EKTIMA

16
EKTIMA PUTRI 1410221002

description

PAP

Transcript of EKTIMA

PowerPoint Presentation

EKTIMAPUTRI1410221002DEFINISIEktima adalah bentuk pioderma kulit yang ditandai dengan erosi krusta yang menebal atau disertai ulkus. Ektima dipertimbangkan sebagai bentuk ulseratif dari impetigo bulosa dimana lesi dini mencapai dermis untuk menghasilkan ulkus yang dangkalETIOLOGIStatus bakteriologis dari ektima mirip dengan impetigo. Penyakit ini dipertimbangkan akibat infeksi StreptokokusSemenjak banyak kasus di lapangan hanya kultur dari Streptokokus pyogenesKasus yang lainnya baik itu golongan streptokokus maupun golongan stafilokokus, dan beberapa hanya dari golongan stafilokokus. Grup streptokokus berkembang dari semua kasus, dan stafilokokus koagulase"positif dari kasus.EPIDEMIOLOGIEropa, kebanyakan kasus terjadi pada anak"anak, tetapi pada daerah tropis, di mana penyakit ini merupakan yang paling umum terjadi, penyakit ini bisa mengenai semua umur. (igien yang buruk dan malnutrisi menjadi faktor predisposisi, serta luka"luka kecil atau beberapa kondisi kulit lainnya, khususnya skabies, bisa mempengaruhi secara langsung pada lokasi di mana lesi berada. Pada daerah urban, lesi"lesi muncul karena S. Aureus dan terlihat pada pemakai obat"obatan melalui intravena dan pasien

PATOFISIOLOGIStaphylococcus aureus merupakan penyebab utama dari infeksi kulit dan sistemik. Seperti halnya Staphylococcus aureus, Streptococcus sp. Juga terkenal sebagai bakteri patogen untuk kulit. Streptococcus Grup A, B, C, D, dan G merupakan bakteri patogen yang paling sering ditemukan pada manusia. Kandungan M-protein pada bakteri ini menyebabkan bakteri ini resisten terhadap fagositosis.Staphylococcus aureus dan Staphylococcus pyogenes menghasilkan beberapa toksin yang dapat menyebabkan kerusakan lokal atau gejala sistemik. Gejala sistemik dan lokal dimediasi oleh superantigens (SA). Antigen ini bekerja dengan cara berikatan langsung pada molekul HLA-DR (Mayor Histocompability Complex II (MHC II)) pada antigen-presenting cell tanpa adanya proses antigen. Walaupun biasanya antigen konvensional memerlukan interaksi dengan kelima elemen dari kompleks reseptor sel T, superantigen hanya memerlukan interaksi dengan variabel dari pita B. Aktivasi non spesifik dari sel T menyebabkan pelepasan masif Tumor Necrosis Factor- (TNF-), Interleukin-1 (IL-1), dan Interleukin-6 (IL-6) dari makrofag. Sitokin ini menyebabkan gejala klinis berupa demam, ruam erythematous, hipotensi, dan cedera jaringan.Faktor host seperti immunosuppresi, terapi glukokortikoid, dan atopic memainkan peranan penting dalam pathogenesis dari infeksi Staphylococcus. Adanya trauma ataupun inflamasi dari jaringan (luka bedah, luka bakar, trauma, dermatitis, benda asing) juga menjadi faktor yang berpengaruh pada pathogenesis dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri i

Gambaran KlinisPenyakit ini dimulai dengan suatu vesikel atau pustul di atas kulit yang eritematosa, membesar dan pecah (diameter 0,5 3 cm) dan beberapa hari kemudian terbentuk krusta tebal dan kering yang sukar dilepas dari dasarnya. Biasanya terdapat kurang lebih 10 lesi yang muncul. Bila krusta terlepas, tertinggal ulkus superficial dengan gambaran punched out appearance atau berbentuk cawan dengan dasar merah dan tepi meninggi. Lesi cenderung menjadi sembuh setelah beberapa minggu dan meninggalkan sikatriks. Biasanya lesi dapat ditemukan pada daerah ekstremitas bawah, wajah dan ketiak

Gambar A: Lesi tipikal ektima padaektremitas bawah

Gambar B: Tahapan ektima. Lesi dimulai sebagai sebuah pustule yang kemudian pecah membentuk ulkus.

Gambar C: Ektima. Ulkus dengan krusta tebal pada tungkai pasien yang menderita diabetes dan gagal ginjal

Gambar D: Ektima pada aksilaDIAGNOSISAnamnesi Pasien biasanya datang dengan keluhan luka pada anggota gerak bawah. Pasien biasanya menderita diabetes dan orang tua yang tidak peduli dengan kebersihan dirinya.Anamnesis ektima, antara lain:1.Keluhan utama. Pasien datang dengan keluhan berupa luka.2.Durasi. Ektima terjadi dalam waktu yang lama akibat trauma berulang, seperti gigitan serangga.3. Lokasi. Ektima terjadi pada lokasi yang relatif sering trauma berulang, seperti tungkai bawah.4. Perkembangan lesi. Awalnya lesi berupa pustul kemudian pecah membentuk ulkus yang tertutupi krusta.5.Riwayat penyakit sebelumnya. Misalnya, Diabetes melitus dapat menyebabkan penyembuhan luka yang lama.

DIAGNOSA BANDINGFolikulitisImpetigo krustosaKOMPLIKASIKomplikasi ektima : antara lain selulitis, erisipelas, gangren, limfangitis, limfadenitis supuratif, dan bakteremiaPENATALAKSANAAN1.NonfarmakologiPengobatan ektima tanpa obat dapat berupa mandi menggunakan sabun antibakteri dan sering mengganti seprei, handuk, dan pakaian. (1,10,13,16,17,18)2.Farmakologi Pengobatan farmakologi bertujuan mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi (1,10,13,16,17,18) a.Sistemik Pengobatan sistemik digunakan jika infeksinya luas. Pengobatan sistemik dibagi menjadi pengoatan lini pertama dan pengobatan lini kedua. (1,10,13,16,17,18)1.Pengobatan lini pertama (golongan Penisilin) a.Dewasa: Dikloksasilin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari. Anak : 5 - 15 mg/kgBB/dosis, 3 - 4 kali/hari. b.Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25 mg/kgBB c.Sefaleksin 40 - 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari 2. Pengobatan lini kedua (golongan Makrolid) a. Azitromisin 1 x 500 mg, kemudian 1 x 250 mg selama 4 hari b.Klindamisin 15 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 10 hari c.Dewasa: Eritomisin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari. Anak : 12,5 - 50 mg/kgBB/dosis, 4 kali/hari.

TopikalPengobatan topikal digunakan jika infeksi terlokalisir, tetapi jika luas maka digunakan pengobatan sistemik. Neomisin, Asam fusidat 2%, Mupirosin, dan Basitrasin merupakan antibiotik yang dapat digunakan secara topikal.Neomisin merupakan obat topikal yang stabil dan efektif yang tidak digunakan secara sistemik, yang menyebabkan reaksi kulit minimal, dan memiliki angka resistensi bakteri yang rendah sehingga menjadi terapi antibiotik lokal yang valid. Neomisin dapat larut dalam air dan memiliki kestabilan terhadap perubahan suhu. Neomisin memiliki efek bakterisidal secara in vitro yang bekerja spektrum luas gram negatif dan gram positif. Efek samping neomisin berupa kerusakan ginjal dan ketulian timbul pada pemberian secara parenteral sehingga saat ini penggunaannya secara topical dan oral

Edukasi Memberi pengertian kepada pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan badan dan lingkungan untuk mencegah timbulnya dan penularan penyakit kulit.PROGNOSIS Ektima sembuh secara perlahan, tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut (skar).PENCEGAHAN Pada daerah tropis, perhatikan kebersihan dan gunakan lotion antiserangga untuk mencegah gigitan serangga.

TERIMA KASIH