Em.10

25
STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA EM.10 0 6 / 1 6 / 2 2 1 e d h y s u t a n t o , s t i e b a n k b p d j a t e n g

Transcript of Em.10

Page 1: Em.10

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGAEM.10

04

/14

/23

1

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 2: Em.10

ASUMSI2 YG MELANDASI BENTUK PASAR

1. Dlm manajemen bisnis total seorang manajer harus “mengenal pasar” yg akn dimasuki or tempat penjualan produk2 industri yg dihasilkan, apkh bersifat kompetitif atau tdk, karena “strategi penetapan harga produk” yg memaksimalkan laba sgt tgt pada “struktur pasar” yg ada, dimana produk itu akan dijual.

04

/14

/23

2

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 3: Em.10

STRUKTUR PASAR DITINJAU DARI BANYAKNYA PENJUAL/PRODUSEN DAN PEMBELI.

1. Pasar Persaingan Sempurna (pure or perfect competition).

2. Pasar Monopolistik(monopolistic competition).

3. Pasar Oligopoli (oligopoly)4. Pasar Monopoli ( monopoly)

04

/14

/23

3

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 4: Em.10

Perusahaan yg beroperasi di psr persaingan sempurna sering disebut sbg “price taker” (penerima harga),sbb hrg produk sgt ditentukan oleh “kekuatan pasar” berdasarkan “konsep keseimbangan pasar”. Di psr ini manajer tdk dpt mendikte or menentukan hrg, artinya brp-pun hrg yg berlaku di psr “harus diterima”.

Sdg perush yg beroperasi di pasar : monopoli, oligopoli,monopolistik,sering dsbt sbg “price maker” (penentu harga).

04

/14

/23

4

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 5: Em.10

TABEL:ASUMSI YG MELANDASI BNTK PSR

No Asumsi-asumsi

Penerima harga(price taker)

Penentu hrg(price maker)

(pice maker)

(Price maker)

Persaingan Sempurna

Monopolistik

Oligopoli

Monopoli

1.

2.

3.

4.

Struktural :Bnyknya penjual

Kondisi biaya

Bnyknya pembeli

Kondisi permintaan

Banyak

*)

**)

Substitusi identik

Banyak

Subtitusi sgt serupa

Banyak

Sbtitusi terbts

Satu

Tdk ada substitusi

04

/14

/23

5

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 6: Em.10

*) : Utk semua bntk psr diasumsikan bhw output yg menurun dlm produksi jgk pndk (diminishing return) ,akn menyebbkn by marjinal (SMC) meningkat. Asumsi ini tdk ptg dlm psr oligopoli & monopoli, krn by marjinal yg konstan or menurun mgkn sj terjadi, meskipun output dlm produksi jgk pndk menurun.

**): Utk semua bntk psr diasumsikan bhw terdpt bnyk pembeli,shg dominasi kktn dlm kptsn hrg tdk dpt dilakukan satu or bbrp pembeli yg kuat. Dlm kasus apbl hny terdpt bbrp pembeli yg kuat dan mampu mempengaruhi hrg beli,mk psr dikatakan berada dlmsituasi oligopsoni,sdgkn apbl hny terdpt satu pembeli tunggal yg mampu mempengaruhi hrg beli dikatakan bhw psr berada dlm situasi monopsoni.

04

/14

/23

6

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 7: Em.10

Perilaku :5. Fungsi tujuan : Utk semua bntk psr diasumsikan

bhw perush ingin memaksimalkan laba jgk pndk (short run profit maximization). Asumsi ini mgkn tdk tepat utk psr oligopoli, dmn horizon wkt biasanya jgk panjang,karena laba jgk pndk yg tinggi akan merangsang pesaing2 baru memasuki psr shg menyebbkn psr berubah menjadi kompetitif.

6. Variabel Strategik: Utk semua bntk psr diasumsikan bhw perush dpt menyesuaikan hrg dan kuantitas yg ditawarkan,kecuali utk PPS apbl hrg telah berada dlm kondisi keseimbangan psr, mk perush hny mengatur kuantitas produk yg ditawarkan. Perush yg berada dlm pasar “Bukan PPS” mgkn dpt menyesuaikan ush2 promosi mereka,desain produk dan salrn distribusi dan oki mereka dpt menyesuaikan hrg jual & kuant prod yg ditwrkn.

04

/14

/23

7

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 8: Em.10

7. Ekspektasi dari reaksi pesaing: Tdk ada, karena terdpt bnyk perush sejenis dlm PPS dan psr persaingan monopolistik. Perush2 yg ada itu, semuanya relatif kcl terhdp psr, dg kata lain setiap perush hny memiliki pangsa psr (market share) yg relatif kcl, shg tindkan2 dr perush yg satu tdk diketahui oleh perush yg lain. Pesaing2 mgkn mengabaikan or menyesuaikan dg tindakan2 perush, tgt pd apakah mempengaruhi or tdk mempengaruhi tujuan2 pesaing itu. Tdk ada, karena tdk ada substitusi utk produk2 yg dihasilkan oleh perush monopoli. Produsen produk2 monopoli hny ada satu,shg tdk ada pesaing dlm psr monopoli.

04

/14

/23

8

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 9: Em.10

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)

1, Karena perush dlm PPS memproduksi produk2 identik dan menghadapi hrg psr yg ttt,mk esensi dr teori PPS adl :Produsen tdk mengenal adanya kompetisi diantara mereka , dg demikian tdk ada kompetisi lgs diantara perush2 itu.

2. Konsep teoritik dari kompetisi dlm PPS berbeda dg konsep kompetisi yg diterima scr umum.

3.Dlm konsep kompetisi yg diterima scr umum dlm psr global yg amat sgt kompetitif sekarang ini,setiap perush berada dlm industri yg kompetitif, mereka hrs selalu memperhatikan apa tindakan2 yg dilakukan oleh pesaingnya sblm mereka ambil kptsn.

04

/14

/23

9

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 10: Em.10

4.Keputusan yg dimaksud adl kptsn dlm promosi, perubahan desain,perbaikan kualitas,penambahan saluran distribusi dsb.

5.Oki,jenis psr global yg amat sgt kompetitif sekarang ini tidal lagi berlandaskan pd teori PPS yg tdk mengijinkan adanya persaingan antar perusahaan.

6.Sbb persaingan antar perush berarti bhw perusahaan yg satu mempertimbangkan reaksi dr perush lain sblm menentukan kebijak perushnya sendiri.

7.Dlm PPS,semua variabel ekonomi strategi yg relevan ditentukan dg memperhatikan kekuatan psr, bukan tindakan dr perush lain sbg pesaingnya.

04

/14

/23

10

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 11: Em.10

8.Dlm kondisi aktual, memang tidak ada PPS karena PPS hanya ada dalam teori.

9.Bgmnpun juga berbagai variasi bntk psr global yg amat sgt kompetitif sekarang ini mendekati konsep PPS,meskipun tidak 100% mengikuti teori PPS.

10. Dg demikian konsep PPS msh dpt diterapkan pd kondisi psr global yg amat sgt kompetitif, meskipun masih diperlukan modifikasi2 agr sesuai dg situasi dan kondisi aktual.

04

/14

/23

11

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 12: Em.10

PPS DIKATAKAN ADA BILA PENUHI BEBERAPA KARAKTERISTIK

1. Produk dlm setiap perush sama dg produk perush yg lain. Kondisi ini menjamin pembeli berada dlm kead indeferen atau sama menyukai produk dr perush yg satu dibandinkan dg produk perush yg lain.Dg dmkn dlm PPS ditandai dg suatu komoditi yg homogen (standardisasi sempurna) yg dijual di pasar.

2. Setiap perush dlm industri hrs menjadi smkn kcl relatif terhdp psr total, shg setiap perush tdk dpt mempengaruhi hrg psr dr produk melalui perbhn outputnya yg dijual di psr.Namun bila produsen bertindak scr bersama,prbhn dlm kuanttas output scr pasti akn mempengaruhi harga.

04

/14

/23

12

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 13: Em.10

Dg demikian tindakan dr perush scr individu tdk dpt mempenaruhi hrg psr dan kurva penawaran psr dr produk yg ditawarkan itu.

3. Tidak terdapat pembatasan masuk or keluar bg perush dlm industri yg berada pd PPS. Perush baru dpt memasuki PPS tanpa membutuhkan modal dan peralatan dlm juml bsr,sebaliknya perush lama bebas utk keluar dr industri yg berada dlm PPS.

4.Setiap perush memiliki pengeth yg lengkap ttg produk & psr. Dg demikian masing2 perush dlm PPS mengetahui motode produksi yg meminimumkan by ttl produksi,hrg output & hrg input. Asumsi ttg informasi yg lengkap ini hny utk keperluan analisis saja,tdk perlu utk pengemb PPS

04

/14

/23

13

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 14: Em.10

5. Yoseph Stiglitz justru menambahkan dlm PPS tdk boleh ada Asymetri informasi, sbb dlm dunia bisnis sekarang : barang siapa yg kuasai informasi ,dialah yg kuasai pasar.

04

/14

/23

14

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 15: Em.10

GBR : KURVA KESEIMBGN PSR & KURVA PERMINTAAN DLM PPS

P Kurve keseimb PPS

Kurva Permintaan Perush dlm PPS

PE D=MR=P

QE Q Q

04

/14

/23

15

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 16: Em.10

KEUNTUNGAN EKONOMIS DAN KEUNTUNGAN NORMAL

1.Keuntungan ekonomis adl besar penerimaan total (TR) yg melebihi by ekonomis total (TC), dimana TC adl penjumlahan by eksplisit + laba normal. Dg dmkn :

laba ekonomis= penerimaan ttl-by ekonomis ttl

laba ekonomis= penerimaan ttl – by eksplisit – laba normal

2. Keuntungan normal adl opprtunity cost dr sbr dy yg dimiliki oleh perush yg dipergunakan utk keprluan produksi,dmn scr eksplisit tdk dilakukan pembayaran ats sb dy tsb tetapi dlm perhit ekonimis shrsnys ikut diperhitgkn sbg opp cost or sering disebut by implisit.

04

/14

/23

16

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 17: Em.10

MEMAKSIMALKAN LABA EKONOMIS DLM PPS MELL PENGENDALIAN

OUTPUT PRODUKSI

1. Mencari informasi ttg hrg produk (P) yg berlaku di psr.

2. Mencari informasi ttg by variabel rata (AVC) dan by marjinal (MC) dr proses produksi. Mis : produksi JPndk: TC=a+bQ+cQ2+dQ3

Maka fungsi by variabel rata2 (AVC) & by marjinal (MC) adl sbb :AVC=TVC/Q= (bQ+cQ2+dQ3)/Q= b+cQ+dQ2

MC= dTC/dQ=dTVC/dQ=b+2cQ+3dQ2

3. Memeriksa aturan2 yg berlaku sbb:

04

/14

/23

17

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 18: Em.10

a. Jika P>=AVC min, mk ditentukan output prod jgk pndk pd tk dmn P=MC. Dlm kasus pendugaan by ttl (TC) menggunakan fungsi kubik,mk AVC mencapai minimum pd kuantitas output Qm= -c/2d. Dg demikian apabila P>= AVC min, manajer memutuskan utk memproduksi dlm jgk pndk, melalui menetapkan output produksi yg memaksimumkan laba atau meminimumkan kerugian sbb : P=MC=b+2cQ+3dQ2.Dlm situasi dmn by rata ttl (ATC) > P, namun P>AVC, shg AVC < P < ATC, maka perush msh trs dpt berproduksi dlm jkg pndk,meskipun alami kerugian,namun bsr kerugian lb kcl dbdgkn apbl perush tsb tdk berproduksi.

04

/14

/23

18

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 19: Em.10

Apbl perush tdk berproduksi dlm situasi AVC<P<ATC, mk tk kerugian adl sbsr by tetap ttl (TFC),sdgkn apbl tetap berproduksi meski rugi tapi kerugian <TFC. Dlm situasi ini perush ttp meminimumkan kerugian dg berproduksi pd tk output yg membuat P=MC. Apbl P=AVC,perush dlm kondisi indeferen antrara berproduksi atau tdk berproduksi,krn bsr kerugian dr kedua alternatif pilihan itu adl sama bsr yi sebesar TFC.b. Jika P <AVC min,mk manajer hrs memutuskan utk menutup perush or tdk melakukan produksi krn tk kerugian > TFC.

4.Menghitung laba atau kerugian ekonomis melalui: π=TR-TC=(P.Q) – {(AVC.Q) + TFC}=(P-AVC)Q -TFC

04

/14

/23

19

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 20: Em.10

Catatan : Dr persamaan laba tampak bhw apabila P<AVC min,kerugiannya adl >TFC.Gbr: Tiga kemungkinan situasi produksi Jpndk dr

perush dlm PPS. P&C ATC

MC AVC

P1 A D1=MR1

R

P2 C D2=MR2

S D

P3 T D3=MR3

0 Q3 Q2 Q1 Q

04

/14

/23

20

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 21: Em.10

TUGAS

1. PT “X” yg bergerak dlm mainan anak2 atau produk A dg harga pasar Rp 20.000,-

2. By total produksi menggunakan persamaan sbb TC=30+20Q-3Q2+0,25Q3 .

3. TC diukur dlm Rp.000,- sdgkn Q dlm ribu (000) unit.

4. Pertanyaan :a. Brp AVC dan MC ?b. Laba maks pd output (Q) berapa ?c. Berapa laba maks pd Q optimal ?

04

/14

/23

21

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 22: Em.10

MEMAKSIMUMKAN LABA EKONOMIS DLM PPS MELL DAL INPUT PRODUKSI

1. Mencari informasi ttg hrg produk (P) yg berlaku di psr dan harga dr input produksi ,pi.

2. Mencari infprmasi ttg penerimaan rata2 produk (ARP=average revenue prduct) dan penerimaan marjinal produk (MRP=marginal revenue product) dr input produksi. ARP=TR/I= (P.Q)/I=P (Q/I)=P.AP shg ARP=P.AP dg catatan I=input produksi.MRP=dTR/dQ= (dTR/dQ)(dQ/dI)=MR.MP shg MRP=P.MP

3. Memeriksa aturan2 yg berlaku:

04

/14

/23

22

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 23: Em.10

a. Jika hrg input produksi (pi) < or = ARPImaks,

(pi<=ARPImaks ),maka tentukan input produksi pd tk dmn hrg dr input produksi = penerimaan marjinal produk (pi= MRPI). Dg demikian apbl perush menggunakan n jenis input variabel, katakan x1,x2 ….. ,xn , dg masing2 hrg input itu adl p1,p2…,pn, maka tentukan input produksi pd tk penggunaan , dimana MRPx1=p1; MRPx2=p2…. MRPxn=pn

b. Jika hrg input produksi (pi) > ARP Imaks, (Pi>ARPImaks), maka manajer hrs memutuskan utk menutup perush or tdk melakukan aktivitas produksi. Utk itu tdk perlu gnkn input produksi. Dlam hal ini perush hny nanggung kerugian sbesar by tetap ( π= -TFC) .

04

/14

/23

23

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 24: Em.10

4. Menghitung keuntungan atau kerugian ekonomis. Apabila perush menggunakan n jenis variabel, katakan x1,x2…,xn , dg masing2 hrg input p1,p2….,pn, maka keuntungan ekonomis atau kerugian eknomis dihitung melalui :π = TR – TC = TR – (TFC +TVC)

= (P.Q*) – {(pixi)+TFC}

Catatan: P=hrg produk, Q* = f(x1,x2,…,xn)= tk penggunaan input x1 sdgkn pi adl hrg input xi (i=1,2,3…,n)

04

/14

/23

24

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng

Page 25: Em.10

TUGAS

1. Q= - 0,051846 L3 + 0,53330 L2

2. L = tenaga krja, Q diukur dlm ribuan dan L diukr dlm satuan ribu jam kerja.

3. Harga produk per unit Rp 20.000,-, Upah tenaga kerja /jam Rp 16.000,-

4. Pertanyaan :Brp Laba (π) maks pada tk harga (P) berapa ?

04

/14

/23

25

ed

hysu

tan

to,stie

ba

nk b

pd

jate

ng