Ekstraksi Minyak Kemiri

21
A. JUDUL :Ekstraksi minyak kemiri secara soxletasi B. TUJUAN: Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip metode sokletasi C. DASAR TEORI 1. Minyak Kemiri a. Kemiri Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengansingkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae . Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagaivarnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil . Minyak lemak ialah sejenis minyak lemak yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan dalam makanan dan untuk memasak. Beberapa minyak lemak yang biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit Afrika, jagung, zaitun, minyak lobak, kedelai, kemiri, dan bunga matahari[1] . Daging biji, daun dan akar Aleurites moluccana mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping itu daging bijinya mengandung minyak lemak. Pada korteksnya mengandung tannin. Kandungan kimia yang terdapat dalam kemiri adalah gliserida, asam linoleat, palmitat, stearat, miristat, asam minyak, protein, vitamin B1, dan zat lemak. Bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah biji, kulit, dan daun. Daging bijinya bersifat laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai anti tumor, di Jawa digunakan sebagai obat diare, sariawan dan desentri, di Sumatera daunnya digunakan untuk obat sakit kepala dan gonnorhea. Minyak kemiri dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh rambut. Untuk memperoleh atau mengisolasi lipida ( minyak lemak, lemak, dan malam/lilin ) ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu : Pengepresan, penggunaan pelarut, dan penggunaan panas. Untuk isolasi minyak lemak dapat dilakukan dengan cara penggunaan pelarut dan penggunaan panas. Soxhletasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi minyak lemak . Soxhletasi merupakan ekstraksi padat-cair berkesinambungan, disebut ekstraksi padat-cair karena substansi yang diekstrak terdapat di dalam campuran yang berbentuk padat, sedangkan disebut berkesinambungan karena pelarut yang sama dipakai berulang-ulang

Transcript of Ekstraksi Minyak Kemiri

Page 1: Ekstraksi Minyak Kemiri

A.   JUDUL :Ekstraksi minyak kemiri secara soxletasi

B.   TUJUAN: Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip metode sokletasi

C.   DASAR TEORI

1.    Minyak Kemiri

a.    Kemiri

Kemiri   (Aleurites  moluccana),   adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan   sebagai   sumber  minyak   dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengansingkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara  dikenal   sebagai candleberry, Indian walnut,   serta candlenut.  Pohonnya disebut sebagaivarnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai  bahan campuran cat dan dikenal  sebagai tung oil.  Minyak  lemak ialah sejenis minyak lemak yang terbuat dari  tumbuhan.  Digunakan dalam makanan dan untuk memasak.  Beberapa minyak lemak yang biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit Afrika, jagung, zaitun, minyak lobak, kedelai, kemiri, dan bunga matahari[1].

Daging biji, daun dan akar Aleurites moluccana mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping itu daging bijinya mengandung minyak lemak. Pada korteksnya mengandung tannin. Kandungan kimia yang terdapat dalam kemiri  adalah gliserida, asam linoleat,  palmitat, stearat, miristat,  asam minyak, protein, vitamin B1, dan zat lemak. Bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah biji, kulit, dan daun. Daging bijinya bersifat laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai anti tumor, di Jawa digunakan sebagai obat diare, sariawan dan desentri, di Sumatera daunnya digunakan untuk obat sakit kepala dan gonnorhea. Minyak kemiri dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh rambut.

Untuk memperoleh atau mengisolasi lipida ( minyak lemak, lemak, dan malam/lilin ) ada beberapa cara yang dapat  dilakukan,  yaitu   :  Pengepresan,  penggunaan pelarut,  dan penggunaan panas.  Untuk  isolasi minyak lemak dapat dilakukan dengan cara penggunaan pelarut dan penggunaan panas.

Soxhletasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi minyak lemak . Soxhletasi merupakan  ekstraksi  padat-cair  berkesinambungan,  disebut  ekstraksi  padat-cair   karena   substansi   yang diekstrak   terdapat   di   dalam   campuran   yang   berbentuk   padat,   sedangkan   disebut   berkesinambungan karena pelarut yang sama dipakai berulang-ulang sampai proses ekstraksi selesai. Keuntungan dari metode ini   antara   lain   menggunakan   pelarut   yag   lebih   sedikit   karena   pelarut   tersebut   akan   dipakai   untuk mengulang ekstraksi  dan uap panas tidak melalui  serbuk simplisia,  tetapi  melalui  pipa samping.  Tetapi metode   ini   juga  memiliki   beberapa   kelemahan   antara   lain,   tidak   dapat   digunakan   pada   bahan   yang mempunyai tekstur yang jeras, selain itu pengerjaannya rumit dan agak lama, karena harus diuapkan di rotavapor untuk memperoleh ekstrak kental.

Minyak kemiri  merupakan minyak  lemak yang memiliki  banyak manfaat,  baik  dalam bidang kesehatan maupun kosmetik dan industri. Selain itu, kemiri merupakan tanaman asli Indonesia dan banyak dijumpai di daerah   –   daerah   di   Indonesia.   Dalam   satu   kali   penanaman   kemiri,   masing   –   masing   pohon   akan menghasilkan sekitar 30 – 80 kg kacang kemiri, dan sekitar 15 – 20 % dari berat tersebut merupakan jumlah minyak kemiri yang dapat dihasilkan. Minyak kemiri dapat dijadikan alternatif bahan bakar, dan digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit.

Page 2: Ekstraksi Minyak Kemiri

Nama   kemiri   untuk   tiap   daerah   di   Indonesia   adalah   :   Kereh   (Aceh),   Hambiri   (Batak),   Buah   koreh (Minangkabau), Kemiri (Melayu, Jawa), Muncang (Sunda), Kameri (Bali), Kawilu (Sumba), Sapiri (Makasar), Sakete (Ternate), Engas (Ambon), Hagi (Buru)[2].

b.   Klasifikasi   TanamanKingdom   :   PlantaeDivisio   :   SpermatophytaSubdivisio   :   AngiospermaeClassis   :   DicotyledoneaeOrdo   :   EuphorbialesFamilia   :   EuphorbiaceaeGenus   :   AleuritesSpesies   : Aleurites   moluccana (L.)   Willd.(Anonim, 2005)

c.  Kandungan Kimia

Daging biji, daun dan akar Aleurites moluccana mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu daging bijinya mengandung minyak lemak. Pada korteksnya mengandung tannin[3]

d. Kegunaan dan Khasiat

Daging bijinya bersifat laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai anti tumor (Harini, 2000), di Jawa digunakan sebagai obat diare, sariawan dan desentri,  di Sumatera daunnya digunakan untuk obat sakit kepala dan gonnorhea[4]. Minyak kemiri dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh rambut[5]

e. Sifat kimia fisika

Sifat-sifat Fisika-Kimia Minyak Kemiri adalah:

Karakteristik Nilai

Bilangan   penyabunanBilangan   asamBilangan   IodBilangan   ThiocyanogenBilangan   hidroksilBilangan   Reichert-MeisslBilangan   PolenskeIndeks   bias   pada   25 oCKomponen   tidak   tersabunkanBobot jenis pada 15 oC

188-2026,3-8136-16797-107Tidak   ada0,1-0,8Tidak   ada1,473-1,4790,3-1   persen0,924-0,929

f.  Komposisi

     Komposisi Kimia Minyak Kemiri

Asam lemak Jumlah (%)

Asam lemak jenuh 55

Page 3: Ekstraksi Minyak Kemiri

Asam palmitat

Asam stearat

Asam lemak tak jenuh

Asam oleat

Asam linoleat

Asam linolenat

6.7

10.5

48.5

28.5

2.    Ekstraksi Soxhletasi

a.    Pengertian

      Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik   [6]   .

     Soxhletasi  merupakan  ekstraksi  padat-cair   yang   berkesinambungan.  Ekstraksi   ini  biasanya dilakukan dengan suatu alat yang dinamakan Soxhlet[7].

b.    Prinsip dasar ekstraksi dan soxhletasi

Prinsip dasar ekstraksi adalah distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yg tidak bercampur. Prinsip metoda ini didasarkan pasa distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang salingtidak bercampur. Batasnya adalah zat terlarut dapat ditransfer dalam jumlah yang berbeda dalam kedua fasa pelarut[8]

Prinsip   Soxhletasi   :   Penyairan   secara   berkesinambungan,   dimana   cairan   penyari   dipanaskan   sehingga menguap,  uap cairan  akan  terkondensasi  molekul-molekul   cairan  penyari  oleh  pendingin  balik  dengan turun kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna[9].

c.    Proses ekstraksi soxhletasi pada minyak kemiri

Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya.   Proses   ini   merupakan   proses   yang   bersifat   fisik   karena   komponen   terlarut   kemudian dikembalikan  lagi  ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.  Ekstraksi  dari  bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya[10].

Dalam pelaksanaan proses ekstraksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:

      Tipe persiapan sampel

      Waktu ekstraksi

      Kuantitas pelarut

      Suhu pelarut

      Tipe pelarut

Page 4: Ekstraksi Minyak Kemiri

Adapun syarat pelarut untuk ekstraksi:

      Beda polaritas antara solvent dan solute kecil

      Titik didih rendah (minyak akan rusak pada suhu tinggi)

      Mudah menguap

      Tidak berbahaya, tidak beracun, tidak mudah meledak/terbakar

      Inert: Tidak bereaksi dengan solute

      Murah (terutama untuk industry

Soxhlet ditemukan oleh Franz Ritter von Soxhlet, seorang ahli kimia dari Jerman. Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut   dipanaskan   dalam   labu   didih   sehingga  menghasilkan   uap.   Uap   tersebut   kemudian  masuk   ke kondensor melalui pipa kecil  dan keluar dalam fasa cair. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong berisi padatan. Pelarut akan membasahi padatan dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam   pipa   sifon   sama   dengan   tinggi   pelarut   di   selongsong.   Kemudian   pelarut   seluruhnya   akan menggejorok masuk kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut dengan efek sifon.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

      Tinggi timbel hendaknya di bawah pipa samping tetapi di atas sifon. Hal ini dimaksudkan agar tidak  menghalangi  uap pelarut  yang masuk ke dalam pendingin,  dan mencegah keluarnya serbuk dari timbel.

      Bahan yang telah diserbuk halus dimasukkan ke dalam timbel sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya saluran – saluran pada penmabahan pelarut.

      Tinggi  bahan  hendaknya  di  bawah   sifon  agar  bahan   tersebut  dapat   selalu   terendam dengan pelarut.

      Untuk mencegah terjadinya percikan - percikan bahan hendaknya ditutup dengan kertas saring.

      Jumlah pelarut yang ditambahkan adalah sedemikian rupa sehingga labu penampung terisi cairan minimal sepertiganya.

      Untuk membantu proses pendidihan pada labu penmapung ditambahkan beberapa butir batu didih.

Setelah hal – hal ditas dilaksanakan, ekstraksi dapat dilaksanakan. Ekstraksi dihentikan apabila :

      Cairan yang tersirkulasi sudah tidak berwarna lagi ( bagi suatu bahan yang disekstraksi mula – mula memberikan cairan yang berwarna ).

      Cairan yang tidak memberikan rasa yang sesuai denga rasa substransi yang diekstraksi.

      Memberikan reaksi yang negatif bila dilakukan reaksi identifikasi.

Keuntungan dari metode ini antara lain :

Page 5: Ekstraksi Minyak Kemiri

      Menggunakan penyari yang sedikit sebab penyari  itu jugs yang akan digunakan kembali  untuk mengulang percobaan.

      Uap panas tidak melalui simplisia, tetapi melalui pipa samping.

Kerugian dari metode ini, :

      Tidak dapat menggunakan bahan yang mempunyai tekstur yang keras.

      Pengerjaannya  rumit  dan agak  lama,  karena harus  diuapkan di   rotavapor  untuk  mmeperoleh ekstrak kental.

Dalam pelaksanaan proses ekstraksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:

       Tipe persiapan sampel

       Waktu ekstraksi

       Tipe dan kuantitas pelarut

       Suhu pelarut

D.   ALAT DAN BAHAN

1.    Alat

  

Page 6: Ekstraksi Minyak Kemiri

     Soxhletasi               neraca analitik                     evaporator

                                               

                                                                                   

    Penangas air              kertas saring                   gelas kimia

Page 7: Ekstraksi Minyak Kemiri

                 Gelas ukur

2.    Bahan

No  Bahan Sifat kimia

1 Aquadest Besifat polar

2 Kemiri Mengandung   beberapa   asam lemak

3 n-heksan Bersifat nonpolar

E.   PROSEDUR KERJA

  

-          Memotong kecil-kecil

-          Menggerus hingga halus

-          Menimbang   sebanyak   10 gram

 

Page 8: Ekstraksi Minyak Kemiri

                                                                                

  

F.   HASIL PENGAMATAN

1.    Data hasil pengamatan

No Perlakuan Hasil pengamatan

1 Mengiris daging buah kemiri Irisan daging kemiri

2 Menggerus kemiri yang telah diiris Kemiri halus

3 Menimbang 10 gram 10 gram kemiri

4 Membungkus   dengan   kertas  Bungkusan kemiri

Page 9: Ekstraksi Minyak Kemiri

saring

5 Memasukkan   dalam   tempat ekstraksi soxhlet

Bungkusan kemiri dalam klonsong

6 Mengisi 65 mL n-heksan dan batu didih dalam labu alas bulat

Larutan   n-heksan   dan   batu   didih dalam labu alas baulat

7 Mengalirkan pendingin air Air mengalir ke kondensor

8 Memanaskan   labu   alas   bulat dengan penangas air

Larutan mendidih

9 Mengekstraksi   sampel   selama   3 jam

Terjadi 22 kali sirkulasi

10 Mendinginkan labu alas bulat Larutan dingin

11 Menguapkan pelarut dengan cara evaporasi pada evaporator

 Pelarut menguap

12 Menimbang   minyak   kemiri   dari residu

7,59 gr

2.    Data sirkulasi

Sirkulasi ke Rentang waktu Sirkulasi ke Rentang waktu

0-1 09.32- 09.49 11-12 10.50-10.59

1-2 09.49- 09.57 12-13 10.59-11.02

2-3 09.57-10.02 13-14 11.02-11.07

3-4 10.02-10.10 14-15 11.07-11.21

4-5 10.10-10.19 15-16 11.21-11.35

5-6 10.19-10.25 16-17 11.35-11.46

6-7 10.25-10.32 17-18 11.46-11.54

Page 10: Ekstraksi Minyak Kemiri

7-8 10.32-10.36 18-19 11.54-12.00

8-9 10.36-10.42 19-20 12.00-12.05

9-10 10.42-10.47 20-21 12.05-12.10

10-11 10.47-10.50 21-22 12.10-12.23

Berat kemiri 10 gram

Berat botol vial kosong: 12,03gram

Berat minya kemiri= (19,62-12,03)gram = 7,59 gram

3.    Perhitungan

Dik: massa awal = 10 gram                      Berat kemiri 10 gram       

 Berat botol vial kosong: 12,03 gram   

Berat minya kemiri= (19,62-12,03)gram = 7,59 gram

Massa minyak = 7,59 gram

Peny: Kadar minyak = (massa minyak)/(massa awal kemiri) x 100%

          = (7,59 gram)/(10 gram) x 100%

          = 75.9%

G.   PEMBAHASAN

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material  lainnya. Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya.   Proses   ini   merupakan   proses   yang   bersifat   fisik   karena   komponen   terlarut   kemudian dikembalikan  lagi  ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.  Ekstraksi  dari  bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut.

Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam sampel. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi   pada   lapisan   antar  muka,   kemudian  berdifusi  masuk   ke  dalam pelarut.Percobaan   kali   ini,   kita 

Page 11: Ekstraksi Minyak Kemiri

mengekstraksi kemiri untuk memisahkan minyak dari kemiri. Untuk mengekstraksi minyak dalam kemiri kita menggunakan metode ekstraksi soxhlet.

Soxhletasi merupakan penyarian sampel secara berkesinambungan, pelarut dipanaskan hingga menguap, uap   cairan   pelarut   terkondensasi  menjadi  molekul-molekul   air   oleh   pendingin   (kondensor)   lalu   turun mengekstrak sampel dalam ruang soxhlet dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon. Dalam proses ekstraksi, pemilihan pelarut yang akan digunakan sangatlah penting. Hal ini   juga   dapat   mempengaruhi   hasil   yang   akan   didapatkan   dari   proses   ekstraksi   yang   dilakukan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa minyak merupakan senyawa yang bersifat non polar sehingga dalam memilih pelarut sebaiknya menggunakan pelarut yang bersifat non polar pula.

Pada percobaan ini dilakukan ekstraksi minyak kemiri secara soxhletasi. Soxhletasi merupakan penyarian simplisia   secara  berkesinambungan,   cairan  penyari   dipanaskan   sehingga  menguap,  uap   cairan  penyari terkondensasi  menjadi  molekul-molekul   air   oleh   pendingin   balik   dan   turun  menyari   simplisia   dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon.

             Penarikan   komponen   kimia   yang   dilakukan   dengan   cara   serbuk   simplisia   ditempatkan   dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh  ke  dalam klonsong  menyari   zat   aktif  di  dalam simplisia  dan   jika   cairan  penyari   telah  mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

Sehingga untuk mendapatkan kurkuminoid dari rimpang temulawak, dilakukan ekstraksi dengan metode Soxhlet.   Dalam   suatu   pemisahan   yang   ideal   oleh   ekstraksi   pelarut,   seluruh   zat   yang   diinginkan   akan berakhir  dalam suatu  pelarut   sedangkan   zat-zat   yang  tidak  diinginkan  berada  pada  pelarut   yang   lain. Ekstraksi ganda merupakan salah satu teknik pemisahan yang lebih akurat dibandingkan ekstraksi tunggal.

Pada prinsipnya metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat dalam bahan alam tersebut. Metode sokletasi mempunyai keunggulan dari metode lain, karena melalui metode ini penyaringan dilakukan beberapa kali dan pelarut yang digunakan tidak habis (didinginkan melalui pendinginan) dan dapat digunakan lagi setelah hasil isolasi dipisahkan.

Pada proses ekstraksi kemiri menggunakan metode sokletasi. Pada metode sokletasi ini bahan yang akan diekstraksi berada pada sebuah kantung ekstraksi (kertas, karton, dan sebagainya). Di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinu (perkolator). Wadah gelas yang mengandung kantung diletakkan di antara labu suling dan suatu aliran balik dan dihubungkan dengan melalui pipa pipet. Labu tersebut berisi pelarut, yang menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipa pipet, dia berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas bahan yang diekstraksi dan membawa keluar bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimal secara otomatis ditarik ke dalam labu, dengan demikian zat yang terekstraksi tetimbun melalui penguapan kontinu dari bahan pelarut murni.

             Langkah   pertama   yang   dilakukan   adalah   menimbang   serbuk   temulawak   sebanyak   10   gram. Kemudian serbuk sampel dibungkus dengan kertas saring atau tempat tertentu. Kemudian dimasukkan ke dalam   alat   soklet.   Pelarut   n-heksan   ditambahkan   dari   bagian   atas   sampai   tumpah   ke   dalam   labu. Ditambahkan pelarut lagi kira-kira sampai setengahnya. Labu yang sudah berisi pelarut tersebut dipanaskan pada suhu tertentu sampai  mendidih.  Pada proses   ini  uap pelarut  akan naik  dan bersentuhan dengan 

Page 12: Ekstraksi Minyak Kemiri

kondensor.  Dimana  uap  akan   terkondensasi   dan  menetes   di   atas   sampel   dan   selanjutnya  merendam sampel tersebut seperti terlihat pada gambar berikut.

  

Pada proses ini terjadi proses ekstraksi oleh pelarut dimana pelarut ak an mengekstrak minyak yang ada pada sampel. Pelarut yang mengikat minyak lama kelamaan akan memenuhi sifon dan jika sifon telah terisi oleh pelarut  sampai penuh maka pelarut  akan  jatuh kembali  pada  labu alas  bulat  bersama ekstrak sampel. Proses   ini  dinamakan satu  kali  ekstraksi,  dan  demikian  proses  ekstraksi  oleh  pelarut   ini   terjadi   secara berulang-ulang. Selama proses tersebut, serbuk sampel akan terekstraksi.  Apabila ekstrak sudah sampai pada batas “pipa u atau pipa siphon”, maka ekstrak akan turun ke labu dan akan mendidih kembali. Proses ini  akan  berjalan  kontinu  sampai   semua ekstrak   terekstraksi. Semakin  banyak   frekuensi  ekstraksi   yang dilakukan maka semakin banyak pula minyak yang akan terekstrak dari sampel kemiri

Karena   pelarut   didaur   ulang,   ekstrak   yang   terkumpul   pada  wadah   di   sebelah   bawah   terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas. Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.

            Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti n-heksan atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah kodensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.

Page 13: Ekstraksi Minyak Kemiri

Berdasarkan  hasil  percobaan   tersebut,  proses   sirkulasi   ekstraksi  metode   soxletasi   terjadi   sebanyak  22 sirkulasi.   Ini  menandakan  bahwa  ekstraksi   berlangsung   lama.   Sirkulasi   pertama  dengan  kedua   sampai srkulasi yang terakhir memiliki rentang waktu yang hampir konstan. Hal tersebut dapat dilihat dari data sebagai berikut.

Sirkulasi ke Rentang waktu Sirkulasi ke Rentang waktu

0-1 09.32- 09.49 11-12 10.50-10.59

1-2 09.49- 09.57 12-13 10.59-11.02

2-3 09.57-10.02 13-14 11.02-11.07

3-4 10.02-10.10 14-15 11.07-11.21

4-5 10.10-10.19 15-16 11.21-11.35

5-6 10.19-10.25 16-17 11.35-11.46

6-7 10.25-10.32 17-18 11.46-11.54

7-8 10.32-10.36 18-19 11.54-12.00

8-9 10.36-10.42 19-20 12.00-12.05

9-10 10.42-10.47 20-21 12.05-12.10

10-11 10.47-10.50 21-22 12.10-12.23

            Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui bahwa proses ekstraksi soxhletasi berlangsung ± 3 jam   dengan   rentang   waktu   antara   sirkulasi   pertama-kedua,   ketiga-keempat   dan   seterusnya   hampir konstan. Rentang waktu mulai berubah (tidak konstan) terjadi pada sirkulasi yang ke 19 sampai seterusnya, namun perubahannya tidak begitu menunjukkan perbedaan yang nyata. Ketidak konstanan tersebut dapat dipengaruhi oleh pemanasan yang tidak stabil sehingga uap yang dihasilkan juga berbeda. Jika pemanasan dilakukan pada suhu tinggi maka suhu yang di hasilkan akan lebih banyak. Dengan kata lain, uap yang akan mencair   juga   akan   lebih   banyak   sehingga   proses   ekstraksi   berlangsung   cepat   dan   rentang   waktu sirkulasinya semakin kecil.  Begitupun sebaliknya. Ekstraksi dihentikan ketika warna pelarut pada tabung yang berisi simplisia tidak lagi berwarna kuning akan tetapi berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa simplisia sudah terekstraksi secara keseluruhan.

             Setelah diekstraksi,  kemudian  langkah selanjutnya adalah menghilangkan pelarut  yang ada pada minyak temulawak melalui  metode evaporasi. Proses pemisahan ekstrak dari  cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu erlenmeyer, cairan penyari dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul  cairan  pelarut  murni  yang  ditampung dalam  labu alas  bulat  penampung  seperti   terlihat  pada gambar berikut ini.

Page 14: Ekstraksi Minyak Kemiri

 

Tujuan dari metode evaporasi adalah untuk memekatkan ekstrak (menguapkan pelarut) sehingga diperoleh minyak kemiri yang diinginkan.

             Langkah yang dilakukan adalah ekstrak  yang diperoleh  dari  hasil  ekstraksi   soxletasi  dimasukkan dalam botol vial. kemudian ujung botol vial di hubungkan dengan alat evaporator seperti pada gambar diatas. Botol vial yang berisi sampel berada diatas air yang akan dipanaskan sehingga pelarut yang ada pada labu tersebut menguap karena proses pemanasan. Pada proses pemanasan ekstrak pada botol vial, botol vial akan berputar dan pelarut yang yang masih bercampur dengan ekstrak akan menguap ke kondensor. Pelarut yang menguap akan didinginkan (berkondensasi) oleh kondensor tersebut yang kemudian keluar sebagai cairan murni pelarut. Proses ini  juga berlangsung lama dan hasil  yang diperoleh adalah minyak kemiri dan pelarut.

             Setelah  diperoleh  hasilnya,  kemudian  menetukan kadar  dari  minyak  pada kemiri  dan  diperoleh 

bahwa minyak yang dihasilkan sebanyak   5 mL, sedangkan pelarut yang dihasilkan tidak sama dengan yang sebelumnya. Hal ini disebabkan karena pelarut tersebut menguap pada proses evaporasi karena labu alas bulat tidak tersumbat dengan baik (tidak rapat) sehingga pada saat pelarut didinginkan olek kondensor dan mencair kemudian tertampung dalam alas labu bulat, ia akan menguap dan keluar dari labu tersebut sehingga komposisinya berkurang dari yang sebelumnya.

Page 15: Ekstraksi Minyak Kemiri

Setelah dilakukan proses penguapan, dapat langsung menghitung berapa banyak minyak yang didapatkan dari proses ekstraksi ini. Dari hasil penimbangan ekstrak minyak kemiri yang diperoleh sebanyak 7,59 gram dan efisiensi kadar minyak kemiri yang diperoleh dari 10 gram sampel (kemiri) sebanyak 75,9 %

H.     KESIMPULAN

Berdasarkan   tujuan  dan  hasil   pengamatan  dapat  disimpulkan  bahwa  ekstraksi   sokhlet   minyak   kemiri diperoleh sebanyak 7,59 gram dan efisiensi kadar minyak yang diperoleh dari 10 gram kemiri yaitu sebesar 17, 94%.

I.      KEMUNGKINAN KESALAHAN

      Praktikan kurng teliti dalam menimbang bahan

      Praktikan kurang hati-hati dalam membungkus bahan

Page 16: Ekstraksi Minyak Kemiri

 

Daftar Pustaka

Ali, 2012. Ekstraksi soxhletasi.online.

http://alipart.blogspot.com/2010/10/ekstraksi-sokhlet.html

 Anonym ,2012. Devinisi  kemiri.online.

http://id.wikipedia.org/wiki/1997/07/30/kemiri

Page 17: Ekstraksi Minyak Kemiri

Anonym,julaiha 2003. Kegunaan dan khasiat kemiri. Online.

http://id.wikipedia.org/wiki/1997/07/30/kemiri

Anonym,2012.pengertian ekstraksi.online

 http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksi

Gugule ,2005. Pengertian soxhletasi.online

              http://chemical-richo17.blogspot.com/

Lucas, Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry

lukum,astin. P. 2012. Modul praktikum dasar - dasar pemisahan analitik.prinsip dasar ekstraksi. Gorontalo: UNG

lukum,astin.   P.   2012.   Modul   praktikum   dasar   –   dasar   pemisahan   analitik.   Prinsip   dasar   soxhletasi. Gorontalo : UNG

[1]  Anonym ,2012. Devinisi  kemiri.online.

http://id.wikipedia.org/wiki/1997/07/30/kemiri

[2]  Anonim2,1997. nama lain Kemiri.(Aleurites moluccana).

http://bambangnaghchemistry.blogspot.com/2012_04_01_archive.html