ENTROPION DEFINISI
-
Upload
kurnia-p-andani -
Category
Documents
-
view
305 -
download
1
Transcript of ENTROPION DEFINISI
-
8/10/2019 ENTROPION DEFINISI
1/5
I. DEFINISI
Gambar 2. Entropion(3,4)
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo
palpebra kearah dalam (5).
II.
KLASIFIKASI
Entropion berdasakan penyebab dibagi atas :
- Involusi
Paling sering terjadi sebagai akibat dari proses penuaan. Seiring dengan
meningkatnya usia maka terjadi degenerasi progresif jaringan fibrous dan elastik
kelopak mata bawah. Gangguan ini paling sering ditemukan pada kelopak bawah dan
merupakan akibat gabungan kelumpuhan otot-otot retraktor kelopak bawah, migrasi
ke atas muskulus orbikularis preseptal, dan melipatnya tepi tarsus atas (5,6).
-
8/10/2019 ENTROPION DEFINISI
2/5
Gambar 3. Entropion involusi kelopak mata atas(7)
Entropion involusi pada kelopak mata atas juga dapat terjadi. Penelitian Jorge GC et
al disimpulkan bahwa karakteristik anatomi yang khas kelopak mata atas pada
populasi Asia merupakan predisposisi entropion involusi kelopak mata atas (7).
- Sikatrik
Dapat mengenai kelopak mata atas atau bawah dan disebabkan oleh jaringan parut di
konjungtiva atau tarsus. Patologi dasarnya yaitu memendeknya lamella posterior
akibat berbagai sebab. Gangguan ini paling sering ditemukan pada penyakit-penyakit
radang kronik seperti trakoma (2,8).
-
Kongenital
Entropion kongenital merupakan anomali yang jarang ditemukan. Entropion
kongenital dapat menyebabkan erosi kornea kronik dan blefarospasm. Dapat terjadi
trauma pada kornea yang menyebabkan terbentuknya ulkus pada bayi. Pada entropion
kongenital, tepi kelopak mata memutar kearah kornea, sementara pada epiblefaron
kulit dan otot pratarsalnya menyebabkan bulu mata memutari tepi tarsus (6,9).
Entropion kongenital sering sering juga terdapat kelainan pada system kardiovaskular,
musculoskeletal, dan system saraf pusat. Entropion kongenital berbeda dengan
entropion didapat. Entropion didapat terjadi pada usia remaja dan diturunkan secara
autosomal dominan (10).
III.
GEJALA KLINIS
-
8/10/2019 ENTROPION DEFINISI
3/5
Keluhan yang sering timbul adalah rasa tidak nyaman, mata berair, mata merah,
iritasi mata, gatal dan fotofobia (7,11). Entropion kronis dapat menyebabkan sensitifitas
terhadap cahaya dan angin, dapat menyebabkan infeksi mata, abrasi kornea atau ulkus
kornea (12).
IV. PENGOBATAN
Pengobatan entropion adalah operasi plastik atau suatu tindakan tarsotomi pada
entropion akibat trakoma. Pembedahan untuk memutar keluar kelopak mata efektif
pada semua jenis entropion. Sebuah tindakan sementara yang bermanfaat pada
entropion evolusional adalah dengan menarik kelopak mata bawah dan
menempelkannya dengan tape ke pipi; tegangannya mengarah ke temporal dan
inferior (6). Operasi entropion transkonjungtiva merupakan prosedur yang aman dan
lebih efisien pada entropion involusi (2,13). Pada entropion sikatrik dilakukan tarsotomi
dari Wheeler dengan modifikasi dari DR. Sie Boen Lian. Tarsotomi caranya (14):
1.
Palpebra didisinfeksi dengan asam pikrin 2%
2. Anastesi local dengan bovokain 2%, mula-lmula subkutan kemudian
intramuscular. Selanjutnya palpebra dipijit-pijit
3. Kalau sudah tidak merasa sakit lagi, pasanglah jahitan pada margo palpebra
dekat kantus internus dan dekat kantus eksternus, jahitan ini disebut teugel.
Yang dekat dengan kantus internus harus dijahit dalam pungtum lakrimal
4. Pasang klem palpebra yang berkuping dengan klem disebelah konjungtiva
dan dikuatkan dengan skrup
5.
Palpebra dibalik. Kendali melalui kuping; klem diikatkan pada skrup supaya
kencang dan palpebra tak membalik
-
8/10/2019 ENTROPION DEFINISI
4/5
6. Insisi dari konjungtiva palpebra dan tarsus dengan pisau chirurgis 3 mm dari
margo palpebra
7. Tarsus distal dilepaskan dari dasar kulitnya
8. Memasang jahitan U dari konjungtiva palpebra masuk ke tarsus proksimal,
kedepan tarsus distal dan tembus siantara silia di margo palpebra. Jahitan U
ini dilakukan pada 3 tempat dengan mempergunakan benang dengan 2 jarum
9.
Benang ditarik dengan hati-hati sehingga tarsus proksimal diselipkan antara
tarsus distal dan kulit. Penarikan ini harus dikerjakan hati-hati jangan terlalu
kencang atau terlalu kendor
10.Masukkan pentil karet sepeda yang telah dipotong-potong kecil-kecil kedalam
benang jahitan U kemudian baru diikat supaya margo palpebra tidak rusak
11.Kendali digunting, klem dibuka
12.Beri salep salep mata antibiotic, perban. Penderita boleh pulang. Kembali
pada hari ke-4 untuk membuka jahitan
-
8/10/2019 ENTROPION DEFINISI
5/5
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anonymous.Eye anatomy(online) available atwww.medicinestuffs.blogspot.com
2. Ilyas S. Entropion. Dalam: Ilmu Penyakit Mata edisi ketiga. Jakarta, FKUI: 2005
3. Anonymous.Entropion(online) available atwww.eyeconx.com
4.
Anonymous.Entropion(online) available athttp://www.stpeter-eye.com
5. Altieri A, Lester M, Harman F et al. Comparison of three techniques for repair of
involutional lower lid entropion: a three year follow up study. Ophthalmologica2003;
217: 265-272
6. Sullivan JH. Palpebra dan apparatus lakrimalis. Dalam: Vaughan D, Asbury T. Oftalmologi
Umum (General Opthalmology). Alih bahasa: Ilyas S. Edisi 14. Jakarta, Widya Medika: 2000
7. Camara JG, Nguyen LT, Sangalang-Chuidian M et al. Involutional lateral entropion
of the upper eyelids.Arch. Ophthalmol2002; 120: 1682-4
8. Sodhi PK, Yadava U, Pandey RM, Mehta DK. Modified grey line split with anterior
lamellar repositioning for treatment of cicatricial lid entropion. Ophthalmic surgery
lasers2002; 33: 169-74
9.
Mandal AK, Honavar SG, Gothwal VK. The association of unilateral congenital
glaucoma and congenital lower lid entropion: causal or casual? Ophthalmic surg
lasers2001; 32: 149-51
10.
Arnias A, Gittos A, Collin JRO. Report of a family with dominantly inherited upperlid entropion.Br. J. ophthalmol2000; 84: 1303-5
11.Park MS, Chi MJ, Baek SH. Clinical study of single-suture inferior retractor repair for
involutional entropion. Ophthalmologica2006; 220: 327-31
12.
Anonymous.Entropion-eyelids that turn in(online) available at www.asorps.com
13.Khan SJ, Meyer DR. Transconjungtival repair reduces entropion recurrence rate.
Ophthalmology times2007; 27 (20): 76
Wijana N. Palpebra dalam Ilmu penyakit Mata. Jakarta, Binarupaaksara: 1996
http://www.medicinestuffs.blogspot.com/http://www.medicinestuffs.blogspot.com/http://www.medicinestuffs.blogspot.com/http://www.eyeconx.com/http://www.eyeconx.com/http://www.eyeconx.com/http://www.stpeter-eye.com/http://www.stpeter-eye.com/http://www.stpeter-eye.com/http://www.stpeter-eye.com/http://www.eyeconx.com/http://www.medicinestuffs.blogspot.com/