Eksistensialisme

14
OLEH: ELCE PURWANDARI FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME

description

Merasa eksis atau ingin eksis, silahkan baca yukk aliran filsafat eksistensialisme.

Transcript of Eksistensialisme

Page 1: Eksistensialisme

OLEH:ELCE PURWANDARI

FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME

Page 2: Eksistensialisme

PENDAHULUAN

Filsafat pendidikan berusaha memahami pendidikan dalam keseluruhan, menafsirkannya dengan konsep-konsep umum, yang akan membimbing kita dalam memilih tujuan dan kebijakan pendidikan. Dengan cara yang sama filsafat mengkoordinasi hasil-hasil penemuan sains yang berlainan dan berbeda-beda, maka filsafat pendidikan menafsirkan penemuan-penemuan tersebut berkaitan dengan pendidikan.

Page 3: Eksistensialisme

Lanjutan

Terdapat beberapa mazhab filsafat pendidikan , salah satu mazhab filsafat pendidikan adalah EKSISTENSIALISME.

Bagaimanakah tinjauan pendidikan dalam perspektif filsafat Eksistensialisme?

Page 4: Eksistensialisme

Definisi Filsafat

Secara etimologis kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta secara mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran (love of wisdom or love of the vision or truth)

secara terminologis filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu

Page 5: Eksistensialisme

Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan menurut Al-Syaibany (dalam Sadulloh, 2011: 71) adalah:“Pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan satu segi dari segi pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis”

Page 6: Eksistensialisme

Lanjutan

Kneller (dalam Sadulloh, 2011: 72), filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam lapangan pendidikan.Seperti halnya filsafat, filsafat pendidikan dapat dikatakan spekulatif, preskiptif, dan analitik.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah terapan dari filsafat umum yang dilaksanakan dalam pandangan dan kaidah bidang pendidikan yang berusaha membangun teori-teori hakikat manusia, masyarakat, dan dunia, menentukan tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam lapangan pendidikan.

Page 7: Eksistensialisme

Eksistensialisme

Secara Etimologis Eksistensialisme berasal dari kata eksistensi yang berarti berdiri dengan keluar dari diri sendiri.

Secara umum, eksistensialisme menekankan pilihan kreatif, subyektivitas pengalaman manusia, dan tindakan kongkret dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakikat manusia atau realitas.

Page 8: Eksistensialisme

Realitas

Eksistensialisme berpandangan bahwa realitas adalah kenyataan hidup itu sendiri. Untuk menggambarkan realitas, kita harus melihat apa yang ada dalam diri kita sendiri.

Bagi eksistensialisme, benda-benda materi, alam fisik, dunia yang berada di luar manusia tidak akan bermakna atau tidak memiliki tujuan apa-apa kalau terpisah dari manusia. Jadi, dunia ini bermakna karena manusia.

Page 9: Eksistensialisme

Pengetahuan

Pengetahuan manusia tergantung pada pemahamannya tentang realitas, tergantung pada interpretasi manusia terhadap realitas. Pengetahuan yang diberikan di sekolah bukan sebagai alat untuk memperoleh pekerjaan atau karir anak, melainkan untuk dapat dijadikan alat perkembangan dan alat pemenuhan diri.

Page 10: Eksistensialisme

Nilai

 Pemahaman eksistensialisme terhadap nilai menekankan kebebasan dalam tindakan. Kebebasan bukan tujuan atau suatu cita-cita dalam dirinya sendiri, melainkan merupakan suatu potensi untuk suatu tindakan. Manusia memiliki kebebasan untuk memilih, namun menentukan pilihan-pilihan di antara pilihan-pilihan yang terbaik adalah yang paling sukar.

Page 11: Eksistensialisme

Pendidikan

Tujuan PendidikanPendidikan hanya dilakukan manusia, dan memiliki tujuan mendorong individu mampu mengembangkan semua potensi untuk pemenuhan diri. Memberi bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan.

Kurikulumkurikulum yang memberikan para peserta didik kebebasan individual yang luas.

Page 12: Eksistensialisme

Lanjutan

Proses Belajar Mengajarproses belajar mengajar, pengetahuan tidak dilimpahkan, melainkan ditawarkan ”Dialog”. Dan metode yang dipakai harus merujuk pada cara untuk mencapai kebahagiaan dan karakter yang baik.

Peranan GuruGuru harus memberi kebebasan peserta didik memilih dan memberi pengalaman yang akan menemukan makna dari kehidupan mereka sendiri, namun guru pun harus mampu membimbing dan mengarahkan peserta didik dengan seksama.

Page 13: Eksistensialisme

Potret Guru Eksistensialis Guru yang menganut paham eksistensialisme

menginginkan para siswanya bereaksi secara kritis dan skeptis pada apa yang ia ajarkan pada mereka. Ia juga mendorong mereka untuk berpikir secara mendalam dan berani mengenai makna kehidupan, kecantikan, cinta, dan kematian. Ia menilai keefektifannya dengan tataran dimana para siswa mampu dan mau menjadi lebih tahu tentang pilihan-pilihan yang terbuka bagi mereka. Misalnya, memberi tugas-tugas menulis yang mendorong para siswa untuk melihat ke dalam agar dapat mengembangkan pengetahuan diri yang lebih besar.

Page 14: Eksistensialisme

SEKIAN