ENDOKARDITIS
-
Upload
amirah-umar-abdat -
Category
Documents
-
view
326 -
download
4
description
Transcript of ENDOKARDITIS
![Page 1: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/1.jpg)
ENDOKARDITIS INFEKSI Larry M. Baddour, Kathryn A.Taubert, Michael H.Gewitz, dan Walter R.Wilson
Pendahuluan
Pedoman diagnosis, terapi antimikroba, dan manajeman komplikasi endokarditis infeksi
Diagnosis
Ekokardiografi
Terapi antimikroba
Komplikasi dan pengobatannya
Terapi bedah
Gagal jantung kongestif
Resiko embolisasi
Penyebaran perianular infeksi
Aneurisma miotik
Terapi pasien rawat jalan
Perawatan setelah pengobatan
Tindak lanjut jangka pendek
Tindak lanjut jangka panjang
Pedoman pencegahan endokarditis infeksi
Sejarah peryataan AHA pada pencegahan endokarditis infeksi
Prosedur Denial dan endokarditis infeksi
Kondisi jantung dan endokarditis
Pencegahan dalam perawatan gigi pada pasien dengan kondisi jantung yang beresiko tinggi
mendapat akibat buruk dari endokarditis
Jenis obat untuk saluran pernafasan
Rekomendasi untuk prosedur pengobatan pada saluran gastrointestinal dan genitourinari
Jenis obat untuk infeksi kulit, struktur kulit dan jaringan musculoskeletal
PENDAHULUAN
Sebanyak dua buah pedoman ditelaah pada bab ini dan berkenaan dengan
endokarditis infeksi. Satu pedoman menyajikan seluruh aspek diagnosis dan menajemen
endokarditis yang telah diperbaharui pada tahun 2005. Pencegahan endokarditis infeksi yang
terbaru telah dipublikasikan pada tahun 2007.
Kelompok penulis kedua pedoman ini dituntut untuk melakukan penilaian terhadap
evidence dan memberikan klasifikasi pada rekomendasi dan tingkat evidence dari setiap
rekomendasi. Klasisfikasi American College of Cardiology (ACC)/American Heart
Association digunakan pada setiap pembahasan pedoman ini.
PEDOMAN DIAGNOSIS, TERAPI ANTIMIKROBA, DAN MANAJEMAN
KOMPLIKASI ENDOKARDITIS INFEKSI
Pedoman ini berisi tentang perubahan ketiga terapi endokarditis infeksi yang
dikembangkan oleh AHA dibawah perlindungan Committee on Rheumatic fever,
Endocarditis, and Kawasaki Disease, Council on Cardiovascular Disease of the Young.
Pedoman terbaru ini merekomendasikan untuk diagnosis, pengobatan dan penatalaksanaan
komplikasi dari endokarditis infeksi. Komite dari beberapa ahli multidisplin ilmu menggaris
![Page 2: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/2.jpg)
bawahi dokumen ini untuk membantu dokter dalam perawatan pasien endokarditis pada era
millennium baru.
DIAGNOSIS
Keberagaman gejala klinis endokarditis infeksi membutuhkan strategi diagnosis yang
tidak hanya sensitif terhadap deteksi penyakit, tetapi juga spesifik untuk mengeluarka
kemungkinan penyebab lain. Pada tahun 1994, Durack dan kolega dari Duke University
Medical Center mengusulkan sebauh skema diagnostic yang disebut Kriteria Duke, yang
mengelompokkan pasien dengan dugaan endokarditis infeksi kedalam 3 kategori: Kasus
“definite”, ditemukan kelainan klinis dan patologis (dibuktikan dari pembedahan dan otopsi);
kasus “possible” (tidak memenuhi criteria kasus “definite”); dan kasus “rejected” (tidak
didapatkan kelainan patologis endokarditis infeksi dari pembedahan dan otopsi, sindrom
klinis cepat menghilang baik tanpa pengobatan maupun dengan terapi antibiotik). Beberapa
revisi dilakukan pada kriteria Duke mayor dan minor yang ditampilkan dalam tabel 19.1a dan
19.1b.
Tabel 19.1a Definisi endokarditis infeksi menurut modifikasi dari kriteria Duke
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------
Kasus “definite”
Kriteria Patologi
Didapatkan mikroorganisme pada kultur atau pemeriksaan histologis dari vegetasi, emboli vegetasi,
atau spesimen abses intrakardia; atau
Lesi patologis: vegetasi atau abses intrakardia yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan histologi
menunjukkan adanya endokarditis akut
Kriteria Klinis
2 kriteria mayor; atau
1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor; atau
5 kriteria minor
Kasus “Possible”
1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor
3 kriteria minor
Kasus “Rejected”
Bukti alternative diagnosis yang menjelaskan endokarditis infeksi
Sindrom endokarditis infeksi sembuh dengan antibiotic selama ≤ 4 hari
Tidak ada bukti patologis dari tindakan bedah dan biopsy, dengan antibiotic selama ≤ 4 hari
Tidak ditemukan kriteria kemungkinan mengarah ke endokarditis infeksi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karena endokarditis infeksi merupakan penyakit yang memiliki gejala klinis yang
bervariasi, penggunaan kriteria ini tidak cukup untuk menegakkan diagnosis. Kriteria Duke
hanyalah sebagai panduan klinis dalam mendiagnosa endokarditis infeksi dan bukan untuk
menggantikan keputusan klinis dokter. Klinisi biasanya tepat dan bijaksana dalam
menentukan apakah pada pasien tertentu perlu dilakukan pengobatan atau tidak, tanpa peduli
apakah mereka mendapatkan kriteria yang sesuai pada pasien tersebut.
![Page 3: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/3.jpg)
Tabel 19.1b Definisi istilah yang digunakan pada kriteria Duke
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------
Kriteria Mayor
1. Kultur darah positif untuk endokarditis infeksi
Mikroorganisme tipikal yang sesuai dengan endokarditis infeksi didapatkan pada 2 kultur darah
terpisah: streptokokus viridans, Streptococcus bovis, HACEK kelompok, Staphylococcus aureus,
atau enterococci community-acquired dalam ketiadaan fokus utama, atau
Mikroorganisme yang sesuai dengan endokarditis infeksi secara persisten didapatkan kultur darah
positif, didefinisikan sebagai berikut : Setidaknya 2 kultur positif dari sampel darah yang diambil
terpisah > 12 jam, atau semua dari 3 atau mayoritas ≥ 4 kali pengambilan sampel terpisah, didapatkan
kultur darah positif(dengan sampel pertama dan terakhir diambil setidaknya terpisah 1 jam).
Biakan darha tunggal yang positif untuk Coxiella burnetii atau anti-fase1 IgG titer antibody > 1: 800
2. Bukti keterlibatan endokardium
Ekokardiogram positif untuk endokarditis infeksi (TEE direkomendasikan untuk pasien dengan katup
prostetik, dinilai sebagai kasus "possible" dengan kriteria klinis, atau komplikasinya (paravalvular
abses); TTE sebagai tes pertama pada pasien lain) didefinisikan sebagai berikut: adanya osilasi
ekokardiografi massa intrakardia di katup atau struktur pendukungnya, adanya pancaran
regurgitasi atau pada materi ditanamkan dalam ketiadaan penjelasan anatomi alternatif; atau abses, atau
parsial dehiscence katup prostetik baru; katup regurgitasi baru (memburuk atau berubah atau yang sudah
ada murmur tidak cukup).
Kriteria Minor
Kecenderungan berhubungan dengan kondisi jantung, atau IDU
Demam, dengan suhu> 38 ° C
Fenomena vaskular, emboli arteri besar, infark paru septik,aneurisma mikotik, perdarahan intrakranial,
pendarahan konjungtiva, dan lesi Janeway
Fenomena imunologis: glomerulonefritis, nodus Osler, bintik Roth, dan faktor rheumatoid
Bukti mikrobiologi: kultur darah positif tetapi tidak memenuhi kriteria utama seperti disebutkan di
atas * atau bukti serologis infeksi aktif dengan organisme yang konsisten dengan IE
Kriteria minor echocardiographic dihilangkan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------
Ekokardiografi
Ekokardiografi adalah yang utama dalam mendiagnosis dan melakukan
penatalaksanaan pasien endokarditis infeksi. Ekokardiografi dapat membuktikan massa atau
vegetasi intrakardia yang bergerak, abses, pembukaan parsial katub jantung, dan regurgitasi
katup yang merupakan criteria mayor pada endokarditis infeksi. Ekokardiografi seharusnya
dilakukan pada semua kasus suspek endokarditis infeksi (Evidence based kelas I:level A).
Algoritma diagnosis ditampilkan pada gambar 19.1 yang memberikan sebuah pendekatan
diagnostik menggunakan ekokardiografi pada kasus “suspect” dan menentukan apakah perlu
dilakukan Transesophageal Echocardiography (TEE) atau Transthoracic Echocardiography
(TTE). Rekomendasi mengenai kapan dilakukannya ekokardiografi untuk diagnosis dan
manajemen endokarditis infeksi ditampilkan dalam tabel 19.2. ekokardiografi pertaa harus
dilakukan dalam 12 jam pertama evaluasi. TEE merupakan teknik yang paling disukai untuk
mendiagnosa pasien endokarditis infeksi dewasa yang sulit untuk dilakukan TTE. TEE lebih
sensitif daripada TTE untuk mendeteksi adanya vegetasi dan abses jantung. Jika TTE
![Page 4: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/4.jpg)
pertama negatif dan diagnosis masih menjadi pertimbangan, TEE harus segera dilakukan
(Evidence based kelas I:level A). Pada pasien dengan TTE pertama yang positif dan memiliki
resiko tinggi terhadap komplikasi jantung termasuk perluasan infeksi, TEE juga harus segera
dilakukan (Evidence based kelas I:level A). Melakukan TEE ulang setelah 7-10 hari setelah
TEE pertama negatif sebaiknya dilakukan bila didapatkan kecurigaan klinis terhadap
endokarditis infeksi. Pada beberapa kasus, vegetasi pada jantung akan terdeteksi jika
mencapai ukuran tertentu atau lubang abses menjadi makin jelas. Peningkatan interval pada
ukuran vegetasi melalui serial ekokardiografi, meskipun mendapat terapi antibiotic yang tepat
maka memiliki resiko komplikasi yang lebih besar dan membutuhkan pembedahan. TEE
berulang juga berguna jika pada pemeriksaan pertama pasitif dan didapatkan keadaan yang
memburuk walaupun dalam masa terapi antibiotik (Evidence based kelas I:level A). adanya
gejala gagal jantung yang tidak khas, perubahan pada murmur jantung, atrioventricular block
yang baru dan aritmia harus segera dilakukan pemeriksaan TEE jika mungkin atau TTE agar
tidak terlambat.
Gambar 19.1 Pendekatan diagnostik menggunakan ekokardiografi
Beberapa fitur ekokardiografi mampu mengidentifikasi pasien yang beresiko tinggi
terhadap komplikasi atau pasien yang membutuhkan pembedahan (tabel 19.3). Fitur ini
anatara lain adalah vegetasi yang besar, insufisiensi katup berat, abses, pseudoaneurisma,
perforasi katup, dan gagal jantung. Fitur ekokardiografi memiliki keterbatasan dalam
mendeteksi emboli. Resiko terbesar didapatkan pada vegetasi besar (>10 mm) pada anterior
mitral.
![Page 5: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/5.jpg)
Tabel 19.2 Penggunaan ekokardiografi pada diagnosis dan terapi endokarditis
Awal
Ekokardiografi secepatnya (<12 jan setelah evaluasi);
Disarankan menggunakan TEE, dapat memperoleh semua gambaran yang abnormal
TTE bila bila TEE tidak memungkinkan
TTE lebih cocok pada anak kecil
Ekokardiografi ulang
Segera dilakukan TEE setelah TTE positif, terutama pada pasien dengan resiko komplikasi tinggi
TEE 7-10 hari setelah TEE pertama jika diduga ada lesi tanpa diagnosis yang pasti atau dengan
kekhawatiran mengarah ke gejala klinis pada pengobatan pertama endokarditis infeksi
Intraoperasi
Prepump: mengidentifikasi vegetasi, mekanisme regurgitasi, abses, fistula, dan pseudeaneurisma.
Postpump: mengkonfirmasi keberhasilan pembedahan
Menilai sisa disfungsi katup : peningkatan afterload jika perlu menghindari insufisiensi katup atau adanya
sisa aliran yang abnormal
Penyelesaian terapi
Membuat baseline baru tentang fungsi dan morfologi katup, ukuran ventrikel dan fungsinya
TTE biasanya memuaskan
Tabel 19.3 Gambaran ekokardiografi yang mendukung untuk dilakukannya pembedahan
Vegetasi
Vegetasi yang menetap setelah emboli sistemik
Vegetasi pada daun katup mitral anterior, khusunya dengan ukuran >10 mm
≥ kejadian emboli selama 2 minggu pertama terapi antimikroba
Peningkatan ukuran vegetasi meskipun telah diberikan terapi antimikroba
Disfungsi katup
Insufisiensi akut aorta dan mitral dengan gejala kegagalan ventrikel
Gagal jantung yang tidak berespon terhadap terapi medis
Perforasi atau rupture dari katup
Perluasan Perivalvular
Pembukaan terpisah, rupture atau fistula
Blok jantugng baru
Abses besar atau perluasan abses meskipun telah diberikan terapi antimikroba
Terapi Antimikroba
Hasil dari studi efikasi mendukung penggunaan seluruh obat yang dicantumkan pada
pedoman ini (Evidence based kelas I:level A). Rekomendasi lain (Evidence based kelas
IIa:level C) diuraikan berdasarkan data in vitro dan pendapat konsensus dan termasuk dalam
3 kriteria ini. Pertama, perhitungan durasi terapi yang direkomendasikan harus dimulai pada
hari pertama hasil kultur darah negatif yang sebelumnya kultur darah telah positif. Sedikitnya
dilakukan dua set kultur darah setiap 24-48 jam sampai infeksi dalam darah hilang. Kedua,
untuk pasien endokarditis infeksi asli yang telah menjalani reseksi katup dengan katup
pengganti palsu, pengobatan posoperatif harus menjadi salah satu yang direkomendasikan
untuk katup prostetik pengobatan daripada untuk pengobatan katup asli. Jika reseksi
jaringan katup positif, maka dianjurkan untuk dilakukan terapi antibiotic setelah reseksi
katup. Jika negatif, maka durasi pengobatan katup prostetik yang direkomendasikan
![Page 6: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/6.jpg)
harus diberikan kurang dari jumlah hari pengobatan yang diberikan untuk infeksi katup asli
sebelum penggantian katup. Ketiga, dalam obat yang mengandung terapi kombinasi
antimikroba, penting untuk memberika agen pada saat yang sama atau berdekatan onsetnya
untuk memaksimalkan efek sinergis dalam membunuh patogen.
Angka kesembuhan bakteriologis ≥ 98% dapat diantisipasi pada pasien yang
menyelesaikan 4 minggu terapi dengan penisilin parenteral atau ceftriaxone untuk
endokarditis disebabkan oleh kelompok Streptococcus viridans atau S. bovis yang sangat
rentan oleh penisilin (tabel 19.4). Ampisilin merupakan alternative terhadap penisilin dan
telah digunakan ketika penisilin tidak tersedia karena pasokan ciencies Defi. Penambahan
sulfat gentamisin terhadap penisilin memberikan sebuah efek membunuh sinergis in vitro
pada kelompok streptokokus viridans dan S. bovis. Kombinasi penisilin atau ceftriaxone
bersama-sama dengan gentamisin memberikan hasil sinergis dalam membunuh kelompok
streptokokus viridans atau S. bovis pada hewan model endokarditis eksperimental in vivo.
Rekomendasi pengobatan antibiotic untuk endokarditis infeksi dijelaskan dalam Tabel
19.4-19.14, termasuk dosis obat, frekuensi dosis, rute pemberian, durasi terapi, dan kekuatan
rekomendasi. Tabel 19.4-19.6 menyediakan regimen untuk endokarditis infeksi yang
disebabkan oleh streptokokus viridians dan Streptococcus bovis; Tabel 9.7 hingga 19.8,
staphylococcus; Tabel 19.9-19.12 enterococcus; Tabel 19.13, HACEK; dan Tabel 19.14, hasil
kultur negatif, termasuk endokarditis Bartonella. Dengan sedikit pengecualian, pengobatan
antibiotik berkepanjangan, bakterisida, parenteral, dan diberikan dalam dosis tinggi. Karena
komplikasi dari endokarditis infeksi sering terjadi dan agen-agen antimikroba digunakan
untuk mengobati IE mungkin berhubungan dengan efek samping, pasien harus dipantau ketat
oleh tim dokter yang berpengalaman.
Sebuah peningkatan dramatis resistensi antibiotik bakteri penyebab endokarditis
infeksi adalah alasan utama untuk memperbarui rekomendasi ini. Multidrug resisten sekarang
sering digambarkan antara isolat dari streptokokus, stafilokokus, dan spesies enterococcal
yang menyebabkan endokarditis infeksi. Selain itu, banyak dari bakteri Gram-negatif yang
menyebabkan endokarditis infeksi telah menjadi resisten. Meningkatkanya resistensi obat
telah terjadi pada isolat "community acquired" seperti bakteri HACEK (Haemophilus,
Actinobacillus, Cardiobacterium, Eikenella, dan Kingella), spesies Salmonella, dan
Enterobacteriaceae, serta antara isolat nosokomial seperti Pseudomonas. Lebih banyak
data diperlukan untuk menentukan regimen pengobatan yang optimal untuk endokarditis
infeksi yang disebabkan oleh multidrug resisten Streptococcus pneumoniae, vancomycin-
resisten Enterococcus faecium, dan multidrug-resistant Staphylococcus aureus. Selain
itu, informasi baru telah mendorong pengkajian ulang tentang rekomendasi untuk durasi
terapi untuk IE. Sebagai contoh, data dari Swedia menunjukkan bahwa dalam kombinasi
dengan antibiotik dinding-aktif sel untuk pengobatan IE dihasilkan darienterococci, durasi
pemberian aminoglikosida mungkin terbatas hanya pada 2 minggu pertama daripada 4
sampai 6 minggu seluruh terapi dengan sel dinding-agen aktif dan tidak adapenurunan tingkat
kesembuhan.
Meskipun kemajuan dalam teknik diagnostik, (darah) kultur-negatif endokarditis tetap
sebuah teka-teki kasus klinis antara IE. Pasiendengan kultur-negatif endokarditis dapat dibagi
menjadi dua kategori: orang-orang dengan kultur darah negatif yang terkaitdengan terapi
terbaru dan mereka yang terinfeksidengan mikroorganisme yang sulit untuk tumbuh dalam
![Page 7: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/7.jpg)
mediakultur darah rutin digunakan. Petunjuk epidemiologi tercantum dalam Tabel 19.15
dapat membantu untuk menentukan regimen antibiotik yang paling tepat untuk setiap pasien
dengan kultur-negatif endokarditis.
Tabel 19.4 Terapi endokarditis katup asli
![Page 8: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/8.jpg)
KOMPLIKASI DAN PENGOBATANNYA
Terapi bedah
Pasien dengan IE dan CHF, terlepas dari mekanisme, harus segera dievaluasi untuk
terapi bedah mungkin (Kelas I, TingkatBukti: B). Meskipun angka kematian lebih tinggi
operasi pada pasien dengan CHF dibanding mereka yang tanpa CHF, pasiendengan IE yang
memiliki CHF dan menjalani operasi katupmemiliki tingkat kematian secara substansial
berkurang dibandingkan dengan mereka yang dirawat dengan terapi medis saja. Insiden
infeksi ulang katup baru ditanamkan di pasien dengan IE aktif ≈ 2% hingga 3% dan jauh
lebih kecil dari angka kematian untuk IE dan CHF tanpa terapi bedah, yang dapat
setinggi 51%. Pendekatan bedah untuk CHF yang disebabkan oleh mekanisme yang berbeda
dibahas pada bagian CHF.
Situasi klinis lainnya di mana intervensi bedah harusdipertimbangkan adalah IE
jamur, infeksi dengan agresif bakteri resisten antibiotik atau bakteri yang merespon buruk
terhadap antibiotik, sisi kiri IE yang disebabkan oleh bakteri Gram-negatif seperti S.
marcescens dan spesies Pseudomonas, infeksi persisten dengan kultur darah positif setelah 1
minggu terapi antibiotik, atau satu atau lebih peristiwa emboli selama 2 minggu pertama
terapi antimikroba (Kelas I, Tingkat Bukti: B).
Pertimbangan intervensi bedah juga dibenarkan bila ada bukti echocardiographic
dehiscence katup, perforasi, pecah, atau fistula, atau abses perivalvular besar (Kelas I,
Tingkat Bukti: B) Temuan echocardiographic lain yang menunjukkan kebutuhan yang
mungkin untuk operasi ini anterior mitral leaflet vegetasi (terutamadengan ukuran> 10 mm)
atau vegetasi persisten setelah embolisasi sistemik (Kelas IIa, Tingkat Bukti: B) dan
peningkatan ukuran vegetasi meskipun terapi antimikroba yang tepat (kelas IIb Tingkat
Bukti: C; Tabel 19.3). Pengambilan keputusan mengenai peran intervensi bedah untuk
mencegah embolisasi sistemik adalah kompleks dan harus individual untuk pasien. Manfaat
terbesar dalam fase awal dari IE, ketika tingkat emboli adalah prediktor tertinggi dan lainnya
dari kursus rumit (misalnya,embolisasi berulang dan endokarditis katup prostetik) yang hadir.
Risiko terbesar terjadi embolisasi muncul dengan vegetasi > 10mm terjadi pada selebaran
mitral anterior dan selama 1 sampai 2 minggu pertama terapi.
Gagal Jantung Kongestif
Banyak penelitian selama tiga dekade terakhir telah menunjukkan bahwa di antara
komplikasi IE, CHF memiliki dampak terbesar pada prognosisnya. Gagal jantung kongestif
sedang sampai berat telah diidentifikasi sebagai salah satu dari gambaran dasar yang secara
independen berhubungan dengan kematian setiap 6 bulan pada investigasi sistem identifikasi
prognosis pada dewasa dengan komplikasi ktup asli kiri endokarditis infeksi. Pada katup asli
endokarditis infeksi, Gagal jantung kongestif akut lebih sering terjadi pada infeksi katup
aorta (29%) dibandingkan dengan penyakit mitral (20%) atau tricuspid (8%). Selain itu,
![Page 9: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/9.jpg)
derajat toleransi dari gagal jantung kongestif adalah tergantung pada katupnya dengan
regurgitasi aorta akut sedikit toleran dan regurgitasi trikuspid akut yang paling toleran. CHF
dapat berkembang secara akut dari perforasi daun katup asli atau bioprostetik, rupturnya
korda mitral yang terinfeksi, obstruksi katup oleh vegetasi besar, atau hubungan tiba-tiba
intrakardiak dari saluran fistula atau pembukaaan prostetik. Katup mitral preclosure yang
dapat dideteksi oleh pemeriksaan fisik dan ekokardiografi harus diskrining dalam setiap
kasus.
Embolisasi sistemik terjadi pada 22% sampai 50% kasus endokarditis infeksi. Emboli
sering melibatkan jaringan arteri besar, termasuk paru-paru, arteri koroner, lien, usus, dan
ekstremitas. Sampai dengan 65% dari kejadian emboli melibatkan sistem saraf pusat, dan
>90% dari emboli ke sistem saraf pusat terdistribusi menuju arteri serebral medialis. Insiden
tertinggi komplikasi emboli adalah berupa infeksi katup aorta dan mitral dan endokarditis
infeksi yang disebabkan oleh S.aureus, Candida, HACEK, dan organism Abiotrophia. Emboli
bisa terjadi sebelum diagnosis, selama terapi, atau setelah terapi selesai, meskipun
kebanyakan emboli terjadi dalam 2 sampai 4 minggu pertama terapi antimikroba.
Penyebaran Perianular Infeksi
Perluasan endokarditis infeksi hingga anulus katup memprediksi angka kematian
lebih tinggi, lebih sering terjadi gagal jantung kongestif, dan operasi jantung lebih sering.
Rongga perivalvular terbentuk ketika infeksi annular menerobos dan menyebar ke jaringan
disekitarnya. Pada endokarditis katup jantung asli, ini umumnya terjadi melalui bagian
terlemah dari anulus, yaitu dekat membran septum dan nodus atrioventrikular. Kerentanan
anatomi daerah ini menjelaskan mengapa abses terjadi di lokasi ini dan mengapa blok
jantung adalah sequela yang umum. Ekstensi periannular telah dilaporkan terjadi pada
sampai 40% kasus dari endokarditis infeksi katup asli (komplikasi endokarditis infeksi
aorta lebih umum terjadi daripada mitral atau endokarditis infeksi trikuspid) dan sampai
100% pasien dengan endokarditis infeksi katup prostetik. Abses perivalvular sangat umum
dengan katup prostetik karena anulus, daripada oleh daunnya, karena hal ini merupakan situs
infeksi yang utama. Kebanyakan infeksi periannular melibatkan area mitral yang berhubu-
ngan dengan katup prostetik mitral.
Aneurisma Miotik
Aneurisma mikotik (MA) adalah komplikasi yang jarang dari endokarditis infeksi
yang dihasilkan dari embolisasi septic dari vegetasi ke arteri atau vasa vasorum ruang intra-
luminal, dengan penyebaran infeksi berikutnya melalui intima dan keluar melalui dinding
pembuluh darah. Point percabangan arteri mendukung terjadinya impaksi emboli dan situs
yang paling umum dari perkembangan MA. MA disebabkan oleh endokarditis infeksi terjadi
paling sering pada arteri intrakranial, diikuti oleh arterivisceral dan arteri dari ekstremitas atas
dan bawah.
TERAPI PASIEN RAWAT JALAN
Terapi antibiotik parenteral pada pasien rawat jalan (OPAT) telah terbukti berkhasiat,
aman, dan biaya yang efektif untuk berbagai infeksi kronis yang memerlukan terapi
parenteral berkepanjangan pada pasien tertentu yang dinyatakan tidak memerlukan rawat
![Page 10: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/10.jpg)
inap. Regimen antibiotic direkomendasikan untuk endokarditis membutuhkan ≥ 2 minggu
terapi, biasanya melalui rute intravena. Penyerapan agen antimikroba oral dapat diandalkan
dan umumnya tidak dianjurkan untuk pengobatan endokarditis, terutama selama fase awal
terapi. Tekanan ekonomi dan lainnya telah mendorong tetap rumah sakit lebih pendek untuk
pasien endokarditis sehingga penggunaan program pendek terapi antimikroba intravena untuk
indikasi yang dipilih atau dalam pengembangan untuk administrasi rawat jalan rejimen terapi
antibiotic intravena.
Kriteria berikut ini penting untuk program OPAT efektif:
Sebuah sistem dukungan yang handal di rumah dan akses mudah ke rumah sakit
untuk reevaluasi segera ditangani oleh dokter yang berpengalaman harus komplikasi
berkembang, seperti kambuhnya demam, gejala aritmia jantung, CHF, atau kejadian
neurologis.
Kunjungan rutin oleh seorang perawat rumah yang memantau pasien untuk deteksi dini
komplikasi, kegagalan untuk merespon terapi, masalah dengan kepatuhan terhadap terapi,
atau komplikasi (misalnya, infeksi, kebocoran, perpindahan) langsung berhubungan
dengan antibiotik atau akses intravena.
Kunjungan rutin dengan dokter yang berpengalaman untuk menilaistatus klinis saat
menerima OPAT.
PERAWATAN SETELAH PENGOBATAN
Tindak Lanjut Jangka Pendek
Mayoritas pasien dengan IE disembuhkan dengan medis yang tepat dan, jika
perlu, perawatan bedah. Sebelum menyelesaikan terapi antimikroba, menjalani TTE (Kelas
IIb, Tingkat Bukti: C) dapat dipertimbangkan untuk membentuk dasar baru untuk
perbandingan berikutnya (Tabel 19,16). Suatu rujukan ke sebuah program untuk membantu
dalam penghentian penggunaan obatharus dibuat bagi pasien IDU. Pasien harus dididik
tentang tanda-tanda endokarditis dan mendesak untuk mencari perhatian medisharus segera
terjadi. Sebuah evaluasi menyeluruh gigi harus diperoleh dan semua sumber yang aktif
infeksi oral harus diberantas. Semua kateter digunakan untuk menanamkan pengobatan
antimikroba harus segera dihapus pada akhir terapi.Kultur darah harus diperoleh jika demam
berkembang dan sebelum antibiotik diberikan.
Tindak Lanjut Jangka Panjang
Bulan sampai tahun setelah menyelesaikan terapi medis untuk IE,pasien perlu
pengamatan yang berkelanjutan dan pendidikan tentang infeksi berulang dan onset tertunda
dari memburuknyadisfungsi katup (Tabel 19,16). Kebersihan gigi yang sedang berlangsung
setiap hari harus ditekankan, dengan evaluasi serial dengan dokter gigi yang akrab dengan
populasi pasien ini. Pasien harus ditanya tentang gejala penurunan curah jantung dan CHF.
Pemeriksaan jantung secara menyeluruh akan dibutuhkan.Evaluasi tambahan dengan TTE
akan diperlukan pada pasien tertentu dengan temuan positif dari sejarah dan pemeriksaan
fisik. Pasien harus diingatkan untuk mencari evaluasi medis dengan segera untuk demam
(Tabel 19,16). Hal ini diperlukan karena IE bisa meniru penyakit demam yang tersusun rapi.
Terapi antibiotic tidak harus dimulai untuk pengobatan penyakit demam terdefinisi tanpa
![Page 11: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/11.jpg)
memperoleh kultur darah sebelumnya. Antibiotik yang diresepkan untuk sindrom demam
tidak spesifik atau tidak terbukti merupakan penyebab utama (darah) endokarditis kultur
negative dan harus sangat dianjurkan.
Tabel 19.16 Perawatan selama dan setelah selesainya pengobatan antimikroba
Memulai sebelum atau setelah terapi
Mendapatkan ekokardiogram transthoracic untuk menetapkan data dasar baru
Rehabilitasi narkoba rujukan untuk pasien yang menggunakan obat injeksi terlarang
Mendidik tentang tanda-tanda endokarditis, kebutuhan untuk profilaksis antibiotic untuk prosedur
gigi/bedah tertentu
Evaluasi menyeluruh dan perawatan gigi jika tidak dilakukan sebelumnya dalam evaluasi
Meminta penghapusan kateter IV menyelesaikan terapiantimikroba
Tindak Lanjut Jangka Pendek
Mendapatkan setidaknya 3 set kultur darah dari situs terpisah untuk setiap penyakit demam dan sebelum
memulai terapiantibiotik
Pemeriksaan fisik untuk bukti gagal jantung kongestif
Evaluasi untuk toksisitas yang dihasilkan dari terapi antimikroba saat ini / sebelumnya
Tindak Lanjut jangka panjang
Mendapatkan setidaknya 3 set kultur darah dari situs terpisah untuk setiap penyakit demam dan sebelum
memulai terapi antibiotik
Evaluasi katup dan fungsi ventrikel (echocardiography)
Teliti kebersihan dan kunjungan kantor profesional perawatan gigi
Pedoman pencegahan endokarditis infeksi
Infektif endokarditis (IE) tetap infeksi jarang terjadi tetapi yang mengancam jiwa.
Meskipun kemajuan dalam diagnosis, terapi antimikroba, teknik bedah, dan pengelolaan
komplikasi, pasien dengan IE masih memiliki morbiditas yang tinggi dan tingkat mortalitas
yang terkait dengan kondisi ini. Dalam beberapa tahun terakhir banyak pemerintah,
masyarakat, dan penulis dari peer-review penelitian yang diterbitkan, telah mempertanyakan
kemanjuran profilaksis antimikroba untuk mencegah IE pada pasien yang menjalani prosedur
(GU) saluran gigi, gastrointestinal (GI), atau urogenital. Dengan demikian, AHAmenugaskan
sebuah kelompok menulis, dipimpin oleh anggotaKomite Demam rematik, Endokarditis, dan
Penyakit Kawasaki,untuk merevisi pedoman profilaksis 1997 mereka. Kelompok menulis
dipilih karena keahlian mereka dalam pencegahan dan pengobatan endokarditis infektif,
dengan anggota yang mewakili penghubung Gigi American Association (ADA), Infectious
Diseases Society of America, dan American Academy of Pediatrics. Dokumen ini ditinjau
oleh peer reviewer yang ditunjuk oleh AHA dan ADA dan oleh sekelompok pakar
internasional pada IE. Komite tentang Demam rematik, Endokarditis, dan Penyakit Kawasaki
hati-hati akan meninjau data yang diterbitkandi masa depan dan revisi lebih lanjut untuk
dokumen ini akan didasarkan pada studi yang relevan.
Kelompok menulis dilakukan kajian literatur yang komprehensif menggunakan
PubMed / pencarian database MEDLINE 1950-2006 untuk bahasa Inggris makalah tentang
prosedur terkait bakteremia dan endokarditis infektif, dalam data kerentanan in vitro dari
mikroorganisme yang paling umum yang menyebabkan endokarditis infektif, hasil penelitian
![Page 12: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/12.jpg)
profilaksis pada model hewan percobaan endokarditis, dan studi retrospektif dan prospektif
pencegahan endokarditis infektif.
Sejarah Peryataan AHA pada Pencegahan Endokarditis Infeksi
AHA telah membuat rekomendasi untuk pencegahan IE untuklebih
dari 50 tahun. Tabel 19,17 menunjukkan ringkasan daridokumen yang diterbitkan 1955-
1997. Satu dapat melihat evolusidalam rekomendasi profilaksis selama ini 50 tahun, dari
multi-hari pemberian antibiotik (termasuk beberapa administrasiorangtua)
untuk dosis hari oral. Up melalui rekomendasi 1997, alasan untuk
profilaksis adalah sebagian besar didasarkan pada pendapat ahli dan apa yang tampaknya
menjadi upaya rasional dan bijaksana untuk mencegah infeksi yang mengancam
jiwa.Berdasarkan ACC dan Satuan Tugas AHA berbasis buktiPraktik sistem
penilaian Pedoman 'untuk rekomendasi peringkat,rekomendasi dalam
dokumen AHA diterbitkan selama 50 tahun terakhir akan Kelas IIb, LOE C. Dengan
demikian, dasar untukrekomendasi untuk IE profilaksis tidak mapan, dan
kualitas buktiyang terbatas pada studi kasus-kontrol sedikit atau didasarkan pada pendapat
ahli, pengalaman klinis, dan studi deskriptif yangdigunakan mengukur risiko pengganti.
Selama musyawarah pada tahun 2007 pedoman,
KelompokMenulis didirikan alasan utama untuk merevisi rekomendasiuntuk IE profilaksis:
IE lebih mungkin hasil dari paparan sering ke bacteremias acakyang berhubungan
dengan kegiatan sehari-hari daripada daribakteremia disebabkan oleh saluran, gigi GI,
atau GU prosedursaluran.
• Profilaksis dapat mencegah jumlah sangat kecil kasus IE, jika ada, pada individu yang
menjalani saluran, gigi GI, atau GUprosedur saluran.
• Risiko antibiotik terkait kejadian buruk melebihi t benefi, jika ada, dari
terapi antibiotik profilaksis.
• Pemeliharaan kesehatan mulut dan kebersihan yang optimaldapat
mengurangi kejadian bakteremia dari aktivitas sehari-haridan lebih penting
daripada antibiotik profilaksis untuk prosedurgigi untuk mengurangi risiko IE.
Prosedur Denial dan endokarditis infeksi
Meskipun telah lama diasumsikan bahwa prosedur gigi dapat menyebabkan IE pada pasien
dengan faktor risiko jantung yang mendasari dan bahwa profilaksis antibiotik yang
efektif, bukti ilmiah kurang untuk mendukung asumsi
ini. Bukti dipublikasikankolektif menunjukkan bahwa dari total jumlah kasus IE yangterjadi
setiap tahun, kemungkinan bahwa jumlah sangat kecilyang disebabkan oleh bakteremia-
memproduksi prosedur gigi.Oleh karena itu, hanya jumlah yang sangat kecil
kasus IEmungkin dicegah dengan profilaksis antibiotik bahkan jika ituadalah
100% efektif. Sebagian besar kasus disebabkan olehhasil IE mikroflora oral yang
paling mungkin dari bacteremiasacak yang disebabkan oleh aktivitas rutin sehari-
hari, seperti makanan mengunyah, menyikat gigi, flossing, penggunaan tusuk
gigi, penggunaan perangkat air irigasi, dan kegiatan lainnya.Kehadiran penyakit gigi dapat
meningkatkan risiko terkaitbakteremia dengan kegiatan rutin. Harus ada pergeseran dalam
penekanan menjauh dari fokus pada prosedur gigi danprofilaksis antibiotik menuju
penekanan lebih besar padapeningkatan akses ke perawatan gigi dan kesehatan
mulut pada pasien dengan kondisi jantung yang mendasari terkait dengan
risiko tertinggi hasil buruk dari IE dan kondisi yang mempengaruhi untuk akuisisi IE.
![Page 13: ENDOKARDITIS](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052214/5572131e497959fc0b91a2eb/html5/thumbnails/13.jpg)
Kondisi jantung dan endokarditis