Emasgt

29
MAKALAH IKATAN KIMIA Disusun Oleh: DICKY DBD 115 049 EDWARD PURNA WIRATAMA DBD 112 192 RINALDO KRISTIANTO AJANG DBD 115 052 SUMARIOZI DBD 115 051 SALVIN SEMBIRING DBD 115 047 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA i

description

fggg

Transcript of Emasgt

Page 1: Emasgt

MAKALAH

IKATAN KIMIA

Disusun Oleh:

DICKY DBD 115 049

EDWARD PURNA WIRATAMA DBD 112 192

RINALDO KRISTIANTO AJANG DBD 115 052

SUMARIOZI DBD 115 051

SALVIN SEMBIRING DBD 115 047

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

i

Page 2: Emasgt

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus hanya kepadanya lah kita

memohon perlindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah

yang berjudul “Ikatan Kimia” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga kami bisa

memperbaiki di kemudian hari.

Akhir kata, Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta berharap agar

makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Amin.

 

Palangka Raya, 23 September 2015

Penyusun

ii

Page 3: Emasgt

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................i

Daftar Isi ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang .................................................................................1

1.2.Tujuan Penulisan...................................................................................2

1.3Manfaat Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .

2.1Pengertian Ikatan Kimia. ......................................................................3

2.2 Jenis-Jenis Ikatan Kimia.......................................................................3

2.2.Ikatan Primer ........................................................................................3

2.2.2 Ikatan Sekunder................................................................................10

2.3 Geometri Molekul...............................................................................13

2.3.1 Teori Domain Elektron....................................................................13

2.3.2Prisip Dasar Teori Domain Elektron.................................................14

BAB III PENUTUP

3.1 Penutup................................................................................................15

3.2 Kritik & Saran.....................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Emasgt

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam

tabel. Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118

unsur. Jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini

disebabkan karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang

lain membentuk substansi baru yang disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih

atom-atom berikatan dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang

unik yaitu memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya

(sifat dari unsur-unsur sebelum bereaksi).

Ada beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh

penerapan unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya

contohnya adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan.

Sebagian besar kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air

penting untuk menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh

bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air

memiliki rumus senyawa H2O. Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan

oksigen. Tanpa kita sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi

dari unsur-unsur yang berikatan, yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin

hal-hal yang sepatutnya kita kritisi adalah bagaimana unsur-unsur tersebut dapat

berikatan dan kemudian membentuk senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui

terlebih dahulu apa pengertian dari senyawa kimia.

Senyawa kimia terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan

satu sama lain. Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau senyawa yang

sederhana atau kompleks. Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam

senyawa akibat adanya gaya ikatan kimia. Munculnya teori tentang ikatan kimia

disebabkan oleh keberadaan golongan unsur gas mulia yaitu pada golongan VIIIA

pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan kecenderungan

yang sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini disebabkan karena

1

Page 5: Emasgt

unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur lain membentuk

senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet. Kebanyakan unsur-unsur

di alam ada dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai unsur bebas seperti unsur

gas mulia. Hal ini memperlihatkan adanya kecenderungan dari atom-atom yang

relatif tidak stabil membentuk senyawa yang lebih stabil dibandingkan dengan

atom unsur bebasnya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari

tentang ikatan kimia. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah

lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan kimia.

1.2Rumusan Masalah

Apa yang pengertian dari ikatan kimia?

Apa sajakah jenis-jenis ikatan kimia?

Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kimia?

1.3Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia.

Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia.

Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia.

2

Page 6: Emasgt

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu

bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya

menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui

ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang

membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet.

2.2 Jenis-Jenis Ikatan Kimia

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya

interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu

senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia

dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.

2.2.1 Ikatan Primer

Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.

Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

Ikatan ion

Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif

dan ion negatif.

Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.

Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang

lain.

Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.

3

Page 7: Emasgt

Ciri-ciri senyawa ionik:

Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.

Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.

Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit

bergerak.

Contoh Pembentukan Ikatan Ion

Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah.

Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam

dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai

kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium direaksikan dengan

klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium. Natrium berubah menjadi ion

positif (Na+), sedangkan klorin berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut

kemudian mengalami tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk

NaCl.

Gambar 1.1

Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena

adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif).

Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya

tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang

lemah sehingga elektronnya mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk

ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah

unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron

relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur

nonlogam umumnya berikatan ion dalam senyawanya.

Rumus Kimia Senyawa Ion

Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan

atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1

atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na+ hanya terikat

4

Page 8: Emasgt

pada satu ion Cl-. Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-

dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu struktur tiga dimensi

berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa

perbandingan ion Na+ dan Cl- adalah 1:1.

Ikatan kovalen

Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:

Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya

ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.

Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta

mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil.

Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua

atom.

Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.

Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen

Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan

elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik

elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik

oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling

terikat. Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron

ini yang dimaksud dengan ikatan kovalen.

5

Page 9: Emasgt

Gambar 1.2

Rumus Kimia Senyawa Kovalen

Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul

dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang

dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak

selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet.

Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan

O adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O

dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua,

sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.

Gambar 1.3

Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen

Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam

suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen

dan ikatan kovalen koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu

molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur

6

Page 10: Emasgt

diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan elektron ikatan pada rumus lewis

digambarkan dengan sepotong garis.

Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (Rumus

Struktur)

H2 H : H H - H

HCl H Cl H - Cl

H2O H O

H

H – O

H

Tabel 1.1

Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen

koordinasi.

Kovalen polar

Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan

keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen

terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang

Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang

berikatan. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang

beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris,

mempunyai momen dipol.

Kovalen non polar

Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki

perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan

kovalen tidak terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan

kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-

atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom

unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen

dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.

7

Page 11: Emasgt

Kovalen Polar Kovalen Non Polar

Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air

Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron

bebas

Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap

Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr,

SO3, N2O5, Cl2O5

Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4,

SF6, PCl5, BCl3

Tabel 1.2

Kovalen koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian

bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang

lainnya tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom

penyumbang memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB).

Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan

boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah

memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak,

atom B dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun

belum memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari

BCl3) dapat berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari

atom N.

Ikatan Logam

Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:

Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.

Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena

penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.

Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari

logam dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.

Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah

diketahui bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit

terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron

8

Page 12: Emasgt

valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas,

menyebabkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut

juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang mengalami delokalisasi tersebut

membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya.

Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik ikatan ionik, kovalen, dan

kovalen koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:

Perbedaan Ion Kovalen Kovalen Koordinasi

Proses

Pembentukan

Serah terima

elektron antar atom

Penggunaan

bersama pasangan

elektron dimana

tiap atom

menyumbang

elektron.

X + Y a X : Y

Penggunaan

bersama pasangan

elektron yang hanya

berasal dari salah

satu atom.

X + Y a X : Y

Atom yang terlibat Logam + Nonlogam Nonlogam +

Nonlogam

Nonlogam +

Nonlogam

Titik leleh dan titik

didih

Tinggi Rendah (kecuali

pada padatan

kovalen seperti

intan)

Rendah

Kelarutan Larut dalam air

namun sukar larut

dalam pelarut

organik seperti

aseton, alkhohol,

eter dan Benzena.

Sukar larut dalam

air namun larut

dalam pelarut

organik.

Sukar larut dalam

air namun larut

dalam pelarut

organik.

Daya Hantar Listrik Lelehan dan

larutannya

mengantarkan

listrik

Tidak dapat

menghantarkan

listrik (namun ada

beberapa

larutannya yang

menghantarkan

Tidak dapat

menghantarkan

listrik (namun ada

beberapa

larutannya yang

menghantarkan

9

Page 13: Emasgt

listrik) listrik)

Contoh NaCl, LiF, CaO,

CaBr2, AlCl3

HF, H2O, PCl3, BCl3,

CO2

NH4+, SO4

-2, POCl3,

H3NBF3, SO3

Tabel 1.3

2.2.2 Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)

Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari

dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah

antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat

bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik

leleh dan titik didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk

memutuskannya, sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik

didih suatu senyawa.

Gaya London / Gaya Dispersi

Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-

molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman

mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya

London. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam

orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan

suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat,

membentuk dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol

sesaat karena dipol ini dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat

pada suatu molekul dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk

suatu dipol terimbas.

Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan

hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah

dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika

molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar.

Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia

seperti helium (He), dan sebagainya.

10

Page 14: Emasgt

Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan

molekul dan ukuran molekul.

a. Kerumitan Molekul

•Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana,

sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana.

•Makin besar Mr makin kuat Gaya London.

b. Ukuran Molekul

•Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul

berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan

Gaya London besar.

•Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga

gaya londonnya juga semakin besar.

Ikatan Hidrogen

Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang

mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen

(N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih yang

menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa

lain yang sejenis.

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara

atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar

ikatan hidrogen yang terbentuk.

Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan

hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi

dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan

hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki

ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya)

sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.

11

Page 15: Emasgt

Gambar 1.4

Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif

berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen

dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom

dalam molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau

didalam molekul, seperti molekul H2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen,

juga terbentuk pada pada antar molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan

molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen

intermolekul.

Ikatan / Gaya Van Der Waals

Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi,

bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol

terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada

kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya

antarmolekul dalam suatu zat berikut.

Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah

satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia,

hidrogen, dan nitrogen.

Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol

selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.

12

Page 16: Emasgt

2.3 Geometri Molekul

Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.

Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri

linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau

piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula

geometrinya.

Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian,

molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan

pemahaman tentang struktur elektron dalam molekul.

2.3.1 Teori Domain Elektron

Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul

berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain

elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal

ini pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.

Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap

tiga, merupakan satu domain.

Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.

No. Senyawa Rumus Lewis Atom Pusat Jumlah

Domain

Elektron

PEI PEB

1. H2O H O H 2 2 4

2. CO2 O C O 2 0 2

3 SO2 O S O 2 1 3

Tabel 1.4

13

Page 17: Emasgt

2.3.2 Prinsip Dasar Teori Domain Elektron

1. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak,

sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian

rupa sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.

2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat

daripada pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas

hanya terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.

14

Page 18: Emasgt

BAB III

PENUTUP

3.1 Penutup

Demikian ulasan materi Ikatan Kimia yang telah kami susun dan paparkan dalam

makalah ini. Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi

rekan-rekan mahasiswa agar dapat lebih memahami lebih jauh mengenai Ikatan

Kimia dan macam-macamnya, dan agar rekan-rekan mahasiswa dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan seputar permasalah dalam ikatan kimia.

3.2 Kritik dan saran

Dalam penyusunan makalah ini, kami berusaha melakukan beberapa penelaahan

yang dalam terkait materi yang kami bahas di dalamnya, namun tidak dapat

disangkal bahwa kami masih membutuhkan kritik dan saran untuk proses

penyempurnaan makalah ini. Oleh karena itu diharapkan kepada rekan-rekan

mahasiswa yang mempelajari makalah ini, serta dosen pengampu yang memeriksa

makalah ini, untuk dapat memberikan masukan-masukan positif yang bersifat

membangun.

15

Page 19: Emasgt

DAFTAR PUSTAKA

Rufaida, Anis Dyah., Wulandari, Erna Tri, dan Waldjinah. 2013. Detik-detik

Ujian Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2013/2014. Klaten: Intan Pariwara.

Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan

Rekayasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Syarifudin. 2008. Inti Sari Kimia untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.

http://kmplnmakalah.blogspot.com/2012/12/ikatan-kimia.html

http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html

http://kimlemoet.wordpress.com/2013/11/10/ikatan-kimia-kelas-x/

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4315/f3.htm

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-

hidrogen/

https://alkafyuone.wordpress.com/tag/gaya-london/

SUMBER GAMBAR

Gambar 1.1 : http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/05/Rumus-

Pembentukan-NaCl-Lewis.jpg

Gambar 1.2 :

http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/04/pembentukanikatan.jpg

Gambar 1.3:

http://3.bp.blogspot.com/-olCunhSlKAk/UFQqTD6urmI/AAAAAAAAAFE/s70e

NXxjW3Q/s1600/ikatan-H2O-tahap-3.jpg

Gambar 1.4: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-

kimia/ikatan-hidrogen/

16