ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf ·...

7
Prosiding Prcsentasi IImiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan,20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085 ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHA T AN MASY ARAKA T Haryoto Kusnoputranto· Universitas Indonesia Fak. Kesehatan Masyarakat - Jurusan Kesehatan Lingkungan ABSTRAK ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MASY ARAKA T. Energi nuklir telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu pilihan uotuk encrgi masa depan, tcrutama untuk memenuhi kcbutuhan kelistrikan nasional. Kontroversi yang timbul tcrutama disebabkan karena ketidak jelasan infonnasi mcngenai teknologi yang akan digunakan dalam PLIN serta dampak lingkungan dan kcschatan masyarakat yang ditimbulkannya. Nuklir dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan encrgi pcrantara (bridging fuel) untuk masa depan, disamping batubara, terutama untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan nasional. Terdapat hambatan ekonomi, sosial dan lingkungan dalam pengembangan nuklir, tcrutama kekuatiran akan keamanan pcngopcrasian dan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat yang ditimbulkannya. Upaya pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat pcrlu scgera dilakukan. Pcrhatian terutama ditujukan analisis resiko pcnggunaan energi nuklir, pengkajian konsekucnsi lingkungan dan keschatan masyarakat dari kccelakaan reaktor nuklir serta sistcm manajemen limbah radioaktif. PENDAHULUAN Energi nuklir telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu pilihan untuk energi masa depan, terutama untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan nasional. Kontroversi yang timbul terutama disebabkan karena ketidak jelasan informasi mengenai teknologi yang akan digunakan dalam PL TN serta dampak linkungan dan kesehatan masyarakat yang ditimbulkannya. Salah satu hal yang penting dan kompleks serta menjadi bahan perdebatan dalam memilih altematif energi yang akan dikembangkan untuk masa depan dari negara- negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah apakah akan digunakannya energi nuklir sebagai salah satu sumber energi utama untuk tenaga listrik pada dekade akan datang. Tenaga nuklir telah digembar- gemborkan sebagai sumber tenaga yang bersih, murah dan telah dikembangkan sebagai sumber energi yang dapat menggantikan energi fossil, dengan jumlah sekitar 1800 PL TN dan berkontribusi sebanyak 21 % dari kebutuhan energi dunia pada tahun 2000 (Miller, 1979). Pengembangan dan pemanfaatan energi diarahkan pada pengelolaan energi secara hemat dan efisien dcngan memperhitungkan peningkatan kebutuhan energi, peluang ekspor, dan kelestarian sumber energi untuk jangka panjang. Sumber energi altematif seperti batubara, gas alam, tenaga panas bumi, tenaga air, tenaga surya, tenaga biomassa, tenaga nuklir dan sebagainya perlu terus dikembang- kan dengan memperhatikan keselamatan masyarakat serta kelestarian kemampuan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dalam hal jenis energi dikenal pembagian sebagai energi primer yaitu energi yang tersedia di alam dan kedua adalah energi sekunder yaitu energi yang dihasilkan sebagai konversi dari energi primer,. seperti listrik. Energi primer dibedakan atas energi terbaharukan (renewable) dan tidak terbaharu- kan (nonrenewable). Termasuk dalam kategori energi terbaharukan adalah tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, tenaga biomassa, dan lain- lain. Sedangkan yang termasuk dalam energi tidak terbaharukan adalah jenis energi fossil (fossil fuels: minyak bumi, gas bumi, batubara) dan tenaga nuklir. Apa\Jila eadangan minyak, gas bumi dan batubara temyata mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi di luar kelistrikan, dan apabila perkembangan teknologi nuklir begitu cepat sehingga diperoleh teknologi yang relatif aman dan lebih murah, maka tenaga nuklir bisa dipandang sebagai surnber energi andalan sebagai energi masa depan. Namun perlu disadari bahwa tenaga nuklir saat ini merupakan pilihan yang sulit karena menyangkut penerirnaan masyarakat (public acceptance) dalam hubungannya dengan resiko . Kctua Jurusan Kesehatan Lingkungan, FK1\1- ill, Kampus FKM - Ul DEPOK (16424) PSPKR-BATAN

Transcript of ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf ·...

Page 1: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

Prosiding Prcsentasi IImiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan,20-21 Agustus 1996ISSN : 0854-4085

ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY ATERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHA TAN MASY ARAKA T

Haryoto Kusnoputranto·Universitas Indonesia

Fak. Kesehatan Masyarakat - Jurusan Kesehatan Lingkungan

ABSTRAKENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

MASY ARAKA T. Energi nuklir telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu pilihan uotuk encrgi masadepan, tcrutama untuk memenuhi kcbutuhan kelistrikan nasional. Kontroversi yang timbul tcrutama disebabkankarena ketidak jelasan infonnasi mcngenai teknologi yang akan digunakan dalam PLIN serta dampak lingkungandan kcschatan masyarakat yang ditimbulkannya. Nuklir dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan encrgipcrantara (bridging fuel) untuk masa depan, disamping batubara, terutama untuk memenuhi kebutuhan kelistrikannasional. Terdapat hambatan ekonomi, sosial dan lingkungan dalam pengembangan nuklir, tcrutama kekuatiranakan keamanan pcngopcrasian dan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat yang ditimbulkannya. Upayapcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat pcrlu scgeradilakukan. Pcrhatian terutama ditujukan analisis resiko pcnggunaan energi nuklir, pengkajian konsekucnsilingkungan dan keschatan masyarakat dari kccelakaan reaktor nuklir serta sistcm manajemen limbah radioaktif.

PENDAHULUAN

Energi nuklir telah ditetapkan oleh

pemerintah sebagai salah satu pilihan untuk

energi masa depan, terutama untuk memenuhikebutuhan kelistrikan nasional. Kontroversi

yang timbul terutama disebabkan karena

ketidak jelasan informasi mengenai teknologi

yang akan digunakan dalam PL TN serta

dampak linkungan dan kesehatan masyarakat

yang ditimbulkannya.

Salah satu hal yang penting dan

kompleks serta menjadi bahan perdebatan

dalam memilih altematif energi yang akan

dikembangkan untuk masa depan dari negara­

negara yang sedang berkembang termasuk

Indonesia adalah apakah akan digunakannya

energi nuklir sebagai salah satu sumber energi

utama untuk tenaga listrik pada dekade akan

datang. Tenaga nuklir telah digembar­

gemborkan sebagai sumber tenaga yang bersih,

murah dan telah dikembangkan sebagai sumber

energi yang dapat menggantikan energi fossil,dengan jumlah sekitar 1800 PL TN dan

berkontribusi sebanyak 21% dari kebutuhan

energi dunia pada tahun 2000 (Miller, 1979).Pengembangan dan pemanfaatan energi

diarahkan pada pengelolaan energi secara

hemat dan efisien dcngan memperhitungkan

peningkatan kebutuhan energi, peluang ekspor,

dan kelestarian sumber energi untuk jangka

panjang. Sumber energi altematif seperti

batubara, gas alam, tenaga panas bumi, tenaga

air, tenaga surya, tenaga biomassa, tenaga

nuklir dan sebagainya perlu terus dikembang­

kan dengan memperhatikan keselamatan

masyarakat serta kelestarian kemampuan

sumber daya alam dan lingkungan hidup.Dalam hal jenis energi dikenal

pembagian sebagai energi primer yaitu energi

yang tersedia di alam dan kedua adalah energisekunder yaitu energi yang dihasilkan sebagai

konversi dari energi primer,. seperti listrik.

Energi primer dibedakan atas energiterbaharukan (renewable) dan tidak terbaharu­

kan (nonrenewable). Termasuk dalam kategorienergi terbaharukan adalah tenaga air, tenaga

surya, tenaga angin, tenaga biomassa, dan lain­

lain. Sedangkan yang termasuk dalam energi

tidak terbaharukan adalah jenis energi fossil

(fossil fuels: minyak bumi, gas bumi, batubara)

dan tenaga nuklir.

Apa\Jila eadangan minyak, gas bumi

dan batubara temyata mempunyai nilai

ekonomis yang lebih tinggi di luar kelistrikan,

dan apabila perkembangan teknologi nuklir

begitu cepat sehingga diperoleh teknologi yang

relatif aman dan lebih murah, maka tenaga

nuklir bisa dipandang sebagai surnber energi

andalan sebagai energi masa depan. Namun

perlu disadari bahwa tenaga nuklir saat ini

merupakan pilihan yang sulit karena

menyangkut penerirnaan masyarakat (public

acceptance) dalam hubungannya dengan resiko

. Kctua Jurusan Kesehatan Lingkungan, FK1\1- ill, Kampus FKM - Ul DEPOK (16424)

PSPKR-BATAN

Page 2: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

Prosiding Prescnlasi Ilmiah Kesclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996ISSN No. : '0854-4085

Ikccclakaan yang fatal, sampah yang bcrbahayaI

dan perlu penanganan khusus. Juga adanyasementara pendapat mengenai bahayaketergantungan teknologi dan bahan bakar

serta mfnghasilkan biaya pembangkitan yangrelatif labih tinggi dibandingkan dengan energialternati f lain.

TEKN0LOGIREAKTOR

loaiam pengembangan energi nuklir didunia sampai saat ini dikenal 3 jenis teknologiyang digunakan yaitu Conventional Fission(uraniUlb dan thorium), Breeder Fission(uraniu~ dan thorium) dan Fussion (deutriumdan lithium). Berikut ini hanya dibahas secarasingkat mengenai teknologi nuklir fissimengingat teknologi tersebut saat ini banyakdigunaJ<an di dunia, serta keuntungan dankerugiai1 dari penggunaan masing-masingketiga jbnis reaktor.

Pada sebuah pembangkit tenaga nuklir.

reaktor IfiSSi (fission nuclear reactor) berfungsisebagai substitusi dari tungku pembakaranpada J?embangkit energi fossiL Oi dalamrcaktor1tersebut, energi di lepas melalui prosesnuklir fissi, dimana inti dari sebuah atom berat

seperti I uranium-235 (U-235) di pecah olehgeraka~ lambat neutron menjadi bagian-bagianfissi yapg ringan disertai dengan dua atau tiganeutron. Oiperlambat dengan melalui suatu"modeiator" seperti graphite atau air, neutron­

neutro1 tersebut dapat memecah inti U-235lainny;}' dan melepaskan lebih banyak energiI

dan lebih ban yak neutron. Sebagai hasilnyaadalah suatu reaksi rantai nuklir yangberkel~njutan yang secara tetap dan teratur

mclepabkan sejumlah energi yang sangat besar.I Oalam keadaan operasi nonnal,pembangkit nuklir tidak mengeluarkan zat-zatpencemar udara dan mengeluarkan radiasi yanglebih Recil dibandingkan dengan pembangkit

tenaga I batubara. Selain dari pada itu,penambangan dari uranium dalam skala yangjauh lehih kecil, menyebabkan gangguan sistemlahan dan perairan yang lebih ringandibandingkan dengan baik penambanganbatubab atau produksi dan penyulingan dariminyaR: dan gas bumi. Namun demikianpembahgkit nuklir mengeluarkan sejumlah

bahanlbahan radioaktif dari tingkat yangrendah sampai tinggi dalam bentuk limbah dan

I

energi yang telah digunakan. Limbah-limbahtersebut tidak bolch mencemari lingkungan,sehingga secara berkala harus dilakukanpemrosesan kembali atau di kelola di tempatpengolahan dan pembuangan limbah.

Karena tingkat efisiensinya hanya lebihkurang 25 - 30%, pembangkit tenaga nuklirreaktor air ringan (light-water reactor) saat inimengeluarkan lebih banyak panas ke udarasekitarnya atau ke badan-badan air per unittenaga listrik yang dihasilkan dari padapembangkit energi fossil, sehingga meningkat­kan potensi untuk pencemaran panas terhadapbadan-badan air.

SIKLUS ENERGI NUKLIR

Oalam mengevaluasi altematif nuklir,kita hams melihat siklus energi nuklir secarakeseluruhan serta tingkat radioaktif relatif daribahan-bahan nuklir pada setiap tahapan, yangmana pembangkit nuklir (nuclear plant) hanyasalah satu dari siklus energi tersebut. Siklustersebut meliputi penambangan, transportasi,pengolahan, penggunaan, pengolahan kembalidan penyimpanan dari berbagai bahan nuklir.

Berbeda dengan siklus-siklus kimiawialamiah, siklus energi nuklir ini sepenuhnyadirancang oleh manusia. Karena mencakup zat­zat kimia yang sangat toksik dan mematikan(terutama plutonium-239), siklus tersebutharus dioperasikan dengan tingkat keselamatanyang sangat prima dan mutlak, tanpa adanyakebocoran atau kelemahan pada titik manapun.

Siklus energi untuk sebuah reaktor airringan di mulai dengan bahan tam banguranium, yang ditambang dan dip roses menjadibentuk konsentrat dari uranium oksida (U30R)

yang mengandung campuran U-238 dansejumlah kecil U-235. Oksida ini kemudian diubah menjadi bentuk gas (uranium hexa­fluorida-UF6) yang kemudian diperkaya dalam"enrichment plant". Oi tempat ini konsentrasiU-235 ditingkatkan dari kondisi awal alam0,7% menjadi lebih kurang 3% untuk energireaktor air ringan. Oi dalam pabrik persiapanenergi (fuel preparation plant), UF6 diubahmenjadi uranium-dioksida (U02), dikemas kedalam pelet untuk kemudian di masukkan kedalam tabung energi untuk dikirimkankepembangkit tenaga (power plant).

PSPKR-BATAN

2

Page 3: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

- ------- \-

Prosiding Presentasi I1miah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agu~-tus 1996ISSN No. : 0854-4085

Lebih kurang sepertiga dari clemenenergi radioaktif di dalam reaktor diganti setiaptahunnya. Elemen-c1emen sisa bersama denganbahan-bahan reaktor yang terkontaminasiradioaktif dikeluarkan dan disimpan beberapabulan untuk proses pendinginan. Kemudianclemen dan bahan tersebut dimasukkan

kedalam tempat khusus yang sudah disediakandan dibawa ke unit pemrosesan kembali(reprocessing plant), dimana di tempat iniuranium dan plutonium dip roses sehingga pulihkembali untuk kemudian dikirim ke pabrikpersiapan energi untuk digunakan kembali.Sejumlah besar dari limbah-limbah radioaktifcair dan gas yang berasal dari "reprocessingplant" harus disimpan secara permanen sampaibatas waktu tertentu dan/atau diolah pada unitpengolahan limbah radioaktif. Pada setiaptahap dari keseluruhan siklus energi nuklirtersebut dapat diperkirakan tingkat radioaktifdari bahan-bahan nuklir yang berpotensimencemari lingkungan sekitarnya dari tingkatrendah, sedang sampai berat.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIANBERBAGAI TEKNOLOGI NUKLIR

Oalam pengembangan dari nuklirsebagai sumber energi utama, dijumpai adanyabeberapa kendala atau rintangan antara lain I)kontroversi mengenai apakah tersedia energiuranium yang cukup bahan baku; 2) kekuatiranmengenai kemungkinan terjadinya kecelakaanpembangkit nuklir yang serius dan mungkinfatal. atau adanya sabotase yang dapatmenyebabkan manusia terpapar terhadapbahan-bahan radioaktif dalam jangka panjangyang dapat mengancam kehidupan; 3) masalahpengelolaan dan penyimpanan Iimbah radio­aktif; 4) kemungkinan terjadinya pembajakandari pengiriman energi nuklir; 5) kontroversimengenai keuntungan energi yang dihasilkanlIntuk keseluruhan sistem (net useful energy);6) kemungkinan proliferasi dari senjata nuklir;dan 7) biaya yang tinggi.

Keuntungan teknologi Conventionalfission dan Breeder fission adalah bahwa

teknologinya sudah dikembangkan dengan baikdan dampak lingkungan yang kecil terhadaplIdara dan air, serta berdampak sedangterhadap lahan bila sistem kese\uruhan berjalannormal. Sedangkan beberapa kerugiannya

PSPKR-BA T AN

adalah bahwa teknologi bclumJ sepenuhnya

berkembang (Breeder Fission), bahan baklluranium dapat habis dalam 40-8 tahun, biaya

yang tinggi dan cenderung menipgkat denganpesat, keuntungan energi yang dihasilkan

rendah (deposit uranium berkurat}g dan makinketatnya penerapan tingkat kes91amatan danbaku mutu lingkungan), berpotensi menimbul­kan dampak lingkungan yang seril~s dan jangka

panjang (ratusan sampai ribuan! tahun) bila

terjadi kecelakaan atau sabotase yaktor nukliryang akan melepaskan bahan-balian radioaktifyang sangat berbahaya atau biia limbahnya

tidak disimpan/diolah dengan I baik, sertamemerlukan air dalam jumlah besar untukpendingin pembangkit tenaga.

Oibandingkan dengan l "fission",teknologi "fussion" mempuny, i beberapakelebihan yaitu tersedianya ebergi dalamjumlah hampir tak terbatas bilh fussi dari

deuterium dapat dikembangkb, kurangberbahaya dibandingkan dengan "Conventionaldan Breeder fission" karena emungkinanterjadinya kecelakaan nuklir yang serius kecil,serta kuantitas Iimbah radi aktif yangdihasilkan lebih sedikit, serta dap t digunakansebagai sumber tenaga listrik yan hampir tak

terbatas dalam menghasilkan g~s hidrogenuntuk bahan bakar kendaraan berniotor sebagai

alternatif bahan bakar minyak dan bas bumi.Namun sayangnya teknofogi tersebutsangat sulit dan masih dalam tah1p awal dari

pengembangan, sehingga ada R~mungkinantidak akan dikembangkan, dan bnergi yang

dihasilkan tidak mencukupi untJk masa so­100 tahun. Keterbatasan-keterbat1san lainnya

yaitu biaya pengembangannya 4ngat tinggiserta biaya operasi dan keuntunga1 energi yangdihasilkan belum diketahui, men erlukan airdalam jumlah besar untuk pendinginanpembangkit tenaga, serta mungkiI tergantungpada bahan/elemen yang mahal dan jarangseperti helium dan lithium.

PENCEMARAN LINGKUNGAlW DANEFEK KESEHATAN

Emisi zat -zat radioaktif m~ngkin dapat

mengakibatkan pencemaran udara sebagaiakibat beroperasinya salah satu jdari ketigajenis teknologi yang digunakan da!lam PLTN.Jcnis zat-zat pcncemar radio~ktif serta

3

Page 4: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

ProsidingJPrcsenUisi I1miah Keselamatan Radiasi dan L:ingkungan, 20 - 21 Agustus 1996ISSN N~I : 0854-4085

potenjnya dalam menimbulkan pencemarantergan ung pada teknologi yang digunakanserta hapan dari siklus energi nuklir.

Potensi dalam menimbulkan pencemar­

an airjterutamaberasal dari limbah radioaktif

di pe lambangan, panas yang ditimbulkandalam rangkaian proses nuklir, serta limbahcair ( ntuk Conventional dan Breeder fission).Sedan kan sistem energi fussi utamanya

nyai potensi dalam menimbulkan panasrlebihan.Kerusakan lahan timbul terutama di

daeral penambangan sebagai akibat pe­namb ngan terbuka atau penambangan bawahtanah. Disamping itu kerusakan juga dapatditimb lkan karena penggunaan lahan untukpenyi Ipanan limbah-limbah radioaktif (khususuntuk onventional dan Breeder fission).

Bencana dalam skala luas

kemu gkinan dapat timbul karena pelepasanzat-za radioaktif sebagai akibat kecelakaanreakto nuklir, sabotase, atau akibat kecclakaandalam pengirimanftransportasi. Penyanderaandari engiriman bahan-bahan energi nukliruntuk membuat bom-bom nuklir jugameru kan kemungkinan bencana yang perludiper tikan secara serius.

Pada waktu masyarakat terbayang

tentang kecelakaan nuklir, hal yang palingditak kkan adalah radiasi. Kerusakan tubuh

yang ditimbulkan akibat radiasi bervariasiterga ung dari jenis radioaktivitas dan bagiantubuh yang terpapar/terkena. Secara umum,pema aran terhadap radiasi menimbulkan duaefek utama ; kerusakan genetik (mutasiterha ap sistem rcproduksi manusia yang dapatberak bat terhadap keturunannya) dan efeksoma 'k, yang dapat menycbabkan leukimia,bcrba rai jenis kanker, keguguran, katarak, dankcma ian (Shapiro, 1981).

Sebagian besar para ahli sependapatbahw setiap pemaparan terhadap radiasi dapatmeni bulkan efek genetik. Tetapi para ahlitidak sependapat apakah pemaparan terhadapdosis radiasi yang sangat rendah dapatmeni Ibulkan kcrusakan non-genetik, sepertikank r. Beberapa diantaranya berpendapatbahw dosis radiasi seberapapun tetapberb aya; namun pendapat lain mengatakanbahw dosis tidak selalu berbahaya bila masihdiba ah ambang batas tertentu. Namun sejauhini h bungan antara dosis dan akibat yang

PSPKR-BA TAN

ditimbulkan belum sepenulmya jelas, walaupunpekerja-pekerja reaktor nuklir yang terpaparterhadap dosis sangat rendah mungkin sajamempunyai resiko untuk mendapatkan kankerlebih besar dari rata-rata masyarakat padaumunmya.

Dengan demikian, untuk evaluasiresiko-resiko radiasi, pendekatan hati-hati perludilakukan dengan asumsi bahwa setiappeningkatan dosis radiasi, seberapapunkecilnya, menghasilkan resiko yang sarnaterhadap kerusakan biologis tanpa mcmandangdosis totalnya. Asumsi ini dikenal sebagai"Linear non-threshold model of radiation

damage". Dengan kata lain, rcsiko kerusakanberbanding langsung secara "proportional"terhadap dosis, dan bahwa tidak ada dosissekecil apapun yang tidak menimbulkan resikobiologis.

PENANGANAN LIMBAH NUKLIR

Jika 1000 gram U-235 mengalamiproses fissi, sejumlah 999 gram limbahradioaktif tersisa dalam bentuk campuranpadat, cair dan gas yang mana harus disimpansampai tingkat radioaktivitas nya sudah tidakmcmbahayakan. 1-131 dan Cs-137 terutamaberbahaya karena, tidak seperti sebagian besarradioisotop lainnya, zat -zat tersebut dapatmenjadi konsentrat dalam rantai makanan.

Terdapat 3 met ode yang digunakanuntuk membuang limbah radioaktif yaitu: a)Pengenceran dan Penyebaran (Dilute andDisperse) : Limbah dengan konsentrasi rendahdilepas ke udara, air atau tanah untukdiencerkanldilarutkan sampai ketingkat yangaman ; b) Penundaan dan Perusakan (Delayand Decay) : dapat digunakan untuk limbahradioaktif dengan waktu paruh (half lives)relatif singkat. Zat-zat tersebut disimpan dalambentuk cair atau lumpur di dalam tangki.Setelah 10-20 kali waktu paruhnya, zat -zattersebut mengalami perusakanfpembusukanketingkat yang tidak berbahaya untukkemudian dapat diencerkan dan disebarkan kelingkungan; dan c) Konsentrasi dan Penge­pakan (Concentration and Containment)digunakan untuk limbah radioaktif yang sangattoksik dengan waktu paruh yang panjang.Limbah tersebut harus disimpan dalampuluhan, ratusan bahkan ribuan tahun,

4

Page 5: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

Prosiding Pr~s~ntasi I1miah Keselamatan Radia.~i dan L:ingkungan, 20 - 21 Agustus 1996ISSN No. : 0854-4085

sistemdandan

tergantung dari komposisinya. Zat-zat terscbuttidak hanya sangat radioaktif tetapi jugabersuhu yang sangat panas.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTEKNOLOGI NUKLIR

Dalam mempertimbangkan pilihan bagienergi alternatif, disamping kecenderunganuntuk memanfaatkan gas bumi yang dianggapsebagai energi bersih, pilihan yang menonjolbagi negara-negara yang sedang berkembangadalah antara nuklir dan batubara. Satu sama

lain mempunyai kendala yang berbeda. Untuknuklir sangat erat kaitannya dengan penerimaanmasyarakat dan faktor keselamatan reaktor,sedangkan untuk batubara erat hubungannyadengan emisi CO2 yang menycbabkan "globalwarming".

Sampai saat ini belum tersedia energipengganti masa depan yang dapat diperbaharuiyang dapat dimanfaatkan secara praktis,ekonomis dan mendukung aspek pelestariandaya dukung Iingkungan. Hal ini mungkinterkait erat dengan ketergantungan terhadappenemuan dan pengembangan iptek yangdilakukan oleh negara-negara maju.

Nuklir dipertimbangkan sebagai salahsatu pilihan energi perantara (bridging fuel)untuk masa depan, disamping batubara,terutama untuk memenuhi kebutuhan

kelistrikan nasional. Sampai saat ini arah dankebijaksanaan pemilihan nuklir sebagai pilihanenergi masa depan masih belum jelas. Terdapathambatan ekonomi, sosial clan lingkungandalam pengembangan nuklir, terutamakckuatiran akan keamanan pengoperasian dandampak Iingkungan dan kesehatan masyarakatyang ditimbulkan oleh Iimbah nuklir. Untuk itu,penguasaan teknologi untuk penanggulangandampak negatif terhadap lingkungandankesehatan masyarakat yang aman, murah danbersih perlu terus didorong.

Beberapa penelitian pengembanganteknologi nuklir seyogyanya mencakup topik­topik antara lain;a) Perbandingan antara analisa resiko

terhadap lingkungan dan kesehatanmasyarakat dari penggunaan berbagai jenisenergi yang berbeda-beda (nuklir, batu­bara, minyak bumi) untuk pembangkitIistrik.

PSPKR-BATAN

b) Strategi untuk pengemban:,tn

manajemen Iimbah radio ktifdampaknya terhadap lingkt ngankesehatan masyarakat.

c) Dampak lingkungan dan I kesehatanmasyarakat dari transportasi bhhan-bahanradioaktif.

d) Pengkajian dan konsekuensi \lingkungandan kesehatan masyarakat dari kecelakaanreaktor nuklir.

e) Inventarisasi kualitas dan kuabtitas sertapelatihan sumberdaya manusi~ dibidangenergi nuklir.

PENUTUP

Dengan melihat permasal han, baikyang mendukung maupun yang n enghambatpembangunan nasional di bidang nergi, danjuga adanya tantangan yang dirasa an dimasadepan, maka perlu disusun strategi,kebijaksanaan dan program dale m rangkapengembangan riset dan teknol gi dalambidang cnergi utamanya encrgi nukli .

Upaya penelaahan dan pengkajiankemungkinan-kemungkinan dampa terhadaplingkungan dan kesehatan masya kat yangtimbul, baik jangka pendek mau n jangkapanjang, dari pengembangan en gi nuklirdimasa mendatang perlu scgera dilakukan.Perhatian terutama ditujukan terha p analisispengkajian resiko penggunaan en gi nuklir,pengkajian konsekuensi Iingku an dankesehatan masyarakat dari kecelak n reaktornuklir serta sistem manajeme limbahradioaktif.

PUST AKA PUST AKA

I. MILLER JR, G. T. : Livil g in theEnvironment, Belmont, alifomia,Wadsworth Publishing Compan (1979).

2. MUNN, R. E. : Environmen I ImpactAssessment, New York, John Wiley &Sons, (1979).

3. SHAPIRO, J.: Radiation Pro ction, AGuide for Scientist and Physicia , London,England, Harvard University Pre s, (1981).

4. BRITISH NUCLEAR NERGY

SOCIETY, Environmental Imp' ct Asses­ment of Nuclear Power, London England,British Nuclear Energy Society, ( 981).

5

Page 6: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

ProstJing Presentasi Ilmiah Kesclamatan Radiasi dan L:ingkungan, 20 - 21 Agustus 1996ISSN No. : 0854-4085

efek gelombang

S UTET terhadap

DISKUSI

sUPlrmiyatiHS - RS Telogorejo .-

Me genai limbah radioaktif di lingkunganRu ah Sakit :

I. pakah tanda-tandanya bahwa di ling­

ungan RS tersebut ada limbah zatdioaktif ?

2. Apakah larutan developer dan fixer bekas

emrosesan film rontgen apabila dialirkan

parit juga menimbulkan limbahrlldioaktif ?

Harjoto Kusnoplltranto .-I. T nda-tandanva antara lain:

• dalam keglatan-keglatan RS, dlgunakan

bahan-bahan radioak"tif misalnya untuk

radiologi (diagnosa dan terapi) dankedokteran nuklir.

•• dalam limbahnya (terutama cair) dapat

dideteksi kandungan zat radioaktifuya.

2. Mlmgkin saja.

War 10 S - BTKL .-

I. B gaimana memantau dan mengelola

p paran radiasi dari Instalasi Nuklir /

k giatan yang memakai energi nuklir yang

te apar radiasi baik di udara ambient

m upun di limbah cair schingga aman bagi

k sehatan manusia dan lingkungan.

2. A akah ada data/studi dari paparan radiasi

d ri suatu kegiatan yang memakai energi

n klir sebclum dan sesudah kegiatan

te sebut dan juga dikaitkan dengan penyakit

y 19 ada di sekitar kegiatan tesb.

Hary to Kusnoplltranto .-I. P lu dibuat UPL/UKL (Upaya Pemantauan

Li gkungan dan Upaya Pengelolaan

Li gkungan) yang rinci, termasuk metodo­

10 i yang digunakan.

2. Pe ggunaan energi nuklir di Indonesia

m sih terbatas, studi tentang hal tersebut

sej uh ini belum ada. Oi luar negerim ngkin ada.

Eri H swara - PSPKR.-

Apak jurusan Keschatan Lingkungan FKM­

UI elakukan studi-studi yang berkaitan

denga dampak aplikasi nuklir terhadap

lingku gan dan kesehatan masyarakat ?

PSP

Haryoto Kusnoputral1to .-I. FKM-UI belum pemah mclakukan studi

secara langsung terhadap dampak aplikasinuklir.

2. Yang pemah adalah

elektromagnetik pada

kesehatan masyarakat.

Anonim .-

Apakah PL TN sudah dimasyarakatkan atau

diketahui mulai dari daerah pusat sampai kc

pelosok di seluruh Indonesia supaya akibatnya(untung dan ruginya) dikctahui oleh

masyarakat ?

Haryoto Kusl1oputranto .-Sudah mulai dimasyarakatkan tcrutama di

daerah di mana PL TN akan dibangun.

Sllsilo Widodo - PSPKR :

I. Oi dalam Proteksi Radiasi, ada dua jenis

efek yaitu efek stokastik (tanpa dosis

ambang) dan efek deterministik (ada dosis

ambang). Apakah efck ini juga dikenaluntuk limbah non radioaktif?

2. Barangkali Bapak !cbih akrab dengan batas­

batas maksimum limbah 8-3, logam berat

d\!. yang boleh terlcpas ke lingkungan.Sejak kapan batas-batas maksimum tersebut

diperkenalkan? .3. Oalam hal zat radioaktif, kitajuga men genal

MPC (Maximum Permissible Concentra­

tion) dan yang terakhir adalah ALl (Annual

Limit of Intake). Mana yang lebih dahulu

dipcrkcnalkan? Zat radioaktif atau non

radioaktif. Mohon sedikit cerita sejarahnya.

Haryoto Kusnoplltranto .-I. Untuk limbah non radioaktif, tidak dikenal

efek stokastik, hampir semua mempunyai

Nilai Ambang Batas (NAB). NAB

dipcrkenalkan sudah lama, paling tidak

Indonesia sudah punya sejak tahun mengacu

pada Threshold Limit Values yangdikcluarkan oleh ACGIH Amerika Serikat.

2. Yang lebih dahulu diperkenalkan adalah nonradioaktifmulai dari MPC terus ke NAB.

Bunawas - PSPKR .-

Oalam kajian epidcmiologi yang menyangkut

masyarakat· awam, metode apa yang paling

6

Page 7: ENERGI NUKLIR DAN DAMPAKNY A TERHADAP LINGKUNGAN …ansn.bapeten.go.id/files/42101/3300.pdf · pcnelaahan dan pengkajian kemungkinan dampak terhadap lingkungan dan kcsehatan masyarakat

Prosiding Presentasi Ilmiah KeseJamatan Radiasi dan L:ingkungan, 20 - 21 Agustus 1996ISSN No. : OS54-4085

mcmungkinkan untuk diterapkan (cohort ataucase control) ?

Haryoto Kusnoputranto :Metode yang tepat untuk Iptek Nuklir adalahProspcktif/Cohort karena dapat mengamatitimbulnya kasus baru (insiden), hanya perluwaktu lama dan biaya mahal.

Nazaroh :

Bapak sebagai orang yang berkecimpung dibidang kesehatan masyarakat dan jugamcngctahui banyak masalah "energi nuklir dandampaknya bagi lingkungan dan ksehatanmasyarakat, bagaimana pendapat Bapak bilamasyarakat menanyakan masalah di atas ?

Apakah cenderung positif/negatif ?

Haryoto Kusnoputranto:Mungkin cenderung positif, hanya perlu di kajiperbandingan dan analisa risiko terhadapIingkungan dan kesehatan masyarakat daribcrbagai jenis energi yang berbeda-beda(batubara, minyak bumi, nuklir, dsb.).

Titik W. - RSUD Dr. Soetomo :

Apakah dibenarkan bahwa peralatan scpertikursi dll. yang sudah ditempatkan di ruangsinar-X atau ruang yang mengandung radiasitidak bolch dipindahkan untuk menghindaritcrscbamya paparan radiasi ke lingkungan.Tcrima kasih.

Haryoto Kusnoputranto :Mungkin pcrlu dilakukan dekontaminasitcrlebih dahulu sebclum dipindahkan ke tempatlain.

Diah Lestari - BTKL :

I. Merokok dapat menycbabkan terkenaradiasi yang berakibat kanker paru-paru.Apakah pada rokok mcngandung Cobaltschingga menyebabkan penyakit tersebutlalu radiasi apakah yang ada pada rokoktcrscbut ?

2. Pcngaruh radiasi pada lingkungan biotikkhususnya pada ikan, radiasi apakah yangtargetnya dapat mempengaruhi kchidupanikan ?

PSPKR-BATAN

Haryoto Kusnoputranto :

I. Di dalam asap rokok terk~dUng kurangIcbih 2000 jcnis zat, di an tara .ya ada yangbersifat karsinogenik dan radioa if.2. Tidak tahu persisnya zat apa.

7