ENZIM

57
Kofaktor Enzim Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira- kira 12.000 sampai lebih dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua bagian yaitu apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun atas non protein),sedangkan keseluruhan enzim disebut holoenzim. Gugus prostetik ini terdiri dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul anorganik, sedangkan koenzim terdiri dari molekul organic. Gugus Prostetik Gugus prostetik berikatan erat dengan enzim (protein) oleh ikatan kovalen. Gugus prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin atau ion logam. Misal FAD yang mengandung riboflavin (Vitamin B2) yang merupakan bagian FAD yang menerima atom Hidrogen. Ion logam kita dapatkan pada sitokrom sebagai pembawa elektron misalnya Fe. Pada waktu melepas besi tereduksi menjadi Fe 2+ , pada waktu melepas elektron, teroksidasi menjadi Fe 3+ . Kofaktor Kofaktor Enzim 1

description

kofaktor

Transcript of ENZIM

Page 1: ENZIM

Kofaktor Enzim

Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira-kira 12.000 sampai lebih

dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung

gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua bagian yaitu

apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun atas non

protein),sedangkan keseluruhan enzim disebut holoenzim. Gugus prostetik ini terdiri

dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul anorganik, sedangkan

koenzim terdiri dari molekul organic.

Gugus Prostetik

Gugus prostetik berikatan erat dengan enzim (protein) oleh ikatan kovalen.

Gugus prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin atau ion logam.

Misal FAD yang mengandung riboflavin (Vitamin B2) yang merupakan bagian FAD

yang menerima atom Hidrogen. Ion logam kita dapatkan pada sitokrom sebagai

pembawa elektron misalnya Fe. Pada waktu melepas besi tereduksi menjadi Fe2+,

pada waktu melepas elektron, teroksidasi menjadi Fe3+.

Kofaktor

Kofaktor berperananan baik membantu proses katalisis oleh enzim maupun

penyusunan struktural yang penting. Fungsi kofaktor pada umumnya adalah untuk

memantapkan ikatan nantara subtract pada enzim atau mentransfer electron yang

timbul selama katalisa. Kofaktor adalah komponen nonprotein yang diperlukan untuk

aktivitas katalitik oleh sebagian enzim. Kofaktor beberapa enzim adalah molekul

anorganik seperti zink, besi dan tembaga. Jika kofaktor enzim adalah molekul organic

maka disebut koenzim.

Beberapa enzim mengandung atau memerlukan unsur anorganik esensial

sebagai kofaktor :

Kofaktor Enzim 1

Page 2: ENZIM

No Kofaktor Nama Enzim Keterangan

1 Zn2+ Karbonik anhidrase,

karboksipeptidase, alkalin

fosfatase, amino peptidase

Enzim karbonik anhidrase

mengkatalisis CO2 dalam darah,

enzim karboksipeptidase

mengkatalisis protein dalam

prankreas, enzim alkalin

fosfatase menghindrolisis fosfat

dalam beberapa jaringan, dan

enzim amino peptidase

menghidrolisis peptida dalam

ginjal.

Zink juga berperan di dalam

sintesa Dinukleosida Adenosin

(DNA) dan Ribonukleosida

Adenosin (RNA), dan protein.

2 Fe2+ Oksidase sitokhorm katalase Sitokrom merupakan senyawa

heme protein yang bertindak

sebagai agens dalam

perpindahan elektron pada

reaksi oksidasi-reduksi di dalam

sel. Zat besi mungkin

diperlukan tidak hanya untuk

pigmentasi bulu merah yang

diketahui mengandung ferrum,

tetapi juga berfungsi dalam

susunan enzim dalam proses

pigmentasi

3 Fe3+ Oksidase sitokhorm katalase Unsur besi merupakan

komponen utama dari

Kofaktor Enzim 2

Page 3: ENZIM

hemoglobin (Hb), sehingga

kekurangan besi dalam pakan

akan mempengaruhi

pembentukan Hb

4 Cl dan Ca Amilase Amilase dalam ludah akan

bekerja lebih baik dengan

adanya ion klorida dan kalsium

6 Cu2+ Oksidase sitokhrom dan

Tirosinase

Tembaga berperan

dalam aktivitas enzim

pernapasan,

sebagai kofaktor bagi enzim

tirosinase dan

sitokrom oksidase. Tirosinase

mengkristalisasi

reaksi oksidasi tirosin menjadi

pigmen melanin (pigmen gelap

pada kulit

dan rambut).

Kofaktor adalah komponen enzim yang bersifat non-protein yang berfungsi

mengaktifkan enzim. Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau suatu reaksi.

Kofaktor dibedakan menjadi dua tipe yaitu, gugus prostetik dan ko-enzim.

Koenzim

Kofaktor Enzim 3

Page 4: ENZIM

Enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik, memerlukan senyawa organik

lain untuk aktivitasnya juga disebut koenzim. Koenzim tidak melekat erat pada

bagian protein enzim. Contoh NAD, NADP, Koenzim-A, ATP.

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/enzim-dan-respirasi-pada-

tumbuhan.html

Dari dua kelompok kofaktor tersebut , peranan koenzim dan gugus prostetik

serta hubungannya dengan vitamin akan dibahas lebih lanjut dengan beberapa contoh.

Vitamin ialah golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan

tetapi mempunyai arti yang penting, sebab kekurangan vitamin akan menimbulkan

beberapa jenis penyakit, misalnya beri-beri, skorbut, rabun senja, dan lain-lain yang

di golongkan ke dalam penyakit kekurangan vitamin atau avitaminosis. Beberapa

koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin tertentu. Pada koenzim

tertentu, molekul vitamin menjadi bagian dari molekul tersebut. Hubungan antara

vitamin dengan koenzim tampak pada contoh berikut ini.

Anna Poedjiadi,2007

Struktur kimia dari vitamin yang larut dalam air sangat beraneka ragam,

tetapi mereka mempunyai sifat molekul plar, sehingga larut dalam air. Semua vitamin

yang larut dalam air, dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan, biji-

bijian, sayuran berdaun hijau dan ragi) kecuali vitamin B12. vitamin B komplek dan

vitamin C karena ke larutannya dalam air, tidal dapat disimpan lama dalam bentuk

stabil, harus disediakan terus menerus dalam makanan, kecuali vitamin B12, pada

hati manusia dapat disimpan untuk persediaan beberapa tahun. Semua vitamin yang

larut dalam air, kecuali vitamin C, berfungsi sebagai koenzim atau kofaktor dalam

reaksi enzimatik.

Vitamin B, Koenzim, dan fungsi Enzimatiknya

Vitamin Bentuk koenzim Fungsi enzimatik

Tiaminin (B1) Tiaminin pirofosfat (TPP) Transfer atau

Kofaktor Enzim 4

Page 5: ENZIM

pengangkatan gugus

aldehida

Reboflovin (B2) Flavin adenin dipuklotida (FAD)

Flovida mononukleotida (FMN)

Transfer hidrogen

Transfer hidrogen

Nikotinamida Nikotinamida adenin dinukletida

(NAD+)

Nikotinamida adenin demikleotida

fosfat (NADP+)

Transfer hidrogen

Asam fantolenat Koenzim A (KoA) Transfer atau karier

gugus asil

Peridoksen (B6) Peridoksalfosfat Transfer gugus

amino, gugus

karboksil dari

rasenisasi.

Biotin Biotin Transfer atau

pengangkatan gugus

karboksial

Asam falat Asam titrahidroksi falat Transfer satu –C

Vitamin B12 Koenzim B12 Pergeseran 1,2 dari

atom hidrogen, karier

gugusan metil

Asam lipoat Lipoatmid Transfer gugus asil

Sumber : Frank B. Amstrong 1989

1. Tiamin (Vitamin B1)

Tiamin (vitamin B1) diperlukan dalam makanan semua hewan, kecuali

hewan memamah biak. Tiamin dijumpai pada semua tumbuhan, tetapi dalam

konsentrasi, tinggi terdapat dalam padi-padian sebagai molekul bebas, lapisan luar

dari biji padi-padian kaya akan tiamin. Kekurangan tiamin pada diet manusia

menyebabkan penyakit beri-beri, suatu penyakit yang ditandai tidak terkendalinya

syarat, paralisis dan kehilangan berat badan. Tiamin pertama kali diisolasi dan

Kofaktor Enzim 5

Page 6: ENZIM

dimurnikan tahun 1926, dan struktur kimianya ditentukan pada awal tahun 1930-an

oleh Robert R. Williams di Amerika Serikat.

Struktur kimia teamin, mengandung, sistem dua cincin yaitu perimidin dan

tiazol. Pada jaringan hewan tiamin terutama terdapat sebagai tiamin pirofosfat atau

kimia difosfat (TPP), yang merupakan bentuk koenzimnya.

Tiamin (vitamin B1)

Tiami pirofosfat (TPP)

Tiamin penafosfat berfungsi sebagai koenzim pada beberapa reaksi penting

dalam metabolis karbohidrat, yang melibatkan pengangkatan atau transfer, gugus

aldehida dari molekul donor menjadi molekul penerima. Pada reaksi tersebut TPP

berfungsi sebagai senyawa perantara yang membawa gugus aldehida yang terikat

secara kovalen pada cincin tiazol. Contohnya adalah reaksi yang dekatalisis oleh

enzim perivat dekarboksilase yang merupakan langkah penting dalam permentasi

glukosa oleh klamer untuk menghasilkan alkohol pada reaksi dekarboksilasi piruvat,

Kofaktor Enzim 6

H3C C

N

C

C

HC

N

NH2

CH2 N

C

H

C

CH3

C

S

CH2 CH2OH

H3C C

N

C

C

HC

N

NH2

CH2 N

C

H

C

CH3

C

S

CH2 O P O P O

O

O

O

O

Page 7: ENZIM

gugus korboksil dari piruvat dikeluarkan sebagai CO2 dan sisa molekul piruvat yang

kadang-kadang disebut sebagai asetaldehida aktif, secara bersamaan dipindahkan ke

posisi C-2 dari cincin taizol (tempat reaktif TPP) yang terikat kuat dengan TPP untuk

menghasilkan turunan hidroksietil. Senyawa antara ini hanya sementara terdapat,

karena gugus hidroksielil dilepaskan dengan cepat dari koenzim untuk menghasilkan

asetaldehida bebas.

Reaksi dalam Tahapan

Piruvat + H2O + TPP – E -hidroksietil-TPP-E + HCO3-

-hidroksietil-TPP-E Asetaldehida + TPP-E

TPP juga mempunyai peran sebagai koenzim dari enzim dehidrogenase piruvat dan

dehidrogenase -ketoglutarat yang lebih kompleks. Reaksi ini terjadi pada lintas

utama oksidasi karbohidrat di dalam sel.

2. Riboflavin (Vitamin B2)

Riboflavin pertama kali diisolasi dari susu, disintesis oleh semua tumbuhan

dan banyak mikroorganisme, jadi ditemukan dalam semua bahan biologik. Hewan

tingkat tinggi harus memperoleh vitamin dari makanan.

Riboflavin atau vitamin B2 terdiri dari D-ributol yang terikat pada cincin

isoaloksazin vitamin ini telah terbukti berperan sebagai faktor pertumbuhan pada

tikus. Kini dapat diperoleh secara komersial dari mikroba tertentu.

Kofaktor Enzim 7

CH3 C

O

COO + H2O

CH3 C

O

H + HCO3-

Dekarboksilase piravat

H3C C

C

C

C

C

H

N

C

C

C

C

NH

O

H3C

Page 8: ENZIM

Riboflavin (Vitamin B2)

Riboflavin adalah komponen dari dua koenzim yang berhubungan erat yaitu blavin

monomukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD).

Kofaktor Enzim 8

CH

NN

CH2

HCOH

HCOH

HCOH

CH2OH

Page 9: ENZIM

Kofaktor Enzim 9

H3C C

C

C

C

C

CH

H

N

N

C

C

C

N

C

NH

O

CH2

HCOH

HCOH

HCOH

H3C

CH2

O

P

O

OO

O

P OO

CH2

H

O

H

OH OH

H

H

N

NN

N

NH2

O

H3C C

C

C

C

C

CH

H

N

N

C

C

C

N

C

NH

O

CH2

HCOH

HCOH

HCOH

H3C

CH2

O

Rib

ofla

tin

Flavin monouklestida (FMN) Riboflavin monofosfat

Flavin adenin dinukleotida (FAD)

O

P

O

OO

Page 10: ENZIM

FMN dan FAD adalah koenzim dari kelas enzim dehedrogenase yang dikenal

sebagai plano protein atau dehidrogenase plavin yang mengkatalisis reaksi oksidasi

reduksi. Pada reaksi-reaksi yang dikatalisis oleh enzim.enzim ini, cincin iso

aloksazin plavin mulektida berfungsi sebagai pembawa sementara sepasang atom

hedrogen yang dipindahkan dari molekul substrat

Dehidrogenase suksinat adalah contoh dehidro genase plavin, yang mengandung

FAD, yang mengkatalisis reaksi oksidasi suksinat menjadi fumarat.

Suksinat + E-FAD Fumarat + E-FADH2

Loktat Piruvat

3. Asam Nikotinat dan Nikotinamida

Nikotinamida adalah merupakan bentuk amida dari asam nikotinat. Untuk

menghindarkan salah pengertian dengan alkaloid mikotin dari tembakau maka

diberikan mama alternatif bagi asam nikotinat yaitu niasin untuk penggunaannya

secara umum. Kekurangan niasin menyebabkan penyakit lidah hitam (black tangue)

pada ujung dan pellogra (bahasa Itali, yang berarti kulit kasar) pada manusia, asam

Kofaktor Enzim 10

H3C C

C

C

C

C

CH

H

N

N

C

C

C

N

C

NH

O

H3C

O

H3C C

C

C

C

C

CH

H

N

N

C

C

C

N

C

NHH3C

O

HR

H

S ++

R

H

H

S

Flavin nukleotida

Substrat terdehidro- genasi

Reduksi flavin nukleotida

Sunstrat

FMN

Laktat dehidro genase

Page 11: ENZIM

nikotinal banyak terdapat pada tumbuhan dan jaringan hewan, terutama daging.

Nikotinamida dapaty disintesis dari triptofan.

Nikotinamida adalah komponen yang merupakan bagian aktif dari dua

koenzim, yaitu nikotinamida adenin dinakleotida (NAD+) dan nikotinamida adenin

dinukleotida fosfat (NADP+) yang dulunya dikenal masing-masing sebagai koenzim I

dan koenzim II.

Kofaktor Enzim 11

HC

HC

C

C

N

H

CH

C

O

OH

Asam nikotinat (Niacin)

HC

HC

C

C

N

H

CH

C

O

NH2

Nikotinamid (Niasinamid)

N

NN

N

NH2

Adenin

CH2

H

O

H

OH OH

H

H

OPO

O

Ribosa

O Lokasi gugusan fosfat tambahan dari NADP+

O

O

P O-

O-

1

C

O

NH2

CH2

H

O

H

OH OH

H

H

NOPO

O

Page 12: ENZIM

Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+)

Koenzim0koenzim ini terdapat dalam bentuk teroksidasi (ditentukan sebagai NAD+

dan NADP+) dan bentuk tereduksi (NADH dan NADPH). Bagian mikotenamida

koenzim ini berperan sebagai pembawa sementara ion hidrida yang dipindahkan

secara enzimatik dari molekul ensbstrat oleh kerja enzim dehidrogenase tertentu.

Contoh reaksi enximatik tersebut adalah reaksi yang dikatalisasi oleh dehidrogenase

malat, yang menyebabkan dehidrogenasi malat, menghasilkan oksaloasetat dan pada

saat aktivasi asam lemak dalam oksidasi asam lemak. Tahap ini terjadi pada oksidasi

karbohidrat. Enzim ini mengkatalisasi pemindahan dapat balik ion hidrida dari malat

ke NAD+ membentuk NADH, sedangkan atom hidrogen lainnya meninggalkan

gugus hidroksil malat dan muncul sebagai ion H+ bebas.

L-Malat + NAD+ Oksaloksetat + NADH + H+

4. Asam Pantotenat

Kofaktor Enzim 12

Ribosa

HC

HC

C

C

CH

NR

+

H

H

S

+

C

O

NH2

HC

HC

C

C

CH

NR

+S

+

C

O

NH2

H++

Substrat NAD+

Substrat terhidrogen nasi

NADH

Dahidrogenase malat

Page 13: ENZIM

-H2O

Kata pan pada asam pantotenat berasal dari bahasa Yunani yang memiliki

arti dimana saja vitamin ini ditemukan pada semua jaringan, baik tumbuh-tumbuhan

maupun hewan, dan juga pada mikrooganisme asam pantotenat tersebar demikian

luasnya dalam berbagai bahan makanan sehingga tidak ada penyakit yang diketahui

disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. Asm pantotenaf yang juga dikenal sebagai

vitamin B5, untuk pertama kalinya diisolasi tahun 1938 dari Khamir dan ekstrak

hati oleh Roger J. Williams/ bentuk koenzim dari asam pemtotenat adalah Koenzim A

(disingkat KOA atau KOA-SH). Disebut demikian karena pertama kali dijelaskan

sebagai suatu kofaktor untuk reaksi asetilasi enzimatik tertentu. Koenzim A

mengandung gugus toil atau silf hidril (-SH) yang reaktif yang terletak pada bagian

merkaptoetilamin- dari koenzim, tempat gugus asil berikatan secara koralen

membentuk tisester selama pemindahan gugus asil.

Asam pantotenat

Koenzim A

Kofaktor Enzim 13

O

HO

C CH2 CH2 NH C

OH

C

CH3

CH3

CH2

OH

HS CH2 CH2 NH C CH2 CH2 NH C

O

C

OH

H

C

CH3

CH3

CH2 O

O-

P

O

O

O-

P

O

O CH3

H

O

HH H

O OH

N

HC

N

C

C

C

NH2

N

CH

N

O

-Merkapto-etilamin

Asam pantotenat

OO O

O

Ribosa – 3 fosfat

adenin

R C

O

O- + HS - KoA R C S KoA

O

Asilo KoA (Tioester)

Page 14: ENZIM

Dehidro genase

Piruvat

Asetil-KoA

Transfer gugus asil :

Secara biologi KoA penting sebagai pembawa atau donor dari gugus asil

seperti pada reaksi asam piruvat menjadi asam sitrat yang merupakan reaksi awal

pada siklus asam sitrt, yaitu lintas utama bagi degradasi oksida tub karbohidrat dan

pada reaksi oksidasi asam lemak di dalam sel aerobik.

Pembentuk Asetil – KoA :

Penggunaan Asetil-KoA

Pada reaksi I, asetil-KoA dibentuk selama dekarboksilasi oksidatil piruvat oleh

dehidrogenase piruvat komplek

Pada reaksi II, gugus asetil pada asetil-KoA depindahkan keoksaloaselat

menghasilkan sitrat oleh sintase sitrat.

Kofaktor Enzim 14

R C Substrat KoA

O

HS+R C S KoA

O

Substrat+

CH3 C COO- + NAD+ + KoA SH H2O CH3

O

C

O

S KoA HCO- 3 + NADH + H+

CH3 C

O

S KoA +COO-

C O

CH2

COO-

COO-

C

CH2

COO-

HO

CH2

COO- KoA+ SSintase Sitrat

Asetil KoA Oksaloasetat Sitrat

Page 15: ENZIM

5. Piridoksin (Vitamin B6)

Pendokpin atau vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yang berhubungan

erat, yaitu peridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Ketiganya tersebar ;uas di alam

baik pada hewan maupun tumbuhan. Padi-padian termasuk sumber yang sangat kaya

vitamin B6.

Bentuk aktif vitamin B6 :

Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah peridoksal fosfat, yang selalu terdapat dalam

bentuk aminopiridoksumin fosfat, yang berfungsi sebagai gugus prostetik sejumlah

enzim yang mengkatalisis reaksi mentabalisme asam amino, transaminasi,

dekarboksilasi dan rasemisasi. Walaupun reaksi-reaksi ini dikatalisis oleh enzim

yang berlainan, tetapi koenzimnya sama yaitu piridoksal fosfat.

Kofaktor Enzim 15

HO

CH2OH

CH2OH

H3C N

HO

CHO

CH2OH

H3C N

HO

CH2NH2

CH2OH

H3C N

Piridoksin Piridoksal Pitidoksamin

HO

CH2OH

H3C N

CH2OH HO

CH2OH

H3C N

CH2 O P

O

O

OH

MgADPMgATP

Piridoksal Kinase

PIridoksal Piridoksal fosfat

Page 16: ENZIM

Pada gambar transaminasi yang dikatalisis oleh transaminasi atau aminotransferase,

piridoksal fosfat yang terikat kuat, berfungsi sebagai pembawa sementara gugus

amino dari senyawa donor yaitu asam -amino, menuju senyawa penerima gugus

amino yaitu asam -keto

Kofaktor Enzim 16

+NH3

R CH COO-

+NH3

R CH2 COO-

CO2

Dekarboksidasi

O

R C COO-

+NH3

R CH COO-+

Transaminasi

(D + L)

Rasemisasi

O

R C COO-

HO

CHO

H3C N

CH2

Piridoksal fosfat, bentuk penerima gugus amino

O

O-

P

O

O- HO

CH2-NH2

H3C N

CH2 O

O-

P

O

O-

Piridoksamin fosfat, bentuk penerima gugus amino

Page 17: ENZIM

Glatamat-aspartat

Glatamat dekarbok

Silase

Glatamat rasemase

Reaksi transamenasi

Reaksi Dekarboksilasi

Reaksi Pasemisasi :

Kofaktor Enzim 17

COOH

CH2

CH2

H C NH2

COOH

COOH

CH2

C = O

COOH

+

COOH

CH2

C = O

COOH

CH2

+

COOH

CH2

H-C-NH2

COOH

CH2transaminase

Asam glutamat(donor asam amino)

Oksaloasetat(akseptort Asam keto) - ketogkketaraf

(Produk Asam keto)Aspartaf

(Produk Asam Amino)

COOH

CH2

H-C-NH2

COOH

CH2

COOH

CH2

H-C-NH2

H

CO2+

Asam glutamat

COOH

CH2

NH2 -C-H

COOH

CH2

COOH

H-C- NH2

CH2

COOH

CH2

Page 18: ENZIM

Telah diketahui ada kira-kira 20 macam reaksi asam amino, dimana

periodoksal fosfat terlibat, salah satu diantaranya adalah interkonversi serin dan lesin.

Koefnzim piridoksal ini menarik perhatian sebab berikatan dengan lisin pada enzim

fosfarilase dalam hewan dan tumbuhan.

6. Biotin

Biotin untuk pertama kalinya diisolasi pada tahun 1935 oleh Dritz Kogl dan

Benno Jonnis, dari konsentrat hepar sebagai faktor pertumbuhan dari ragi. Pada

hewan kebutuhan biotin di cukupi oleh bakteri usus yang mensintesis vitamin ini

kebanyakan usus hewan membuat cukup biotin untuk memenuhi kebutuhannya.

Biotin dapat ditemukan dalam padi-padian ragi, telur dan limpa. Biotin

disebut juga sebagai anti egg white injury faktor, yaitu faktor yang dapat

memperbaiki keadaan definisi yang dibuat pada hewan percobaan dengan

memberikan putih telur yang banyak. Misalnya, tikus diberi makanan yang

mengandung putih telur mentah yang banyak, menyebabkan kerontokan rambut,

radang kulit, dan hilangnya koordinasi otot ini diakibatkan oleh adanya glikoprotein

dalam putih telur yang disebut avidin, yang mengikat biotin dengan sangat kuat

Kofaktor Enzim 18

O

HN NH

HC CH

H2C CH (CH2)4 COOH

S

Biotin

L-Asam glutamat D-Asam Glutamat

Page 19: ENZIM

sehingga tidak dapat diserap oleh dinding tesus, sehingga vitamin ini tidak berperan

sebagai koenzim.

Avidin + Biotin Avidin biotin

Dengan memasak putih telur, avidin akan menjalani denatrasi sehingga tidak mampu

lagi menyikat biotik. Dengan demikian telur masak tidak pengganggu penyerapan

biotin.

Enzim yang memerlukan biotin mengkatalisis penggabungan (karboksilasi)

atau transfer CO2 (transkarboksilasi). Dalam reaksi karboksilasi diperlukan ATP,

Mg2+ dan biotin, sebagai N-karbaksi biotinilklisin yang bertindak sebagai pembawa

CO2.

N-karboksibiotinillesin

(N-karboksibiositin)

Dua langkah dalam reaksi karboksilasi

Langkah 1 : Enzbiotin + HCD-3 + ATO ENZ karboksibiotin + ADP + Pi

Langkah 2 : Substrat + ENZ karboksibiotin Substarat terkaboksilasi + enz-biotin

Contoh dari reaksi karboksilasi yang bergantung kepada biotin adalah reaksi yang

dikata lesis oleh karboksidase perivat yang melangsungkan karboksidasi perivat

menjadi aksalo aselat dan karboksidasi propesional KoA menjadi metilmalonil KoA.

Kofaktor Enzim 19

O

N NH

HC CH

H2C CH (CH2)4 COO-

S

-O C

O

C

O

NH

(CH2)4 C

H

NH+3

Page 20: ENZIM

ATP + HACO-3 + CH3-C – COO- ADP+ Pi + -COO-CH2 – C – COO-

7. Asam Folat

Asam folat pertama kali diisolasi dari daun bayam dan namanya berasal dari

bahasa latin, Bolium = daun, struktur kimia dari asam folat mengandung suatu

derivat pteridin, asam p-amino benzoat dan asam glutamat

Vitamin ini dapat menolong keadaan anemia pada unggas dan berperan

sebagai faktor pertumbuhan untuk berbagai mikroba. Nama lain dari asam folat

adalah asam pteroilglutamat, asam folat sendiri tidak mempunyai aktivitas koenzim,

tetapi molekul ini tereduksi secara enzimatik di dalam jaringan menjadi asam

tetrahidropolat (FH4), merupakan bentuk koenzim aktifnya

Asam folat + HADPH + H+ FH2 + NADP+

Kofaktor Enzim 20

OO

Piruvat Oksalo aselat

Folat reduk

tase

H2N C

N

C

CN

C

OH

N

C

HC

NCH2

N

H

C

CH

CH

HC

HC

C C

O

NH

CH

COOH

CH2 CH2 COOH

Asam glutamat2-Amino-4-hidroksi-6-mentil[teridin

Asam p-Amino-benzoat (PABA)

Page 21: ENZIM

FH2 + HADPH + H+ FH2 + NADP+

Asam tetrahidrofolat (FH4) atau TGF berfungsi sebagai pembawa sementara gugus 1-

karbon di dalam sejumlah reaksi enzimatik yang kompleks. Di sini, gusgus metil

(-CH3), metelen (-CH2), metinil (-CH = ), formil (-CHO), atau formino (-CH = NH)

dipindahkan dari satu molekul ke molekul lainnya.

8. Vitamin B12 (Sianokobalamin)

Vitamin B12 merupakan vitamin yang memiliki struktur kimia paling

komplek dibandingkan dengan vitamin lainnya. Vitamin B12 tidak dibuat oleh

tumbuhan atau hewan, tetapi dapat dijumpai pada hewan dan mikroorganisme.

Vitamin B12 ini hanya dapat disintesis oleh mikroorganisme 50% vitamin B12 pada

orang dewasa dihasilkan oleh bakteri usus. Menurut H.A Baker, vitamin B12

merupakan bagian dari koenzim B12, dengan struktur sebagai berikut :

Kofaktor Enzim 21

reduktase

dihirofolat

Page 22: ENZIM

CH3

CH3 CH3

CH3

CH3

Kofaktor Enzim 22

OH2COH

H

H

O OH

H

P

O

OO

CHC3H

CH2

NH

CO

CH2

CH2

CH2

H

CH2

CONH2

CH3

N

CH2

CONH2

CH2H

CH2

CONH2

N

C

Co

N

H

CH

CH2 CH2 CONH2

CCH3

CH2 CONH2

H

CH2 CH2 CONH2

CN

OCH2

H

H

OH

H

H

N

HC

NC

C

C

N

CH

N

NH2

5’ Deoksidenosin

Sistim cincin korin

N

HC

NC

C

HC

C

C

CH

CH3

CH3

5,6-Dimetibenzimidazol – ribonukleotida

Page 23: ENZIM

Koenzim B12

Vitamin B12 bersifat unik diantara semua vitamin lainnya, yaitu molekulnya

tidak hanya mengandung suatu molekul organik yang kompleks, tetapi juga

mengandung unsur mikro yang esensial yaitu kobalt (Co). Vitamin B12 disebut juga

sianokobalamin sebab molekulnya mengandung gugus amino yang berikatan dengan

kobalt, kompleks terkoordinasi serupa dengan sistem cincin porfinin pada heme dan

protein heme pada bentuk koenzim vitamin B12 yang disebut 5

desksiadenosilkobalamin, gugus siono digantikan oleh gugus S;deoksiadenosil.

Bentuk lain dari koenzim B12 adalah metilkobalamin.

Vitamin B12 disebut juga antipernisim anemia, karena pertama kali

diketemukan sebagai senyawa yang dapat mengobati penyakit anemia permisiosa,

yaitu pembentukan sel-sel darah merah tidak dewasa dan rapuh, vitamin B12 dikenal

sebagai faktor pertumbuhan beberapa bakteri dan protozora.

Koenzim vitamin B12 desintesis dari vitamin B12 dengan enzim khusus,

sintetase B12. koenxim ini tidak stabil, jika kena cahaya matahari akan berubah

menjadi hanokobalamin atau hidroksi kobalamin, terdapat dua jenis reaksi enzimatik

yang memerlukan koenzim vitamin B12 jenis pertama mengakatalisis penggeseran

1,2 suatu atom hidrogen dari satu atom karbon substrat ke atom berikutnya dengan

pengeseran 2,1 (terbalik) yang serentak dari beberapa gugus lainnya, alkil, karboksil,

hidroksil atau gugus amino

Kofaktor Enzim 23

OH

C

11

H

C

12

X

C

11

X

C

12

H

Page 24: ENZIM

Reaksi koenzim B12 yang diketalisis oleh mutase metilaspartat,

Asam glutamat Asam B-metil aspartat

Jenis reaksi yang kedua, koenzim B12 tertindak sebagai pembawa gugusan metil

yang didapat dari N5 metiltetrahidrobolat, terhadap molekul akseptor yang sesaui,

dalam suatu reaksi, gugus metil menduduki posisi, S-deaksi adensil dari koenzim

B12, suatu contoh adalah metilasi dari homosistein untuk menghasilkan metionin

Homosistenin Metionin

9. Asam Lipoat

Asam lipoat yang juga disebut asam tioktat dekristalisasi tahun 1951 oleh Lester

J. Reed dan Irurin C. Gunsalus dan hewan-hewan. Ketika pertama kali diisolasi asam

Kofaktor Enzim 24

HOOC C

H

H

C

H

CHNH2

H

COOH

HOOC C

H

H

C

H

CHNH2

H

COOH

Mutase metil aspartot

SH

CH2

CH2

HC NH3+

COO-

CH3

S

CH2

HC NH3+

COO-

CH2

FH4

N5 – metil-FH4

Koenzim B12

Page 25: ENZIM

lipoat diduga merupakan vitamin B, namun bukti mutakhir menunjukkan bahwa

hewan mensintesis sejumlah kecil asam lipoat yang diperlukan, dan dengan demikian

tidak mempunyai kebutuhan diet terhadap homolekul ini. Sering diklasifikasi.

Sebagai vitamin B karena fungsi koenzimatiknya, dan asam lipoat disebut sebagai

suatu vitamin, psenzo.

Asam lipoat Asam dihidrolipoat

(bentuk teroksidasi) (bentuk bereduksi)

Ada dua bentuk asam lipoat, yang pertama adalah asam lipoat dalam bentuk

teroksidasi, yang merupakan suatu disulfida siklik dan yang kedua adalah asam

dihirdokpoat, bentuk tereduksi dengan dua gugusan sulfhidril pada C-6 dan – 8.

Bentuk koenzim dari asam lipoat, seperti biotin, berikatan secara kovalen

melalui suatu ikatan amida pada gugus amino- suatu residu lisil spesifik dari

apoenzim, lipolisin – N- asam lipoal berfungsi dalam dua dekorboksilasi aksidatil

kunci dalam pemanfaatan aerobik karbohidrat untuk energi dengan menstransfer

suatu gugusan asil, yang disumbangkan oleh tiamin pirofosfat (TPP) kepada KoA-

SH.

Lipoamid (-N-Lipolisin)

Kofaktor Enzim 25

H2

C

H2C CH

S S

CH2 CH2 CH2 CH2 COOH

H2

C

H2C CH

SH SH

CH2 CH2 CH2 CH2 COOH

H2

C

H2C CH

S S

CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2C

O

NH

C

O

COO

NH+3

Residu lisil

Page 26: ENZIM

Skema fungsi asam lipoat dalam reaksi transfer gugusan asal :

Bahasa Inggris

Coenzyme

A large number of enzymes needed for the other components can serve as a catalyst.

This component is generally called the cofactor. Cofactor is divided into three

groups, namely prosthetic groups, coenzymes and activators. Prosthetic group is a

group that is bound to the enzyme cofactor and not easily separated from the

enzyme, flavin adenine dinucleotide for example, which is the prosthetic group is

Kofaktor Enzim 26

TPP dan

O

C R + C

C

C

SS

Enz Enz TPP + C

C

C

SSH

Enz Enz+ TPP

C R

O

C

C

C

SSH

Enz CoA -SH+

C R

O

C

C

C

SHSH

Enz CoA + S C

O

R

C

C

C

S

TPP dan

S

Masing-masing mewakili tiamin pirofosfat dan lipoamid

Page 27: ENZIM

bound to the enzyme succinate dehydrogenase. A coenzyme is a small organic

molecules, resistant to heat, which can be easily dissociated and separated from the

enzyme by dialysis, for example, is NAD, NADP, hidrofosfat tetra acid, thiamine

pyrophosphate and ATP. Activators in general is that the metal ions bound or easily

detached from the enzyme, such as metal activator is C + +, Mn + +, Mg + +, Cu + +

or Zn + +.

Some of the coenzyme has a similar structure to vitamin even become part of the

vitamin molecule. The relationship between vitamin to coenzyme tamapak the

following example:

    Niacin, a vitamin in the form of the name of nicotinamide or nicotinic acid

molecules. Nicotinamide molecule exists as part of the molecule NAD +, NADP +.

Niacin deficiency will lead to pellagra in humans.

    Riboflavin or vitamin B2 molecule composed of D-bound ribitol issoaloksazon

substituted ring. These vitamins are known as growth factors. Riboflavin molecule is

part of the FAD molecule.

    Lipoic acid is a vitamin which is also a growth factor and contained in the liver.

This acid is present in two forms of oxidized and reduced, works as a cofactor in the

enzyme pyruvate dehydrogenase and ketoglutarate dehydrogenase, plays a role in

the separation of the acyl group reactions.

    Biotin is a vitamin found in liver and binds to a protein. Biotin functions as a

coenzyme in carboxylation reactions.

    Thiamine or vitamin B1 is generally contained in a free state in rice or wheat.

Vitamin B1 deficiency will result in beriberi disease. Coenzyme derived from

vitamin B1 is tiaminifosfat (TPP) and play a role in the reaction using keto

decarboxylase enzyme negligent, negligent keto acid oxidase, transketolase and

fosfo ketolase.

    Vitamin B6 consists of three compounds, namely pyridoxal, pyridoxine and

piridoksamin. Vitamin B6 deficiency can cause dermatitis (skin disease) and

disorders of the central nervous system. Coenzyme of vitamin B6 is piridoksalfosfat

Kofaktor Enzim 27

Page 28: ENZIM

and piridoksaminofosfat.

    Folic acid and its derivatives there are many in nature. Intestinal bacteria produce

small amounts of phosphoric acid. Coenzyme derived from vitamin is

tetrahidrofosfat acid (FH4). FH4 role is as a carrier of one carbon unit compounds

useful in the biosynthesis of purines, serine and glycine.

    Vitamin B12 as isolated from the liver is sianokobalamina. Function of vitamin

B12 is working on several reactions among other reactions CC bond breaking, bond

CO, and CN bond with the enzyme mutase and dehidrase.

    Pantothenic acid is found in nature as components in a molecule of coenzyme A.

This vitamin is needed by the body as a growth factor. Coenzyme A plays an

important role as a carrier of acetyl groups, particularly in fatty acid biosynthesis.

In addition to having structural relationships coenzyme with vitamins, some are not

related circuitry coenzyme vitamin, namely adenosine triphosphate or ATP.

Coenzyme is one of those high-energy compounds. ATP serves as a coenzyme that

removes phosphate groups. When ATP releases a phosphate group, the ATP will be

changed to adenosine diphosphate (ADP) is also the energy used for other reactions.

ATP together with kinase enzymes, such as hexokinase and pyruvate kinase plays a

role in carbohydrate metabolism.

Koenzim

Sejumlah besar enzim membutuhkan suatu komponen lain untuk dapat berfungsi

sebagai katalis. Komponen ini secara umum disebut kofaktor. Kofaktor ini dibagi tiga

kelompok, yaitu gugus prostetik, koenzim dan aktivator. Gugus prostetik adalah

kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya,

contohnya flavin adenine dinukleotida yang merupakan gugus prostetik yang terikat

pada enzim suksinat dehidrogenase. Suatu koenzim adalah molekul organik kecil,

tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya

dengan cara dialisis, contohnya adalah NAD, NADP, asam tetra hidrofosfat, tiamin

pirofosfat dan ATP. Aktivator pada umumnya ialah ion-ion logam yang terikat atau

Kofaktor Enzim 28

Page 29: ENZIM

mudah terlepas dari enzim, contohnya aktivator logam adalah K++, Mn++, Mg++,

Cu++ atau Zn++.

Beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin bahkan menjadi

bagian dari molekul vitamin tersebut. Hubungan antara vitamin dengan koenzim

tamapak pada contoh berikut :

Niasin, merupakan nama vitamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam

nikotinat. Molekul nikotinamida terdapat sebagai bagian dari molekul NAD+,

NADP+. Kekurangan niasin akan mengakibatkan pellagra pada manusia.

Molekul riboflavin atau vitamin B2 terdiri atas D ribitol yang terikat pada cincin

issoaloksazon yang tersubstitusi. Vitamin ini dikenal sebagai faktor pertumbuhan.

Molekul riboflavin merupakan bagian dari molekul FAD.

Asam lipoat adalah suatu vitamin yang juga merupakan faktor pertumbuhan dan

terdapat dalam hati. Asam ini terdapat dalam dua bentuk teroksidasi dan tereduksi,

berfungsi sebagai kofaktor pada enzim piruvat dehidrogenase dan ketoglutarat

dehidrogenase, berperan dalam reaksi pemisahan gugus asil.

Biotin adalah vitamin yang terdapat dalam hati dan berikatan dengan suatu protein.

Biotin berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi karboksilasi.

Tiamin atau vitamin B1 umumnya terdapat dalam keadaan bebas dalam beras atau

gandum. Kekurangan vitamin B1 akan mengakibatkan penyakit beri-beri. Koenzim

yang berasal dari vitamin B1 ialah tiaminifosfat (TPP) dan berperan dalam reaksi

yang menggunakan enzim alpa keto dekarboksilase, asam alpa keto oksidase,

transketolase dan fosfo ketolase.

Vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yaitu piridoksal, piridoksin dan piridoksamin.

Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan dermatitis (penyakit kulit) dan

gangguan pada sistem saraf pusat. Koenzim dari vitamin B6 ialah piridoksalfosfat

dan piridoksaminofosfat.

Asam folat dan derivatnya terdapat banyak dalam alam. Bakteri dalam usus

memproduksi asam fosfat dalam jumlah kecil. Koenzim yang berasal dari vitamin ini

Kofaktor Enzim 29

Page 30: ENZIM

ialah asam tetrahidrofosfat (FH4). Peranan FH4 ialah sebagai pembawa unit senyawa

satu atom karbon yang berguna dalam biosintesis purin, serin dan glisin.

Vitamin B12 sebagaimana diisolasi dari hati adalah sianokobalamina. Fungsi

vitamin B12 adalah bekerja pada beberapa reaksi anatara lain reaksi pemecahan

ikatan C-C, ikatan C-O, dan ikatan C-N dengan enzim mutase dan dehidrase.

Asam pantotenat terdapat dalam alam sebagai komponen dalam molekul koenzim

A. vitamin ini diperlukan oleh tubuh sebagai faktor pertumbuhan. Koenzim A

berperan penting sebagai pembawa gugus asetil, khususnya dalam biosintesis asam

lemak.

Di samping koenzim yang mempunyai hubungan struktural dengan vitamin, ada pula

koenzim yang tidak berhubungan dnegan vitamin, yaitu adenosine trifosfat atau ATP.

Koenzim ini termasuk golongan senyawa berenergi tinggi. ATP berfungsi sebagai

koenzim yang memindahkan gugus fosfat. Bila ATP melepaskan 1 gugus fosfat,

maka ATP akan berubah menjadi adenosine difosfat (ADP) juga energi yang

digunakan untuk reaksi lain. ATP bersama dengan enzim kinase, misalnya

heksokinase dan piruvat kinase berperan dalam metabolisme karbohidrat.

http://ira-raners.blogspot.com/2011/05/biokimia-enzim.htm

Kofaktor Enzim 30

Page 31: ENZIM

Coenzymes

Coenzymes:

A nonprotein component of enzymes is called the cofactor. If the cofactor is organic,

then it is called a coenzyme. Coenzymes are relatively small molecules compared to

the protein part of the enzyme. Many of the coenzymes are derived from vitamins.

The coenzymes make up a part of the active site, since without the coenzyme, the

enzyme will not function.

In the graphic on the left is the structure for the coenzyme, NAD+, Nicotinamide

Adenine Dinucleotide. Nicotinamide is from the niacin vitamin. The NAD+

coenzyme is involved with many types of oxidation reactions where alcohols are

converted to ketones or aldehydes.

 Vitamin  Coenzyme  Function

 niacin nicotinamide adenine

dinucleotide (NAD+)

 oxidation or hydrogen

transfer

 riboflavin flavin adenine

dinucleotide (FAD)

 oxidation or hydrogen

transfer

 pantothenic acid  coenzyme A (CoA)  Acetyl group carrier

 vitamin B-12  coenzyme B-12  Methyl group transfer

 thiamin (B-1) thiaminpyrophosphate

(TPP) Aldehyde group transfer

Kofaktor Enzim 31

Page 32: ENZIM

Alcohol Dehydrogenase

Active Site:

The NAD+ is represented as cyan in the graphic on the left. The alcohol is represented

by the space filling red, gray, and white atoms.

The reaction is to convert the alcohol, ethanol, into ethanal, an aldehyde.

Reaction: CH3CH2OH + NAD+ ---> CH3CH=O + NADH + H+

This is an oxidation reaction and results in the removal of two hydrogen ions and two

electrons which are added to the NAD+, converting it to NADH and H+. This is the

first reaction in the metabolism of alcohol.

The active site of ADH has two binding regions. The coenzyme binding site, where

NAD+ binds, and the substrate binding site, where the alcohol binds. Most of the

binding site for the NAD+ is hydrophobic as represented in green.

Three key amino acids involved in the catalytic oxidation of alcohols to aldehydes

and ketones. They are ser-48, phe 140, and phe 93.

Kofaktor Enzim 32

Page 33: ENZIM

Koenzim:

Sebuah komponen nonprotein enzim yang disebut kofaktor. Jika kofaktor adalah

organik, maka disebut koenzim. Koenzim adalah molekul relatif kecil dibandingkan

dengan bagian protein enzim. Banyak dari koenzim yang berasal dari vitamin.

Para koenzim membuat sebuah bagian dari situs aktif, karena tanpa koenzim, enzim

tidak akan berfungsi.

Dalam grafik di sebelah kiri adalah struktur untuk koenzim, NAD +, Nikotinamida

adenin dinukleotida. Nikotinamida adalah dari vitamin niasin. NAD + koenzim yang

terlibat dengan berbagai jenis reaksi oksidasi dimana alkohol diubah menjadi keton

atau aldehida.

Vitamin Koenzim Fungsi

niasin nikotinamida adenin

dinukleotida (NAD +)

oksidasi atau transfer

hidrogen

riboflavin flavin adenin dinukleotida

(FAD)

oksidasi atau transfer

hidrogen

asam pantotenat koenzim A (KoA) Asetil kelompok pembawa

vitamin B-12 koenzim B-12 Metil kelompok Transfer

thiamin (B-1) thiaminpyrophosphate

(TPP) Aldehid kelompok Transfer

Kofaktor Enzim 33

Page 34: ENZIM

Alkohol Dehidrogenase

Aktif Site:

The NAD + direpresentasikan sebagai cyan pada grafik di sebelah kiri. Alkohol

diwakili oleh ruang mengisi merah, abu-abu, dan atom putih.

Reaksi adalah mengubah alkohol, etanol, ke etanal, aldehida.

Reaksi: CH 3 CH 2 OH + NAD + ---> CH 3 CH = O + NADH + H +

Ini merupakan reaksi oksidasi dan hasil dalam penghapusan dua ion hidrogen dan dua

elektron yang ditambahkan ke NAD +, mengubahnya menjadi NADH dan H +. Ini

adalah reaksi pertama dalam metabolisme alkohol.

Situs aktif dari ADH memiliki dua daerah yang mengikat. Situs mengikat koenzim, di

mana NAD + mengikat, dan situs substrat mengikat, dimana alkohol mengikat.

Sebagian besar situs pengikatan untuk NAD + adalah hidrofobik yang diwakili dalam

warna hijau.

Tiga asam amino kunci yang terlibat dalam oksidasi katalitik dari alkohol ke aldehida

dan keton. Mereka ser-48, phe 140, dan phe 93.

http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/571cofactor.html

Kofaktor Enzim 34

Page 35: ENZIM

Ringkasan

Kofaktor enzim

Enzim mempunyai berat molekul berkisar dari kira-kira 12.000 sampai

lebih dari 1 juta. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak

mengandung gugus kimiawi selain residu asam amino. Enzim terdiri dari dua

bagian yaitu apoenzim (tersusun atas protein) dan gugus prostetik (tersusun

atas non protein),sedangkan keseluruhan enzim disebut holoenzim. Gugus

prostetik ini terdiri dari: Kofaktor dan koenzim. Kofaktor terdiri dari molekul

anorganik, sedangkan koenzim terdiri dari molekul organic.

Gugus Prostetik

Gugus prostetik berikatan erat dengan enzim (protein) oleh ikatan kovalen. Gugus

prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin atau ion logam. Misal FAD

yang mengandung riboflavin (Vitamin B2) yang merupakan bagian FAD yang

menerima atom Hidrogen

Kofaktor adalah komponen nonprotein yang diperlukan untuk aktivitas katalitik oleh

sebagian enzim. Kofaktor beberapa enzim adalah molekul anorganik seperti zink,

besi dan tembaga. Jika kofaktor enzim adalah molekul organic maka disebut

koenzim.

Beberapa enzim mengandung atau memerlukan unsur anorganik esensial

sebagai kofaktor :

No Kofaktor Nama Enzim Keterangan

1 Zn2+ Karbonik anhidrase,

karboksipeptidase, alkalin

Enzim karbonik anhidrase

mengkatalisis CO2 dalam darah,

Kofaktor Enzim 35

Page 36: ENZIM

fosfatase, amino peptidase enzim karboksipeptidase

mengkatalisis protein dalam

prankreas, enzim alkalin

fosfatase menghindrolisis fosfat

dalam beberapa jaringan, dan

enzim amino peptidase

menghidrolisis peptida dalam

ginjal.

Zink juga berperan di dalam

sintesa Dinukleosida Adenosin

(DNA) dan Ribonukleosida

Adenosin (RNA), dan protein.

2 Fe2+ Oksidase sitokhorm katalase Sitokrom merupakan senyawa

heme protein yang bertindak

sebagai agens dalam

perpindahan elektron pada

reaksi oksidasi-reduksi di dalam

sel. Zat besi mungkin

diperlukan tidak hanya untuk

pigmentasi bulu merah yang

diketahui mengandung ferrum,

tetapi juga berfungsi dalam

susunan enzim dalam proses

pigmentasi

3 Fe3+ Oksidase sitokhorm katalase Unsur besi merupakan

komponen utama dari

hemoglobin (Hb), sehingga

kekurangan besi dalam pakan

akan mempengaruhi

Kofaktor Enzim 36

Page 37: ENZIM

pembentukan Hb

4 Cl dan Ca Amilase Amilase dalam ludah akan

bekerja lebih baik dengan

adanya ion klorida dan kalsium

6 Cu2+ Oksidase sitokhrom dan

Tirosinase

Tembaga berperan

dalam aktivitas enzim

pernapasan,

sebagai kofaktor bagi enzim

tirosinase dan

sitokrom oksidase. Tirosinase

mengkristalisasi

reaksi oksidasi tirosin menjadi

pigmen melanin (pigmen gelap

pada kulit

dan rambut).

Kofaktor adalah komponen enzim yang bersifat non-protein yang berfungsi

mengaktifkan enzim. Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau suatu reaksi.

Kofaktor dibedakan menjadi tiga tipe yaitu, gugus prostetik dan ko-enzim.

Koenzim

Enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik, memerlukan senyawa organik lain

untuk aktivitasnya juga disebut koenzim. Koenzim tidak melekat erat pada bagian

protein enzim. Contoh NAD, NADP, Koenzim-A, ATP.

Kofaktor Enzim 37

Page 38: ENZIM

Semua vitamin yang larut dalam air, kecuali vitamin C, berfungsi sebagai koenzim

atau kofaktor dalam reaksi enzimatik.

Vitamin B, Koenzim, dan fungsi Enzimatiknya

Vitamin Bentuk koenzim Fungsi enzimatik

Tiaminin (B1) Tiaminin pirofosfat (TPP) Transfer atau

pengangkatan gugus

aldehida

Reboflovin (B2) Flavin adenin dipuklotida (FAD)

Flovida mononukleotida (FMN)

Transfer hidrogen

Transfer hidrogen

Nikotinamida Nikotinamida adenin dinukletida

(NAD+)

Nikotinamida adenin demikleotida

fosfat (NADP+)

Transfer hidrogen

Asam fantolenat Koenzim A (KoA) Transfer atau karier

gugus asil

Peridoksen (B6) Peridoksalfosfat Transfer gugus

amino, gugus

karboksil dari

rasenisasi.

Biotin Biotin Transfer atau

pengangkatan gugus

karboksial

Asam falat Asam titrahidroksi falat Transfer satu –C

Vitamin B12 Koenzim B12 Pergeseran 1,2 dari

atom hidrogen, karier

gugusan metil

Asam lipoat Lipoatmid Transfer gugus asil

Kofaktor Enzim 38

Page 39: ENZIM

Koenzim adalah berupa molekul organic yang mentranspor gugus

kimia atau electron dari satu enzim ke enzim yang lain, molekul organic itu

terikat pada bagian protein enzim.

Pada beberapa enzim, koenzim atau kofaktor hanya terikat secara

lemah atau dalam waktu sementara pada protein, tetapi pada enzin lain

senyawa ini terikat kuat atai terikat secara permanen ini di sebut gugus

prostetik.Enzim yang stukturnya sempurna dan aktif mengkalis, bersama-

sama dengan koenzim atau kofaktor disebut haloenzim dan dan koenzim dan

kofaktor bersifat stabil waktu pemanasan atau terdenaturasi oleh pemanasan

yaitu apoenzim (bagian protein enzim).

Kofaktor Enzim 39