EMAIL: [email protected] LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN...

BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN Jalan Bintaro Utama Sektor V Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15223

TELEPON: 085720846998, WEBSITE: www.bakpknstan.com,

EMAIL: [email protected]

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN MASJID

BAITUL MAAL (MBM) 2017/2018

(PER 30 November 2018)

Oleh:

TIM PEMERIKSA MASJID BAITUL

MAAL

(MBM)

BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

2017/2018 LHP atas Laporan Keuangan MBM 2018 Halaman 1 dari 25

http://www.bakpknstan.com/

mailto:[email protected]





LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

MASJID BAITUL MAAL (MBM)

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA - STAN

PERIODE 2017/2018 (PER 30 NOVEMBER 2018)

Berdasarkan Ketetapan Badan Legislatif Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (BLM

STAN) Nomor 006/TAP.02 /IX/2017 tentang Badan Audit Kemahasiswaan Sekolah Tinggi

Akuntansi Negara (BAK STAN), BAK STAN telah memeriksa Neraca Masjid Baitul Maal

(MBM) per 30 November 2018, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan

atas Laporan Keuangan untuk tahun anggaran 2018 yang berakhir sampai tanggal

30November 2018. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Masjid Baitul Maal (MBM).

Tanggung jawab BAK PKN-STAN adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan

berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Pemeriksaan dilaksanakan sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Keluarga

Mahasiswa (SPKKM) PKN-STAN yang ditetapkan oleh BLM PKN-STAN. Standar tersebut

mengharuskan BAK PKN-STAN merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BAK

PKN-STAN dapat memperoleh keyakinan yang memadai bahwasanya laporan keuangan

bebas dari salah saji material. Pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-

bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Keluarga Mahasiswa PKN-

STAN (SAKM PKN-STAN) yang digunakan, serta penilaian terhadap penyajian laporan

keuangan secara keseluruhan. BAK PKN-STAN yakin bahwa pemeriksaan BAK PKN-

STAN memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Masjid Baitul Maal (MBM) dalam melaksanakan fungsi dan menjalankan perannya tidak

terlepas dari peraturan yang berlaku. Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan yang

memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material, BAK PKN-STAN

LHP atas Laporan Keuangan MBM 2018 Halaman 2 dari 24







melaksanakan pengujian atas kepatuhan Masjid Baitul Maal (MBM) terhadap peraturan yang

berlaku. Namun tujuan utama pemeriksaan BAK atas laporan keuangan bukanlah untuk

menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku tersebut.

Oleh karena itu, BAK PKN-STAN tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Terdapat hal-hal yang memengaruhi ketidakwajaran terkait penyajian laporan keuangan.

Selisih yang sangat material terkait akun kas, tidak adanya inventarisasi terkait persediaan

serta ketidaksesuaian saldo aset tetap di neraca dengan saldo yang ada di daftar inventaris

aset tetap yang dimiliki oleh MBM merupakan faktor penting yang memengaruhi

ketidakwajaran atas penyajian laporan keuangan. Selain hal tersebut, komunikasi yang sulit

antara pihak pemeriksa dan pihak MBM serta keterbatasan informasi yang diperoleh selama

pemeriksaan juga dialami sehingga tidak dapat dilakukannya pemeriksaan secara

menyeluruh.

Oleh karena terbatasnya ruang lingkup pemeriksaan, tidak memungkinkan untuk BAK PKN

STAN untuk menyatakan pendapat sehingga BAK PKN STAN tidak dapat menyatakan

pendapat atas Laporan Keuangan MBM Tahun Anggaran 2017/2018.

Tangerang Selatan, 5 Januari 2019

Penanggungjawab Pemeriksaan,








BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMERIKSAAN

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Keuangan

Negara-STAN (AD/ART KM PKN-STAN); 2. Ketetapan Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara-STAN (TAP BLM

PKN-STAN) Nomor 006/TAP.02/ IX/2017 tentang Badan Audit Kemahasiswaan (BAK); 3. Peraturan Badan Audit Kemahasiswaan Politeknik Keuangan Negara STAN Nomor : 02

Tahun 2011 tentang Panduan Manajemen Pemeriksaan BAK; 4. Surat Tugas Nomor: ST-28/BAK.03/XI/2018 Tanggal 14 Desember 2018 untuk

melaksanakan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Masjid Baitul Ma’al (MBM) untuk

Tahun Anggaran 2018

B. STANDAR PEMERIKSAAN

BAK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar pemeriksaan yang ditetapkan

melalui Ketetapan BLM STAN Nomor 002/TAP.02/BLM/III/2010 tentang Standar

Pemeriksaan Keuangan Keluarga Mahasiswa (SPKKM).

C. TUJUAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Masjid Baitul Maal (MBM) 2017/2018

bertujuan untuk mengetahui apakah:

1. Laporan Keuangan Masjid Baitul Maal (MBM) 2017/2018 telah disusun secara wajar; 2. Sistem Pengendalian Intern (SPI) dalam pengelolaan keuangan Masjid Baitul Maal

(MBM) 2017/2018 telah dibuat dan dijalankan secara wajar; 3. Pengelolaan keuangan Masjid Baitul Maal (MBM) 2017/2018 telah dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.








D. SASARAN PEMERIKSAAN

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka sasaran dan lingkup pemeriksaan

BAK diarahkan pada kegiatan atau tahap-tahap dalam proses pengelolaan keuangan yang

meliputi:

1. Neraca

2. Laporan Realisasi Anggaran

3. Laporan Arus Kas

4. Catatan atas Laporan Keuangan

Dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan pengelolaan keuangan yang dilaksanakan

oleh Masjid Baitul Maal (MBM) periode 2017/2018

E. ENTITAS YANG DIPERIKSA

Objek yang diperiksa dalam pemeriksaan ini adalah Masjid Baitul Maal (MBM)

Tahun 2017/2018

F. TAHUN YANG DIPERIKSA

Pemeriksaan dilakukan terhadap Laporan Masjid Baitul Maal (MBM) tahun

anggaran 2018 periode kepengurusan 2017/2018

G. JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN

Pemeriksaan lapangan dilaksanakan selama 22 (dua puluh dua) hari sejak tanggal 15

Desember 2018 sampai dengan 5 Januari 2019.








H. BATASAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan dilakukan terkait aspek keuangan, pemeriksaan juga dilakukan terkait

dengan pengelolaan keuangan dan SPI Masjid Baitul Maal (MBM) 2017/2018 namun tidak

meliputi pemeriksaan atas kinerja Masjid Baitul Maal (MBM) 2017/2018

I. KRITERIA PEMERIKSAAN

Peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Masjid Baitul Maal (MBM)

2018 adalah:

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politelnik

Keuangan negara (AD ART KM STAN);

2. Standar Akuntansi Keluarga Mahasiswa (SAKM) STAN;

3. Ketetapan BLM, BEM, dan peraturan KM STAN lain yang terkait dengan kegiatan

BEM;

4. Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang ditetapkan dan digunakan oleh Masjid Baitul

Maal (MBM) 2018

5. Benchmark dan best practices atau praktik terbaik yang umum dilakukan.








BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KEGIATAN MASJID BAITUL MAAL (MBM)

Masjid Baitul Maal (MBM) 2018 sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga KM STAN merupakan salah satu Badan Kelengkapan KM STAN,

yang berperan sebagai Lembaga Keagamaan dalam susunan dan kedudukan KM STAN.

Sebagai lembaga Keagamaan dalam KM PKN STAN, Masjid Baitul Maal

(MBM)secara umum memilikitugas utama, yaitu sebagai pelaksanaan kegiatan, pendidikan,

dan pengembangan kepribadian anggota KM PKN STAN dalam bidang keagamaan Islam.

Tugas tersebut dalam prakteknya diaplikasikan oleh MBM melalui pengadaan berbagai

kegiatan selama satu tahun kepengurusan sesuai Rencana Kerja dan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja.

Kegiatan MBM antara lain yaitu kajian mingguan dan bulanan, pelaksanaan shalat

Jumat, mentoring, pengumpulan zakat, infaq, shodaqoh, dsb. Di setiap spesialisasi, MBM

memiliki perwakilan diantaranya: Ikatan Mahasiswa Muslim Akuntansi (IMMSI), Ikatan

Mahasiswa Muslim Bea Cukai (IMMBC), Ukhuwah Mahasiswa Muslim Pajak (UMMP),

Ikatan Mahasiswa Muslim Penilai (IMMP), Ikatan Mahasiswa Muslim Anggaran (IMMA),

Ikatan Mahasiswa Muslim PPLN.








B. STRUKTUR ORGANISASI MASJID BAITUL MAAL (MBM) 2018

Untuk menunjang operasional Masjid Baitul Maal (MBM) 2018, ditetapkan

kepengurusan MBM PERIODE 2017/2018 dengan susunan BPH dan Kabinet sebagai

berikut:

No. Nama Jabatan

1 Qital Amarulloh Ketua

2 Abdurrasyid Dzaki Tsaqofi Wakil Ketua

3 Galang Gemilang Muhammad Sekretaris Jenderal

4 Tito Muhammad Fauzi Ketua Bidang Keuangan

5 Dian Satriyono Ketua BABM

6 Muhammad Arya Erlangga Ketua Bidang RT

7 Fakhri Faris Ketua Bidang Pendidikan

8 Rahmad Gate Tantomi Ketua Bidang Syiar

9 Muhammad Chadziq Khoiruddin Ketua Bidang Informasi dan Media

10 Muhammad Zaim Ketua Bidang PSDI

11 Hary Akbar Ismail Ketua Bidang Seni dan Budaya

12 Hanna Afina Azmi Ketua Bidang Keputrian

13 Hary Akbar Ismail Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga








Struktur organisasi Masjid Baitul Maal (MBM) 2018 adalah sebagai berikut:








BAB III

HASIL PEMERIKSAAN

A. Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern

Hasil penilaian atas Sistem Pengendalian Intern atas pelaksanaan anggaran dan kegiatan

oleh Masjid Baitul Maal 2017/2018 adalah sebagai berikut:

Secara umum Sistem Pengendalian Intern telah memadai. Namun terdapat beberapa

kekurangan dalam Sistem Pengendalian Intern antara lain:

1. Bukti transaksi tidak diberikan standar tertentu, terdapat bukti transaksi yang tidak

layak;

2. Terdapat bukti transaksi yang bukan merupakan kuitansi atau nota;

3. Tidak konsistennya penjurnalan atas beberapa transaksi;

4. Terdapat jurnal yang tidak berurut sesuai dengan keterjadiannya;

5. Terdapat transaksi yang tidak ada buktinya namun ada dalam daftar nominatif seperti

001/Dafnom/01.04.01/MBM.01/2018;

6. Terdapat penulisan bukti nomor 001/Dafnom/01.04.01/MBM.01/2018 dua kali;

7. Tidak adanya daftar inventaris terkait persediaan yang dimiliki oleh MBM;

8. Tidak diperbaharuinya daftar inventaris terkait aset tetap yang dimiliki oleh MBM.

B. Temuan Hasil Pemeriksaan

1. Persediaan MBM senilai Rp 10.063.573 yang ada di neraca tidak didukung

dengan inventarisasi yang memadai.

Kondisi

Pihak MBM tidak memiliki daftar inventaris terkait persediaan yang ada di neraca

dengan nilai sebesar Rp 10.063.573. Pada saat dilakukan cek fisik, pihak MBM juga

tidak begitu paham terkait persediaan yang mereka miliki.








Kriteria

Berdasarkan PSAKM 01 Penyajian Laporan Keuangan Paragraf 19 bahwa entitas

pelaporan menyajikan informasi tambahan untuk membantu para pengguna dalam

memperkirakan kinerja keuangan entitas dan pengelolaan aset.

Selain itu berdasarkan bestpractice persediaan seharusnya diinventarisasi secara

memadai agar nilai yang ada didalam laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan

serta memberikan keyakinan yang memadai terkait informasi keuangan yang termuat

dalam laporan keuangan.

Sebab

Hal ini disebabkan kekurangan dalam sistem pengendalian internal dan tidak jelasnya

penyerahan tanggung jawab saat serah terima jabatan antara pengurus yang lama dan

pengurus yang baru.

Akibat

Kurang handalnya laporan keuangan yang diberikan oleh entitas karena tidak

menyajikan akun persediaan dalam keadaan yang sebenarnya.

Rekomendasi

Atas permasalahan tersebut BAK PKN STAN merekomendasikan:

Memperbaiki sistem serah terima jabatan antara pengurus lama dan pengurus

baru agar sama-sama mengetahui terkait entitas secara keseluruhan;

Membuat definisi yang jelas terkait persediaan serta tidak bertentangan dengan

SAKM.

Membuat daftar inventaris terkait persediaan yang dimiliki.

2. Pencatatan atas saldo Aset Tetap tidak handal.

Kondisi

Aset Tetap yang disajikan dalam Laporan Keuangan Masjid Baitul Maal merupakan

aset yang dimiliki dan dikuasai oleh Masjid Baitul Maal berupa Peralatan Elektronik,

Furnitur dan Aset Tetap Lainnya.








Dalam penyajian Aset Tetap, MBM memperhitungkan Aset Tetap yang telah

diperoleh sebelum periode kepengurusan dan periode anggaran berjalan dengan

melakukan inventarisasi atas Aset Tetap tersebut, selain itu, terhadap Aset Tetap yang

diperoleh pada periode anggaran berjalan dicatat sebagai bagian dari pengakuan

Belanja Modal.

Pemeriksa melakukan prosedur stock opname (cek fisik) atas Aset Tetap untuk

mengetahui jumlah dan kondisi Aset Tetap sebenarnya yang dimiliki oleh MBM,

kemudian hasil dari stock opname digunakan untuk menguji kesesuaian antara saldo

Aset Tetap yang disajikan dalam Laporan Keuangan dengan kondisi Aset Tetap

sebenarnya.

Hasil pemeriksaan sebagai berikut:

1. Saldo aset tetap di neraca bernilai sebesar Rp 84.770.264, jauh berbeda dengan

daftar inventaris yang ada.

Nominal keseluruhan dari Daftar Aset Tetap periode November 2018 tidak sesuai

yang tertera di neraca (nominal selisih lebih besar di daftar inventaris) dengan

nilai materialitas yang signifikan. Untuk mempertegas asersi, auditor mengambil

asumsi sebagai berikut:

a. Jika menggunakan asumsi nilai apraisal aset dibanding nilai neraca

Neraca Daftar Inventaris

Peralatan dan Mesin Rp35.392.964 Rp57.724.137

Furnitur Rp8.930.000 Rp13.775.000

Aset Tetap Lainnya Rp40.447.300 Rp39.229.500

TOTAL ASET Rp84.770.264 Rp110.728.637








b. Jika menggunakan asumsi nilai apraisal aset dengan kapitalisasi sesuai SPI

MBM (>=Rp300.000) dibanding nilai neraca



Furnitur Rp8.930.000 Rp8.930.000


TOTAL ASET Rp84.770.264 Rp99.845.564

c. Jika menggunakan asumsi nilai apraisal aset dengan kapitalisasi sesuai SPI

MBM (>=Rp300.000) dengan kondisi baik/cukup (tidak rusak) dibanding nilai

neraca



Furnitur Rp8.930.000 Rp8.930.000


TOTAL ASET Rp84.770.264 Rp91.595.564

2. Terdapat kesalahan pencatatan kondisi barang yang tidak sesuai antara kondisi

yang tertera di daftar inventaris dan kondisi di lapangan yang tidak dapat

ditoleransi. Seperti Handycam merk Sony (rusak tertulis baik) senilai Rp3.111.164

dan Vacum Cleaner merk Electrolux (rusak tertulis baik) senilai Rp1.500.000.

3. Terdapat aset tetap yang sudah tidak berada dipenguasaan pengurus dan tidak

diketahui lagi keberadaannya tetapi masih tertulis di Daftar Inventaris Aset Tetap.

Contoh: Lampu Darurat (Emergency Lamp) merk Energizer Emergency Lamp RC

105 dua unit senilai masing-masing Rp484.900 yang tidak diketahui

keberadaannya sejak tahun 2017. 4. Terdapat aset tetap yang dilaporkan dalam Daftar Inventaris Aset Tetap namun

tidak tercantum harga dan kondisinya. Contoh: Sound Recorder, tikar, terpal, dan

kain hitam.

5. Terdapat aset tetap berupa speaker dalam–masjid merk Toa yang diragukan

pencatatannya (masuk ke dalam set soundsystem atau tidak) dan diduga bernilai

signifikan yang tidak disajikan dalam Daftar Inventaris Aset Tetap.








Kriteria

Hal tersebut tidak sesuai dengan Paragraf 29 Kerangka Konseptual Standar Akuntansi

Keluarga Mahasiswa STAN yang menyebutkan bahwa informasi dalam laporan

keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material,

menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi, artinya informasi lebih

dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak

berbeda jauh.

Kondisi diatas tidak sesuai dengan kaidah pengelolaan keuangan yang baik, dimana

laporan keuangan yang baik harus memenuhi beberapa asersi seperti:

a. Asersi penyajian dan pengungkapan, yaitu informasi disajikan dan diungkapkan

secara benar dan lengkap.

b. Asersi keberadaan dan kelengkapan, yaitu informasi keuangan yang disajikan

dalam laporan keuangan merupakan keadaan yang sebenarnya dan telah menyajikan

seluruh informasi yang ada.

Sebab

Tidak dilakukan inventarisasi secara rutin dalam periode kepengurusan dan tidak ada

dokumentasi secara tertulis mengenai prosedur dalam pengelolaan aset di MBM, yaitu

aset yang diterima melalui hibah. Disamping itu, terdapat kelemahan pengendalian

internal atas manajemen aset terlihat dari banyaknya barang-barang pribadi milik

pengurus MBM dan barang terkait kepanitiaan yang berada di beberapa tempat

penyimpanan aset tetap MBM seperti sekretariat ikhwan dan sekretariat akhwat.

Akibat

Jumlah saldo Aset Tetap di Neraca tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya,

sehingga berpotensi menimbulkan kesalahan penafsiran atas jumlah aset tetap yang

sebenarnya dimiliki oleh MBM.








Rekomendasi

Atas permasalahan tersebut BAK PKN STAN merekomendasikan kepada MBM

untuk menyajikan dan mengungkapkan aset tersebut sesuai dengan SAKM dan

menatausahakan aset tersebut dengan tertib.

3. Ketidaksesuaian jumlah uang kas ditangan yang ada pada saat cek fisik dengan

saldo yang ada di neraca sebesar Rp 48.446.457.

Kondisi

Berdasarkan saldo kas di tangan yang berada di neraca ialah sebagai berikut :

Akun Saldo

Kas di Bendahara Kuasa Umum Rp 66.188.849

Kas di Bendahara Internal Rp 4.791.422

Kas di Bendahara Proyek Rp 1.638.486

Total Rp 72.618.757

Namun berdasarkan cek fisik kas (cash opname) yang dilakukan, jumlah kas yang

berada di tangan ialah sebesar Rp 24.172.300

Kriteria

Hal ini tidak sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan dalam kerangka

konseptual Standar Akuntansi Keluarga Mahasiswa yaitu relevan. Dimana informasi

yang relevan adalah informasi yang memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat

prediktif, tepat waktu, dan lengkap.








Sebab

Kelemahan pengendalian internal menjadi salah satu penyebabnya. Terdapat

kemungkinan tidak dijurnalnya suatu transaksi yang bernilai materiil dan dengan

kemugkinan terburuk bahwa telah terjadi fraud yang kemudian merugikan pihak

MBM sendiri.

Akibat

Akibatnya saldo Kas di Bendahara Kuasa Umum, Kas di Bendahara Internal dan Kas

di Bendahara Proyek yang tercantum dalam dalam Neraca Laporan Keuangan MBM

tidak dapat diyakini kebenarannya.

Rekomendasi


untuk :

Meneliti kembali dari awal terkait transaksi yang ada dan belum dijurnal oleh

MBM.

Jika tidak ada, maka diwajibkan kepada pihak MBM yang bertanggung jawab

untuk mengembalikan selisih uang yang terjadi.

4. Ketidaksesuaian saldo kas di bank yang ada di neraca dan saldo kas

berdasarkan rekening koran yang diberikan.

Kondisi

Berdasarkan saldo kas di bank yang tertera di neraca, ditunjukkan bahwa nilainya

ialah sebesar Rp 64.029.984. Namun berdasarkan saldo yang ada di rekening koran,

nilainya ialah sebesar Rp 99.097.020.

Kriteria








Hal ini tidak sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan dalam kerangka

konseptual Standar Akuntansi Keluarga Mahasiswa yaitu relevan. Dimana informasi

yang relevan adalah informasi yang memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat

prediktif, tepat waktu, dan lengkap.

Kondisi ini juga tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kerangka

Konseptual Akuntansi KM STAN paragraf 29 yang menyatakan bahwa "Informasi

dalam laporan keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan bebas dari pengertian

yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta

dapat diverifikasi.”

Kondisi ini juga tidak sesuai dengan kaidah pengelolaan keuangan yang baik.

Laporan/informasi dapat diandalkan salah satunya adalah apabila memenuhi asersi

klasifikasi, dimana penyajian laporan keuangan harus dicatat dan digolongkan sesuai

dengan akun yang tepat.

Sebab

Tidak dilakukannya rekonsiliasi saldo kas di bank menurut pihak MBM dengan pihak

Bank Muamalat merupakan salah satu penyebabnya. Dengan kemungkinan terburuk

bahwa ada fraud yang dilakukan oleh pihak yang bertanggungjawab.

Akibat

Penyajian informasi dalam laporan keuangan kurang dapat mencerminkan keadaan

dan kejadian transaksi yang sebenarnya.

Rekomendasi


untuk :

Meneliti kembali dari awal terkait transaksi yang ada dan belum dijurnal oleh

MBM dan kemudian melakukan rekonsiliasi.

Jika tidak ada, maka diwajibkan kepada pihak MBM yang bertanggung jawab

untuk mengembalikan selisih uang yang terjadi.








4. Tidak diungkapkannya pendapatan infaq yang berupa mata uang asing ke

dalam neraca.

Kondisi

Sumber pendapatan dari MBM salah satunya ialah infaq. Pada saat melakukan cek

fisik kas, terdapat sejumlah mata uang asing dengan rincian 2 RM, 5 Riyal dan 5.2

Singapore Dollar. Berdasarkan keterangan dari pihak MBM yang hadir pada saat cek

fisik kas, diterangkan bahwa itu pendapatan yang sumbernya dari infaq, dan

berdasarkan keterangan auditee, nominal tersebut tidak diungkap dalam laporan

keuangan.

Kriteria

Hal ini tidak sesuai dengan Kerangka Konseptual Paragraf 29 bahwa informasi dalam

laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang

material, menyajikan setiap fakta secara jujur serta dapat diverifikasi.

Sebab

Ketidaktahuan auditee terkait perlakuan kejadian tersebut

Akibat

Informasi yang ada di laporan keuangan tidak diungkapkan secara keseluruhan,

kurang saji pada akun kas serta kurang saji pada akun pendapatan Hibah/Donasi

Rekomendasi


untuk:

Menukarkan uang tersebut ke money changer.

Jika cost untuk menukarkan relatif signifikan terhadap apa yang didapat, tetap

harus diungkapkan dengan mengonversikannya sesuai dengan kurs yang

berlaku saat ini dan harus diungkapkan dalam CALK

Membuat Jurnal Koreksi

Menginstruksikan agar Ketua MBM membuat surat pernyataan bahwa

pendapatan yang bermata uang asing masih tetap dalam jumlah semula yang

didapatkan.








Jurnal Koreksi

Kas

Hibah/Donasi

6. Tidak diungkapkannya secara jelas Transfer Ikatan Mahasiswa Muslim sebesar

Rp 4.500.000.

Kondisi

Didalam laporan keuangan yang telah diberikan oleh pihak MBM, terkhusus pada

Laporan Realisasi Anggaran, di bagian transfer, yaitu transfer ikatan mahasiswa

muslim tidak dijelaskan secara rinci. Berdasarkan AD/ART MBM sendiri, Ikatan

Mahasiswa Muslim terdapat dalam setiap jurusan yang terdiri dari IMMSI, UMP,

SIMMA, dan IMMBC.

Nominal sebesar Rp 4.500.000 dalam LRA tidak jelas peruntukkannya ke siapa dan

juga tidak diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Peruntukkan atas

nominal tersebut baru diketahui setelah melihat jurnal yang telah diberikan oleh pihak

MBM. Selain itu juga tidak ada pertanggungjawaban khusus yang diberikan oleh

penerima transfer (berdasarkan keterangan dalam jurnal yang menerima transfer ialah

SIMMA).

Kriteria

Hal ini tidak sesuai dengan PSAKM 04 Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas

Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh

pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen

entitas pelaporan.

Sebab

Hal ini disebabkan oleh kelemahan sistem pengendalian internal pihak MBM.

Akibat

Penyajian informasi dalam laporan keuangan kurang dapat mencerminkan keadaan

dan kejadian transaksi yang sebenarnya.

Rekomendasi


untuk menginstruksikan kepada penerima transfer untuk membuat

pertanggungjawaban terkait dana transfer yang telah diberikan oleh MBM.








7. Terdapat belanja sebesar Rp 22.175.586 tanpa disertai bukti.

Kondisi

Keterjadian suatu transaksi pengeluaran dibuktikan dengan adanya bukti-bukti atas

transaksi terkait atau dengan adanya pengeluaran kas yang sebagai akibat terjadinya

transaksi tersebut, untuk menguji asersi keterjadian atas transaksi, pemeriksa telah

melakukan beberapa prosedur pemeriksaan yang meliputi pengumpulan bukti-bukti

transaksi, vouching terhadap pencatatan dibandingkan dengan bukti-bukti transaksi

yang telah terkumpul. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tim menemukan bahwa terdapat

beberapa pengeluaran dengan jumlah yang tidak didukung dengan bukti, antara lain :

1. Bukti nomor 001/Dafnom/01.04.01/MBM.01/2018 (a) senilai Rp1.924.000,

nomor 001/Dafnom/01.04.01/MBM.01/2018 (b) senilai Rp17.000, nomor

002/Dafnom/01.04.01/MBM.01/2018 Rp99.000 tidak tercantum/tidak ada bukti

transaksinya;

2. Bukti nomor 004/Dafnom/MBM.01/2018 dan Bukti nomor

005/Dafnom/MBM.01/2018 tidak ada. Sedangkan pada jurnal dan daftar

nominatif tertulis belanja transportasi “pertalite” Rp20.000 dan untuk bukti nomor

005 senilai Rp196.500;

3. Pengeluaran berkode LDK senilai Rp5.000.000 tidak disertai rincian pengeluaran

dan bukti transaksi. Juga untuk RAJ dan Elkamfest.

4. Bukti untuk transaski nomor 001/Dafnom/MBM.05/2018 sampai

005/Dafnom/MBM.05/2018 dengan total nominal senilai Rp859.500 tidak ada;

5. Tidak ada bukti transaksi ‘Kafalah Tabligh Akbar’ sebesar Rp 3.000.000,-

(kegiatan Muharam Fair dan Pekan Islami, Daftar Nominatif Bidang Acara

003/Dafnom/06.03.05/MBM.06/2018)

Daftar nominatif 001/Dafnom/MBM.04/2018 sampai 010/Dafnom/MBM.04/2018

tidak dicantumkan bukti transaksinya dengan nilai total sebesar Rp 11.059.586.








Kriteria


Keluarga Mahasiswa STAN yang menyebutkan bahwa informasi dalam laporan

keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material,

menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi, artinya informasi lebih

dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak

berbeda jauh.

Sebab

Hal tersebut disebabkan pengendalian internal yang kurang memadai serta kurangnya

perhatian dalam hal menyimpan dan menjaga bukti transaksi.

Akibat

Kurang handalnya laporan keuangan yang diberikan oleh entitas karena tidak

lengkapnya bukti dan dokumen transaksi atas belanja yang dilakukan oleh entitas

serta akun belanja menjadi diragukan kebenarannya.

Rekomendasi


untuk:

Mencari ulang bukti transaksi yang hilang atau tidak ada.

Membuat surat pernyataan yang dibuat oleh ketua MBM bahwa pengeluaran

tersebut memang benar terjadi.








8. Terdapat perbedaan antara nominal yang dicatat dalam jurnal dan nominal

yang tertera di bukti transaksi maupun daftar nominatif

Kondisi

Berdasarkan hasil vouching yang dilakukan oleh tim audit, ada beberapa transaksi

yang tidak sinkron antara nominal yang ada di bukti transaksi dengan nominal yang

ada di jurnal. Selain itu juga terdapat beberapa transaksi yang berbeda antara jurnal,

bukti transaksi dan daftar nominatif. Berikut rinciannya :

1. Pada bukti nomor 002/Dafnom/MBM.09/2018 terdapat selisih Rp37.015 lebih

besar pengeluaran yang terealisasi di bukti transaksi daripada yang dicatat;

2. Bukti nomor 004/Dafnom/MBM.02/2018 berbeda, tertulis di bukti senilai

Rp59.000, sedangkan pada jurnal tertulis Rp7.500;

3. Bukti nomor 006/Dafnom/MBM.05/2018 senilai Rp561.500 berbeda dengan

jurnal senilai Rp608.000 dan daftar nominatif senilai Rp593.000;

4. Bukti nomor 007/Dafnom/MBM.05/2018 senilai Rp1.200.700 berbeda dengan

jurnal senilai Rp1.168.700.

Kriteria

Berdasarkan bestpractice bahwa setiap kejadian atas sebuah transaksi seharusnya

dicatat sesuai dengan keterjadian, kebenaran pencatatan, serta keakuratan jumlah.

Sebab

Hal ini disebabkan oleh kelalaian bendahara yang melakukan penjurnalan serta

terdapat kelemahan sistem pengendalian intern

Akibat

Terdapat salah saji saldo akun Kas dan Belanja pada Laporan Keuangan.

Rekomendasi


untuk:

Membuat jurnal koreksi terkait kesalahan dalam pencatatan

Mengevaluasi SPI agar tidak lagi terjadi kesalahan dalam pencatatan seperti ini

Tanggapan

- LHP atas Laporan Keuangan MBM 2018 Halaman 22 dari 24







9. Pengungkapan pada CALK dalam laporan keuangan MBM tidak memadai.

Kondisi

Informasi yang ada di CaLK tidak begitu menjelaskan dengan lebih mendalam terkait

informasi keuangan MBM. Hal-hal seperti pendapatan dan belanja lain-lain hanya

dijelaskan sepintas, padahal untuk pendapatan lain-lain sendiri mempunyai porsi

terbesar dalam bagian pendapatan LRA serta begitu juga untuk belanja lain-lain yang

juga mempunyai porsi yang cukup besar di bagian Belanja LRA. Selain itu juga

seharusnya dijelaskan terkait akun yang realisasinya tidak mencapai anggaran, akun

yang tidak ada realisasi sama sekali, akun yang ada realisasinya tetapi tidak ada

dianggaran dan juga akun yang realisasinya cukup jauh melampaui batas.

Kriteria


Keluarga Mahasiswa STAN laporan keuangan terkait keandalan, yang menyebutkan

bahwa Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan

dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.

Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat

diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

Sebab

Hal ini disebabkan bendahara umum belum menemukan acuan/contoh konkrit yang

jelas terkait penyusunan CALK yang baik.

Akibat

Pembaca laporan keuangan tidak dapat memahami dan mendapatkan informasi

tambahan.

Rekomendasi


untuk menyempurnakan CALK untuk menyajikan informasi lebih bagi pembaca

laporan keuangan MBM.








C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Laporan Arus Kas tidak sesuai dengan SAKM PKN STAN, walaupun dalam hal ini

auditor masih bisa memahaminya. 2. Anggaran yang dibuat kedepan harus lebih terarah dan tepat sasaran. Jikalau dirasa

anggaran kurang mencerminkan sebaiknya dilakukan revisi anggaran. 3. Pencatatan atas transaksi yang terjadi belum dilaksanakan dengan tertib. Terdapat nominal

pengeluaran yang berbeda antara dokumen Bukti Kas Keluar dan nominal yang dicatat

pada jurnal Bendahara Pengeluaran serta adanya transaksi yang tidak dibukukan. 4. Pengungkapan yang tidak sempurna dalam catatan atas laporan keuangan yang

dilampirkan oleh pihak MBM. 5. MBM belum melakukan pengarsipan bukti dengan baik. Bukti transaksi seharusnya

disimpan rapi sampai dengan kebutuhan pemeriksaan selesai. 6. Daftar inventaris itu penting, sehingga perlu ada pemantauan dan update secara berkala

sehingga informasi yang ada di laporan keuangan dapat dikonfirmasi kebenarannya. 7. Perlu ada pertimbangan khusus terkait recruitmen anggota yang berada di tingkat akhir

sebab dikhawatirkan menjadi kendala ketika yang bersangkutan sudah selesai masa

8. Pendidikannya di PKN STAN sementara ia mempunyai tanggung jawab yang belum

diselesaikan untuk MBM.




EMAIL: [email protected] LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN...

Documents

Transcript of EMAIL: [email protected] LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN...