ENZIM
description
Transcript of ENZIM
ENZIMAn An YuliantiRonnie Permana
ENZ IMEnzim Suatu biomolekul Protein yang kerjanya mengkatalisis reaksi - reaksi biologi dan molekul itu sendiri tidak berubah dan tidak ikut bereaksi
Kelompok Protein yang mempunyai aktifitas BIOLOGIS
KATALISATOR BIOKATALISATOR
Merupakan unit fungsional dari metabolisme sel Bekerja dengan urutan yang teratur Mengkatalisis ratusan reaksi bertahap Terkoordinasi dengan baik, menghasilakan suatu hubungan yang harmonis diantara sejumlah aktifitas metabolik
Fungsi Enzim yang menonjol pada proses Metabolisme :
Sebagai katalisator Dapat mempercepat reaksi 10 8 sampai 10 11
Sangat efisien ( punya khas tinggi) Dapat menurunkan energi aktivasi, baik pada
reaksi endergonik dan eksergonik.
Sebagai Regulator (organisator)
KARAKTERISTIK ENZIM
Golongan Protein yang paling banyak terdapat dalam sel Berfungsi sbg Biokatalisator (katalisator organik) Dibuat oleh sel hidup ( aktifitasnya tidak tergantung pada sel pembuatnya)
Agar dapat bekerja Enzim perlu Zat lain yang bukan protein (ko-faktor), kecuali enzim PEPSIN dan TRIPSIN seluruhnya protein.
ENZIM
Prot .non aktif (Apo enz) + ko-faktor
Protein aktif
mol organik (ko enz)
Ion metal (Fe,Mn,Zn)Haloenzim
APOENZIM : PROTEIN NON AKTIF HOLOENZIM : APOENZIN + KOFAKTOR KOFAKTOR : ZAT NON PROTEIN (Ion metal; Fe,Mn,Zn dll) KOENZIM : MOL.ORGANIK NON PROTEIN
ENZIM HANYA DAPAT BEKERJA BILA DLM BENTUK HOLOENZIM
ADA 2 MACAM STRUKTUR ENZIM : 100 % PROTEIN mis. PEPSIN PROTEIN + KO FAKTOR
Berdasarkan Fungsi dalam proses di dalam sel maka :
Enzim tertentu terdapat pada organel tertentu di dalam sel (ada pendistribusian yang spesifik). Hal ini bertujuan agar Proses Metabolisme di dalam sel tidak mengalami CHAOS (kacau).
Bayangkan bila beberapa macam enzim yang aktifitasnya bertentangan, terdapat dalam satu tempat dalam sel.
ENZIM :EKSOENZIM (bekerja di luar tubuh)
ENDOENZIM (bekerja di dalam tubuh)
Enzim yang merupakan protein sederhana (Tripsin dsb) bila dihidrolisis menghasilkan Asam Amino
Enzim yang merupakan protein konyugasi, bila dihigrolisis menghasilkan Holoenzim, koenzim dan Apoenzim.
KOENZIM sering disebut SUBTRAT karena mengalami perubahan biokimia.
PENDISTRIBUSIAN ENZIM DI DALAM SEL
Enzim yang berperan pada biosintesis Protein, terdapat dalam RIBOSOM dan NUKLEUS
Enzim yang berperan pada Pemecahan Protein, terdapat dalam LISOSOM Enzim tertentu yang spesifik, diproduksi oleh organtertentu mis :
LPL (Lipo Protein Lipase), oleh sel2 Endothel dinding pemb.darah
αAmilase , oleh kel. Liur
βAmilase, oleh kel. Pankreas
LDH ( Laktat Dehidrogenase ), oleh sel Miokard.
Sifat-sifat enzim
8. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi menurunkan energi aktifasi
2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat
pada enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim),
contoh ektoenzim: amilase,maltase. 6. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif
(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
7. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
9. Isoenzim/ Isozim, enzim yang memiliki struktur mol. Lebih dari satu ( berbeda-beda) tapi tetap mengkatalis subtrat yang sama.
Penamaan enzim
1. Enzim dinamakan mengikut substrat yang ditindakkan olehnya dengan akhiran -ase. Contohnya enzim sukrase menguraikan Sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
2. Nama-nama enzim yang telah lama wujud tetap dikekalkan, misalnya renin, tripsin dan pepsin
Klasifikasi Enzim Tipe reaksiOksidoreduktase(nitrat reduktase)
memisahkan dan menambahkan elektron atau hidrogen
Transferase(Kinase) memindahkan gugus senyawa kimia
Hidrolase(protease, lipase, amilase)
memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air
Liase(fumarase)
membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu gugus kimia
Isomerase(epimerase) mengkatalisir perubahan isomer
Ligase/sintetase(tiokinase)
menggabungkan dua molekul yang disertai dengan hidrolisis ATP
Polimerase(tiokinase)
menggabungkan monomer-monomer sehingga terbentuk polimer
Klasifikasi Enzim
Ada dua teori yang menjelaskan mengenai cara kerja enzim yaitu:
1. Teori kunci dan gembok Teori ini diusulkan oleh Emil Fischer pada 1894. Menurut teori ini, enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat.
2. Teori ketepatan induksi Teori ini diusulkan oleh Daniel Koshland pada 1958. Menurut teori ini, enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat.
PRINSIP KERJA ENZIM
Reaksi enzimatis ( reaksi yang dikatalisis enzim) tidak turut dalam reaksi tetapi kombinasi
S + E S – E (kompleks) P + E
S (substrat) : Zat yang mengalami perubahan kimiawi akibat aktifita suatu enzim
P (produk ) : zat yang terbentuk pada reaksi enzimatis, pada saat reaksi sudah dalam keseimbangan
Sesudah reaksi selesai, enzim E tidak mengalami perubahan struktur.
KESPESIFIKAN SUATU ENZIM
1. Kespesifikan OPTIK
Enzim B aktif terhadap Subtrat dengan isomer optik tertentu Mis. - Maltase terhadap α-glikosida saja ( tidak thd β - glikosida )
Sebagian besar Protease pada mamalia hanya aktif terhadap L - as. Amino ( tidak thd D - as. Amino )
2. Kespesifikan GUGUS
Enzim ini hanya aktif thd Substrat yang memiliki gugus tertentu mis : Glikosidase thd gugus gliko ADH thd gugus alkohol Pepsin thd ikatan peptida Esterase thd ikatan ester
Enzim bekerja spesifik sebab :
Satu enzim ( E ) bekerja terhadap satu Substrat ( S ) Satu enzim mengkatalisis satu reaksi
Mis. reaksi dalam tubuh : A E B E C E D E P
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim1. Suhu Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat. Tetapi ada batas maksimalnya. Untuk hewan misalnya, batas tertinggi suhu adalah 40ºC. Bila suhu di atas 40ºC, enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk tumbuhan batas tertinggi suhunya adalah 25ºC.
2. pH Pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya. Ada enzim yang bekerja secara optimal pada kondisi asam. Ada juga yang bekerja secara optimal pada kondisi basa.
LIPASE (Pancreas) pH optimal ………………………………… ……. 8PEPSIN …………………………………………………………………… 1,5 – 1,6TRIPSIN…………………………………………………………………… 7,8 – 8,7UREASE …………………………………………………………………… 7MALTASE ………………………………………………………………… 6,1 – 6,8AMILASE …………………………………………………………………. 4,6 – 5
3. Konsentrasi substrat Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
4. Konsentrasi enzimSemakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim.
Enzyme concentration
Rea
ctio
n ra
teEffect of Enzyme Concentration on Reaction Rate
5. Adanya aktivator Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim.
6. Adanya inhibitor Inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim.
Contoh : Malonat (inhibitor) bersaing dengan suksinat pada enzim suksinat dehidrogenase
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator dan inhibitor
Aktifator mempercepat reaksi , contoh mg2+, ca2+
zat organik : koenzim-A
Inhibitor menghambat reaksi , contoh : arsen, Hg, Sianida, CO
MACAM – MACAM INHIBISI
1. Inhibisi Reversibel Hambatan bersaing /kompetisi
Hambatan Tidak Bersaing atau Non-kompetitif.
2. Inhibisi Tidak Reversibel
ACTIVE SITE ( TITIK AKTIF ) ENZIM
Active site atau titik aktif enzim adalah suatu tempat dimana substrat dapat terikat pada enzim
1. Catalytic Site
Tempat aktif dimana substrat dapat terikat pada mol enzim
2. Allostric Site
Tempat aktif dimana gugus lain atau senyawa mirip substrat dapat terikat pada mol enzim. Keadaan ini terjadi pada proses nonkompetitif Inhibisi atau pada proses feed back mekanisme