Ekstrak kunyit

3
Prosedur pembuatan ekstrak kunyit Rimpang kunyit yang digunakan dicuci bersih dan dikeringkan. Setiap simplisia yang telah dikeringkan digiling dengan ukuran 100 mesh. Kemudian ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan perbandingan simplisia dengan pelarut 1:10. Sebanyak 1 kg simplisia dan 10 L etanol 70% dimasukkan ke dalam maserator dan direndam selama enam jam, kemudian sampel didiamkan sampai 24 jam. Selanjutnya maserat dipisahkan dengan menyaring filtrat dengan menggunakan kertas saring Whatman nomor 4. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor penguap vakum pada suhu 500°C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kunyit 70 mg didapatkan dengan melarutkan 0,70 ml ekstrak kunyit dengan akuades hingga volumen mencapai 1 ml. (Siajadi, 2012) Kurkumin sebagai antibakteri Ekstrak dari rimpang kunyit (Curcuma longa linn) mengandung senyawa aktif yang berkhasiat sebagai obat diare yaitu kurkuminoid, salah satunya adalah kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai antibakteri berspektrum luas yaitu antibakteri yang aktif terhadap berbagai jenis bakteri Gram positif dan Gram negatif, antivirus, dan penginduksi apoptosis sel (antitumor). (Bermawie 2006). Kurkumin termasuk ke dalam golongan senyawa polifenol, oleh karena itu diduga memiliki mekanisme antibakteri, yaitu

description

asdasdas

Transcript of Ekstrak kunyit

Page 1: Ekstrak kunyit

Prosedur pembuatan ekstrak kunyit

Rimpang kunyit yang digunakan dicuci bersih dan dikeringkan. Setiap simplisia yang

telah dikeringkan digiling dengan ukuran 100 mesh. Kemudian ekstraksi dilakukan

dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan perbandingan simplisia

dengan pelarut 1:10. Sebanyak 1 kg simplisia dan 10 L etanol 70% dimasukkan ke dalam

maserator dan direndam selama enam jam, kemudian sampel didiamkan sampai 24 jam.

Selanjutnya maserat dipisahkan dengan menyaring filtrat dengan menggunakan kertas

saring Whatman nomor 4. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor

penguap vakum pada suhu 500°C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kunyit 70 mg

didapatkan dengan melarutkan 0,70 ml ekstrak kunyit dengan akuades hingga volumen

mencapai 1 ml. (Siajadi, 2012)

Kurkumin sebagai antibakteri

Ekstrak dari rimpang kunyit (Curcuma longa linn) mengandung senyawa aktif yang

berkhasiat sebagai obat diare yaitu kurkuminoid, salah satunya adalah kurkumin.

Kurkumin bermanfaat sebagai antibakteri berspektrum luas yaitu antibakteri yang aktif

terhadap berbagai jenis bakteri Gram positif dan Gram negatif, antivirus, dan penginduksi

apoptosis sel (antitumor). (Bermawie 2006). Kurkumin termasuk ke dalam golongan

senyawa polifenol, oleh karena itu diduga memiliki mekanisme antibakteri, yaitu

mendenaturasi protein membran. Denaturasi atau rusaknya protein membran akan

mengubah permeabilitas membran dan menyebabkan kebocoran nutrisi pada sel bakteri

sehingga sel tersebut mati. (Madigan, 2005)

Aktivitas antibakteri kurkumin telah diketahui dapat menghambat pertumbuhan

Escherichia coli penyebab diare. Pada percobaan yang dilakukan Miftakh (2009),

dilakukan percobaan menggunakan kurkumin sebagai senyawa antibakteri pada E.Coli

pada konsentrasi 50 mg/mL. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan bahwa diameter

zona hambat yang dibentuk oleh kurkumin untuk E. coli adalah 3.7 mm. (Miftakh, 2009).

Pada percobaan yang dilakukan oleh Hasanah (2014) dilakukan pula percobaan

menggunakan kurkumin sebagai senyawa anti bakteri pada E.Coli pada konsentrasi 20

mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml, 50 mg/ml dan 60 mg/ml. Dari hasil percobaan tersebut

Page 2: Ekstrak kunyit

didapatkan bahwa diameter zona hambat yang dibentuk oleh kurkumin berkisar dari 8 -

8.5 mm. (Hasanah, 2014)

Pada penelitian lainnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Besung (2012) mengenai

aktivitas antibakteri kurkumin pada babi yang menderita colibacillosis didapatkan bahwa

anak babi yang telah diinokulasikan dengan bakteri E.Coli mengalami diare yang ditandai

dengan fesesnya yang encer. Pada hari kedua sampai ketujuh setelah pemberian ekstrak

kunyit, terjadi penurunan jumlah bakteri. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa kunyit mempunyai kemampuan sebagai antibakteri yang menurunkan jumlah

bakteri E.Coli. (Besung, 2012)

Daftar Pustaka :

Siajadi, Yuliana. Pemberian ekstrak etanol kunyit (curcuma longa) mencegah kenaikan

berat badan dan lemak abdominal pada tikus wistar jantan yang diberi makanan tinggi

karbohidrat tinggi lemak. [Tesis]. Denpasar : Universitas Udayana; 2012.

Sisanya ada di file tipus kunyit.

Besung, I. N. K. (2012). Pengaruh pemberian ekstrak kunyit pada anak babi yang

menderita colibacillosis. Majalah ilmiah peternakan. 2012; 12(3).

Hasanah, U., Zamri, A., Balatif, N., & Eryanti, Y. Sintesis dan uji aktivitas antibakteri

senyawa kurkumin (3e,5e)-3, 5-bis (2’-hidroksibenzilidin)-1-metilpiperidin-4-on.

Pekanbaru: Universitas Binawidya; 2014.