Embhew Chika

download Embhew Chika

of 4

description

embhew punya chika

Transcript of Embhew Chika

TUGAS EMBRIOLOGI HEWANFelicia Aqliyah Putri1206201233SPERMATOGENESISSpermatogonesis merupakan suatu proses kompleks dimana sel germinal yang belum terdiferensiasi diproliferasi dan diubah menjadi spermatozoa yang terspesialisasi dan motil, dimana masing-masing spermatozoa memiliki satu set 23 kromosom yang haploid. Proses spermatogenesis tersebut terjadi tubulus seminiferu, kemudian spermatozoa yang matang akan disimpan di cauda epididimis dan ductus deferens. Terdapat 3 tahapan dalam terjadinya proses spermatogenesis yaitu tahap spermatositogenesis berupa perubahan spermatogonium menjadi spermatosit primer dan sekunder melalui mitosis, tahap meiosis berupa berubahnya spermatosit menjadi spermatid dengan pengurangan setengah jumlah kromosom dan DNA melalui meiosis, dan tahap spermiogenesis yang merupakan pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Proses ini diperngaruhi oleh beberapa hormone antara lain Follicle Stimulating Hormones(FSH), Leutenizing Hormones(LH), dan Testosteron.a. SpermatositogenesisSpermatositogenesis merupakan tahapan dimana terjadi perkembangan dari spermatogonia menjadi spermatosit sekunder. Spermatogonia yang terletak di lapisan tubulus terluar secara terus menerus akan melakukan pembelahan secara mitosis untuk menghasilkan sel anak yang identik dengan sel induknya. Proliferasi tersebut akan menyiapkan persediaan sel germinal baru yang cukup. Setelah pembelahan secara mitosis, dihasilkan 2 spermatogonium berupa spermatogonium tipe a dan tipe b dimana salah satu dari spermatogonium tersebut akan disimpan dibagian terluar tubul dan tidak akan terdiferensiasi hingga proses spermatogenesis selanjutnya. Hal tersebut berfungsi untuk menjaga ketersediaan sel-sel germinal. Sedangkan sel anak lainnya, yaitu spermatogonium B, akan bergerak menuju lumen, dan mengalami berbagai proses. Sel spermatogonium B akan mengalami pembelahan secara mitosis sebanyak dua kali dan menghasilkan spermatosit primer.

b. MeiosisSpermatosit primer yang teah terbentuk akan mengalami proses meiosis I untuk membentuk spermatosit sekunder. Spermatosit primer akan mengalami reduksi kromosom menjadi haploid dalam proses meiosis I.Spermatosit sekunder akan mengalami meosis II untuk membentuk 4 spermatid haploid.c. SpermiogenesisProses spermiogenesis merupakan proses pematangan spermatid menjadi spermatozoa matang yang memiliki 4 bagian yaitu kepala, akrosom, midpiece, dan ekor. Kepala berisi nukelus dan diselubungi oleh akrosom, vesikel berisi enzim yang berfungsi untuk melakukan penetrasi terhadap ovum. Ekor berfungsi untuk bergerak, ditenagai oleh mitokondria yang terletak pada bagian midpiece. Sampai proses pematangan sperma selesai,sel-sel germinal yang muncul dari satu spermatosit primer akan tetap terhubung dengan jembatan sitoplasmik. Hubungan tersebut penting karena sperma tidak memiliki kromosom X yang mengandung produk-produk seluler yang penting bagi perkembangan sperma.

OOGENESISOogenesis adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Oogenesis telah dimulai sejak periode janin, namun berhenti hingga memasuki masa pubertas. Pada periode janin, oogonia yang bersifat diploid melakukan penyerapan nutrisi dan mengalami pembelahan secara mitosis menghasilkan oosit primer. Oosit primer yang terbentuk akan mengalami pembelahan secara meiosis, namun pembelahan tersebut tidak dilanjutkan hingga memasuki masa pubertas. Adanya perubahan kadar hormon saat pubertas menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Setiap satu bulan, satu buah oosit primer menyelesaikan tahap meiosis pertama dan menghasilkan dua sel haploid, yaitu satu sel polosit primer dan satu sel oosit sekunder. Sel polosit primer akan membelah dan menghasilkan dua sel polosit sekunder. Oosit sekunder akan melanjutkan tahap meiosis dua, namun tidak sampai tahap akhir, melainkan sampai terjadinya ovulasi. Oosit sekunder akan berdegenerasi jika tidak ada fertilisasi, namun jika terjadi fertilisasi maka oosit sekunder akan menyelesaikan tahap meiosis dua dan menghasilkan satu ootid dan satu sel polosit sekunder. Ootid yang dihasilkan akan berkembang menjadi satu ovum (sel gamet fungsional).Hormon-hormon yang memengaruhi proses oogenesis antara lain Follicle Stimulating Hormones(FSH) yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel, Luteinizing Hormones(LH) yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pengeluaran sel ovum), Hormon estrogen yang berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder, dan Hormon progesterone yang berfungsi juga untuk menebalkan dinding endometrium.

FERTILISASIFertilisasi merupakan proses peleburan inti dari sperma dan inti dari sel ovum yang kemudian akan menjadi zigot. Sperma dan ovum akan bertemu di daerah tuba fallopi, namun sebelum sperma masuk ke dalam ovum, sperma harus mengalami proses kapasitasi dan reaksi akrosom. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Pada proses tersebut, suatu selubung dari glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pergerakan sperma dalam saluran reproduksi wanita. Sedangkan reaksi akrosom terjadi setelah proses kapasitasi selesai, dimana reaksi tersebut merupakan pecahnya 2/3 tudung akrosom sehingga enzim yang ada di kepala sperma dapat keluar