energi dalam ekosistem

8
Energi Ekologi ekosistem mempelajari tentang perpindahan, perubahan, dan akumulasi materi dan energi melalui makhluk hidup dan aktivitasnya (Evans, 1956). Salah satu fungsi dasar dari ekosistem adalah memproduksi materi organik sumber kehidupan (yang dilakukan oleh organisme autotrof). Materi organik tersebut terdiri dari energi yang akan digunakan dan diuraikan oleh organisme konsumen (heterotrof) dalam jaring makanan. Energi dan materi dalam ekosistem ditransfer terutama melewati rantai makanan. Pada setiap tingkatan trofik, bagian tertentu dari energi didisipasikan dalam bentuk panas. (Aini, Hadisti Nur. Tanpa tahun) Interaksi dalam ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup. Jika dilihat dari aspek kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan. Keberlangsungan tersebut membuat setiap individu berjuang untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, sehingga mereka memproduksi segala hal yang mereka butuhkan dalam melangsungkan hidupnya. Peranan Energi dalam Ekosistem Page 1

description

energi dan ekosistem

Transcript of energi dalam ekosistem

Page 1: energi dalam ekosistem

Energi

Ekologi ekosistem mempelajari tentang perpindahan, perubahan, dan

akumulasi materi dan energi melalui makhluk hidup dan aktivitasnya (Evans,

1956). Salah satu fungsi dasar dari ekosistem adalah memproduksi materi organik

sumber kehidupan (yang dilakukan oleh organisme autotrof). Materi organik

tersebut terdiri dari energi yang akan digunakan dan diuraikan oleh organisme

konsumen (heterotrof) dalam jaring makanan. Energi dan materi dalam ekosistem

ditransfer terutama melewati rantai makanan. Pada setiap tingkatan trofik, bagian

tertentu dari energi didisipasikan dalam bentuk panas. (Aini, Hadisti Nur. Tanpa

tahun)

Interaksi dalam ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan

antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk

kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup. Jika dilihat dari aspek kebutuhannya,

sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya

mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan,

pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan. Keberlangsungan tersebut membuat

setiap individu berjuang untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya,

sehingga mereka memproduksi segala hal yang mereka butuhkan dalam

melangsungkan hidupnya.

Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya,

perubahannya sering mempengaruhi lingkungan dan udara yang kita hirup

dengan berbagai cara (Astra, 2010). Tenaga atau energi dibutuhkan oleh seluruh

organisme untuk melakukan suatu usaha atau aktivitas.   Sumber energi primer

bagi ekosistem adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari hanya dapat

diserap oleh organisme fotosintetik (autotrof). Energi cahaya digunakan untuk

mensintesis molekul anorganik menjadi molekul organik yang kaya energi.

Molekul tersebut selanjutnya disimpan dalam bentuk makanan dalam tubuhnya

dan menjadi sumber bahan organik bagi organisme lain yang heterotrof.

Organisme yang memiliki kemampuan untuk mengikat energi dari lingkungan

disebut produsen.

Peranan Energi dalam Ekosistem Page 1

Page 2: energi dalam ekosistem

Sebagai contoh, tumbuhan membutuhkan energi dari cahaya matahari,

hewan dan manusia membutuhkan energi yang dihasilkan dai proses pengolahan

makanan di dalam tubuh. Energi yang terdapat di lingkungan sekitarmu memiliki

bentuk yang bermacam-macam, seperti energi cahaya, energi listrik, energi kimia,

energi panas, dan sebagainya. Setiap bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk

energi lainnya. para ilmuwan yang mempelajari perubahan energi tersebut

menemukan fenomena bahwa energi tidak dapat diciptakan. Fenomena ini juga

berlaku di dalam suatu ekosistem. Setiap organisme mendapatkan energinya

dengan cara mengubah energi yang berasal dari lingkungannya, seperti tumbuhan

yang bergantung pada cahaya matahari atau hewan dan manusia yang

membutuhkan makanan sebagai sumber energinya. (Anam, Saiful. Tanpa Tahun)

Semua organisme yang berada dan dekat dengan permukaan bumi ini

terus menerus menerima siner matahari dan radiasi panas bergelombang

panjang dari permukaan matahari tersebut. Kedua factor ini mempengaruhi iklim

lingkungan, temperature, penguapan air, gerakan udara, dan air), tetapi hanya

sedikit dari bagian radiasi penyinaran matahari yang dapat dirubah oleh proses

fotosintesis menjadi energy bagi komponen-komponen biotik pada ekosistem.

(Ramli, 1989)

Dalam 24 jam, radiasi panas yang diterima oleh suatu ekosistem sangat

bervariasi. Variasi dalam jumlah radiasi total yang diteri.ma oleh berbagai strata

ekosistem, demikian pula variasinya dari musim ke musim atau dari suatu tempat

lain di permukaan bumu sangat besar dan penyebaran dari masing-masing

organisme menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. (Ramli, 1989)

Keberadaan organisme dipengaruhi oleh perubahan radiasi total ini,

namun keterpaduan radiasi matahari yang memasuki stratum autotrofik, yaitu

energy sinat matahari yang diterima tumbuhan hijau setiap hari amat penting

bagi produktivitas dan pertukaran hara mineral dalam ekosistem. Masukan

energy primer ini menggerakkan system biologis. (Ramli, 1989)

Fotosintesis dan Respirasi

Peranan Energi dalam Ekosistem Page 2

Page 3: energi dalam ekosistem

Dua proses penting yang berkaitan dengan energy dalam ekosistem,

adalah respirasi dan fotosintesis. Dalam fotosintesis, sinar matahari

ditransformasikan menjadi energy kimia dari karbohidrat, sperti gula. Yang

terbentuk dari senyawa air dan karbon dioksida. Oksigen, akan dihasilkan dari

proses ini sebagai gas. Persamaan reaksi yang sederhana dari fotosintesis ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Energi sinar + air + CO2 Energi kimia + O2

Persenyawaan organic lainnya, seperti lipida-lipida dan protein-protein

dapat dibentuk dari perubahan dari, dan menghasilkan energy kimia yang

tersimpan. Energi ini merupakan sumber tenaga kehidupan bagi organisme hidup

yang akan dirombak kembali dalam proses respirasi makhluk hidup itu. Hidrogen,

yang diambil dari molekul gula yang dipecah bergabung dengan oksigen

membentuk senyawa air, dan melepaskan karbondioksida. Persamaan reaksi

peristiwa respirasi dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut:

Energi kimia + Oksigen Energi + Air + CO2

(Ramli, 1989)

Peranan Energi dalam Ekosistem Page 3

Page 4: energi dalam ekosistem

Peranan Energi dalam Ekosistem Page 4

Page 5: energi dalam ekosistem

Aini, Hadisti Nur. Tanpa tahun. From Ecosystem to Biosphere Part III Chapter 11,

(online), (http://web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_7c.pdf

Nybakken, J.W. 1992.   Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis . PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta, Indonesia

Sumawidjaja, K. 1979.   Limnologi . Fakultas Perikanan IPB, Bogor

Tancung, A.B .   2007 .   Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan .

Agromedia Pustaka : Jakarta

Wibisono, W.S. 2005.   Pengantar Ilmu Kelautan . PT Grasindo. Jakarta

Barus, T. A. 2004.   Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air

Daratan . Medan: USU Press.

Peranan Energi dalam Ekosistem Page 5

Page 6: energi dalam ekosistem

Effendie. 2003.   Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan

perairan .   Kanisius. Jogjakarta

Salmin.2005.   Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD)

sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan

Oseana , (online),Volume XXX, Nomor 3, 2005 : 21 – 26,

( www.oseanografi.lipi.go.id/volxxxno33.pdf ) diakses 01 Maret 2014

Peranan Energi dalam Ekosistem Page 6