Electre

5
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 ISSN : 2301-9425 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan). Oleh : Heri Anggiat Tambunan 131 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE ELECTRE (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan) Heri Anggiat Tambunan (11111065) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id // Email : [email protected] ABSTRAK Dalam pengambilan keputusan pemilihan siswa berprestasi penulis menggunakan metode Electre. Dimana Electre adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM (Multi-Criterion Decision Making). Penggunaan Electre adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternatif. Di dalamnya semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian terhadap hasil tes. Penulis mencoba merancang dan membangun sistem pendukung keputusan pemilihan siswa berprestasi dengan menerapkan metode Electre, menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh panitia dalam pengambilan keputusan dan menerapkan metode Electre dalam menentukan siswa berprestasi. Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak di maksudkan untuk menggantikan pengambil keputusan dalam proses pembuatan keputusan. Kata Kunci : Pendukung, Keputusan, Electre, Siswa , Berprestasi 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Strategi pendidikan yang ditempuh selama ini bersifat umum, memberikan perlakuan standar atau rata-rata kepada semua siswa, sehingga kurang memperhatikan perbedaan antar siswa dalam kecakapan, minat, dan bakatnya. Dengan strategi semacam ini, keunggulan akan muncul secara acak dan sangat tergantung kepada motivasi belajar siswa serta lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan keunggulan yang dimiliki oleh setiap siswa agar potensi yang dimiliki dapat dikonversi menjadi prestasi yang unggul. Pendidikan berkaitan erat dengan perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan Iman. Perkembangan ini membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan alamiah menjadi berbudaya dan bermoral. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan tentang perlunya memberikan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi dan kecerdasan istimewa. Hal ini dilakukan agar potensi yang ada pada peserta didik dapat berkembang secara optimal dan pada gilirannya memberikan kesempatan bagi mereka untuk tumbuh menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Electre adalah salah satu metode penentuan urutan perekingan melalui perbandingan berpasagan antara Alternatif pada kriteria yang sesuai, prioritas dalam MCDM (Multi-Criterion Decision Making). Penggunaan Electre adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternatif. Di dalamnya semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian terhadap hasil tes. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan pemilihan siswa berprestasi dengan metode Electre. 2. Bagaimana menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh panitia dalam mengambil keputusan. 3. Bagaimana penerapan metode Electre dalam menentukan siswa yang berprestasi. 1.3. Batasan Masalah Agar pembahasan terarah dan sesuai dengan yang diuraikan sebelumnya, maka batasan masalah yang dibahas pada skripsi ini meliputi :

description

Pembelajaran

Transcript of Electre

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan). Oleh : Heri Anggiat Tambunan

    131

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE ELECTRE

    (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan)

    Heri Anggiat Tambunan (11111065)

    Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

    www.stmik-budidarma.ac.id // Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Dalam pengambilan keputusan pemilihan siswa berprestasi penulis menggunakan metode Electre. Dimana Electre adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM (Multi-Criterion Decision Making). Penggunaan Electre adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternatif. Di dalamnya semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian terhadap hasil tes.

    Penulis mencoba merancang dan membangun sistem pendukung keputusan pemilihan siswa berprestasi dengan menerapkan metode Electre, menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh panitia dalam pengambilan keputusan dan menerapkan metode Electre dalam menentukan siswa berprestasi.

    Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak di maksudkan untuk menggantikan pengambil keputusan dalam proses pembuatan keputusan. Kata Kunci : Pendukung, Keputusan, Electre, Siswa , Berprestasi 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

    Strategi pendidikan yang ditempuh selama ini bersifat umum, memberikan perlakuan standar atau rata-rata kepada semua siswa, sehingga kurang memperhatikan perbedaan antar siswa dalam kecakapan, minat, dan bakatnya. Dengan strategi semacam ini, keunggulan akan muncul secara acak dan sangat tergantung kepada motivasi belajar siswa serta lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan keunggulan yang dimiliki oleh setiap siswa agar potensi yang dimiliki dapat dikonversi menjadi prestasi yang unggul.

    Pendidikan berkaitan erat dengan perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan Iman. Perkembangan ini membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan alamiah menjadi berbudaya dan bermoral.

    Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan tentang perlunya memberikan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi dan kecerdasan istimewa. Hal ini dilakukan agar potensi yang ada pada peserta didik dapat berkembang secara optimal dan pada gilirannya memberikan kesempatan bagi mereka untuk tumbuh menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.

    Electre adalah salah satu metode penentuan urutan perekingan melalui perbandingan berpasagan antara Alternatif pada kriteria yang sesuai, prioritas dalam MCDM (Multi-Criterion Decision Making). Penggunaan Electre adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternatif. Di dalamnya semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian terhadap hasil tes. 1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang dan membangun sistem

    pendukung keputusan pemilihan siswa berprestasi dengan metode Electre.

    2. Bagaimana menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh panitia dalam mengambil keputusan.

    3. Bagaimana penerapan metode Electre dalam menentukan siswa yang berprestasi.

    1.3. Batasan Masalah

    Agar pembahasan terarah dan sesuai dengan yang diuraikan sebelumnya, maka batasan masalah yang dibahas pada skripsi ini meliputi :

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan). Oleh : Heri Anggiat Tambunan

    132

    1. Mata pelajaran yang diujikan pada saat tes masuk kelas unggulan adalah Bahasa Indonesia, B.Inggris, Matematika dan Wawancara.

    2. Tes untuk masuk kelas unggulan bersifat tertulis dan lisan.

    3. Pada tes matematika nilai angka terbesar hanya 10 (sepuluh).

    4. Tes Bahasa Indonesia hanya membaca saja, dan sifat pembacaan adalah perkata bukan perkalimat.

    5. Kelas Unggulan ini hanya untuk sekolah bukan untuk Olympiade.

    1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membangun sistem pendukung keputusan yang

    membantu panitia penerimaan siswa baru kelas unggulan untuk menyeleksi siswa yang berprestasi dengan mengimplementasikan metode Electre.

    2. Untuk dapat membantu panitia dalam hal menyelesaikan informasi dan pengambilan keputusan.

    3. Untuk membantu penerapan metode dapat menilai kriteria siswa.

    1.5. Metode Penelitian Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara penelitian secara umum yaitu : 1. Studi lapangan (Field Study)

    Merupakan studi yang dilakukan penulis secara langsung ke lapangan dalam memperoleh sumber data.

    2. Studi kepustakaan (Library Study) Merupakan metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data-data yang bersifat teoritis dengan cara membaca buku, mata kuliah, dan tulisan lainnya.

    3. Pengumpulan data a. Observasi, yaitu mendapatkan langsung

    dalam pengamatan sistem yang berjalan. b. Wawancara, yaitu penulis langsung

    mewawancarai panitia yang terdapat di sekolah.

    4. Perancagan aplikasi Merupakan tahap perencanaan sistem yang akan dibuat dengan cara merancang program.

    5. Pengujian Tahap ini adalah pengujian sistem informasi yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan-kesalahan, aplikasi muncul kesalahan maka proses akan kembali ke posisi terjadi kesalahan.

    2. Landasan Teori 2.1. Kecerdasan

    Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa

    dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Menurut Thurstone terdapat tujuh faktor dalam kecerdasan yaitu sebagai berikut (Azwar, Saifuddin. 2004. Pengantar Psikologi Inteligensi.): 1. Verbal, yaitu pemahaman akan hubungan kata,

    kosa-kata dan penguasaan komunikasi lisan. 2. Number, yaitu kecermatan dan kecepatan dalam

    penggunaan fungsi-fungsi hitung dasar. 3. Spatial, yaitu kemampuan untuk mengenali

    berbagai hubungan dalam bentuk visual. 4. Word fluency, yaitu kemampuan untuk

    mencerna dengan cepat kata-kata tertentu. 5. Memory, kemampuan mengingat gambar-

    gambar, pesan-pesan, angka-angka, kata-kata, dan bentuk-bentuk pola.

    6. Reasoning, yaitu kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari beberapa contoh, aturan, atau prinsip. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan pemecahan masalah.

    7. Perceptual ability, yaitu kemampuan penginderaan.

    2.2. Metode Elimination Et Chix Traduisant La

    Realite (ELECTRE) ELimination Et Chix Traduisant La RealitE

    (ELECTRE) adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, kestabilan. Dugaan dan dominasi kriteria yang digunakan dalam Electre adalah penggunaan nilai hubungan outranking Methods. http://info.wlu.ca/~wwwmath /courses/ graduate courses /ma536/ Electre. pdf). Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternati f

    dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan fi (i = 1, 2, 3, , K) merupakan nilai atau ukuran relaltif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang merupakan penilaian dari (Real). Electre termasuk dalam keluarga metode outranking yang dikembangkan oleh B. Roy dan meliputi dua fase: 1. Membangun hubungan outranking dari K. 2. Eksploitasi dari hubungan ini memberikan

    jawaban optimasi kriteria dalam paradigma permasalahan multikriteria.

    Dalam fase pertama, nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dominasi masing-masing kriteria indeks preferensi ditentukan dan nilai outranking secara grafis disajikan berdasarkan preferensi dari pembuat keputusan. Data dasar untuk evaluasi dengan metode Electre disajikan sebagai berikut (Daihani dan Dadan, 2001):

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan). Oleh : Heri Anggiat Tambunan

    133

    Tabel 1 : Data Dasar Analisis Electre

    Keterangan: 1. a1, a2, , ai, an: n alternatif potensial. 2. f1, f2, , fj, fk: k kriteria evaluasi. (Brans). 2.3. Rekomendasi Fungsi Preferensi

    Pada metode Electre terdapat enam bentuk fungsi preferensi kriteria antara lain kriteria biasa (usual criterion), kriteria quasi (quasi criterion), kriteria dengan preferensi linier (U-shape criterion), kriteria level (level criterion), kriteria dengan preferensi linier dan area yang tidak berbeda (V-shapecriterion), kriteria gaussian (Gaussian criterion). Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, digunakan fungsi selisih nilai kriteria antar alternatif H(d) dimana hal ini mempunyai hubungan langsung pada fungsi preferensi (Brans, 1982). 2.4. Electre ranking

    Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks (Brans,1982): a. Leaving flow

    ( ) ( )

    = + xxana ,11 11

    .(3.2)

    b. Entering flow

    ( ) ( )

    = xxana ,11 11

    .....(3.3)

    c. Net flow ( ) )()( 111 aaa + = .(3.4)

    Keterangan: a. ( )xa ,1 = menunjukkan preferensi bahwa

    alternatif lebih baik dari alternative x b. ( )ax, = menunjukkan preferensi bahwa

    alternatif x lebih baik dari alternatif . c. ( )1a+ = Leaving flow, digunakan untuk

    menentukan urutan prioritas pada proses Electre I yang menggunakan urutan parsial.

    d. ( )1a == Entering flow, digunakan untuk menentukan urutan priorotas pada proses Electre I yang menggunakan urutan parsial.

    e. ( )1a == Net flow, digunakan untuk menghasilkan keputusan akhir penentuan Urutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan urutan lengkap.

    Penjelasan dari hubungan outranking dibangun atas pertimbangan untuk masing-masing alternatif pada grafik nilai outranking, berupa urutan parsial (Electre I) atau urutan lengkap (Electre II) pada sejumlah alternatif yang mungkin, yang dapat diusulkan kepada pembuat keputusan untuk memperkaya penyelesaian masalah.

    2.5. Electre I

    Nilai terbesar pada Leaving flow dan nilai yang kecil dari entering flow merupakan alternatif yang terbaik. Leaving flow dan entering flow menyebabkan:

    =

    >++

    ++

    )()()()(

    bajikabaIbajikabPa

    =

    >

    )()()()(

    bajikabaIbajikabPa

    Electre I menampilkan partial preorder (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan interseksi dari dua preorder:

    +

    +

    +

    +

    lainpasanganjikaleimcomparabbdanabRa

    baIdanbaIjikabdenganbedatidakabIabaPdanbIaataubaIdanbPaatau

    baPdanbPajikaboutrankabaP

    )(

    )(

    )(

    1

    1

    1

    Partial preorder diajukan kepada pembuat

    keputusan, untuk membantu pengambilan keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Electre I masih menyisakan bentuk incomparable, atau dengan kata hanya memberikan solusi partial preorder (sebagian).

    3.4.6 Electre II

    Dalam kasus complete preorder dalam K adalah penghindaran dari bentuk incomparable, Electre II complete preorder (PII, III) disajikan dalam bentuk net flow disajikan berdasarkan pertimbangan persamaan:

    >

    >

    )()(

    )()(

    bajikabPa

    bajikabPa

    II

    II

    Melalui complete preorder, informasi bagi pembuat keputusan lebih realistik (Daihani, 2001). 3. Analisa Dan Perancangan 3.1. Analisa

    Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan). Oleh : Heri Anggiat Tambunan

    134

    dan sistem, yaitu mencakup masukan dan keluaran yang harus disediakan oleh sistem, serta informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Proses tersebut akan menjadi masukan bagi proses perancangan sistem secara keseluruhan Proses penilaian dalam menyeleksi calon siswa baru kelas unggulan yang selama ini dilakukan secara manual dan kurang memperhatikan potensi yang dimiliki oleh siswa. Penilaian yang dilakukan selama ini dengan menggunakan persentase untuk setiap kategori tanpa memperhatikan keunggulan yang dimiliki siswa untuk masing-masing kriteria.

    Nilai setiap peserta yang akan diterima dibandingkan dengan nilai peserta lainnya. Panitia tidak memiliki standar nilai tertentu. Panitia memberikan nilai parameter dan bobot untuk masing-masing kriteria. Nilai parameter dan bobot yang diberikan menyatakan urutan prioritas kriteria. Sistem hanya memberikan informasi hasil penilaian berupa ranking yang terurut secara ascending. Selanjutnya panitia yang akan menentukan siswa yang lulus seleksi.

    Masukan yang dibutuhkan perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru Kelas I Unggulan adalah sebagai berikut: 1. Masukan data kriteria untuk penerimaan siswa

    baru yang sudah ditentukan. 2. Masukan data calon siswa. 3. Masukan nilai ujian. 4. Masukan tipe Electre, bobot serta parameter

    untuk masing-masing kriteria. Tabel 2 : Tabel Kriteria dan Nilai Bobot

    Sumber : Yayasan Parulian 2 Medan Kriteria/alternative Bobot (%) B.indonesia 10% B.inggris 10% Matematika 20% Wawancara 30%

    Table 3 : Table Kriteria

    Kriteria/alternative A B C D E F B.indonesia 70 70 70 70 70 70 B.inggris 78 80 90 79 74 71 Matematika 65 67 85 88 80 82 Wawancara 90 78 67 68 65 69

    ( ) ( )

    = + xxana ,11 11

    A = 1/(4-1)(0.5+0.33+0.33+0.5+0.5) = 0.72 B = 1/(4-1)(0.67+0.5+0.67+0.67+0.67) = 1.06 C = 1/(4-1)(0.83+0.67+0.5+0.83+0.83) = 1.22 D = 1/(4-1)(0.83+0.5+0.67+0.83+0.67) = 1.17

    4. Implementasi

    Lingkungan implementasi yang akan dijelaskan merupakan lingkungan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Program ini

    dapat dijalankan dengan konfigurasi komputer sebagai berikut: 1. Prosesor 486 DX 66 Mhz 2. RAM 16 Mb untuk Windows 95 dan 32 Mb

    untuk Windows NT 4.0 dan Windows 2000 3. Operating Sistem Windows 95/98, NT 4.0

    (dengan SP 3), Windows 2000, Windows ME, Windows XP, Windows Vista.

    4. VGA Card 256 color, 640x480 pixel 5. Mouse 6. Keyboard 7. Hard disk 5 GB 8. Visual Basic 6.0

    a. Form Menu Utama

    Form login ini merupakan awal dari pembukaan suatu program, dari form login ini maka akan masuk ke Menu Utama. Seperti gambar 1 dibawah ini :

    Gambar 1 : Menu Utama

    b. Form Hasil Nilai

    Form ini digunakan untuk menjalankan program pengambilan keputusan, seperti terlihat pada gambar 2 di bawah ini :

    Gambar 2 : From Hasil Nilai

    c. Form Input Siswa

    Form ini digunakan untuk melakukan proses pemilihan pemasukan data siswa, seperti terlihat pada gambar 3 di bawah ini :

  • Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 ISSN : 2301-9425

    Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre (Studi Kasus : SMA Parulian 2 Medan). Oleh : Heri Anggiat Tambunan

    135

    Gambar 3 : Form Input Siswa

    d. Form SPK Pemilihan Siswa Berprestasi

    Kelas II Form SPK ini adalah form hasil ranking dari

    nilai perbandingan dari setiap kiteria, dapat dilihat seperti gambar 4 di bawah ini.

    Gambar 4 : Form SPK pemilihan Siswa Kelas

    II Berprestasi 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Proses penentuan ranking siswa yang dilakukan

    melalui perhitungan dengan metode Electre dimulai dengan pemberian nilai kriteria untuk masing-masing kriteria, input nilai siswa dan selanjutnya perhitungan nilai leaving flow, entering flow dan net flow.

    2. Net flow merupakan acuan dalam penentuan ranking.

    3. Sistem ini dapat meningkatkan kualitas hasil penilaian dengan membandingkan nilai setiap siswa untuk masing-masing kriteria.

    4. Sistem diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja program pendidikan khusus siswa unggul karena siswa yang terpilih adalah siswa yang unggul dibandingkan dengan siswa lainnya berdasarkan kriteria yang digunakan.

    5. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dengan mengimplementasikan metode Electre pada prinsipnya dapat membantu panitia penerimaan siswa baru kelas II unggulan untuk menyeleksi siswa yang akan diterima karena waktu komputasi yang lebih efisien.

    5.2. Saran

    Berikut adalah saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap Sistem

    Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre: 1. Dalam metode Electre tidak dibahas dengan

    melihat absensi siswa, prilaku siswa, melainkan dengan membandingkan nilai setiap siswa. Maka dari itu penulis berharap skripsi ini dapat dikembangkan lagi oleh mahasiswa Budidarama kedepannya.0

    2. Perlu adanya pengembangan sebuah sistem berbasis web yang menyediakan berbagai informasi kepada masyarakat sehingga lebih mudah diakses dan dapat menyederhanakan pekerjaan panitia menseleksi siswa berprestasi.

    3. Pengembangan lebih lanjut terhadap sistem adalah membangun sistem yang lebih aman dan user-friendly.

    4. Perlu adannya tambahan informasi berupa grafik yang menggambarkan kemampuan setiap siswa sehingga pengambil keputusan lebih mudah menentukan hasil seleksi.

    Daftar Pustaka 1. Azanudin, kompresi sms pada

    mobiledevice, STMIK BUDIDARMA MEDAN.

    2. Arsip SMA PARULIAN 2 Medan 3. Rachmad Hakim S. 2009. Visual Basic

    2008. Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo.

    4. M, David. 2005. Database Processing Dasar-dasar, Desain dan ELECTRE. Jilid 1. Edisi 9. Jakarta: Erlangga.