Bab 1. Spesies dalam ekosistem

89
Konsep spesies Konsep habitat dan relung Respon Organisme (bab 2) Padan Ekologi Pemindahan sifat Seleksi Alam : Spesiasi allopatrik dan simpatrik Penjinakkan (domestikasi) Jam Biologi Pola Perilaku dasar Perilaku mengatur Perilaku bermasyarakat Bab 1: spesies 1

Transcript of Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Page 1: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep spesies Konsep habitat dan relungRespon Organisme (bab 2)

Padan EkologiPemindahan sifat

Seleksi Alam : Spesiasi allopatrik dan simpatrik

Penjinakkan (domestikasi)Jam Biologi

Pola Perilaku dasarPerilaku mengatur

Perilaku bermasyarakatBab 1: spesies 1

Page 2: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep spesiesDefinisi Spesies

Secara biologis:’ kelompok individu yang mampu melaksana interbreeding secara alami dan menghasilkan keturunan yang fertil

Secara ekologis: sama dengan secara biologis namun dengan ciri lain yaitu menempati niche yang spesifik dan sama

Dapat terjadi, sejumlah kelompok dalam suatu spesies tidak saling kawin karena hambatan geografis namun bila dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan keturunan fertil.

Dua spesies yang berbeda jika saling berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul.

Bab 1: spesies 2

Page 3: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep habitat dan relung ekologi

Habitat/house adalah tempat hidup suatu organisme atau komunitas

Niche/home atau relung ekologi bukan hanya merupakan habitat tetapi termasuk juga fungsional organisme dalam komunitasnya serta posisinya dlm gradien lingkungannya (suhu dll)

Relung ekologi terdiri atas 3 aspek: a. habitat/relung ruang b. fungsi organisme tersebut /relung

trophik c. lingkungan yang dapat dihuni tanpa

batas/relung multidimensi-hipervolume.Bab 1: spesies 3

Page 4: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Relung ekologi suatu organisme tidak hanyatergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi juga pada apa yang dilakukan organisme (misalbagaimana organisme mengubah energi,bertingkah laku, bereaksi, mengubah lingkunganfisik maupun biologi) dan bagaimana organismedihambat oleh spesies lain

Bab 1: spesies 4

Page 5: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 5

Page 6: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep habitat dan relung ekologiRelung ekologi suatu organisme

tergantung pada habitat, bagaimana organisme berperan dalam komunitas, mengubah energi, menghadapi lingkungan dan interaksi dengan organisme lainnya.

Relung ekologi suatu organisme meliputi sifat-sifat biologi organisme tersebut dan faktor-faktor fisik yang mempengaruhinya.

Habitat= ALAMAT dan relung ekologi = PROFESI

Bab 1: spesies 6

Page 7: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep habitat dan relung ekologi

Misal :Ingin mengenal orang dalam masyarakatAlamat : tempat orang itu dpt dijumpaiTetangga, kedudukannnya, minat, kawannya,

pembantunya, peranan dalam masyarakat

Page 8: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep habitat dan relung ekologi

Untuk organisme : aktivitas, makanan, sumber

energi,metabolisme, pertumbuhan, pengaruhnya terhadap organisme sekitarnya, dan kemampuannya dalam mempengaruhi lingkungan hidupnya

Page 9: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Konsep habitat dan relung ekologiContoh relung ekologi burung Parulidae

yang hidup dan berkembang biak di hutan subtrophis/makrohabitat dapat dibedakan menjadi 5 relung ekologi berdasarkan tempat mencari makan dan bersarang.

Bab 1: spesies 9

Page 10: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 10

Page 11: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perbedaan relung dapat dilihat secara morphologi dari jenis/komunitas seperti bentuk dan panjang paruh burung yang menunjukkan jenis makanannya.

Bab 1: spesies 11

Page 12: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bentuk mulut pada serangga

Bab 1: spesies 12

Page 13: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perbedaan relung dapat juga dilihat secara morphologi dari jenis/komunitas seperti bentuk kaki burung yang menunjukkan habitat BERBAGAI BENTUK PARUH DAN KAKI UNGGAS SERTA FUNGSINYA.docx

Bab 1: spesies 13

Page 14: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

RelungDalam species yang sama kompetisi akan

sangat berkurang bila pada tingkat perkembangan mempunyai relung yang berbeda

Misal: berudu hebivora, sedangkan katak dewasa insektivora

Page 15: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Relung

Juga terjadi antara jantan dan betinaContoh : a.Burung pelatuk jantan dan betina paruhnya

tidak sama besarb.Elang dan banyak insekta jantan lebih besar

daripada betina

Page 16: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Respon Organisme (bab 2) Padan EkologiOrganisme merespon kondisi lingkungan

mengikuti aturan:Hukum minimumHukum toleransimekanisme faktor pembatasHasil dari interaksi ini berupa distribusi

akan dikaji lebih detail dalam bab 2

Bab 1: spesies 16

Page 17: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Padan ekologiPadan ekologi/ECOLOGICAL EQUIVALENTS:

org yang menduduki relung ekologi yang sama atau serupa namun pada daerah geografis yang berbeda.

Spesies yg memiliki relung ekologi yang sama :

a. cenderung secara taksonomi berhubungan erat pd daerah-daerah yang bersinambungan

b. Sedang pada daerah yang terpisah jauh atau terpencil dari satu dan lainnya, sering kali tidak berhubungan erat

Bab 1: spesies 17

Page 18: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Padan ekologiKomposisi spesies dalam suatu komunitas

akan berbeda pada daerah geografis yang berbeda, tetapi ekosistemnya akan tetap berkembang dengan baik, asal habitat fisiknya serupa

Relung fungsional yang sepadan akan diduduki oleh jenis organisme daerah itu. Contoh ekosistem padang rumput akan terbentuk dimana saja di daerah dengan iklim padang rumput / secara geografis sama tetapi komposisi rumputnya berbeda beda

Bab 1: spesies 18

Page 19: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Padan ekologiContoh pada herbivora pemakan rumput,

bison di Amerika, kuda liar di Eurasia, antelope di Afrika dan kangguru di Australia mereka memiliki relung ekologi yang sama.

Kangguru di Australia merupakan padanan ekologi (ecological equivalent) bagi bison di Amerika.

Bab 1: spesies 19

Page 20: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Pemindahan sifatALLOPATRIK : spesies spesies yang sama

hidup pada daerah geografis yang berbeda terpisahkan karena adanya barrier ruang.

SYMPATRIK : spesies spesies yang berbeda hidup pada daerah yang sama dengan relung yang berbeda

Allopatrik= berlainan tanah air, sympatrik = tanah air sama.

Bab 1: spesies 20

Page 21: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Pemindahan sifat

Perbedaan pada spesies yang berkerabat dekat sering bertambah(divergen) pada populasi yang simpatrik dan perbedaan berkurang(convergen) pada populasi allopatrik

Peristiwa ini disebut pemindahan sifat /charater displacement.

Bab 1: spesies 21

Page 22: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

.

Bab 1: spesies 22

Page 23: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Pemindahan sifatPemindahan sifat mempunyai 2 arti

adaptif :Memperbanyak pemindahan relung dan

mengurangi persainganMempertinggi terjadinya proses pemisahan

genetik. Dengan cara memelihara perbedaan dan menghalangi hybridisasi.

Bab 1: spesies 23

Page 24: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Species A dan species B mempunyai habitat yang tumpang tindih (r), pada habitat yang tidak tumpang tindih populasi A dan B sukar dibedakan. Tetapi pada habitat r populasi A dan B lebih divergen, karena mempunyai ciri yang berbeda (tingkah laku, morfologi dan fisiologi)Terjadi “displace”Perbedaan morfologi, akan mengurangi kompetisi

Page 25: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Seleksi Alam : Spesiasi allopatrik dan simpatrik

Spesiasi atau pembentukan spesies baru akan terjadi apabila arus gen dalam kelompok/komunitas terganggu atau terputus oleh mekanisme pengucilan/isolasi.

Spesiasi allopatrik terjadi melalui pemisahan populasi. Contoh burung finches di Galapagos

Spesiasi sympatrik terjadi melalui pemisahan secara ekologi atau genetik pada daerah yang sama. Contoh pada tumbuhan penyerbukan sendiri/ reproduksi secara aseksual, penanaman rumput dirawa yang menghasilkan spesies baru.

Bab 1: spesies 25

Page 26: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Contoh : Alopatriksuatu danau besar bisa surut sampai terbentuk

beberapa danau yang lebih kecil dengan populasi yang sekarang menjadi terisolasi.

Jika populasi yang semula kontinyu dipisahkan oleh geografis sehingga terbentuk hambatan bagi penyebaran spesies, maka populasi yang demikian tidak akan lagi bertukar susunan gennya dan evolusinya berlangsung secara sendiri-sendiri.

Seiring dengan berjalannya waktu, kedua populasi tersebut akan makin berbeda sebab masing-masing menjalani evolusi dengan caranya masing-masing

Bab 1: spesies 26

Page 27: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’dMekanisme timbulnya species baru

terutama disebabkan oleh adanya species allopatrik, yaitu jika 2 kel populasi dari satu species yang dapat interbreeding kemudian terpisah, sehingga tidak bisa interbreeding untuk jangka yang lama, karena tidak dapat interbreeding dan karena adanya adaptasi akan menjadi 2 species baru

Page 28: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Burung Finches

Bab 1: spesies 28

Isolasi geografis burung Finch di Kepulauan Galapagos menghasilkan lebih dari satu lusin spesies baru hal ini merupakan petunjuk bahwa variasi yang mengarah ke speciasi terjadi disini

Page 29: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 29

Page 30: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Mekanisme perkembangan Burung Finch tersebut adalah :

1. Telah terjadi proses evolusi pada burung finch, yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik burung finch yang terdapat di Kepulauan ini.

2. Perubahan-perubahan ini disebabkan karena adanya seleksi alam yang menyebabkan beberapa populasi burung finch mengalami perubahan bentuk fisik.

3. Seleksi alam yang terjadi dikarenakan karena minimnya persediaan makanan serta  isolasi geografi yang terjadi.

Bab 1: spesies 30

Page 31: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’d4. Perubahan fisik yang terjadi meliputi

perubahan pada paruh burung yang disesuaikan dengan jenis makanan yang ada.

5.Proses tersebut telah terjadi dari generasi ke generasi selama ribuan tahun.

6.    Proses adaptasi yang terjadi menyebabkan terjadinya perubahan dalam pewarisan sifat makhluk hidup terutama burung finch.

Bab 1: spesies 31

Page 32: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 32

Biawak yang hidup di Galapagos umumnya dapat hidup dengan hanya memakan daun.

Pada daerah pantai tidak tersedia dedaunan, sehingga biawak yang hidup di sana terpaksa memakan ganggang laut. Untuk mendapatkan makanannya, biawak harus bisa melawan ombak pantai yang besar dan menyelam ke dasar laut sehingga biawak memerlukan cakar untuk berpegangan pada licinnya bebatuan yang tertelan ombak laut.

Karena kebiasaanya itulah, menyebabkan cakar pada biawak semakin memanjang dan kuat.

Pada suatu saat biawak ini harus kembali ke darat (karena tidak mungkin bila terus berada di dalam air). Oleh karena itu biawak melindungi diri dengan cenderung menghitamkan kulitnya agar terhindar dari kerusakan sinar ultra violet.

Page 33: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 33

Kura kura yang hidup di Galapagos : berleher pendek dan badannya agak normal mendiami daerah daratan berair sedangkan, kura-kura berleher panjang mendiami kawasan yang lebih kering yang hanya ditumbuhi kaktus karena berfungsi untuk mencari makanan berupa dedaunan.

Page 34: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Seleksi Alam : simpatrikSalah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan

perkawinan silang dua spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies hibrid.

Hal ini tidaklah umum terjadi pada hewan karena hewan hibrid bisanya mandul. Sebaliknya, perkawinan silang umumnya terjadi pada tanaman, karena tanaman sering menggandakan jumlah kromosomnya, membentuk poliploid

contoh speciaisi dengan mekanisme simpatrik adalah ketika tanaman Arabidopsis thaliana dan Arabidopsis arenosa

dari perkawinan menghasilkan spesies baru Arabidopsis suecica.

Bab 1: spesies 34

Page 35: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Simpatrik

Page 36: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 36

Page 37: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Spesiasi

Bab 1: spesies 37

Page 38: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’dContoh seleksi alam yang cepat : industrial

melanism, berkembangnya kupu2 berwarna hitam akibat pencemaran lingkungan. Lichen menjadi hilang, warna putih hilang, hitam dominan, kupu2 warna putih terkena seleksi oleh predator karena terlihat lebih nyata

Page 39: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

 Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, tepatnya di Manchester, kupu Biston betularia berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. , warna kulit batang pohon di sekitar kota Manchester sangatlah terang. Karenanya, kupu-kupu berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat sehingga mudah menjadi mangsa bagi burung-burung dan predator lainnya, akibatnya, jumlahnya menjadi berkurang

Page 40: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Industrial MelanismTetapi setelah

berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang berwarna cerah. Sebagian besar kulit batang pohon menjadi gelap akibat polusi asap pabrik yang dapat membunuh Lichenes sp (jamur yang memberi warna putih pada pohon) yang disebabkan oleh revolusi industri, kupu berwarna terang menjadi yang paling diburu oleh predator dan jumlah populasi kupu berwarna gelap meningkat.

Gambar kiri sebelum Revolusi industri, kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat. Gambar kanan setelah Revolusi Industri, kupu bersayap terang yang lebih gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran peluang predasi.

Page 41: Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Page 42: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Seleksi buatan : Penjinakan/domestikasiSeleksi buatan dilakukan manusia untuk

mendapatkan tanaman atau hewan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dilakukan dengan tujuan adaptasi tumbuhan atau hewan untuk kepentingan manusia :

1) tingkat produktivitas yang tinggi; 2) ketahanan/ daya hidup; 3) keindahan dsb.Penjinakan tumbuhan dan binatang akan

mengakibatkan perubahan genetik, karena adaptasi timbal balik antara penjinak dan yang dijinakkan.

Bab 1: spesies 42

Page 43: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Penjinakan/domestikasi Penjinakan merupakan interaksi yang

dapat :merubah ekosistem, mempengaruhi jumlah/besarnya populasi, proses arus energi dan gen.Masalah besar dan buruk akan timbul jika

domestikasi terlepas dan berubah menjadi hama.

Bab 1: spesies 43

Page 44: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 44

Page 45: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jagung : 10 ribu tahun lalu, jagung yang ada di dunia beraneka bentuk dan kondisinya. Manusia menyeleksinya sehingga hanya beberapa jenis saja. Sekarang kita punya jagung dengan biji yang besar dan rapat, dirancang khusus untuk memenuhi hasrat kita akan makanan.

Cabe pedas : Cabe pertama kali muncul di Amerika Tengah dan Selatan. Di masa lalu, hanya ada 20 hingga 30 spesies liar di Amerika. Orang Indian menyeleksi lima spesies saja yang mereka jadikan pertanian cabe. Columbus datang ke Amerika dan membawa cabe ke Eropa. Dari Eropa cabe menyebar ke segala sisi dunia. Sekarang telah ada 1600 varietas cabe yang dibudidayakan oleh manusia. Dari yang paling pedas hingga yang paling manis. Dari cabe kuning hingga merah dan hijau, dari cabe bulat hingga cabe keriting, kurus panjang.

Bab 1: spesies 45

Page 46: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Ikan mas Sekarang ikan mas ada yang berwarna-warni dan

gendut. Ikan mas koki adalah spesies ikan mas yang dievolusikan oleh manusia. Seandainya kita ikan mas, kita akan memandang bahwa ikan mas koki adalah keturunan yang cacat. Ia gendut dan susah berenang, tapi bagi manusia kegemukan dan kelambanan gerak mas koki adalah keindahan, dan manusia menyeleksinya dari keturunan ikan mas menjadi jenis ikan mas khusus. Jika alam yang menyeleksinya, maka alam perlu memberinya lingkungan hidup yang baru untuk bertahan hidup, jika tidak ia akan punah. Manusia memberinya lingkungan hidup mewah di akuarium, dan ikan mas cacat dengan sirip mengembang tak bertenaga, perut gemuk dan mata menonjol inipun terlestarikan.

Bab 1: spesies 46

Page 47: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Menurut ahli biologi Jared Diamond, hewan harus memenuhi kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi:

1. Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau memakan makanan yang berada di luar piramida makanan manusia.

2. Tumbuh dengan cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakkan dan dimanfaatkan.

3. Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.

4. Tidak agresif.5. Tidak mudah stres.

Karena syarat-syarat itulah, kebanyakan domestikasi dilakukan pertama-tama untuk keperluan kesenangan semata sebagai hewan peliharaan (pet). Banyak jenis binatang masa kini mulai ditangkarkan untuk keperluan sebagai peliharaan, namun perilaku liarnya masih terbawa. Domestikasi memerlukan puluhan generasi untuk mendapatkan yang benar-benar adaptif dengan lingkungan buatan manusia.

Bab 1: spesies 47

Page 48: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perpindahan lokasi dari tumbuhan yang didomestikasi berlangsung secara luar biasa, menyebar luas dan jauh dari asalnya, bahkan terkadang melimpah di kawasan yang didatanginya. Dicontohkan oleh Wallack (2001), gandum (Triticum spp.)yang berasal dari Timur Tengah, kini diproduksi besar-besaran di Cina, India, dan Amerika.

Jagung yang asalnya Meksiko, tapi Brasilia menumbuhkannya tiga kali lebih banyak, China sebanyak enam kali lebih banyak, dan Amerika sebanyak 10 kali. Kentang yang mulainya di Andes, kini produktor utamanya adalah Cina, Rusia dan Polandia. Selain dengan jelas menunjukkan difusi dan adopsi teknologi berkenaan dengan hasil domestikasi, tapi hal ini menunjukkan juga

Page 49: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam biologi Organisme memiliki mekanisme fisiologis untuk mengukur

waktu/JAM BIOLOGI atau mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis

Kemampuan untuk menentukan waktu mengulangi fungsi-fungsi dalam kurun waktu 24 jam (Cyrcadian rhytm)

Kejadian berkaitan dengan aktivitas berperiodik dapat dalam skala harian, bulan/pasang surut/purnama, daur musiman.

Ritme aktivitas karena jam biologi dapat terlihat pada beberapa organisme dari tingkat rendah seperti algae sampai manusia. Tanaman, hewan, bahkan bakteri ternyata juga memiliki irama sirkadian tersebut.

Jet lag atau secara medis disebut desinkronisasi terjadi akibat gangguan ritme sirkadian setelah kita melewati zona waktu yang berbeda.

Bab 1: spesies 49

Page 50: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam Biologi

Ada orang yang bisa tidur awal dan selalu bangun pagi. Pagi-pagi mereka sudah bangun, dan begitu bangun mereka mampu bekerja dengan penuh konsentrasi. Namun, ada juga orang yang selalu begadang, mereka secara naluri tidak dapat tidur sebelum larut malam. Kalau bangun terlalu pagi, mereka menjadi cepat marah dan tidak bisa berkonsentrasi saat bekerja

Page 51: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam Biologi

Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut?

Pasalnya adalah setiap orang memiliki jam biologis atau mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam ini sudah terprogram secara genetis dan menentukan kapan waktunya kita bangun dan kapan kita tidur. Selain pola makan dan tidur, jam biologis juga mengatur suhu badan, aktivitas gelombang otak, produksi hormon,regenerasi sel dan aktivitas-aktivitas biologi.

Page 52: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam BiologiDua teori mengenai mekanisme jam biologi1. Hipotesis waktu endogen : jam atau waktu harian yang telah terprogram oleh tubuh organisme dan dapat mengukur tanpa adanya petunjuk lingkungan. Contoh : orang bekerja dalam ruangan dengan sistem ‘shift’ dari waktu ke waktu tertentu, lama-kelamaan orang tersebut akan dapat mengukur kemampuan fisiologisnya yaitu waktu harian dalam tubuh organisme yang bekerjanya2. Hipotesis waktu eksternal : jam atau waktu harian dalam tubuh organisme yang bekerjanya diatur oleh tanda-tanda dari lingkungan. Contoh : kelelawar (Chiroptera) akan terbang mencari mangsa pada saat hari menjelang gelap

Page 53: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam biologiJam jam biologi akan terangkai menjadi

ritme ritme respon pada lingkungan dengan secara fisiologis organisme

Memungkinkan organisme untuk membuat antisipasi harian musiman atau periodisitas lain seperti sinar matahari, temperatur atau pasang surut.

Bab 1: spesies 53

Page 54: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam biologiContoh :Beberapa binatang yang hidup di alam

terlihat lebih aktif pada malam hari dan tetap tinggal di sarangnya sepanjang siang.

Ritme aktivitas ini terjadi karena mekanisme pencatatan waktu dengan melihat tanda terang gelap harian akibat dari perputaran bumi. Apabila binatang tersebut ditempat pada kondisi gelap terus maka ritme aktivitas malam hari akan terus berlangsung.

Bab 1: spesies 54

Page 55: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam biologia. Migrasi vertikal dari zooplankton.

Pada malam hari plankton naik kepermukan untuk mencari makanan dan turun ke tempat yang lebih dalam dan gelap pada siang hari untuk menghidari pemangsa.

b. niktinasti

Bab 1: spesies 55

Page 56: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Jam biologi

Bab 1: spesies 56

Page 57: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Mengapa Mengantuk Malam Hari?

Mengapa saat malam kita mengantuk? Atau mengapa bila masyarakat pedesaan yang belum ada listrik cenderung tidur lebih cepat? Jawabannya adalah karena adanya hormon melatonin. SCN (Supra Chiasmatic Nuclei) merupakan pusat jam biologis yang dari namanya tersirat sifat peka cahayanya. Nucleus ini terletak di atas (supra) saraf mata (chiasma) akan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon melatonin ini saat hari sudah gelap. Selanjutnya, hormon melatonin akan memerintahkan tubuh untuk beristirahat. Namun dengan kehadiran lampu listrik yang membuat suasana malam hari menjadi terang menghambat dikeluarkannya hormon melatonin, sehingga saat ini jam tidur manusia lebih larut malam daripada sebelumnya.

Tubuh kita mudah beradaptasi. Misalnya, untuk pekerja yang bekerja saat malam hari, SCN akan beradaptasi dalam mengeluarkan hormon melatonin sehingga mereka akan tetap terjaga walaupun hari sudah gelap. Bila malam semakin larut, kita akan lebih merasakan kantuk, ini disebabkan hormon melatonin yang dihasilkan semakin meningkat dan juga turunnya suhu tubuh dan tekanan darah dalam tubuh.

Bab 1: spesies 57

Page 58: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Hormon Dalam Tubuh Saat Kita TidurAgar dapat memperbaiki sel-sel yang rusak,

tubuh membutuhkan tidur. Tidur sehat manusia adalah 7 sampai 9 jam setiap hari. Perbaikan sel ini dipicu oleh hormon yang bernama Human Growth Hormone (HGH).

Karena itu, dengan tidur yang cukup rata-rata 8 jam per hari, sama saja dengan membiarkan tubuh Anda memulihkan tubuh kembali. Tentu ini akan membuat Anda bangun dengan sehat dan segar pada pagi hari setelah tidur yang cukup.

Bab 1: spesies 58

Page 59: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Mengapa Anda Mampu Menahan Kencing saat tidur?

Pernahkah Anda bertanya mengapa meskipun tidur lebih dari 8 jam, Anda tidak merasakan ingin buang air kecil pada saat tertidur? Saat kita tidur, tubuh memproduksi hormon vasopressin yang menghambat pengeluaran urine sehingga kita bisa tidur tanpa terganggu harus ke kamar kecil.

Bab 1: spesies 59

Page 60: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

BIO100/101 Tumbuhan 2 31

Gerak tanaman kacang :Jam 12.00Jam 24.00

posisi daun horizontaldaun terkulai (gerakan tidur)

M. pudica

Jam Biologi

Jam biologi ~ ritme Circadian :siklus biologi tumbuhan selama 24 jam

Misal : gerak membuka & menutupnya stomata, gerakan tidur padaputri malu (Mimosa pudica) atau gerak tidur pada tumbuhan lainnya.

2

Page 61: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perilaku dasar merespon lingkunganPerilaku : merupakan tindakan dari

organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya agar dapat mempertahankan hidupnya.

Merupakan cara individu bermasyarakat.Perilaku merupakan tindakan yang

kompleks yang dibentuk oleh 6 komponen : tropisme, taxis, refleks, naluri/insting, pengetahuan, dan penalaran.

Bab 1: spesies 61

Page 62: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Para ahli ethology (adat: perilaku) membedakan :Tropisme, taxis pengatur, refleks dan naluri

merupakan perilaku bawaanPengetahuan dan penalaran merupakan

perilaku yang dapat dipelajari

Tetapi ternyata perilaku yang dipelajari dibangun dari perilaku bawaan seperti naluri, refleksi dan perilaku keturunan.

Bab 1: spesies 62

Cont’d

Page 63: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perilaku Bawaan/insting1. TROPISME : pada gerakan berorientasi/terarah

organisme yang tidak mempunyai sistem syaraf, seperti tumbuhan. Tropisme gerakan merubah arah seperti:Phototropisme: perputaran arah pada bunga matahari ke

arah sinar matahariGeotropisme : Pergerakan akar ke bawahHidrotropisme : Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang

disebabkan adanya rangsangan berupa air. Gerak akar tumbuhan selalu menuju ke tempat yang basah (berair).Misalnya, gerakan akar kaktus untuk mencari air.

Bab 1: spesies 63

Cont’d

Page 64: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’d

Kemotropisme : gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa zat kimia.Misalnya, gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk dalam tanah.

Tigmotropisme : gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa sentuhan benda yang lebih keras.Misalnya, gerak pada tumbuhan yang memiliki sulur.

Bab 1: spesies 64

Page 65: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 65

Page 66: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 66

Page 67: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’d2. Taxis : gerak berpindah seluruh tubuh

yang dipengaruhi oleh rangsang, seperti :reaksi reaksi yang tidak terarah menghindar

dari lingkungan yang tidak mendukungreaksi reaksi terarah mendekat atau

menjauhi rangsanganMerupakan gerak pindah tempat, terjadi pada

organisme rendah

Bab 1: spesies 67

Page 68: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’dBeberapa bentuk taksis : Fototaksis : rangsangannya cahayacontoh : Cloroplas bergerak ke sisi yang

mendapatkan cahayaEuglena viridis selalu bergerak menuju tempat

yang terkena cahaya.Spora jamur Pilobolus bergerak ke tempat yang

cahaya.Kemotaksis : rangsangannya adalah zat kimiacontoh :Bacteri aerob selalu berkumpul pada tempat yang

banyak oksigen.Spermatozoid bergerak menuju sel telur pada

peristiwa pembuahan lumut. Rangsangan penyebabnya adalah zat gula atau protein.Bab 1: spesies 68

Page 69: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’d

3. Refleks : merupakan gerakan merespon rangsangan khusus pada organ organ bagian tubuh.

Refleks yang sudah menjadi kebiasaan merupakan permulaan dari perilaku yang dipelajari

4. Naluri/insting terlihat pada serangga. Seperti urutan ketika membuat sarang, mengumpulkan makanan, perkenalan, perkawinan, bertelur, melindungi individu baru.

Didapat tanpa mempelajariBab 1: spesies 69

Page 70: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perilaku bawaan atau naluri atau insting (instinct)

Perilaku terhadap suatu stimulus (rangsangan) tertentu pada suatu spesies, biarpun perilaku tersebut tidak didasari pengalaman lebih dahulu, dan perilaku ini bersifat menurun. Hal ini dapat diuji dengan menetaskan hewan ditempat terpencil, sehingga apapun yang dilakukan hewan-hewan tersebut berlangsung tanpa mengikuti contoh dari hewan-hewan yang lain. Tetapi hal tersebut tidak dapat terjadi pada hewan-hewan menyusui, karena pada hewan-hewan menyusui selalu ada kesempatan pada anaknya untuk belajar dari induknya. Contoh:

Bab 1: spesies 70

Page 71: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Pada pembuatan sarang laba-laba diperlukan serangkaian aksi yang kompleks, tetapi bentuk akhir sarangnya seluruhnya bergantung pada nalurinya. Dan bentuk sarang ini adalah khas untuk setiap spesies, walaupun sebelumnya tidak pernah dihadapkan pada pola khusus tersebut.

Sarang Laba - labaSumber  Gambar

: http://www.harunyahya.com/indo/buku/mengagumkan/images_mengagumkan/spider.jpg

Pada pembuatan sarang burung, misalnya sarang burung manyar (Ploceus manyar). Meskipun burung tersebut belum pernah melihat model sarangnya, burung manyar secara naluriah akan membuat sarang yang sama.

Sarang Burung ManyarSumber  Gambar

: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b9/Baya_weaver_at_nest_I_IMG_5101.jpg

Bab 1: spesies 71

Page 72: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Pada hewan tingkat tinggiInnate : perilaku atau suatu potensi terjadinya perilaku yang telah

ada di dalam suatu individu. Perilaku yang timbul karena bawaan lahir berkembang secara tepat atau pasti. Perilaku ini tidak perlu adanya pengalaman atau memerlukan proses belajar dan sering kali terjadi pada saat baru lahir dan perilaku ini bersifat genetis (diturunkan).

Insting : merupakan hasil pengalaman, belajar dan adapula yang merupakan faktor keturunan. Semua makhluk hidup memiliki beberapa insting dasar.

Pola Aksi Tetap (FAPs= Fixed Action Paterns) : perilaku stereotipik yang disebabkan adanya stimulus yang spesifik. Contohnya saat anak burung baru menetas akan selalu membuka mulutnya, kemudian induknya akan menaruh makanan di dalam mulut anak burung tersebut. Contoh lainnya adalah anak bebek yang baru menetas akan masuk kedalam air. Perilaku ini telah “diprogramkan sebelumnya”,

Bab 1: spesies 72

Page 73: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Bab 1: spesies 73

Studi kasus mengenai lovebird (jenis burung) menunjukan perilaku dengan pengaruh genetik yang kuat. Namun demikian terdapat suatu norma reaksi. Perilaku dapat diubah oleh pengalaman lingkungan.

Page 74: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Hasil penelitian Niko Tinbergen :1.Perilaku pencarian sarang tawon adalah petunjuk lingkungan.2.Kelestarian hidup tawon ditingkatkan oleh kemampuan betina untuk menyimpan informasi mengenai lokasi sarangnya dan untuk menggunakan informasi tersebut untuk menemukan dan merawat sarangnya

Bab 1: spesies 74

Page 75: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Tinbergen melakukan percobaan dengan menggunakan sarang tawon yang ditempatkan di tengah lingkaran bunga inus, kemudian lingkaran bunga pinus dipindahkan disamping sarangnya. Ternyata tawon tersebut kembali ketengah lingkaran, tidak ke sarang. Demikian pula setelah lingkaran bunga pinus diganti dngan lingkaran batu tanpa sarang, dan disebelahnya dibentuk segitiga dari bunga pinus dengan sarang di tengahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa tawon kembali ke lingkaran batu, bukan ke sarang di tengah segitiga bunga pinus. Hasil tersebut menyatakan bahwa tawon dapat menggunakan suatu bentuk di tanah dan terus menjaga lingkaran tersebut dengan belajar untuk mangenal sesuatu.

Bab 1: spesies 75

Page 76: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perilaku yang dipelajariSeringkali suatu perilaku hewan terjadi

kareena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau “innate behavior”), dan karena akibat proses belajar atau penglaman yang dapat disebabkan karena melalui suatu proses belajar yang sederhana.

Belajar (learning) : Suatu proses pembelajaran yang merupakan perubahan adaptif pada perilaku sebagai hasil dari pengalaman di masa sebelumnya. : Habituasi, Imprinting, Asosiasi, Imitasi, Inovasi

Bab 1: spesies 76

Page 77: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Habituasi (habituation) Habitasi adalah suatu bentuk belajar yang paling sederhana, akan

terjadi jika stimulus yang tidak berbahaya didapat oleh organisme (hewan) secra berulang-ulang, setelah terjadi stimulus tersebut maka organisme (hewan) akan mengabaikannya. Habitusi akan dihasilkan setelah organisme (hewan) belajar, sehingga akan kehilangan respons bila stimulus dilakukan berulang-ulang dan tidak membahayakan dirinya.

Contoh perilaku ini misalnya anda menyentuh atau memukul secara perlahan seekor anjing pada bagian belakangnya (ekor), maka ia akan menoleh ke belakang, bila anda memukul dengan berulang kali, maka anjing tersebut tidak akan menghiraukannya atau tidak akan menoleh. Akakn tetapi hal menarik akan terjadi bila anda memukul perlahan dibagian lain, atau anda memukl perlahan setelah beberapa hari, anjing akan memberikan respons kembali. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa respons dasar pada prinsipnnya tidak hilang, tetapi untuk sementara waktu termodifikasi karena belajar.

Bab 1: spesies 77

Page 78: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Imprinting Adalah suatu pengenalan terhadap satu objek seperti induk, hal

tersebut terjadi pada suatu periode kritis sesaat setelah lahir. Contohnya sekelompok angsa yang baru lahir anda beri makan atau angsa-angsa tersebut melihat suatu objek yang memberinya makan, maka anak-anak angsa tersebut akan menganggap anda atau objek tersebut sebagai induknya dan akan terus mengikuti anda atau objek. Walaupun anak-anak angsa tersebut melihat induknya yang benar, mereka akan mengabaikannya dan terus menganggap bahwa objek atau anda adalah induknya. Conto tersebut adalah hasil percobaan Konrad Lorenz yang mendapatkan hadiah Nobel karena kajian tersebut.

Perilaku imprinting dan FAP akan terjadi pada makhluk hidup walaupun stimulus yang diterimanya bukanlah yang alamiah. Misalnya induk burung akan memberi makan pada boneka anak burung yang membuka mulut pada sarangnya. Anak-anak angsa akan mengikuti boneka angsa dewasa yang diberi makan di belakangnya.

Bab 1: spesies 78

Page 79: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Imitasi Berbagai jenis hewan dapat melakukan perilaku

sebagai akibat dari pengamatan dan meniru hewan lainnya. Perilaku tipe ini banyak dipelajari pada burung, akan tetapi perilaku imitasi terbatas oleh suatu periode kritis tertentu. Banyak hewan predator, termasuk kucing, anjing dan serigala kelihatannya belajar dasar taktik berburu dengan mengamati dan menirukan induknya. Pada beberapa kasus, factor genetis dan mencoba-coba dalam tipe belajar ini memegang peran penting.

Bab 1: spesies 79

Page 80: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Asosiasi atau Pengkondisian (Associative Learning)

Definisi asosiasi atau pengkondisian adalah perilaku yang disebabkan oleh suatu hasil dari suatu respons terhadap kondisi-kondisi tertentu, baik kondisi tersebut diketahui atau tidak. Kondisi penyebab prilaku tersebut dikatakan pula sebagai stimulus. Respons adalah sesuatu yang di produksi atau dihasilkan karena adanya stimulus.

Bab 1: spesies 80

Page 81: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Inovasi atau “Problem Solving” atau “Insight Learning” Inovasi atau disebut juga “reasoning” adalah suatu

kemampuan untuk merespons sesuatu terhadap keadaan baru dan dilakukan dengan tepat. Perilaku tipe ini terjadi pada proses belajar dan merupakan perilaku yang memiliki kualitas tinggi pada organisme (hewan). Perilaku ini berhubungan dengan kemampuan organisme (hewan) untuk melakukan pendekatan terhadap suatu situasi yang baru dan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi. Intinya, setiap organisme (hewan dan juga manusia) dapat memiliki perilaku tertentu atau bertindak untuk melakukan sesuatu dengan alasan tertentu atau berfikir. Subjek dari inovasi adalah penyelesaian masalah, sehingga tipe perilaku ini sering pula diberi istilah “problem solving”.

Bab 1: spesies 81

Page 82: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perilaku PengaturanUsaha untuk menciptakan lingkungan

yang optimal dilakukan sendiri oleh organisme dengan perilaku mengatur atau pengaturan fisiologis.

Perilaku mengatur merupakan komponen penting dalam kompensasi dan ekotipe.

Tanggapan/respon yang berupa perilaku terhadap lingkungannya.

Bab 1: spesies 82

Page 83: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’dDalam menciptakan lingkungan yang

optimal dilakukan dengan cara perilaku mengatur secara fisiologis.

Pada binatang homeotherm /endotherm mengatur suhu tubuhnya dengan cara fisiologis. Seperti burung, mamalia

Pada binatang poilikotherm /exotherm mengatur suhu tubuhnya dengan perilaku. Seperti reptil

Bab 1: spesies 83

Page 84: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Perilaku bermasyarakatPerilaku bermasyarakat terlihat jelas pada binatang tingkat tinggi :Bagaimana mereka mengkomunikasikan aktivitasnya ke semua anggota masyarakat?Bagaimana memilih pemimpin?Bagaimana perilaku agresif untuk mempertahankan teritorialnya? Kebanyakan informasi yang dikomunikasikan merupakan pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan kegiatan individu dalam organisasi bermasyarakat

Bab 1: spesies 84

Page 85: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’dDalam organisasi kemasyarakatan

diperlukan komponen jaringan komunikasi, bentuk hierarki, dominan, pendidikan, perimbangan antara persaingan dan kerjasama, antara agresi dan pasif .

Organisasi kemasyarakat dapat dibentuk dalam monospesifik /hanya satu spesies atau polyspesifisik/lebih dari satu spesies.

Bab 1: spesies 85

Page 86: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

KomunikasiKomunikasi visual berhubungan dengan penglihatan :kupu-kupu jantan melihat adanya kupu-kupu betinakunang-kunang jantan yang terbang dan menyala di

malam hari komunikasi pada lebah madu yang melakukan

tarian- tarian untuk memberi tahu temannya jika menemukan sumber makanan.

saat mempertahankan daerah teritoriKomunikasi suara atau auditory communication :

mengetahui derah teritori, untuk mengenali sesama spesies dan digunakan untuk mengetahui sumber makanan dan untuk melakukan perkawinan, hingga untuk menginformasikan adanya bahaya.

Bab 1: spesies 86

Page 87: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Cont’dKomunikasi kimia /pheromon : terjadi karena

adanya bahan kimia yang disekresikan keluar tubuh organisme dan dapat dikenali (melalui bau, dimakan, dan lain-lain) oleh sesama spesies dan akan berguna untuk berbagai kehidupannya, misalnya untuk kawin, tempat berkumpul (agregasi), menemukan makanan, mengenali koloni, adanya bahaya, dll.

Bab 1: spesies 87

Page 88: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

Pesan yang disampaikan lewat komunikasi : Penyerangan Meloloskan diri dari bahaya Nonagonistik subset: ketakutan Asosiasi: asosiasi sosial Subset; hubungan antara pasang, orang

tua dan anak Pemainan Persetubuhan Frustasi

Bab 1: spesies 88

Page 89: Bab 1. Spesies dalam ekosistem

ReviewHabitatRelungPadan ekologiPemindahan sifat: simpatrik, alopatrikSpeciasi : simpatrik dan allopatrikJam biologi : berkaitan dengan waktuPerilaku: bawaan dan dipelajari

Bab 1: spesies 89