Endokrin Akromega Op 5

32
5 GANGGGUAN SISTEM ENDOKRIN Akromegali Disusun Oleh Kelompok 5 : Khaerunnisa Novitasari Nurningsih Nurdiansyah Program Studi Ilmu Keperawatan

Transcript of Endokrin Akromega Op 5

Page 1: Endokrin Akromega Op 5

5

GANGGGUAN SISTEM ENDOKRIN

Akromegali

Disusun Oleh Kelompok 5 :KhaerunnisaNovitasariNurningsih

Nurdiansyah

Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta2010

Page 2: Endokrin Akromega Op 5

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipofisis terletak dibaris crania dalam sella tursica yang terbentuk oleh os sphenoidale.

Besarnya kira-kira 10x13x6 mm dengan beratnya sekitar 0,5 gr. Bentuk anatomis dari

hipofisis sangat kompleks dan untuk lebih mengerti lagi susunannya harus dilihat kembali

sejak pembentukannya dalam embrio. Secara klinis ada 2 bagian dari hipofisis yaitu hipofisis

anterior/adenohipofisis dan hipofisis posterior/neurohipofisis. Berat adenohipofisis sekitar

75% dari seluruh hipofisis. Lobus anterior/adenohipofisis yang berhubungan dengan

hipotalamus. Bagian anterior kelenjar hipofisis mempunyai banyak fungsi dan juga memiliki

kemampuan untuk mengatur fungsi-fungsi dari kelenjar hipofisis endokrin lain, maka bagian

anterior kelenjar hipofisis ini dikenal juga dengan nama Master of Gland . Sedangkan lobus

posterior hipofisis terutama berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan.

( http://books.google.com/books?id=0b-)

Growth Hormone (GH) disebut sebagai Hormone Somatotropik atau Somatotropin,

merupakan molekul protein kecil yang terdiri atas 191 asam amino yang dihubungkan dengan

rantai tunggal dan mempunyai berat molekul 22.005. Growth Hormone (GH) menambah

ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel

dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel. Hormon pertumbuhan berperan pada seluruh

fase pertumbuhan baik pranatal maupun pasca natal. Pada periode pasca natal hormon

pertumbuhan berkerja melalui sistem GH - IGF-I – IGFBP-3. Hormon pertumbuhan ini akan

meningkatkan produksi IGF-I dan IGFBP-3 yang terutama dihasilkan oleh hepar dan

kemudian akan menstimulasi produksi IGF-I lokal dari khondrosit. Hormon pertumbuhan ini

dikeluarkan secara episodik, hormon ini hampir selalu terdapat dengan kadar yang sangat

rendah. Setiap hari umumnya terdapat 8 sampai 9 kali peningkatan kadar hormon

pertumbuhan selama 10 – 20 menit. Hormon pertumbuhan ini meningkat pada waktu

excersise juga pada waktu tidur. Selain dari efek umum hormone pertumbuhan dalam

menyebabkan pertumbuhan, hormone pertumbuhan juga punya banyak efek metabolik

khusus, antara lain :

Peningkatan kecepatan sintesis protein di seluruh sel-sel tubuh

Page 3: Endokrin Akromega Op 5

5

Meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan adipose, meningkatkan asam lemak

bebas dalam darah dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energy

Menurunkan kecepatan pemakaian glukosa di seluruh tubuh

Efek hormon pertumbuhan yang paling jelas adalah meningkatan pertumbuhan struktur

rangka. Keadaan ini dihasilkan dari berbagai efek hormon pertumbuhan pada tulang yang

meliputi:

1. Peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yang

menyebabkan pertumbuhan tulang

2. Juga meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel-sel ini

3. Efek khusus dalam mengubah kondrositmenjadi sel osteogenik,jadi menyebabkan

timbunan khusus tulang yang baru.

Dalam makalah ini akan dibahas gangguan kelenjar hipofisis yaitu akromegali.

Akromegali disebabkan karena hipersekresi hormone pertumbuhan bisa disebabkan oleh

disfungsi hypothalamus atau lebih sering adalah karena adenoma hipofisis. Akromegali bisa

terjadi pada pria dan wanita. Umur rata-rata gangguan ini yang diketahui adalah sekitar

pertengahan usia yaitu 40 tahun, dan penyaktnya berlangsung selama 5-10 tahun.

(http://books.google.com/books?id=0b-)

KASUS

Tn.N datang ke klinik dengan keluhan sering sakit kepala yang tidak sembuh walaupun telah

minum analgetik, diaphoresis, kulit berminyak, baal pada semua jari dan lemas. Hasil

pemeriksaan fisik ditemukan kaki besar, tangan besar, lidah besar, TD 160/100 mmHg, N

82x/mnt, P 16x/mnt. Hasil laboratorium menunjukkan Insulin Growth Factor 1 (IGF-1) 186

mg/dl, kalsium 12 mg/dl, fosfat 6 mg/dl, X-Ray sela fursica, mandibula dan sinus frontal

menunjukkan pembesaran.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1) Identifikasi masalah utama pada pasien berdasarkan konsep patofisiologi yang kelompok

ketahui

2) Lengkapi data-data klinis dan diagnostic pasien yang sesuai dengan patofisiologis

Page 4: Endokrin Akromega Op 5

5

3) Jelaskan penatalaksanaan medis yang sebaiknya kita lakukan

4) Tentukanlah masalah keperawatan pada pasien tersebut dan penyebabnya

5) Buat NCP dengan 2 diagnosa utama. NCP tersebut harus mencakup tindakan keperawatan

mandiri,edukasi, observasi, dan kolaborasi

C. Tujuan

Tujuan yang dapat diambil dari makalah diatas yaitu membantu mahasiswa untuk

memahami ganguan yang terjadi pada kelnjar hipofisis anterior yaitu akromegali.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah agar mahasiswa maupun pembaca

mampu memahami tanda dan gejala, penyebab, patofisiologi, penatalaksanaan medis dan non

medis, asuhan keperawatan yang sesuai untuk pasien akromegali.

Page 5: Endokrin Akromega Op 5

5

BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian

Akromegali adalah gangguan di mana abnormal pelepasan bahan kimia tertentu dari

kelenjar hipofisis di otak menyebabkan peningkatan pertumbuhan tulang dan jaringan

lunak, serta berbagai gangguan yang lain di seluruh tubuh. Kimia ini dilepaskan dari

kelenjar hipofisis disebut hormon pertumbuhan (GH).

(http://galemedicine.blogspot.com/2010/06/akromegali-dan-gigantisme.html)

Akromegali adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan

yang berlebihan. Penyebabnya adalah pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir

selalu disebabkan oleh tumor hipofisa jinak (adenoma).

(http://info.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=758)

Akromegali disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini bisa

diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau kelainan hipotalamus yang

mengarah pada pelepasan GH secara berlebiihan. Keadaan ini bisa menimbulkan

akromegalisebagai respons terhadap neoplasia yang menyekresi GHRH ektopik. Pada

akromegali terdapat hyperplasia hipofisis somatotrop dan hipersekresi GH. Akromegali

terjadi setelah umur anak-anak dan remaja dimana terjadi setelah pertumbuhan somatic

selesai, akromegali akan menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.

(Patofisiologi, Sylvia A.Price)

B .Etiologi

Penyebab paling umum gangguan ini (dalam 90% dari pasien) adalah perkembangan

tumor non-kanker dalam kelenjar di bawah otak, disebut adenoma hipofisis. Tumor adalah

sumber dari rilis abnormal GH. Tumor ini yang menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial di dalam otak, sehingga yang menyebabkan sakit kepala. Adenoma yang

tumbuh,dapat mengganggu jaringan hipofisis lain. Gangguan tersebut mungkin

bertanggung jawab untuk perubahan dalam siklus menstruasi perempuan, penurunan drive

seksual pada pria dan wanita, dan produksi ASI abnormal pada wanita. Di kasus yang

jarang terjadi, Akromegali disebabkan oleh produksi abnormal dari GHRH, yang

Page 6: Endokrin Akromega Op 5

5

mengarah pada peningkatan produksi GH. Beberapa tumor di pankreas, paru-paru,

kelenjar adrenal, tiroid, dan usus menghasilkan GHRH, yang pada akhirnya merangsang

jumlah produksi normal GH.

(http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1000900)

C. Manifestasi Klinis

Adapun tanda dan gejala dari akromegali yaitu:

1. Perubahan pada bentuk wajah: hidung, bibir, dahi, rahang, serta lipatan kulit menjadi

lebih besar dan kasar secara progresif. Rahang bawah menjadi besar dan menonjol ke

depan sehingga gigi renggang. Jaringan lunak juga tumbuuh sehingga wajah seperti

kelihatan ada edema.

2. Kedua tangan dan kaki membesar secara progresif

3. Lidah, kelenjar ludah, limpa, jantung, ginjal, hepar dan organ lainnya juga membesar.

4. Gangguan toleransi glukosa bisa berkembang sampai timbul diabetes mellitus

5. Gangguan metabolisme lemak dengan akibat hiperlipidemia

6. Cepat lelah dan letargi, karena jaringanyang membesar menekan persarafan.

7. Karena pembengkakan dalam struktur tenggorokan dan sinus, suara menjadi lebih

dalam dan terdengar lebih berongga, dan pasien dapat mendengkur.

8. Berkeringat

9. Kulit berminyak

10. Tekanan darah tinggi

11. Peningkatan kalsium dalam urin (kadang-kadang menyebabkan batu ginjal)

12. Peningkatan risiko batu empedu

13. Pembengkakan kelenjar tiroid

14. Penderita wanita bahkan menghasilkan air susu meskipun tidak sedang dalam masa

menyusui (galaktore) karena terlalu banyaknya hormon pertumbuhan maupun hormon

prolaktin. Sepertiga penderita pria menjadi impoten

15. Saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak juga bisa tertekan, sehingga terjadi

gangguan penglihatan, terutama pada lapang pandang sebelah luar. Tumor hipofisa

juga bisa menyebabkan sakit kepala hebat yang dikarenakan peningkatan tekanan

Page 7: Endokrin Akromega Op 5

5

intrakarnial dalam otak karena adanya tumor.

(http://info.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=758)

D. Patofisiologi

GH atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama,baik pada anak-anak

maupun orang dewasa. Pada anak-anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan

somatik. Pada orang dewasa, hormon ini berfungsi mempertahankan ukuran orang dewasa

normal dan juga berperan dalam pengaturan sintesis protein dan pembuangan zat makanan.

GH memproduksi faktor pertumbuhan-1 mirip insulin (IGF-1) yang merantarai efek

perangsang-pertumbuhan. Tanpa IGF-1, GH tidak dapat merangsang pertumbuhan. Sekresi

GH diatur oleh growth hormone-releasing hormone (GHRH) dari hipotalamus dan oleh

somatostatin, suatu hormon penghambat. Pelepasan GH dirangsang oleh hipoglikemia dan

oleh asam amino seperti arginin, ditambah juga dengan stress dan latihan berat.

Gigantisme dan akromegali disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini

dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus

yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Pada beberapa pasien dapat timbul

akromegali sebagai respons terhadap neoplasia yang menyekresi GHRA ektopik. Pada

pasien ini terdapat hiperplasia hipofisis somatotrop dan hipersekresi GH.

Bila kelebihan GH terjadi selama masa anak-anak dan remaja, maka pertumbuhan

longitudinal pasien sangat cepat, dan pasien akan menjadi seorang raksasa. Setelah

pertumbuhan somatis selesai, hipersekresi GH tidak akan menimbulkan

GIGANTISME, tetapi menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.

Keadaan ini disebut akromegali, dan penderita akromegali memperlihatkan pembesaran

tangan dan kaki.

Penderita mungkin membutuhkan ukuran sarung tangan yang lebih besar. Kaki juga

menjadi lebih besar dan lebar, dan penderita menceritakan mereka harus mengubah ukuran

sepatunya. Pembesaran ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan dan penebalan tulang

dan peningkatan pertumbuhan jaringan lunak.

Selain itu, perubahan bentuk raut wajah dapat membantu diagnosis pada insepeksi.

Raut wajah menjadi semakin kasar, sinus paranasalis dan sinus frontalis membesar. Bagian

frontal menonjol, tonjolan supraorbital menjadi semakin nyata, dan terjadi deformitas

Page 8: Endokrin Akromega Op 5

5

mandibula disertai timbulnya prognatisme (rahang yang menjorok ke depan) dan gigi

geligi tidak dapat menggigit. Pembesaran mandibula menyebabkan gigi-gigi renggang.

Lidah juga membesar, sehingga penderita sulit berbicara. Suara menjadi lebih dalam akibat

penebalan pita suara.

Deformitas tulang belakang karena pertumbuhan tulang yang berlebihan,

mengakibatkan timbulnya nyeri dipunggung dan perubahan fisiologik lengkung tulang

belakang. Pemeriksaan radiografik tengkorak pasien akromegali menunjukkan perubahan

khas disertai pembesaran sinus paranasalis, penebalan kalvarium, deformitas mandibula

( yang menyerupai bumerang ), dan yang paling penting ialah penebalan dan destruksi sela

tursika yang menimbulkan dugaan adanya tumor hipofisis.

Bila akromegali berkaitan dengan tumor hipofisis, maka pasien mungkin mengalami

nyeri kepala bitemporal dan gangguan penglihatan disertai hemianopsia bitemporal akibat

penyebaran supraselar tumor tersebut, dan penekanan kiasma optikum.

Pasien dengan akromegali memiliki kadar basal GH dan IGF-1yang tinggi dan juga dapat

diuji dengan pemberian glukosa oral. Pada subjek yang normal, induksi hiperglikemia

dengan glukosa akan menekan kadar GH. Sebaliknya, pada pasien akromegali atau

gigantisme kadar GH gagal ditekan. (Lauralee Sherwood.Fisiologi Manusia dari Sel ke

Sistem.Edisi 2.2001.Jakarta:EGC)

Sel asidofilik, sel pembentuk hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior

menjadi sangat aktif atau bahkan timbul tumor pada kelenjar hipofisis tersebut. Hal ini

mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhan menjadi sangat tinggi. Akibatnya, seluruh

jaringan tubuh tumbuh dengan cepat sekali, termasuk tulang. Pada akromegali, hal ini

terjadi sesudah penutupan lempeng epifise, yaitu sesudah masa remaja sehingga terjadi

pembesaran jaringan-jaringan tubuh yang lunak seperti kaki besar, tangan besar, lidah

besar, mandibula besar dan manifestasi klinis lainnya yang termasuk dalam akromegali.

Biasanya penderita akromegali juga mengalami hiperglikemi. Hiperglikemi terjadi

karena produksi hormone pertumbuhan yang sangat banyak menyebabkan hormone

pertumbuhan tersebut menurunkan pemakaian glukosa di seluruh tubuh sehingga banyak

glukosa yang beredar di pembuluh darah. Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas

menjadi terlalu aktif akibat hiperglikemi dan akhirnya sel-sel tersebut berdegenerasi.

Page 9: Endokrin Akromega Op 5

5

Akibatnya, kira-kira 10 persen pasien akromegali menderita Diabetes Melitus.

(http://www.idonbiu.com/2010/04/gigantisme.html)

Patoflow

Sel asidofik pembentukkan hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior aktif/

adanya tumor

Sekresi hormone pertumbuhan

Jaringan tubuh tumbuh dengan cepat/pertumbuhan abnormal

Ditandai dengan kaki besar, tangan besar, lidah besar, mandibula besar

Penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak

Hiperglikemi

Glukosa darah

Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas menjadi terlalu aktif

Sensitivitas insulin

DM tipe II

E. Pemeriksaan Diagnostik /Penunjang

Pemeriksaan kadar GH melalui radioimmunoassay,kadarnya hanya meningkat

(400ng/ml) pada penyakit aktif dan tidak ditekan oleh glukosa pada tes toleransi

glukosa standar

Perimetri untuk mencari defek lapang pandang visual bitemporal(50%)

Page 10: Endokrin Akromega Op 5

5

Rontgen tengkorak untuk melihat pembesaran sella,erosi presesus klinoid,alur

supraorbita,dan rahang bawah.lantai fosa hipofisis biasanya tampak mengalami erosi

atau menjadi ganda pada tomogram tampak lateral.

CT scan atau MRI untuk melihat ekstensi suprasellar. CT scan melihat adanya

kelainan atau tumor,biasanya pasien diberikan zat media kontras yang

disuntikkan ke vena sehingga memberikan detail yang lebih baik. Sedangkan

MRI lebih baik dari CT scan dalam mendiagnosis tumor kelenjar pituitary

Rontgen tangan untuk mencari bentuk lempeng pada falang distal dan peningkatan

jarak rongga antara sendi karena hipertrofi kartilago . bantalan tumit biasanya menebal

.tes ini lebih memiliki unsur menarik dari pada diagnostic

Kadar glukosa serum bisa meningkat

Kadar fosfat dalam serum saat puasa bisa meningkat namun tidak memilik manfaat

diagnostic

Rontgen dada dan EKG bisa menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri akibat

hipertensi.

Tes toleransi glukosa : hiperglikemia, Kadar somatomidin meningkat 2,6-21,7

U/ml ( 0,31-1,4 U/ml).

(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1991/01/19/KSH/

mbm.19910119.KSH12970.id.html)

Diagnosa:

Normal kadar basal Gh <1 ng/ml, pada penderita acromegali bisa meningkat

sampai > 5 ng/ml, walaupun pada penderita biasanya tetap normal. Pengukuran kadar

somatemedin C lebih bisa dipercaya, karena kadarnya yang konstan dan meningkat

pada acromegali. Normal kadarnya 0,67 U/ml, pada acromegali meningkat sampai 6,8

U/ml. Dengan GTT kadar GH akan ditekan sampai < 2 ng/ml sesudah pemberian

glukosa oral (100 gr), kegagalan penekanan ini menunjukkan adanya hipersekresi dari

GH. Pemberian GRF atau TRH perdarahan infus akan meningkatkan kadar GH, pada

keadaan normal tidak. Jika hipersekresi telah ditentukan maka pastikan

sumbernya dengan MRI, jika dengan MRI tidak terdapat sesuatu adenoma

hipofisis harus dicari sumber ektopik dari GH. Dan diperkuat oleh tingginya

Page 11: Endokrin Akromega Op 5

5

kadar hormon pertumbuhan atau IGF-I (insulin-like growth factor I) dalam

darah.

F. Komplikasi

Adapun komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien akromegali adalah, sbb:

1. Hipertrofi jantung, penebalan dinding ventrikel dapat terjadi pada pasien akromegali

akibat kelebihan hormone pertumbuhan dalam darah. Biasanya setiap penebalan pada

dinding otot jantung mencerminkan reaksi otot terhadap peningkatan beban kerja

jantung dan penyebab yang khas dari keadaan ini seperti tekanan darah tinggi.

2. Hipertensi. Hipertensi dapat terjadi karena adanya peningkatan beban kerja jantung

memompa darah karena adanya peningkatan hormone pertumbuhan dalam darah.

(http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi50.pdf)

3. Diabetes mellitus akibat kecenderungan GH untuk meningkatkan glukosa darah dan

menurunkan sensitivitas insulin sel. Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan

sindrom Cushing sering berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain,

dengan simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit

kardiovaskular dan berakibat kematian.

GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan

menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan

asam lemak. Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan

terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada akromegali,

peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi insulin, oleh karena

berlebihnya GH.( http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus)

4. Arthritis. Artritis dapat terjadi pada pasien akromegali dikarenakan nyeri sendi yang

sudah terjadi setelah bertahun-tahun.

G. Penatalaksanaan Medis Dan Non Medis

Penatalaksanaan Medis

A. Terapi pembedahan

Tindakan pembedahan adalah cara pengobatan utama. Dikenal dua macam

pembedahan tergantung dari besarnya tumor yaitu : bedah makro dengan melakukan

Page 12: Endokrin Akromega Op 5

5

pembedahan pada batok kepala (TC atau trans kranial) dan bedah mikro (TESH atau

trans ethmoid sphenoid hypophysectomy). Cara terakhir ini (TESH) dilakukan dengan

cara pembedahan melalui sudut antara celah infra orbita dan jembatan hidung antara

kedua mata, untuk mencapai tumor hipofisis. Hasil yang didapat cukup memuaskan

dengan keberhasilan mencapai kadar HP yang diinginkan tercapai pada 70 – 90% kasus.

Keberhasilan tersebut juga sangat ditentukan oleh besarnya tumor. Efek samping operasi

dapat terjadi pada 6 – 20% kasus, namun pada umumnya dapat diatasi. Komplikasi pasca

operasi dapat berupa kebocoran cairan serebro spinal (CSF leak), fistula oro nasal,

epistaksis, sinusitis dan infeksi pada luka operasi.

Keberhasilan terapi ditandai dengan menurunnya kadar GH di bawah 5 µg/l.

Dengan kriteria ini keberhasilan terapi dicapai pada 50 – 60% kasus, yang terdiri dari

80% kasus mikroadenoma, dan 20 % makroadenoma.

B. Terapi radiasi

Indikasi radiasi adalah sebagai terapi pilihan secara tunggal, kalau tindakan

operasi tidak memungkinkan, dan menyertai tindakan pembedahan kalau masih terdapat

gejala akut setelah terapi pembedahan dilaksanakan.

Radiasi memberikan manfaat pengecilan tumor, menurunkan kadar GH , tetapi

dapat pula mempengaruhi fungsi hipofisis. Penurunan kadar GH umumnya mempunyai

korelasi dengan lamanya radiasi dilaksanakan. Eastment dkk menyebutkan bahwa, terjadi

penurunan GH 50% dari kadar sebelum disinar (base line level), setelah penyinaran

dalam kurun waktu 2 tahun, dan 75% setelah 5 tahun penyinaran.

Peneliti lainnya menyebutkan bahwa, kadar HP mampu diturunkan dibawah 5

µg/l setelah pengobatan berjalan 5 tahun, pada 50% kasus. Kalau pengobatan dilanjutkan

s/d 10 tahun maka, 70% kasus mampu mencapai kadar tersebut.

Terapi radiasi pada pasien akromegali mempunyai resiko yang besar, dimana >

25% akan menyebabkan hypopituitarism, gangguan pada N opticus dan chiasma.

Lethargy, gangguan daya ingat, cranial nerve palsies dan nekrosis tumor disertai

perdarahan. Banyak pasien kadar Ghnya tetap tinggi sesudah terapi radiasi.

( http://www.idonbiu.com/2010/04/gigantisme.html)

Page 13: Endokrin Akromega Op 5

5

C. Terapi Farmakologi

Tujuan pengobatan adalah :

a) Menormalkan kembali kadar GH atau IGF-1

b) Memperkecilkan tumor atau menstabilkan besarnya tumor

c) Menormalkan fungsi hipofisis

Untuk gangguan prolaktinoma, obat yang sering dipakai adalah Bromocriptin.

Bromocriptin dapat mengembalikan kadar hormone ke normal, memulihkan fertilitas dan

mengecilkan tumor. Sandostatin juga berhasil memperbaiki akromegali karena bisa

menekan pengeluaran hormone pertumbuhan. Obat ini diberikan 3-4 kali sehari melalui

subkutan. Suntikan okreotid bisa membantu menghalangi pembentukan hormon

pertumbuhan. Pegvisoman berfungsi menghambat kerja GH direseptor dan dipakai untuk

kasus akromegali. (http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1000900).

Pada pemebrian Bromokriptin dengan dosis yang lebih tinggi dri pada yang

diperlukan untuk mengontrol prolactinomas, bisa menurunkan kadar GH 5-10 ng/ml pada

> 20% pasien, keluhan somatik membaik,pembengkakan jaringan lunak berkurang dan

jumlah keringat menurun. Idealnya hipersekresi dari GH ini bisa ditekan dengan

pemberian somatostatin, tetapi ini memerlukan dosis yang multipel karena half life dari

somatostatin yang sangat pendek. Sekarang dipakai analog somatostatin yaitu octreotide

(Sandostatin) yang mempunyai half life yang lebih panjang sehingga pemberian bisa

dilakukan 3x/heroin 100-200 mg SC, pada acromegaly obat ini 90% efektif, efek

sampingnya yaitu diarhea dimana insidennya meningkat seiring dengan bertambah

lamanya pemakaian.

Penatalaksanaan Non-medis

Diet. Perubahan diet perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga karena

intoleransi karbohidrat karena mengakibatkan diabetes mellitus. Diet pasien

diabetes elitus dapat dijadikan sebagai patokan. Pembatasan natrium dan lipid

diperlukan bagi pasien dengan gagal jantung (hipertrifi jantung) karena

akromegali.

Page 14: Endokrin Akromega Op 5

5

(http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/incurable-diseases/

diabetes/diabetic-diet/List-Of-Foods-For-Diabetic-To-Eat.html)

Tips diet yang dapat digunakan pada penderita akromegali yang

menggunkan acuan diet pada penderita diabetes melitus:

1. Makan 3 kali makanan utama dan 2-3 kali selingan per hari

2. Makan selingan yang rendah kalori, seperti kolang-kaling, cincau, agar-agar dll.

Berarti harus menghindari makanan yang sangat tinggi lemak

3. Hindari kebiasaan minum sari buah secara berlebihan, khususnya pada pagi hari

dan gantikan dengan minuman berserat seperti blender ketimun, melon, dan

semangka (bagian yang putih disertakan)

4. Sertakan rebusan buncis atau sayuran lain yang dapat menurunkan kadar gula

darah dalam menu sayuran, sedikitnya 2 kali seminggu

5. Biasakan sarapan dengan sereal tinggi serat, seperti havermut, kacang ijo, jagung

sebus, atau roti bekatul setiap hari

6. Hindari penambahan gula pasir pada minuman atau makanan. Pastikan juga

untuk menghindari atau membatasi asupan karbohidrat yang meliputi jagung

sirup, madu, permen, gula, beras putih, roti putih atau item yang mengandung

fruktosa, glukosa atau sukrosa.

7. Biasakan berjalan sedikitnya 3 kali seminggu selama > 30 menit

(http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/1923643-tips-diet-penderita-

diabetes/)

H. Rencana Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

Nama :Tn.N (45 thn)

Hari/tgl :Sabtu, 06 November 2010

Tanda-tanda vital : TD 160/100 mmHg, N 82x/mnt, P 16x/mnt S 37,5oC.

No. Tindakan Keperawatan Masalah Keperawatan Etiologi

1. DO: -

DS: pasien mengatakan

sering sakit kepala yang

Nyeri kepala/pusing Peningkatan tekanan

intracranial yang disebabkan

adanya tumor

Page 15: Endokrin Akromega Op 5

5

tidak sembuh walaupun

telah minum analgetik

2. DO: Insulin Growth Factor

1 (IGF-1) 186 mg/dl,

kalsium 12 mg/dl, fosfat 6

mg/dl, X-Ray sela fursica,

mandibula dan sinus frontal

menunjukkan pembesaran. .

Hasil pemeriksaan fisik

ditemukan kaki besar,

tangan besar, lidah besar,

DS:Pasien mengeluh mual

dan muntah yang sering

proyektil

Pembesaran pada organ

tubuh seperti kaki, tangan,

lidah, sinus frontalis,

mandibula

Peningkatan kadar hormone

pertumbuhan (GH)

B. Perencanaan

Nama :Tn. N (45 thn)

Hari/tgl :Sabtu, 06 November 2010

1. Diagnosa :Nyeri/sakit kepala b.d peningkatan tekanan intracranial akibat tumor

TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL

Dalam waktu 1x24

jam pasien

menyatakan nyeri

hilang

Pasien menyatakan

nyeri

berkurang/hilang

Pasien nampak rileks,

muka tenang

Pasien dapat tidur/

istirahat dengan

nyaman

Mandiri

Pantau rasa nyeri

tiap 4 jam. Catat

karakteristik

nyeri (lokasi

nyeri, lamanya,

faktor yang

memperburuk

atau meredakan

nyeri)

Nyeri merupakan

pengalamn subjektif

danharus dijelaskan

oleh pasien.

Identifikasi

karakteristik nyeri dan

faktor yang

berhubungan

merupakan suatu hal

yang amat penting

Page 16: Endokrin Akromega Op 5

5

Observasi adanya

tanda-tanda nyeri

nonverbal seperti

ekspresi wajah,

posisi tubuh,

gelisah,

menangis,

menarik diri,

diaphoresis,

perubahan

frekuensi

jantung, tekanan

darah tinggi

Anjurkan untuk

beristirahat

dalam ruangan

yang tenang

Kolaborasi

Berikan obat

sesuai indikasi,

misalnya

analgetik seperti

asetaminofen

untuk memilih

intervensi yang cocok

dan untuk

mengevaluasi

keefektifan dari terapi

yang diberikan.

Merupakan

indicator/derajat

nyeriyang tidak

langsung dialami.

Sakit kepala

mungkin bersifat

akut atau kronis,

jadi manifestasi

fisiologis bisa

muncul/tidak

Menurunkan

stimulasi yang

berlebihan yang

dapat mengurangi

sakit kepala

Penanganan

pertama dari sakit

kepala secara

umum hanya

kadang-kadang

bermanfaat pada

Page 17: Endokrin Akromega Op 5

5

Rujuk ahli

fisioterapi,

lakukan teknik

relaksasi

Berikan terapi

oksigen sesuai

indikasi

sakit kepala

karena gangguan

vaskuler

Teknik ini berguna

untuk menurunkan

ketegangan otot atau

stress yang dapat

merangsang

timbulnya sakit

kepala

Pemendekan serangan

sakit kepala dengan

60-70% pada

beberapa pasien

menurunkan hipoksia

yang berhubungan

dengan spasme

pembuluh darah

2. Diagnosa: Gangguan citra diri b.d perubahan pada struktur tubuh ditandai dengan

pemebsaran kai, tangan, dan lidah

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

diharapkan pasien

mendapatkan

tingkat kepercayaan

dirinya kembali

Mengakui diri

sebagai individu

Menerima adanya

interaksi antar

personal

Adanya

peningkatan

kepercayaan diri

Mandiri

Buat hubungan

terapeutik

perawat-pasien

Biarkan pasien

menggambarkan

dirinya sendiri

Dalam hubungan

membantu, pasien

dapat mulai

mempercayai dan

mencoba pemikiran

dan perilaku baru.

Memberikan

kesempatan

Page 18: Endokrin Akromega Op 5

5

Catat penolakan

pasien

dari/dan/atau

ketidaknyaman

dalam hubungan

social

Kolaborasi

Libatkan dalam

terapi kelompok

Rujuk untuk

rekreasi

mendiskusikan

persepsi pasien

tentang

diri/gambaran diri

dan kenyataan

situasi individu

Menunjukkan

perasaan isolasi dan

takut

penolakan/penilaian

oleh orang lain.

Penghindaran situasi

sosial dan kontak

dengan orang lain

dapat membuat

perasaan tak

berharga.

Memberikan

kesempatan untuk

berbicara tentang

perasaan dan

mencoba perilaku

baru.

Mengembangkan

minat dan

keterampilan untuk

mengisi waktu.

Keterlibatan dalam

aktivitas rekreasi

mendorong interaksi

sosial dengan orang

Page 19: Endokrin Akromega Op 5

5

lain dan

meningkatkan

kesenangan dan

relaksasi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Akromegali adalah kondisi seseorang yang kelebihan hormone pertumbuhan,

dengan cirri-ciri pembesaran jaringan hipofise sehingga Nampak kaki besar,

tangan besar, lidah besar, mandibula besar, hidung besar, kulit kasar..

Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan.

2. Akromegali disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat

diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan

hipotalamus yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan.

3. Ciri utama akromegali adalah Perubahan pada bentuk wajah: hidung, bibir,

dahi, rahang, serta lipatan kulit menjadi lebih besar dan kasar secara progresif.

Rahang bawah menjadi bear dan menonjolke depan sehingga gigi renggang.

Jaringan lunak juga tumbuuh sehingga wajah seperti kelihatan ada edema.

Kedua tangan dan kaki membesar secara progresif. Lidah, kelenjar ludah,

limpa, jantung, ginjal, hepar dan organ lainnya juga membesar.

4. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan tes Laboratorium,Kadar GH

berlebihan mencapai 400 ng/ml, Tes toleransi glukosa : hiperglikemia, Kadar

somatomidin meningkat 2,6-21,7 U/ml ( 0,31-1,4 U/ml), CT. Scan, MRI.

Dikenal 2 macam terapi, yaitu: terapi pembedahan, terapi radiasi

B. Saran dan Kritik

Makalah ini masih memilki banyak kekurangan. Jadi, dimohon pada para

pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga makalah

ini mencapai kesempurnaan.

Page 20: Endokrin Akromega Op 5

5

DAFTAR PUSTAKA

Resensi Buku

E.Doenges, Marilyn,dkk.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Edisi 3.1999.Jakarta:EGC

Lauralee Sherwood.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Edisi 2.2001.Jakarta:EGC

A.Price Sylvia, M.Wilson, Lorraine.PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit.Edisi 6.2005.Jakarta:EGC

Pencarian dari Google

http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi50.pdf

Diakses pada hari Sabtu, 06 November 2010 pukul 14.55 WIB

http://books.google.com/books?

id=vfREV2JlRMC&pg=PA18&lpg=PA18&dq=asuhankeperawatan+akromegali&source

=bl&ots=4pG_fE3Tpf&sig=0EBCOl2mLz8DnDmjl56s_8JYOVI&hl=en&ei=hOXVTIL

ONIaBlAf41tmBCQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&ved=0CDQQ6AEw

Bg#v=onepage&q&f=false

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 07.11 WIB

http://gambargambarpelik.blogspot.com/2010/09/mampu-serang-tua-muda.html

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 06.31 WIB

http://www.idonbiu.com/2010/04/gigantisme.html

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 06.25 WIB

http://mstar.com.my/berita/cerita.asp?file=/2007/11/21/TERKINI/Rencana/

Akromegali_boleh_bawa_maut_jika_tidak_dirawat&sec=mstar_berita

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 06.22 WIB

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1991/01/19/KSH/

mbm.19910119.KSH12970.id.html

Page 21: Endokrin Akromega Op 5

5

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 06.19 WIB

http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-

US:official&channel=s&hl=id&q=akromegali&um=1&ie=UTF-

8&source=univ&ei=RtrVTMTvM8KBlAfvr_n8CA&sa=X&oi=image_result_group&ct=

title&resnum=2&ved=0CCcQsAQwAQ&biw=1024&bih=465

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 05.58 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 05.55 WIB

http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1000900

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 07.35 WIB

http://forum.um.ac.id/index.php?topic=5054.0

Diakses pada hari Minggu, 07 November 2010 pukul 05.47 WIB

http://galemedicine.blogspot.com/2010/06/akromegali-dan-gigantisme.html

Diakses pada hari kamis, 04 November 2010 pukul 14.13 WIB

http://info.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=758

Diakses pada hari Kamis, 04 November 2010 pukul 14.25 WIB