ENZIM
-
Upload
dian-agus-setyawati -
Category
Documents
-
view
50 -
download
0
description
Transcript of ENZIM
TUGAS BIOKIMIA
ENZIM DAN Ko-ENZIM
Kelompok VII:
1. HAVIZHAH (A1C110013)
2. MERLIJUN WAHIDA (A1C110012)
Dosen Pengampu :Dra.M.Dwi Wiwik Ernawati, M.Kes
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
BAB ISEJARAH ENZIM DAN PENGERTIAN ENZIM
A. SEJARAH ENZIM
Pada akhir abad 17, proses degradasi makanan yang terjadi di mulut yaitu penguraian
pati oleh ekstrak tumbuhan dan saliva telah diketahui. Tetapi pada abad 17 belum diketahui
mekanisme degradasi pati oleh saliva atau ekstrak tumbuhan. Kemudian pada abad 19,
seorang ilmuan yaitu Louis Pasteur menyimpulkan aktivitas proses terjadinya fermentasi
alkoholik merubah pati menjadi alkohol dikatalisis oleh komponen bahan aktif yang ada
dalam sel ragi hidup. Proses katalisis yang terjadi pada saat proses perubahan pati menjadi
alkohol pada zaman itu disebut dengan ferment. Kemudian Wilhelm Kuhne mengusulkan
nama enzyme yang mempunyai arti in yeast diturunkan dari bahasa yunani en berarti in dan
kemudian zyme berarti yeast.
Eduard Buchner dari Universitas Berlin melakukan percobaan studi kemampuan
ekstrak ragi yang telah dipisahkan dari sel hidup untuk memfermentasi gula. Hasil percobaan
yang telah dilakukan ternyata berhasil dan kemudian disebut dengan zymase. karena
penelitiannya ini, Buchner memperoleh hadiah nobel dalam ilmu kimia atas penemuan
fermentasi. Pada zaman itu sekitar tahun 1907 penamaan enzim selanjutnya ditambahkan
akhiran ase pada akhir nama subtract, misalnya amylase yang menghidrolisis amylase.
Pada awalnya, enzim dikenal sebagai protein oleh James B. Sumner ( 1926 ) yang
telah berhasil mengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzim yang
dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian (1930) Northrop
dan Stanley dapat mengisolasi pepsin, tripsin, dan kinotripsin. Kemudian makin banyak
enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah protein.
Ketiga ilmuwan ini meraih penghargaan Nobel tahun 1946 pada bidang kimia.
Dari hasil penelitian para ahli biokim ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan
protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Gugus bukan protein ini disebut dengan
prostetik ada yang terikat kuat pada protein dan ada pula yang tidak terikat kuat oleh protein..
Gugus terikat kuat pada bagian protein artinya sukar terurai dalam larutan yang disebut
dengan kofaktor, sedang yang tidak begitu terikat kuat ( mudah dipisahkan secara dialisis )
disebut dengan Koenzim. Keduanya ini dapat memungkinkan enzim bekerja terhadap
substrat.
B. PENGERTIAN ENZIM
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam reaksi kimia organik.
Enzim merupakan reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam
tubuh makhluk hidup karena adanya katalis yang mampu mempercepat reaksi.
Koenzim mudah dipisahkan dengan proses dialisis.
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan
dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat
berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim
yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Berikut merupakan letak enzim-enzim serta fungsinya.
Mulut : Amilase (Ptialin) –> Memecah karbohidrat rantai panjang seperti
amilum dan dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana
Lambung : Lipase : Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit ; Renin : Mengendapkan protein pada susu
(kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
Usus halus : Disakaridase — > Menguraikan disakarida menjadi
monosakarida ; Erepsinogen –> Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
Pancreas : Enterokinase –> Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin ; Tripsin–> mengubah pepton menjadi asam
amino ; Amilase –> Mengubah amilum menjadi disakarida ; Lipase –> Mencerna
lemak menjadi asam lemak dan gliserol ; Tripsinogen –> Tripsin yang belum
aktif ; Kimotripsin –> Mengubah peptone menjadi asam amino ; Nuklease –>
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat.
BAB IIPERANAN DAN KLASIFIKASI ENZIM
A. THE FUCTION OF ENZYME
The role of the enzyme is also present in the metabolism and as a diagnostic tool:
1) The role of enzymes in the metabolism
Metabolism is the set of chemical reactions that occur in living things to sustain
hidup.Reaksi-reaction involves the synthesis of large molecules into smaller molecules
(anabolism) and the preparation of large molecules from smaller molecules (catabolism).
Presence of enzymes which are biological catalysts cause those reactions run in the
physiological temperature of human body, because the enzyme plays a role in lowering
the activation energy is lower than that should be achieved by providing heat from the
outside. The reactions that take place over several weeks or months under normal
laboratory conditions can occur in just a few seconds under the influence of enzymes in
the body.
2) The role of the enzyme as a diagnostic tool
Utilization of enzymes for diagnostic tools broadly divided into three groups:
1. Enzyme as a marker (marker) of a tissue or organ damage caused by certain diseases.
Examples of the use of enzymes as a marker of tissue damage are as follows:
• Increased renin enzyme activity showed a disturbance of blood perfusion to the renal
glomerulus, so that renin would generate angiotensin II from a serum protein that serves
to raise the blood pressure
• Increasing the amount of trypsinogen I (one of the isozymes of trypsin) to four hundred
times indicate the presence of acute pankreasitis, and others.
2. Enzyme as a diagnostic reagent.
As diagnosis reagents, enzymes used to be material to look for markers (markers)
of a compound. By using enzymes, the presence of a marker compound that could be
detected and measured look how much. Examples of the use of enzymes as reagents are
as follows:
• uricase from Candida utilis yeast and bacteria Arthobacter globiformis can be used to
measure the uric acid.
• Measurement of cholesterol can be done with the help of cholesterol-oxidase enzyme
produced bacterium Pseudomonas fluorescens.
• Measurement of alcohol, especially ethanol in patients with alcoholism and alcohol
poisoning can be done using the alcohol dehydrogenase enzyme produced by
Saccharomyces cerevisciae, and others.
3.Enzyme as a marker of auxiliary reagents.
As an indication of auxiliary reagents, enzymes work by showing the other
reagents in the compound revealed a trace. Examples of its use are as follows:
• The technique imunoenzimatik ELISA (Enzyme Linked Immuno sorbent Assay), the
antibodies bind to the compound to be measured, then a second antibody that has been
marked by the enzyme would bind to the same compound.
• The technique EMIT (Enzyme Multiplied Immunochemistry Test), small molecules
such as drugs or hormones characterized by appropriate enzyme catalytic site, causing
antibodies can not bind to molecules (drugs or hormones)
A. Peranan Enzim
1) Peran enzim dalam metabolisme
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup
untuk menjaga kelangsungan hidup.Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang
lebih kecil (katabolisme).Adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan
reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis tubuh manusia, sebab enzim berperan
dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan
pemberian panas dari luar. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau
bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di
bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
2) Peranan enzim sebagai alat diagnosis
Pemanfaatan enzim untuk alat diagnosis secara garis besar dibagi dalam tiga kelompok:
1. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ akibat penyakit
tertentu.
Contoh penggunaan enzim sebagai petanda adanya suatu kerusakan jaringan adalah sebagai
berikut:
Peningkatan aktivitas enzim renin menunjukkan adanya gangguan perfusi darah ke
glomerulus ginjal, sehingga renin akan menghasilkan angiotensin II dari suatu protein
serum yang berfungsi untuk menaikkan tekanan darah
Peningkatan jumlah tripsinogen I (salah satu isozim dari tripsin) hingga empat ratus
kali menunjukkan adanya pankreasitis akut, dan lain-lain.
2. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis.
Sebagai reagensia diagnosis, enzim dimanfaatkan menjadi bahan untuk mencari
petanda (marker) suatu senyawa. Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan suatu
senyawa petanda yang dicari dapat diketahui dan diukur berapa jumlahnya. Contoh
penggunaan enzim sebagai reagen adalah sebagai berikut:
Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter globiformis
dapat digunakan untuk mengukur asam urat.
Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-oksidase
yang dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens.
Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoholisme dan keracunan
alcohol dapat dilakukan dengan menggunakan enzim alcohol dehidrogenase yang
dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisciae, dan lain-lain.
3. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia.
Sebagai petanda pembantu dari reagensia, enzim bekerja dengan memperlihatkan
reagensia lain dalam mengungkapkan senyawa yang dilacak. Contoh penggunaannya
adalah sebagai berikut:
Pada teknik imunoenzimatik ELISA (Enzim Linked Immuno Sorbent Assay), antibodi
mengikat senyawa yang akan diukur, lalu antibodi kedua yang sudah ditandai dengan
enzim akan mengikat senyawa yang sama.
Pada teknik EMIT (Enzim Multiplied Immunochemistry Test), molekul kecil seperti
obat atau hormon ditandai oleh enzim tepat di situs katalitiknya, menyebabkan
antibodi tidak dapat berikatan dengan molekul (obat atau hormon) tersebut.
B. THE CLASSIFICATION OF ENZYME
To assist research on the enzyme, has compiled an international classification of a set
of six major classes of enzymes function. Most enzymes menkatalisa transfer of electrons,
atoms, or functional groups. Therefore, the enzymes are classified and named according
to the type of reaction is determined group transfer donor or recipient.
Based on the enzyme catalyzed divided memjadi six:
A. Oksidoreduktase
Oxidation-reduction reaction catalyst. Type of reaction is catalyzed transfer of
electrons. Frequently use coenzymes such as NAD + ¬, NADP +, FAD, or lipoatsebagai
hydrogen acceptor. Another common name is dehydrogenase, oxidase, peroxidase, and
reductase.
a. Dehydrogenase: This enzyme plays an important role in transforming organic matter
into the results of oxidation.
b. Catalase: an enzyme which describes the hydrogen peroxide into water and oxygen
Classified into 11 subclasses, namely:
1.1 Work on-CHOH group of donors
1.2 works on the aldehyde group or ketone group of donors
1.3 works on a group-CH = CH of donor
1.4 works on CH-NH2-group of the donor
1.5 works on C-NH-group of the donor
1.6 works on donors NADH2 and NADPH
1.7 works on other nitrogen donor compounds
1.8 works on sulfur group of donors
1.9 work on heme group of donors
1:10 difenol work on donor or related compounds
1:11 to work on H2O2 acceptor
2. Transferase
• transfer catalyst functional groups from one molecule to molecule lainnya.reaksi relates
to the transfer of functional groups. Catalysis of the removal or transfer of a group from
one compound to other compounds such as amino, carboxyl group with a compound of
the recipient.
• In the metabolism of many important steps that require a transfer from another molecule
of amino groups, carboxyl, methyl, acyl, glycosylation, or phosphoryl. Common names
are often used aminotransferase, carnitine acyl transferase, and transkarboksilase.
Classified into eight subclasses:
2.1 Moving a group of carbon beratom
2.2 remove residual aldehydes and ketones
2.3 asiltranferase
2.4 Glikosiltransferase
2.5 Transferring alkyl groups and related groups
2.6 move the nitrogen group
2.7 move the group containing phosphate
2.8 move the group containing sulfur
3. Hydrolase
Catalyzes the cleavage of the bond between carbon and other atoms in the
presence of some water penambaahan. Experiencing the hydrolysis reaction (removal of
functional groups to water). Catalysis of hydrolysis reactions with the separation of
breaking a covalent bond with water molecules. Common names are often used esterase,
peptidase, amylase, phosphatase, urease, pepsin, triipsin, daan chymotrypsin.
Digolonngkan in 9 subclasses:
3.1 works on ester bonds
3.2 work on glycoside bond
3.3 Work on ether bonds
3.4 works on peptide bonds (peptide hydrolases)
3.5 works on the other CN bond of the peptide bond
3.6 work on the acid anhydride bond
3.7 work on the C-C bond
3.8 work on halide bonds
3.9 work on the P-N bond
4. Lyase
Catalyzes the breakdown of carbon-carbon bonds, carbon sulfur, nitrogen and
carbon specific (excluding peptides). The addition of groups to double bonds or vice
versa. Transfer catalysis of a group or making a double bond in the group, or cleavages
involving electron rearrangements. Name is generally decarboxylase, aldolase, citrate
lyase, and dehydratase.
Digolonngkan in 5 subclasses:
4.1 Addition to carbon-carbon bond
4.2 Addition to the carbon-oxygen bond
4.3 Addition to the carbon-nitrogen bond
4.4 Addition to the carbon-sulfur bond
4.5 Addition to the carbon-halide
5. Isomerase
Catalysis intra-molecular rearrangements. Catalyzes the optical and geometric
isomers rasemase and reduction reaction-specific molecular oksidasiintra. Displacement
groups in the molecule produces isomeric forms. Name is generally the epimerase,
rasemase, and mutase.
Classified into four subclasses:
5.1 Rasemase and Epimerase
5.2 Isometase cis-trans
5.3 Oksidireduktase intramolekuler
5.4 Transferase Intramolekuler
6. Ligase
Catalysis of reactions in the two molecules are related. CC bond formation, CS,
CO, and CN by condensation reactions associated with the breakdown of ATP. Energy is
the need for bond formation is often obtained from the hydrolysis of ATP. Common
names, among others synthetase and carboxylase.
Digolonngkan in four subclasses:
6.1 Form C-O bond
6.2 Establish a C-S bond
6.3 Form C-N bond
6.4 Establish a C-C bond
Enzymes can also be divided into eksoenzim and endoenzim based on place of
work, in terms of cell membentuknya.Eksoenzim enzyme whose activity is outside the
cell. Endoenzim is an enzyme whose activity within the cell.
Besides eksoenzim and endoenzim, also known as a constitutive enzyme and
enzyme inductive. Constitutive enzyme is an enzyme that is formed by continuous cell
substrates regardless of whether there is or not.
B. Klasifikasi Enzim
Guna membantu penelitian mengenai enzim, telah disusun suatu klasifikasi
internasional yang menetapkan enam kelas utama fungsi enzim. Kebanyakan enzim
menkatalisa pemindahan elektron, atom, atau gugus fungsional. Oleh karena itu, enzim
diklasifikasikan dan ditentukan namanya menurut jenis reaksi pemindahan gugus
pemberi atau penerima.
Berdasarkan yang dikatalis enzim dibagi menjadi enam :
1. Oksidoreduktase
Katalis reaksi reduksi-oksidasi. Jenis reaksi yang dikatalis adalah pemindahan
elektron. Sering mempergunakan koenzim seperti NAD+, NADP+, FAD, atau
lipoatsebagai akseptor hydrogen. Nama umum lainnya adalah dehidrogenase,
oksidase, peroksidase, dan reduktase.
a. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-
zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
b. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen
Digolongkan ke dalam 11 subkelas yaitu :
1.1 Bekerja pada gugus –CHOH dari donor
1.2 bekerja pada gugus aldehid atau gugus keton dari donor
1.3 bekerja pada gugus –CH=CH dari donor
1.4 bekerja pada gugus –CH-NH2 dari donor
1.5 bekerja pada gugus –C-NH dari donor
1.6 bekerja pada donor NADH2 dan NADPH
1.7 bekerja pada senyawa donor nitrogen lainnya
1.8 bekerja pada gugus sulfur dari donor
1.9 bekerja pada gugus hem dari donor
1.10 bekerja pada donor difenol atau senyawa yang berhubungan
1.11 bekerja pada akseptor H2O2
2. Transferase
Katalis transfer gugus fungsi dari satu molekul ke molekul lainnya.reaksi ini
berhubungan dengan pemindahan gugus fungsionil. Katalisis pemindahan atau
transfer suatu gugus dari satu senyawa ke senyawa lain seperti amino, karboksil
dengan suatu senyawa penerima gugus .
Dalam metabolisme banyak langkah-langkah penting yang memerlukan transfer dari
satu molekul lain dari kelompok amino, karboksil, metil, asil, glikosil, atau fosforil.
Nama umum yang sering digunakan adalah aminotransferase, karnitin asil
transferase, dan transkarboksilase.
Digolongkan dalam 8 subkelas :
2.1 Memindahkan gugus beratom karbon
2.2 memindahkan residu aldehida dan keton
2.3 asiltranferase
2.4 Glikosiltransferase
2.5 Memindahkan gugus alkil dan gugus yang berhubungan
2.6 memindahkan gugus nitrogen
2.7 memindahkan gugus yang mengandung fosfat
2.8 memindahkan gugus yang mengandung sulfur
3. Hidrolase
Mengkatalisis pembelahan ikatan antara karbon dan beberapa atom lain
dengan adanya penambaahan air. Mengalami reaksi hidrolisis(pemindahan gugus
fungsional ke air). Katalisis reaksi-reaksi hidrolisis dengan melakukan pemisahan
ikatan kovalen dengan memecah 1 molekul air. Nama umum yang sering digunakan
esterase, peptidase, amilase, fosfatase, urease, pepsin, triipsin, daan kimotripsin.
Digolonngkan dalam 9 subkelas :
3.1bekerja pada ikatan ester
3.2 bekerja pada ikatan glikosida
3.3 bekerja pada ikatan eter
3.4 bekerja pada ikatan peptida (Hidrolase peptida)
3.5 bekerja pada ikatan C-N yang lain dari ikatan peptida
3.6 bekerja pada ikatan asam anhidrida
3.7 bekerja pada ikatan C-C
3.8 bekerja pada ikatan halida
3.9 bekerja pada ikatan P-N
4. Liase
Mengkatalisis pemecahan ikatan karbon-karbon, karbon sulfur, dan karbon
nitrogen tertentu (tidak termasuk peptid). Penambahan gugus ke ikatan ganda atau
sebaliknya. Katalisis pemindahan sebuah gugus atau pembuatan ikatan rangkap pada
gugus, atau cleavages yang melibatkan penyusunan ulang elektron. Nama umumnya
adalah dekarboksilase, aldolase, sitrat liase, dan dehidratase.
Digolonngkan dalam 5 subkelas :
4.1 Adisi pada ikatan karbon-karbon
4.2 Adisi pada ikatan karbon-oksigen
4.3 Adisi pada ikatan karbon-nitrogen
4.4 Adisi pada ikatan karbon-sulfur
4.5 Adisi pada ikatan karbon-halida
5. Isomerase
Katalisis penyusunan ulang intra molekuler. Mengkatalisis rasemase isomer
optik dan geometric dan reaksi reduksi-oksidasiintra molekuler tertentu. Pemindahan
gugus di dalam molekul menghasilkan bentuk isomer. Nama umumnya yaitu
epimerase, rasemase, dan mutase.
Digolongkan dalam 4 subkelas :
5.1 Rasemase dan Epimerase
5.2 Isometase cis-trans
5.3 Oksidireduktase intramolekuler
5.4 Transferase Intramolekuler
6. Ligase
Katalisis reaksi dalam dua molekul yang berhubungan. Pembentukan ikatan C-
C, C-S, C-O, dan C-N oleh reaksi kondensasi yang berkaitan dengan penguraian ATP.
Energy yang di perlukan untuk pembentukan ikatan sering didapatkan dari hidrolisis
ATP. Nama umumnya antara lain sintetase dan karboksilase.
Digolonngkan dalam 4 subkelas :
6.1 Membentuk ikatan C-O
6.2 Membentuk ikatan C-S
6.3 Membentuk ikatan C-N
6.4 Membentuk ikatan C-C
Enzim juga dapat dibedakan menjadi eksoenzim dan endoenzim berdasarkan
tempat kerjanya, ditinjau dari sel yang membentuknya.Eksoenzim ialah enzim yang
aktivitasnya diluar sel. Endoenzim ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel.
Selain eksoenzim dan endoenzim, dikenal juga enzim konstitutif dan enzim
induktif. Enzim konstitutif ialah enzim yang dibentuk terus-menerus oleh sel tanpa peduli
apakah substratnya ada atau tidak. Enzim induktif (enzim adaptif) ialah enzim yang
dibentuk karena adanya rangsangan substrat atau senyawa tertentu yang lain. Misalnya
pembentukan enzim beta-galaktosida pada escherichia coli yang diinduksi oleh laktosa
sebagai substratnya. Tetapi ada senyawa lain juga yang dapat menginduksi enzim tersebut
walaupun tidak merupakan substarnya, yaitu melibiosa. Tanpa adanya laktosa atau
melibiosa, maka enzim beta-galaktosidasa tidak disintesis, tetapi sintesisnya akan dimulai
bila ditambahkan laktosa atau melibiosa.
BAB III
KOFAKTOR ENZIM DAN KOENZIM
Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira-kira 12.000 sampai lebih
dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung
gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua bagian yaitu
apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun atas non
protein),sedangkan keseluruhan enzim disebut holoenzim. Gugus prostetik ini terdiri
dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul anorganik, sedangkan
koenzim terdiri dari molekul organic.
1. KOFAKTOR ENZIM
Kofaktor berperananan baik membantu proses katalisis oleh enzim maupun
penyusunan struktural yang penting. Fungsi kofaktor pada umumnya adalah untuk
memantapkan ikatan antara subtract pada enzim atau mentransfer electron yang
timbul selama katalisa.
Beberapa enzim mengandung atau memerlukan unsur anorganik esensial sebagai
kofaktor :
No Kofaktor Nama Enzim Keterangan
1 Zn2+ Karbonik anhidrase,
karboksipeptidase, alkalin fosfatase,
Enzim karbonik anhidrase
mengkatalisis CO2 dalam darah,
amino peptidase enzim karboksipeptidase
mengkatalisis protein dalam
prankreas, enzim alkalin
fosfatase menghindrolisis fosfat
dalam beberapa jaringan, dan
enzim amino peptidase
menghidrolisis peptida dalam
ginjal.
Zink juga berperan di dalam
sintesa Dinukleosida Adenosin
(DNA) dan Ribonukleosida
Adenosin (RNA), dan protein.
2 Fe2+ Oksidase sitokhorm katalase Sitokrom merupakan senyawa
heme protein yang bertindak
sebagai agens dalam perpindahan
elektron pada reaksi oksidasi-
reduksi di dalam sel. Zat besi
mungkin diperlukan tidak hanya
untuk pigmentasi bulu merah
yang diketahui mengandung
ferrum, tetapi juga berfungsi
dalam susunan enzim dalam
proses pigmentasi
3 Fe3+ Oksidase sitokhorm katalase Unsur besi merupakan komponen
utama dari hemoglobin (Hb),
sehingga kekurangan besi dalam
pakan akan mempengaruhi
pembentukan Hb
4 Cl dan Ca Amilase Amilase dalam ludah akan
bekerja lebih baik dengan adanya
ion klorida dan kalsium
6 Cu2+ Oksidase sitokhrom dan Tembaga berperan
Tirosinase dalam aktivitas enzim
pernapasan,
sebagai kofaktor bagi enzim
tirosinase dan
sitokrom oksidase. Tirosinase
mengkristalisasi
reaksi oksidasi tirosin menjadi
pigmen melanin (pigmen gelap
pada kulit
dan rambut).
2. KOENZIM
Koenzim adalah berupa molekul organic yang mentranspor gugus kimia atau
electron dari satu enzim ke enzim yang lain, molekul organic itu terikat pada bagian
protein enzim.
Kofaktor enzim berfungsi sebagai pembawa sementara atom spesifik atau gugus fungsional :
No Nama Enzim Vitamin
1 Nikotinamida adenine dinukleotida Ion hidrida (H-)
2 Flavina denindinukleotida Atom hidrogen
3 Tiamin Piro-Fosfat Aldehida
4 Biostin CO2
5 Tetra hidrofolat Gugus satu-karbon
lainnya
6 Piridoksal-p Gugus amino
7 Koenzim A Gugus asil
Pada beberapa enzim, koenzim atau kofaktor hanya terikat secara lemah atau
dalam waktu sementara pada protein, tetapi pada enzin lain senyawa ini terikat kuat
atau terikat secara permanen ini di sebut gugus prostetik.Enzim yang stukturnya
sempurna dan aktif mengkalis, bersama- sama dengan koenzim atau kofaktor disebut
haloenzim dan dan koenzim dan kofaktor bersifat stabil waktu pemanasan atau
terdenaturasi oleh pemanasan yaitu apoenzim (bagian protein enzim).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell/farrel.2003.Biochemistry Fourt Edition.Canada.Thomson Brook Cole
Lehninger . 1991. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga
Matta, dkk. 1996. General, Organic, and Biological chemistry. Canada: D. C. Heath & Company
Montgomery, Rex, dkk. 1993. Biokimia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/enzim-dan-respirasi-pada-tumbuhan.html
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=25023.0
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/ S peran-enzim-dalam-metabolisme-
dan-pemanfaatannya-di-bidang-diagnosis-dan-pengobatan/
LAMPIRAN
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Dwi Hermawan (A1C110022)
Pertanyaan : Bagaimana cara kerja katalisis oleh enzim dalam kofaktor enzim?
Sementara enzim mempercepat laju reaksi dan ikut bereaksi.
Jawab:
Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan untuk mencapai aktifitas
penuhnya. Namun beberapa enzim bahkan kebanyakan enzim tidak akan bekerja tanpa
adanya suatu zat nonprotein yang disebut dengan gugus protestik. Gugus protestik ini terdiri
atas koenzim dan kofaktor enzim.
Kofaktor itu sendiri seperti Zn2+ , Cu2+, Mn2+, Mg2+, K+, Fe2+, Na2+.
Fungsi kofaktor yaitu untuk memantapkan ikatan antara substrat pada enzim atau
menstransfer elektron yang timbul selama katalisa.
2. Minarni (A1C110033)
Pertanyaan :
a. Endoenzim ialah enzim yang aktifitasnya berada didalam sel, coba jelaskan enzim yang
termasuk kedalam endoenzim, dan berikan contohnya!
b. Adakah enzim yang tidak berguna atau yang berbahaya bagi tubuh ?
Jawab :
a. Enzim yang termasuk kedalam endoenzim artinya aktivitas penuh enzim dalam
mengkatalisa, berada didalam sel.
Contohnya:
Enzim karbonik anhidrase mengkatalisis C02 dalam darah.
Enzim karboksipeptidase mengkatalisis protein dalam pangkreas.
Enzim alkalin fosfatase menghidrolisis fosfat dalam beberapa jaringan.
Enzim amino peptidase menghidrolisis peptide dalam ginjal.
b. Tidak ada enzim yang berbahaya atau yang tidak berguna, semua enzim berguna bagi
tubuh kita. Karena enzim merupakan biomolekul berupa protein yang berfungsi
sebagai katalis. Katalis yaitu suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dan ikut
beraksi didalamnya sedang pada saat akhir proses enzim akan melepaskan diri seolah
– olah tidak ikut bereaksi dalam proses tersebut.
PERTANYAAN TAMBAHAN
1. Pertanyaan :
a. Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang melibatkan enzim. Tuliskan
dan jelaskan sifat-sifat yang dimiliki enzim!
b. Apakah sifat khas dari enzim?
Jawab :
a. Sifat-sifat enzim :
Sebagai biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa
mengalami peubahan struktur kimia.
Bekerja sangat spesifik (satu enzim-satu substrat)
Bekerja bolak-balik
Dipengaruhi oleh suhu dan pH
Kerja enzim dapat dihambat oleh inhibitor dan yang berfungsi mempercepat reaksi
disebut activator
b. Enzim dikatakan mempunyai sifat yang sangat khas karenahanya bekerja pada
substrat tertentu dan bentuk reaksitertentu, misalnya enzim urease, substratnya ialah
urea danbentuk reaksinya ialah mengubah substrat menjadi ammonia dan
karbondioksida.
2. Pertanyaan : Apakah yang dimaksud dengan enzim konstitutif dan enzim induktif?
Jawab :
Enzim konstitutif ialah enzim yang dibebtuk terus menerus oleh sel tanpa peduli apakah
substratnya ada atau tidak.
Enzim induktif ialah enzim yang dibentuk karana adanya rangsangan substrata tau senyawa
tertentu yang lain.