Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing

4
RIZKI FADHLY 1106151474 Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing 1. Definisi Ekspropriasi adalah pengambilan atas aset orang lain dengan membayar kompensasi atas kerugian yang ditiimbulkan. Pihak yang mengambil alih biasanya merupakan pihak pemerintah atau badan privat yang bertindak atas nama pemerintah. Harta kekayaan yang diambil dapat dikuasi oleh pihak ketiga atau menjadi milik umum, dengan kata lain telah mengalami nasionalisasi. 2. Hubungan Ekspropriasi dengan Negara Ruan Rumah Tindakan ekspropriasi dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan negara tuan rumah. Serta harus menyedikan judicial review dan ketentuan khusus untuk menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul. Hal ini

Transcript of Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing

Page 1: Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing

RIZKI FADHLY

1106151474

Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing

1. Definisi

Ekspropriasi adalah pengambilan atas aset orang lain dengan membayar

kompensasi atas kerugian yang ditiimbulkan. Pihak yang mengambil alih

biasanya merupakan pihak pemerintah atau badan privat yang bertindak

atas nama pemerintah. Harta kekayaan yang diambil dapat dikuasi oleh

pihak ketiga atau menjadi milik umum, dengan kata lain telah mengalami

nasionalisasi.

2. Hubungan Ekspropriasi dengan Negara Ruan Rumah

Tindakan ekspropriasi dilakukan berdasarkan peraturan perundang-

undangan negara tuan rumah. Serta harus menyedikan judicial review

dan ketentuan khusus untuk menyelesaikan sengketa yang mungkin

timbul. Hal ini diperlukan untuk mengendalikan kekuasaan eksekutif

selama proses ekspropriasi.

Didalam hukum internasional public, investor asing berkewajiban untuk

menggunakan upaya hukum negara tuan rumah, kecuali apabila tidak

menemukan penyelesian maka selanjutnya guggatan dapat dijukan

berdasarkan hukum internasional.

Page 2: Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing

3. Ekspropriasi dan Hukum Internasional

Berdasarkan praktek yang sering dilakukan, ekspropriasi sah apabila

dilakukan demi kepentingan public, tanpa diskriminasi dan melalui ganti

rugi yang wajar (promp, adequate & effective compensation).

Untuk melakukan ekspropriasi yang sah harus dilandaskan kepada

kepentingan umum, tidak diskriminasi dan memberikan ganti rugi.

Ekspropriasi diberlakukan sebagai kekuatan yang berdaulat, bertujuan

demi kepentingan ekonomi negara tuan rumah.

Kepentingan umum dalam eksproprasi menjadi hal yang dipertanyakan.

Negara dapat melakukan diskresi, sehingga beberapa ekspropriasi

melewati diskresi yang sah. Sebagai contoh, staff pemerintahan

menggunakan ekspropriasi sebagai alat untuk memperoleh kepentingan

pribadi, daripada menggunakannya untuk peningkatan kekayaan negara.

Permasalahan tentang prinsip non diskriminasi berhubungan dengan

prinsip kepentingan umum, bahwa ekspropriasi yang diskriminatif bukan

merupakan ekspropriasi yang dilakukan demi kepentingan umum.

Pemerintah harus memberikn perlakuan yang sama kepada setiappihak

yang terlibat dalam ekspropriasi.

Didalam hukum internasional modern memberikan batasan diskresi bagi

negara tuan rumah. Pada keputusan arbitrase terbaru memberkan

perlakuan yang berbeda antara perusahaan asing dari beberapa negara.

Permasalahan selanjutnya timbul akibat perlakuan yang berbeda antara

Page 3: Ekspropriasi Aset Perusahaan Asing

perusahaan asing dan pesaing local yang merugikan pihak asing.

Perlakuan tersebut melanggar standar “national treatment”, yang terdapat

pada beberapa perjanjian investasi.

4. Permasalahan Kompensasi

Aset yang diekspropriasi harus diukur berdasarkan nilai nyata kerugian

ekonomi yang dialami oleh pemilik asset. Dan kelanjutan dari pemilik

asset yang mengalami kerugian juga harus diperhatikan.