Epidemiologi Deskriptif (2)

9
Epidemiologi Deskriptif (2) 3. Variabel Tempat : Untuk menganalisis kejadian penyakit menurut tempat, dapat dibandingkan : a. Perbandingan antar negara (International) b. Perbandingan dalam negara (Prov,Kab./kota, kecamatan, desa. c. Perbandingan rural dan urban. d. Perbandingan antar tempat.

description

Epidemiologi Deskriptif (2). Variabel Tempat : Untuk menganalisis kejadian penyakit menurut tempat, dapat dibandingkan : Perbandingan antar negara (International) Perbandingan dalam negara (Prov,Kab./kota, kecamatan, desa. Perbandingan rural dan urban. Perbandingan antar tempat. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Epidemiologi Deskriptif (2)

Page 1: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Epidemiologi Deskriptif (2)

3. Variabel Tempat :

Untuk menganalisis kejadian penyakit menurut tempat, dapat

dibandingkan :

a. Perbandingan antar negara (International)

b. Perbandingan dalam negara (Prov,Kab./kota, kecamatan, desa.

c. Perbandingan rural dan urban.

d. Perbandingan antar tempat.

Page 2: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran EpidemiologiUkuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan didalam populasi.

• Proporsi :

Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase.Rumus : X

x K = X + Y

Page 3: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran Epidemiologi (1)

contoh proporsi :

penduduk wanita = 30 org

penduduk laki-laki = 50 org

Proporsi pddk wanita :

30

x 100 = 37,5%

30 + 50

Proporsi pddk laki-laki = 62,5%

Page 4: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran Epidemiologi (2)

2. Rate :

Adalah perbandingan antara jumlah kejadian terhadap jumlah penduduk yang mempunyai risiko terhadap kejadian tersebut yang menyangkut interval waktu tertentu.

Rate untuk menyatakan dinamika atau kecepatan kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu.

Rumus Rate = X

x K

Y

Page 5: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran Epidemiologi (3)

2. Rate :

X = Jumlah kejadian tertentu yang terjadi dalam kurun waktu tertentu

Y= Jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami kejadian tertentu

dalam kurun waktu tertentu (pop.at risk)

K= Konstanta (angka dasar)

Contoh : Kasus DBD tahun 2005 di kota A = 400

Penduduk kota A th.2005 = 30.000

I.R = 400 X 1000 = 13,3 /1000 penduduk.

30.000

Page 6: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran Epidemiologi (4)

3. RATIO :

Merupakan perbandingan antara 2 kejadian atau 2 hal antara numerator dan denominator tidak ada sangkut pautnya.

Misal : Sek ratio DKI Jakarta Laki-laki = 40

Perempuan = 60

Laki-laki : Perempuan = 1 : 1,5

Populasi proporsi sakit TBC = 100

Populasi proporsi tidak sakit TBC = 1000

Relative Risk = 100/1000 = 1/10 = 0,1

Page 7: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran Epidemiologi (4)

4. Incidens Rate:

I.R = Jml.Kasus baru pada periode waktu tertentu

x K

Populasi yang berisiko pada waktu yang sama

Incidence pada periode singkat dan terbatas (epidemi) disebut : Attack Rate (dalam persen)

Jumlah kasus

A.R = x 100 selama epidemi.

Populasi yang berisiko

Page 8: Epidemiologi Deskriptif  (2)

Ukuran-ukuran Epidemiologi (5)

4. Prevalence Rate:

I.R = Jml.Kasus yang ada pada periode waktu tertentu

x K

Populasi seluruhnya pada titik waktu tertentu

5. Ukuran Kematian :

a. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate atau CDR)

b. Angka Kematian menurut kelompok umur (ASDR)

c. Angka kematian karena penyakit tertentu (CSDR)

d. Case Fatality Rate (CFR) =

Jml.Kematian/Jml.Kasus x 100%

Page 9: Epidemiologi Deskriptif  (2)