engki

download engki

of 24

Transcript of engki

  • 8/18/2019 engki

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormontiroid secara berlebihan biasan!a karena kelenjar terlalu akti". #ondisi ini

    men!ebabkan beberapa perubahan baik secara mental maupun $sik seseorang

    !ang disebut dengan th!roto%icosis &Bararah '(()*.

    Hipertiroid adalah gangguan !ang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi

    hormon tiroid lebih dari !ang dibutuhkan tubuh. Hal ini kadang+kadang disebut

    tirotoksikosis istilah untuk hormon tiroid terlalu ban!ak dalam darah. ,ekitar -

    persen dari penduduk A, memiliki h!perth!roidism. Perempuan lebih mungkin

    mengembangkan hipertiroidisme daripada pria &Anonim '(-'*.

    Di Amerika ,erikat pen!akit ra/es adalah bentuk paling umum dari hipertiroid.

    ,ekitar 0(+1(2 kasus tirotoksikosis akibat pen!akit ra/es. #ejadian tahunanpen!akit ra/es ditemukan menjadi (3 kasus per -((( orang selama periode

    '(+tahun dengan terjadin!a puncak pada orang berusia '(+4( tahun. ondok

    multinodular &-3+'(2 dari tirotoksikosis* lebih ban!ak terjadi di daerah de$siensi

    !odium. #eban!akan orang di Amerika ,erikat menerima !odium cukup dan

    kejadian gondok multinodular kurang dari kejadian di 5ila!ah dunia dengan

    de$siensi !odium. Adenoma toksik merupakan pen!ebab 6+32 kasus

    tirotoksikosis &Lee et.al. '(--*.

    Pre/alensi hipertiroid berdasarkan umur dengan angka kejadian lebih kurang -(

    per -((.((( 5anita diba5ah umur 4( tahun dan -) per -((.((( 5anita !ang

    berusia di atas 0( tahun. Pre/alensi kasus hipertiroid di Amerika terdapat pada5anita sebesar &- )2* dan pria &()2*. Di Eropa ditemukan bah5a pre/alensi

    hipertiroid adalah berkisar &-+'2*. Di negara lnggris kasus hipertiroid terdapat

    pada (.1 per -((( 5anita pertahun &u!ton -))- *.

    B. 7ujuan Penulisan

    Untuk mengetahui apakah hipertiroid itu sehingga petugas kesehatan dapat

    mendiagnosa dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.

    BAB II

     7IN8AUAN PU,7A#A

    A. De$nisi

    Hipertiroidisme &tiroid terlalu akti"* adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid

    menghasilkan terlalu ban!ak hormon tiroksin. Hipertiroidisme dapat secara

    signi$kan mempercepat metabolisme tubuh men!ebabkan penurunan berat

    badan tiba+tiba detak jantung !ang cepat atau tidak teratur berkeringat dan

    gelisah atau mudah tersinggung &Anonim '(-(*.

     7irotoksikosis merupakan suatu kondisi dimana didapatkan kelebihan hormon

    tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks $siologis dan biokimia5i

    !ang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan &9ani.

    et.al. '((0*.

  • 8/18/2019 engki

    2/24

    B. Etiologi

    Pen!ebab Hipertiroidisme adalah adan!a Imuoglobulin perangsang tiroid

    &Pen!akit ra/e* sekunder akibat kelebihan sekresi hipotalamus atau hipo$sis

    anterior hipersekresi tumor tiroid. Pen!ebab tersering hipertiroidisme adalah

    pen!akit ra/e suatu pen!akit autoimun !akni tubuh secara serampangan

    membentuk th!roid+st!mulating immunoglobulin &7,I* suatu antibodi !ang

    sasarann!a adalah reseptor 7,H di sel tiroid &,her5ood '(('*.

    :. Pato$siologi

     7irotoksikosis ialah mani"estasi klinis kelebihan hormon tiroid !ang beredar

    dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis !ang diakibatkan oleh

    kelenjar tiroid !ang hiperakti". Apapun sebabn!a mani"estasi klinisn!a sama

    karena e"ek ini disebabkan ikatan 76 dengan reseptor 76+inti !ang makin penuh.

    9angsang oleh 7,H atau 7,H+like substance &7,I 7,Ab* autonomi intrinsik

    kelenjar men!ebabkan tiroid meningkat terlihat dari radioacti/e neck+uptake

    naik. ,ebalikn!a pada destruksi kelenjar misaln!a karena radang in;amasiradiasi akan terjadi kerusakan sel hingga hormon !ang tersimpan dalam "olikel

    keluar masuk dalam darah. Dapat pula karena pasien mengkonsumsi hormon

    tiroid berlebihan. Dalam hal ini justru radioacti/e neck+uptake turun.

  • 8/18/2019 engki

    3/24

    '. astrointestinal =

  • 8/18/2019 engki

    4/24

     7abel -. Indeks Ca!ne

    No.

    ejala ang Baru 7imbul Dan Atau Bertambah Berat

    Nilai 

    ,esak saat kerja

    -

     

    Berdebar

    '

     

    #elelahan

    6

     

    ,uka udara panas

    +3

     

    ,uka udara dingin

    3

     

    #eringat berlebihan

    6

     

    ugup

    '

     

    Na"su makan naik

    6

     

    Na"su makan turun

    +6

     

  • 8/18/2019 engki

    5/24

    Berat badan naik

    +6

     

    Berat badan turun6

    No

     7anda

    Ada

     7idak

    -.

     7!roid 7eraba

    6

    +6

    '.

    Bising 7!roid

    '

    +'

    6.

    E%optalmus

    '

    +

    4.

    #elopak

  • 8/18/2019 engki

    6/24

    +'

    0.

     7remor 8ari

    -+

    ?.

     7angan Panas

    '

    +'

    1.

     7angan Basah

    -

    +-

    )

    @ibrilasi Atrial

    4

    +

    -(.

    Nadi 7eratur

    1( %Fmenit

    1(+)( %Fmenit

    G)( %Fmenit

    +

    +

    6

    +6

    +

    +

    Hipertiroid = '(

    Eutiroid= -- + -1

  • 8/18/2019 engki

    7/24

    Hipotiroid= --

    &,umber= Anonim '(--*

    H. PenatalaksanaanPrinsip pengobatan tergantung dari etiologi tirotoksikosis usia pasien ri5a!at

    alamiah pen!akit tersedian!a modalitas pengobatan situasi pasien resiko

    pengobatan dan sebagain!a. Pengobatan tirotoksikosis dikelompokkan dalam=

    -. 7irostatiska= kelompok deri/at tioimidaol &:BJ karbimaole 3 mg

  • 8/18/2019 engki

    8/24

     

    9E,U

  • 8/18/2019 engki

    9/24

    dari hasil U, leher didapatkan nodul tiroid di kedua kelenjar danishtmus tidak

    menebal. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan !ang didapatkan

    mengarahkandiagnosis ke arah goiter multinoduler toksik.Diagnosis tirotoksikosis

    dia5ali oleh kecurigaan klinis. Untuk memastikan telah dikenalindeks klinis

    5a!ne dan ne5castle !ang didasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan $sis

    teliti.#emudian diteruskan dengan pemeriksaan penunjang untuk kon$rmasidiagnosis anatomisstatus tiroid dan etiologin!a.Untuk "ungsi tiroid diperiksa

    kadar hormon !ang beredar 774 dan 7,H namun untuk penentuan diagnosis

    "ase a5al dapat diperiksa kadar @74 dan 7,Hs dalam darah. Untuk pemantauan

    cukup periksa @74 saja sebab 7,H sering tetap tersupresi padahal

    keadaanmembaik. Hal ini karena supresi terlalu lama pada sel tirotop oleh

    hormon tiroid sehinggalamban pulih &la! pitituar!*.Pada kelompok usia lanjut

    gejala dan tanda tidak sejelas pada usia muda malahan dalambeberapa hal

    sangat berbeda. Perbedaan ini antara lain dalam hal =-.

     

    Berat badan menurun mencolok &usia muda justru naik '(2*'.

     

    Na"su makan menurun mual muntah dan sakit perut6.

     

    Atrial $brilasi pa!ah jantung block jantung sering merupakan gejala a5al dari

    occulth!pertiroidsm takiaritmia.4.

     

    Lebih jarang dijumpai takikardi &4(2*3.

     

    E!e signs tidak n!ataFtidak ada0.

     

    Bukann!a gelisah justru apatisPrinsip pengobatan dari tirotoksikosis tergantung

    dari etiologi tirotoksikosis usia pasienri5a!at alamiah pen!akit tersedian!a

    modalitas obat dan resiko pengobatan. Dalam tirostatika!ang sering digunakan

    dalam pengobatan tiroid adalah P7U dengan dosis a5al -((+-3( mgF0 jam

    setelah 4+1 minggu dosis diturunkan menjadi 3(+'(( mg -+'% dalam sehari.#euntunganP7U dapat menghambat kon/ersi 74 menjadi 76 sehingga e"ekti"

    menurunkan hormon tiroid

     

    akti" secara cepat. 8ika menggunakan methimaole menggunakan dosis a5al 4(

    mg setiap pagisingle dose selama -+' bulan selanjutn!a diturunkan menjadi 3+'(

    mg sebagai dosis rumatan.7erapi tambahan menggunakan propanolon untuk

    mengatasi hipertensi dan reaksi sara" betaadrenergik dengan dosis -(+4(mgF0

     jam.,etelah tirotoksikosis telah tertangani maka penanganan terhadap etiologi

    daritiksotoksikosis harus segera di tangani. Pada pasien diatas didapatkan

    tirotoksikosis ec plummerdisease namun sebelum menentukan diagnosis kita

  • 8/18/2019 engki

    10/24

    harus mengidenti$kasi dari nodul tiroiduntuk menentukan pengobatan !ang

    tepat terhadap nodul tiroid. Berikut ini skema untuk mengidenti$kasi nodul tiroid.

    N>DUL 7I9>ID7,H9mepraole '( mg - % - untuk mengatasi

    n!eri ulu hati

  • 8/18/2019 engki

    11/24

    HIPERTIROID

    Hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipergunakan dan maknan!a sering

    dipertukarkan. 7irotoksikosis merupakan mani"estasi klinik klasik terkait dengan

     jumlah hormon tiroid !ang berlebihan. 7irotoksikosis tidak selalu terkait dengan

    hiper"ungsi dari kelenjar tiroid. Hipertiroid merupakan kondisi klinik terkaitdengan peningkatan hormon tiroid !ang terkait dengan peningkatan hormon

    !ang dihasilkan oleh kelenjar tiroid !ang bere"ek pada jaringan tubuh. Pen!ebab

    tersering dari hipertiroid adalah pen!akit ra/es. 7irotoksikosis !ang terkait

    proses in;amasi kelenjar tiroid atau tiroiditis umumn!a disebabkan proses

    otoimun atau pasca in"eksi /irus atau goiter. Hipertiroidisme dan tiroiditis harus

    dibedakan dengan tirotoksikosis !ang disebabkan hormon tiroid eksogen apakah

    hal ini terkait dengan e"ek minum obat hormon tiroid atau secara iatrogenik.

    Pengobatan medik diperlukan untuk suatu mani"estasi klinik dan keluhan

    simtomatik akibat tirotoksikosis apapun pen!ebabn!a. Pen!ebab lain sering

    memberika gejala klinik !ang minimal dan dirujuk untuk mendapatkan

    pengelolaan lebih lanjut disebabkan hormon thyroid stimulating hormone &7,H*.

    Keluhan, Gejala & Patofsiologi

     

  • 8/18/2019 engki

    12/24

    penurunan berat badan padahal jumlah makan sudah cukup sesak dan

    berdebar saat melakukan olahraga rutin. ,ebalikn!a pasien tirotoksikosis !ang

    terkait dengan tiroiditis seringkali dapat menceritakan onset gejala simtomatik

    dengan tepat umumn!a didalam 5aktu - bulan dan ekses hormon tiroid

    umumn!a eki/alen dengan total pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi 6(

    sampai 0( hari dan dengan pengeluaran selama beberapa hari atau beberapaminggu saja. Anamnesis !ang teliti dan kronologis diharapkan dapat mengenali

    spektrum gejala klinik pasien hipertiroid atau tirotoksikosis. Pasien usia muda

    umumn!a lebih mudah dikenali gejala karaktesitikn!a. Apathetic

    Thyrotoxicosis atau masked thyrotoxicosis adalah sindrom !ang sering

    ditemukan pada orang tua !ang mungkin disertai dengan pa!ah jantung aritmia

    dan penurunan berat badan tanpa disertai peningkatan na"su makan seperti

    pasien usia muda.

    Pada saat ini dengan telah tersedian!a pemeriksaan sensitive serumTSH

    assay  sangat membantu untuk mendeteksi hipertiroidisme subklinik. Pada pasien

    !ang asimptomatik dengan serum 7,H subnormal disertai dengan kadar tiroksinbebas !ang &@74 atau @76* normal. @asilitas laboratorium !ang ada

    memungkinkan deteksi pen!akit dalam tahap dini dan bisa dihindari deteksi

    pen!akit !ang sudah pada tahap lanjut. Berbagai kemungkinan mani"estasi klinik

    seperti diba5ah ini.

    -. A. Sistem sara. Pasien hipertiroid sering memberikan gejala kecemasan

    perasaan keji5aan !ang tertekan. Depresi emosional !ang labil

    konsentrasi !ang menurun mungkin mengalami penurunan prestasi

    sekolah dan pekerjaan. Pada beberapa kasus !ang jarang gangguan

    mental bisa sangat berat meliputi gejal manik+depresi schioid atau

    reaksi paranoid. ejala karakteristik pasien tirotoksikosis bisa

    menunjukkan hiperkinesia. ,elama 5a5ancara pasien bisa menunjukkan

    gejala sering mengubah posisi pergerakan !ang cepat jerky,e%aggerated

    dan seringkali tanpa tujuan !ang jelas. Peningkatan re;eks dan tremor

    mungkin pula didapatkan. Pada pasien anak+anak mani"estasi gejala klinik

    cenderung lebih berat misaln!a tidak mampu berkonsentrasi penurunan

    prestasi sekolah. 7remor halus tangan lidah mungkin men!erupai gejala

    parkinson. Pemeriksaan electroencephalogram menunjukkan

    peningkatan fast wave activity  dan pada pasien dengan gangguan

    kon/ulsi "rekuensi kejang semakin meningkat.

    '. !. Sistem jantung. Hormon tiroid mempun!ai e"ek langsung pada sistem

    konduksi jantung sehingga mungkin terjadi e"ek takhikardi dan biasan!a

     jenis supra/entrikuler. Hipertiroidisme dan mungkin pula disertai ada

    dasar pen!akit jantung mungkin menjadi pen!enab $brilasi atrial.

    #ardiomegali dan pa!ah jantung mungkin disebabkan tirotoksikosis !ang

    telah berlangsung lama. Bising jantung sering didapatkan. 8antung dalam

    keadaan hiperdinamik sering menunjukkan suara jantung ekstrakardial.

    ,uara jantung dapat meningkat terutama ,- dan scratchy systolic

    sound sepanjang batas kiri sternum menunjukkan

    adan!a pleuropericardial friction rub &Mean!erman scratch*.

  • 8/18/2019 engki

    13/24

    supra/entrikuler dan sering pada pasien usia muda. Atrial $brilasi tercatat

    antara ' '(2 dan pada populasi pasien atrial $brilasi sejumlah -32

    diantaran!a tergolong tirotoksik. Pada populasi diatas 0( tahun pada

    kelompok !ang 7,Hn!a rendah atrial $brilasi didapatkan pada '12 kasus.

    6. ". Sistem #us$ulos$eletal. #atabolisme otot !ang berlebihan

    men!ebabkan otot atro$ dan lemah. #ekuatan otot menjadi menurun

    sehingga kekuatan jalan mendaki mengangkat barang posisi jongkok ke

    berdiri mengalami penurunan. Hipertiroidisme mungkin

    disertai #%asthenia grais atau Paralisis 'erio(i$ hi'o$alemia.

    Proses resorbsi tulang lebih dominan dari proses pembentukan tulang

    berakibat pada hipercalciuria dan kadang+kadang bisa terjadi

    hipocalcemia. Hipotiroidism !ang berlangsung lama dapat men!ebabkan

    osteopenia.

    4. D. Sistem Gastrointestinal. Na"su makan meningkat dan beberapa

    pasien na"su makann!a tidak terkendali. n!chol!sis &kuku

    terangkat pada ujung jari*. Bisa sekali+sekali ditemukan dermopati

    pen!akit ra/es !aitu "orangepeel thickening#  pada daerah pretibial.

  • 8/18/2019 engki

    14/24

    ?. G. Sistem re'ro(u$si. Hipertiroidisme mengganggu kesuburan pada

    5anita usia subur dan mungkin men!ebabkan oligomenore. Pada Pria

     jumlah absulut sperma menurun dan munkin terjadi impoten. Hormon

    testosterone !ang tinggi disertai dengan peningkatan kon/ersi androgen

    menjadi estrogen men!ebakan ginekomasti. Hormon tiroid

    meningkatkan sexhormone binding globulin sehingga men!ebabkanpeningkatan kadar total testosteron dan estradiol. Hormon $olicle

    stimulating hormone &@,H* dan !euteni%ing hormone&LH* mungkin

    meningkat atau normal.

    1. H. Sistem meta*oli$.  Pasien usia lanjut bisa bisa timbul anoreksia dan

    bisa men!ebabkan penurunan berat badan. Pasien de5asa muda dan

    remaja bisa kehilangan kontrol dalam mengendalikan na"su makan bisa

    terjadi peningkatan berat badan. Hormon tiroid !ang tinggi dapat

    meningkatkan produksi panas tubuh peningkatan keringat tubuh dan

    mungkin ada polidipsi ringan. Ban!ak pasien merasa tidak tahan dengan

    udara panas dan lebih men!ukai udara !ang dingin. Pasien diabetesmungkin kebutuhan insulin meningkat.

    ). I. Sistem res'iratori$. 7irotoksikosis !ang berat bisa men!ebabkan

    d!spneu dan beberapa "aktor lainn!a bisa terkait. #ekuatan otot

    perna"asan umumn!a menurun dan berakibat penurunan vital capacity&

    -(. +. Kelenjar tiroi(. #elenjar tiroid umumn!a membesar. #onsistensi dan

    pembesaran kelenjar tergantung proses patologis !ang mendasarin!a.

    #elenjar !ang sangat besardisertai dengan peningkatan aliran darah bisa

    men!ebabkan bising tiroid.

     Pen!akit ra/es adalah pen!akit otoimun !ang terkait dengan lebih dari 1(2

    pen!ebab hipertiroidisme. Pada ra/es ditemukan antibodi terhadap reseptor

    tirotropin pada sel "olikuler tiroid mengakibatkan stimulasi pada reseptor

    dinamakan sebagai thyroid stimulating immunoglobulin &7,I* atau TSH receptor

    antibody . Derajat berat hipertiroidisme terkait dengan kadar 7,I. @aktor

    pen!ebab peningkatan 7,I tidak diketahui Antibodi terhadap struktur tiroid

    lainn!a juga bisa terbentuk khususn!a antiperoxidase antibody& ra/es si"atn!a

    menurun atau "amilial. Pada populasi kulit putih terkait dengan HLA+B1dan pada

    populasi Asia terkait dengan HLA+BC63. #lasi$kasi etiologi tirotoksikosis dapat

    dilihat pada 7abel -.

    Pen!akit ra/es merupakan pen!akit kelenjar tiroid !ang sering dijumpai dalam

    praktek sehari+hari. 7anda dan gejala pen!akit ra/es !ang paling mudah

    dikenali ialah adan!a struma &hipertro$ dan hiperplasia di"us* tirotoksikosis

    &hipersekresi kelenjar tiroidF hipertiroidisme* dan sering disertai o"talmopatiserta +meskipun jarang+ disertai dermopati. ,elain pen!akit ra/es !ang

  • 8/18/2019 engki

    15/24

    merupakan pen!ebab paling sering pen!ebab lain tirotoksikosis ialah struma

    multinodosa toksik adenoma toksik tiroiditis dan pemberian obat+obatan.

    &-'6*

    Patogenesis pen!akit ra/es sampai sejauh ini belum diketahui secara pasti.

    Namun demikian diduga "aktor genetik dan lingkungan ikut berperan dalam

    mekanisme +!ang belum diketahui secara pasti+ meningkatn!a risiko menderita

    pen!akit ra/es. Berdasarkan ciri+ciri pen!akitn!a pen!akit ra/es

    dikelompokkan ke dalam pen!akit autoimun antara lain dengan ditemukann!a

    antibodi terhadap reseptor 7,H &7h!rotropin ,timulating Hormone 9eceptor

    Antibod! F7,H9+Ab* dengan kadar ber/ariasi.&-'*

    Pengobatan pen!akit ra/es idealn!a ditujukan langsung pada pen!ebabn!a.

     7etapi mengingat dasar pen!akit ra/es adalah pen!akit autoimun !ang belum

    diketahui pasti pen!ebabn!a maka pengobatan pen!akit ra/es dilakukan

    melalui berbagai pendekatan !aitu merusakFmengurangi massa kelenjar tiroid

    menghambat produksi dan pengeluaran hormon tiroid serta mengeliminasi e"ek

    hormon tiroid di peri"er sekaligus menekan proses autoimun.&43*

    Diagnosis

    Pen!akit ra/es mulai dipikirkan apabila terdapat pembesaran kelenjar tiroid

    di"us disertai tanda dan gejala ke arah tirotoksikosis. Untuk memastikan

    diagnosis diperlukan pemeriksaan 7,H dan 74+bebas dalam darah. Pemeriksaan

     7,H sangat berguna untuk skrining hipertiroidisme karena dengan peningkatan

    sekresi hormon tiroid !ang sedikit saja sudah akan menekan sekresi 7,H. Pada

    stadium a5al pen!akit ra/es kadang+kadang 7,H sudah tertekan tetapi kadar

     7+4 bebas masih normal. Pada keadaan demikian pemeriksaan 7+6bebas

    diperlukan untuk memastikan diagnosis 7+6 toksikosis.&'* Apabila denganpemeriksaan $sis dan laboratorium belum juga dapat menegakkan diagnosis

    pen!akit ra/es dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes supresi

    tiroksin.&-*

    #aniestasi Klinis

    Pen!akit ra/es umumn!a ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroidF struma

    di"us disertai tanda dan gejala tirotoksikosis dan seringkali juga disertai

    o"talmopati &terutama ekso"talmus* dan kadang+kadang dengan dermopati.

  • 8/18/2019 engki

    16/24

    •  >ligomenore atau amenore dengan libido berkurang

     7anda tirotoksikosis !ang sering ditemukan=

    •  7akikardi $brilasi atrial

     7remor halus re;eks meningkat

    • #ulit hangat dan basah

    • 9ambut rontok

    Pada pasien dengan usia !ang lebih tua sering tanda dan gejala khas tersebut

    tidak muncul akibat respons tubuh terhadap peningkatan hormon tiroid

    menurun. ejala !ang dominan pada usia tua adalah penurunan berat badan

    $brilasi atrial dan gagal jantung kongesti".&4*

    >"talmopati pada pen!akit ra/es ditandai dengan adan!a edema dan in;amasi

    otot+otot ekstraokular dan meningkatn!a jaringan ikat dan lemak orbita.

    Peningkatan /olume jaringan retrobulber memberikan kontribusi besar terhadap

    mani"estasi klinis o"talmopati ra/es.&'*

  • 8/18/2019 engki

    17/24

    Pemeriksaan penunjang lain seperti pencitraan &scan dan U, tiroid* untuk

    menegakkan diagnosis pen!akit ra/es jarang diperlukan kecuali scan tiroid

    pada tes supresi tiroksin.

    Pengelolaan Pen%a$it Graes

     7erdapat 6 modalitas pengobatan pada pen!akit ra/es !aitu obat antitiroidoperasi dan Iodium+-6- &-6-I*. Pilihan pengobatan tergantung pada beberapa

    hal antara lain berat ringann!a tirotoksikosis usia pasien besarn!a struma

    ketersediaan obat antitiroid dan responsFreaksi terhadapn!a serta pen!akit lain

    !ang men!ertain!a.&'3*

    I. >bat+obatan

    -. >bat Antitiroid = olongan 7ionamid

     7erdapat ' kelas obat golongan tionamid !aitu tiourasil dan imidaol. 7iourasil

    dipasarkan dengan nama propiltiourasil &P7U* dan imidaol dipasarkan dengan

    nama metimaol dan karbimaol.&4* >bat golongan tionamid lain !ang baruberedar ialah tiamaol !ang isin!a sama dengan metimaol..

    bat golongan tionamid mempun!ai e"ek intra dan ekstratiroid.

  • 8/18/2019 engki

    18/24

    mengantisipasi timbuln!a e"ek samping tersebut sebelum memulai terapi perlu

    pemeriksaan laboratorium dasar termasuk leukosit darah dan tes "ungsi hati dan

    diulang kembali pada bulan+bulan pertama setelah terapi. Bila ditemukan e"ek

    samping penghentian penggunaan obat tersebut akan memperbaiki kembali

    "ungsi !ang terganggu dan selanjutn!a dipilih modalitas pengobatan !ang lain

    seperti -6-I atau operasi. Bila timbul e"ek samping !ang lebih ringan sepertipruritus dapat dicoba ganti dengan obat jenis !ang lain misaln!a dari P7U ke

    metimaol atau sebalikn!a.&64*

    E/aluasi

    E/aluasi pengobatan perlu dilakukan secara teratur mengingat pen!akit ra/es

    adalah pen!akit autoimun !ang tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi remisi.

    E/aluasi pengobatan paling tidak dilakukan sekaliFbulan untuk menilai

    perkembangan klinis dan bikokimia guna menentukan dosis obat selanjutn!a.

    Dosis dinaikkan dan diturunkan sesuai respons hingga dosis tertentu !ang dapat

    mencapai keadaan eutiroid. #emudian dosis diturunkan perlahan hingga dosis

    terkecil !ang masih mampu mempertahankan keadaan eutiroid dan kemudian

    e/aluasi dilakukan tiap 6 bulan hingga tercapai remisi. Parameter biokimia !ang

    digunakan adalah @7+4 &atau @7+6 bila terdapat 7+6 toksikosis* karena hormon+

    hormon itulah !ang memberikan e"ek klinis sementara kadar 7,H akan tetap

    rendah kadang tetap tak terdeteksi sampai beberapa bulan setelah keadaan

    eutiroid tercapai. ,edangkan parameter klinis !ang die/aluasi ialah berat badan

    nadi tekanan darah kelenjar tiroid dan mata.&643*

    '. >bat olongan Pen!ekat Beta

    >bat golongan pen!ekat beta seperti propranolol hidroklorida sangat

    berman"aat untuk mengendalikan mani"estasi klinis tirotoksikosis&h!peradrenergic state* seperti palpitasi tremor cemas dan intoleransi panas

    melalui blokaden!a pada reseptor adrenergik. Di samping e"ek antiadrenergik

    obat pen!ekat beta ini juga dapat +meskipun sedikit+ menurunkan kadar 7+6

    melalui penghambatann!a terhadap kon/ersi 7+4 ke 7+6. Dosis a5al propranolol

    umumn!a berkisar 1( mgFhari.64

    Di samping propranolol terdapat obat baru golongan pen!ekat beta dengan

    durasi kerja lebih panjang !aitu atenolol metoprolol dan nadolol. Dosis a5al

    atenolol dan metoprolol 3( mgFhari dan nadolol 4( mgFhari mempun!ai e"ek

    serupa dengan propranolol.&4*

    Pada umumn!a obat pen!ekat beta ditoleransi dengan baik. Beberapa e"ek

    samping !ang dapat terjadi antara lain nausea sakit kepala insomnia "atigue

    dan depresi dan !ang lebih jarang terjadi ialah kemerahan demam

    agranulositosis dan trombositopenia. >bat golongan pen!ekat beta ini

    dikontraindikasikan pada pasien asma dan gagal jantung kecuali gagal jantung

    !ang jelas disebabkan oleh $brilasi atrium. >bat ini juga dikontraindikasikan

    pada keadaan bradiaritmia "enomena 9a!naud dan pada pasien !ang sedang

    dalam terapi penghambat monoamin oksidase.&4*

    6. >bat+obatan Lain

    >bat+obat seperti iodida inorganik preparat iodinated radiographic contrast

    potassium perklorat dan litium karbonat meskipun mempun!ai e"ekmenurunkan kadar hormon tiroid tetapi jarang digunakan sebagai regimen

  • 8/18/2019 engki

    19/24

    standar pengelolaan pen!akit ra/es. >bat+obat tersebut sebagian digunakan

    pada keadaan krisis tiroid untuk persiapan operasi tiroidektomi atau setelah

    terapi iodium radioakti".&4*

    II. >perasi

    Pilihan operasi jenis tiroidektomi subtotal pada pen!akit ra/es diindikasikan bilastruma besar atau dengan struma retrosternal hingga men!ebabkan

    pendesakan respons terhadap obat antitiroid kurang memadai atau terdapat

    e"ek samping obat.6

    ,ebelum tindakan operasi dilaksanakan keadaan hipertiroidismen!a harus

    diobati terlebih dulu hingga tercapai eutiroidisme baik klinis maupun biokimia.

    Iodida inorganik biasan!a diberikan selama ?+-( hari sebelum operasi dengan

    tujuan mengurangi /askularisasi kelenjar tiroid dan mempermudah prosedur

    operasi. Di senter !ang berpengalaman angka hipertiroidisme !ang teratasi

    mencapai )12 dengan sedikit komplikasi operasi. #omplikasi hipotiroidisme !ang

    terjadi terutama disebabkan sedikitn!a sisa tiroid !ang tertinggal dan adan!a

    antibodi antitiroid.&643*

    Angka kekambuhan hipertiroidisme dilaporkan seban!ak 3+-32 sebagian besar

    dialami kelompok pasien dengan kadar 79+Ab tinggi sebelum operasi dan dengan

    keterlibatan mata !ang serius. Pada kelompok seperti ini sebaikn!a dilakukan

    tiroidektomi total bukan tiroidektomi subtotal. Pada kelompok !ang mengalami

    kekambuhan pasca tiroidektomi subtotal pilihan selanjutn!a ialah terapi Iodium

    radioakti".&'4*

    III. Iodium 9adioakti" 

     7erapi iodium radioakti" merupakan terapi pilihan pada pasien !ang mengalami

    kekambuhan setelah terapi obat antitiroid jangka panjang dengan problemkardiak atau pasien ra/es !ang berat karena kelompok tersebut diperkirakan

    akan sulit mencapai remisi dengan obat antitiroid. Indikasi lain terapi ini ialah

    bila terdapat e"ek samping serius terhadap obat antitiroid juga pada sebagian

    besar pasien multinodular+uninodular toksik. 7erapi iodium radioakti"

    dikontraindikasikan pada 5anita hamil dan sedang men!usui.&64*

    E/aluasi pasien dilakukan dengan inter/al 4+0 minggu selama 6 bulan pertama

    dan selanjutn!a sesuai dengan keadaan klinis dan biokimia. Bila ingin hamil

    sebaikn!a ditunda hingga 4 bulan pascaterapi.' Hipotiroidisme !ang sering

    merupakan komplikasi terapi iodium radioakti/ dapat muncul pada 0+-' bulan

    pertama setelah terapi tetapi dapat juga muncul setiap saat. Bila hipotiroidisme

    terjadi dapat diberikan L+tiroksin dosis titrasi dengan target kadar @7+4 dan 7,H

    normal. Bila telah tercapai eutiroid !ang stabil e/aluasi dapat dilakukan setahun

    sekali.&3*

    Otalmo'ati Graes

  • 8/18/2019 engki

    20/24

    •  7idur dengan posisi kepala terangkat

    • unakan arti$cial tears dan salep mata sederhana pada malam hari

    • >bat diuretik.

    Pada o"talmopati berat ditandai dengan memberatn!a diplopia dan keratitisekspose atau neuropati optika perlu pengobatan tambahan= &'4*

    • lukokortikoid &prednison 4(+1( mgFhari dosis diturunkan bertahap

    paling tidak selama 6 bulan*

    • 9adioterapi &dosis '( ! diberikan dalam -( kali dosis ' !*

    • >perasi dekompresi orbita

    • >bat+obatan &eksperimental* imunosupresi seperti aatioprin atau

    siklosporin

    Pen%a$it Graes (engan Kehamilan

    Canita pasien pen!akit ra/es sebaikn!a tidak hamil dahulu sampai keadaan

    hipertiroidisme+n!a diobati dengan adekuat karena angka kematian janin pada

    hipertiroidisme !ang tidak diobati tinggi. Bila tern!ata hamil juga dengan status

    eutiroidisme !ang belum tercapai perlu diberikan obat antitiroid dengan dosis

    terendah !ang dapat mencapai kadar @7+4 pada kisaran angka normal tinggi atau

    tepat di atas normal tinggi. P7U lebih dipilih dibanding metimaol pada 5anita

    hamil dengan hipertiroidisme karena alirann!a ke janin melalui plasenta lebih

    sedikit dan tidak ada e"ek teratogenik. #ombinasi terapi dengan tiroksin tidak

    dianjurkan karena akan memerlukan dosis obat antitiroid lebih tinggi di

    samping karena sebagian tiroksin akan masuk ke janin !ang dapatmen!ebabkan hipotiroidisme.

    E/aluasi klinis dan biokimia perlu dilakukan lebih ketat terutama pada trimester

    ketiga. Pada periode tersebut kadang+kadang +dengan mekanisme !ang belum

    diketahui+ terdapat penurunan kadar 7,H9+Ab dan peningkatan kadar th!rotropin

    receptor antibod! sehingga menghasilkan keadaan remisi spontan dan dengan

    demikian obat antirioid dapat dihentikan. Canita melahirkan !ang masih

    memerlukan obat antiroid tetap dapat men!usui ba!in!a dengan aman.&'64*

    Remisi

    Angka keberhasilan remisi dipengaruhi beberapa hal antara lain laman!apengobatan kadar 7,H dan kadar antibodi terhadap reseptor 7,H. Dianjurkan

    lama pengobatan dengan obat antitiroid berkisar antara -+' tahun. Dahulu

    usaha untuk meningkatkan angka remisi dilakukan dengan menambah hormon L+

    tiroksin. Dasarn!a obat antitiroid mempun!ai e"ek imunosupresi" dan dengan

    kombinasi L+tiroksin maka dosis obat antitiroid dapat dimaksimalkan. 7etapi dari

    beberapa penelitian klinis berikutn!a seperti dilaporkan Edmonds :8 dan 7elle

  • 8/18/2019 engki

    21/24

    dilakukan tiap - tahun. Dalam e/aluasi tersebut parameter !ang diperiksa ialah

    tanda dan gejala klinis serta pemeriksaan laboratorium 7,H dan @7+4 &atau @7+6

    bila terdapat 7+6 toksikosis*.

    Bila terjadi kekambuhan pilihan pengobatan selanjutn!a adalah -6-I atau

    operasi. >bat antitiroid dapat dicoba lagi bila pasien menolak atau terdapat

    kontraindikasi pengobatan iodium radioakti" atau operasi. Angka kekambuhan

    dipengaruhi oleh kadar 7,H !ang selalu rendah atau tak terdeteksi untuk jangka

    panjang 5alaupun keadaan eutiroid telah tercapai atau adan!a kadar antibodi

    reseptor 7,H !ang tinggi.&43*

    Penutu'

    Berbagai "aktor perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis pengobatan

    pen!akit ra/es antara lain berat ringann!a tirotoksikosis usia pasien besarn!a

    struma ketersediaan obat antitiroid dan responsFreaksi terhadapn!a serta

    pen!akit lain !ang men!ertain!a.

    Dan mengingat pen!akit ra/es merupakan pen!akit autoimun !ang tidak

    dapat diketahui secara pasti kapan remisi tercapai dan membutuhkan

    penekanan proses autoimun secara terus menerus maka pengelolaan pen!akit

    ini memerlukan e/aluasi teratur dan kerjasama dokter dengan pasien +termasuk

    ketaatan pasien minum obat+ sehingga tujuan pengobatan dapat dicapai.

    Datar Pusta$a

    -. Da/ies 7@. ra/esR disease. In= Le5is E. Bra/erman dan 9obert D. Utiger

    &editor*. Cerner S IngbarRs 7he 7h!roid A @undamental and :linical 7e%t. 1th ed.

    Philadelphia= Lippincott Cilliams S Cilkins '(((.p. 3-1+33.

    '. Ceetman AP. ra/esR disease. N Engl 8

  • 8/18/2019 engki

    22/24

    #risis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme !ang paling berat

    mengancam ji5a umumn!a keadaan ini timbul pada pasien dengan

    dasar pen!akit ra/es atau ,truma multinodular toksik dan berhubungan

    dengan "aktor pencetus=in"eksi operasi trauma at kontras beriodium

    hipoglikemia partus tress emosipenghentian obat anti tiroid ketoasidosis

    diabetikum tromboemboli paru pen!akit serebro/askularFstrok palpasi tiroid

    terlalu kuat.

    ' #lasi$kasi 7iroktosikosis

     7iroktosikosis di bagi dalam ' kategori=

    -. #elainan !ang berhubungan dengan Hipertiroidisme

    '. #elainan !ang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme

    6 Pen!ebab 7iroktosikosisPenggolongan sebab tirotoksikosis dengan atau tanpa hipertiroidisme amat

    penting. disamping pembedaan berdasarkan etiologi primer maupun sekunder.

    #ira+kira ?(2 tirotoksikosis disebabkan karena pen!akit ra/es. ,isan!a karena

    gondok multinodular toksik dan adenoma toksik. Etiologi lainn!a baru dipikirkan

    setelah tiga sebab diatas disingkirkan.

    Pen!ebab 7irotoksikosis

    Hipertiroidisme Primer

     7irotoksikosis tanpa Hipertiroidisme

    Hipertiroidisme ,ekunder

    Pen!akit ra/es

    ondok multinodula toksik

    Adenoma toksik

    >bat = !odium lebih litium

    #arsinoma tiroid !ang berlebih

    ,truma o/arii &ektopik*

    Hormon tiroid berlebih &tirotoksikosis "aktisia*

    7iroiditis subakut

    ,ilent th!roiditis

    Destruksi kelenjar = amiodaron radiasi adenoma in"ark

    7,H+ secreting tumor chH secreting tumor

    7irotoksikosis gestasi &trimester I*

    9esistensi hormon tiroid

    4 ejala #linis 7iroktosikosis F

  • 8/18/2019 engki

    23/24

    ejala dari tirotoksikosis antara lain =

    -. Peningkatan "rekuensi den!ut jantung

    '. Peningkatan tonus otot tremor iritabilitas peningkatan kepekaan

    terhadap katekolamin

    6. Peningkatan laju metabolisme basal peningkatan pembentukan panas

    intoleran terhadap panas keringat berlebihan

    4. Penurunan berat peningkatan rasa lapar &na"su makan baik*

    3. Peningkatan "rekuensi buang air besar

    0. ondok &biasan!a* !aitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid

    ?. angguan reproduksi

    1. 7idak tahan panas

    ). :epat letih

    -(. 7anda bruit

    --. Haid sedikit dan tidak tetap

    -'. Pembesaran kelenjar tiroid

    -6.

  • 8/18/2019 engki

    24/24

    terjadi pada pasien hipertiroid !ang tidak terdiagnosis. Akibatn!a adalah

    pelepasan H7 dalam jumlah !ang sangat besar !ang men!ebabkan takikardia

    agitasi tremor hipertermia dan apabila tidak diobati dapat men!ebabkan

    kematian pen!akit jantung Hipertiroid o"talmopati ra/es dermopati ra/es

    in"eksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid.