elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal...

69
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah salah satu hal yang paling menarik dari sebuah Negara, dengan adanya budaya seseorang dapat lebih mengenal segala hal yang mendasar dari sebuah Negara. Seperti halnya kebudayaan Korea yang sekarang ini sedang berkembang di Asia. Animo masyarakat Indonesia terhadap hal yang berhubunggan dengan kebudayaan Korea semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Fenomena ini dikenal dengan istilah halyu (하하) atau Korean Wave. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan terbentuknya Bandung Korea Community di Bandung atau biasa disebut dengan Bandung Hansamo (하하하하하). Dengan tersedianya berbagai produk hiburan, seperti tayangan serial drama Korea dibeberapa televisi swasta Indonesia, kemudian semakin banyaknya orang- orang Korea yang berdomisili di Bandung, maka dibutuhkan sebuah wadah yang dapat mengakomodir keinginan masyarakat untuk lebih mengenal Korea tidak hanya terbatas pada produk hiburannya saja, tapi juga 1

Transcript of elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal...

Page 1: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebudayaan adalah salah satu hal yang paling menarik dari sebuah

Negara, dengan adanya budaya seseorang dapat lebih mengenal

segala hal yang mendasar dari sebuah Negara. Seperti halnya

kebudayaan Korea yang sekarang ini sedang berkembang di Asia.

Animo masyarakat Indonesia terhadap hal yang berhubunggan dengan

kebudayaan Korea semakin meningkat dalam beberapa tahun

belakangan ini. Fenomena ini dikenal dengan istilah halyu (하류) atau

Korean Wave. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan

terbentuknya Bandung Korea Community di Bandung atau biasa disebut

dengan Bandung Hansamo (반둥한사모).

Dengan tersedianya berbagai produk hiburan, seperti tayangan serial

drama Korea dibeberapa televisi swasta Indonesia, kemudian semakin

banyaknya orang-orang Korea yang berdomisili di Bandung, maka

dibutuhkan sebuah wadah yang dapat mengakomodir keinginan

masyarakat untuk lebih mengenal Korea tidak hanya terbatas pada

produk hiburannya saja, tapi juga pada bahasa dan kebudayaannya

juga. Selain itu diharapkan dengan diperkenalkannya kebudayaan

negara lain khususnya Korea, dapat lebih meningkatkan wawasan

masyarakat tentang kebudayaan negara lain dan juga dapat

mempererat kerjasama antar Negara. Sebagai mana diketahui, kota

Bandung sendiri merupakan sister city dari salah satu kota industri di

Korea yaitu Suwon.

1

Page 2: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Beberapa mojang Bandung yang menyatakan diri sebagai pecinta

kebudayaan Korea, berinisiatif untuk membentuk sebuah wadah yang

dapat memberi banyak informasi tentang kebudayaan Korea untuk

masyarakat Bandung khususnya. Maka dibentuklah Bandung Korea

Community (BKC) atau disebut juga dengan Bandung Hansamo.

Pada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi

jembatan antara kebudayaan Korea dan kebudayaan Sunda agar dapat

berkembang secara beriringan dalam masyarakat. Dimana selain dapat

mengenalkan kebudayaan Korea, masyarakat Bandung juga dapat

mengenal kebudayaan Sunda mereka lebih dalam lagi. Sehingga selain

mendapat wawasan tentang kebudayaan Negara lain, masayarakat juga

dapat ikut memelihara dan menjaga kebudayaan negeri sendiri.

Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu Bandung Hansamo

menghadapi kenyataan yang jauh bereda dengan harapan mereka yang

akhirnya memaksa Bandung Hansamo untuk menentukan pilihan agar

fokus pada salah satu budaya untuk dipelajari dan dikembangkan dalam

masyarakat, yaitu kebudayaan Korea. Hal ini disesuaikan dengan

permintaan masyarakat sebagai audience yang lebih tertarik untuk

mempelajari kebudayaan Korea saja. Karena hal itulah maka

dibutuhkan identitas baru agar Bandung Hansamo dapat dikenal dan

fokus bebagai organisasi budaya yang mempelajari dan

memperkenalkan kebudayaan Korea pada masyarakat khususnya di

Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Image yang dibangun sebagai corporate identity pada awal

pembentukan Bandung Hansamo tidak sesuai lagi dengan citra baru

2

Page 3: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

yang ingin dibangun oleh Bandung Hansamo sebagai komunitas budaya

yang mengusung kebudayaan Korea. Maka diperlukan adanya

perubahan corporate identity bagi Bandung Hansamo. Alasan di

rancangnya corporate identity baru adalah :

a. Adanya perubahan identitas dan rencana melakukan penyesuaian

identitas dari pihak Bandung Hansamo.

b. Apa bila menggunakan logo terdahulu, banyak ketidak sesuaian,

diantaranya logo memiliki bentuk yang rumit, sehingga akan

bermasalah apabila di cetak pada ukuran-ukuran tertentu. Image

yang digunakan tidak sesuai dengan kenyataan, contoh pada

pemakaian hanbok dan kebaya yang tidak sesuai dengan detail

aslinya. Dan pemakaian warna yang terlalu banyak.

1.3 Fokus Masalah

Fokus masalah yang dihasilkan dari identifikasi masalah adalah fokus

pada perancangan logo yang dapat mencerminkan citra Bandung

Hansamo yang ingin melakukan penyesuaian pada identitas barunya.

Serta mengaplikasikannya pada berbagai media yang berbeda karakter

material maupun ukurannya sesuai dengan kebutuhan Bandung

Hansamo.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan corporate identity Bandung Hansamo adalah

sebagai berikut :

a. Membuat corporate identity baru bagi Bandung Hansamo yang dapat

mewakili visi dan misi serta mengaplikasikannya pada media-media

3

Page 4: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

yang dibutuhkan Bandung Hansamo sebagi organisasi budaya.

b. Meningkatkan citra Bandung Hansamo sebagai organisasi budaya

baik pada pihak intern Bandung Hansamo (anggota dan pengurus)

maupun masyarakat umum melalui visual corporate identity yang

baru.

1.5 Kata Kunci

1. Corporate Identity adalah suatu cara yang memungkinkan suatu

perusahaan dikenal melalui suatu rancangan desain khusus meliputi

segala hal yang khas/unik berkaitan dengan perusahaan yang

bersangkutan.

2. Identitas adalah suatu hal yang dibentuk dan disesuaikan dengan ciri

khas yang ada dalam sebuah perusahaan/organisasi yang berfungsi

sebagai pembeda antara perusahaan/organisasi satu dengan yang

lainnya.

3. Logo adalah gambar atau kata-kata yang dicetak untuk

mengidentifikasi sebuah perusahaan, merek, proyek atau kelompok

yang dapat dilindungi secara hukum.

4. Bandung Korea Community (Bandung Hansamo) = merupakan

organisasi budaya yang memberikan informasi dan pembelajaran

bagi masyarakat khususnya masyarakat Bandung tentang

kebudayaan Korea.

5. Hansamo adalah singkatan dari bahasa Korea, “Hanguk eul Sarang

Hanun Saram deurui moim” (항국을사랗하눈사삼드뤼모임) yang

berarti “Perkumpulan orang-orang yang menyukai Korea”

6. Hangul ( 한 글 ) adalah huruf asli Korea yang diciptakan oleh Raja

Sejong dari Dinasti Joseon di tahun 1446.

4

Page 5: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

BAB IIBANDUNG KOREA COMMUNITY (BANDUNG HANSAMO)

2.1 Sejarah Bandung Korea Community (Bandung Hansamo)

Bandung Korea Community atau Bandung Hansamo (반둥한사모)

didirikan pada tanggal 10 September 2006. Berdirinya Bandung

Hansamo ini diprakarsai oleh limabelas mojang Bandung yang sangat

mengagumi kebudayaan Korea dan mencintai kebudayaan Sunda.

Kemudian proyek ini berlanjut pada pembuatan identitas Bandung

Hansamo. Setelah mendapatkan identitas yang dianggap dapat

mewakili tujuan dari Bandung Hansamo secara keseluruhan, maka

dimulailah kegiatan promosi untuk medapatkan anggota.

Kegiatan promosi ini melalui cara pemasangan poster dan pembagian

flayer di tempat-tempat strategis seperti di sekolah-sekolah dan

kampus-kampus, namun selain dikedua tempat itu kegiatan promosi ini

juga dilakukan di mal-mal besar di kota Bandung. Setelah pembagian

poster dan flayer kegiatan promosi dilanjutkan melakukan kerja sama

dengan beberapa pihak, diantaranya adalah Korean Association

Bandung.

Rupanya kegiatan Bandung Hansamo ini dinilai positif oleh Korean

Association Bandung. Kemudian mereka memutuskan untuk memberi

dukungan penuh pada kegiatan Bandung Hansamo. Sejak saat itu

Korean Association menjadi pendukung, pembina dan pengawas semua

kegiatan yang dilakukan oleh Bandung Hansamo. Kemudian selain dari

5

Page 6: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Korean Association dukunganpun datang dari Kedutaan Besar Korea

untuk Indonesia, pihak pemerintah Koreapun bersedia mendukung

Bandung Hansamo secara penuh.

Namun dengan berjalannya waktu dan jumlah anggota yang semakin

banyak Bandung Hansamo yang pada awal pembentukkannya ingin

menjadi wadah pertukaran budaya Korea dan Sunda terpaksa harus

memilih salah satu budaya untuk menjadi focus utama, yaitu

kebudayaan Korea. Hal ini disebabkan para anggota Bandung

Hansamo lebih berminat untuk mempelajari kebudayaan Korea lebih

dalam. Maka diputuskanlah untuk fokus mengangkat kebudayaan Korea

sesuai dengan permintaan anggota.

2.1.1 Profil Bandung Korea Community

Nama Organisasi : Bandung Korea Community

(Bandung Hansamo)

Alamat Kantor : Korean Association Bandung

Jl. Sukajadi No. 198B

Phone. 85220009728

Web : http://www.hansamo.org

Forum : http://www.hansamo.org/forum

e-mail : [email protected]

2.1.2 Visi dan Misi

Pada awalnya Bandung Hansamo memiliki visi dan misi sebagai

jembatan budaya agar kelak kebudayaan Korea dan Sunda dapat

berkembang beriringan ditengah-tengah masyarakat Bandung.

6

Page 7: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Sekaligus menjadi sarana memperkenalkan, mensosialisasikan

dan mengakomodir dua kebudayaan tersebut.

Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, visi misi tersebut

tidak sesuai dengan keyataan dilapangan, dimana masyarakat

sebagai audience lebih tertarik pada kebudayaan Korea sehingga

hal tersebut menuntut Bandung Hansamo untuk merubah visi dan

misi serta identitasnya.

Visi dan Misi baru yang dibentuk oleh Bandung Hansamo adalah

mejadi sarana informasi sekaligus juga sebagai sarana

memperkenalkan, mensosialisasikan dan mengakomodir minat

dan ketertarikan anggota akan kebudayaan Korea. Jadi fokus

utama Bandung Hansamo sekarang ini mengacu pada

kebudayaan Korea.

2.1.3 Logo

Gambar 1. Logo awal Bandung Hansamo

Menurut para pendiri Bandung Hansamo dalam “Our Profile

Bandung Korea Community” sebelum mengalami perubahan

7

Page 8: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

identitas, filosofi dari logo Bandung Hansamo adalah ingin

membaurkan antara ciri khas kebudayaan Korea dan ciri khas

kebudayaan Sunda yang diwakili oleh pakaian adat masing-

masing, namun hasilnya tidak sesuai dimana terjadi banyak

kejanggalan pada bentuk visual hanbok dan kebaya yang tidak

sesuai dengan detail aslinya. Maka dirancanglah logo baru yang

lebih sesuai dengan identitas baru yang ingin dibentuk oleh

Bandung Hansamo sebagai organisasi budaya.

2.1.5 Divisi di Bandung Korea Community

Bandung Korea Community ingin sekali menjadi sebuah

komunitas budaya yang resmi dan diakui, maka dibentuklah

beberapa divisi yang berfungsi untuk memperlancar kinerja

Bandung Hansamo. Divisi-divisi tersebut mempunya program

kerja yang harus dipertanggung jawabkan pada rapat pengurus

setiap bulannya, seperti halnya apa bila salah satu divisi

membuka kelas, maka kalanjutan kelas tersebut harus

dipertanggung jawabkan. Divisi-divisi Bandung Hansamo

diantaranya adalah Divisi Komunikasi, Divisi Bahasa dan Budaya,

Divisi Musik, Divisi Film dan Drama dan Divisi Artistik.

Dari divisi-divisi tersebut munculah kelas-kelas yang berfungsi

untuk mengajarkan dan memberi informasi tentang bayak hal

yang berhubungan dengan Korea, kelas-kelas tersebut

diantaranya adalah Kelas Bahasa, Traditional Dance Class,

Hansamo Heritage, Modern Dance Class, Vocal Group, Kelas

Kabaret, Art & Manhwa Class.

8

Page 9: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

2.1.6 Data Surfey Bandung Korea Community

Data lapangan berikut ini berisi tentang hasil survey pada 30

Maret 2008 terhadap anggota Bandung Hansamo dimana terlihat

jelas ketimpangan yang justru berasal dari samarnya identitas

Bandung Hansamo di mata anggotanya sendiri.

Gambar 2. Pertanyaan 1 Gambar 3. Pertanyaan 2

Gambar 4. Pertanyaan 3 Gambar 5. Pertanyaan 4

Bagan-bagan yang tampil diatas merupakan hasil yang didapat

dari surfey berupa pembagian angket pada sekitar ± 100 anggota

9

Page 10: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

aktif Bandung Hansamo melalui gathering yang berlangsung 3

kali sebulan.

Dari hasil surfey ini terlihat hal-hal yang janggal yang berasal dari

minimnya kesadaran anggota terhadap identitas yang

seharusnya tercipta dari dalam lingkungan Bandung Hansamo itu

sendiri. Dan dari kenyataan yang terlihat ternyata banyak dari

anggota aktif Bandung Hansamo yang kurang memahami

identitas yang seharusnya dibentuk/terbentuk dari dalam olah

manajemen dan anggota Bandung Hansamo.

2.1.7 Data Lapangan Kegiatan Bandung Korea Community

Berikut ini adalah beberapa data yang didapatkan pada saat

Bandung Hansamo mengadakan acara-acara yang ada

hubungannya dengan kebudayaan, ataupun kegiatan-kegiatan

yang merupakan program kerja tahunan Bandung Hansamo.

a. Kegiatan “Meet and Great with Kwon Sang Wo” 2 September

2006 di Balai Sarbini Jakarta

b. Kegiatan “Gathering Pertama Anggota dan Pengurus BKC” 19

November 2006 di Kampus Sentra Unpar

c. Kegiatan “Korean Folks Festival” 8 Desember 2006 di Ciwalk

dan 9 Desember 2006 di Bandung International School

d. Peliputan kegiatan BKC oleh Arirang TV untuk acara Korea

Now di Korea Association, 31 Maret-1 April di Ciwalk dan

Gedung Sate

e. Kegiatan “Bandung Korea Cross Culture” 23 Juni 2007 di

Ciwalk.

f. Kegiatan “Hansamo 1st Anniversary” 27 - 28 Oktober 2007 di

10

Page 11: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Pangalengan.

g. Kegitan “Hansamo with Love” 11 November 2007 di

Gelanggang Remaja Bandung

h. Kegitan “Exploring Korean Culture with Hansamo and S-

Tarang” 21 Desember 2007

i. Kegitan “B-boy Performance with Korean Traditional Music

Instruments” di Senayan City tanggal 12 Mei 2008

Jika dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bandung

Hansamo terbersit kesimpulan jang jelas, bahwasannya Bandung

Hansamo memang lebih condong melakukan kegiatan yang

bertema Korea, maka perubahan dan penyesuaian identitas

memang diperlukan.

2.2 Analisa Permasalahan

Pada analisa permasalahan ini diketahui bahwa awalnya Bandung

Hansamo ingin membentuk image sebagai jembatan antara

perkembangan budaya Korea dan Sunda dalam masyarakat serta

menjadi sarana untuk pemperkenalkan, mensosialisasikan dan

mengakomodir seni budaya Korea dan Sunda pada masyarakat. Namun

hal tersebut tidak dapat dicapai sehingga pada akhirnya dibutuhkan

identitas baru yang dimulai dengan melakukan menyesuaian identitas

Bandung Hansamo sebagai organisasi budaya, agar tujuan Bandung

Hansamo sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mengakomodir

keingintahuan masyarakat tentang kebudayaan dapat benar-benar

terwujud.

11

Page 12: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

2.2.1 Analisis SWOT

1. Manajemen Bandung Hansamoa. Sumber Daya Manusia

Kekuatan (strength)

Memiliki pengetahuan lebih tentang kebudayaan Korea.

Sudah mahir menggunakan bahasa Korea dan juga menulis

hangul.

Para SDM ini mengajar dengan sukarela di setiap gathering

yang diadakan Bandung Hansamo.

Memiliki link yang baik dengan pusat kebudayaan dan

kedutaan Korea di Indonesia.

Memiliki banyak informasi berkaitan dengan kebudayaan,

bahasa, dan juga bidang music, film, art dan lain-lain yang

berhubungan dengan Korea.

Kelemahan (weaknees)

Jumlahnya terbatas.

Untuk mengajar materi khusus seperti bahasa Korea,

menulis hangul, percakapan Korea dan Manhwa Class, apa

bila para pengajarnya tidak dapat hadir maka proses belajar

tidak dapat berlangsung.

Peluang (opportunity)

Bisa mengajarkan apa yang mereka ketahui tentang Korea

pada anggota yang lain.

Mendapat tambahan pengetahuan langsung dari pihak

pemerintah Korea, berupa buku dan sumber-sumber lain.

Berpeluang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Korea.

12

Page 13: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Ancaman (threat)

Karena jumlah SDM yang terbatas, sementara jumlah

murid yang ingin belajar bertambah banyak, maka proses

belajar-mengajar jadi tidak efektif dan banyak murid

menjadi bosan, malas dan jenuh dengan pengajar yang

disibukkan oleh pembagian materi.

b. Sistem Manajemen

Kekuatan (strength)

Kegiatan manajemen Bandung Hansamo langsung diawasi

oleh pihak Korean Association Bandung, sehingga lebih

terkendali.

Kebutuhan Bandung Hansamo akan informasi-informasi

penting di berikan langsung oleh pihak Korean Association.

Kelemahan (weaknees)

Identitas jadi semakin mendekati pada fans club Korea.

Sementara identitas awal yang diharapkan melekat pada

BKC menjadi semakin samar.

Peluang (opportunity)

Diakui sebagai sebuah organisasi kebudayaan oleh pihak

Korea.

Dapat mengenal orang-orang pejabat pemerintahan dari

Indonesia dan Korea.

Ada peluang mendatangkan Artis Korea ke Indonesia.

Ancaman (threat)

Fans club Artis Korea yang ada di Indonesia.

BKC dapat benar-benar berubah menjadi fans club dengan

susunan organisasi yang lengkap.

13

Page 14: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

BKC akan kehilangan kebanggaannya sebagai komunitas

yang berbasis pada pempelajari kebudayaan Korea.

2. Anggota Bandung Hansamo Kekuatan (strength)

Anggota dapat lebih mengenal dan mempelajari segala hal

tentang Korea.

Para Anggota bisa mendapatkan teman/kenalan baru.

Para anggota bisa mendapatkan informasi tentang Korea

lebih mudah dan lengkap.

Anggota memiliki keinginan kuat untuk belajar.

Kelemahan (weaknees)

Antusias terbesar mereka adalah pada Artis Korea.

Hanya datang pada event-event besar.

Kurang antusias untuk terlibat dalam susunan organisasi.

Adanya anggota yang berkelompok dan memisahkan diri

dari yang lain dengan alasan Artis kesukaan mereka

berbeda.

Tidak satupun dari anggota yang perduli/sadar bahwa

tidak ada satupun Kebudayaan Sunda yang mereka dapat

di BKC, kecuali bahasa Sunda yang mereka gunakan

untuk berkomunikasi satu sama lain.

Peluang (opportunity)

Anggota mendapat informasi tentang Korea lebih banyak

dari fans club artis Korea yang hanya mengetahui prihal 1

artis saja.

Anggota banyak dan antusias dengan tingkat

keingintahuan tinggi.

Banyak kesempatan yang dimiliki anggota untuk belajar

14

Page 15: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

dan mengasah bakat mereka.

Ancaman (threat)

Banyak non anggota yang juga menguasai bahasa/budaya

Korea dan lebih mahir dari anggota BKC.

Keunikan menjadi anggota BKC akan hilang dan

kedudukan anggota BKC akan sama saja dengan anggota

fans club artis yang ada.

Kehilangan kebanggaan sebagai anggota BKC.

2. 3 Pemecahan Masalah

Kebutuhan dalam merubah identitas Bandung Hansamo sangat besar.

Untuk memperkenalkan Bandung Hansamo sesuai dengan identitas

baru yang diinginkan oleh Bandung Hansamo, maka dibutuhkan upaya

untuk melakukan perubahan corporate identity. Hal ini berdasarkan

pada tingkat efektifitas peruahan corporate identity yang diantaranya

adalah identitas berupa logo baru harus mencerminkan citra Bandung

Hansamo sebagai komunitas budaya yang juga menjadi sarana

mensosialisasikan kebudayaan Korea khususnya pada masyarakat

Bandung. Serta mengaplikasikan identitas baru tersebut dalam

berbagai media yang dibutuhkan sehingga dapat menunjung kinerja

Bandung Hansamo di masa yang akan datang.

Identitas perusahaan (corporate identity) adalah suatu cara atau suatu

hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan identitas

perusahaan tersebut harus diciptakan melalui rancangan desain

khusus yang meliputi segala hal yang khas/unik berkenaan dengan

perusahaan yang bersangkutan secara fisik.

15

Page 16: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Dari istilah tersebut dapat diartikan bahawa logo adalah suatu lambang

perusahaan dimana pengertian identitas perusahaan sendiri mencakup

jangkauan yang jauh lebih luas, yaitu untuk menunjukkan pada

masyarakat (audience) mengenai ciri khas, kepribadian, kejayaan dan

kwalitas produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

(Kusmiari R, Teori Dasar Komunikasi Visual, 2001)

2.3.1 Fungsi Identitas Perusahaan

Fungsi identitas perusahaan adalah untuk memperkenalkan

identitas perusahaan sesuai dengan citra perusahaan dan

kemampuan serta kwalitas yang dimiliki perusahaan tersebut.

Agar dapat menggambarkan siapa, apa dan bagaimanakah

perusahaan yang bersangkutan. Perancangan identitas

perusahaan ini harus memiliki unsur yang paling utama yaitu

sebuah logo. Oleh karena itu logo merupakan hal terpenting dari

sebuah strategi pembentukan citra sebuah perusahaan. Dan

pada intinya citra perusahaan yang dibentuk secara positif akan

sangat berpengaruh pada proses kerjasama perusahaan dengan

pihak lain.

2.3.2 Jenis-Jenis Logo

Logo merupakan visualisasi dari sebuah perusahaan baik berupa

simbol-simbol, pola gambar atau huruf tertulis yang

menggambarkan citra perusahaan atau lambang suatu

perusahaan sehingga membentuk perbedaan yang khas akan

perusahaan satu dan perusahaan lainnya.

16

Page 17: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

a. Logogram

Logogram atau logograph adalah suatu bentuk yang

menghadirkan sebuah pemahaman tentang sesuatu.

Biasanya logogram ini berupa kombinasi dari tanda atau

simbol-simbol yang sematik. Logogram biasanya dikenal juga

sabegai “huruf gambar” yang biasanya digunakan oleh orang-

orang Mesir kuno. Pada hakekatnya huruf gambar

menghadirkan gagasan langsung yang mudah dimengerti

oleh pembacanya. Logogram terdiri dari unsur-unsur visual

yang divariasi dari berbagai bentuk. Logogram biasanya

digunakan untuk mewakili suatu kata atau bentuk sehingga

secara umum dapat mengenal sesuatu dari bentuk

logogramnya. (http://en.wikipedia.org/wiki/Logogram)

b. Logotype

Logotype atau logotypos adalah suatu unsur grafis berupa

huruf yang membentuk suatu merek dagang atau merek

komersial. Selain itu logotype juga berfungsi untuk untuk

mempermudah pengenalan logo, menumbuhkan kepercayaan

yang membangkitkan semangat, penghormatan dan

kesetiaan terhadap badan yang di wakili oleh logo tersebut.

Dimana logo diartikan sebagai sebuah merek dagang

komersil atau non komersil dimana dari bentuk, warna dan

pengaplikasiannya menonjolkan ciri khas yang dapat

diidentifikasikan sebagai oganisasi atau perusahaan yang

bersangkutan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Logotype)

17

Page 18: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

2.3.3 Kriteria dan sifat Logo

Proses perancangan bentuk visual, dibutuhkan pemahaman

terlebih dahulu mengenai teori-teori yang mendasari ilmu desain.

Dibawah ini merupakan kriteria-kriteria dan sifat dalam sebuah

identitas visual/logo menurut Gregg Berryman di dalam buku

“Notes On Graphic and Visual Communication”

Proses perancangan logo menurut Gregg Berryman, ditunjang

oleh dua aspek penting, yaitu :

Aspek Estetika

Mengacu pada perancangan suatu logo harus

memperhatikan nama, jenis/bidang yang digeluti serta

arti logo yang akan dibuat agar logo todak terlihat rancu

dan membingungkan.

Aspek Fungsional

Penciptaan sebuah logo sebagai identitas visual harus

mempu membuahkan brand yang dapat menciptakan

emosi, nilai dan persepsi tertentu di dalam benak

konsumen terhadap sebuah produk. Proses perancagan

yang dapat menciptakan sebuah brand yang sukses

pada walnya ditentukan oleh pemahaman terhadap visi

dan misi perusahaan, segmentasi pasar yang jelas

sehingga pemasaran perodukpun menjadi jelas. Proses

ini dilakukan untuk membangun brand yang kuat

dibenak konsumen, dengan didukung oleh pemahaman

tentang standarisasi. Penerapan logo yang benar dan

konsisten sehinga tercipta identitas yang mampu

bertahan lama dibenak konsumen.

18

Page 19: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

BAB IIISTRATEGI PERANCANGANDAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

3.1.1. Strategi Komunikasi

Untuk mencapai tujuan dari proses komunikasi diperlukan strategi

penyampaian komunikasi terhadap sasaran audience yang mencakup

beberapa staregi berikut ini :

Mempertimbangkan terbacanya logo sehingga fungsi logo sebagai

identitas dapat dicerna dengan baik oleh audience dimanapun logo

itu diterapkan dengan ukuran kecil atau besar.

Penampilan logo Bandung Hansamo dirancang khusus untuk menarik

minat audience agar dapat lebih mengenal Bandung Hansamo dan

tertarik untuk mengetahui serta menjadi anggota dan dapat mengikuti

kegiatan apa saja yang ada di Bandung Hansamo.

3.1.1.1 Tujuan Komunikasi

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dari permasalah yang akan

mendukung optimalnya perancangan logo Bandung Hansamo yang

baru adalah sebagai berikut :

19

Page 20: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Mengolah rancangan desain dengan mempertimbangan unsur-

unsur desain, agar logo tersebut memiliki daya tarik bagi

anggota Bandung Hansamo dan masyarakat umum, mengingat

jangkauan promosi akan semakin luas dengan target sasaran

masyarakat luas khususnya masyarakat Bandung.

Mencerminkan dan mengkomunikasikan identitas baru

Bandung Hansamo yang bergerak dibidang kebudayaan .

Menimbulkan rasa ingin tahu yang mengarah pada tidakan

menggunakan produk/jasa yang ditawarkan Bandung Hansamo

dengan cara memvisualkan logo.

Mengembangan pendekatan-pendekatan baru yang dapat

berpengarauh pada ketertarikan, keinginan, keyakinan terhadap

produk/jasa yang ditawarkan oleh Bandung Hansamo.

3.1.1.2 Pesan Utama

Dengan adanya keinginan penyesuaian identitas, maka lakukan

redesain logo yang sesuai dengan identitas baru yang ingin dibentuk

Bandung Hansamo. Dan pesan utama dari strategi komunikasi ini

adalah merancang logo baru yang dapat lebih menggambarkan dan

menginformasikan jenis kegiatan yang dilakukan Bandung Hansamo

yang bergerak di bidang kebudayaan dan fokus pada pembelajaran

dan sosialisasi kebudayaan Korea.

3.1.1.3 Positioning

Adalah suatu upaya untuk menempatkan suatu produk/jasa di benak

konsumen. Menurut Al Ries dan Jack Trout dalam “Positioning The

Battle For Your Mind. (2002{1981}: 3) Positioning adalah “suatu yang

20

Page 21: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni menempatkan

produk itu pada pikiran konsumen”.

Pada pembuatan corporate identity dibutuhkan positioning yang

membentuk Bandung Hansamo sebagai komunitas/organisasi yang

pemperkenalkan kebudayaan Korea. Sehingga masyarakat Bandung

khususnya dapat menemukan bukan hanya tentang artis, musik atau

film saja tapi juga dapat belajar tentang segala hal mengenai negara

Korea apabila mereka berminat bergabung menjadi anggota Bandung

Hansamo.

Bandung Hansamo menempatkan diri sebagai komunitas yang serius

mempelajari dan mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan Korea,

hal ini dapat dibuktikan dengan adanya hubungan kerjasama yang

baik antara Bandung Hansamo dengan Kedutaan Besar Korea dan

oraganisasi-organisasi yang berkaitan dengan kerjasama antara

Indonesia dan Korea serta beberapa perusahaan besar Korea yang

ada di Indonesia. Prestasi ini tentu meningkatkan kwalitas Bandung

Hansamo sebagai komunitas budaya, bahkan Bandung Hansamo

sering sekali dipercaya untuk mengadakan acara-acara jamuan yang

berhubungan dengan kegiatan orang-orang Korea yang ada di

Indonesia khususnya di Bandung dan Jakarta. Dan semua hal ini

tidak menjadikan Bandung Hansamo sebagai komunitas eksklusif

yang mahal, Bandung Hansamo tetap menempatkan diri sebagai

komunitas yang dapat dijangkau oleh semua kalangan, dengan

harapan visi dan misi mereka untuk menjadi pusat informasi budaya

Korea di Indonesia dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat

Indonesia khususnya di Bandung.

21

Page 22: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

3.1.1.4 Materi Pesan

Materi pesan dalam perancangan logo Bandung Hansamo adalah

ingin menanamkan identitas Bandung Hansamo dalam benak

anggota dan juga masyarakat bahwa Bandung Hansamo merupakan

sebuah komunitas yang bergerak dibidang budaya. Dimana budaya

yang diusung dan dipelajari adalah budaya Korea. Sehingga

diharapkan kelak citra tersebut dapat melekat dibenak masyarakat

sebagai audience.

Materi pesan dalam perancangan identitas baru Bandung Hansamo

adalah ingin menanamkan identitas baru tersebut dalam benak

anggota dan juga masyarakat bahwa Bandung Hansamo merupakan

sebuah komunitas yang bergerak dibidang budaya. Dimana budaya

yang diperkenalkan dan dipelajari adalah budaya Korea. Untuk

mempermudah pengenalan tersebut maka di ciptakanlah sebuah key

word, yaitu: “Our Korea Community”.

3.1.1.5 Target Sasaran (Audience)

Dalam pembuatan identitas baru perlu ditegaskan siapa yang menjadi

sasarannya, karena itu perancangan identitas baru Bandung

Hansamo ini dilakukan sesuai dengan karakteristik audience.

Target sasaran dalam pembuatan corporate identity dapat

digolongkan dalam tiga kriteria, yaitu berdasarkan demografis,

psikografis dan geografis.

22

Page 23: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

a. Segmentasi Demografis

Target audience Bandung Hansamo adalah remaja dan dewasa,

baik pria dan wanita.

Yang tertarik mempelajari kebudayaan, khususnya kebudayaan

Korea.

Aktif dan bisa bekerja sama dalam tim.

Mengikuti trend yang sedang berlangsung, khususnya di Korea

dan komunitas Korea yang ada di Indonesia.

Dari segi ekonomi, menengah kebawah dan menengah keatas

(merata).

b. Segmentasi Psikografis

Memiliki pandangan dan gaya hidup modern.

Motivasai: dengan serius memperlajari kebudayaan Korea dan

mengetahui segala hal tentang Korea lebih dalam lagi.

Kepribadian: kritis, cepat tanggap, ingin mencoba hal-hal baru

dan tertarik untuk berubah menjadi lebih baik.

c. Segmentasi Geografis

Pria ataupun wanita dewasa dan remaja yang berdomisili di kota

Bandung maupun diluar kota Bandung.

Warga Korea yang berdomisili di kota Bandung dan diluar kota

Bandung.

3.1.2. Strategi Kreatif

Dalam perancangan ini, pendekatan komunikasi berupa tampilan logo

Bandung Hansamo yang berisi penyampaian gagasan kreatif yang

merupakan dasar dari sebuah solusi visual logo akhir dimana diperlukan

adanya keselarasan visual logo yang baru dengan karakter Bandung

23

Page 24: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Hansamo, sehingga logo dapat mewakili citra Bandung Hansamo di

benak anggota dan masyarakat umum.

Penyampaian pesan dalam sebuah identitas korporasi dibutuhkan visual

yang sederhana dan mudah dimengerti. Karena pada umumnya

masyarakat melihat logo sebagai sebuah identitas dan objek apa yang

ada pada logo adalah bagian dari identitas tersebut.

Sama halnya dengan apa yang terjadi pada logo Bandung Hansamo,

dimana tadinya diharapkan Bandung Hansamo dapat mengusung dua

kebudayaan yang berbeda untuk dipelajari dan disosialisasikan secara

bersamaan namun tanggapan masyarakat berbeda. Dan masyarakat

hanya tertarik pada kebudayaan Korea saja, maka diputuskan untuk

fokus pada satu kebudayaan untuk dipelajari dan disosialisasikan pada

masyarakat, yaitu kebudayaan Korea.

Maka dibutuhkan simbol-simbol budaya yang dapat lebih mencerminkan

kebudayaan Korea dan dapat mewakili diri Bandung Hansamo sendiri

sebagai sebuah organisasi budaya.

3.1.3. Strategi Media

Berdasarkan pada permasalahan yang menjadi, media yang dipilih

dalam kasus ini diharapkan dapat menjadi sebuah solisi dan menjawab

semua permasalahan. Sehingga akan tercipta tampilan dalam

memperbaiki system kerja, kejelasan dan keseragaman yang lebih baik,

dimana secara tidak langsung meningkatkan dan memperbaiki citra

Bandung Hansamo secara positif. Hal yang terpenting dalam

perancangan identitas Bandung Hansamo adalah:

24

Page 25: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

a. Ketepatan dalam perancangan logo, baik berupa konfigurasi dan

system yang digunakan.

b. Ketepatan dalam memilih warna yang sesuai dengan fungsi Bandung

Hansamo, yaitu sebagai organisasi yang mengusung kebudayaan

Korea.

c. Pemilihan system tata letak dalam penerapannya harus memiliki

ketepatan pada berbagai media dan fasilitas. Media yang akan

digunakan untuk mengaplikasikan logo adalah sebagai berikut :

Penerapan pada stationery untuk keperluan kantor Bandung

Hansamo.

Penerapan pada seragam Bandung Hansamo (pengurus dan

anggota)

3.2. Konsep Visual

Dalam perancangan corporate identity Bandung Hansamo digunakan

kombinasi logo dengan kombinasi lainnya berupa logogram dan logotype

dengan maksud agar Bandung Hansamo bisa tampil lebih baik dari

penampilan sebelumnya dan dapat bersaing dengan para pesaingnya.

Selain itu diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengingat

Bandung Hansamo sesuai dengan image yang ingin dibentuk.

3.2.1 Logogram, Logotype dan Tagline

Konsep visual muncul dari ide verbal yang kemudian diolah dengan

bahasa visual. Konsep visual terdiri dari beberapa unsur visual yang

mengandung pesan didalamnya. Konsep visual yang muncul dari suatu

tampilan dasar merupakan upaya memperkuat dan mengefektifkan

kemampuan komunikatif dari pesan yang ingin disampaikan.

25

Page 26: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Konsep visual Bandung Hansamo berasal dari National Emblem yang

dimiliki oleh Negara Korea, diantaranya adalah bendera Korea “Taigugki “

yang didalamnya mengandung unsur Yin dan Yang yang masing-masing

berwarna Merah (Pantone 186C) dan Biru (Pantone 294C). Dimana

filosofi Yin dan Yang ini bagi masyarakat Korea sendiri adalah

melambangkan sikap proaktif dan responsif dan dari keduanya itulah

dapat terwujud konsep kehidupan yang berkesinambungan, seimbang,

harmonis dan tidak terbatas (abadi).

Gambar 6. Bendera Korea “Taegugki”

Sedangkan konsep visual yang kedua berasal dari National Flora of

Korea. Bunga nasional Korea bernama “Mugunghwa” (모공화 ) (Rose of

Sharon/Hibiscus syriacus). Kata Mugunghwa sendiri berasal dari bahasa

Korea “Mugung” ( 무 궁 ) yang berarti keabadian. Dan kata tersebut

merefleksikan filosofi Bangsa Korea sejak turun-temurun, yaitu

melambangkan kecintaan yang sangat besar terhadap kebudayaan

bangsa dan bekerja keras agar apa yang dimiliki oleh bangsa dapat tetap

bertahan sampai kapanpun (abadi). Selain itu alasan lain memilih bentuk

bunga adalah karena Bandung sendiri memiliki julukan “Kota Kembang”,

“kembang” disini dalam bahasa Sunda berarti “bunga”.

26

Page 27: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Gambar 7. Bunga Nasional Korea “Mugunghwa”

Sedangkan dari logotype “Bandung Hansamo” merupakan satu kesatuan

dengan visual sebagai new corporite identity. Sementara tagline yang

digunakan adalah “Our Korea Community” perupakan potitioning dari

Bandung Hansamo itu sendiri.

27

Page 28: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Gambar 8. Konsep Visual – Logogram

Keterangan :

Pada konsep visual ini dilakukan penyederhanaan dari bunga

Mugunghwa yang digabungkan dengan visualisasi dari kata “kembang”

pada “Kota Kembang Bandung” sehingga terciptalah visual A.

Menyerap bentuk Yin dan yang pada bedera Korea Selatan Taigugki,

sehingga visual A menjadi visual B.

Visual A memiliki perpotongan antar setiap kelopaknya yang

menghasilkan visual C.

28

Page 29: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Visual B yang sudah berpotongan menyerupai lengkungan-lengkungan

pada bentuk yin dan yang di geser sekitar 0,2cm sehingga membentuk

visual D.

Visual D di back minus front oleh visual C sehingga membentuk visual E.

F adalah hasil back minus front dari visual B dan D.

Setelah melakukan proses C+D pada setiap kelopak dari visual D, maka

visual yang dihasilkan adalah visual G.

8. Visual G yang diberi warna sesuai dengan identitas yang ingin dibentuk

oleh bandung hansamo terwakili oleh visual H. Maka visual H terpilih

sebagai logogram dalam identitas baru Bandung Hansamo.

Gambar 9. Logo Baru

29

Page 30: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Gambar 10. Variasi Logo

Variasi logo diatas diaplikasikan pada media-media yang ada, seperti

misallnya pada gimmick atau stationery dan penggunaanya disesuai

dengan kebutuhan Bandung Hansamo dan karakteristik dari media yang

dipilih..

3.2.2 Tipografi

Font yang digunakan adalah Belshaw, Verona-DemiBold, HYsanB,

Zodiastic, Ariston dan Arial. Tipografi utama adalah Belshaw dan

Verona-DemiBlod yang digunakan sebagai logotype dan tagline pada

logi baru Bandung Hansamo. Sedangkan HYsanB, zodiastic, Ariston dan

Arial digunakan pada aplikasi-aplikasi media yang dibutuhkan oleh

Bandung hansamos ebagai komunitas budaya.

30

Page 31: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

1. Belshaw

Gambar 11. Logotype

Belshaw termasuk jenis huruf Serif (termasuk golongan huruf Serif

modern). Serif adalah kelompok jenis huruf yang memiliki “tangkai”

(stem). Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian

atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai penopang

atau tangkai. Menurut sejarah, asal-usul bentuk huruf ini adalah

mengikuti bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno. Seperti kita

ketahui, bagian atas dan bawah tiang pilar memang lebih besar agar

bisa membuat pilar lebih kokoh.

Belshaw disebut golongan huruf Serif modern karena tangkainya

tidak lagi tajam tapi memiliki tangkai yang sudutnya melengkung dan

lebih dekoratif. Alasan menggunakan huruf ini pada logo adalah untuk

menyesuaikan dengan logogram yang berbentuk bunga disertai

lengkungan-lengkungan yang simetris. Font Belshaw memiliki

karakter lengkungan yang sesuai dengan karakter lengkungan pada

Logogram.

“Bandung Hansamo” ditulis dengan huruf Belshaw dimana huruf

depan besar dan diikuti huruf kecil, bertujuan agar pada saat logo

diperkecil, logotype masih dapat terbaca dan huruf tidak terlihat

menumpuk melihat sifat dari huruf Belshaw yang tebal dan cenderung

bulat.

31

Page 32: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

2. Verona-DemiBold

Gambar 12. Tagline

Verona-DemiBold merupakan jenis huruf Serif (termasuk golongan

huruf Serif Old Style). Verona-DemiBold disebut golongan huruf Serif

Old Style karena tangkai nya memiliki sudut siku, seperti pada huruf

Garamond dan Times New Roman, namun Verona-DemiBold ini

bentuknya labih tebal.

Alasan “OUR KOREA COMMUNITY” ditulis dengan huruf besar

semua dan menggunakan font Verona-DemiBold bertujuan agar

apabila logo mengalami pengecilan, tageline yang lebih kecil dari

logogram dan logotype masih bisa terbaca dengan jelas. Selain itu

penggunaan huruf ini dapat mempertegas tageline yang sekaligus

merupakan positioning dari Bandung Hansamo.

3. HYsanB

Gambar 13. Hangul pada aplikasi media

HYsanBB termasuk jenis huruf dekoratif. Digunakan untuk penulisan

Hangul pada item/media aplikasi yang ada.

32

Page 33: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Alasan penggunaan huruf ini adalah karena dibandingkan jenis huruf

hangul lain HYsanB memiliki kesan semi formal dan memiliki bentuk

huruf jelas sehingga mudah untuk dibaca.

4. Zodiastic

Gambar 14. Aplikasi font Zodiastic pada media

Zodiastic merupakan jenis huruf dekoratif. Di gunakan pada aplikasi

media Gimmick.

Alasan penggunaan huruf ini adalah untuk menimbulkan kesan ceria

pada gimmick yang disediakan bagi member.

5. Ariston

Gambar 15. Aplikasi font Ariston pada media

Ariston termasuk jenis huruf dekoratif. Di gunakan pada aplikasi media

Gimmick.

Alasan penggunaan huruf ini adalah untuk menimbulkan kesan

kedekatan/keakraban dimana diwakili dengan bentuk huruf yang saling

bertaut.

33

Page 34: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

6. Arial

Gambar 16. Aplikasi font Arial pada media

Arial merupakan jenis huruf Sans Serif (tanpa) ”serif”, adalah jenis

huruf yang tidak memiliki tangkai, jadi ujung-ujung kakinya polos. Di

gunakan pada aplikasi media Stationery dan Manual Book.

Alasan penggunaan huruf ini adalah untuk mempermudah terbacanya

pesan yang ingin disampaikan lewat media-media yang ada serta pada

Manual Book.

34

Page 35: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

3.2.3 Warna

Gambar 17. Filosofi warna

35

Page 36: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

BAB IVMEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Aplikasi Pada Media4.1.1 Aplikasi pada Stationery

1. Kop Surat Resmi Luar dan Resmi Dalam

Gambar 18. Kop Surat Resmi Luar

Media : Kertas HVS 80gr

Ukuran : A4

Teknis Produksi : print atau cetak.

Keterangan :

Bidang merah disebelah kiri kop surat berfungsi sebagai

bingkai bunga-bunga Mugunghwa yang berjajar lurus,

dimana bunga ini merupakan logogram Bandung Hansamo.

Selaian berfungsi sebagai elemen estetis, Mugungwha

dipercaya sebagai elemen kebudayaan orang Korea.

36

Page 37: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Logo dibagian atas dan rata tengah sebagi pusat dan

berfungsi menonjolkan Bandung Hansamo sebagai sebuah

organisasi resmi.

Alamat di taruh di bagian bawah sebagai kelengkapan.

Garis merah horizontal di bawah logo dan diatas alamat

befungsi sebagai batas wilayah tulis.

Gambar 19. Kop Surat Resmi Dalam

Media : Kertas HVS 80gr

Ukuran : A4

Teknis Produksi : print atau cetak.

Keterangan :

Bidang merah transparan 75% di tengah merupakan wilayah

tulis yang berfungsi memperjelas batas-batas wilayah tulis.

Logo dibagian atas dan rata tengah sebagi pusat dan

berfungsi menonjolkan Bandung Hansamo sebagai sebuah

organisasi resmi.

37

Page 38: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Tulisan “Hanguk eul Sarang Hanun Saram deurui moim” (

항국을사랗하눈사삼드뤼모임) yang berarti “Perkumpulan

orang-orang yang menyukai Korea” di sebelah kiri

merupakan pesan pada sesama pecinta Korea.

Alamat di taruh di bagian bawah sebagai kelengkapan.

2. Amplop

Gambar 20. Amplop

Media : Kertas HVS 80gr

Ukuran : 23cm x 11cm

Teknis Produksi : print atau cetak.

Keterangan :

38

Page 39: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Peletakan logo pada bagian depan amplop ada di sebelah

kiri merupakan adaptasi dari kebiasaan membaca orang

Indonesia yang dimulai dari kiri ke kanan.

Kotak tujuan diletakkan disebelah kanan bawah untuk

mempermudah pembacaan.

Alamat di taruh dibawah logo di bagian belakan amplop

sebagai kelengkapan.

3. Formulir Pendaftaran Anggota

Gambar 21. Formulir

Media : Kertas HVS 80gr

Ukuran : A4

Teknis Produksi : print atau cetak.

39

Page 40: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Keterangan :

Elemen estetis berupa Mugunghwa bertrasparansi 75%

berfungsi sebagai pelengkap

Penggunaan bingkai kotak berwarna merah berfungsi

sebagai fokus.

4. Name Tag, Kartu Anggota dan Kartu Nama

Gambar 22. ID Card Pengurus

Media : ID card paper.

Ukuran : 9cm x 5.5cm

Teknis Produksi : print

Keterangan :

40

Page 41: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Pemilihan warna biru sebagai pembeda dimana ID Card

Anggota menggunakan warna merah

Peletakan logo ditengah untuk menjelaskan bahwa pemilik

kartu ini adalah Pengurus dari Bandung Hansamo.

Bentuk kartu yang portrait merupakan variasi yang

membedakan kartu pengurus dan kartu anggota.

Gambar 23. ID Card Anggota

Media : Inkjet double side (Business Card), ID card paper.

Ukuran : 9cm x 5.5cm

Teknis Produksi : print

Keterangan :

Pemilihan warna merah sebagai pembeda dimana ID Card

Pengurus menggunakan warna biru.

Peletakan logo di samping kiri untuk menjelaskan bahwa

pemilik kartu ini adalah Anggota dari Bandung Hansamo.

Bentuk kartu yang landscape merupakan variasi yang

membedakan kartu anggota dan kartu pengurus.

41

Page 42: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Gambar 24. Business Card

Media : Inkjet double side

Ukuran : 9cm x 5.5cm

Teknis Produksi : print atau cetak

Keterangan :

Pemilihan warna biru pada kartu nama dibuat identik dengan

kepengurusan pada Bandung Hansamo.

Peletakan logo di samping kiri untuk menjelaskan bahwa

kartu ini adalah business card milik Bandung Hansamo

Penambahan kegiatan dan kelas yang dapat diikuti di

belakang business card ini berfungsi untuk menerangkan dan

menimbulkan rasa ingin tahu sehingga audience langsung

menghubungi pihak Bandung Hansamo.

42

Page 43: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

5. Memo

Gambar 25. Memo

Media : HVS 80gr

Ukuran : 10cm x 10cm

Teknis Produksi : print atau cetak.

Keterangan :

Memo digunakan sebagai sarana penyampaian informasi

antar anggota/pengurus, maka dari itu alasan

penggunaan elemen estetis berupa Mugunghwa

sangatlah tepat.

Penggunaan hangul adalah salah-satu alasan bahwa

pengguna memo ini adalah anggota atau pengurus

Bandung Hansamo yang memang mengerti dan dapat

membaca hangul yang bertulikan “memo” dan

“gomapsumnida”.

43

Page 44: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

6. Stemple

Gambar 26. Stemple

Media : bahan stempel.

Ukuran : 2.5cm x 6cm

Teknis Produksi : Cetak

Keterangan :

Stemple digunakan sebagai media penanda dan sah.

Keberadaan stempel sangat mempengaruhi keabsahan dari

semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Bandung Hansamo.

Ukuran logo pada stempel adalah 60% dari logo asli.

44

Page 45: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

4.1.2 Aplikasi pada Gimmick

1. Pin

Gambar 27. Pin

Media : Button Pin

Ukuran : 5.8cm

Teknis Produksi : print.

Keterangan :

Penggunaan positif dan diapositif pada logo Bandung

Hansamo bertujuan untuk memperbanyak variasi dan

varian pin.

45

Page 46: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

2. Stiker

Gambar 28. Stiker

Media : Stiker mate paper

Ukuran : 7.5cm, 6cm x 4.4cm, 4cm x10cm, 2cm x 10cm

Teknis Produksi : print atau cetak.

Keterangan :

Penggunakan semua bentuk variasai logo menjadi

stiker berfungsi untuk memperbanyak varian stiker

Bandung Hansamo.

46

Page 47: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

3. Gantungan Kunci

Gambar 29. Gantungan Kunci

Media : Button Gantungan Kunci

Ukuran : 4.5cm

Teknis Produksi : print.

Keterangan :

Penggunaan positif dan diapositif pada logo Bandung

Hansamo bertujuan untuk memperbanyak variasi dan

varian gantungan kunci.

47

Page 48: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

4. Mouse Pad

Gambar 30. Mouse Pad

Media : Stiker mate paper, spon karet 1mm.

Ukuran : 20.5cm x 20.5cm

Teknis Produksi : print atau cetak.

Keterangan :

Mousepad adalah salah satu hal yang berhubungan

dengan gaya hidup remaja yang tidak dapat dipisahkan

48

Page 49: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

dengan computer. Bentuk dan gambar mousepad dapat

disesuaikan dengan selera, oleh karena itu pemilihan

gambar artis pada mousepad dijadikan Bandung

Hansamo sebagai salah satu media yang dapat menarik

perhatian audience.

5. Ramyon Bowl

Gambar 31. Ramyon Bowl

Ukuran :13cm x 7cm

Material : Cat timbul

Teknis Produksi: handy craft

Keterangan :

Ramyon adalah makanan khas Korea dengan bumbu-

bumbu khas yang juga menarik perhatian, selain itu

ramyon identik dengan mangkuknya yang juga khas.

Tujuan menjadiakan ramyon bowl sebagai gimmick

adalah untuk memperkenalkan kebiasaan umum

masyarakat Korea yang gemar mengkonsumsi ramyon.

Penggunaan logo Bandung Hansamo dan penulisan

“Hanguk eul Sarang Hanun Saram deurui moim” (

49

Page 50: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

항국을사랗하눈사삼드뤼모임) berfungsi sebagai tanda

bahwa ramyon bowl tersebut adalah gimmick dari

Bandung Hansamo.

4.1.3 Aplikasi pada Seragam (Kaos) Pengurus dan Anggota

Gambar 32. Kaos Crew

Media Kaos : Kain Katun

Media Visual : Transfer paper

Ukuran Contoh Kaos: L

Ukuran Lain : S, M, XL

Ukuran Visual : 28cm x 11.7cm

Teknis Produksi : print atau sablon.

Keterangan :

Penggunaan hangul bertuliskan “Hansamo Crew” adalah untuk

membedakan antara kaos milik pengurus dan milik anggota.

Begitu pula alasan pemilihan warna kaos.

Peletakan logo Bandung Hansamo di bagian belakang kaos

sebagai penanda bahwa yang mengenakan kaos tersebut

adalah pengurus Bandung Hansamo.

50

Page 51: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Gambar 33. Kaos Member

Media Kaos : Kain Katun

Media Visual : Transfer paper

Ukuran Contoh Kaos: L

Ukuran Lain : S, M, XL

Ukuran Visual : 28cm x 11.7cm

Teknis Produksi : print atau sablon.

Keterangan :

Penggunaan hangul bertuliskan “Hansamo Member” adalah

untuk membedakan antara kaos milik anggota dan milik

pengurus. Begitu pula alasan pemilihan warna kaos.

Peletakan logo Bandung Hansamo di bagian belakang kaos

sebagai penanda bahwa yang mengenakan kaos tersebut

adalah angggota Bandung Hansamo.

51

Page 52: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

DAFTAR PUSTAKA

Kusmiari,R. (2001).Teori Dasar Komunikasi Visual.

Berryman,Gregg. Notes On Graphic and Visual Communication.

Al, Ries & Jack Trout. (2002). Positioning The Battle For Your Mind.

Insania, Sani. (2006) Our Profile Bandung Korea Community.

Korean National Symbols. Tersedia di:www.utkusa.com/About/korea / [1 Juni 2008]

History of Taegugki. Tersedia di:

www.viablecommunications.com/Flag_of_South_Korea [1 Juni 2008]

Korean Hangul. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Hangul [12 Juni 2008]

Korea. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Korea [12 Juni 2008]

National Emblem. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/National_emblem [12 Juni 2008]

Color symbolism and psychology. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Color_symbolism_and_psychology [11 July 2008]

South Korea Flag. Tersedia di:

www.enchantedlearning.com/asia/southkorea/flag [11 Juli 2008] 52

Page 53: elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/.../328/jbptunikompp-gdl-artimustik-16…  · Web viewPada awal terbentuknya, Bandung Hansamo ingin sekali menjadi jembatan antara kebudayaan Korea

Logogram. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Logogram [11 juli 2008]

Logo. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Logo [11 Juli 2008]

Tipograghy. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Typography [11 Juli 2008]

53