entrophy merupakan suatu proses kegagalan dalam menjalankan suatu system maintenance

engineering melakukan maintenance planning 100 persen kesempurnaannya,tetapi kenyataan dilapangan hanya terlaksana 70-80

persen saja karena adanya human factor

tugas engineer adalah untuk menganalisa terjadinya entrophy dan meminimalisir 

sedangkan tugas mechanic adalah yaitu untuk fight terhadap terjadinya entrophy pada saat pelaksanaan maintenance 

edikit saja,..mengenai "engineer" dan kawan2 dibawahnya,.. mungkin yg dimaksud engineer adalah engineering (biasanya dalam Maintenance Department ada section yg namanya Technical Services/atau Engineering),..dalam hal ini seperti yg diterapkan oleh Garuda - karena mereka membedakannya orang2 diengineering melulu/kusus mengerjakan office matternya maintenance, sementara mereka yg murni dilapangan adalah Mekanik/atau Teknisi. 

sementara pengertian yg dipakai DKU-PPU, dimana seseorang yang mempunyai Type-Rating suatu jenis saja (bisa airframe saja/bisa engine saja,..atau punya keduanya), adalah dikategorikan sebagai LAME (Licensed - Aircraft Maintenance Engineer),..itu istilah buat orangnya, sedang "buku-merahnya" (Ijazahnya) pakai istilah AMEL (Aircraft Maintenance Engineer License) Sedangkan untuk jenjang berikut dibawahnya (Juniornya yg blm punya) berturut-turut ; Teknisi,...Mekanik,...Fitters,...dan Helpers. dan sesuai dengan judul buku merahnya,..pihak authority justru mengharuskan seorang LAME (engineer) itu malah persentasinya harus banyak dilapangan/artinya kerja langsung dipesawat.

oke,..kenapa mengulas sedikit soal istilah itu,... 

# pertama : karena tiap kumpeni berbeda maksud/penggunaan dengan istilah itu,.. 

# kedua : di kumpeni saya,...mengenai : untuk menganalisa dan untuk fight tidak hanya dikerjakan saja oleh masing2 "dua kotak" (antar Engineer dan Mekanik) secara terpisah,.... melainkan mereka/dua kotak itu selalu bersamaan,..bagaikan 2 bagian senyawa yg tak terpisahkan,..seperti engine dengan olinya,....seperti engine dengan propellernya,.dsb..dsb. (jadi disitu ada Inspector,.ada Chief Engineer,..ada Engineer,..Mekanik,..Helper,..dll). 

ada dua ranah yang dipisahkan menurut masing tujuannya adalah : 

A> kalau mereka membicarakan masalah Maintenance Status,..Service Difficulties,..Trouble Shooting,..dsb,.dsb.. mereka duduk dalam MRB (Maintenance Review Board) 

B> kalau mereka membicarakan masalah Quality,..Safety,..dan Security Issue,..dsb,.dsb.. mereka duduk dalam "Tool Box Meeting" membahas masalah JSA (Job Safety Analysisi) 

jadi,..bagi kami yang belum mengenal jauh masalah "entropy" ini, alias belum mempunyai kepaham yg merata antar member A dan B tsb, atau ahli menganalisa dengan menngunakan rumusan tsb,..kira2 kami hanya menjabarkan dalam keseharian di Maintenance Department dengan "A" dan "B" tersebut. (karena kami anggap simple,..dan cukup effective/efficient). 

kalau memang yang ingin diketahui rachmawati menyoal : 

quote:

entrophy merupakan suatu proses kegagalan dalam menjalankan suatu system maintenance for example: engineering melakukan maintenance planning 100 persen

kesempurnaannya,tetapi kenyataan dilapangan hanya terlaksana 70-80 persen saja karena adanya human factor

CATATAN : dan believe it or not,...belum begitu banyak A dan B tsb yang dijalankan di airline2 kita (121),..kecuali di beberapa saja di

charter (135),...karena apa,.. sebab kalau itu di ranah charter 135,...karena memang

mandatory ada dalam klausul contractual agreement antara provider (penyedia jasa angkutan) dengan customer

(pengguna). 

Lebih jauh lagi,..kalau hal itu jelas-jelas merupakan "Kelalaian+Kesalahan" kita sbg provider,..(kalau sampai ada

terjadi anomali pada pswt yg dedicated buat client) maka urusannya adalah penalties di earn revenue. 

dan pada ujung2 nya,...ada secara substantial,...keuntungan dari "keduabelah pihak",..yg dijamin akan mendapatkan produk

layanan yg baik dan tidak saling merugikan. 

sepertii,..ituuu[;)]