Em Briolo Gi

16
Dr. Hj. Rahayu Suharmadji Sp.A Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas ABDURRAB. Pekanbaru – Prop. RIAU A. EMBRIOGENESIS JANTUNG Proses embriogenesis jantung merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks. Proses yang rumit tersebut disederhanakan menjadi 4 tahapan, yaitu : (1) TUBUNG, yaitu tahapan ketika bakal jantung masih merupakan tabung sederhana, (2) LOOP ING, yaitu suatu peristiwa kompleks berupa perputaran bagian-bagian bakal jantung dan arteri besar (aorta dan arteri pulmonalis ), (3) SEPTASI, yakni proses pemisahan bagian-bagian bakal jantung serta arteri besar dengan pembentukan pelbagai ruang jantung dan (4) MIGRASI yakni pergeseran bagian-bagian jantung sebelum mencapai bentuk akhirnya . Perlu diingat bahwa ke-empat tahapan tersebut benar-benar merupa kan tahapan yang terpisah namun merupakan rangkaian proses yang saling tumpang tindih. 1 TUBING Pada awalnya jantung hanya merupakan sebuah tabung lurus yang berasal dari fungsi se pasang primordia yang 1

description

rf

Transcript of Em Briolo Gi

Dr. Hj. Rahayu Suharmadji Sp.A

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas ABDURRAB.

Pekanbaru Prop. RIAU

A. EMBRIOGENESIS JANTUNG

Proses embriogenesis jantung merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks. Proses yang rumit tersebut disederhanakan menjadi 4 tahapan, yaitu : (1) TUBUNG, yaitu tahapan ketika bakal jantung masih merupakan tabung sederhana, (2) LOOP ING, yaitu suatu peristiwa kompleks berupa perputaran bagian-bagian bakal jantung dan arteri besar (aorta dan arteri pulmonalis ), (3) SEPTASI, yakni proses pemisahan bagian-bagian bakal jantung serta arteri besar dengan pembentukan pelbagai ruang jantung dan (4) MIGRASI yakni pergeseran bagian-bagian jantung sebelum mencapai bentuk akhirnya . Perlu diingat bahwa ke-empat tahapan tersebut benar-benar merupa kan tahapan yang terpisah namun merupakan rangkaian proses yang saling tumpang tindih.

1 TUBING

Pada awalnya jantung hanya merupakan sebuah tabung lurus yang berasal dari fungsi se pasang primordia yang simetris. Pada tabung tersebut terdapat beberapa delatasi, yaitu atrium primitif, komponen ventrikel dan trunkus arteriosus yang kelak menjadi aorta dan arteri pulmonalis.Setelah terjadi reorganisasi sistem vena ini, maka darah seluruhnya akan mengalir akan masuk kebagian kanan sinus venosus melalui vena cava superior ( vena kardinalis kanan ) dan vena cava inferior (vena vitelina kanan).Sebuah saluran vena baru yaitu vena pulmonalis primer, tumbuh dari bagian kiri atrium primitif.

2. LOOPING

Yaitu proses looping antara atrium dengan inlet ventrikel, dan antara inlet dan outlet ventrikel. Sinus venosus yag tertanan kuat pada septum transversum, menjadi bagian dari ujung tabung yang terfiksasi. Selanjutnya atrium primitif bergeser kearah sinus venosus, hingga terbentuk lengkungan ke kanan antara atrium dan segmen inlet ventri kel. Pada komponen inlet dan outlet ventrikel juga terbentuk lengkung dengan sudut 180 sehingga trunkus berada di depan dan kanan kanalis atrioventrikularis. Proses looping ini biasanya terjadi kearah kanan dan disebut sebagai dextro ventriculer loop ing ( lihat gambar 8- 1................ )

3. SEPTASI

Selanjutnya adalah segmen septasi pada atrium, ventrikel dan trunkus arteriosus. Perubahan segmen atrium sangat tergantung pada reorganisasi sistem vena. Sistem vena yang simetris mengalami lateralisasi, dengan anastomosis dari kiri ke kanan di daerah kepala dan abdomen.

4..MIGRASI

Terjadi pergeseran ( migrasi) segmen inlet ventrikel sehingga orifisium atrioventriku ler kanan berhubungan dengan trabekular ventrikel kanan. . Sehingga ventrikel kanan mempunyai inlet dan out let sedangkan ventrikel kiri hanya mempunyai inlet. SIRKULASI JANIN Pada janin, darah dengan oksigen relatif cukup (P02 30 mmHg) mengalir dari plasen ta melalui vena umbilikalis. Separuh jumlah darah itu mengalir melalui hati, sedang kan sisanya melintas hati melalui duktus venosus ke vena cava inferior, yang juga me nerima darah dari hati. (melalui vena hepatika) serta tubuh bagian bawah. Sebagian besar darah dari vena cava inferior mengalir ke dalam atrium kiri, aorta ascenden dan sirkulasi koroner. Sebagian kecil darah dari vena cava inferior memasuki ventrikel ka nan mel;alui katup trikuspid.Ada janin normal, ventrikel kanan memompa 60% seluruh curah jantung, sisanya dipompa oleh ventrikel kiri.

PEREDARAN SIRKULASI JANIN & KEADAAN PASCA LAHIRTerdapat perbedaan yang mendasar antara sirkulasi pada janin dan pada bayi sesuai dengan fungsinya. Perbedaan ini dapat diringkas sebagai berikut :

1. Pada janin terdapat pirai kardiak ( foramen ovale) dan pirau ekstrakardial (duktus arteriosus Botalli, duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah pirau dari kanan ke kiri yaitu atrium kanan ke kiri melalui foramen ovale dan dari A. pulmonalis menuju aorta melalui duktus arteriosus. Pada sirkulasi pasca lahir, pirau intra maupun ektra kardial tersebut tidak ada.

2. Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan pada keadaan pasca lahir ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari pada ventrikel kanan.

3. Pada janin, ventrikel kanan darah ketempat dengan tahanan yang lebih tinggi, yakni tahanan sistemik, sedangkan ventrikel kiri melawan tahanan yang rendah yakni plasenta. Pada keadaan pasca lahir, ventrikel kanan akan melawan tahanan paru, yang lebih rendah dari pada tahanan sistemik yang dilawan ventrikel kiri.

4. Pada janin, darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju ke aorta melalui duktus arteriosus dan hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada keadaan pasca lahir, darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru.5. Pada janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta. Pada pasca lahir paru memberi oksigen kepada darah. 6. Pada janin, plasenta merupakan tempat yang utama untuk pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Pada keadaan pasca lahir organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut.7. Pada janin, terjamin berjalannya sairkuit bertahanan rendah oleh karena terdapat nya plasenta. Pada keadaan pasca lahir keadaan ini tidak ada.

PERUBAHAN SIRKULASI NORMAL SETELAH BAYI LAHIR

Perubahan paling penting dalam sirkulasi setelah bayi lahir terjadi karena putusnya hubungan plasenta dari sirkulasi sistemik dan paru yang mulai berkembang. Perubahan - perubahan yang terjadi adalah :

1. Tekanan vaskuler pulmonal turun dan aliran darah pulmonal meningkat2. Tahanan vaskuler sistemik meningkat

3. Foramen ovale menutup

4. Duktus arteriosus menutup

5. Duktus venosus menutup.

Penurunan tahanan paru akibat ekspansi mekanik paru-paru, peningkatan saturasi oksigen arteri pulmonalis dan P02 alveoler.Dengan penurunan tahanan arteri pulmonalis, aliran darah pulmonal meningkat. Dan pada usia bayi 10-14 hari tahanan arteria pulmonalis sudah seperti kondisi orang dewasa.

Tekanan darah sistemik tidak segera meningkat pada pernapasan pertama namun berangsur-angsur bahkan menurun dahulu dalam 24 jam pertama baru mulai meningkat. Pengaruh hipoksia fisiologis yang terjadi pada menit-menit pertama pasca lahir terhadap tekanan darah sistemik agaknya tidak bermakna, namun asfiksia yang berlangsung lama dapat mengakibatkan perubahan tekanan sistemik.

Penutupan foramen ovalePenutupan foramen ovale dapat terjadi secara fungsional saat bayi lahir. Namun secara anatomis tidak akan menutup pada semua bayi sewgera setelah lahir. Dalam jam-jam pertama pasca lahir masih dapat di deteksi terdapatnya pirau dari atrium kanan ke atrium kiri melalui foramen ovale.

Penutupan duktus arteriosus.

Duktus arteriosus akan menutup secara fungsional pada 10-15 jam pertama setelah lahir. Penutupan permanen terjadi pada usia 2-3 minggu.SIRKULASI JANIN PADA PENYAKIT JANTUNG BAWAANSebagian besar kelainan struktur jantung tidak menimbulkan masalah pada kehidupan intra-uterin, karena ke 2 ventrikel bekerja secara paralel. Kelainan seperti defect septum ventrikel (VSD), defect septum atrium (ASD) tetralogi Fallot atau transposisi arteri besar tidak menggangu kehidupan intra-uterina.

PERUBAHAN SIRKULASI PASCA LAHIR PADA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.

Penyakit jantung bawaan(PJB) bukan merupakan keadaan yang statis, perubahan akan berlangsung terus selama kehidupan pasien, tetapi perubahan yang paling penting terjadi pada saat bayi lahir.

1. lesi antara sirkulasi pulmonal & sistemikVolume sirkulasi paru yang besarserta adanya hubungan sirkulasi paru dengan sir kulasi sistemik mengurangi kecepatan involusi pembuluh darah pulmonal. sehingga dapat mencegah gagal jantung dini, seperti halnya pada bayi dengan VSD besar dan duktus arteriosus persisten (PDA) besar tidak mengalami gagal jantung dalam minggu-minggu pertama pasca lahir.2. duktus arteriosus persistenTerjadi bila oksigenasi darah arteri pasca lahir tidak memadai. Pada bayi prema tur, penutupan ductus arteriosus tertunda dan 50% dari bayi