ENZIM
-
Upload
yakoeza-hanzou -
Category
Documents
-
view
172 -
download
0
description
Transcript of ENZIM
Kofaktor Enzim
Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira-kira 12.000 sampai lebih
dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung
gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua bagian yaitu
apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun atas non
protein),sedangkan keseluruhan enzim disebut holoenzim. Gugus prostetik ini terdiri
dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul anorganik, sedangkan
koenzim terdiri dari molekul organic.
Gugus Prostetik
Gugus prostetik berikatan erat dengan enzim (protein) oleh ikatan kovalen.
Gugus prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin atau ion logam.
Misal FAD yang mengandung riboflavin (Vitamin B2) yang merupakan bagian FAD
yang menerima atom Hidrogen. Ion logam kita dapatkan pada sitokrom sebagai
pembawa elektron misalnya Fe. Pada waktu melepas besi tereduksi menjadi Fe2+,
pada waktu melepas elektron, teroksidasi menjadi Fe3+.
Kofaktor
Kofaktor berperananan baik membantu proses katalisis oleh enzim maupun
penyusunan struktural yang penting. Fungsi kofaktor pada umumnya adalah untuk
memantapkan ikatan nantara subtract pada enzim atau mentransfer electron yang
timbul selama katalisa. Kofaktor adalah komponen nonprotein yang diperlukan untuk
aktivitas katalitik oleh sebagian enzim. Kofaktor beberapa enzim adalah molekul
anorganik seperti zink, besi dan tembaga. Jika kofaktor enzim adalah molekul organic
maka disebut koenzim.
Beberapa enzim mengandung atau memerlukan unsur anorganik esensial
sebagai kofaktor :
Kofaktor Enzim 1
No Kofaktor Nama Enzim Keterangan
1 Zn2+ Karbonik anhidrase,
karboksipeptidase, alkalin
fosfatase, amino peptidase
Enzim karbonik anhidrase
mengkatalisis CO2 dalam darah,
enzim karboksipeptidase
mengkatalisis protein dalam
prankreas, enzim alkalin
fosfatase menghindrolisis fosfat
dalam beberapa jaringan, dan
enzim amino peptidase
menghidrolisis peptida dalam
ginjal.
Zink juga berperan di dalam
sintesa Dinukleosida Adenosin
(DNA) dan Ribonukleosida
Adenosin (RNA), dan protein.
2 Fe2+ Oksidase sitokhorm katalase Sitokrom merupakan senyawa
heme protein yang bertindak
sebagai agens dalam
perpindahan elektron pada
reaksi oksidasi-reduksi di dalam
sel. Zat besi mungkin
diperlukan tidak hanya untuk
pigmentasi bulu merah yang
diketahui mengandung ferrum,
tetapi juga berfungsi dalam
susunan enzim dalam proses
pigmentasi
3 Fe3+ Oksidase sitokhorm katalase Unsur besi merupakan
komponen utama dari
Kofaktor Enzim 2
hemoglobin (Hb), sehingga
kekurangan besi dalam pakan
akan mempengaruhi
pembentukan Hb
4 Cl dan Ca Amilase Amilase dalam ludah akan
bekerja lebih baik dengan
adanya ion klorida dan kalsium
6 Cu2+ Oksidase sitokhrom dan
Tirosinase
Tembaga berperan
dalam aktivitas enzim
pernapasan,
sebagai kofaktor bagi enzim
tirosinase dan
sitokrom oksidase. Tirosinase
mengkristalisasi
reaksi oksidasi tirosin menjadi
pigmen melanin (pigmen gelap
pada kulit
dan rambut).
Kofaktor adalah komponen enzim yang bersifat non-protein yang berfungsi
mengaktifkan enzim. Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau suatu reaksi.
Kofaktor dibedakan menjadi dua tipe yaitu, gugus prostetik dan ko-enzim.
Koenzim
Kofaktor Enzim 3
Enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik, memerlukan senyawa organik
lain untuk aktivitasnya juga disebut koenzim. Koenzim tidak melekat erat pada
bagian protein enzim. Contoh NAD, NADP, Koenzim-A, ATP.
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/enzim-dan-respirasi-pada-
tumbuhan.html
Dari dua kelompok kofaktor tersebut , peranan koenzim dan gugus prostetik
serta hubungannya dengan vitamin akan dibahas lebih lanjut dengan beberapa contoh.
Vitamin ialah golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan
tetapi mempunyai arti yang penting, sebab kekurangan vitamin akan menimbulkan
beberapa jenis penyakit, misalnya beri-beri, skorbut, rabun senja, dan lain-lain yang
di golongkan ke dalam penyakit kekurangan vitamin atau avitaminosis. Beberapa
koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin tertentu. Pada koenzim
tertentu, molekul vitamin menjadi bagian dari molekul tersebut. Hubungan antara
vitamin dengan koenzim tampak pada contoh berikut ini.
Anna Poedjiadi,2007
Struktur kimia dari vitamin yang larut dalam air sangat beraneka ragam,
tetapi mereka mempunyai sifat molekul plar, sehingga larut dalam air. Semua vitamin
yang larut dalam air, dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan, biji-
bijian, sayuran berdaun hijau dan ragi) kecuali vitamin B12. vitamin B komplek dan
vitamin C karena ke larutannya dalam air, tidal dapat disimpan lama dalam bentuk
stabil, harus disediakan terus menerus dalam makanan, kecuali vitamin B12, pada
hati manusia dapat disimpan untuk persediaan beberapa tahun. Semua vitamin yang
larut dalam air, kecuali vitamin C, berfungsi sebagai koenzim atau kofaktor dalam
reaksi enzimatik.
Vitamin B, Koenzim, dan fungsi Enzimatiknya
Vitamin Bentuk koenzim Fungsi enzimatik
Tiaminin (B1) Tiaminin pirofosfat (TPP) Transfer atau
Kofaktor Enzim 4
pengangkatan gugus
aldehida
Reboflovin (B2) Flavin adenin dipuklotida (FAD)
Flovida mononukleotida (FMN)
Transfer hidrogen
Transfer hidrogen
Nikotinamida Nikotinamida adenin dinukletida
(NAD+)
Nikotinamida adenin demikleotida
fosfat (NADP+)
Transfer hidrogen
Asam fantolenat Koenzim A (KoA) Transfer atau karier
gugus asil
Peridoksen (B6) Peridoksalfosfat Transfer gugus
amino, gugus
karboksil dari
rasenisasi.
Biotin Biotin Transfer atau
pengangkatan gugus
karboksial
Asam falat Asam titrahidroksi falat Transfer satu –C
Vitamin B12 Koenzim B12 Pergeseran 1,2 dari
atom hidrogen, karier
gugusan metil
Asam lipoat Lipoatmid Transfer gugus asil
Sumber : Frank B. Amstrong 1989
1. Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin (vitamin B1) diperlukan dalam makanan semua hewan, kecuali
hewan memamah biak. Tiamin dijumpai pada semua tumbuhan, tetapi dalam
konsentrasi, tinggi terdapat dalam padi-padian sebagai molekul bebas, lapisan luar
dari biji padi-padian kaya akan tiamin. Kekurangan tiamin pada diet manusia
menyebabkan penyakit beri-beri, suatu penyakit yang ditandai tidak terkendalinya
syarat, paralisis dan kehilangan berat badan. Tiamin pertama kali diisolasi dan
Kofaktor Enzim 5
dimurnikan tahun 1926, dan struktur kimianya ditentukan pada awal tahun 1930-an
oleh Robert R. Williams di Amerika Serikat.
Struktur kimia teamin, mengandung, sistem dua cincin yaitu perimidin dan
tiazol. Pada jaringan hewan tiamin terutama terdapat sebagai tiamin pirofosfat atau
kimia difosfat (TPP), yang merupakan bentuk koenzimnya.
Tiamin (vitamin B1)
Tiami pirofosfat (TPP)
Tiamin penafosfat berfungsi sebagai koenzim pada beberapa reaksi penting
dalam metabolis karbohidrat, yang melibatkan pengangkatan atau transfer, gugus
aldehida dari molekul donor menjadi molekul penerima. Pada reaksi tersebut TPP
berfungsi sebagai senyawa perantara yang membawa gugus aldehida yang terikat
secara kovalen pada cincin tiazol. Contohnya adalah reaksi yang dekatalisis oleh
enzim perivat dekarboksilase yang merupakan langkah penting dalam permentasi
glukosa oleh klamer untuk menghasilkan alkohol pada reaksi dekarboksilasi piruvat,
Kofaktor Enzim 6
H3C C
N
C
C
HC
N
NH2
CH2 N
C
H
C
CH3
C
S
CH2 CH2OH
H3C C
N
C
C
HC
N
NH2
CH2 N
C
H
C
CH3
C
S
CH2 O P O P O
O
O
O
O
gugus korboksil dari piruvat dikeluarkan sebagai CO2 dan sisa molekul piruvat yang
kadang-kadang disebut sebagai asetaldehida aktif, secara bersamaan dipindahkan ke
posisi C-2 dari cincin taizol (tempat reaktif TPP) yang terikat kuat dengan TPP untuk
menghasilkan turunan hidroksietil. Senyawa antara ini hanya sementara terdapat,
karena gugus hidroksielil dilepaskan dengan cepat dari koenzim untuk menghasilkan
asetaldehida bebas.
Reaksi dalam Tahapan
Piruvat + H2O + TPP – E -hidroksietil-TPP-E + HCO3-
-hidroksietil-TPP-E Asetaldehida + TPP-E
TPP juga mempunyai peran sebagai koenzim dari enzim dehidrogenase piruvat dan
dehidrogenase -ketoglutarat yang lebih kompleks. Reaksi ini terjadi pada lintas
utama oksidasi karbohidrat di dalam sel.
2. Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin pertama kali diisolasi dari susu, disintesis oleh semua tumbuhan
dan banyak mikroorganisme, jadi ditemukan dalam semua bahan biologik. Hewan
tingkat tinggi harus memperoleh vitamin dari makanan.
Riboflavin atau vitamin B2 terdiri dari D-ributol yang terikat pada cincin
isoaloksazin vitamin ini telah terbukti berperan sebagai faktor pertumbuhan pada
tikus. Kini dapat diperoleh secara komersial dari mikroba tertentu.
Kofaktor Enzim 7
CH3 C
O
COO + H2O
CH3 C
O
H + HCO3-
Dekarboksilase piravat
H3C C
C
C
C
C
H
N
C
C
C
C
NH
O
H3C
Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin adalah komponen dari dua koenzim yang berhubungan erat yaitu blavin
monomukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD).
Kofaktor Enzim 8
CH
NN
CH2
HCOH
HCOH
HCOH
CH2OH
Kofaktor Enzim 9
H3C C
C
C
C
C
CH
H
N
N
C
C
C
N
C
NH
O
CH2
HCOH
HCOH
HCOH
H3C
CH2
O
P
O
OO
O
P OO
CH2
H
O
H
OH OH
H
H
N
NN
N
NH2
O
H3C C
C
C
C
C
CH
H
N
N
C
C
C
N
C
NH
O
CH2
HCOH
HCOH
HCOH
H3C
CH2
O
Rib
ofla
tin
Flavin monouklestida (FMN) Riboflavin monofosfat
Flavin adenin dinukleotida (FAD)
O
P
O
OO
FMN dan FAD adalah koenzim dari kelas enzim dehedrogenase yang dikenal
sebagai plano protein atau dehidrogenase plavin yang mengkatalisis reaksi oksidasi
reduksi. Pada reaksi-reaksi yang dikatalisis oleh enzim.enzim ini, cincin iso
aloksazin plavin mulektida berfungsi sebagai pembawa sementara sepasang atom
hedrogen yang dipindahkan dari molekul substrat
Dehidrogenase suksinat adalah contoh dehidro genase plavin, yang mengandung
FAD, yang mengkatalisis reaksi oksidasi suksinat menjadi fumarat.
Suksinat + E-FAD Fumarat + E-FADH2
Loktat Piruvat
3. Asam Nikotinat dan Nikotinamida
Nikotinamida adalah merupakan bentuk amida dari asam nikotinat. Untuk
menghindarkan salah pengertian dengan alkaloid mikotin dari tembakau maka
diberikan mama alternatif bagi asam nikotinat yaitu niasin untuk penggunaannya
secara umum. Kekurangan niasin menyebabkan penyakit lidah hitam (black tangue)
pada ujung dan pellogra (bahasa Itali, yang berarti kulit kasar) pada manusia, asam
Kofaktor Enzim 10
H3C C
C
C
C
C
CH
H
N
N
C
C
C
N
C
NH
O
H3C
O
H3C C
C
C
C
C
CH
H
N
N
C
C
C
N
C
NHH3C
O
HR
H
S ++
R
H
H
S
Flavin nukleotida
Substrat terdehidro- genasi
Reduksi flavin nukleotida
Sunstrat
FMN
Laktat dehidro genase
nikotinal banyak terdapat pada tumbuhan dan jaringan hewan, terutama daging.
Nikotinamida dapaty disintesis dari triptofan.
Nikotinamida adalah komponen yang merupakan bagian aktif dari dua
koenzim, yaitu nikotinamida adenin dinakleotida (NAD+) dan nikotinamida adenin
dinukleotida fosfat (NADP+) yang dulunya dikenal masing-masing sebagai koenzim I
dan koenzim II.
Kofaktor Enzim 11
HC
HC
C
C
N
H
CH
C
O
OH
Asam nikotinat (Niacin)
HC
HC
C
C
N
H
CH
C
O
NH2
Nikotinamid (Niasinamid)
N
NN
N
NH2
Adenin
CH2
H
O
H
OH OH
H
H
OPO
O
Ribosa
O Lokasi gugusan fosfat tambahan dari NADP+
O
O
P O-
O-
1
C
O
NH2
CH2
H
O
H
OH OH
H
H
NOPO
O
Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+)
Koenzim0koenzim ini terdapat dalam bentuk teroksidasi (ditentukan sebagai NAD+
dan NADP+) dan bentuk tereduksi (NADH dan NADPH). Bagian mikotenamida
koenzim ini berperan sebagai pembawa sementara ion hidrida yang dipindahkan
secara enzimatik dari molekul ensbstrat oleh kerja enzim dehidrogenase tertentu.
Contoh reaksi enximatik tersebut adalah reaksi yang dikatalisasi oleh dehidrogenase
malat, yang menyebabkan dehidrogenasi malat, menghasilkan oksaloasetat dan pada
saat aktivasi asam lemak dalam oksidasi asam lemak. Tahap ini terjadi pada oksidasi
karbohidrat. Enzim ini mengkatalisasi pemindahan dapat balik ion hidrida dari malat
ke NAD+ membentuk NADH, sedangkan atom hidrogen lainnya meninggalkan
gugus hidroksil malat dan muncul sebagai ion H+ bebas.
L-Malat + NAD+ Oksaloksetat + NADH + H+
4. Asam Pantotenat
Kofaktor Enzim 12
Ribosa
HC
HC
C
C
CH
NR
+
H
H
S
+
C
O
NH2
HC
HC
C
C
CH
NR
+S
+
C
O
NH2
H++
Substrat NAD+
Substrat terhidrogen nasi
NADH
Dahidrogenase malat
-H2O
Kata pan pada asam pantotenat berasal dari bahasa Yunani yang memiliki
arti dimana saja vitamin ini ditemukan pada semua jaringan, baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan, dan juga pada mikrooganisme asam pantotenat tersebar demikian
luasnya dalam berbagai bahan makanan sehingga tidak ada penyakit yang diketahui
disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. Asm pantotenaf yang juga dikenal sebagai
vitamin B5, untuk pertama kalinya diisolasi tahun 1938 dari Khamir dan ekstrak
hati oleh Roger J. Williams/ bentuk koenzim dari asam pemtotenat adalah Koenzim A
(disingkat KOA atau KOA-SH). Disebut demikian karena pertama kali dijelaskan
sebagai suatu kofaktor untuk reaksi asetilasi enzimatik tertentu. Koenzim A
mengandung gugus toil atau silf hidril (-SH) yang reaktif yang terletak pada bagian
merkaptoetilamin- dari koenzim, tempat gugus asil berikatan secara koralen
membentuk tisester selama pemindahan gugus asil.
Asam pantotenat
Koenzim A
Kofaktor Enzim 13
O
HO
C CH2 CH2 NH C
OH
C
CH3
CH3
CH2
OH
HS CH2 CH2 NH C CH2 CH2 NH C
O
C
OH
H
C
CH3
CH3
CH2 O
O-
P
O
O
O-
P
O
O CH3
H
O
HH H
O OH
N
HC
N
C
C
C
NH2
N
CH
N
O
-Merkapto-etilamin
Asam pantotenat
OO O
O
Ribosa – 3 fosfat
adenin
R C
O
O- + HS - KoA R C S KoA
O
Asilo KoA (Tioester)
Dehidro genase
Piruvat
Asetil-KoA
Transfer gugus asil :
Secara biologi KoA penting sebagai pembawa atau donor dari gugus asil
seperti pada reaksi asam piruvat menjadi asam sitrat yang merupakan reaksi awal
pada siklus asam sitrt, yaitu lintas utama bagi degradasi oksida tub karbohidrat dan
pada reaksi oksidasi asam lemak di dalam sel aerobik.
Pembentuk Asetil – KoA :
Penggunaan Asetil-KoA
Pada reaksi I, asetil-KoA dibentuk selama dekarboksilasi oksidatil piruvat oleh
dehidrogenase piruvat komplek
Pada reaksi II, gugus asetil pada asetil-KoA depindahkan keoksaloaselat
menghasilkan sitrat oleh sintase sitrat.
Kofaktor Enzim 14
R C Substrat KoA
O
HS+R C S KoA
O
Substrat+
CH3 C COO- + NAD+ + KoA SH H2O CH3
O
C
O
S KoA HCO- 3 + NADH + H+
CH3 C
O
S KoA +COO-
C O
CH2
COO-
COO-
C
CH2
COO-
HO
CH2
COO- KoA+ SSintase Sitrat
Asetil KoA Oksaloasetat Sitrat
5. Piridoksin (Vitamin B6)
Pendokpin atau vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yang berhubungan
erat, yaitu peridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Ketiganya tersebar ;uas di alam
baik pada hewan maupun tumbuhan. Padi-padian termasuk sumber yang sangat kaya
vitamin B6.
Bentuk aktif vitamin B6 :
Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah peridoksal fosfat, yang selalu terdapat dalam
bentuk aminopiridoksumin fosfat, yang berfungsi sebagai gugus prostetik sejumlah
enzim yang mengkatalisis reaksi mentabalisme asam amino, transaminasi,
dekarboksilasi dan rasemisasi. Walaupun reaksi-reaksi ini dikatalisis oleh enzim
yang berlainan, tetapi koenzimnya sama yaitu piridoksal fosfat.
Kofaktor Enzim 15
HO
CH2OH
CH2OH
H3C N
HO
CHO
CH2OH
H3C N
HO
CH2NH2
CH2OH
H3C N
Piridoksin Piridoksal Pitidoksamin
HO
CH2OH
H3C N
CH2OH HO
CH2OH
H3C N
CH2 O P
O
O
OH
MgADPMgATP
Piridoksal Kinase
PIridoksal Piridoksal fosfat
Pada gambar transaminasi yang dikatalisis oleh transaminasi atau aminotransferase,
piridoksal fosfat yang terikat kuat, berfungsi sebagai pembawa sementara gugus
amino dari senyawa donor yaitu asam -amino, menuju senyawa penerima gugus
amino yaitu asam -keto
Kofaktor Enzim 16
+NH3
R CH COO-
+NH3
R CH2 COO-
CO2
Dekarboksidasi
O
R C COO-
+NH3
R CH COO-+
Transaminasi
(D + L)
Rasemisasi
O
R C COO-
HO
CHO
H3C N
CH2
Piridoksal fosfat, bentuk penerima gugus amino
O
O-
P
O
O- HO
CH2-NH2
H3C N
CH2 O
O-
P
O
O-
Piridoksamin fosfat, bentuk penerima gugus amino
Glatamat-aspartat
Glatamat dekarbok
Silase
Glatamat rasemase
Reaksi transamenasi
Reaksi Dekarboksilasi
Reaksi Pasemisasi :
Kofaktor Enzim 17
COOH
CH2
CH2
H C NH2
COOH
COOH
CH2
C = O
COOH
+
COOH
CH2
C = O
COOH
CH2
+
COOH
CH2
H-C-NH2
COOH
CH2transaminase
Asam glutamat(donor asam amino)
Oksaloasetat(akseptort Asam keto) - ketogkketaraf
(Produk Asam keto)Aspartaf
(Produk Asam Amino)
COOH
CH2
H-C-NH2
COOH
CH2
COOH
CH2
H-C-NH2
H
CO2+
Asam glutamat
COOH
CH2
NH2 -C-H
COOH
CH2
COOH
H-C- NH2
CH2
COOH
CH2
Telah diketahui ada kira-kira 20 macam reaksi asam amino, dimana
periodoksal fosfat terlibat, salah satu diantaranya adalah interkonversi serin dan lesin.
Koefnzim piridoksal ini menarik perhatian sebab berikatan dengan lisin pada enzim
fosfarilase dalam hewan dan tumbuhan.
6. Biotin
Biotin untuk pertama kalinya diisolasi pada tahun 1935 oleh Dritz Kogl dan
Benno Jonnis, dari konsentrat hepar sebagai faktor pertumbuhan dari ragi. Pada
hewan kebutuhan biotin di cukupi oleh bakteri usus yang mensintesis vitamin ini
kebanyakan usus hewan membuat cukup biotin untuk memenuhi kebutuhannya.
Biotin dapat ditemukan dalam padi-padian ragi, telur dan limpa. Biotin
disebut juga sebagai anti egg white injury faktor, yaitu faktor yang dapat
memperbaiki keadaan definisi yang dibuat pada hewan percobaan dengan
memberikan putih telur yang banyak. Misalnya, tikus diberi makanan yang
mengandung putih telur mentah yang banyak, menyebabkan kerontokan rambut,
radang kulit, dan hilangnya koordinasi otot ini diakibatkan oleh adanya glikoprotein
dalam putih telur yang disebut avidin, yang mengikat biotin dengan sangat kuat
Kofaktor Enzim 18
O
HN NH
HC CH
H2C CH (CH2)4 COOH
S
Biotin
L-Asam glutamat D-Asam Glutamat
sehingga tidak dapat diserap oleh dinding tesus, sehingga vitamin ini tidak berperan
sebagai koenzim.
Avidin + Biotin Avidin biotin
Dengan memasak putih telur, avidin akan menjalani denatrasi sehingga tidak mampu
lagi menyikat biotik. Dengan demikian telur masak tidak pengganggu penyerapan
biotin.
Enzim yang memerlukan biotin mengkatalisis penggabungan (karboksilasi)
atau transfer CO2 (transkarboksilasi). Dalam reaksi karboksilasi diperlukan ATP,
Mg2+ dan biotin, sebagai N-karbaksi biotinilklisin yang bertindak sebagai pembawa
CO2.
N-karboksibiotinillesin
(N-karboksibiositin)
Dua langkah dalam reaksi karboksilasi
Langkah 1 : Enzbiotin + HCD-3 + ATO ENZ karboksibiotin + ADP + Pi
Langkah 2 : Substrat + ENZ karboksibiotin Substarat terkaboksilasi + enz-biotin
Contoh dari reaksi karboksilasi yang bergantung kepada biotin adalah reaksi yang
dikata lesis oleh karboksidase perivat yang melangsungkan karboksidasi perivat
menjadi aksalo aselat dan karboksidasi propesional KoA menjadi metilmalonil KoA.
Kofaktor Enzim 19
O
N NH
HC CH
H2C CH (CH2)4 COO-
S
-O C
O
C
O
NH
(CH2)4 C
H
NH+3
ATP + HACO-3 + CH3-C – COO- ADP+ Pi + -COO-CH2 – C – COO-
7. Asam Folat
Asam folat pertama kali diisolasi dari daun bayam dan namanya berasal dari
bahasa latin, Bolium = daun, struktur kimia dari asam folat mengandung suatu
derivat pteridin, asam p-amino benzoat dan asam glutamat
Vitamin ini dapat menolong keadaan anemia pada unggas dan berperan
sebagai faktor pertumbuhan untuk berbagai mikroba. Nama lain dari asam folat
adalah asam pteroilglutamat, asam folat sendiri tidak mempunyai aktivitas koenzim,
tetapi molekul ini tereduksi secara enzimatik di dalam jaringan menjadi asam
tetrahidropolat (FH4), merupakan bentuk koenzim aktifnya
Asam folat + HADPH + H+ FH2 + NADP+
Kofaktor Enzim 20
OO
Piruvat Oksalo aselat
Folat reduk
tase
H2N C
N
C
CN
C
OH
N
C
HC
NCH2
N
H
C
CH
CH
HC
HC
C C
O
NH
CH
COOH
CH2 CH2 COOH
Asam glutamat2-Amino-4-hidroksi-6-mentil[teridin
Asam p-Amino-benzoat (PABA)
FH2 + HADPH + H+ FH2 + NADP+
Asam tetrahidrofolat (FH4) atau TGF berfungsi sebagai pembawa sementara gugus 1-
karbon di dalam sejumlah reaksi enzimatik yang kompleks. Di sini, gusgus metil
(-CH3), metelen (-CH2), metinil (-CH = ), formil (-CHO), atau formino (-CH = NH)
dipindahkan dari satu molekul ke molekul lainnya.
8. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Vitamin B12 merupakan vitamin yang memiliki struktur kimia paling
komplek dibandingkan dengan vitamin lainnya. Vitamin B12 tidak dibuat oleh
tumbuhan atau hewan, tetapi dapat dijumpai pada hewan dan mikroorganisme.
Vitamin B12 ini hanya dapat disintesis oleh mikroorganisme 50% vitamin B12 pada
orang dewasa dihasilkan oleh bakteri usus. Menurut H.A Baker, vitamin B12
merupakan bagian dari koenzim B12, dengan struktur sebagai berikut :
Kofaktor Enzim 21
reduktase
dihirofolat
CH3
CH3 CH3
CH3
CH3
Kofaktor Enzim 22
OH2COH
H
H
O OH
H
P
O
OO
CHC3H
CH2
NH
CO
CH2
CH2
CH2
H
CH2
CONH2
CH3
N
CH2
CONH2
CH2H
CH2
CONH2
N
C
Co
N
H
CH
CH2 CH2 CONH2
CCH3
CH2 CONH2
H
CH2 CH2 CONH2
CN
OCH2
H
H
OH
H
H
N
HC
NC
C
C
N
CH
N
NH2
5’ Deoksidenosin
Sistim cincin korin
N
HC
NC
C
HC
C
C
CH
CH3
CH3
5,6-Dimetibenzimidazol – ribonukleotida
Koenzim B12
Vitamin B12 bersifat unik diantara semua vitamin lainnya, yaitu molekulnya
tidak hanya mengandung suatu molekul organik yang kompleks, tetapi juga
mengandung unsur mikro yang esensial yaitu kobalt (Co). Vitamin B12 disebut juga
sianokobalamin sebab molekulnya mengandung gugus amino yang berikatan dengan
kobalt, kompleks terkoordinasi serupa dengan sistem cincin porfinin pada heme dan
protein heme pada bentuk koenzim vitamin B12 yang disebut 5
desksiadenosilkobalamin, gugus siono digantikan oleh gugus S;deoksiadenosil.
Bentuk lain dari koenzim B12 adalah metilkobalamin.
Vitamin B12 disebut juga antipernisim anemia, karena pertama kali
diketemukan sebagai senyawa yang dapat mengobati penyakit anemia permisiosa,
yaitu pembentukan sel-sel darah merah tidak dewasa dan rapuh, vitamin B12 dikenal
sebagai faktor pertumbuhan beberapa bakteri dan protozora.
Koenzim vitamin B12 desintesis dari vitamin B12 dengan enzim khusus,
sintetase B12. koenxim ini tidak stabil, jika kena cahaya matahari akan berubah
menjadi hanokobalamin atau hidroksi kobalamin, terdapat dua jenis reaksi enzimatik
yang memerlukan koenzim vitamin B12 jenis pertama mengakatalisis penggeseran
1,2 suatu atom hidrogen dari satu atom karbon substrat ke atom berikutnya dengan
pengeseran 2,1 (terbalik) yang serentak dari beberapa gugus lainnya, alkil, karboksil,
hidroksil atau gugus amino
Kofaktor Enzim 23
OH
C
11
H
C
12
X
C
11
X
C
12
H
Reaksi koenzim B12 yang diketalisis oleh mutase metilaspartat,
Asam glutamat Asam B-metil aspartat
Jenis reaksi yang kedua, koenzim B12 tertindak sebagai pembawa gugusan metil
yang didapat dari N5 metiltetrahidrobolat, terhadap molekul akseptor yang sesaui,
dalam suatu reaksi, gugus metil menduduki posisi, S-deaksi adensil dari koenzim
B12, suatu contoh adalah metilasi dari homosistein untuk menghasilkan metionin
Homosistenin Metionin
9. Asam Lipoat
Asam lipoat yang juga disebut asam tioktat dekristalisasi tahun 1951 oleh Lester
J. Reed dan Irurin C. Gunsalus dan hewan-hewan. Ketika pertama kali diisolasi asam
Kofaktor Enzim 24
HOOC C
H
H
C
H
CHNH2
H
COOH
HOOC C
H
H
C
H
CHNH2
H
COOH
Mutase metil aspartot
SH
CH2
CH2
HC NH3+
COO-
CH3
S
CH2
HC NH3+
COO-
CH2
FH4
N5 – metil-FH4
Koenzim B12
lipoat diduga merupakan vitamin B, namun bukti mutakhir menunjukkan bahwa
hewan mensintesis sejumlah kecil asam lipoat yang diperlukan, dan dengan demikian
tidak mempunyai kebutuhan diet terhadap homolekul ini. Sering diklasifikasi.
Sebagai vitamin B karena fungsi koenzimatiknya, dan asam lipoat disebut sebagai
suatu vitamin, psenzo.
Asam lipoat Asam dihidrolipoat
(bentuk teroksidasi) (bentuk bereduksi)
Ada dua bentuk asam lipoat, yang pertama adalah asam lipoat dalam bentuk
teroksidasi, yang merupakan suatu disulfida siklik dan yang kedua adalah asam
dihirdokpoat, bentuk tereduksi dengan dua gugusan sulfhidril pada C-6 dan – 8.
Bentuk koenzim dari asam lipoat, seperti biotin, berikatan secara kovalen
melalui suatu ikatan amida pada gugus amino- suatu residu lisil spesifik dari
apoenzim, lipolisin – N- asam lipoal berfungsi dalam dua dekorboksilasi aksidatil
kunci dalam pemanfaatan aerobik karbohidrat untuk energi dengan menstransfer
suatu gugusan asil, yang disumbangkan oleh tiamin pirofosfat (TPP) kepada KoA-
SH.
Lipoamid (-N-Lipolisin)
Kofaktor Enzim 25
H2
C
H2C CH
S S
CH2 CH2 CH2 CH2 COOH
H2
C
H2C CH
SH SH
CH2 CH2 CH2 CH2 COOH
H2
C
H2C CH
S S
CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2C
O
NH
C
O
COO
NH+3
Residu lisil
Skema fungsi asam lipoat dalam reaksi transfer gugusan asal :
Bahasa Inggris
Coenzyme
A large number of enzymes needed for the other components can serve as a catalyst.
This component is generally called the cofactor. Cofactor is divided into three
groups, namely prosthetic groups, coenzymes and activators. Prosthetic group is a
group that is bound to the enzyme cofactor and not easily separated from the
enzyme, flavin adenine dinucleotide for example, which is the prosthetic group is
Kofaktor Enzim 26
TPP dan
O
C R + C
C
C
SS
Enz Enz TPP + C
C
C
SSH
Enz Enz+ TPP
C R
O
C
C
C
SSH
Enz CoA -SH+
C R
O
C
C
C
SHSH
Enz CoA + S C
O
R
C
C
C
S
TPP dan
S
Masing-masing mewakili tiamin pirofosfat dan lipoamid
bound to the enzyme succinate dehydrogenase. A coenzyme is a small organic
molecules, resistant to heat, which can be easily dissociated and separated from the
enzyme by dialysis, for example, is NAD, NADP, hidrofosfat tetra acid, thiamine
pyrophosphate and ATP. Activators in general is that the metal ions bound or easily
detached from the enzyme, such as metal activator is C + +, Mn + +, Mg + +, Cu + +
or Zn + +.
Some of the coenzyme has a similar structure to vitamin even become part of the
vitamin molecule. The relationship between vitamin to coenzyme tamapak the
following example:
Niacin, a vitamin in the form of the name of nicotinamide or nicotinic acid
molecules. Nicotinamide molecule exists as part of the molecule NAD +, NADP +.
Niacin deficiency will lead to pellagra in humans.
Riboflavin or vitamin B2 molecule composed of D-bound ribitol issoaloksazon
substituted ring. These vitamins are known as growth factors. Riboflavin molecule is
part of the FAD molecule.
Lipoic acid is a vitamin which is also a growth factor and contained in the liver.
This acid is present in two forms of oxidized and reduced, works as a cofactor in the
enzyme pyruvate dehydrogenase and ketoglutarate dehydrogenase, plays a role in
the separation of the acyl group reactions.
Biotin is a vitamin found in liver and binds to a protein. Biotin functions as a
coenzyme in carboxylation reactions.
Thiamine or vitamin B1 is generally contained in a free state in rice or wheat.
Vitamin B1 deficiency will result in beriberi disease. Coenzyme derived from
vitamin B1 is tiaminifosfat (TPP) and play a role in the reaction using keto
decarboxylase enzyme negligent, negligent keto acid oxidase, transketolase and
fosfo ketolase.
Vitamin B6 consists of three compounds, namely pyridoxal, pyridoxine and
piridoksamin. Vitamin B6 deficiency can cause dermatitis (skin disease) and
disorders of the central nervous system. Coenzyme of vitamin B6 is piridoksalfosfat
Kofaktor Enzim 27
and piridoksaminofosfat.
Folic acid and its derivatives there are many in nature. Intestinal bacteria produce
small amounts of phosphoric acid. Coenzyme derived from vitamin is
tetrahidrofosfat acid (FH4). FH4 role is as a carrier of one carbon unit compounds
useful in the biosynthesis of purines, serine and glycine.
Vitamin B12 as isolated from the liver is sianokobalamina. Function of vitamin
B12 is working on several reactions among other reactions CC bond breaking, bond
CO, and CN bond with the enzyme mutase and dehidrase.
Pantothenic acid is found in nature as components in a molecule of coenzyme A.
This vitamin is needed by the body as a growth factor. Coenzyme A plays an
important role as a carrier of acetyl groups, particularly in fatty acid biosynthesis.
In addition to having structural relationships coenzyme with vitamins, some are not
related circuitry coenzyme vitamin, namely adenosine triphosphate or ATP.
Coenzyme is one of those high-energy compounds. ATP serves as a coenzyme that
removes phosphate groups. When ATP releases a phosphate group, the ATP will be
changed to adenosine diphosphate (ADP) is also the energy used for other reactions.
ATP together with kinase enzymes, such as hexokinase and pyruvate kinase plays a
role in carbohydrate metabolism.
Koenzim
Sejumlah besar enzim membutuhkan suatu komponen lain untuk dapat berfungsi
sebagai katalis. Komponen ini secara umum disebut kofaktor. Kofaktor ini dibagi tiga
kelompok, yaitu gugus prostetik, koenzim dan aktivator. Gugus prostetik adalah
kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya,
contohnya flavin adenine dinukleotida yang merupakan gugus prostetik yang terikat
pada enzim suksinat dehidrogenase. Suatu koenzim adalah molekul organik kecil,
tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya
dengan cara dialisis, contohnya adalah NAD, NADP, asam tetra hidrofosfat, tiamin
pirofosfat dan ATP. Aktivator pada umumnya ialah ion-ion logam yang terikat atau
Kofaktor Enzim 28
mudah terlepas dari enzim, contohnya aktivator logam adalah K++, Mn++, Mg++,
Cu++ atau Zn++.
Beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin bahkan menjadi
bagian dari molekul vitamin tersebut. Hubungan antara vitamin dengan koenzim
tamapak pada contoh berikut :
Niasin, merupakan nama vitamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam
nikotinat. Molekul nikotinamida terdapat sebagai bagian dari molekul NAD+,
NADP+. Kekurangan niasin akan mengakibatkan pellagra pada manusia.
Molekul riboflavin atau vitamin B2 terdiri atas D ribitol yang terikat pada cincin
issoaloksazon yang tersubstitusi. Vitamin ini dikenal sebagai faktor pertumbuhan.
Molekul riboflavin merupakan bagian dari molekul FAD.
Asam lipoat adalah suatu vitamin yang juga merupakan faktor pertumbuhan dan
terdapat dalam hati. Asam ini terdapat dalam dua bentuk teroksidasi dan tereduksi,
berfungsi sebagai kofaktor pada enzim piruvat dehidrogenase dan ketoglutarat
dehidrogenase, berperan dalam reaksi pemisahan gugus asil.
Biotin adalah vitamin yang terdapat dalam hati dan berikatan dengan suatu protein.
Biotin berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi karboksilasi.
Tiamin atau vitamin B1 umumnya terdapat dalam keadaan bebas dalam beras atau
gandum. Kekurangan vitamin B1 akan mengakibatkan penyakit beri-beri. Koenzim
yang berasal dari vitamin B1 ialah tiaminifosfat (TPP) dan berperan dalam reaksi
yang menggunakan enzim alpa keto dekarboksilase, asam alpa keto oksidase,
transketolase dan fosfo ketolase.
Vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yaitu piridoksal, piridoksin dan piridoksamin.
Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan dermatitis (penyakit kulit) dan
gangguan pada sistem saraf pusat. Koenzim dari vitamin B6 ialah piridoksalfosfat
dan piridoksaminofosfat.
Asam folat dan derivatnya terdapat banyak dalam alam. Bakteri dalam usus
memproduksi asam fosfat dalam jumlah kecil. Koenzim yang berasal dari vitamin ini
Kofaktor Enzim 29
ialah asam tetrahidrofosfat (FH4). Peranan FH4 ialah sebagai pembawa unit senyawa
satu atom karbon yang berguna dalam biosintesis purin, serin dan glisin.
Vitamin B12 sebagaimana diisolasi dari hati adalah sianokobalamina. Fungsi
vitamin B12 adalah bekerja pada beberapa reaksi anatara lain reaksi pemecahan
ikatan C-C, ikatan C-O, dan ikatan C-N dengan enzim mutase dan dehidrase.
Asam pantotenat terdapat dalam alam sebagai komponen dalam molekul koenzim
A. vitamin ini diperlukan oleh tubuh sebagai faktor pertumbuhan. Koenzim A
berperan penting sebagai pembawa gugus asetil, khususnya dalam biosintesis asam
lemak.
Di samping koenzim yang mempunyai hubungan struktural dengan vitamin, ada pula
koenzim yang tidak berhubungan dnegan vitamin, yaitu adenosine trifosfat atau ATP.
Koenzim ini termasuk golongan senyawa berenergi tinggi. ATP berfungsi sebagai
koenzim yang memindahkan gugus fosfat. Bila ATP melepaskan 1 gugus fosfat,
maka ATP akan berubah menjadi adenosine difosfat (ADP) juga energi yang
digunakan untuk reaksi lain. ATP bersama dengan enzim kinase, misalnya
heksokinase dan piruvat kinase berperan dalam metabolisme karbohidrat.
http://ira-raners.blogspot.com/2011/05/biokimia-enzim.htm
Kofaktor Enzim 30
Coenzymes
Coenzymes:
A nonprotein component of enzymes is called the cofactor. If the cofactor is organic,
then it is called a coenzyme. Coenzymes are relatively small molecules compared to
the protein part of the enzyme. Many of the coenzymes are derived from vitamins.
The coenzymes make up a part of the active site, since without the coenzyme, the
enzyme will not function.
In the graphic on the left is the structure for the coenzyme, NAD+, Nicotinamide
Adenine Dinucleotide. Nicotinamide is from the niacin vitamin. The NAD+
coenzyme is involved with many types of oxidation reactions where alcohols are
converted to ketones or aldehydes.
Vitamin Coenzyme Function
niacin nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD+)
oxidation or hydrogen
transfer
riboflavin flavin adenine
dinucleotide (FAD)
oxidation or hydrogen
transfer
pantothenic acid coenzyme A (CoA) Acetyl group carrier
vitamin B-12 coenzyme B-12 Methyl group transfer
thiamin (B-1) thiaminpyrophosphate
(TPP) Aldehyde group transfer
Kofaktor Enzim 31
Alcohol Dehydrogenase
Active Site:
The NAD+ is represented as cyan in the graphic on the left. The alcohol is represented
by the space filling red, gray, and white atoms.
The reaction is to convert the alcohol, ethanol, into ethanal, an aldehyde.
Reaction: CH3CH2OH + NAD+ ---> CH3CH=O + NADH + H+
This is an oxidation reaction and results in the removal of two hydrogen ions and two
electrons which are added to the NAD+, converting it to NADH and H+. This is the
first reaction in the metabolism of alcohol.
The active site of ADH has two binding regions. The coenzyme binding site, where
NAD+ binds, and the substrate binding site, where the alcohol binds. Most of the
binding site for the NAD+ is hydrophobic as represented in green.
Three key amino acids involved in the catalytic oxidation of alcohols to aldehydes
and ketones. They are ser-48, phe 140, and phe 93.
Kofaktor Enzim 32
Koenzim:
Sebuah komponen nonprotein enzim yang disebut kofaktor. Jika kofaktor adalah
organik, maka disebut koenzim. Koenzim adalah molekul relatif kecil dibandingkan
dengan bagian protein enzim. Banyak dari koenzim yang berasal dari vitamin.
Para koenzim membuat sebuah bagian dari situs aktif, karena tanpa koenzim, enzim
tidak akan berfungsi.
Dalam grafik di sebelah kiri adalah struktur untuk koenzim, NAD +, Nikotinamida
adenin dinukleotida. Nikotinamida adalah dari vitamin niasin. NAD + koenzim yang
terlibat dengan berbagai jenis reaksi oksidasi dimana alkohol diubah menjadi keton
atau aldehida.
Vitamin Koenzim Fungsi
niasin nikotinamida adenin
dinukleotida (NAD +)
oksidasi atau transfer
hidrogen
riboflavin flavin adenin dinukleotida
(FAD)
oksidasi atau transfer
hidrogen
asam pantotenat koenzim A (KoA) Asetil kelompok pembawa
vitamin B-12 koenzim B-12 Metil kelompok Transfer
thiamin (B-1) thiaminpyrophosphate
(TPP) Aldehid kelompok Transfer
Kofaktor Enzim 33
Alkohol Dehidrogenase
Aktif Site:
The NAD + direpresentasikan sebagai cyan pada grafik di sebelah kiri. Alkohol
diwakili oleh ruang mengisi merah, abu-abu, dan atom putih.
Reaksi adalah mengubah alkohol, etanol, ke etanal, aldehida.
Reaksi: CH 3 CH 2 OH + NAD + ---> CH 3 CH = O + NADH + H +
Ini merupakan reaksi oksidasi dan hasil dalam penghapusan dua ion hidrogen dan dua
elektron yang ditambahkan ke NAD +, mengubahnya menjadi NADH dan H +. Ini
adalah reaksi pertama dalam metabolisme alkohol.
Situs aktif dari ADH memiliki dua daerah yang mengikat. Situs mengikat koenzim, di
mana NAD + mengikat, dan situs substrat mengikat, dimana alkohol mengikat.
Sebagian besar situs pengikatan untuk NAD + adalah hidrofobik yang diwakili dalam
warna hijau.
Tiga asam amino kunci yang terlibat dalam oksidasi katalitik dari alkohol ke aldehida
dan keton. Mereka ser-48, phe 140, dan phe 93.
http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/571cofactor.html
Kofaktor Enzim 34
Ringkasan
Kofaktor enzim
Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira-kira 12.000 sampai
lebih dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak
mengandung gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua
bagian yaitu apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun
atas non protein),sedangkan keseluruhan enzim disebut holoenzim. Gugus
prostetik ini terdiri dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul
anorganik, sedangkan koenzim terdiri dari molekul organic.
Gugus Prostetik
Gugus prostetik berikatan erat dengan enzim (protein) oleh ikatan kovalen. Gugus
prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin atau ion logam. Misal FAD
yang mengandung riboflavin (Vitamin B2) yang merupakan bagian FAD yang
menerima atom Hidrogen
Kofaktor adalah komponen nonprotein yang diperlukan untuk aktivitas katalitik oleh
sebagian enzim. Kofaktor beberapa enzim adalah molekul anorganik seperti zink,
besi dan tembaga. Jika kofaktor enzim adalah molekul organic maka disebut
koenzim.
Beberapa enzim mengandung atau memerlukan unsur anorganik esensial
sebagai kofaktor :
No Kofaktor Nama Enzim Keterangan
1 Zn2+ Karbonik anhidrase,
karboksipeptidase, alkalin
Enzim karbonik anhidrase
mengkatalisis CO2 dalam darah,
Kofaktor Enzim 35
fosfatase, amino peptidase enzim karboksipeptidase
mengkatalisis protein dalam
prankreas, enzim alkalin
fosfatase menghindrolisis fosfat
dalam beberapa jaringan, dan
enzim amino peptidase
menghidrolisis peptida dalam
ginjal.
Zink juga berperan di dalam
sintesa Dinukleosida Adenosin
(DNA) dan Ribonukleosida
Adenosin (RNA), dan protein.
2 Fe2+ Oksidase sitokhorm katalase Sitokrom merupakan senyawa
heme protein yang bertindak
sebagai agens dalam
perpindahan elektron pada
reaksi oksidasi-reduksi di dalam
sel. Zat besi mungkin
diperlukan tidak hanya untuk
pigmentasi bulu merah yang
diketahui mengandung ferrum,
tetapi juga berfungsi dalam
susunan enzim dalam proses
pigmentasi
3 Fe3+ Oksidase sitokhorm katalase Unsur besi merupakan
komponen utama dari
hemoglobin (Hb), sehingga
kekurangan besi dalam pakan
akan mempengaruhi
Kofaktor Enzim 36
pembentukan Hb
4 Cl dan Ca Amilase Amilase dalam ludah akan
bekerja lebih baik dengan
adanya ion klorida dan kalsium
6 Cu2+ Oksidase sitokhrom dan
Tirosinase
Tembaga berperan
dalam aktivitas enzim
pernapasan,
sebagai kofaktor bagi enzim
tirosinase dan
sitokrom oksidase. Tirosinase
mengkristalisasi
reaksi oksidasi tirosin menjadi
pigmen melanin (pigmen gelap
pada kulit
dan rambut).
Kofaktor adalah komponen enzim yang bersifat non-protein yang berfungsi
mengaktifkan enzim. Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau suatu reaksi.
Kofaktor dibedakan menjadi tiga tipe yaitu, gugus prostetik dan ko-enzim.
Koenzim
Enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik, memerlukan senyawa organik lain
untuk aktivitasnya juga disebut koenzim. Koenzim tidak melekat erat pada bagian
protein enzim. Contoh NAD, NADP, Koenzim-A, ATP.
Kofaktor Enzim 37
Semua vitamin yang larut dalam air, kecuali vitamin C, berfungsi sebagai koenzim
atau kofaktor dalam reaksi enzimatik.
Vitamin B, Koenzim, dan fungsi Enzimatiknya
Vitamin Bentuk koenzim Fungsi enzimatik
Tiaminin (B1) Tiaminin pirofosfat (TPP) Transfer atau
pengangkatan gugus
aldehida
Reboflovin (B2) Flavin adenin dipuklotida (FAD)
Flovida mononukleotida (FMN)
Transfer hidrogen
Transfer hidrogen
Nikotinamida Nikotinamida adenin dinukletida
(NAD+)
Nikotinamida adenin demikleotida
fosfat (NADP+)
Transfer hidrogen
Asam fantolenat Koenzim A (KoA) Transfer atau karier
gugus asil
Peridoksen (B6) Peridoksalfosfat Transfer gugus
amino, gugus
karboksil dari
rasenisasi.
Biotin Biotin Transfer atau
pengangkatan gugus
karboksial
Asam falat Asam titrahidroksi falat Transfer satu –C
Vitamin B12 Koenzim B12 Pergeseran 1,2 dari
atom hidrogen, karier
gugusan metil
Asam lipoat Lipoatmid Transfer gugus asil
Kofaktor Enzim 38
Koenzim adalah berupa molekul organic yang mentranspor gugus
kimia atau electron dari satu enzim ke enzim yang lain, molekul organic itu
terikat pada bagian protein enzim.
Pada beberapa enzim, koenzim atau kofaktor hanya terikat secara
lemah atau dalam waktu sementara pada protein, tetapi pada enzin lain
senyawa ini terikat kuat atai terikat secara permanen ini di sebut gugus
prostetik.Enzim yang stukturnya sempurna dan aktif mengkalis, bersama-
sama dengan koenzim atau kofaktor disebut haloenzim dan dan koenzim dan
kofaktor bersifat stabil waktu pemanasan atau terdenaturasi oleh pemanasan
yaitu apoenzim (bagian protein enzim).
Kofaktor Enzim 39