Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit
description
Transcript of Emri Yulizal Ardi_ Desain Instruksional Pelatihan Bilal Mayit
Tugas Individu
Desain Sistem Instruksional
“Pelatihan Bilal Mayit”
Diajukan sebagai tugas Individu mata kuliah Desain Sistem Instruksional
Dosen Pengampu : - Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
- Prof Dr. Julaga Situmorang, M.PdProf. Dr. Sahat siagian, M.Pd
DISUSUN OLEH :Emri Yulizal Ardi (8146121009)Kelas A2-Teknologi Pendidikan
PROGRAM PASCA SARJANAPROGRAM STUDI TEKNOLOGI
PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI MEDAN
20151
Desain Instruksional Pelatihan Bilal MayitKecamatan Binjai-Kabupaten Langkat
Rancangan instruksional atau Desain Instruksional ialah rancangan yang disusun seorang
untuk pembelajaran yang akan dilakukannya adalah merupakan hal yang menjadi
tanggungjawabnya. Dalam mendesain ini digunakan pendekatan sistem dan juga
menggunakan suatu model perancangan. Definisi sistem secara singkat, ialah suatu keatuan
yang terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil (komponen sistem atau sub sistem) yang
saling kait-mengait; masing-masing komponen sistem mempunyai tujuan sendiri, tetapi
sebagai bagian dari sistem mempunyai tujuan bersama; di luar sistem terdapat supra-sistem.
Kegiatan instruksional menggunakan pendekatan sistem pada dasarnya meliputi tahap-tahap
mengidentifikasi, mengembangkan, mengevaluasi dan merevisi sebagai berikut :
Mengidentifikasi Mengembangkan Mengevaluasi
(1) (2) (3)
Merevisi
Dari berbagai model yang dapat digunakan untuk merancang suatu sistem instruksional, yang
paling sesuai untuk pembelajaran di perguruan tinggi ialah Model Pengembangan
Instruksional (MPI) berikut:
2
Kegiatan-Kegiatan instruksional di atas dapat dipadukan dengan model MPI sebagai berikut :
Tahap mengidentifikasi - mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis TIU
- melakukan analisis instruksional- mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awal mahasiswa
Tahap mengembangkan - menulis tujuan instruksional khusus
- menulis tes acuan patokan- menyusun strategi instruksional- mengembangkan bahan instruksional
Tahap mengevaluasi
dan Merevisi - evaluasi instruksional
Hasil dari kegiatan rancangan instruksional ialah suatu sistem instruksional yang dinamakan GBPP yang selanjutnya dibagi-bagi menjadi beberapa pertemuan (SAP).
Ke dalam aktivitas instruksional yang dirancang dalam GBPP/SAP tersebut perlu dimasukkan prinsip-prinsip instruksional yang diturunkan dari Teori Belajar, Teori Motivasi, Psikologi, dan Hasil Penelitian dalam bidang pendidikan sebagai berikut :
3
MelakukanAnalisis
Instruksional
MenulisTes AcuanPatokan
MenulisTujuan
Instruksional Khusus
(TIK)
Mengembangkan Bahan
Instruksional
MenyusunDesain danMelaksana-kan Evaluasi
Formatif
SistemInstruk-sional
MenyusunStrategi
Instruksional
Mengidentifikasi Perilaku
danKarakteristik
AwalMahasiswa
IdentifikasiKebutuhanInstruksional danMenulisTujuanInstruksional Umum(TIU)
Model Pengembangan Instruksional (MPI)
1. pengulangan respon yang menyenangkan (pengulangan)2. tujuan tujuan instruksional yang jelas (penciptaan kondisi perilaku belajar, metode dan
media))3. pemberian penguatan (umpan balik nilai, pujian, penghargaan)4. pemberian contoh dari alam nyata5. pemberian contoh dan non-contoh6. perhatian dan ketekunan7. pemecahan materi menjadi lebih kecil8. penggunaan model9. pemecahan keterampilan umum menjadi keterampilan khusus10. pemberian informasi kemajuan belajar11. perbedaan kecepatan belajar (prasyarat / entry behavior)12. mengatur sendiri waktu, cara dan sumber
Desain Instruksional dapat dilakukan melalui 2 pendekatan :
1. pendekatan-pengetahuan (knowledge-oriented). Pada pendeakatn ini para peserta harus dapat menjelaskan prinsip-prinsip desain instruksional
2. pendekatan-produk (product-oriented), di sini peserta diharuskan menerapkan prinsip-
prinsip ini dalam mendesain sesuatu dan menghasilkan suatu produk.
Langkah-Langkah dalam Desain Instruksional
1. Analisis Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran dan Penulisan TIU
Tabel Identifkasi kebutuhan Pembelajaran/Instruksional
No Keadaan Yang
diharapkan
Keadaan Sekarang Kesenjangan Penyebab
Kesenjangan1. Setiap
dusun/lingkungan pada setiap Desa di Kecamatan Binjai mempunyai 1-2 orang Bilal Mayit
- Jumlah bilal mayit dalam satu dusun/lingkungan belum sesuai yang diharapkan.
- Bila mayit yang tersedia dalam satu Desa hanya 2-4 orang
Belum terpenuhinya jumlah bilal mayit dalam satu dusun/lingkungan (1-2 orang)
- Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi bilal mayit
- Kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran bilal mayit ditengah masyarakat
2. Kemampuan Bilal mayit yang telah ditunjuk/dipilih dalam pengurusan jenazah dalam kategori terampil
Kemampuan Bilal Mayit yang ada masih sebatas pemahaman dasar
Bilal Mayit belum cukup pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pengurusan Jenazah
Kurangnya diadakan pelatihan Bilal mayit, pelaksanaan hanya sebatas kemampuan otodidak.
4
3. Adanya Organisasi perkumpulan Bilal mayit yang terbentuk dalam satu Desa
Belum terbentuknya perkumpulan atau organisasi Bilal Mayit di suatu Desa
Tidak ada Organisasi yang mengayomi Bilal Mayit
Bilal Mayit masih bekerja berdasarkan kebudayaan dan pembiasaan lokal wilayah/daerah
4. Adanya Dukungan Pemerintah daerah dan masyarakat terhadap Bilal mayit
Dukungan Pemerintah hanya sebatas perhatian masyarakat yang di kordinir Pemerintahan desa
Dukungan pemerintah tidak maksimal dalam memperhatikan keterampilan dan Kesejahteraan bilal mayit
- Kurangnya perhatian pemerintah
- Dana pemerintah yang belum dialokasikan untuk penegloaan Bila Mayit
5. Adanya kader Bilal Mayit di setiap Desa
Bilal Mayit adalah orang yang sudah tua
Tiadak/belum adanya kaderisasi Bilal mayit
Kurang minat dan pemahaman generasi muda tentang pentingnya Bilal Mayit
6. Adanya materi Pelatihan Bilal mayit
Materi Bilal di perlukan untuk pelatihan
Materi Pelatihan Bilal Mayit belum ada
Belum adanya kebutuhan materi untuk pelatihan
7. Instruktur/pemateri pelatihan Bilal mayit tersedia
Instruktur belum tersedia Instruktur belum tersedia
Belum adanya pelatihan Bila mayit
Tabel Analisis Tujuan Instruksional Pelatihan Bilal Mayit
Tujuan Instruksional
Umum
Ranah KomptensiSubstansi
materi
Impleme
ntasiKognitif AfektifPsikomo
torik
1. Peserta Diklat mampu
memahami konsep
pentingnya peran bilal
mayit ditengah
masyarakat
V Peranan Bilal
Mayit dalam
pengurusan
Jenazah
ditengah
Masyarakat
Praktik
lapangan
2. Peserta Diklat mampu
memahami, menjelaskan
dan mengaplikasikan
peranan bilal mayit
ditengah masyarakat.
V V
3. Peserta diklat mampu
memahami dan
menjelaskan tata cara
penyelenggaraan jenazah
V Hukum Islam
Tentang
Penyelenggar
aan Jenazah
Praktik
ditengah
Masyara
kat
4. Peserta diklat mampu V Hukum Islam Praktik
5
memparktekkan dan
mengaplikasikan tata
cara pengurusan jenazah
Tentang
Penyelenggar
aan Jenazah
ditengah
Masyara
kat
5. Peserta diklat mampu
mengkordinir
keberadaan bilal mayit
yang ada dalam suatu
wadah organisasi atau
perkumpulan
V V Praktek
di
lapangan
Jadi Tujuan Instruksional Umum pelatihan Bial mayit Adalah :
“Peserta diklat mampu memahami ketentuan Hukum Islam tentang pengurusan
jenazah”
6
2. Analisis Instruksioanl
7
Peserta diklat mampu Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah
Pengertian Bilal mayit
Peranan Bilal mayit
Menjelaskan tata cara mengkafani jenazah
Menjelaskan tata cara shalat jenazah
Menjelaskan tata cara memandikan jenazah
Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
Menjelaskan hikmah pengurusan jenazah
Menjelaskan tata cara mengubur jenazah
Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
Mempraktekkan tata cara memandikan jenazah
Mempraktikkan tata cara mengkafani jenazah
Mempraktekkan tata cara shalat jenazah
Mempraktikkan tata cara mengubur jenazah
Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan
mengaplikasikan peranan bilal mayit ditengah masyarakat
dengan baik.
Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu memahami dan menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah
dengan baik.
Jika Diberikan materi/praktek pelatihan Bilal mayit diharapkan 90% Peserta diklat mampu
memparktekkan dan mengaplikasikan tata cara
pengurusan jenazah
3. Mengidentifikasi Perilaku dan Karakter Awal Peserta Diklat
A. Perilaku Awal Peserta Diklat
1) Materi Diklat disediakan bagi peserta diklat yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Seseorang yang ditetapkan sebagai Bilal mayit yang telah terdaftar di Desa
yang ada di Kecamatan Binjai.
b. Seseorang yang akan di tunjuk atau ditetapkan sebagai Bilal Mayit di Desa
yang ada di Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. (terdapat 7 Desa)
2) Materi Diklat Bilal Mayit ini disusun bagi peserta yang mempunyai kemauan
menjadi seorang Bilal Mayit.
3) Pelatihan Bila Mayit ini disediakan/dilaksanakan bagi seseorang yang telah
diangkat dan dipercaya sebagai Bilal Mayit.
B. Karakter Awal Peserta Diklat
Peserta diklat adalah seorang Biala Mayit atau Kader Bial Mayit yang pada
umumnya adalah masyarakat Desa yang rata-rata berumur diatas 40 Tahun,
sehingga pelatihan nantinya diarahkan kepada perbanyak pembiasaan praktik
dalam pengurusan jenazah sebagai tugas pokok seorang bilal mayit.
4. Menuliskan Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus Pelatihan Bilal Mayit :1) Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan peranan
bilal mayit ditengah masyarakat dengan baik.2) Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu
memahami dan menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik3) Jika Diberikan materi/praktek pelatihan Bilal mayit diharapkan 90% Peserta diklat
mampu memparktekkan dan mengaplikasikan tata cara pengurusan jenazah
5. Menyusun Alat Penilaian hasil Belajar
Setelah merumuskan berbagai TIK, sudah dapat ditulis soal ujian dalam bentuk tes
acuan patokan atau bentuk asesmen lain sesuai sifat TIK. Tidak semua pencapaian
TIK atau TIU dapat diukur dengan tes atau ujian, misalnya saja mengukur tujuan
instruksional dalam ranah Psikomotor atau Afektif, apalagi mengukur Kompetensi
yang merupakan gabungan ketiga ranah tersebut. Untuk itu dapat digunakan Asesmen
alternatif dan Pengukuran Non-tes.
Jadi Alat Penilaian yang akan digunakan adalah :
1) Pre Test
2) Pos Tes
3) Ujian Praktik
8
6. Menyusun strategi Instruksional
Materi Diklat : Tata Cara pengurusan jenazah
TIK No. 1 : Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan peranan bilal mayit ditengah masyarakat dengan
baik
URUTAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
GARIS BESAR ISI METODEMEDIA &
ALAT
WAKTU BELAJAR
(dalam menit)
1 2 3 4 5 6
Tahap Pendahuluan
Deskripsi Singkat
Isi
Pentingnya pengetahuan tentang peranan seorang Bilal Mayit dalam pengurusan jenazah, ditengah-tengah Masyarakat Desa Ceramah
LCD &
Laptop5 8
Relevansi dan
Manfaat
Peranan Bilal Mayit dalam pengurusan jenazah di tengah masyarakat desa sangat diperlukan dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup beragama dalam menjalankan syariatnya
CeramahLCD &
Laptop10 15
Tujuan
Instruksional
Khusus (TIK)
Peserta Diklat mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan peranan bilal mayit ditengah masyarakat dengan baik Ceramah
LCD &
Laptop5 5
Tahap Penyajian
Uraian
Penjelasan tentang :1. Pengertian Bilal Mayit2. Peranan Bila Mayit
Ceramah dan
Tanya Jawab
LCD &
Laptop15 20
Contoh dan Non
Contoh
Contoh peranan bilal mayit dalam pengurusan jenazah ditengah masyarakat dan hikmahnya
Ceramah dan
Tanya Jawab
LCD &
Laptop10 15
LatihanPeserta diklat berlatih dalam memahami peranan penting sebagai bilal mayit Diskusi LCD & 10 15
9
terpimpin Laptop
Rangkuman
Glosarium
Tahap Penutupan
Test dan umpan
balik
Menuliskan apa saja peranan penting seoarang bilal mayit ditengah-tengah masyarakat
Melaksanakan
pre tes dan
diskusi
LCD &
Laptop10 15
Tindak Lanjut
Diskusi
pemecahan
masalah
LCD &
Laptop10 15
Materi Diklat : Peran bilal mayit dalam pengurusan jenazahTIK No. 2 : Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu memahami dan menjelaskan tata cara
penyelenggaraan jenazah dengan baik
URUTAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
GARIS BESAR ISI METODEMEDIA &
ALAT
WAKTU BELAJAR
(dalam menit)
1 2 3 4 5 6
Tahap Pendahuluan
Deskripsi Singkat
Isi
Pentingnya pengetahuan tentang penyelenggaraan/pengurusan jenazah, yang terdiri dari tatacara penguruan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenajah, meshalatkan jenazah, dan mnguburkan jenazah serta hikmah pengurusan jenazah.
CeramahLCD &
Laptop5 8
Relevansi dan
Manfaat
Tata cara pengurusna jenazah tidak hanya diketahui oleh seorang Biala Mayit, akan tetapi dapat difahami cara dan hikmag pengurusan jenazah sehingga dapat menjelaskan dan mempraktekkan ditengah-tengah
Ceramah LCD &
Laptop
10 15
10
masyarakat
Tujuan
Instruksional
Khusus (TIK)
Jika Diberikan materi pelatihan Bilal mayit diharapkan Peserta diklat mampu memahami dan menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik
CeramahLCD &
Laptop5 5
Tahap Penyajian
Uraian
Penjelasan tentang :1. Takjiah/ziarah kubur2. Tata cara pengurusan jenazah3. Tata caramemandikan jenazah4. Tatacara mengkafani jenazah5. Tatacara menyolatkan jenazah6. Tata cara menguburkan jenazah
Ceramah dan
Tanya Jawab
LCD &
Laptop30 40
Contoh dan Non
Contoh
Contoh Gambar : Bilik Memandikan jenazah
Mengkafani :
Mensholatkan :
Ceramah dan
Tanya Jawab
LCD &
Laptop
10 15
11
Menguburkan :
LatihanSetiap peserta diberi tugas untuk dapat menjelaskan tatacra pengurusan jenazah secara lengkap
Diskusi
terpimpin
LCD &
Laptop10 15
RangkumanAdapun 4 perkara yang menjadi kewajiban itu ialah:
a. Memandikanb. Mengkafanic. Menshalatkand. Menguburkan
Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain:
a. Memperoleh pahala yang besar.
12
b. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesame muslim.c. Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai
ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya.d. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia
akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
e. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya menurut aturan Allah SWT dan RasulNya.
Glosarium
Tahap Penutupan
Test dan umpan
balik
Contoh Tes :1. Jelaskan dengan lengkap tatacara pengurusan jenazah oleh seorang
Bilal mayit!2. Jelaskan dengan lengkap tata cara memandikan jenazah!3. Jelaskan dengan lengkap tata cara megkafani jenazah!4. Jelaskan dengan lengkap tata cara mensholatkan jenazah!5. Jelaskan dengan lengkap tata cara meguburkan jenazah!6. Jelaskan hikmah pengurusan jenazah.
Melaksanakan
pre tes dan
diskusi
LCD &
Laptop10 15
Tindak LanjutMenjelaskan dan mendiskusikan kembali hal-hal atau bagian-bagian yang belum dipahami oleeh peserta diklat bilal Mayit
Diskusi
pemecahan
masalah
LCD &
Laptop10 15
13
7. Mengembangkan Bahan Instruksional
Bahan Instruksional yang disusun adalah modul pembelajaran.
TINJAUAN UMUM MODUL
A. TUJUAN
Modul ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada Anda tentang kompetensi pendidikan
agama Islam. Karena itu, setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu :
1. Membaca, menulis, dan memahami ayat – ayat Al-Quran serta mengetahui hukum
bacaannya dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari
2. Beriman kepada Allah, dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi – fungsi
hikmahnya serta terefleksikan dalam sikap, perilaku, dan akhlak dalam dimensi vertikal
dan horizontal.
3. Beribadah dengan baik sesuai dengan tuntutan syariat Islam baik dalam ibadah wajib
maupun ibadah sunnah serta mengamalkan system muamalat dalam tata kehidupan.
4. Terbiasa menjaga kelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari – hari.
5. Meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para sahabat, tabi’in.
6. Mengambil hikmah dari sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan hidup sehari –
hari di masa kini maupun masa depan.
B. MANFAAT
Bahan pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Anda, diantaranya adalah :
1. menambah wawasan pengetahuan dalam memahami mata diklat/pelajaran Pendidikan
Agama Islam,
2. meningkatkan keterampilan membaca ayat – ayat Al-Quran yang popular dengan fasih
dan benar sesuai dengan ilmu tajwid,
3. menambah wawasan pengetahuan tentang hikmah dibalik peristiwa sejarah dan isi
kandungan ayat – ayat suci Al Quran serta mampu menerapkannya dalam kehidupan
sehari – hari, dan
4. meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dalam
kehidupan sehari – hari, baik dalam hablum minallah maupun hablum minannas.
C. STRATEGI
Agar diperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk berikut
ini. Walaupun modul ini ditulis khusus berkaitan dengan pendidikan agama Islam, tetapi
modul ini merupakan uraian yang memberi wawasan tentang mata diklat diluar pendidikan
agama Islam. Wawasan ini dapat digunakan sebagai penopang kompetensi dasar mata diklat
lain dan kompetensi lintas kurikulum.
14
Bahan penelitian secara utuh akan disajikan melalui komponen – komponen sebagai berikut :
1. Judul kegiatan belajar
2. Kompetensi yang mencakup kemampuan yang diharapkan untuk dikuasai setelah
menyelesaikan kegiatan belajar yang bersangkutan.
3. Uraian materi yang meliputi uraian subkegiatan belajar/kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan.
4. Latihan subkegiatan belajar yang berisi wawasan konsep teori dan latihan uji kompetensi.
5. Rangkuman yang berisi uraian singkat setiap kegiatan belajar.
6. Evaluasi keseluruhan modul yang berisi latihan uji kompetensi keseluruhan modul.
Agar memperoleh manfaat yang optimal dari modul ini, Anda hendaknya memperhatikan
langkah – langkah berikut ini :
1. Bacalah terlebih dahulu tujuan kegiatan belajar dan garis besar isi kegiatan yang tertera
pada awal setiap kegiatan belajar.
2. Ceramatilah dengan seksama contoh materi kajian yang ada pada kegiatan belajar sampai
mencapai tingkat pemahaman yang optimal.
3. Kerjakan latihan yang terdapat disetiap kegiatan belajar.
4. Untuk menguji kemantapan kompetensi Anda, kerjakan uji kompetensi.
5. Apabila dalam mencermati materi pelatihan dan mengerjakan latihan terdapat kesulitan,
Anda diskusikan dengan teman atau instruktur pada saat pembelajaran atau tatap muka.
Apabila tidak dijumpai kesulitan, Anda dapat mempelajari materi pelatihan, latihan, uji
kompetensi kegiatan belajar berikutnya.
6. Cermati sekali lagi materi pelatihan secara cermat dan teliti untuk mengerjakan uji
komptensi yang telah disiapkan.
7. Bila hasil yang dicapai belum sesuai target ketuntasan kompetensi, adakan remidi (belajar
ulang) dengan jalan mencermati lagi atau berdiskusi dengan teman atau menanyakan
kepada instruktur pada saat pelatihan/tatap muka. Setelah diperoleh hasil memenuhi
target ketuntasan kompetensi, tunjukan dengan mencermati materi pelatihan, latihan,
refleksi, dan uji kompetensi kegiatan belajar baru.
15
MODUL
PENYELENGGARAAN JENAZAH
Kompetensi Dasar Selayang pandang
Menjelaskan tatacara pengurusan
jenazah
Memperagakan tatacara
pengurusan jenazah
Alokasi Waktu
4 jam pelajaran (2 X KBM)
Di laksanakan
Pada kegaiatan ke 6 s.d 7
Tujuan Pembelajaran :
Mendiskusikan tata cara
memandikan jenazah.
Mendiskusikan tata cara
nmengkafani jenazah.
Mendiskusikan tata cara
menshalatkan jenazah.
Mendiskusikan tata cara
menguburkan jenazah.
Mempraktikkan tata cara
memandikan jenazah.
Mempraktikkan tata cara
mengkafani jenazah.
Mempraktikkan tata cara
menshalatkan jenazah.
Mempraktikkan tata cara
menguburkan jenazah.
Diantara hak orang yang sakit atas saudaranya yang
Muslim ialah menjenguknya dan menyampaikan
kegembiraan kepadanya. jika keadaannya semakin
kritis, maka orang-orang yang menjenguk dapat
mengingatkannya untuk bertaubat, melunasi hutang dan
memberi wasiat. Dia dapat melakukannya dengan
lemah lembut, tidak membuatnya merasa ketakutan
karena telah dekat ajalnya. Orang yang sakitpun harus
tegar keluar dari kezhaliman, memohon ampunan dari
berbagai kedurhakaan dan berbaik sangka kepada
Allah.
Jika ajalnya sudah dekat, disunnahkan kepada orang
yang hadir didekatnya untuk membimbingnya
mengucapkan “Laa Ilaa ha IlaLlah” secara perlahan dan
menghadapkannya kearah kiblat. Jika sudah meninggal,
hendaklah kedua matanya dipejamkan, sendi-sendinya
dilemaskan serta mempercepat pengurusannya selagi
tidak ada kemaslahatan untuk menundanya. Pada saat-
saat itulah Islam melalui petunjuk Rasulullah telah
menentukan hukum-hukum yang berkaitan dengannya,
seperti tata cara memandikan, mengkafani, mensholati,
dan mengubur serta mengurusi hal-hal yang berkaitan
dengannya. Bahkan Islam juga telah mengatur
ketentuan yang wajib dikerjakan oleh orang yang
sedang sakit hingga ajal datang, ketentuan bagi kerabat
orang yang meninggal, ta’ziyah serta ziarah kubur.
Modul ini akan mengkaji bagaimana penyelenggaraan
jenazah sesuai dengan hukum Islam dalam pengurusan
jenazah.
16
KEGIATAN BELAJAR .
A. Takziah dan ziarah kubur
Akar kata takziah adalah al-‘aza’ yang berarti sabar. Takziah diartikan sebagai berkunjung
dan berucap kepada orang yang mendapat musibah karena ada anggota keluarganya yang
meninggal. Kunjungan dan ucapan itu dimaksudkan untuk menghibur dan menyabarkan
penerima musibah, meringankan kesusahannya, serta mengurangi rasa sedihnya dalam
menghadapi musibah itu.
Tujuan takziah adalah agar keluarga yang ditinggalkan tidak meratapi kematian dan musibah
yang diterimanya. Selain itu, takziah juga merupakan mau’izah atau nasihat bagi pelaku
takziah agar mengingat kematian dan bersiap-siap mencari bekal hidup di akhirat. Maut
datang tanpa memandang umur dan waktu.
Hukum takziah adalah sunah. Menurut Imam nawani, Hanbali, dan Sufyan As-Sauri, takziah
disunahkan sebelum jenazah dikubur dan tiga hari sesudahnya. Imam Hanafi berpendapat,
takziah disunahkan sebelum jenazah dikuburkan. Sayid Sabbiq, tokoh pembaru Islam
menyebut, takziah bisa dilakukan sesudah 3 hari apabila dalam waktu 3 hari si pentakziah
atau yang ditakziahi tidak ada.
Dasar takziah adalah hadis riwayat Ibnu Majah dan Al-Baihaki dari Amr bin Hazm, sahabat
Nabi SAW: Orang Mukmin yang yang bertakziyah kepada saudaranya, Allah akan
memberikan pakaian di hari kiamat, pakaian kemuliaan. Ia disunahkan satu kali dan
soyogyanya takziah dilakukan kepada semua keluarga si mati dan kerabatnya, baik yang
besar, yang kecil, laki-laki, dan perempuan.
Sabda Nabi Muhammad saw. Yang artinya :
Dari Abu Hurairah RA, Rasulallah bersabda, barang siapa yang takziah hingga dishalatkan,
maka ia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya samai
dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat. Ketika Rasulallah saw. Ditanya
sahabat apakah dua qirat itu? Beliau menjawab, laksana dua bukit besar. ” H.R. Bukhari
dan Muslim).
Adab-adab takziah :
Hendakanya didasari dengan niat ikhlas.
Berpakaian yang sopan dan menutup aurat.
Bersikap serta bertingkah laku yang baik.
Berdo’a agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati Allah swt.
Memberikan bantuan uang atau lainnya.
Mengingatkan keluarga tentang hutang-piutang dan yang lainnya.
17
a. Ziarah Kubur
Pengertian ziarah kubur adalah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam dari orang
yang telah meninggal dunia baik yang dulu semasa hidupnya kita kenal maupun yang tidak
kenal. Pada saat berziarah ke kuburan sebaiknya anda mengikuti tata cara yang baik agar
mendatangkan hikmah bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Dulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah kalian. Karena
ziarah kubur akan mengingatkan kepada akhirat. Dan hendaklah berziarah itu menambah
kebaikan buat kalian. Maka barangsiapa yang ingin berziarah silakan berziarah dan
janganlah kalian mengatakan perkataan yang bathil (hujran).” (HR. Muslim, Abu Dawud,
Al Baihaqi, An Nasa’i, dan Ahmad)
Do’a ketika masuk ke area pekuburan :
Semoga keselamatan tercurah bagi para penghuni kuburan ini dari kalangan Mukminin dan
Muslimin. Dan semoga Allah merahmati orang yang terdahulu dan orang yang belakangan
dari kita. Dan kami Insya Allah akan menyusul kalian.” (HR. Muslim, An Nasa’i,
Abdurrazzaq, dan Ahmad)
b. Adab Dalam Berziarah Kubur yang Baik dan Benar Menurut Islam :
Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi areal pemakaman.
Niat dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendapatkan Ridho dari Allah SWT,
Bukan untuk meminta sesuatu pada orang yang sudah meninggal.
Tidak duduk, menginjak-injak, tidur-tiduran, dll di atas makam orang mati
Tidak melakukan tindakan tidak senonoh seperti buang air besar, kencing, meludah,
melakukan hubungan suami isteri, buang sampah sembarangan, dan lain-lain.
Mengucapkan salam kepada penghuni alam kubur
Mendoakan arwah orang yang telah meninggal agar bahagia dan tenang di alam kubur
sana dengan ikhlas.
c. Tujuan ziarah Kubur :
Ziarah kubur memiliki dua tujuan, yaitu :
1. Pertama, penziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang mati.
Dan tempat mereka ke Surga atau ke neraka.
2. Kedua, si mayit mendapat kebaikan dengan perbuatan baik dan salam untuknya serta
mendapat doa permohonan ampunan. Dan ini khusus untuk mayat yang Muslim.
(Ahkamul Janaiz halaman 239)
18
d. Do’a-do’a ziarah kubur :
Ada beberapa doa yang shahih yang dituntunkan untuk diucapkan ketika berziarah ke kubur,
namun kami cukupkan dengan menyebutkan dua saja di antaranya :
Artinya :
“Semoga keselamatan tercurah bagi kalian wahai penghuni tempat kaum Mukminin. Kami
dan kalian serta apa yang dijanjikan besok adalah orang yang ditangguhkan. Dan kami
insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur … .”(HR. Muslim,
Nasa’i, dan lain-lain)
Artinya :
“Semoga keselamatan tercurah kepada penghuni kubur ini dari kalangan Mukminin dan
Muslimin dan semoga Allah merahmati orang yang telah duluan dari kami dan yang
belakangan dan kami insya Allah akan menyusul kalian.” (HR. Muslim dan lain-lain)
(Lihat Ahkamul Janaiz halaman 239-240)
e. Ziarah kubur memiliki banyak hikmah dan manfaat, diantara yang
terpenting adalah:
Pertama: Ia akan mengingatkan akherat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran
dan ibrah bagi orang yang berziarah. Dan itu semua tentu akan memberikan dampak positif
dalam kehidupan, mewariskan sikap zuhud terhadap dunia dan materi.
Kedua: Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan
memohonkan ampunan untuk mereka.
Ketiga: Termasuk mengamalkan dan menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh
Rasulullah dan para shahabatnya.
Keempat: Untuk mendapatkan pahala dan balasan kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur
yang dilakukan.
Hikmah ziarah kubur ini juga tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” Dulu aku melarang kalian semua berziarah kubur, maka (sekarang) ziarahilah ia.” Dalam
sebuah riwayat disebutkan: “Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada kematian, dan
dalam riwayat At Tirmidzi: “Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada akherat. ”
B. PENYELENGGARAAN JENAZAH
Ketika seorang muslim/muslimah meninggal dunia, wajib hukumnya menyelenggarakan
jenazah. Kewajiban tersebut merupakan wajib kifayah.Adapun kewajiban kaum muslimin
terhadap jenazah ada empat, yaitu: 1. Memandikan 2.Mengafani 3.Menyalatkan 4.
Menguburkan.
19
a. Memandikan
Syarat-syarat jenazah yang harus dimandikan:
1. Muslim/muslimat
2. Anggota badan masih ada walaupun sebagian
3. Matinya bukan mati syahid
4. Pernah hidup walaupun sebentar.
Alat-alat yang diperlukan dalam memandikan jenazah :
1. Sediakan tempat mandi.
2. Sabun mandi.
3. Air daun bidara.
4. Air bersih.
5. Sugi – 7 batang.
6. Sarung tangan – 3 atau 5.
7. Sedikit kapas.
8. Air kapur barus.
b. Cara Memandikan Jenazah
1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.
2. Tutup seluruh anggota mayat kecuali muka.
3. Semua Bilal hendaklah memakai sarong tangan sebelah kiri.
4. Sediakan air sabun.
5. Sediakan air kapur barus.
6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu.
7. Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya.
8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau mimicit-micit perutnya
secara perlahan-lahan dan hati serta kotoran dalam mulutnya dengan menggunakan kain
alas atar tidak tersentuh auratnya.
9. Siram dan basuh dengan air sabun.
10. Kemudian gosokkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari
tangan dan kakinya dan rambutnya.11. Selepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.12. Kemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :
ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت> ذ7االDم7 ل ل>ه7 DسKغDال KتDي ن7و7
“Niat saya memandikan jenazah (laki-laki) kerana Allah Taala”
Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :
20
ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت7ة> الDم7 ذ7ه> ل ل>ه7 DسKغDال KتDي ن7و7
“Niat saya memandikan jenazah (perempuan) kerana Allah Taala”
13. Telentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air
bersih.
14. Siram sebelah kanan 3 kali.
15. Siram sebelah kiri 3 kali.
16. Kemudian mengiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah belakang.
17. Mengiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya pula.
18. Telentangkan semula mayat, ulangi menyiram seperti bil. 13 hingga 17.
19. Lepas itu siram dengan air kapur barus.
20. Lepas itu wudukkan mayat.
Lafaz niat mewudukkan jenazah lelaki :
ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت> ذ7االDم7 ل>ه7 ء7 Dو KضKوDال KتDي ن7و7
“Sahaja aku berniat mewudukkan jenazah (lelaki) ini kerana Allah s.w.t”
Lafaz niat mewudukkan jenazah perempuan :
ت7ع7ال7ى ل>ل<ه> يAت7ة> الDم7 ذ7ه> ل>ه7 ء7 Dو KضKوDال KتDي ن7و7
“Sahaja aku berniat mewudukkan jenazah (perempuan) ini kerana Allah s.w.t”
21. Siram dengan air sembilan.
22. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna hendaklah
dilapkan menggunakan tuala pada seluruh badan mayat.
23. Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat yang disediakan.
24. Lepas itu usung dengan menutup seluruh anggotanya.
25. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke dalam kapan
berama (Contoh : rambut, kuku dll).
26. Dengan ini selesailah kerja memandikan mayat dengan sempurnanya.
c. Mengafani Jenazah
Disunatkan bagi jenazah laki-laki dgn tiga lapis kain tanpa baju dan surban. Masing-masing
lapis menutupi seluruh jenazah. Cara memakaikannya kain kafan dihamparkan sehelai-
sehelai dan ditaburkan harum-haruman. Kemudian jenazah diletakkan diatasnya. Kedua
tangannya diletakkan diatas dadanya
Disunatkan bagi jenazah wanita dikafani dengan lima lembar kain yaitu basahan,baju, tutup
kepala,cadar dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Cara memakaikannya dihamparkan
kain untuk membungkus seluruh tubuh,diberi harum-haruman, kemudian jenazah dibungkus
seluruh tubuhnya dengan kain pembungkus
Cara-cara mengkafankan jenazah
21
Pertama : Hendaklah disediakan tiga lembar kain kafan dibentangkan dengan disusun, kain yang paling lebar diletakkan di bawah atau dengan cara kain tiga lembar dibentangkan dan letaknya agak serong yang atas melebar dan yang bawah mengecil, setiap lembar disapu dengan wangi-wangian atau minyak wangi yang tidak mengandungi alkohol.
Kedua : Hendaklah disediakan tali pengikat sebanyak tiga atau lima utas yang
diletakkan di bawah kain kafan tersebut.
Ketiga : Hendaklah disediakan kapas yang disapu dengan wangi-wangian dan kayu cendana yang digunakan untuk menutup antara lain :
1. Kemaluan2. Wajah (muka)3. Kedua buah dada4. Kedua Telinga5. Kedua siku tangannya6. Kedua tumitnya
Keempat : Angkatlah mayat tersebut dengan berhati-hati kemudian baringkan di atas kain kafan yang sudah dibentangkan.
Kelima : Tutupkan jenazah itu dengan kapas yang telah disediakan pada bahagian-
bahagian yang telah disebutkan di atas.
Keenam : Hendaklah kain kafan tersebut diselimutkan atau ditutupkan dari lembar yang paling atas sampai lembar yang paling bawah, kemudian ikatlah dengan tali daripada kain yang telah disediakan sebanyak tiga atau lima ikatan.Semua tali pengikat mayat hendaklah disimpul hidup di sebelah kiri. Sebelum diikat di bahagian kepala, benarkan warisnya melihat atau menciumnya.Tulislah kalimah “ALLAH dan MUHAMMAD” di dahi mayat dengan menggunakan minyak wangi.
Setelah siap diikat renjislah dengan air mawar dan sapulah minyak wangi.
22
d. Menshalatkan Jenazah
1.Syarat shalat jenazah
Menutup aurat,suci dari hadats kecil dan besar, bersih pakaian ,tempat dari najis,
menghadap kiblat.
Jenazah telah dimandikan dan dikafani
Letak jenazah didepan orang yang menshalatkan, kecuali shalat gaib.
2. Rukun Shalat Jenazah
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbir 4X
4. Membaca surat Al Fatihah
5. Membaca shalawat Nabi
6. Mendoakan Jenazah
7. Memberi salam
Dalam mengerjakan solat jenazah, yang paling utama ialah dikerjakan secara berjemaah dan
harus dijadikan tiga saf (barisan) sekurang-kurangnya setiap satu saf dua orang.
Bagi orang perempuan diperbolehkan mengikuti berjemaah bersama-sama dengan orang
lelaki atau boleh mendirikan solat ke atas jenazah setalah disolatkan oleh orang lelaki.
1. Cara mengerjakan Solat Jenazah
Bagi jenazah lelaki, Imam yang akan mendirikan solat ke atasnya hendaklah berdiri
searah dengan kepala jenazah itu.
Bagi jenazah perempuan, Imam hendaklah berdiri searah dengan lambung atau bahagian
tengah jenazah itu.
Tentang tempat untuk mengerjakan solat jenazah, diperbolehkan di dalam masjid, di
surau atau di tempat lainnya yang memungkinkan solat berjemaah dengan syarat
tempatnya itu luas dan bersih.
Lafaz niat solat jenazah :
a. Lafaz niat untuk mayat perempuan bagi Imam.
6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل Bم6امCا ا B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا BتQ 8م6ي ال Bه6ذ6ه ع6لى6 4ص6لBى .ا
23
“Sahaja aku berniat mendirikan solat ke atas jenazah(perempuan) ini dengan empat takbir
fardhu kifayah menjadi Imam kerana Allah Taala”
b. Lafaz niat untuk mayat lelaki bagi Makmum
6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا BتQ 8م6ي اال هذ6 ع6لى6 4ص6لBى .ا
“Niat saya menyolatkan ini mayit laki-laki empat takbiran fardhu kifayah makmum karena
Allah Ta’ala”
c. Lafaz niat untuk jenazah perempuan bagi Makmum
6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا B6ة Bت 8م6ي ال BهBهذ ع6لى6 4ص6لBى .ا
“Niat saya menyolatkan ini mayit perempuan empat takbiran fardhu kifayah makmum
karena Allah Ta’ala”
d. Lafaz niat untuk mayat anak laki-laki bagi Makmum
6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا Bالط[ف8ل BتQ 8م6ي اال هذ6 ع6لى6 4ص6لBى .ا
“Niat saya menyolatkan ini mayit anak laki-laki empat takbiran fardhu kifayah makmum
karena Allah Ta’ala”
e. Lafaz niat untuk mayat anak perempuan bagi Makmum
6ر4 8ب 6ك ا 6لله ا 6ع6الى6 ت Bله ل م4و8مCا8 م6أ B6ة 8كBف6اي ال ف6ر8ض6 Kات Bر6 8ب 6ك ت 6ع6 ب 6ر8 ا B6ة الط[ف8ل B6ة Qت 8م6ي اال Bهذ6ه ع6لى6 4ص6لBى .ا
“Niat saya menyolatkan ini mayit anak perempuan empat takbiran fardhu kifayah makmum
karena Allah Ta’ala”
3. Sunat Shalat jenazah
1. Mengangkat tangan pada setiap takbir
2. Merendahkan suara bacaan
3. Membaca Taawudz
4. Disunatkan banyak pengikutnya.
5. Memperbanyak shaf.
e. Menguburkan jenazah
Tata cara menguburkan jenazah
24
1) Dibuat liang lahad sepanjang badan jenazah, dalamnya kira-kira satu meter. Didasar
lubang dibuat miring lebih dalam kearah kiblat
2) Ketika meletakan jenazah hendaknya dibacakan lafal “Dengan nama Allah dan atas
agama Rasulullah SAW”.
3) Tali-tali pengikat kain dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan pada tanah.
4) Jenazah ditutup dengan papan/kayu lalu ditimbun tanah
5) Menyiram dengan air diatas tanah kubur
6) Mendoakan dan memohon ampun.
8. Menyusun Desain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
Desain Evaluasi Formatif :
Pre Test dan Post Test
Subjek : Pelatihan Bilal Mayit
TIK 1 : ________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
Tanggal : _______________
Nama : _________________________
Asal Desa : ___________________________
No Item 1 2 3 4 5
I. Skill
1. Praktik Persiapan Pengurusan Jenazah
2. Pemilihan dan penentuan Alat dan Bahan
pengurusan jenazah
3. Praktik Memandikan Jenazah
4. Praktik Mengkafani Jenazah
5. Praktik Mensholatkan Jenazah
6. Praktik Menguburkan Jenazah
II. Pengetahuan
1. Prisnsip pengurusan Jenazah
2. Menjelaskan hikmah pengurusan
jenazah
25
3. Menjelaskan Urutan Memndikan
jenazah
4. Menjelaskan urutan Mengkafani
Jenazah
5. Menjelaskan tentang sholat jenazah
6. Menjelaskan urutan langkah
menguburkan jenazah
III. Sikap
1. Keaktifan dalam pelatihan
2. Kerjasama kelompok
3. Toleransi
4. Demokrasi
5. Gotong Royong
6. Jujur
7. Disiplin
8. Tekun
Keterangan Nilai :
Point 1 = Sangat Jelek ; 2 = Jelek ; 3 = Cukup ; 4 = Baik ; 5 = Sangat Baik
Penutup.
Seperti halnya bidang studi lain, teknologi pembelajaran juga berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Mengikuti perkembangan teknologi pendidikan yang ada, mau tak
mau perlu pula diikuti di bidang pendidikan. Salah satu aspek yang menonjol di bidang
pendidikan ialah perkembangan desain instruksional pelatihan .
Deasain Pelatihan dimana system instruksionalnya harus di susun dan dikembangkan untuk
keberhasilan yang diharapkan dalam membuat suatu pelatihan. Terdapat kekurangan dalam
penyusunan desain instruksional Dick and Carey pelatihan Bilal Mayit ini. Kedepannya akan
desempurakan sesuai tuntutan kepelatihan yang diharapkan.
26
Daftar Pustaka.
Carey W. Dick, and Carey, L & Carey, J. O. (2005). The Systematic Design of Instruction.
Boston : Pearson
Suparman.M.Awi.2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta. Penerbit Erlangga
27