juga,

www.sarapanpagi.org, dictionary.reference.com, www.britannica.com. Diakses pada 28 Nov 2015

pukul 10:50.

Page 23: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

4

“menahan nikmat nafkah” seperti dalam QS. Al-Ma>idah. Jika melihat keterangan

ini, maka susah untuk membuktikan bahwa Muqa>til memang seorang

antropomorfisme walaupun bukan hal yang mudah pula untuk menyatakan bahwa

beliau non-antropomorfisme.

Kajian episetmologi merupakan sebuah disiplin keilmuan yang berusaha

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai teori ilmu

pengetahuan, dalam hal ini adalah pengetahuan mengenai tafsir Al-Qur’an. Tafsir

karya Muqa>til bin Sulaima>n disebut sebagai tafsir tertua yang memuat semua

penafsiran ayat Al-Qur’an 30 juz dan masih utuh hingga sekarang sekaligus

dengan berbagai uniquenessnya peneliti anggap sebagai alasan yang logis untuk

mengangkat tema penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk

meneliti tafsir ini berdasarkan norma-norma epistemik agar didapat kesimpulan

mengenai sumber, metodologi penafsiran dan validitas atas tafsir beliau ini.

Kajian ini dianggap penting karena maju tidaknya sebuah ilmu pengetahuan

sangat bergantung pada bangunan keilmuan epistem yang kuat. Selain sebagai

sumbangsih keilmuan, kajian ini juga diharapkan mampu membuka wawasan

kesejarahan mengenai perkembangan tafsir Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan ulasan latar belakang di atas dan agar pembahasan tidak

melebar ke berbagai bentuk masalah, peneliti membatasi penelitian ini menjadi

beberapa rumusan masalah berikut:

Page 24: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

5

1. Apa sumber-sumber penafsiran yang dijadikan rujukan oleh Muqa>til bin

Sulaima>n dalam kitab tafsirnya?

2. Bagaimana metode penafsiran Muqa>til bin Sulaima>n dalam tafsirnya?

3. Bagaimana validitas penafsiran Muqa>til bin Sulaima>n dalam tafsirnya

secara epistemologis?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan demikian, penelitian mengenai epistemologi Tafsi>r Al-

Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n ini akan memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui sumber-sumber penafsiran Muqa>til bin Sulaima>n

dalam kitab tafsirnya.

b. Mengetahui metode Muqa>til bin Sulaima>n dalam kitab

tafsirnya.

c. Mengetahui validitas tafsir dalam kacamata Muqa>til bin

Sulaima>n dalam tafsirnya.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun dituliskannya penelitian ini adalah agar memiliki kegunaan

dan manfaat sebagaimana berikut ini:

a. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan

dapat menambah khazanah keilmuan pada jurusan Ilmu Al-

Page 25: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

6

Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

b. Bagi pihak-pihak terkait secara umum, penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai sumber referensi, baik primer maupun

sekunder, untuk menyelesaikan berbagai persoalan akademik

yang berkaitan dengan kajian tafsir, utamanya kitab Tafsi>r Al-

Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n.

c. Menambah informasi mengenai historisitas Al-Qur’an terutama

terkait aspek epistemologis dan metodologis.

D. Telaah Pustaka

Dalam melakukan telaah pustaka terhadap penelitian-penelitian

sebelumnya ini, peneliti membaginya kedalam dua kategori, yaitu penelitian yang

terkait dengan objek formal dan objek material penelitian ini. Adapun objek

formal penelitian ini adalah Epistemologi Tafsir. Di antara penelitian-penelitian

yang membahas mengenai terma kajian ini adalah:

Skripsi dengan judul “Epistemologi Tafsir Ibn ‘A>syu>r dalam kitab Al-

Tah{ri>r Wa Al-Tanwi>r”8 yang ditulis oleh Abdul Halim. Dalam skripsinya ini,

Abdul Halim mengulas mengenai epistemologi tafsir karya Ibn A>syu>r yang ditulis

pada awal perkembangan tafsir kontemporer. Adapun fokus kajian yang ia

8 Abdul Halim, “Epistemologi Tafsir Bin Asyur dalam kitab al-Tah{ri>r Wa al-Tanwi>r”,

Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011

Page 26: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

7

paparkan adalah bahwa di periode awal perkembangan tafsir kontemporer, para

mufassir masih banyak menggunakan dalil-dalil hadis, qaul s}ahabi dan isra>i>liyya>t

sebagai sumber rujukan penafsirannya. Dengan kata lain, tafsir masa itu tidak

secara totalitas menggunakan interpretasi mufassir pribadi sebagai sumber

penafsirannya melainkan juga tetap berpijak pada dalil-dalil naqli tersebut.

Buku seri disertasi yang ditulis oleh Abdul Mustaqim dengan judul

Epistemologi Tafsir Kontemporer (Studi Komparatif antara Fazlur Rahman dan

Muhammad Syahrur).9 penelitian ini memfokuskan kajian pada pentingnya

pemahaman mengenai pergeseran epistemologi tafsir dengan menelaah kembali

kesejarahan perkembangan paradigma penafsiran Rahman dan Syahrur.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini diharapkan mampu untuk menjawab

problematika umat muslim indonesia yang semakin kompleks. Pemahaman

tersebut didapat dengan merubah pandangan nalar ideologis kedalam nalar kritis

dengan didasarkan pada hal-hal substantif, kemu’jizan Al-Qur’an dan merefer

kembali pada kitab-kitab klasik.

“Translation of The Meaning of The Noble Qur’an karya Muhammad

Taqi>-Ud-Di>n al-Hila>li> dan Muhammad Mukhsin Kha>n (Kajian Epistemologi

Tafsir)”,10

skripsi yang ditulis oleh Eed Hudaebillah ini membahas mengenai

tafsir berbahasa inggris yang sarat dengan bias ideologi kaum salafi. Di sini

peneliti menguak bahwa dalam prakteknya, M. Taqi>-Ud-Di>n dan Mukhsin Kha>n

9Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, Seri Disertasi, Ed. Fuad

Mustafid (Yogyakarta: LkiS, 2012)

10 Eed Hudaebillah, “Translation of The Meaning of The Qur’an Karya Muhammad

Taqi>-Ud-Di>n al-H{ila>li> dan Muhammad Mukhsin Kha>n”, Skripsi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2013.

Page 27: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

8

menggunakan sumber-sumber keagamaan untuk mendominasi interpretasi

ideologi mereka. Kitab ini menggunakan metode ijmali> untuk menerangkan

maksud tiap ayatnya. Adapun jika dilihat dari teori kebenaran ilmu pengetahuan,

peneliti mendapati bahwa dalam kitab ini hanya terdapat dua teori dari tiga teori

kebenaran yakni, koherensi dan korespondensi. Teori koherensi membuktikan

bahwa mufassir konsisten dalam menuliskan runtutan muna>sabah baik antar ayat

maupun antar surat sebelum dan setelah menafsirkan. Teori korespondensi

menyebutkan bahwa penafsiran kedua mufassir dalam kitab ini sesuai dengan

fakta ilmiah atau realitas modern yang mapan.

Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis dan

Aksiologis11

yang ditulis oleh A. Susanto. Buku ini adalah buku pengantar filsafat

yang secara gamblang membahas mengenai definisi filsafat ilmu beserta ketiga

cabang keilmuan. Baik ontologis, epistemologis maupun aksiologis dibahas secara

eksplisit. Termasuk didalamnya juga dikaji mengenai batasan-batasan kebenaran

ilmu pengetahuan.

Adapun kajian mengenai Tafsi>r Al-Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n

sebagai objek material dalam penelitian ini sudah dikaji dalam berbagai artikel

seperti artikel yang ditulis oleh Kees Versteegh “Tafsir Qur’an Paling Awal:

Tafsi>r Muqa>til”12

. Di dalamnya membahas mengenai urgensi penelitian kitab

tafsir ini. Hal ini dikarenakan pada saat itu Tafsir Muqa>til dianggap sebagai kitab

11 A. Susanto, Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis

dan Aksiologis (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).

12 Kees Verstegh, “Tafsir Qur’an Paling Awal: Tafsi>r Muqa>til”, dalam jurnal INIS

Jilid IV edisi Dwibahasa (Jakarta: INIS, 1990).

Page 28: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

9

tafsir yang terlalu banyak mengambil keterangan dari Ahl Kita>b yang tidak dapat

dibuktikan kesahihannya.

Artikel dengan judul A Comparison of The References to Muqa>til B.

Sulaima>n (150-767) In The Exegesis of Al-Tha’labi> (427/1036) With Muqa>til’s

Own Exegesis13

ditulis oleh Mehmet Akif Koc mengenai eksistensi Tafsi>r

Muqa>til sejak beliau wafat (150 H) yang kemudian baru dikomentari dan dirujuk

oleh al-Tha’labi> pada kisaran tahun 427 H. Di sana sedikit banyaknya disebutkan

mengenai pemikiran beliau terhadap tajsi>m dan tasybih juga tentang pendapat

beliau mengenai orang-orang fa>siq. Pemikiran beliau ini kemudian dikritisi oleh

al-Tha’labi> untuk memberikan pandangan baru bagi masyarakat terhadap

pemikiran para innovators of islamic theology.

Skripsi dengan judul “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Qadar dalam Kitab

Tafsir Muqa>til bin Sulaima>n”14

karya Laila Muthmainnah. Dalam skripsi ini

diterangkan mengenai pandangan Muqa>til terhadap ayat-ayat qadar, dimana pada

zamannya beliau merupakan salah satu mufassir yang menolak faham muktazilah

yang dianut mayoritas masyarakat Irak. Peneliti berkesimpulan bahwa ayat-ayat

qadar dalam pandangan Muqa>til ialah perbutan manusia itu berdasarkan kehendak

Tuhan dengan disertai adanya daya upaya atau ikhtiar manusia pada perbuatannya

tersebut.

13 Mehmet Akif Koc, “A Comparison Of The References To Muqa>til B. Sulaima>n

(150-767) In the Exegesis of Al-Tha’labi> (427/1036) With Muqa>til’s Own Exegesis”, Jurnal Of

Semitic Studies LIII/1 Spring 2008.

14 Laila Muthmainnah, “Penafsiran Ayat-Ayat Qadar Dalam Kitab Tafsir Muqa>til Bin Sulaiman”, Skripsi UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2015.

Page 29: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

10

Skripsi dengan judul “al-Nasikh wa al-Mansukh dalam Tafsir Klasik

(Telaah al-Tafsi>r al-Kabi>r Karya Muqa>til bin Sulaima>n)”15

oleh Dede Fadillah.

Skripsi ini menerangkan mengenai urgensi pemikiran Muqa>til dalam kajian

na>sikh dan mansu>kh karena berhubungan dengan eksistensi satu hukum dalam

Islam. di akhir pembahasan, peneliti berkesimpulan bahwa Muqa>til mempunyai

definisi dan cara yang sama dalam menggambarkan ayat-ayat na>sikh dalam Al-

Qur’an.

Dari beberapa kajian kepustakaan yang didapat, peneliti belum

menemukan adanya penelitian yang secara spesifik dan detail membahas

mengenai epistemologi Tafsi>r Al-Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n. Oleh

karenanya, penelitian ini sangat penting untuk dilakukan secara lebih serius dan

intensif.

E. Kerangka Teori

Epistemologi adalah salah satu kajian filsafat yang secara khusus

mempertanyakan mengenai ruang lingkup dan batasan-batasan pengetahuan (asal

mula, susunan, metode dan sah tidaknya ilmu pengetahuan).16

Istilah epistemologi

sendiri berasal dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) atau epistemai yang

berarti meletakkan, mendudukan atau menempatkan dan logos (perkataan, pikiran,

15 Dede Fadillah, “al-Nasikh Wa al-Mansukh Dalam Tafsir Klasik (Telaah Al Tafsir

Al Kabir Karya Muqatil Bin Sulaiman)”, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.

16 Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Epistemologi dan Logika (Bandung: Penerbit

Remadja Karya, 1986), hlm. 1. Lihat juga Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, terj. Soejono

Soemargono (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004), hlm. 74.

Page 30: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

11

ilmu). Secara harfiah episteme-logos adalah “upaya untuk menempatkan sesuatu

dalam kedudukan yang semestinya”.

Kajian epistemologi ini juga bermaksud untuk mengkaji pengandaian-

pengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari lahirnya pengetahuan serta

membuktikannya secara rasional terhadap klaim kebenaran dan objektivitasnya.17

Sebagai kajian kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoretis ilmu pengetahuan,

epistemologi juga dikenal sebagai teori pengetahuan (theory of knowledge).18

Berdasarkan cara kerja atau metode dan pendekatan yang diambil

terhadap gejala pengetahuan, epistemologi dapat dibedakan menjadi tiga:

pertama, epistemologi metafisis, yaitu epistemologi yang mendekati gejala

pengetahuan dengan bertitik tolak pada gejala-gejala metafisis. Epistemologi ini

berangkat dari suatu faham tertentu mengenai realitas kemudian membahas

bagaimana manusia mengetahui kenyataan tersebut. Kedua, epistemologi skeptis.

Cara kerja epistemologi ini adalah dengan meragukan sesuatu yang ada untuk

dapat menyakininya sebagai sesuatu yang mutlak. Ketiga, epistemologi kritis.

Epistemologi ini tidak memprioritaskan metafisika atau epistemologi tertentu

melainkan berangkat dari asumsi prosedur dan pemikiran akal sehat atau hasil

kajian ilmiah untuk kemudian dianalisis secara kritis.19

17 J. Sudarminta, Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan (Yogyakarta:

Kanisius, 2002) hlm. 18.

18 J. Sudarminta, Epistemologi Dasar: Pengantar ..., hlm. 18

19 J. Sudarminta, Epistemologi Dasa: Pengantar ..., hln. 21-22.

Page 31: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

12

Adapun kebenaran pengetahuan secara epistemologis ini dapat diukur

dengan menyandarkan dirinya pada teori kebenaran ilmu pengetahuan koherensi,

korespondensi dan pragmatisme.20

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

salah satu dari ketiganya yaitu teori koherensi.

Koherensi adalah teori kebenaran yang menilai kebenaran suatu proposisi

(pernyataan, pendapat, kejadian atau informasi) ketika terdapat adanya konsistensi

yang ditangkap subjek yang satu dengan yang lain mengenai suatu realita adalah

sama. Dalam buku Filsafat Ilmu karya A. Susanto disebutkan teori ini menyatakan

bahwa suatu pernyataan dianggap benar kalau pernyataan tersebut koheren atau

konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Dengan kata lain,

suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut saling berhubungan

secara benar dengan pernyataan sebelumnya. Contohnya, pernyataan bahwa

semua makhluk hidup pasti mati. Ahmad adalah makhluk hidup, maka pernyataan

bahwa Ahmad pasti mati adalah pernyataan yang benar. Sebab kedua pernyataan

tersebut koheren antara yang satu dengan yang lain.21

20 Teori kebenaran ini mempunyai tujuh aspek kriteria, diantaranya: koherensi,

korespondensi, pragmatik, positivistik, esensialisme, konstruktivisme dan religiusisme. Namun

menurut epistemologi awal hanya tiga teori yang paling sering digunakan yaitu koherensi,

korespondensi dan pragmatisme. Peneliti hanya mengambil satu dari tiga kriteria yang paling

banyak digunakan sekjaligus untuk mempersempit penelitian. Dua teori lainnya yaitu

korespondensi dan pragmatisme. Korespondensi adalah teori yang digunakan untuk mengetahui

kesesuaian antara kebenaran proposisi dan objek yang dikenainya (realitas). Teori ini

menyatakan bahwa pengetahuan dianggap benar apabila apa yang diungkapkan sesuai dengan

fakta. Pragmatisme adalah teori yang tidak secara langsung berkaitan dengan realita objektif

pengetahuan melainkan lebih berusaha untuk menguji kebenaran pengetahuan melalui

konsekuensi-konsekuensi dari praktek pengetahuan tersebut. Artinya, ide-ide tersebut tidak dapat

dikatakan benar atau salah jika belum diuji. Lihat Mohammad Adib, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 121-123, Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2012), hlm. 148-160.

21 A. Susanto, Filsafat Ilmu Suatu ..., hlm. 86-87

Page 32: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

13

Dalam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk mengupas Tafsi>r Al-

Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n secara epistemologis dengan menggunakan

tolak ukur kebenaran di atas.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

menyangkut pengertian, konsep, nilai serta ciri-ciri yang melekat pada objek

penelitian tanpa melakukan perhitungan matematis dalam melakukan

justifikasi epistemologis.22

Maka jenis penelitian ini adalah penelitian

kepustakaan (library research),23

yaitu penelitian yang bersumber pada

data-data tertulis serta bahan-bahan kepustakaan yang terkait dengan objek

material penelitian ini yang dalam hal ini adalah kitab tafsir karya Muqa>til

bin Sulaima>n.

2. Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

Sehubungan dengan jenis penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik dokumentasi dalam mengumpulkan data. Dengan teknik ini peneliti

akan mengupas mengenai kesejarahan Muqa>til bin Sulaima>n sekaligus

untuk menemukan validitas tafsirnya.

22 Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: Paradigma,

2005), hlm. 7.

23 Penelitian kepustakaan (Library Research) merupakan penelitian yang cara kerjanya

dengan menggunakan data dan informasi dari berbagai macam materi dan literatur, baik buku,

majalah, surat kabar, naskah ataupun dokumen. Lihat: Kartini, Pengantar Metodologi Riset

Sosial (Bandung: Mandar Maju), hlm. 33.

Page 33: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

14

Sumber Data yang peneliti gunakan dibagi menjadi dua sumber

besar, pertama, sumber yang secara langsung berkaitan dengan tema

penelitian (primer) dan kedua, sumber yang tidak secara langsung

berhubungan (sekunder). Adapun sumber primer yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini adalah kitab Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n yang ditahqiq

oleh ‘Abdulla>h Mahmu>d Syaha>tah.

Adapun sumber data sekunder yang peneliti gunakan adalah data-

data berupa buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan tema yang peneliti

kaji, diantaranya Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an dari Periode Klasik,

Pertengahan Hingga Kontemporer, Epistemologi Tafsir Kontemporer,

Filsafat Ilmu, Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam,

“Muqa>til b. Sulayma>n and Antropomorphism”, “A Comparison of The

references to Muqa>til b. Sulayma>n (150/767) in The Exegesis of Al-

Tha’labi (427/1036) With Muqa>til Own Exegesis” dan lain sebagainya.

3. Metode dan Pendekatan

Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif-

analitis yaitu peneliti mula-mula akan mendeskripsikan biografi tokoh,

khususnya hal-hal yang berkaitan dengan kondisi sosio-kultural daerah

pengarang, latar belakang pemikiran dan pemikiran tokoh, yang dalam hal

ini adalah penafsiran beliau. Kemudian peneliti akan mulai mengerucut pada

analisis epistemologis terhadap kitab Tafsi>r Al-Kabi>r karya Muqa>til bin

Sulaima>n untuk mencari tahu sumber, metode dan validitas penafsiran tokoh

agar mendapat kesimpulan yang kritis.

Page 34: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

15

Adapun langkah-langkah metodis penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Pertama, Peneliti menetapkan tokoh yang akan dikaji, yaitu tokoh

Muqa>til bin Sulaima>n dengan objek formal kajian Epistemologi Tafsi>r Al-

Kabi>r karya Muqa>til bin Sulaima>n. Kedua, Mendeskripsikan latar belakang

kehidupan, latar belakang keilmuan dan karya-karya tokoh. Kemudian

mendeskripsikan sistematika, metode dan karakteristik yang digunakan

tokoh dalam kitabnya. Ketiga, analisis kritis terhadap penafsiran tokoh

untuk mengetahui sumber, metode dan validitas penafsiran tokoh.

Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan historis-filosofis.

Pendekatan historis berguna untuk mencari titik kesejarahan hidup Muqa>til

sekaligus setting sosio-historis yang melingkupi lahirnya kitab tafsir ini.

Pendekatan filosofis berguna dalam menganalisis kajian epistemologis kitab

tafsir ini. Pendekatan ini dirasa perlu karena filsafat akan mencoba

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, menyeluruh dan

mendasar.

G. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini akan terdiri dari lima bab. Bab pertama akan berisi

pendahuluan. Pada pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang

masalah yang berisi sebab-sebab ketertarikan peneliti terhadap penelitian terkait.

Kemudian peneliti merumuskan pembahasan masalah, tujuan dan manfaat, telaah

Page 35: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

16

pustaka, metodologi dan pendekat penelitian yang akan digunakan dan terakhir

sistematika pembahasan.

Bab kedua, akan membahas mengenai konstruksi epistemologi tafsir Al-

Qur’an yang mencakup definisi terma epistemologi dan tafsir. Kemudian disusul

dengan pembahasan mengenai periode pertumbuhan dan perkembangan tafsir

sejak zaman nabi hingga sekarang. Pembahasan ini peneliti anggap penting karena

akan berhubungan erat dengan isi kajian di bab selanjutnya.

Bab ketiga akan membahas mengenai Muqa>til bin Sulaima>n dan

Tafsirnya. Yaitu dengan mengeksplorasi latar belakang keilmuan, setting sosial

dan karya-karyanya. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan sekilas mengenai

kitab Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n yaitu terkait sejarah penelitian, metode dan

sistematika yang beliau gunakan dalam tafsirnya. Pembahasan ini sangat penting

diuraikan untuk mengetahui sosok Muqa>til bin Sulaima>n, pola pikir serta latar

belakang penafsirannya dan penting pula untuk mengetahui tafsirnya.

Bab keempat akan membahas mengenai Epistemologi Tafsi>r Muqa>til bin

Sulaima>n terkait sumber, metode dan validitas. Bab ini merupakan inti pembahsan

dalam penelitian ini sekaligus contribution of knowledge yang peneliti berikan

dalam studi keilmuan tafsir. Selain tiga hal di atas, peneliti juga akan menguraikan

mengenai implikasi penafsiran Muqatil bagi mufassir setelahnya. Hal ini dianggap

penting untuk mengetahui kontribusi penafsiran Muqa>til dalam perkembangan

penafsiran Al-Qur’an.

Bab kelima merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan analisis

peneliti terkait epistemologi tafsir karya Muqa>til bin Sulaima>n ini. Kesimpulan ini

Page 36: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

17

merupakan jawaban daripada tiga masalah pokok yang peneliti kaji. Dilanjutkan

dengan kata penutup dan pembahasan mengenai mengenai saran-saran yang

membangun untuk peneliti selanjutnya.

Page 37: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

100

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pemaparan di atas peneliti sampai pada kesimpulan yang merupakan

jawaban atas tiga rumusan masalah yang peneliti ajukan berkaitan dengan kajian

epsitemologi tafsir, yakni mengenai sumber-sumber penafsiran, metode penafsiran

dan validitas atas penafsiran itu sendiri.

Pertama,sumber-sumber yang digunakan Muqa>til bin Sulaima>n dalam

Tafsi>r Al-Kabi>r di antaranya adalah Al-Qur’an, Sunnah, qira>’a>t. Adapun qira>’a>t

yang banyak beliau jadikan rujukan yaitu qira>’a>t Ibn Mas‘ud dan qira>’a>t Ubay bin

Ka’ab. Sumber lain yang beliau ambil misalnya Qaul a-S}ah}abi>, Qaul al-Ta>bi’i>n,

Isr>ai>liyya>t dan Ra’yu. Sayangnya dalam merujuk pada suatu riwayat Muqa>til

jarang memberikan rangkaian sanad yang jelas sehingga sumber periwayatan dari

beliau ini kurang dapat dipercayai dan malah menjadi alasan bagi mufassir lain

untuk meragukan hasil penafsiran beliau. Hal ini juga mempengaruhi pemahaman

pembaca dalam membedakan hasil penafsiran beliau yang berangkat dari

interpretasi beliau atau berasal dari suatu periwayatan tertentu yang ditulis tanpa

adanya rangkaian sanad. Sekiranya ini merupakan sebuah kritik universal bagi

penulis kitab ini.

Kedua, metode penafsiran yang beliau gunakan dalam kitab tafsirnya

adalah metode al-tafsi>r al-tah}li>li yakni menafsirkan Al-Qur’an secara terperinci

Page 38: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

101

menurut tartib mus}h}afi dimulai dari QS. Al-Fa>tih}ah dan berakhir di QS. Al-Na>s,

dengan kecenderungan tafsi>r bi al-ma’s|u>r. Dalam tafsirnya Muqa>til sangat

memperhatikan aspek stilistik dan linguistik dalam Al-Qur’an. Dikatakan

demikian karena dalam praktiknya beliau membahas semua jenis teks dalam Al-

Qur’an. Hal ini berkaiatn dengan maksud dan tujuan beliau yang hendak

memperjelas makna teks dalam Al-Qur’an. Bahkan beliau banyak menerangkan

mengenai aspek historisitas ayat dengan merujuk baik pada riwayat, israiliyat

maupun penjelasan terhadap al-mubhama>t dalam Al-Qur’an.

Ketiga, adapun mengenai validitas penafsiran beliau peneliti

mengkritisinya menggunakan teori kebenaran koherensi. Teori ini dipandang

paling sesuai dengan aspek epistemologi bayani yang melingkupi penafsiran

beliau. Menurut teori ini, pengetahuan dianggap benar jika ada kesesuaian

(coherence) dengan pernyataan sebelumnya yang terbukti benar sesuai dengan

preposisi yang melingkupinya. Dari penelitian terhadap validitas penafsiran beliau

ini peneliti berkesimpulan bahwa Muqa>til menganut kebenaran koherensi dalam

tafsirnya. Dikatakan benar secara koherensi karena ada kesesuain antara

pernyataan beliau dalam muqaddimahnya bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat

berbagai teks yang berbeda seperti ‘a>m dan kha>s, muh}ka>m dan mutasya>bih,

mufassar, mubham dan id}ma>r. dalam tafsirnya peneliti menemukan bahwa

Muqa>til selalu memberikan keterangan mengenai beberapa aspek di atas. Namun

jika melihat penafsiran beliau terhadap ayat-ayat tajsi>m peneliti berkesimpulan

bahwa beliau tidak bisa dikatakan benar secara koherensi karena beliau terkesan

Page 39: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

102

tidak konsisten dan ragu-ragu dalam memaknai ayat-ayat tajsi>m secara literal.

Walla>hu A‘lam.

B. Kata Penutup

Segala puji penulis haturkan kepada Allah SWT yang dengan nikmat dan

rahmatnya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sekaligus sebagai

bentuk sumbangsih keilmuan dan pengabdian peneliti terhadap kemajuan

keilmuan khususnya yang berkaitan dengan kajian tafsir Al-Qur’an.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kesalahan dan bidang kajian yang masih abstrak. Oleh karena itu peneliti

mengharap kritik dan saran dari semua pihak untuk refleksi dan dukungan moril

bagi kejauan penelitian selanjutnya, baik bagi semua akademika secara umum

maupun bagi kemajuan peneliti secara khusus.

Akhirnya, tak lupa pula peneliti mengucapkan banyak terima kasih bagi

semua pihak yang turut andil dalam suksesi penelitian ini. Jaza>kumullah khairal

jaza>’.

C. Saran

Setelah selesainya penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa

penelitian ini masih jauh dari kajian yang komprehensif dan sempurna. Hal ini

dikarenakan keterbatasan peneliti baik secara kemampuan, waktu maupun

Page 40: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

103

referensi yang dapat peneliti akses. Selain itu juga masih banyak aspek yang perlu

dikaji terkait sosio-historis penulis kitab dan implikasinya terhadap keilmuan

beliau yang sangat luas dilihat dari berbagai karya beliau. Oleh karenanya peneliti

juga menyarankan untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai aspek tersebut

sekaligus untuk menjawab keterkaitan beliau dengan daerah Kufah. Disebutkan

bahwa beliaulah yang pertama kali menggunakan istilah s}ilah yang notabenenya

sangat dekat dengan kajian ulama Kufah. Hal ini karena menurut hemat penulis

sangat berkaitan dengan perkembangan keilmuan tata bahasa (nahwu dan s}orof)

dalam kajian kebahasaan Arab secara khusus.

Selain kajian mengenai aspek sosio-linguistik di atas, peneliti juga

menyarankan adanya kajian lebih lanjut mengenai tuduhan antropomorfisme

terhadap beliau. Kajian ini peneliti anggap masih sangat buram karena di satu sisi

Muqa>til tidak secara menyeluruh memaknai ayat-ayat tajsi>m dengan makna

literal. Sekiranya penelitian ini dapat dilakukan maka akan ada perubahan

judgment terhadap keilmuan beliau yang sarat dengan informasi historis ini.

Beberapa hal yang mungkin patut digali dalam membahas tokoh Muqa>til

bin Sulaima>n adalah analisis terhadap beberapa sumber maupun kecondongan

beliau dalam mengambil beberapa metode yang menjadi ciri khas tafsir beliau

seperti kecenderungan terhadap qira’at Ibn Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab.

Adapun permintaan tulus dari peneliti untuk pegawai akademik UIN

Sunan Kalijaga adalah disediakannya referensi-referensi yang ditulis atau

berkaitan dengan kajian terhadap Muqa>til bin Sulaima>n. Karena dalam penulisan

Page 41: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

104

penelitian ini peneliti masih sangat sulit mendapatkan informasi terkait kajian

terhadap Muqa>til bin Sulaima>n.

Demikianlah penelitian mengenai Epistemologi Tafsi>r Al-Kabi>r karya

Muqa>til bin Sulaima>n bin Basyi>r al-Balkhi> ini. Sebagaimana peneliti ungapkan di

atas bahwa penelitian ini masih sangat tidak sempurna, oleh karenanya peneliti

menerima dengan lapang dada berbagai macam kritik dan saran yang konstruktif

untuk evaluasi dan refleksi bagi peneliti. Semoga penelitian ini dapat memperkaya

wacana keilmuan dan menjadi salah satu sarana dalam mensyi’arkan Al-Qur’an.

Wallahu A‘lam bi al-S}awwa>b.

Page 42: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

100

DATFAR PUSTAKA

Adib, Mohammad. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.

Abror, Indal. “Al-Ja>mi’ li Ahka>m Al-Qur’an Karya Al-Qurt}u>bi>” dalam

Muhammad Yusuf, dkk (ed.). Studi Kitab Tafsir Menyuarakan Teks yang Bisu. Yogyakarta: Teras. 2004.

‘Aridl, ‘Ali Hasan Al-. Sejarah dan Metodologi Tafsir. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 1994.

‘Askari, Abu hila>l al-H}asan bin ‘Abdullah Al-. al-Furu>q al-Lugawiyyah. Beirut:

Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah. 2010.

Amanah, Siti. Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Semarang: CV. As-Syifa.

1994.

Antonio, Muhammad Syafi’i dan Tim TAZKIA. Ensiklopedi Peradaban Islam.

Jakarta: Tazkia Publishing. 2012.

Baedhowi. Humanisme Islam, Kajian Terhadap Pemikiran Filosofis Mohammad

Arkoun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008.

Baidan, Nashruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2011.

Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011.

Bakker, Anton dan Achmad harris Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat.

Yogyakarta: Kanisius. 1990.

Bukha>ri>. S}ahih Bukha>ri. CD Mawsu’ah al-H}adi>s| al-Syari>f. Global Islamic

Software. 1991-1997.

Departemen Agama. Mushaf ‘Aisyah. Bandung: Penerbit Al-Qur’an Hilal. 2010.

Dirdjosisworo, Soedjono. Pengantar Epistemoloi dan Logika. Bandung: Penerbit

Remadja Karya. 1986.

Djalal HA, Abdul. Urgensi Tafsir Maudhu’i Pada Masa Kini. Jakarta: Kalam

Mulia. 1990.

Fadillah, Dede. “al-Nasikh Wa al-Mansukh Dalam Tafsir Klasik (Telaah Al Tafsir

Al Kabir Karya Muqatil Bin Sulaiman)”, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2011.

Page 43: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

101

Farmawi, Abd Hayy Al-. Metode Tafsir Mawdhu’i, Terj. Suryan A. Jamrah.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994.

Halim, Abdul. “Epistemologi Tafsir Bin Asyur dalam kitab al-Tah{ri>r Wa al-

Tanwi>r”, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011

Hudaebillah, Eed. “Translation of The Meaning of The Qur’an Karya Muhammad

Taqi>-Ud-Di>n al-H{ila>li> dan Muhammad Mukhsin Kha>n”. Skripsi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2013.

Jabiri, Muhammad Abid Al-. Bunyah al-‘Aql al-Arabi>. Beirut: al-Markaz al-

S|aqafi> al-‘Arabi>. 1991.

Jubaedah, Siti. “Qira’at dalam Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n”. Tesis UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. 2015.

Junaidi, Ahmad Arif. Pembaharuan Metodologi Tafsir Al-Qur’an, Studi Atas

Tafsir Kontekstual Fazlur Rahman. Semarang: Gunung Jati. 2000.

Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.

2005.

Kartini. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. T.th.

Kattsoff, Louis O. Pengantar Filsafat. terj. Soejono Soemargono. Yogyakarta:

Tiara Wacana. 2004.

KBBIMobile 1.1.3. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.

Koc, Mehmet Akif. “A Comparison of The References to Muqa>til b. Sulayma>n

(150/767) In The Exegesis of Al-Tha’labi (427/1036) With Muqa>til’s

Own Exegesis”. Jurnal of The Semitic Studies LII/I Spring. 2008.

Makiah, Zulpa. “Epistemologi Bayani, Burhani dan Irfani dalam memperoleh

Pengetahuan tentang Mashlahah”. IAIN Antasari Banjarmasin. T.th.

Mizi, Yusuf Al-. Tah}z|ib al-Kamal fi Asma>’ al-Rija>l. Beirut: Muassasah al-

Risalah. 1994.

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta:

Unit Pengadaan Buku-Buku Ilmiah Keagaam Pondok Pesantren Al-

Munawwir Krapyak. 1984.

Musbikin, Imam. Mutiara Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014.

Mustaqim, Abdul. Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an. Yogyakarta: Adab Press.

2014.

Page 44: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

102

_______. Epistemologi Tafsir Kontemporer, Seri Disertasi, Ed. Fuad Mustafid.

Yogyakarta: LkiS. 2012.

Muthmainnah, Laila. “Penafsiran Ayat-Ayat Qadar Dalam Kitab Tafsir Muqa>til Bin Sulaiman”. Skripsi UIN Sunan KalijagaYogyakarta. 2015.

Nawawi, Rifa’at Syauqi. Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: Bulan Bintang. 1988.

Qat}t}an, Manna> Khalil Al-. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Mudzakir AS, Terj.

Jakarta: Halim Jaya. 2011

Qomar, Mujamil. Epistemologi Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga. T.th.

Rumy, Fahd bin Abd Rahman Al-. Buh}ut} fi Ushul al-Tafsir Wa Manahijuhu. Riyadh: al-Taubah. T.th.

Rusyd, Abu> al-Wah}id Muhammad bin Ah}mad bin Muhammad Ibn. Bida>yat al-Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahid, terj. Imam Ghazali Sa’id dan

Achmad Zaidun. Jakarta: Pustaka Amani. 2007.

S|a’labi>, Ah}mad bin Muhammad bin Ibra>him Al-. Al-Kasyf wa Al-Baya>n ‘An Tafsi>r Al-Qur’an. Beirut: Da>r Ih}ya>’ Al-Tura>s| Al-‘Arabi>. 2002

Samarqandi>, Abu al-Lais Al-|. Bah}r al-‘Ulu>m Juz II, T.t.

Sholeh, A. Khodari (ed). “M. Abied al-Jabiri: Model Epistemologi hukum Islam”,

dalam “Pemikiran Islam Kontemporer”. Yogyakarta: Jendela. 2003.

Sirry, Mun’im. “Muqa>til b. Sulaima>n and Antropomorphism”. Studia Islamica,

nouvelle e#dition/new series. 2012.

Sudarminta, J. Epistemologi Dasar, Pengantar Filsafat pengetahuan. Yogyakarta:

Kanisius. 2002.

Sulaima>n, Muqa>til bin. Al-Wuju>h wa Al-Naz|a>ir fi Al-Qur’an Al-‘Az}i>m. Dubai:

Markaz Jam’ah al-Ma>jid li Al-S|aqa>fah wa Al-turas. 2006.

_______. Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n. Beirut: Muassasah al-Ta>rikh al-‘Arabi.

2002.

Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan. 1987.

Suryadilaga, M. Alfatih. Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras. 2005.

Susanto, A. Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis

dan Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.

Page 45: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

103

Suyu>t}i, Jala>luddin Al-. al-Itqa>n Fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Mesir: al-Hai’ah al-

Mis}riyyah al-‘A>mmah Li al-Kita>b. 1974.

Syahatah, Abdulla>h Mahmu>d, Tafsi>r Muqa>til bin Sulaima>n Juz V. Beirut:

Muassasah al-Ta>rikh al-Arabi. 2002.

Syirbashi, Ahmad Al-. Sejarah Tafsir Qur’an. Pustaka Firdaus. 1994.

Tim Forum Karya Ilmiah RADEN. Al-Qur’an Kita: Studi Ilmu, Sejarah dan

Tafsir Kalamullah. Kediri: Lirboyo Press. 2011.

Versteegh, Kees. “Tafsir Qur’an Paling Awal: Tafsi>r Muqa>til” dalam jurnal INIS

Jilid IV edisi Dwibahasa. Jakarta: INIS. 1990.

Z|ahabi, Muhammad Husain Al-. Ilmu Tafsir. Kairo: Darul Ma’arif. 1119

_______. al-Tafsi>r Wa al-Mufassiru>n. Kairo: Maktabah Wahbah. 2000.

Zamakhsyari, Abu al-Qa>sim Mah}mu>d bin Ah}mad Al-. Al-Kasysya>f ‘an H}aqa>iq Gawa>mid} al-Tanzi>l. Beirut: Da>r al-Kita>b al-‘Arabi>. T.th.

dictionary.reference.com/browse/antropomorphism

lajnah.kemenag.go.id/artikel/134-mengenal-jumlah-hitungan-ayat-dalam-al-

qur’an

www.britannica.com/topic/antropomorphism

www.sarapanpagi.org/Allah-antropomorfisme-vt23.html

Page 46: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Ayat-ayat

1. QS Fatih}a>h (1): 4, 7

ين مالك ي (4)وم الد

ال ين (7)صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ول الض

2. QS Al-Baqarah (2): 5, 13, 17, 18, 49, 58, 67, 87, 114, 234, 282

(5)أولئك على هدى من رب هم وأولئك هم المفلحون

ذا قيل لهم آمنوا كما آمن الناس قالوا أنؤمن كما آمن السفهاء أل إنهم هم السفهاء وإ

(31)ولكن ل يعلمون

بنوره ا أضاءت ما حوله ذهب الل م وتركهم في مثلهم كمثل الذي استوقد نارا فلم

(37)ظلمات ل يبصرون

(31)صم بكم عمي فهم ل يرجعون

يناكم من آل فرعون يسومونكم سوء العذاب يذب حون أبناءكم ويستحيون نساءك م وإذ نج

(44)رب كم عظيم وفي ذلكم بلء من

دا وقولوا حطة وإذ قلنا ادخلوا هذه القرية فكلوا منها حيث شئتم رغدا وادخلوا الباب سج

(51)نغفر لكم خطاياكم وسنزيد المحسنين

وإذ قال موسى لقومه إن ا خذنا هزوا قال أعوذ بالل يأمركم أن تذبحوا بقرة قالوا أتت لل

(77)أن أكون من الجاهلين

Page 47: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

105

سل وآتينا عيسى ابن مريم البي نا ت وأيدناه ولقد آتينا موسى الكتاب وقفينا من بعده بالر

يقا بروح القدس أفكلما جاءكم رسول بما ل تهوى أنفسكم استكبرتم ففريقا كذبتم وفر

(17)تقتلون

أن يذكر فيها اسمه وسعى في خ ن منع مساجد الل رابها أولئك ما كان لهم ومن أظلم مم

(334)أن يدخلوها إل خائفين لهم في الدنيا خزي ولهم في الخرة عذاب عظيم

وعشرا فإذا بلغن والذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا يتربصن بأنفسهن أربعة أشهر

بما تعملون خبير (414)أجلهن فل جناح عليكم فيما فعلن في أنفسهن بالمعروف والل

ى فاكتبوه ولي كتب بينكم كاتب بالعدل يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسم

فليكتب وليملل الذي عليه الحق وليتق الل ربه ول ول يأب كاتب أن يكتب كما علمه الل

و ضعيفا أو ل يستطيع أن يمل هو يبخس منه شيئا فإن كان الذي عليه الحق سفيها أ

رأتان فليملل وليه بالعدل واستشهدوا شهيدين من رجالكم فإن لم يكونا رجلين فرجل وام

ن ترضون من الشهداء أن تضل إحداهما فتذ ر إحداهما الخرى ول يأب الشهداء مم ك

وأ قوم إذا ما دعوا ول تسأموا أن تكتبوه صغيرا أو كبيرا إلى أجله ذلكم أقسط عند الل

ارة حاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم جناح للشهادة وأدنى أل ترتابوا إل أن تكون تج

بكم أل تكتبوها وأشهدوا إذا تبايعتم ول يضار كاتب ول شهيد وإن تفعلوا فإنه فسوق

والل مكم الل ويعل (414)بكل شيء عليم واتقوا الل

3. QS Ali Imra>n (3): 200

لعلكم تفلحون (422)يا أيها الذين آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا واتقوا الل

4. QS Al-Nisa>’ (4): 3, 79

Page 48: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

106

ا ما طاب لكم من الن ساء مثنى وثلث ورباع وإن خفتم أل تقسطوا في اليتامى فانكحو

(1)فإن خفتم أل تعدلوا فواحدة أو ما ملكت أيمانكم ذلك أدنى أل تعولوا

وما أصابك من سي ئة فمن نفسك وأرسلناك للناس رسول ما أصابك من حسنة فمن الل

شهيدا (74)وكفى بالل

5. QS Al-Maidah (5): 45

ن وكتبنا عليهم فيها أن النفس بالنفس والعين بالعين والنف بالنف والذن بال ذن والس

ن و بالس الجروح قصاص فمن تصدق به فهو كفارة له ومن لم يحكم بما أنزل الل

(45)فأولئك هم الظالمون

6. QS Al-An‘a>m (6): 82,

(14)هم مهتدون لذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم المن و

7. QS Al-A‘ra>f (7): 56, 127, 145, 163, 172

قريب من ول تفسدوا في الرض بعد إصلحها وادعوه خوفا وطمعا إن رحمت الل

(57)المحسنين

ى وقومه ليفسدوا في الرض ويذرك وآلهتك قال وقال المل من قوم فرعون أتذر موس

(347)سنقت ل أبناءهم ونستحيي نساءهم وإنا فوقهم قاهرون

ة وأمر قومك وكتبنا له في اللواح من كل شيء موعظة وتفصيل لكل شيء فخذ ها بقو

(345)يأخذوا بأحسنها سأريكم دار الفاسقين

يوم واسألهم عن القرية التي كانت حاضرة البحر إذ يعدون في السبت إذ تأتيهم حيتانهم

عا ويوم (371)ل يسبتون ل تأتيهم كذلك نبلوهم بما كانوا يفسقون سبتهم شر

Page 49: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

107

بهم عذابا شديدا قالوا مع مهلكهم أو معذ ة منهم لم تعظون قوما الل ذرة إلى وإذ قالت أم

قو روا به أنجينا الذين ينهون عن السوء ( 461)ن رب كم ولعلهم يت ا نسوا ما ذك فلم

ا عتوا عن ما نهوا عنه ( 461)وأخذنا الذين ظلموا بعذاب بئيس بما كانوا يفسقون فلم

وإذ تأذن ربك ليبعثن عليهم إلى يوم القيامة من ( 466)قلنا لهم كونوا قردة خاسئين

وقطعناهم في ( 461)يسومهم سوء العذاب إن ربك لسريع العقاب وإنه لغفور رحيم

الحون ومنهم دون ذلك وبلوناهم بالحسنات والسي ئات لعلهم الرض أمما منهم الص

فخلف من بعدهم خلف ورثوا الكتاب يأخذون عرض هذا الدنى ( 461)يرجعون

لم يؤخذ عليهم ميثاق الكتاب أن ل ويقولون سيغفر لنا وإن يأتهم عرض مثله يأخذوه أ

قون أفل تعق إل الحق ودرسوا ما فيه والدار الخرة خير للذين يت لون يقولوا على الل

لة إ ( 461) كون بالكتاب وأقاموا الص (411)نا ل نضيع أجر المصلحين والذين يمس

يتهم وأشهدهم على أنفسهم ألست برب كم قالوا وإذ أخذ ربك من بني آدم من ظهورهم ذر

(374)افلين بلى شهدنا أن تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غ

8. QS Al-Taubah (9): 76

ا آتاهم من فضله بخلوا به وتولوا وهم معرضون (77)فلم

9. QS Hu>d (11): 116

ن فلول كان من القرون من قبلكم أولو بقية ينهون عن الفساد في الرض إل قليل مم

(337)أنجينا منهم واتبع الذين ظلموا ما أترفوا فيه وكانوا مجرمين

10. QS Yusuf (12): 30, 70

نا لنراها في وقال نسوة في المدينة امرأت العزيز تراود فتاها عن نفسه قد شغفها حبا إ

(12)ضلل مبين

Page 50: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

108

ن أيتها العير إنك قاية في رحل أخيه ثم أذن مؤذ زهم بجهازهم جعل الس ا جه م فلم

(72)لسارقون

11. QS Al-H}ijr (15): 26

نسان من صلصا (47)ل من حمإ مسنون ولقد خلقنا ال

12. QS Al-Nah}l (16): 44, 64

ل إليهم ولعلهم يتف كر لتبي ن للناس ما نز بر وأنزلنا إليك الذ (44)كرون بالبي نات والز

لهم الذي اختلفوا فيه وهدى ورحمة لقوم يؤمنون وما أنزلنا عليك الكتاب إل لتبي ن

(74)

13. QS Al-Isra>’ (17): 29

(44)ول تجعل يدك مغلولة إلى عنقك ول تبسطها كل البسط فتقعد ملوما محسورا

14. QS Al-Kahfi (18): 13, 60, 77, 82

إنهم فتية آمنوا برب هم وزدناهم هدى (31)نحن نقص عليك نبأهم بالحق

(72)وإذ قال موسى لفتاه ل أبرح حتى أبلغ مجمع البحرين أو أمضي حقبا

ا أهل قرية استطعما أهلها فأبوا أن يضي فوهما فوجدا فيها جدارا يريد فانطلقا حتى إذا أتي

(77)أن ينقض فأقامه قال لو شئت لتخذت عليه أجرا

ا الجدار فكان لغلمين يتيمين في المدينة وكان تحته كنز لهما وكان أبوهما صالحا وأم

فأراد ربك أن يبلغا أشدهما ويستخرجا كنزهما رحمة من رب ك وما فعلته عن أمري

(14)ذلك تأويل ما لم تسطع عليه صبرا

15. QS Al-Anbiya>’ (21): 22

ا يصفون العرش عم رب لفسدتا فسبحان الل (44)لو كان فيهما آلهة إل الل

16. QS Al-H}ajj (22): 67

Page 51: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

109

ة جعلنا منسكا هم ناسكوه فل ينازعنك في المر وادع إلى رب ك إنك لعلى هدى لكل أم

(77)مستقيم

17. Al-Furqa>n (25): 23

(41)وقدمنا إلى ما عملوا من عمل فجعلناه هباء منثورا

18. QS Al-Syu’ara>’ (26): 111

(333)قالوا أنؤمن لك واتبعك الرذلون

19. QS Al-Naml (27): 34, 38, 40

ة أهلها أذلة وكذلك يفعلون (14) قالت إن الملوك إذا دخلوا قرية أفسدوها وجعلوا أعز

(11)قال يا أيها المل أيكم يأتيني بعرشها قبل أن يأتوني مسلمين

ا رآه مست ا قال الذي عنده علم من الكتاب أنا آتيك به قبل أن يرتد إليك طرفك فلم قر

سه ومن عنده قال هذا من فضل رب ي ليبلوني أأشكر أم أكفر ومن شكر فإنما يشكر لنف

(42)كفر فإن رب ي غني كريم

20. QS Luqma>n (31): 13

رك لظلم عظيم إن الش (31)وإذ قال لقمان لبنه وهو يعظه يا بني ل تشرك بالل

21. QS Al-S}affa>t (37): 23, 53

فا (41)هدوهم إلى صراط الجحيم من دون الل

(51)أإذا متنا وكنا ترابا وعظاما أإنا لمدينون

22. QS S}ad (38): 75

(75)قال يا إبليس ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي أستكبرت أم كنت من العالين

23. QS Al-Fath} (48): 10

Page 52: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

110

فوق أيديهم فمن نكث فإنما ينكث يد الل على نفسه إن الذين يبايعونك إنما يبايعون الل

فسيؤتيه أجرا عظيما (32)ومن أوفى بما عاهد عليه الل

24. QS Al-Ma’u>n (107): 7

(7)ويمنعون الماعون

Page 53: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

111

Lampiran Penafsiran Muqa>til terhadap Ayat-ayat Tajsi>m

1. Penafsiran terhadap kata al-yad dalam QS. S}ad: 75

ما لك أل تسجد « 1« »قال يا إبليس ما منعك أن تسجد » -عز وجل -في علم هللا

يعني من -11 -لقت بيدي أستكبرت يعنى تكبرت أم كنت من العالين لما خ

المتعظمين

Dalam QS. A>li Imra>n: 64

وقالت اليهود يعني ابن صوريا وفنحاص اليهوديين وعازر بن أبي عازر يد الل

طها علينا بخير وليس بجواد وذلك أن مغلولة يعني ممسكة أمسك الل يده عنا فل يبس

ا عصوا واستحلوا ما حرم عليهم « 4»بسط -عز وجل -الل عليهم في الرزق فلم

: -عز وجل -أمسك عنهم الرزق، فقالوا عند ذلك يد الل محبوسة عن البسط يقول الل

خير ولعنوا بما قالوا بل يداه مبسوطتان غلت أيديهم يعني أمسكت أيديهم عن ال

بالخير ينفق كيف يشاء إن شاء وسع في الرزق وإن شاء قتر، هم خلقه وعبيده في

وليزيدن كثيرا منهم يعني اليهود من بني النضير ما أنزل إليك من : قبضته، ثم قال

عليه وسلم -ر الرجم والدماء ونعت دمحمرب ك يعني أم وكفرا -صلى الل طغيانا

عز -وألقينا بينهم يعني اليهود والنصارى، شر ألقاه« 2»بالقرآن يعني جحودا به

بينهم العداوة والبغضاء يعني يبغض بعضهم بعضا ويشتم بعضا إلى يوم -وجل

قيامة فل يحب اليهودي النصراني ول النصراني اليهودي كلما أوقدوا نارا للحرب ال

يعني كلما أجمعوا أمرهم على مكر بدمحم عليه وسلم -أطفأها الل في أمر -صلى الل

ل يظفرون بشيء أبدا ويسعون في وأطفأ نار مكرهم ف -عز وجل -الحرب فرقه الل

Page 54: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

112

ل يحب المفسدين يعنى -61 -الرض فسادا يعني يعملون فيها بالمعاصي والل

العاملين

Dalam QS. Al-Isra>’: 29

ول تجعل يدك مغلولة إلى عنقك يقول ول تمسك يدك من البخل عن : سبحانه -فقال

ة فى حق ول تبسطها يعني في العطية كل البسط فل تبقي عندك فإن سئلت لم النفق

مغلولة : تجد ما تعطيهم كقوله -21 -فتقعد ملوما يلومك الناس محسورا « 4»يد الل

يعني منقطعا بك

Dalam QS. Al-Fath}: 10

يد الل بالوفاء لهم بما وعدهم من الخير فوق أيديهم حين قالوا إنما يبايعون الل

إنا نبايعك على أل نفر ونقاتل فاعرف لنا ذلك، فمن نكث البيعة فإنما -ملسو هيلع هللا ىلص -النبي

من البيعة فسيؤتيه ف ي الخرة أجرا ينكث على نفسه ومن أوفى بما عاهد عليه الل

يعني في الجنة نصيبا وافرا -41 -يعني جزاء عظيما

Dalam QS. Ya>si>n: 71

ا عملت أيدينا من فعلنا أنعاما البل والبقر والغنم فهم لها أولم يروا أنا خلقنا لهم مم

-14 -مالكون

Page 55: EPISTEMOLOGI TAFSI>R AL-KABI>R - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/19860/2/12531146_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Yayu Nur Hikmatul Izzah, Adek Tri Nur Khofifah dan Adek Syifa

110

CURRICULUM VITAE

Nama : Barokatun Nisa

NIM : 12531146

Jurusan / Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Tempat/ Tgl. lahir : Brebes, 27 Januari 1995

E-Mail : [email protected]

CP : 085742541209

Facebook : Okah (Barokatun Nisa)

Motto : Proses!

Orang Tua : Samlawi, S.Pd.I (Abah)

Khusnul Farichatun (Ibu)

Alamat Asal :Dusun Watukumpul desa Laren RT/RW 001/005

Bumiayu Brebes Jawa Tengah 52273.

Alamat di Jogja : Ma’had putri An-Najwah B-1 No. 11, RT.05, RW.

30, Jobohan, Bokoharjo, Prambanan, Sleman,

Yogyakarta 55572.

Pendidikan : TK Al-Ishlah Laren : 1999-2000

MI Al-Ishlah Laren : 2000-2005

SMP Al-Hikmah : 2005-2008

MAK Al-Hikmah 2 : 2008-2012

Pengalaman Organisasi :

OSIS Divisi Pendidikan 2006-2007

OSIM Al-Hikmah 02 Putri Divisi

Pendidikan dan Bahasa 2010-2011

Redaktur SARUNG 2012-2014

KOMINFO CSS MoRA UIN Sunan

Kalijaga 2014-2015