Embriologi

2
Sistem genitalis Diferensiasi jenis kelamin adalah suatu proses rumit yang melibatkan banyak gen, termasuk sebagian yang bersifat otosom. Kunci untuk dimorfisme seksual adalah kromosom Y yang mengandung gen penentu testis yang dinamai gen SRY (sex-determining region on Y) dilengan pendenknya. Protein produk dari gen ini adalah suatu faktor transkripsi yang memicu jenjang gen-gen dihilir yang menentukan nasib organ seksual rudimenter. Pprotein SRY adalah testis-determinating factor, dibawah pengaruhnya, terjadi perkembangan kearah pria, jika tidak tidak ada, yang berkembang adalah jenis kelamin wanita. Gonad Meskipun jenis kelamin mudigah ditentukan secara genetis pada saat pembuahan, gonad belum memperoleh karakteristik morfologis pria atau wanita sampai minggu ketujuh perkembangan. Gonad mula-mula tampak sebagai sepasang hubungan longitudinal, genital atau genital ridge. Keduanya terbentuk oleh proliferasi epitel dan pemadatan mesenkim dibawahnya. Sel germinativum belum muncul di genital ridge sampai minggu keenam perkembangan. Sel germinativum primordial mula-mula muncul pada tahap awal perkembangan diantara sel-sel endoderm di dinding yolk sac dekat allantois. Sel-sel bermigrasi dengan gerakan amuboid di sepanjang mesenterium dorsal usus belakang, sampai di gonad primitive pada awal minggu kelima dan menginvasi genital ridge pada minggu keenam. Jika sel-sel ini gagal mencapai hubungan genital ini, gonad tidak akan terbentuk. Karena itu, sel germinativum primordial memiliki pengaruh induktif pada perkembangan gonad menjadi ovarium atau testis. Sesaat sebelum dan setibanya sel-sel germinativum primordial, epitel genital ridge berproliferasi dan sel-sel epitel menembus mesenkim dibawahnya. Di sini sel-sel itu membentuk sejumlah korda berbentuk ireguler, korda seks primitive. Pada mudigah pria dan wanita, korda ini berhubungan dengan epitel permukaan, dan gonad pria dan wanita

description

Embriologi

Transcript of Embriologi

Sistem genitalisDiferensiasi jenis kelamin adalah suatu proses rumit yang melibatkan banyak gen, termasuk sebagian yang bersifat otosom. Kunci untuk dimorfisme seksual adalah kromosom Y yang mengandung gen penentu testis yang dinamai gen SRY (sex-determining region on Y) dilengan pendenknya. Protein produk dari gen ini adalah suatu faktor transkripsi yang memicu jenjang gen-gen dihilir yang menentukan nasib organ seksual rudimenter. Pprotein SRY adalah testis-determinating factor, dibawah pengaruhnya, terjadi perkembangan kearah pria, jika tidak tidak ada, yang berkembang adalah jenis kelamin wanita.

GonadMeskipun jenis kelamin mudigah ditentukan secara genetis pada saat pembuahan, gonad belum memperoleh karakteristik morfologis pria atau wanita sampai minggu ketujuh perkembangan.Gonad mula-mula tampak sebagai sepasang hubungan longitudinal, genital atau genital ridge. Keduanya terbentuk oleh proliferasi epitel dan pemadatan mesenkim dibawahnya. Sel germinativum belum muncul di genital ridge sampai minggu keenam perkembangan.Sel germinativum primordial mula-mula muncul pada tahap awal perkembangan diantara sel-sel endoderm di dinding yolk sac dekat allantois. Sel-sel bermigrasi dengan gerakan amuboid di sepanjang mesenterium dorsal usus belakang, sampai di gonad primitive pada awal minggu kelima dan menginvasi genital ridge pada minggu keenam. Jika sel-sel ini gagal mencapai hubungan genital ini, gonad tidak akan terbentuk. Karena itu, sel germinativum primordial memiliki pengaruh induktif pada perkembangan gonad menjadi ovarium atau testis. Sesaat sebelum dan setibanya sel-sel germinativum primordial, epitel genital ridge berproliferasi dan sel-sel epitel menembus mesenkim dibawahnya. Di sini sel-sel itu membentuk sejumlah korda berbentuk ireguler, korda seks primitive. Pada mudigah pria dan wanita, korda ini berhubungan dengan epitel permukaan, dan gonad pria dan wanita mustahil dibedakan. Karena itu, gonad ini dikenal sebagai gonad indiferen.

Ovarium Pada mudigah wanita dengan komplemen kromosom seks XX tanpa kromosom Y, korda seks primitive berdisosiasi menjadi kelompok-kelompok sel ireguler. Kelompok-kelompok ini, yang mengandung sel-sel germinativum primitive, menempati bagian medulla ovarium. Kemudian sel-sel ini lenyap dan digantikan oleh stroma vascular yang membentuk medulla ovariumEpitel permukaan gonad wanita, tidak seperti pada pria, terus berproliferasi. Pada minggu ketujuh, epitel ini membentuk generasi kedua korda, korda kortikalis yang menembus mesenkim dibawahnya tetapi tetap berdekatan dengan permukaan. Pada bulan keempat, korda-korda ini terpisah menjadi kelompok-kelompok sel tersendiri dengan masing-masing mengelilingi satu atau lebih sel germinativum primitive. Sel-sel germinativum kemudian berkembang menjadi oogonia, dan sel epitel di sekitarnya, turunan dari epitel permukaan, membentuk sel folikular.Karena itu dapat dikatakan bahwa jenis kelamin genetic mudigah ditentukan pada saat pembuahan, bergantung pada apakah spermatosit membawa kromosom X atau Y. pada mudigah dengan konfigurasi kromosom XX, korda medularis gonad mengalami regresi, dan terbentuk generasi kedua korda kortikalis. Pada mudigah dengan kompleks kromosom seks XY, korda medularis berkembang menjadi korda testis, dan tidak terbentuk korda kortikalis sekunder.