EKSUM

23
I. PERKEREATAPIAN SUMATERA SELATAN A. Sejarah Perkeretaapian sumatera selatan agasan membangun rel KA ini muncul pada dekade 1870-an, setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J. Baron Sloet van den Beele meresmikan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di Desa Kemijen pada 17 Juni 1864. Sebelum jaringan KA pertama yang dibangun Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM), cikal bakal PT Kereta Api (PT KA), ini selesai, para ahli kereta api yang didatangkan dari Belanda disebar untuk meneliti di Pulau Sumatera guna melihat kemungkinan membangun jalan KA. G

description

excecutive summary

Transcript of EKSUM

I. PERKEREATAPIAN SUMATERA SELATAN A. Sejarah Perkeretaapian sumatera selatan G

agasan membangun rel KA ini muncul pada dekade 1870-an, setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J. Baron Sloet van den Beele meresmikan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di Desa Kemijen pada 17 Juni 1864. Sebelum jaringan KA pertama yang dibangun Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM), cikal bakal PT Kereta Api (PT KA), ini selesai, para ahli kereta api yang didatangkan dari Belanda disebar untuk meneliti di Pulau Sumatera guna melihat kemungkinan membangun jalan KA.

B. Kebijakan Pengembangan Perkeretaapian di Provinsi Sumatera Selatan Pada sub bab ini berisi ringkasan/riview pengembangan perkeretaapian di Provinsi Sumatera Selatan yang ditinjau dari kebijakan penataan ruang mulai dari RTRW Nasional, RTR Pulau Sumatera, RTRW Provinsi Sumaterea Selatan dan Kebijakan Ekonomi Khusus. Selain itu juga ditinjau dari arah kebijakan TATRANAS, Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Tataran Transportasi Wilayah dan rencana pengembangan perkeretaapian oleh investor/swasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut. Tabel IV.1. Rencana Pembangunan Sistem Perkeretaapian di Provinsi Sumatera Selatandi Tinjau dari Dokumen kebijakan dan Perencanaan NoDokumen Kebijakan / PerencanaanArah Pengembangan PerkeretaapianKeterangan /Sintesa

1RTRWN Menghubungkan pusat-pusat kegiatan yaitu dengan jalurdari jambi-Palembang - Kayu Agung hingga lampung Dari Muara bungo - lubuk Linggau -Lahat- Muara Enim - baturaja -Martapura Palembang - Sekayu - Muara EnimSecara garis besar arah pengembangan perkeretaapian di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan dokumen-dokumen kebijakan yang ada telah sesuai satu sama lainnya, hanya saja ada beberapa yang berbeda seperti

2RTRW Provinsi Sumatera Selatan Jambi - palembang - Prabumulih -Muara Enim -Lahat - Lubuk Linggau Jambi - palembang - Prabumulih - Batu Raja - Martapura

3RTR Pulau Sumatera Rencana jalur kereta api Rencana jalur kereta api yang menghubungkan Tj. Siapi-Api Palembang Sekayu Muara Enim lubuk Linggau Rencana jalur kereta api yang menghubungkan Muara Enim Batu raja Rencana jalur kereta api yang menghubungkan Palembang Kayu Agung Rencana jalur kerta api yang menghubungkan Jambi- Palembang

4Kawasan Ekonomi KhususArah kebijakan perkeretaapian dalam KEK yaitu jalur kereta api diarahkan menghubungkan antara zona darat dan zona reklamasi

5TATRANASSecara garis besar rencana jalur kereta api di Provinsi Sumatera Selatan terbagi menjadi 3 jalur yaitu jalur barat yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Selatan (Palembang) dan jalur selatan yang menghubungkan Provinsi jambi dengan Provinsi Sumatera Selatan (Muara Enim) serta jalur tengah yang melintang menghubungkan antara jalur barat dengan jalur selatan.

6RIPNASBerdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional Sasaran pengembangan jaringan jalur kereta api di Pulau Sumatera adalah mewujudkan Trans Sumatera Railways dan menghubungkan jalur kereta api eksisting yang sudah ada yaitu di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan lampung menjadi jaringan jalur kereta api yang saling terhubung

7MP3EIDiarahkan menghubungkan kawasan strategis ekonomi yaitu dari jambi menuju ke Palembang kemudian menuju Muara Enim

8Rencana Pengembangan Oleh Investor :Rencana Trase Pembangunan Jalur Kereta Api BatubaraTanjung Enim Tanjung Carat

Jalur kereta api diarhkan melalui 5 kabupaten yaitu Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin.

9TATRAWIL Provinsi Sumatera SelatanArah kebijakan lebih kepada mempertahankan dan sesuai dengan jalur kereta api yang ada (eksisting)

Sumber : hasil analisis tahun 2014

C. Target Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Selatan Mengingat prioritas utama perkeretaapian Sumatera Selatan adalah perkeretaapian barang terutama barang hasil tambang dan perkebunan kelapasawit dan karet maka, Sasaran dan target penyelenggaraan perkeretaapian Sumatera Selatan Tahun 2030 adalah : Mewujudkan layanan transportasi perkeretaapian yang memiliki pangsa pasar penumpang sebesar 11%-13% dan barang sebesar 15% -17% dari keseluruhan layanan transpotasi Sumatera Selatan. D. Peranan Angkutan Perkeretaapian Sumatera Selatan dalan tataran transportasi Transportasi keretaapi di Sumatera Selatan berperan sebagai penghubung antara simpul transportasi seperti pelabuhan, bandara dan terminal dengan pusat-pusat pertambangan dan perkebunan serta pusat-pusat perkotaan di Provinsi Sumatera Selatan guna mendukung keterhubungan wilayah. E. Kebutuhan Pengembangan PerkeretaapianAsumsi yang digunakan dalam proyeksi perjalanan penumpang menggunakan moda kereta api di sumatera selatan adalah dengan menggunakan rata-rata pertumbuhan angkutan barang dan penumpang di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan hasil kajian Dishubkominfo Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil analisis jumlah perkiraan barang yang diangkut oleh kereta api tahun 2030 di Sumatera Selatan adalah 41.035.116 ton sedang kan jumlah perkiraan penumpang kereta api di sumatera Selatan Tahun 2030 adalah 1.508.733 penumpang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut: Gambar 1.1 Pertumbuhan Angkutan Barang Menggunakan Kereta Api (Ton)Tahun 2007-201328,2%0,3%4,8%5,8%9,8%5,6%

Tabel IV.2. Proyeksi Angkutan Barang di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2030TAHUN ANGKUTAN BARANG (TON)

201315365659

201518385595

202025935436

202533485276

203041035116

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2014

Gambar 1.2 Pertumbuhan Angkutan Penumpang Menggunakan Kereta Api (Ton)Tahun 2007-2013

Tabel IV.3. Proyeksi Angkutan Penumpang di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2030TAHUNPENUMPANG

20131350846

20151369421

20201415858

20251462296

20301508733

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2014

Tabel IV.4. Matriks Asal Tujuan Angkutan Barang di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2030

Tabel IV.5. Proyeksi Angkutan Penumpang di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2030

II. STRATEGI JARINGAN PELAYANAN 2.1. Sasaran Adapun Sasaran dari strategi pengembangan jaringan pelayanan perkeretaapian ini adalah :Mewujudkan jaringan dan layanan perkeretaapian yang mampu meningkatkan pangsa pasar angkutan kereta api sesuai dengan target penyelenggaraan perkeretaapian di provinsi Sumatera Selatan.Dimana perkeretaapian di sumatera selatan lebih difokuskan untuk mendukung layanan angkutan barang terutama barang berupa hasil tambang batubara, kelapa sawit dan karet namun tanpa mengesampingkan angkutan kereta api penumpang.

2.2. Kebutuhan Pengembangan Layanan 2.3.1. Jaringan Kereta Api Dasar pertimbangan pengembangan layanan jaringan keretaapi di Provinsi Sumatera Selatan adalah : Jaringan kereta api direncanakan menghubungkan kawasan-kawasan andalan yang ada di provinsi sumatera selatan Jaringan kereta api direncanakan menghubungkan wilayah-wilayah yang memiliki potensi pertambangan (terutama batubara), perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet sehingga pendistribusian hasil produksi dapat lebih maksimal dan efisien serta efektif Jaringan kereta api direncanakan agar dapat mewujudkan trans sumatera railways dan menghubungkan jalur kereta api eksisting yang sudah ada yaitu di nanggroe aceh darussalam, sumatera utara, sumatera barat, sumatera selatan dan lampung menjadi jaringan jalur kereta api yang saling terhubung Jaringan kereta api direncanakan agar dapat mewujudkan target pengembangan perkeretaapian nasional yaitu mewujudkan layanan transportasi perkeretaapian perkeretaapian yang memiliki pangsa pasar penumpang sebesar 11%-13% dan barang sebesar 15%-17%. Adapun rencana pengembangan layanan jaringan keretaapi di Provinsi Sumatera Selatan adalaha. Rencana pengembangan jaringan kereta api perkotaan palembang yaitu meliputi : Koridor simpang tanjung api-api Koridor betung Palembang Koridor bandara sukarame pusat kota Koridor sebalik palembang Koridor simpang mariana batas banyuasin Koridor sukarame kertapati Koridor kayu agung palembang Koridor indralaya palembang b. Pembangunan jalur rel kereta api dari lubuk linggau muara bungo c. Pembangunan jalur rel kereta api yang menghubungkan kota jambi palembang - indralayana kayuagung lampung d. Pembangunan jalur rel kereta api lubuk linggau palembang namun melewati sekayu dan pangkalanbalaie. Pembangunan jalur rel kereta api dari muara enim muara enim baru baturaja f. Pembangunan jalur rel kereta api dari kertapati tanjung api-api.g. Pembangunan jarul rel kereta api dari tanjung enim menuju tanjung carat h. Pembangunan stasiun pada jaringan kereta api perkotaan palembang i. Pembangunan stasiun dilakukan di setiap kawasan yang memiliki fungsi sebagai PKW ataupun PKL Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta rencana jaringan perekereataapian Sumatera Selatan.

LAPORAN AKHIR Penetapan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi Sumatera Selatan

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA SELATANHalaman 1- 5

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA SELATANHalaman 2- 10

Gambar 2.1 Rencana Jaringan Perkeretaapian Perkotaan PalembangGambar 2.2 Rencana Pembangunan Stasiun di kawasan Perkotaan PalembangRencana Pembangunan Stasiun Pada Koridor I dan IIRencana Pembangunan Stasiun Pada Koridor III

Gambar 2.3 Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api Sumatera Selatan

Jalur kereta api eksisting Double track yang sedang dibangun Rencana pembangunan doub;le track Rencana jalur kereta api Stasiun utama eksisting Rencana pembangunan stasiun

2.3.2. Kebutuhan Sarana Kebutuhan sarana perkeretaapaian di Sumatera Selatan pada Tahun 2030 mencapai 17 lokomotif dan 1006 gerbong untuk kereta api barang dan 1 lokomotif dan 7 kereta untuk kereta api penumpang. Perkiraaan kebutuhan sarana tersebut dihitung berdasarkan proyeksi demand penumpang dan barang pada tahun 2030 yaitu 41.035.116 ton barang dan 1.508.733 penumpang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel II.1. Kebutuhan Sarana Perkeretaapian di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2030JENIS SARANA 2030

PENUMPANG

LOKOMOTIF 5

KERETA 42

BARANG

LOKOMOTIF 17

GERBONG 1006

Sumber Hasil Analisis Tahun 2014

A. Sarana Kereta Api Penumpang Perkiraan kebutuhan sarana kereta api penumpang dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penumpang kereta api. Dengan stamformasi kapasitas 1 rangkaian kereta = 292 seat, 1 rangkaian terdiri dari 3 kereta, hari operasi 365 hari/tahun, jumlah perjalanan PP setiap rangkaian KA adalah 2 perjalanan /hari dan 1 lokomotif 9-10 kereta. dengan demikian hasil kebutuhan sarana kereta api penumpang di Provinsi Sumatera Selatan pada Tahun 2030 adalah membutuhkan 5 lokomotif dan 42 kereta. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II.2. Kebutuhan Sarana Perkeretaapian Penumpang di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2030JENIS SARANA 2015202020252030

PENUMPANG

LOKOMOTIF 4455

KERETA 39404142

Sumber Hasil Analisis Tahun 2014

B. Sarana kereta Api Barang Perkiraan kebutuhan sarana kereta api barang di Sumatera Selatan dihitung berdasarkan proyeksi jumlah barang Dengan stamformasi irangkaian kereta api terdiri dari 3 lokomotif, 1 lokomotif menarik 60 gerbong dengan kapasitas 1 gerbong adalah 60 ton, hari operasi 340 hari/tahun, jumlah perjalanan PP setiap rangkaian KA adalah 2 perjalanan /hari. dengan demikian hasil kebutuhan sarana kereta api barang di Provinsi Sumatera Selatan pada Tahun 2030 adalah membutuhkan 17 lokomotif dan 1006 kereta. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II.3. Kebutuhan Sarana Perkeretaapian barang di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2030JENIS SARANA 2015202020252030

BARANG

LOKOMOTIF 8111417

GERBONG 4516368211006

Sumber Hasil Analisis Tahun 2014

2.3.3. Kebutuhan Sarana Kereta api Perkotaan Rencana pengembangan jaringan kereta api perkotaan palembang yaitu meliputi : Koridor simpang tanjung api-api Koridor betung Palembang Koridor bandara sukarame pusat kota Koridor sebalik palembang Koridor simpang mariana batas banyuasin Koridor sukarame kertapati Koridor kayu agung palembang Koridor indralaya palembang A. Kebutuhan Sarana Kereta Api Penumpang Pada dasarnya kebutuhan sarana kereta api perkotaan disesuaikan dengan rencana operasi dan potensi demand pada setiap koridor pengembangan jaringan kereta api perkotaan. Sebagai langkah awal perlu diidentifikasi beberapa alternatif teknologi sarana kereta api yang dapat digunakan pada jaringan kereta api perkotaan Palembang. Adapun teknologi kereta api yang sesuai adalah : Kereta Api Ekonomi Kereta Rel Diesel Indonesia Kereta Rel Listrik Light Rail Transit (LRT) Rail Rapid Transit (Rail RT)Untuk menentukan jenis teknologi sarana kereta api yang akan digunakan, perlu dipertimbangkan berdasarkan potensi demand yang ada di sepanjang koridor jaringan kereta api. Dari besarnya potensi demand tersebut ditentukan teknologi sarana kereta api. Berdasarkan beberapa alternatif teknologi sarana kereta api perkotaan yang disampaikan diatas dapat diidentifikasi jumlah kebutuhan sarana perkeretaapian perkotaan Palembang. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan sarana kereta api perkotaan Palembang Tahun 2030 adalah : Tabel II.4. Kebutuhan Sarana Perkeretaapian Penumpang Perkotaan Palembang Tahun 2030KORIDOR PERGERAKAN JUMLAH SARANA KA

KE KRDKRL

MeCTMTTC

Koridor simpang tanjung api-api Sp - Tanjung Api-api 722320

Tanjung Api-api - Sp14441040

Koridor betung Palembang Sp - Bny110001

Bny -Sp110001

Koridor bandara sukarame pusat kotaBt -Pl14441040

Pl - Bt14441040

Koridor sebalik palembang Sbl-Pl722320

Pl - Sbl622320

Koridor simpang mariana batas banyuasin Id - Pl1444520

Pl - Id14441040

Koridor sukarame kertapati ka - Pl1444520

Pl - Ka1444520

Koridor kayu agung palembang Sk - Krt126323270280

Koridor indralaya palembang Bdr - PK91222250200

PK - Bdr84222250200

B. Kebutuhan Sarana Kereta Api Barang Kebutuhan sarana kereta api barang dilakukan berdasarkan rencana produksi batubara dan kriteria yang dibutuhkan jika menggunakan teknologi sarana kereta api barang yakni dengan stamformasi 1 rangkaian kereta api terdiri dari 3 lokomotif yang menarik 60 gerbong dengan kapasitas 1 gerbong mencapai 60 ton maka masing-masing target angkutan batubara dapat tercapai dengan kebutuhan penyediaan rangkaian kereta api seperti pada tabel berikut :

Tabel II.1. Kebutuhan Sarana Perkeretaapian Barang Perkotaan Palembang Tahun 2030NO TARGET ANGKUTAN BATUBARAKEBUTUHAN SARANA KA

JUMLAH LOKOMOTIFJUMLAH GERBONG

15 JUTA TON /TAHUN 6120

210 JUTA TON /TAHUN 12240

2.3. Kebijakan Untuk mencapai sasaran tersebut akan ditempuh kebijakan-kebijakan seperti : Meningkatkan peran kereta api barang dalam provinsi dan antar provinsi Mengintergrasikan layanan kereta api dengan kawasan potensial ekonomi dengan membangun akses yang menghubungkan kawasan yang berpotensi ekonomi terutama kawasan andalan di provinsi Sumatera Selatan Mengintergrasikan layanan kereta api dengan moda lainnya dengan membangun akses menuju bandara dan pelabuhan Meningkatkan aksesibillitas terhadap layanan kereta api

2.4. Program Utama Pengembangan jaringan dan layanan kereta api menuju simpul-simpul transportasi (bandara dan pelabuhan);Pengembangan kereta api barang yang menghubungkan simpul-simpul transportasi dan logistik berskala internasional dan nasional. Upaya ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah. Pada saat ini, simpul-simpul transportasi dan logistik di Sumatera Selatan seperti bandara Sultan Baharudin II, pelabuhan, dan pusat-pusat pertambangan seperti di tanjung api-api, muara enim dll seharusnya sudah dihubungkan dengan jaringan kereta api, terutama untuk mengatasi peningkatan beban pengangkutan barang di jalan raya. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan wilayah pertambangan dan sumber daya alam;Pengembangan jaringan dan layanan kereta api barang sebagai tulang punggung yang menghubungkan wilayah pertambangan atau sumber daya alam lain dengan simpul produksi maupun simpul transportasi di Sumatera Selatan seperti menghububngkan antara tanjung enim tanjung carat. Dengan daya angkut yang besar, keberadaan kereta api barang dapat diarahkan menjadi moda transportasi utama yang menghubungkan wilayah pertambangan atau penghasil sumber daya alam di Sumatera Selatan , sehingga dapat mendorong dan menggerakkan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan. Untuk itu, pengembangan prasarana dan sarana harus mampu memenuhi kebutuhan daya angkut optimal bagi pendistribusian hasil tambang atau sumber daya alam lainnya di Provinsi Sumatera Selatan . Peningkatan kapasitas Jaringan kereta api melalui Pembangunan Jalur GandaPengembangan jalur ganda di provinsi Sumatera Selatan direncanakan dari Muara Enim Menuju Palembang (Kertapati). Pengembangan tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan kapasitas sehingga dapat melayani sebesar-besarnya kebutuhan transportasi penumpang dan barang dengan memanfaatkan teknologi. Selanjutnya, pengembangan sarana perkeretaapian harus disesuaikan dengan daya dukung prasarana,