EKSISTENSI BENTOR (BECAK MOTOR) DALAM MENGHADAPI ERA TRANSPORTASI … · 2018. 9. 27. ·...
Transcript of EKSISTENSI BENTOR (BECAK MOTOR) DALAM MENGHADAPI ERA TRANSPORTASI … · 2018. 9. 27. ·...
EKSISTENSI BENTOR (BECAK MOTOR) DALAM MENGHADAPI
ERA TRANSPORTASI ONLINE DI KECAMATAN RAPPOCINI
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Yulianti
10538289114
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
MOTTO
Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu, dan kami telah
menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu dan
kami tinggikan bagimu sebutan (namu)mu, karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada
tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Surah Al-Insyirah).
Orang yang pintar bukanlah orang yang merasa pintar, akan tetapi ia adalah
orang yang merasa bodoh, dengan begitu ia tak akan pernah berhenti untuk
terus belajar.
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku tercinta, sahabatku, serta keluargaku
Atas keikhlasan do’anya
Dalam mendukungku mewujudkan Harapan-harapanku
ABSTRAK
Yulianti, 2018 Eksistensi Bentor (Becak Motor) di Era Transportasi Online di
Kecamatan Rappocini Kota Makassar Skripsi. Program Studi Pendidikan
Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing H. Andi Sukri Syamsuri dan Lukman Ismail.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah eksistensi bentor (becak
motor) di era transportasi online di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, bahwa
sebagian besar masyarakat Kecamatan Rappocini Kota Makassar lebih memilih
transportasi online di bandingkan bentor. Dimana transportasi online dapat
dijangkau dengan handpone android selain itu transportasi online juga selain
aman, nyaman, harganyapun transparan.
Tujuan penelitian adalah persepsi masyarakat terhadap bentor (becak
Motor) di era transportasi online di Kecamatan Rappocini Kota Makassar dan
upaya bentor (becak motor) dalam mempertahankan eksistensinya di era
transportasi online di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif.. Informan ditentukan
purposive sampling berdasarkan karakteristik informan yang telah ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi Teknik
analisis data melalui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan perpanjangan
pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan trianggulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, persepsi masyarakat terhadap
bentor di era trabsportasi online itu sebagian besar lebih memilih transportasi
online dibandingkan bentor karena transportasi online lebih mudah di jangkau
dengan handpone dan selain itu juga transportasi online lebih menjamin
keamanan,ke nyamanan dan tarifnya transparan dan upaya bentor dalam
mempertahankan eksistensinya di era transportasi online mereka berharap
pemerintah dapat mendengar aspirasi para pengemudi bentor untuk membatasi
transportasi online.
Kata Kunci : Eksistensi, Bentor (Becak Motor), Transportasi Online
i
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, Islam, kesempatan,
serta kekuatan yang telah diberikan Allah Subhanahuwata’ala sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Proposal ini. Shalawat beriring salam untuk tuntunan dan
suri tauladan Rasulullah Shallallahu‘alaihiwasallam beserta keluarga dan sahabat
beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sampai saat ini
dapat dinikmati oleh seluruh manusia di penjuru dunia.
Tidaklah mudah untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa sejak penyusunan proposal sampai skripsi ini rampung, banyak hambatan,
rintangan, dan halangan. Namun berkat bantuan, motivasi, dan doa dari berbagai
pihak semua ini dapat teratasi dengan baik. Jika terdapat kesalahan atau
kekurangan pada skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca demi kesempurnaannya.
Skripsi merupakan salah satu persyaratan akademik dalam lingkungan
Universitas Muhammadiyah Makassar utamanya jurusan Pendidikan Sosiologi
diajukan untuk salah satu syarat guna mengikuti ujian skripsi.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga untuk kedua orang tua penulis.
Untuk Ibu dan Ayah yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang
selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta, perhatian, dan kasih sayang serta doa
yang tentu takkan bisa penulis balas.
ii
Penghargaan dan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya penulis
haturkan kepada: Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S. E. MM. Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd. Ph.D
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar, Dr. H. Nurdin, M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum.
selaku Pembimbing I, atas segala bimbingan, arahan, waktu, tenaga dan pikiran
dalam membimbing serta mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dan semoga segala bimbingan dan arahan yang diberikan menjadi
amal ibadah disisi Allah SWT, Bapak Lukman Ismail, S. Pd., M. Pd selaku
Pembimbing II, atas segala bimbingan, arahan, waktu, tenaga dan pikiran dalam
membimbing serta mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dan semoga segala bimbingan dan arahan yang diberikan menjadi amal ibadah
disisi Allah SWT, Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Program Studi Pendidikan
Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyalurkan
ilmunya secara ikhlas dalam mendidik penulis, Sahabat-Sahabatku serta teman-
teman yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi, membantu serta
siap menemaniku dalam suka maupun duka, pertengkaran kecil penuh canda dan
tawa yang selalu mewarnai kebersamaan kita selama perkuliahan akan selalu aku
rindukan. Semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap abadi selamanya,
Rekan-Rekan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar.
iii
Akhirnya penulis berharap semoga bantuan yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT, dengan pahala yang berlipat ganda.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal Alamin.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar, juli 2018
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 11
E. Depenisi Operasional ...................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. Kajian Pustaka ................................................................................. 14
B. Kerangka Konsep ............................................................................ 33
v
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 36
B. Lokasi Penelitian ............................................................................. 37
C. Informan Penelitian ........................................................................ 37
D. Fokus penelitian .............................................................................. 38
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 39
F. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 40
G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 40
H. Teknik Analisisa Data ..................................................................... 42
I. Keabsahan Data ............................................................................... 44
BAB IV GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Kota Makassar ..................................................................... 45
1. Profil Wilayah ................................................................................. 45
2. Aspek Geografi dan Demografi ...................................................... 46
3. Kependudukan ................................................................................ 49
B. Kecamatan Rappocini .......................................................................... 51
C. Kelurahan Gunung Sari ........................................................................ 55
BAB V PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BENTOR DI ERA
TRANSPORTASI ONLINE
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 60
B. Pembahasan .......................................................................................... 65
vi
BAB VI UPAYA BENTOR (BECAK MOTOR) DALAM
MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI ERA
TRANSPORTASI ONLINE
A. Hasil penelitian ................................................................................... 70
B. Pembahasan .......................................................................................... 74
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................................. 79
B. Saran .................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 klasifikasi penduduk berdasarkan jenis kelamin di kelurahan gunung
sari kec. Rappocini kota Makassar ................................................. 53
Tabel 4.2 ketersedian sarana pendidikan di kelurahan gunung sari kecamatan
rappocini kota Makassar................................................................. 54
Tabel 4.3 ketersedian sarana kesehatan di kelurahan gunung sari kecamatan
rappocini kota Makassar................................................................. 55
Tabel 4.4 ketersedian sarana peribadatan di kelurahan gunung sari kecamatan
rappocini kota makassar ................................................................. 56
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
Bagan 2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................................... 35
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi suatu kota membutuhkan jasa angkutan yang
cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak
dapat diharapkan tercapainya hasil yang maksimal dalam usaha pengembangan
ekonomi suatu Negara. Kebutuhan jasa pengangkutan atau disebut juga
transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas
ekonomi, sosial, dan sebagainya. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi.
Indonesia yang menempati peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar
di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka
akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah kepulauan ini.
Transportasi hanya suatu istilah yang digunakan oleh manusia yang
terminologinya dapat diartikan sebagai upaya untuk melakukan pergerakan atau
perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pola dan perilaku manusia dalam
melakukan perjalanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kemudian ini
dinamakan sebagai manusia atau masyarakat nomaden, yaitu suatu kelompok
manusia atau masyarakat yang selalu berpindah-pindah menurut kondisi alam
lingkungannya. Sejak dahulu kala transportasi telah digunakan dalam kehidupan
masyarakat luas. Hanya saja alat angkut yang dimaksud bukan seperti sekarang
ini. Sebelum tahun 1800 alat pengangkut yang digunakan adalah tenaga manusia,
hewan dan sumber tenaga dari alam. Pengangkut barang-barang dalam jumlah
2
kecil serta waktu yang ditempuh lama sekali. Pada tahun 1920 transportasi telah
mencapai tingkat perkembangan pada puncaknya dan abad ke-20, pertumbuhan
transportasi berkembang pesat sejalan dengan kemajuan teknologi mutakhir
sampai saat ini.
Transportasi jika ditili dari segi sosial lebih merupakan proses afiliasi
budaya dimana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah menujuh
daerah lain maka orang tersebut akan menemui perbedaan budaya dalam bingkai
kemajemukan Indonesia. Disamping itu sudut pandang sosial mendeskripsikan
bahwa transportasi dan pola-pola transportasi yang terbentuk juga merupakan
perwujudan dari sifat manusia.
Transportasi serta teknik perencanaanya mengalami revolusi yang sangat
pesat sejak tahun 1980-an dan pada saat ini masih dirasakan banyak permasalahan
transportasi yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan 1970-an.
Misalnya kemacetan, polusi suara dan udara, kecelakaan. Permasalahan
transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masih dijumpai pada masa
sekarang, tetapi dengan tingkat kualitas yang jauh lebih parah dan kuantitas yang
jauh lebih besar, mungkin saja mempunyai bentuk lain yang jauh lebih kompleks
karena semakin banyaknya pihak yang terkait sehingga lebih sukar diatasi.
Beberapa Negara yang sedang berkembang, khususnya Indonesia,
angkutan bentor motor (becak motor) secara perlahan terlihat semakin kurang
menarik dan tidak lagi diminati, terutama oleh generasi muda. Disisi lain,
perkotaan menawarkan begitu banyak kesempatan, baik di sektor formal maupun
informal. Tambahan lagi, pertumbuhan wilayah di daerah pedalaman lebih lambat
3
dibandingkan dengan di daerah perkotaan. Hal ini menyebabkan tersedia lebih
banyak lapangan kerja serta upah gaji yang jauh lebih tinggi di daerah perkotaan
dibandingkan dengan di daerah pedalaman.
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses
pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola
pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan
penghidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada
di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang
dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut
akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah
suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan
keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi
di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus,
ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami
perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu
masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan
dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-
perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan.
Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun
terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat,
dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.
4
Diera globalisasi sekarang ini, sudah tidak asing lagi bagi kita mengenai
teknologi yang semakin canggih, bahkan anak usia dibawah umur sudah lincah
memainkan gadget. Oleh sebab itu, tidak terlepas dari kemudahan dalam
mengakses hal apapun yang diinginkan seperti, belanja lewat online, pemesanan
hotel, pemesanan tiket pesawat, pemesanan tiket kereta api, dan semua alat
transportasi lainnya. Dalam hal ini, kehidupan masyarakat Indonesia. Secara
umum, transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan atau pergerakan
orang atau barang dari suatu lokasi, yang disebut lokasi asal ke lokasi lain, yang
biasa disebut lokasi tujuan, untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan alat
tertentu pula. Terutama di kota, segalah kegiatan memerlukan sarana dan
prasarana agar efektif dan efisien. Selain itu, prasarana transportasi mempunyai
dua peran utama, yaitu: sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di
daerah perkotaan, dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang
yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman diera modern sekarang ini banyak
sekali perubahan-perubahan yang terjadi utamanya transportasi. Perubahan sosial
yang terjadi pada transportasi bentor yang di mana bentor merupakan salah satu
sarana transportasi yang dengan mudah ditemukan di kota metropolitan makassar.
Berdasarkan pengamatan peneliti kehadiran bentor ini turut membantu
masyarakat yang hendak bepergian di suatu tempat dengan mudah dan cepat.
Meskipun ditengah-tengah kemacetan arus lalu lintas yang cukup parah di
makassar walau demikian tak jarang juga terjadi keluhan dari pengguna
transportasi bentor ini, yang sering kali terjadi kesalah pahaman terkait tarif yang
5
tidak jelas dan kadang tidak bisa diterima dengan akal. Akibatnya, penumpang
dan tukang bentor sering kali salah paham soal tarif yang memberatkan itu.
Namun kehadiran transportasi online yang bisa diakses mudah lewat
aplikasi ponsel ini membuat masalah baru. bentor yang biasanya berkumpul
menunggu calon penumpang di pangkalan memprotes keberadaan transportasi
online tersebut. Mereka menganggap transportasi online itu menjadi kompotitir
mereka menjaring penumpang diam-diam atau bahkan dituduh mencuri
penumpang. Walau tidak semua masyarakat mudah mengakses transportasi online
tetapi kehadirannya mengakibatkan tetap dituding menjadi salah satu penyebab
utama sehingga bentor semakin tersingkir dan ditinggal penumpang.
Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Namun kemajuan teknologi dibidang transportasi menjadikan para pebisnis
bersain menciptakan inovasi terbaru serta melihat dari fenomena yang terjadi di
masyarakat bahwa saat ini internet sangat berpengaruh dalam masyarakat.
Meraknya pengguna smartphone, baik android maupun ios menjadikan
masyarakat bergantung pada hendphone serta internet peluang tersebut yang
menjadikan pendiri ojek online atau (Go-jek) menghadirkan berbasis oneline.
Fenomena transportasi online saat ini sedang hangat diperbincangkan, karena
pemesanan berbasis aplikasi yang mudah didownload oleh pengguna smartphone
baik android maupun ios pemesanan melalui aplikasi yang mudah membuat
transportasi online di terimah dengan cepat dikalangan masyarakat, serta berbagai
6
macam pilihan layanan yang diberikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang jasa.
Banyaknya masyarakat yang lebih memilih menggunakan transportasi
berbasis online, keberadaannya pun mendapat respon pro dan kontra dari berbagai
lapisan masyarakat. Khususnya sebagian besar pengemudi transportasi bentor
motor (becak motor) yang sudah ada lebih dulu. Mereka merasa dengan
kehadiran transportasi berbasis online, eksistensi pekerjaan menjadi tersaingi dan
tersisihkan. Sehingga, dari pihak pengemudi transportasi bentor motor (becak
motor) sangat menolak keras keberadaan transportasi berbasis online.
Oleh karena itu, para pengembangan aplikasi mobile bersaing
memberikan berbagai inovasi untuk memudahkan para konsumen dalam
mengunakan jasa transportasi melalui pemesanan secara online jenis jasa yang
diperlukan hanya melalui aplikasi di smartphone mereka. Perusahaan penyedia
layanan jasa transportasi online yang ada di Indonesia adalah Go-jek, Uber, dan
Grab yang masing-masing terdiri dari kendaraan roda dua (R2) dan roda empat
(R4). Cara menggunakan layanan ini sudah dikemas dalam sebuah aplikasi yang
harus didownlod pada smartphone pengguna. Kemudian pemesanan dan
pembayaran pun sangat praktis. Standar tarif sudah ada sebelum pemesanan
dilakukan yang dihitung per kilometer. Besarnya biaya perjalanan akan muncul
sesuai dengan jarak yang ditempuh dari tempat penjemputan hingga ketujuan.
Fasilitas lain yang menjadi andalan jasa transportasi online R2 adalah sudah
tersedianya helm berstandar Nasional Indonesia. Sedangkan untuk R4 karena
kendaraan pribadi yang digunakan, dapat dipastikan nyaman karena fasilitas
7
lengkap , seperti sabuk pengaman, AC, dan audio. Tarif yang ditetapkan juga
relatif lebih murah jika di bandingkan dengan transportasi bentor motor (becak
motor). Seperti yang dikatakan Rahardjo Adisasmita, khususnya mengenai
pemindahan barang-barang, kualitas jasa transportasi barang harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien dengan cara lancar, cepat, aman, teratur, bertanggung
jawab, dan murah.
Dalam aksi penolakan keberadaan transportasi berbasis online oleh pihak
transportasi bentor motor (becak motor) diberbagai kota di Indonesia, banyak
yang berakhir dengan tindakan kekerasan. Tindakan kekerasan tersebut dilakukan
secara personal maupun kelompok.
Dalam masyarakat yang semakin kompleks aturan hukum yang tertulis
(disamping aturan hukum yang tidak tertulis yang berkembang di masyarakat)
tentunya juga memainkan peranan penting dalam menjaga keadilan dan
keteraturan sosial. Kejelasan aturan dan paksaan hukum akan dapat mengurangi
potensi konflik yang destriktif yang dapat terjadi di masyarakat.
Awal tahun 2011 muncul ide seseorang pencetus aplikasi handphone
yaitu transportasi online (Go-jek, Greb, dll) yang memanfaatkan teknologi internet
dengan menyambungkannya ke handpone agar masyarakat dapat mudah memesan
ojek yang berbasis online agar terhindar dari kemacetan. Ide tersebut direspon
baik oleh masyarakat tetapi tidak untuk bentor motor (becak motor) yang merasa
resah dengan kehadiran transportasi online di Indonesia. Dari situ muncul
permasalahan yang menyangkut transportasi online dengan angkutan bentor motor
8
(becak motor). Hadirnya transportasi online membuat konflik di sarana
transportasi angkutan yang ada diperkotaan.
Saat ini data bentor motor (becak motor) di makssar telah mencapai
belasan ribu. Data yang dimasukkan sementara ini jumlah mencapai kurang lebih
11.000 ribu unit. Data terakhir yang diserahkan asosiasi kepada dishub makassar
pada pertengahan 2011 lalu hanya 9.000 unit dengan demikian data bentor motor
yang ada di makassar sekitar 20.000 ribu unit. Sedangkan jumlah taksi online
yang beroperasi di makassar saja mencapai 10 ribu unit lebih. Grab bahkan di atas
10 ribu, Gokar di atas 5 ribu dan ada lagi uber yang katanya mencapai 20 ribu.
Keunggulan transportasi online tersebut mendapat tempat di hati
masyarakat, sebab banyak peminatnya. Hal tersebut membawa dampak
persaingan pada transportasi bentor motor (becak motor) yang tidak menggunakan
aplikasi online. Masyarakat yang tahu kebutuhan lebih banyak memilih
transportasi online dengan alasan mudah diakses, dipesan, harga terjangkau, dan
dapat menghindari macet. Sementara transportasi bentor motor (becak motor)
meskipun sudah banyak beredar di tengah-tengah masyarakat tapi setelah adanya
transportasi online bentor motor kurang dilirik oleh kebanyakan masyarakat
disebabkan biayanya transportasi yang tidak menentu kemudian akses untuk
mendapatkan bentor motor (becak motor) susah ditemu karena tidak ada
pangkalan resmi dari pemerintah. Olehnya itu masyarakat lebih dominan
menggunakan jasa transportasi online di bandingkan jasa transportasi bentor
motor (becak motor). Persaingan tersebut berujung kisruh antara pengemudi
9
transportasi bentor motor (becak motor) dengan transportasi online. Antar
kelompok sempat bentor dan berujung tindakan saling balas.
Ujung dari suasana ini ialah para pengemudi bentor motor (becak motor)
mereka berdemonstrasi menuntut transportasi berbasis online ditutup.
Demonstrasi tersebut memang bagian dari hak mereka untuk mengeluarkan sebab
hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang. Hanya saja, jangan sampai
demonstrasi tersebut anarkis dan mengambil hak orang lain. Meski kehadiran
transportasi online membawa solusi, tetapi transportasi online belum mendapat
legitimasi dari pemerintah. Banyak transportasi online yang masih menggunakan
plat hitam, belum terdaftar, tidak membayar pajak, dan banyak belum memenuhi
syarat transportasi yang sesuai menurut aturan alat transportasi sebelumnya,
kemenhub menyampaikan bahwa transportasi online, seperti Grabcar angkuatan
dan taksi uber adalah illegal karena tidak memenuhi aturan mengenai lalu lintas
angkutan jalan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009.
Pemerintah akhirnya telah mengambil sikap untuk mengatasi persoalan
ini. Tuntutan para demonstran bentor motor (becak motor) yang meminta
transportasi online dihapuskan tidak dapat diwujudkan pemerintah. Sebab, hal
demikian sama saja menentang perkembangan teknologi dan akan menambah
persoalan baru. menteri perhubungan, mengatakan bahwa sistem online yang di
gunakan oleh uber dan Grab merupakan perkembangan teknologi. Akan tetapi,
perkembangan teknologi yang digunakan pada transportasi online harus terdaftar
dan ketentuannya harus di setarakan. Pemerintah harus bertindak adil terhadap
persoalan ini. Transportasi online yang belum legal dan akan difasilitasi untuk
10
membentuk badan usaha yang legal serta perizinannya. Persoalan transportasi
online yang belum tercantum di dalam undang-undang akan dibahas dan direvisi.
Bagaimanapun, inovasi dalam transportasi bentor motor (becak motor)
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, realisasi sikap pemerintah
dibutuhkan terhadap permasalahan ini. Masyarakat sebagai konsumen, tentunya
tidak ingin menjadi korban karena belum ada kepastian. Banyak hal yang
dirugikan jika permasalahan ini belum tentu ujungnya. Bagi pegemudi
transportasi online ataupun trasportasi bentor motor (becak motor) kebijakan
pemerintah sangat ditunggu realisasinya, sebab menjadi pengemudi transportasi
online ataupun transportasi bentor motor (becak motor), baik online ataupun tidak
adalah jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Alasan peneliti mengangkat judul ini karena peneliti merasa tertarik
dengan fenomena social seperti yang telah dipaparkan sebulumnya yaitu yang
berkaitan dengan “eksistensi Bentor Motor (Becak Motor) di Makassar Kelurahan
Rappocini Kecamatan Gunung Sari dalam Menghadapi Era Transportasi Online”
yang lagi hangat di perbincangkan hingga menyita banyak waktu media dalam
memberitakannya, baik media eloktronik maupun media cetak dan menjadikan
fenomena ini sebagai topik yang hangat untuk diperbincangkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka perlu dikaji lebih
mendalam lagi mengenai presepsi masyarakat terhadap keberadaan transportasi
online yang berdampak pada kurangnya pendapatan bentor motor (becak motor).
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang ada, penulis mengadakan
penelitian dengan judul “Eksistensi Bentor (Becak Motor) Dalam Menghadapi
11
Era Transportasi Online di Kecamatan Rappocini Kota Makassar”. Alasan
peneliti memilih lokasi di kota Makassar Kelurahan Rappocini Kecamatan
Gunung Sari di karenakan menurut peneliti Lokasi ini adalah lokasi yang strategis
untuk meneliti judul yang ada di atas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di rumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana presepsi masyarakat terhadap bentor di era transportasi online
Kecamatan Rappocini Kota Makassar?
2. Bagaimana upaya bentor (becak motor) dalam mempertahankan
eksistensinya di era transportasi online Kecamatan Rappocini Kota
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui presepsi masyarakat terhadap bentor (becak motor) di
era transportasi online Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
2. Untuk mengetahui upaya bentor (becak motor) dalam mempertahankan
eksistensinya di era transportasi online Kecamatan Rappocini Kota
Makassar
D. Manfaat penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat secara teoritis
12
a) Untuk menambah wawasan dan referensi di bidang ilmu penelitian
komunikasi interaksi dan eksistensi bentor (becak motor) dalam
menghadapi era transportasi online.
b) Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana dalam bidang ilmu
sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Manfaat secara praktis
a) Sebagai tambahan informasi dan bahan kajian tentang gambaran/informasi
tentang eksistensi bentor (becak motor) dalam menghadapi era transportasi
online.
b) Dapat menjadikan masukan bagi para pembuat kebijakan yang
berhubungan dengan eksistensi bentor (becak motor) dalam menghadapi
era transportasi online.
E. Devenisi Operasional
1. Eksistensi adalah suatu proses yang di names, jadi eksistensi tidak
bersifat kaku dan terhenti melainkan lentur atau kenyal dan mengalami
perkembangan atau sebaliknya kemunduran tergantun pada kemampuan
dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya.
2. Bentor motor adalah singkatan dari becak motor yang merupakan
kendaraan roda tiga asal Gorontalo kendaraan ini adalah ruang muatan
seperti becak yang dirakit dengan menambahkan kendaraan bermotor.
Jenis sepeda motor di bagian belakangnya.
13
3. Transportasi online adalah suatu penyelenggaraan lalu lintas dan
angkutan jalan yang mengandalkan suatu aplikasi (teknologi) dalam
prosesnya. Proses yang dia maksud adalah pemesanan dan pembayaran.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam kajian pustaka atau peneliti terdahulu bertujuan untuk
menjelaskan hasil bacaan terhadap literature (buku ilmiah dan hasil penelitian)
yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Untuk penelitian
lapangan, kajian pustaka bertujuan untuk memastikan bahwa pokok masalah yang
akan diteliti belum pernah diteliti oleh peneliti lainnya, dan pokok masalah yang
akan diteliti mempunyai hubungan dengan sejumlah teori yang telah ada.
Berdasarkan penelusuran data pustaka, ditemukan beberapa hasil
penelitian terdahulu yang akan mengambil objek penelitian sejenis, yaitu:
a. Wardiman Darmadi, Fakultas Ushuluddin,Filsafat dan politik Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, dengan judul “Dampak keberadaan
transportasi ojek online (Go-jek) terhadap transportasi angkutan umum
lainnya di kota Makassar” dalam penelitian Skripsi Wardiman Darmadi,
Go-jek atau ojek online adalah aplikasi yang berbasis Mobile dengan
sistem transportasi yang menggunakan berbagai bidang jasa termasuk
angkutan umum. Dalam sistem pembagian hasil Go-Jek 20% untuk
driver Go-jek 80% untuk perusahaan GO-JEK, ketertarikan minat
penumpang terhadap angkutan online sangat diminati oleh masyarakat
karena dinilai tariff murah sampai ke lokasi tujuan aman mudah serta
15
praktis dan menawarkan berbagai bidang jasa dengan tarif yang sudah
ditentukan. Minat penumpang yang lebih banyak beralih ke angkutan
online yang belum teregulasi ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan
driver konvensual yang dianggap tidak sesuai standar angkutan menurut
undang-undang 22 tahun 2009. Para sopir angkutan konvensual
melakukan aksi demo dalam persaingan tolak angkutan online karena
berdampak pada pendapatan angkutan konvensual dan tokoh agama islam
yang memandang bahwa persaingan angkutan online dan konvensional
yang memicu konflik itu karena kecemburuan terhadap hak dan asasi
masyarakat untuk memperoleh penghasilan serta kurangnya aqidah dan
akhlak.
b. Suryadi, Mahasiswa Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Hasanuddin, dengan judul skripsi “ Tukang Ojek studi
tentang perilaku berlalu lintas di wilayah perumnas antang Makassar”
dalam penelitian skripsi Suryadi, Profesi pengojek ternyata dipilih karena
keterbatasan modal dan keterampilan yang dimiliki oleh penduduk asli,
disamping itu terdapat factor “kebebasan” secara waktu serta ekonomi
“lebih” dibandingkan menjadi buruh atau petani, tingkat pemahaman
berlalu lintas tukang ojek di perumnas Antang cukup memadai, sehingga
pelanggar-pelanggar dalam berlalu lintas dapat diminimalisir.
c. Winda Budiarti Pakambanan, Mahasiswa Jurusan bagian hukum
keperdataan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, dengan judul
skripsi “Tinjauan Hukum Pelaksanaan Pengangkutan Barang Melalui
16
Layanan GO-SEND GO-JEK Indonesia”. Dalam penelitian skripsi Winda
Budiarti Pakambanan, PT. Go-jek Indonesia bukan merupakan suatu
perusahaan transportasi, melainkan merupakan perusahaan aplikasi
sebagai salah satu cara transaksi rangka memberikan kemudahan akses
bagi konsumen dalam memesan ojek. Sehingga, PT. Go-jek Indonesia
sebagai suatu perusahaan aplikasi hanya berstatus sebagai pelaku usaha
penghubung Driver Go-jek ke konsumen, sehingga driver Go-jek bukan
sebagai pekerjaan melainkan hanya sebagai mitranya.
Penelitian terdahulu di atas membahas tentang dampak keberadaan
transportasi ojek online (Go-jek) terhadap transportasi angkutan umum lainnya di
kota makassar dan dari segi hukum lalu lintas ojek serta GO-JEK, maka dari itu
dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang Eksistensi bentor motor (becak
motor) dalam menghadapi era transportasi online.
2. Transportasi Online
Pengertian transportasi berasal dari bahasa latin transportare di mana
trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare yang berarti pengangkutan
transportasi berarti pengangkutan membawah sesuatu keseblah lain suatu tempat
ke tempat lain melalui jalur darat. Transportasi sebagai dasar untuk
perkembangan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan
industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan, adanya spesialisasi
atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat
dan budaya suatu bangsa atau daerah.
17
Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena pentingnya transportasi
bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan
geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang
terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan
pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau
seluruh wilayah Indonesia.
Transportasi online adalah suatu penyelenggara lalu lintas dan angkutan
jalan yang berjalan dengan mengikuti serta memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan (teknologi) berbasis aplikasi dan online baik untuk pemesanan
maupun pembayaran. Inovasi baru yang muncul pada sektor transportasi ini
merupakan dampak dari kemajuan teknologi yang dimanfaatkan pada sistem
transportasi. Perusahaan penyedia jasa transportasi online di Indonesia adalah:
a. Bentuk-bentuk transportasi online
1) Go-jek
Bermula di tahun 2010 sebagai perusahaan transportasi roda dua melalui
panggilang telpon, Go-jek kini telah tumbuh menjadi on-demand mobile platform
dan aplikasi terdepan yang menyediakan berbagai layanan lengkap mulai dari
transportasi, logistik, pembayaran, layanan antar makanan, dan berbagai layanan
on-demand lainnya.
Gojek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di
indonesia. Kegiatan Go-jek bertempu pada 3 nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan
18
dampak sosial. Gojek telah beroperasi di 50 kota di indonesia, seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta,
Balik papan, Malang, Solo, Manado, Samarinda, Batam, Sidoarjo, Gresik, Pekan
baru, Jambi, Suka bumi, Bandar Lampung, Padang, Pontianak, Banjarmasin,
Mataram, Kediri, Proboloinggo, Pekalongan, Karawang, Medium, Purwokerto,
Cirebon, Serang, Jember, Magelang, Tasikmalaya, Belitung, Banyuwangi,
Salatiga, Garu, Bukitinggi, Pasuruan, Tegal, Sumedang, Banda Aceh, Mojekerto,
Cilacap, Purwakarta, Pematang, Siantar, dan Madura serta pengembangan di
kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
2) Uber
Uber adalah angkutan komersial yang memakai aplikasi modern dengan
menggunakan mobil yang berplat warna hitam. Sejak pertengahan tahun 2014,
uber telah beroperasi di indonesia. Uber sendiri merupakan aplikasi interaktif di
Amerika Serikat, yang dapat digunakan dengan mudah via komputer atau
smartphone yang menjadi media untuk mempertemukan kebutuhan penumpang
sebagai pengguna jasa dengan supir dan mobil sebagai penyedia jasa transportasi.
Uber sendiri menawarkan kenyamanan dengan harga rendah dan cukup
bersaing dibandingkan dengan taksi konvensional lainnya sehingga wajar
mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat di tanah air
mapun manca negara.
Saat ini uber telah beroperasi di 250 kota dari 20 negara termasuk kota-
kota besar di indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan lain-lain. Uber merupakan
aplikasi penyedia jasa transportasi yang mempertemukan penumpang dan
19
pengemudi untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan rental mobil juga
pemilik mobil pribadi. Sebanyak 6000 unit mobil yang telah beroperasi
menggunakan aplikasi uber di Jakarta uber mempunyai keunggulan yang lebih
baik dari pada taksi konvensional lainnya. Keunggulan yang dimiliki uber yaitu
dengan layanan berbasis Android. Ios dan Blacbery. Di indonesia, Grab melayani
pemesanan kendaraan seperti ojek, mobil, dan taksi. Saat ini Grab tersedia di
seluruh Jakarta dan sekitarnya.
3) Grab
(sebelumnya dikenal sebagai Grab Taxi) adalah sebuah perusahaan asal
Singapura yang melayani aplikasi penyedia transportasi dan tersedia di enam
negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam,
Indonesia, dan Filipina. Grab memiliki Visi untuk merevolusi industri pertaksian
di Asia Tenggar, sehingga dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna kendaraan seantero Asia Tenggara. Hingga bulan maret 2015, jumlah
pengguna Grab mencapai 3,8 juta pengguna. Grab tersedia untuk sistem operasi
Android, ios, dan taksi. Saat ini Grab tersedia di seluruh jakarta dan sekitarnya.
Saat ini masyarakat sangat menyukai ponsel (smartphone), mulai dari
browsing, bermain game online bahkan berbelanja pun bisa dilakukan secara
online melalui ponsel. Tidak hanya berbelanja online saja yang bisa dilakukan
melalui ponsel, tetapi memesan layanan jasa pun bisa dilakukan secara online.
Semakin menjamurnya pengguna internet dimasyarakat membuat pebisnis
menciptakan peluang yang telah marak dikalangan masyarakat dengan
20
menggabungkan jasa transportasi dengan internet, dimana akan menjadi
terobosan baru dalam transportasi.
Kemajuan tekhnologi dibidang transportasi menjadikan para pebisnis
bersaing menciptakan inovasi terbaru serta melihat dari fenomena yang terjadi
dimasyarakat bahwa saat ini internet sangat berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat. maraknya pengguna smartphone, baik android maupun ios
menjadikan masyarakat bergantung pada handphone serta internet. Peluang
tersebut yang menjadikan pendiri ojek online (GO-JEK) menghadirkan ojek
berbasis online. Fenomena transportasi online saat ini sedang hangat
diperbincangkan, karena pemesanan berbasis aplikasi yang mudah di download
oleh pengguna smartphone baik android maupun ios. Pemesanan melalui aplikasi
yang mudah membuat ojek online diterima dengan cepat dikalangan masyarakat,
serta berbagai macam pilihan layanan yang diberikan sehingga mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam bidang jasa. Nur Syam Aksa (2014)
b. Kemajuan Pemanfaatan Teknologi di Bidang Transportasi
Menurut Loekman Soetrisno (1995) sebelum berbicara tentang
pemanfaatan teknologi modern oleh masyarakat Indonesia, kita lebih dahulu
perlu memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam teknologi modern
yang pada umumnya adalah teknologi yang berasal dari dunia barat. Pemahaman
nilai-nilai yang terkandung dalam teknologi itu memperjelas derajat pemanfaatan
teknologi modern oleh masyarakat, yang di Indonesia dan juga di Negara-negara
berkembang menjadi suatu masalah. Masalah derajat pemanfaatan suatu
teknologi oleh masyarakat pada hakikatnya sangat ditentukan adanya kecocokan
21
atau tidaknya antara nilai-nilai yang dibawah oleh teknologi itu dengan nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat.
Modal transportasi dalam masyarakat primitif bersifat sederhana,
menggunakan binatang (kuda, sapi) untuk mengangkut muatan/barang.
Kemudian berkembang menggunakan pikulan. Lebih maju lagi setelah
ditemukan “roda”. Dengan ditemukan roda membuka halaman kemajuan baru,
beturut-turut berhasil di buat gerobag beroda, delman, sepeda. Lebih di
kembangkan lagi setelah revolusi industry (tahun 1800-an) telah berhasil dibuat
berbagai jenis dan ukuran kendaraan bermotor (sepeda motor, sedang, truk,
kendaraan alat berat yang lainnya), kemudian disusul kereta api, dan 1903
ditemukan pesawat udara Orvile Wright dan Wilbur Wright (yang disebut
Wright bersaudara) di North Carolina, Ameriak Serikat.
Memperhatikan perkembangan kemajuan dalam pembuatan dan
penggunaan berbagai jenis moda transportasi yang diunkapkan di atas, dapat
diamati terjadinya (1) peningkatan dalam kecepatan (faster speed), dan (2)
pembesaran dalam kapasitas muat atau kapasitas angkut (bigger capacity).
Kemajuan sarana angkutan dalam transportasi darat.
Teknologi itu berkembang terus, mengalami kemajuan yang semakin
tinggi dan semakin canggih. Berbagai penemuan baru (terutama penemuan
mesin uap oleh James Watt) telah mendorong timbulnya revolusi industri (tahun
1800-an). Revolusi industri berhasil meningkatkan produktivitas, yaitu
kemampuan menhasilkan output lebih besar dibandingkan input yang digunakan.
Revolusi industry telah pula mendorong berkembangnya faham kapitalisme.
22
Kapitalisme adalah faham yang mengagungkan peranan modal (capital) sebagai
sarana yang sangat penting dalam pengembangan industry dan peningkatan
produktivitas.
Dalam inovasi suatu transportasi, permintaan suatu pelayanan
transportasi modern pun semakin meningkat dengan kondisi angkutan
transportasi yang nyaman, aman, dan cepat. Dalam perubahan inovasi suatu
transportasi model permintaan jasa transportasi dilakukan melalui empat
tahapan:
a. Mengidentifikasi pola tata guna tanah, distribusi, penduduk dan pola
spasial kegiatan ekonomi masa depan, digunakan untuk menghitung
peningkatan permintaan jasa transportasi.
b. Hasil permalan permintaan jasa transportasi tersebut, digunakan untuk
mengetahui keterkaitan atau distribusi lalu lintas antar kawasan.
c. Selanjutnya menentukan pemilihan moda transportasi yang melayani
lalu lintas transportasi
d. Memperhatikan biaya pelayanan transportasi dan karakteristik harga
(tarif angkutan) serta pemilihan moda transportasi yang telah
dilakukan, akan ditetapkan rute/trayek yang dilayani moda transportasi.
3. Transportasi Konvensional
Transportasi konvensional adalah transportasi umum yang biasa kita
gunakan, yang telah tersedia dijalankan konvensional. Di indonesia ada beberapa
jenis transportasi konvensional seperti bus, taksi, angkutan umum, bentor, dan
ojek. Sejauh ini transportasi konvensional di indonesia, tidak semuanya baik dan
23
nyaman bagi penumpang atau pengguna jasa transportasi konvensional. Seperti
halnya kita lihat angkutan umum yang berada dijalan- jalan yang membuat
kemacetan dan kendaraan yang tidak membuat penumpang nyaman, banyaknya
tindak criminal yang terjadi pada transportasi konvensional juga mengurangi
ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi konvensional.
Transportasi konvensional nampaknya masih kurang memenuhi
kenyamanan pengguna sehingga mereka lebih memilih menggunakan kendaraan
pribadi atau bagi mereka yang menengah menggunakan transportasi online.
Transportasi online, yang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan transportasi
konvensional, tetapi lebih nyaman dan harga juga lebih terjangkau. Keberadaan
transportasi online ini sedikit menyingkirkan transportasi konvensional, karena di
era teknologi yang mulai pesat, kita dapat memesan transportasi atau kendaraan
yang lebih aman, nyaman dan lebih terjangkau.
Saat ini di Indonesia telah ada beberapa penyedia aplikasi untuk
memesan kendaraan atau transpotasi online, seperti Go-jek, Grab, dan Uber.
Mereka menyediakan kendaraan yang layak untuk para penumpang atau pengguna
jasa transportaasi dengan fasilitas yang nyaman dan lebih aman. Pengguna merasa
nyaman ataas pelayanan transportasi online ini, sehingga banyak pengguna jasa
transportasi menggunakan transportasi online ini untuk aktivitas mereka sehari-
hari. Dinilai sangat terjangkau, praktis, nyaman dan lebih aman, pengguna jasa
transportasi online semakin meluas, semakin banyak pengguna transportasi
online, tidak hanya di Jakarta tetapi juga sudah mulai ada di kota-kota besar
lainnya di Indonesia. Jasa transportasi online juga menyediakan layanan lain
24
seperti mengantar pesanan makanan dan barang. Semua kemudahan dan
kenyamanan yang diberikan oleh transportasi online, menimbulkan kegaduhan
antara jasa angkutan konvesional dan online. Para supir konvensional
mengeluhkan ketidakadilan dan jasa angkutan online harus dihapuskan karena
penghasilan mereka berkurang setelah ada jasa angkutan yang disediakan oleh
penyedia aplikasi online. Para supir angkutan umum membayar pajak dan juga
belum ada peraturan resmi untuk penyedia aplikasi transportasi, mereka meresa
lahan mata pencaharian mereka diambil, dan mereka merasa berat karena mereka
sebagai angkutan umum yang terdaftar membayar pajak pada negara. Adanya
perbedaan tariff juga membuat mereka merasa keberatan, karena tariff online
lebih murah dibanding dengan konvensional yang lebih mahal.
Satu-satunya cara adalah hanya dengan berdiskusi antara pemilk
perusahaan transportasi konvensional dan penyedia aplikasi transportasi online.
Pertama mungkin dengan menyamakan tariff, sehingga tidak ada keirian, harus
menaruh tariff dasar yang sama agar tidak terjadi perbadaan harga yang begitu
jauh. Disaat ini masyarakat membutuhkan transportasi yang murah dan nyaman,
sehingga sebaiknya mereka memasang tariff dasar bersama yang murah.
Kemudian konvensional juga dapat beralih untuk memilki layanan online, atau
dengan pool-pool kendaraan yang masyarakat dapat menjangkaunya dengan
mudah. Transportasi konvensional juga perlu membenahi pelayanan mereka,
seperti yang dilakukan transportasi online, sehingga masyarakat dapat
menggunakan nya dengan nyaman. Sehingga tidak ada perbedaan dan persaingan
25
yang terlalu menonjol, jika sama-sama menyamakan tujuan, untuk menjadi
transportasi yang layak untuk masyarakat.
4. Transportasi Bentor (Becak Motor)
Bentor adalah singkatan dari becak motor yang merupakan kendaraan
roda tiga asal gorontalo kendaraan ini adalah ruang muatan seperti becak yang
dirakit dengan menambahkan kendaraan bermotor. Jenis sepeda motor di bagian
belakangnya.Seiring bertambahnya jumlah populasi kendaraan dan tingkat
teknologi transportasi masyarakat membuat inovasi kendaraan tersebut digunakan
untuk mengangkut manusia atau barang dengan memberikan jasa kepada
masyarakat dengan menggunakan tarif atau pembayaran tunai. Berdasarkan
peraturan pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan di jelaskan
angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan kendaraan. Pasal 27 ayat (1) undang-undang Nomor 22
tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan membagi kendaraan menjadi
kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Kemudian pada pasal 47 (2),
kendaraan bermotor di bagi lagi menjadi sepeda motor, mobil penumpang, mobil
bus, mobil barang dan kendaraan khusus. Kendaraan bermotor ada yang
perseorangan dan ada juga berkendaraan bermotor umum. Berdasarkan pasal 1
poin ke-10 undang-undang 22 Tahun 2009, kendaraan bermotor umum adalah
setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan /atau orang dengan
dipungut bayaran.(Wikipedia Online, 2 September 2016)
Bentor sendiri merupakan jasa transportasi menggunakan sepeda motor
model becak dengan dipungut bayaran. Dengan membandingkan dua hal tersebut
26
diatas maka seharusnya dapatlah kita simpulkan bahwa bentor merupakan
kendaraan bermotor umum dengan model becak. Akan tetapi, permasalah
utamanya justru terletak pada kendaraan itu sendiri, yaitu bentor. Jasa transportasi
bentor dinilai tidak sesuai dengan angkutan perkotaan di jalan-jalan utama.
Bahkan bentor tidak termasuk dalam angkutan umum yang terdapat dalam UU
No 22 tahun 2009.
UU No 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan memang
tidak menyebutkan dengan jelas bahwa sepeda motor termasuk kendaraan
bermotor umum, tetapi dalam UU tersebut juga tidak dapat dilarang mengenai
penggunaan sepeda motor sebagai kendaraan bermotor umum. Contoh yaitu pasal
137 ayat (2), “Angkutan orang yang menggunakan kendaraan bermotor berupa
sepeda motor, mobil penumpang, atau bus”.
Dalam peraturan pemerintah (PP) No. 74 tahun 2014 tentang angkutan
jalan juga tidak disebutkan dengan jelas mengenai penggunaaan sepeda motor
sebagai kendaraan umum untuk mengangkut orang. Pasal 10 ayat (4) PP No. 74
tahun 2014 hanya menjelaskan teknis sepeda motor sebagai angkutan barang.
Jadi, belum ada peraturan yang mengatur secara jelas mengenai keberadaan ojek,
khususnya Gojek yang dianggap melanggar perraturan angkutan orang.
Dengan begitu pelaku usaha jasa tranportasi online harus memenuhi
syarat agar bisa diizinkan oleh pemerintah dengan melengkaapi syarat ketentuan
untuk semua layanan transportasi online wajib mendaftarkan pengemudinya ke
dalam bentuk badan usaha karena sudah dilegalkan oleh pemerintah.
27
Gustav Radbruch adalah seorang filosof hukum dan seorang ahli hukum
dari jerman yang terkemuka yang mengajarkan konsep tiga ide unsur dasar
hukum. Ketiga konsep dasar tersebut dikemukakannya pada era perang dunia II.
Tujuan hukum yang dikemukakannya tersebut oleh berbagai pakar diidentikan
juga sebagai tujuan hukum. Adapun tiga tujuan hukum tersebut adalah keadilan,
kepastian, dan kemanfaatan. Dari pendapat tersebut, tujuan kemanfaatan pada
hukum menjadi corak utama sebagai tujuan keberadaan hukum itu sendiri. Tujuan
kemanfaatan itu adalah bekerjanya hukum di masyarakat efektif atau tidak.
Dalam nilai kemanfaatan, hukum berfungsi sebagai alat untuk memotret
fenomena masyarakat atau realita social dan dapat member manfaat atau berdaya
guna bagi masyarakat.
Dalam kegiatan pengangkutan di darat, terdapat dua jenis angkutan,
yakni angkutan yang beroperasi dijalan dan angkutan yang beroperasi di atas rel,
dan dalam hal ini akan dibahas mengenai jenis angkutan barang di jalan. Dalam
Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan ( UU
lalu lintas dan angkutan jalan ) pada pasal 137 ayat (2) ditentukan bahwa
angkutan barang dapat menggunakan kendaraan bermotor dan kendaraan tidak
bermotor.
Tanggung jawab dalam arti liability dapat diartikan sebagai tanggung
gugat dan merupakan bentuk spesifik dari tanggung jawab hukum perdata.
Tanggung gugat merujuk pada posisi seseorang atau badan hukum yang
dipandang harus membayar suatu kompensasi atau ganti rugi setelah adanya
peristiwa hukum.
28
Kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor masih terbagi lagi
yaitu sebagai berikut:
a. Kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel. Dalam UU lalu
lintas dan angkutan jalan pada pasal 47 ayat (2), kendaraan bermotor terbagi
atas:
1. Sepeda motor
Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan atau tanpa
ruma- rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau kendaraan
bermotor beroda tiga tanpa rumah- rumah.
2. Bentor motor
Bentor motor adalah becak motor yang merupakan kendaraan roda tiga,
kendaraan ini memiliki ruang muatan seperti becak yang di rakit dengan
menambahkan kendaraan bermotor, atau jenis sepeda motor bagian
belakangnya.
3. Mobil penumpang
Mobil penumpang adalah kendaraan bermotor angkutan orang yang
memiliki tempat duduk maksimal delapan orang, termasuk untuk
pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3500 kilo gram.
4. Mobil barang
Mobil barang adalah kendaraan bermotor yang dirancang sebagian atau
seluruhnya untuk mengangkut barang.
29
5. Kendaraan khusus
Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor yang dirancang khusus
yang memiliki fungsi atau rancang bangun tertentu, antara lain:
a) Kendaraan bermotor tentara nasional tentara Indonesia
b) Kendaraan bermotor kepolisian Negara Republik Indonesia
c) Alat berat antara lain bulldozer, traktor, mesin gilas, (stoomwaltz),
forklift, loader, excavator, dan crane
d) Kendaraan khusus Penyandang Cacat.
b. Kendaraan Tidak Bermotor
Kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakan oleh
tenaga manusia dan/atau hewan. Dalam kegiatan mengangkut barang dengan
kendaraan bermotor, pasal 137 ayat (3) diatur bahwa angkutan barang wajib
menggunakan mobil barang.
Undang-undang aturan lalu lintas diatas bahwa menerangkan bahwa
setiap jenis dan golongan kendaraan mempunyai aturan sendiri dan sistem
pengoperasianya.
Bentor (becak motor) dalam mempertahankan eksistensinya ditengah
adanya transportasi online mempunyai nilai atau tujuan yang ingin di capai yaitu
nilai ekonomi, dengan menjadi tukang bentor (becak motor) pendapatan mereka
lebih pasti karena tarif yang diberikan tidak di bagi dengan perusahaan aplikasi,
nilai, solidaritas, dengan mengutamakan gotong royong dan saling membantu
antar anggota bentor dan nilai-nilai tradisi yaitu tradisi negosiasi tarif antara
30
penumpang dan bentor, sehingga lebih memberikan kebebasan kepada
penumpang untuk menawar sesuai yang diinginkan.
5. Lembaga Sosial
Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah
asing social-institution. Akan tetapi, hingga kini belum ada kata sepakat
mengenai istilah Indonesia yang dengan tepat dapat menggambarkan isi social-
institution tersebut. Ada yang mempergunakan istilah pranata-sosial, tetapi
social-institution menunjukkan pa
da adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat.
misalnya Koentjaraningrat mengatakan pranata sosial adalah suatu sistem tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Defenisi
tersebut menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma-norma untuk
memenuhi kebutuhan.
Istilah lain yang diusulkan adalah bangunan sosial yang mungkin
merupakan terjemahan dari istilah Soziale-Gebilde (bahasa Jerman), yang lebih
jelas menggambarkan bentuk dan susunan social institution tersebut. Tepat atau
tidaknya istilah-istilah tersebut di atas tidak akan dipersoalkan di sini. Di sini
akan digunakan istilah lembaga kemasyarakatan karena pengertian lembaga lebih
menunjuk pada sesuatu bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang
abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang
menjadi ciri lembaga tersebut. Namun, di samping itu, kadang-kadang juga
dipakai istilah lembaga sosial.
31
Seorang sosiolog lain, yaitu Sumner yang melihatnya dari sudut
kebudayaan, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita,
sikap dan perlengkapan kebudayaan, bersifat kekal serta bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Pentingnya adalah agar ada
keteraturan dan integrasi dalam masyarakat. Lembaga kemasyarakatan yang
bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
b. Menjaga keutuhan masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial (social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat
terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Fungsi –fungsinya di atas menyatakan bahwa apabila seseorang hendak
mempelajari kebudayaan dan masyarakat tertentu, maka harus pula diperhatikan
secara teliti lembaga-lembaga kemasyarakatan di masyarakat yang bersangkutan.
Soerjono Soekanto (2013)
6. Teori Konflik
Teori konflik muncul sebagai reaksi dari munculnya teori stuktural
fungsional. Pemikiran yang paling berpengaruh atau menjadi dasar dari teori
konflik ini adalah pemikiran Karl Marx. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, teori
konflik mulai merebak. Teori konflik menyediakan alternatif terhadap teori
32
struktural fungsional. Pada saat itu Marx mengajukan konsepsi dasar tentang
masyarakat kelas dan perjuangannya.
Teori konflik menurut Karl Marx terjadi karena adanya pemisahan kelas
di dalam masyarakat, kelas sosial tersebut antara kaum borjuis dan kaum proletar,
di mana kaum borjuis yang mempunyai modal atas kepemilikan sarana-sarana
produksi sehingga dapat menimbulkan pemisahan kelas dalam masyarakat. karl
Marx menunjukkan bahwa dalam masyarakat pada abad ke-19 di Eropa terdiri
dari kelas pemilik modal (kaum borjuis) dan kelas pekerja miskin (kaum
proletar). Kedua kelas tersebut tentunya berada dalam struktur sosial hierarki
yang jelas sekali perbedaannya. Dengan jahatnya kaum berjuis kepada kaum
proletar maka kaum borjuis memanfaatkan tenaga dari kaum proletar. Kaum
borjuis melakukan eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi,
keadaan seperti ini akan terus berjalan selama beriringnya waktu, karena kaum
proletar yang pasrah, menerima keadaan yang sudah ada, kaum proletar
menganggap bahwa dirinya itu sudah takdirnya menjadi buruh atau kaum pekerja.
Dari ketegangan hubungan antara kaum proletar dan kaum borjuis mendorong
terbentuknya gerakan sosial besar yang di sebut revolusi, hal ini bisa terjadi
karena adanya kesadaran dari kaum proletar yang dieksploitasi kepada kaum
borjuis, dari kesadaran tersebut menjadi persaingan yang merebut kekuasaan,
sehingga lahir tatanan kelas masyarakat pemenang yang kemudian mampu
membentuk tatanan ekonomi dan peradaban yang maju dalam masyarakat.
Ada beberapa asumsi dasar dari teori konflik ini. Teori konflik
merupakan antitesis dari teori struktural fungsional, dimana teori struktural
33
fungsional sangat mengedepankan keteraturan dalam masyarakat. teori konflik
melihat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial. Teori konflik melihat bahwa
di dalam masyarakat tidak akan selamanya berada pada keteraturan. Buktinya
dalam masyarakat manapun pasti pernah mengalami konflik-konflik atau
ketegangan-ketegangan. Kemudian teori konflik juga melihat adanya dominasi,
koersi, dan kekuasaan dalam masyarakat. teori konflik juga membicarakan
mengenai otoritas yang berbeda-beda. Otoritas yang berbeda-beda ini
menghasilkan superordinasi dan subordinasi dapat menimbulkan konflik karena
adanya perbedaan kepentingan.(Wikipedia Online, 26 November 2017)
B. Kerangka Konsep
Diera globalisasi sekarang ini, sudah tidak asing lagi bagi kita mengenai
teknologi yang semakin canggih, bahkan anak usia dibawah umur sudah lincah
memainkan gadget. Oleh sebab itu, tidak terlepas dari kemudahan dalam
mengakses hal apapun yang diinginkan seperti, belanja lewat online, pemesanan
hotel, pemesanan tiket pesawat, pemesanan tiket kereta api, dan semua alat
transportasi lainnya. Dalam hal ini, kehidupan masyarakat Indonesia. Secara
umum, transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan atau pergerakan
orang atau barang dari suatu lokasi, yang disebut lokasi asal ke lokasi lain, yang
biasa disebut lokasi tujuan, untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan alat
tertentu pula. Terutama di kota, segalah kegiatan memerlukan sarana dan
prasarana agar efektif dan efisien. Selain itu, Tamin mengungkapkan bahwa,
prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: sebagai alat bantu
untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan, dan sebagai prasarana
34
bagi pergerakan manusia dan atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di
daerah perkotaan tersebut.
Banyaknya masyarakat yang lebih memilih menggunakan transportasi
berbasis online, keberadaannya pun mendapat respon pro dan kontra dari
berbagai lapisan masyarakat. Khususnya sebagian besar pengemudi transportasi
bentor motor (becak motor) yang sudah ada lebih dulu. Mereka merasa dengan
kehadiran transportasi berbasis online, eksistensi pekerjaan menjadi tersaingi dan
tersisihkan. Sehingga, dari pihak pengemudi transportasi bentor motor (becak
motor) sangat menolak keras keberadaan transportasi berbasis online.
Dalam aksi penolakan keberadaan transportasi berbasis online oleh pihak
transportasi bentor motor (becak motor) diberbagai kota di Indonesia, banyak
yang berakhir dengan tindakan kekerasan. Tindakan kekerasan tersebut dilakukan
secara personal maupun kelompok.
Pada setiap jenis penelitian selalu menggunakan kerangka konsep
sebagai alur dalam menentukan arah penelitian. Hal ini untuk menghindari
terjadinya perluasan pembahasan yang menjadi penelitian tidak terarah atau
terfokus, pada penelitian ini maka peneliti menyajikan kerangka konsep sebagai
berikut.
35
KERANGKA KONSEP
GAMBAR 2.1
TRANSFORTASI
TRANSFORTASI BENTOR
HASIL DAN TEMUAN
EKSISTENSI BENTOR DAMPAK TRANSFORTASI
ONLINE
TRANSFORTASI ONLINE
TEORI KONFLIK
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penilitian ini adalah penelitian yang bersifatnya deskriptif
kualitattif, yang bertujuan menggambarkan secara mendalam mengenai
eksistensi bentor (becak motor) dalam menghadapi Era transportasi
online di kecamatan rappocini Kota makassar.
Menurut riense dan Abdi, (2009:9), bahwa “penelitian kualitatif
berupaya memberikan penggambaran secara mendalam tentang situasi
yang diteliti”. Hal ini lebih dipertegas oleh Bogdan dan Taylor bahwa
“penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang
lebih penting adalah menemukan makna yang terkandung di baliknya
(fenomenologi), sebagai makna tersembunyi, atau dengan sengaja
disembunyikan sehingga menghasilkan data deskriptif dalam bentuk
kata-kata, baik tertulis maupun lisan.
Dari uraian tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk
memahami eksistensi bentor (becak motor) dalam menghadapi era
transportasi online di kecamatan rappocini kota makassar.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di kota Makassar kecamatan rappocini.
Penelitian lokasi peneliti di dasarkan atas pertimbangan bahwa di lokasi kota
37
Makassar kecamatan rappocini banyak transportasi online dan bentor (becak
motor).
C. Informan Penelitian
Informan merupakan berbagai sumber informasi yang dapat memberikan
data yang diperlukan dalam penelitian, penentuan informan penelitian harus
disesuaikan dengan jenis data atau informasi yang ingin didapatkan.
Beberapa jumlah informan dalam penelitian kualitatif belum dapat
diketahui sebelum peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data di lapangan.
Yang demikian dimaksud untuk tercapainya kualitas data yang memadai sehingga
sampai ke informan keberapa data tidak berkualitas lagi atau sudah mencapai titik
jenuh karena tidak memperoleh informasi baru lagi (Hamidi, 2005:75)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan informan kunci (key
informan) dan informan biasa dalam teknik informan peneliti Purposive Sampling
yaitu penarikan informan secara purposif merupakan cara penarikan informan
yang dilakukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan
permasalaahan yaang sedang diteliti sedangkan informan biasa adalah informan
yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan
dengan permasalahan peneliti tersebut. Yaitu peneliti mengelompokkan
berdasarkan usia, dan pekerjaan. Adapun yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah:
Yang menjadi informan kunci adalah tukang bentor dan masyarakat di
makassar Kecamatan Rappocini. Adapun informan kunci adalah tukang bentor
38
dan masyarakat di makassar kecamatan Rappocini, yaitu diantaranya berusia
sekitar 25-50 tahun, yaitu pekerjaan awal sampai sekarang sebagai tukang bentor.
Informan penelitian merupakan berbagai sumber informasi yang dapat
memberikan data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik penentuan informan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu tukang
bentor dengan transportasi online.
D. Fokus Penelitian
Spradley dalam Sogiyono (2013:286) menyatakan bahwa focus
merupakan domain tunggal atau beberapa yang terkait dari situasi sosial. Dengan
demikian penentuan fokus penelitian dalam proposal lebih didasarkan pada
tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi social (lapangan).
Adapun menurut Spadley dalam Prastowo (2014:137) mengemukakan bahwa ada
empat alternatif untuk menetapkan focus penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Menetapkan focus pada permasalahan yang disarankan oleh informan
2. Menetapkan focus berdasarkan domain-domain organizing domain
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk mengembangkan
iptek
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-
teori yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi fokus atau titik
perhatian dalam penelitian ini adalah presepsi masyarakat terhadap bentor di era
transportasi online dan upaya bentor (becak motor) dalam mempertahankan
eksistensinya di era transportasi online.
39
E. Instrumen Penelitian
Afrizal (2014:134) instrument penelitian adalah alat-alat yang diperlukan
untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif, alat atau instrument
utama pengumpulan data adalah manusia yaitu, peneliti sendiri yang
mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil.
Peneliti dapat meminta bantuan orang lain untuk mengumpulkan data, disebut
pewawancara. Dalam hal ini, pewawancara sendiri yang langsung mengumpulkan
data dengan cara bertanya, meminta, mendegar, dan mengambil. Berbeda dengan
penelitian kuantitatif, dalam penelitian kuantitatif alat dalam pengumpulan data
mengacu kepada hal yang diperlukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data,
biasanya dipakai untuk menyebut kusioner.
Pada penelitian ini, penulis sendiri yang bertindak sebagai instrument
(human instrument). Hal ini didasari oleh adanya potensi manusia yang memiliki
sifat dinamis dan kemampuan untuk mengamati, menilai, memutuskan dan
menyimpulkan secara obyektif.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang cermat dan valid serta
memudahkan penelitian maka perlu menggunakan alat bantu berupa pedoman
wawancara (daftar pertanyaan), pedoman observasi, dan hp sebagai alat untuk
mengambil dokumentasi dan sebagai alat perekam. Peneliti yang berfungsi
sebagai alat pengumpulan data serta pemotret.
40
F. Jenis dan Sumber Data
Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai proposal ini, baik
peneliti lapangan maupun penelitian kepustakaan, dapat menghasilkan data yang
digolongkan ke dalam dua jenis data, yaitu:
1. Data primer, data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui
wawancara dan observasi.
2. Data sekunder, data yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi yang
tersusun secara baik mengenai masalah eksistensi bentor motor dalam
menghadapi era transportasi online.
G. Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penelitian kualitatif para ilmuan hanya dapat bekerja dengan
menggunakan data, fakta dari dunia kenyataan yang diperoleh melalui penelitian.
Data adalah penunjang yang penting dalam sebuah penelitian. Semakin banyak
data yang diperoleh maka semakin bagus pula hasil akhir dari sebuah penelitian.
Dalampenelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, untuk
lebih memahami teknik-teknik pengumpulan data kualitatif tersebut, maka kita
harus memahami terlebih dahulu teknik-teknik tersebut. Dengan
mempertimbangkan persoalan tersebut, akan dijelaskan apa dan bagaimana cara
penggunaan teknik tersebut secara singkat sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung mengenai
fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi memungkinkan melihat dan
41
mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana
keadaan yang sebenarnya. Observasi ini dilakukan dengan cara, peneliti
mendatangi lokasi penelitian, selanjutnya melakukan pengamatan dan pencatatan
tentang fenomena-fenomena yang diteliti dilokasi penelitian, yaitu di Makassar
kecamatan rappocini yang dilakukan berulang-ulang secara informal sehingga
mampu mendapatkan informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Adapun objek penelitian yang akan diobservasi menurut
Spradley (Sugiyono, 2013:229) dinamakan situasi sosial, yang terdiri dari tiga
komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas) yang
memberikan informasi dan pandangan yang benar-benar berguna dan sesuai
dengan masalah penelitian.
2. Wawancara
Sugiyono (2013:231) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam
(indepth interview), yaitu dengan mengumpulkan sejumlah data dari informan
dengan menggunakan daftar pertanyaan dengan merajuk pada pedoman
wawancara yang telah disusun secara sistematis agar data yang ingin diperoleh
lebih lengkap dan valid. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
secara lisan dan langsung bertatap muka dengan informan yang ditinjang oleh
pedoman wawancara.
Antara observasi dan wawancara bisa dilakukan secara bersamaan
artinya sambil melakukan observasi juga bisa melakukan wawancara terhadap
42
informan penelitian untuk mendapatkan data yang lebih mendalam sehingga apa
yang terjadi dilapangan sesuai dengan apa yang diperoleh sebagai hasil
penelitian.
3. Dokumentasi
Sugiyono (2013:240), dokumentasi yaitu proses pengambilan data
dengan melihat dokumen-dokumen. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental. Dokumentasi merupakan pelengkap dari observasi
dan wawancara, karena dokumentasi dilakukan pada saat melakukan observasi
dan wawancara terhadap informan penelitian berlangsung dilapangan.
H. Teknik Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono (2013:334), analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan model analisis interaktif yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:337-345) mencakup
tiga kegiatan, yaitu:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan merangkum, memilah hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan
43
demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan,
dari awal sampai akhir penelitian.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan selanjutnya.
Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matrik, grafik network
(jejaring kerja), dan bagan.
3. Menarik kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)
Tindakan yang dilakukan setelah pengumpulan data berakhir adalah
penarikan kesimpulan dengan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat
dalam reduksi data dan sajian data.
I. Teknik keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek penelitian.
Menurut Sugiyono (2013:368-375) untuk menguji kredibilitas suatu
penelitiasn kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1. Perpanjangan pengamatan: dengan diperpanjang pengamatan berarti peneliti
kembali kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber
data yang pernah ditemui sebelumnya maupun yang baru. Hal ini akan
membentuk hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin baik dan
44
kehadiran peneliti tidak lagi dianggap sebagai orang asing yang mengganggu
perilaku masyarakat yang sedang dipelajari.
2. Meningkatkan ketekunan: yaitu melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis, karena peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah
atau tidak.
3. Triangulasi: yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara
dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tiga jenis triangulasi yaitu,
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.
45
BAB IV
GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Kota Makassar
1. Profil Wilayah
Kota Makassar merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dan
terbesar di Kawasan Timur Indonesia memiliki luas areal 175,79 km2, sehingga
kota ini sudah menjadi kota Metropolitan. Sebagai pusat pelayanan di KTI, Kota
Makassar berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri,
pusat kegiatan pemerintah, simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik
darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Secara administrasi kota ini terdiri dari 14 Kecamatan dan 143
Kelurahan. Kota ini berada pada ketinggian antara 0-25 m dari permukaan laut.
Penduduk Kota Makassar pada tahun 2000 adalah 1.130.384 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 557.050 jiwa dan perempuan 573.334 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata
1,65 %. Masyarakat Kota Makassar terdiri dari beberapa etnis yang hidup
berdampingan secara damai seperti etnis Bugis, etnis Makassar, etnis Cina, etnis
Toraja, etnis Mandar dll. Kota dengan populasi 1.112. 688 jiwa ini, mayoritas
penduduknya beragama islam. Dalam sejarah perkembangan islam, Makassar
adalah kota kunci dalam penyebaran agama Islam ke Kalimantan, Philipina
Selatan, NTB dan Maluku. Munculnya kasus SARA di Ambon Maluku dan Poso
pada beberapa tahun terakhir ini, tidak terlepas dari peran strategis Makassar
sebagai kota pintu di wilayah Timur Indonesia.
46
Keristenan di Makassar dalam beberapa tahun ini sering menjadi sasaran
serbuan. Kota Makassar disamping sebagai daerah transit para wisatawan yang
akan menuju ke Tana Toraja dan daerah-daerah lainnya, juga memiliki potensi
obyek wisata seperti: Pulau Lae-lae, Pulau Kayangan, Pulau Samalona, Obyek
wisata peninggalan sejarah lainnya seperti: Museum Lagaligo, Benteng Somba
Opu, Makam Syech Yusuf, makam Pangeran Diponegoro, Makam Raja-raja
Tallo, dan lain-lain. Fasilitas penunjang tersedia jumlah hotel 95 buah dengan
jumlah kamar 3.367 cottage wisata sebanyak 76 buah, selain itu juga terdapat
obyek wisata Tanjung Bunga yang potensial.
2. Aspek Geografis dan Demografis
Secara geografis kota Metropolitan Makassar terletak di pesisir pantai
barat Sulawesi Selatan pada koordinat 119 18’27,97’’ 119 32’31,03’’ bujur
Timur dan 5 00’30,18’’ – 5 14’6,49’’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 175.77
km dengan batas-batas berikut.
Batasan Utara : Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Batasan Selatan : Kabupaten Gowa
Batasan Timur : Kabupaten Maros
Batasan Barat : Selat Makassar
Secara administrasi Kota Makassar terbagi atas 14 Kecamatan dan 142
Kelurahan dengan 885 RW dan 4446 RT Ketinggian Kota Makassar bervariasi
antara 0 – 25 meter dari permukaan Laut, dengan suhu udara antara 20 C sampai
dengan 32 C. Kota Makassar diapit dua buah sungai yaitu: Sungai Tallo yang
47
bermuara disebelah utara kota dan sungai Jeneberang bermuara pada bagian
selatan kota.
Selain memiliki wilayah daratan, Kota Makassar juga memiliki wilayah
kepulauan yang dapat dilihat sepanjang garis pantai Kota Makassar. Adapun
pulau-pulau di wilayahnya merupakan bagian dari dua Kecamatan yaitu
Kecamatan Ujung Pandang dan Ujung Tanah. Pulau-pulau ini merupakan gugusan
pulau-pulau karang sebanyak 12 pulau, bagian dari gugusan pulau-pulau
Sangkarang, atau disebut juga pulau-pulau Pabbiring atau lebih dikenal dengan
nama Kepulauan Spermonde. Pulau-pulau tersebut adalah pulau Lanjukang
(terjauh), pulau Langkai, Pulau Lumu-Lumu, Pulau Caddi, Pulau Kodingareng
Keke, Pulau Samalona, Pulau Lae-Lae, Pulau Gusung dan Kayangan.
3. Kependudukan
Panjang garis Pantai Kota Makassar sekitar 32 km dan pada tahun 2009
jumlah penduduk tercatat sebanyak 1.272.349 jiwa yang terdiri atas 610.270 laki-
laki dan 662.079 perempuan. Sementara itu jumlah penduduk Kota Makassar
tahun 2008 tercatat sebanyak 1.253.656 jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis
kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin. Rasio jenis kelamin
penduduk kota Makassar yaitu sekitar 92, 17% yang berarti setiap 100 penduduk
wanita terdapat 92 penduduk laki-laki.
Ditinjau dari kepadatan penduduk Kota Makassar adalah terdapat yaitu
33.390 jiwa per km2 persegi, disusul Kecamatan Mariso (30.457 jiwa/km2),
Kecamatan Bontoala (29,872 jiwa/km2). Sedangkan Kecamatan Biringkanaya
48
merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu sekitar 2.709
jiwa/km2, kemudian Kecamatan Tamalanrea 2.841 jiwa/km2), Manggala (4.163
jiwa/km2), Kecamatan ujung Tanah (8.266 jiwa/km2), Kecamatan Panakkukang
(8. 009 jiwa/km2).
Berdasarkan jumlah penduduk di sepanjang aliran sungai Tallo yang
meliputi 5 kecamatan (Ujung Tanah, Tallo, Manggala, Biringkanaya dan
Tamalanrea) tersebut dimungkinkan karena pemanfaatan wilayah pesisir sebagai
pemukiman dan hal ini akan erat kaitannya dengan besarnya limbah domestic
yang masuk ke sungai Tallo. Sedangkan jumlah penduduk yang relatif kecil di
beberapa kecamatan ini disebabkan karena daya dukung wilayah hunian yang
sempit dan padat, juga merupakan wilayah pusat perbelanjaan, pelayanan dan jasa
serta berbagai bangunan infrastruktur pemerintahah Kota Makassar.
B. Kecamatan Rappocini
Kecamata Rappocini merupakan salah satu dari 15 kecamatan di kota Makassar,
pemekaran dari kecamatan Tamalate yang dibentuk pada hari Rabu tanggal 07
Januari 1998 tindak lanjut dari persetujuan Mendagri nomor 138/1242/PUOD
tanggal 03 Mei 1996 berdasarkan Gubernur Sulawesi Selatan 538/VI/1996 Tahun
1996 tanggal 27 Juni 1996, dengan luas wilayah 9,23 km yang berbatas :
Sebelah utara dengan Kecamatan Panakkukang dengan Kecamatan
Manggala
Sebelah Timur dengan Kecamatan Manggala dan Kabupaten Gowa
Sebelah selatan dengan kecamatan Tamalate Kabupaten Gowa
49
Sebelah barat Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang, dan
kecamatan Tamalate
Dalam kurung waktu 16 tahun Kecamatan Rappocini telah di pimpin oleh 8
(delapan) orang camat sebagai kepala Kecamatan yaitu:
1. H. A. Rompegading Patiroi, M.Si
2. Darmawati AP
3. H. A. Kamaruddin Munde
4. A. Muh. Hasan Basri Ambarala
5. Imran Samad
6. A. Muh. Yasir, M.Si
7. Hamri Haiya, AP.,S.Sos.,SH.,M.Si (sekarang)
Kecamatan Rappocini merupakan daerah bukan pantai dengan potografi
ketinggian antara permukaan laut terdiri dari 10 kelurahan menurut jaraknya layak
masing-masing kelurahan ke kecamatan berkisar 1 km sampai dengan jarak 5-10
km.
VISI MISI KECAMATAN RAPPOCINI
VISI
Dalam upaya mewujudkan harapan dan aspirasi stakeholder serta
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka perlu dituangkan dalam suatu
Visi Kecamatan Rappocini. Rumusan Visi juga diharapkan dapat mencerminkan
50
kebutuhan yang fundamental dan sekaligus merekfleksikan dinamika
pembangunan dari berbagai aspek.
Adapun Visi Kecamatan Rappocini dijabarkan sebagai berikut:
“Terwujudnya Pelayanan Prima Menuju Kecamatan Rappocini Yang
Sejahtera dan Nyaman Untuk Semua”
Untuk merealisasikan visi dari maksud tersebut diatas, maka setiap
pegawai Kecamatan Rappocini dan Stakeholder haruslah memiliki pemahaman
bersama terhadap visi tersebut diatas yakni sebagai berikut:
1) Pelayanan prima adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggaraan pelayanan public dalam hal ini Kecamatan Rappocini
memiliki standar pelayanan ISO 1900 : 2008 sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
2) Sejahtera adalah menggambarkan derajat kehidupan masyarakat yang
meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan,
kesejahteraan serta lingkungan fisik, sosial, dan religious sebagai bentuk
perwujudan masyarakat yang sehatera.
3) Nyaman untuk semua adalah terwujudnya proses pembangunan yang
semakin mengurangi kesenjangan dan melahirkan kemandirian secara
stabil, dalam struktur dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan
bagi perkembangan masyarakat yang dapat dinikmati dan dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.
51
MISI
Misi adalah suatu yang dilaksanakan/ diemban oleh instansi pemerintah
sebagai penjara dari misi yang telah di tetapkan. Dengan pernyataan misi
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenai
instansi pemerintah dan mengetahui peran dan programnya serta hasil yang
diperoleh di masa mendatang.
Untuk merealisasikan visi kecamatan Rappocini yang telah ditetapkan
dalam 5 (lima) tahun kedepan, yakni Tahun 2014-2019 yang bertumpu pada
potensi dan sumber daya yang memiliki serta ditunjang dengan semangat
kebersamaan, tanggun jawab yang optimal dan proporsional. Maka misi
kecamatan Rappocini adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pelayanan publik dan Kinerja Pelayanan;
b. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat;
c. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Masyarakat.
MAKLUMAT PELAYANAN
“Dengan ini, kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesusai
standar pelayanan yang telah kami tetapkan dan apabila tidak menepati janji
ini, kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku”
52
C. Kelurahan Gunung Sari
Kelurahan gunug sari merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di
Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Kelurahan ini merupakan salah satu
wilayah kelurahan di bagian selatan kota Makassar. Wilayah ini memiliki batas-
batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah utara berbatas dengan Kelurahan Bonto Makkio
Kecamatan Rappocini.
Sebelah selatan berbatas dengan Kabupaten Gowa
Sebelah barat berbatas dengan Kelurahan Banta-Bantaeng
Sebelah timur berbatas dengan Kelurahan Karunrung dan
Kabupaten Gowa.
Kelurahan gunung sari berada pada ketinggian <500 meter dari
permukiman laut yang terdiri dari dataran rendah. Secara administrative,
Kelurahan Gunung Sari terdiri dari 26 RW dan 141 RT. Kelurahan Gunung Sari
memiliki jarak kurang lebih 1 km dari pusat pemerintahan kecamatan dan kurang
lebih 10 km dari pusat pemerintaahan kota.
a. Luas Wilayah
Kelurahan gunung sari memiliki luas wilayah keseluruhan yaitu 54.80
Ha. Penggunaan lahan yaitu sekitar 150 m2 diperuntukkan untuk perkantoran, 1
km2 diperuntukkan untuk perkuburan dan sisanya untuk pemukiman penduduk.
Seperti halnya dengan wilayah-wilayah lain dalam kota Makassar, wilayah
53
kelurahan gunung sari juga cukup padat. Oleh sebab itu di perlukan adanya upaya-
upaya dari berbagai pihak untuk lebih memperhatikan kondisi tata ruang kota
dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
b. Kependudukan
Faktor kependudukan merupakan salah satu faktor yang perlu di
perhatikan oleh pemerintah dalam upaya pembangunan daerah. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia atau penduduk sudah menjadi suatu keharusan agar
dapat bersaing dalam dunia globalisasi sekarang ini. Adapun gambarang
penduduk berdasarkan jenis kelamin di kelurahan gunung sari kecamatan
Rappocini sebagai berikut:
Table 4.1 klasifikasi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Gunung
Sari Kec. Rappocini Kota Makassar.
No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1. Laki-laki 2983 43,52
2. Perempuan 3871 56,48
Jumlah 6854 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2012.
Pada table diatas terlihat bahwa komposisi penduduk berdasarkan jenis
kelamin di seluruh Gunung Sari kecamatan Rappocini kota Makassar yaitu
sebagian besar adalah perempuan sebanyak 3.871 jiwa atau 56,48 % dan untuk
laki-laki sebanyak 2.983 jiwa atau 43,52%.
54
c. Sarana Pendidikan
Ketersedian sarana pendidikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap pendidikan di kelurahan gunung sari kecamatan Rappocini kota
Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.2 Ketersedian Sarana Pendidikan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan
Rappocini kota Makassar.
No. Sarana Pendidikan Jumlah (Unit) Presentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
Taman kanak-kanak
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi
4
4
5
4
2
21,05
21,05
26,32
21,05
10,53
Jumlah 19 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2012.
Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa sarana pendidikan di kelurahan Gunung
Sari kecamatan Rappocini kota Makassar sudah memiliki sarana pendidikan yang
lengkap mulai dari Taman kanak-kanak sampai perguruan Tinggi sehingga
kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan dapat terpenuhi dengan baik.
55
d. Sarana Kesehatan
Sarana yang juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah sarana
kesehatan. Sarana kesehatan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Tabel 4.3 Ketersedian Sarana Kesehatan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan
Rappocini Kota Makassar.
No. Sarana Kesehatan Jumlah (Unit) Presemtase (%)
1.
2.
3.
4.
Puskesmas
Apotik
Posyandu
Tempat dokter
praktek
2
11
26
2
4,88
26,83
63,41
4,88
Jumlah 41 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2012.
Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang terdapat di
kelurahan gunung sari kecamatan Rappocini Kota Makassar terdiri dari
puskesmas, apotik, posyandu dan tempat dokter praktek. Jumlah sarana kesehatan
terbanyak yaitu posyandu sebanyak 26 unit atau 63,41%. Hal ini dapat
56
disimpulkan bahwa ketersedian sarana kesehatan sudah mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatannya.
e. Sarana Peribadatan
Selain sarana pendidikan, dan sarana kesehatan, sarana yang juga sangat
dibutuhkan oleh masyarakat adalah sarana peribadatan. Sarana peribadatan ini
bertujuan untuk memperlancar kegiatan ibadah masyarakat. Ketersedian sarana
peribadatan umum merupakan hasil kerja atau swadaya masyarakat sendiri dalam
membangun sarana ibadah seperti masjid, gereja, atau sarana ibadah lainnya.
Tabel 4.4 Ketersedian Sarana Peribadatan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan
Rappocini Kota Makassar.
No. Sarana peribadatan Jumlah (unit) Presentase (%)
1.
2.
Mesjid
Musholla
24
2
92,31
7,69
Jumlah 26 100
Sumber Data Primer Setelah Diolah, 2012.
Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa jenis sarana peribadatan yang terdapat di
kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappoci Kota Makassar terdiri dari masjid dan
musholla sebanyak 26 unit. Masjid merupakan sarana peribadatan yang paling
banyak yaitu sejumlah 24 unit atau 92,31% sedangkan hanya ada 1 unit musholla.
57
Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk yang ada di kelurahan
Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar merupakan muslim.
60
BAB V
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BENTOR (BECAK MOTOR) DI
ERA TRANSPORTASI ONLINE
A. Hasil Penelitian
1. Mendukung Adanya Transportasi Online
Masyarakat sangat senang dengan adanya transportasi seperti Gojek,
karena pemesanan yang mudah menggunakan aplikasi melalui smartphone, harga
yang terjangkau serta transparan. Transportasi online menghadirkan berbagai
macam layanan yang ada pada aplikasi mereka sehingga masyarakat sangat puas
karena transportasi online tidak hanya mengantar mereka pulang pergi tetapi juga
mengantarkan makanan, dan barang dengan tarif yang tergolong terjangkau.
Saat ini masyarakat sangat menyukai ponsel (smartphone), mulai dari
browsing, bermain game, bahkan berbelanjapun bisa dilakukan secara online
melalui ponsel. Tidak hanya berbelanja online saja yang bisa dilakukan melalui
ponsel, tetapi memesan layanan jasa pun bisa dilakukan secara online. Semakin
menjamurnya penggunaan internet dimasyarakat membuat pebisnis menciptakan
peluang yang telah marak dikalangan masyarakat dengan mengabungkan jasa
transportasi dengan internet, dimana akan menjadi terobosan baru dalam
transportasi.
Kemajuan teknologi dibidang transportasi menjadikan para pebisnis
bersaing menciptakan inovasi terbaru serta melihat dari fenomena yang terjadi di
masyarakat pengguna smartphone, baik android maupun ios menjadikan
61
masyarakat bergantung pada handphone serta internet. Peluang tersebut yang
menjadikan pendiri transportasi online menghadirkan transportasi berbasis online.
Fenomena transportasi online saat ini sedang hangat diperbincangkan, karena
pemesanan yang berbasis aplikasi yang mudah di download oleh pengguna
smartphone baik android maupun ios. Pemesanan melalui aplikasi yang mudah
membuat transportasi online diterima dengan cepat di kalangan masyarakat, serta
berbagai macam pilihan layanan yang di berikan.
Transportasi online sendiri saat ini yang menjadi market leader adalah
gojek, dinaungi oleh perusahaan yang jelas, kebersihan dan keamanan dalam
berkendara diberikan oleh transportasi online dengan memfasilitasi konsumen
helm, masker, serta penutup kepala agar rambut konsumen tetap bersih dan terjaga
karena helm yang digunakan oleh banyak konsumen. Harga yang transparan yang
dimiliki transportasi online lewat aplikasi pemesananya adalah salah satu kunci
utama yang membuat transportasi online diminati oleh masyarakat. Serta yang
membuat transportasi online berbeda dengan yang lainnya adalah memiliki merk
(brand) transportasi online serta pemilihan warna bernuangsa hijau diatribut
transportasi online, baik dari helm, jaket, pengemudi, serta aplikasi, membuat
masyarakat akan selalu ingat dibenak mereka bahwa transportasi online berwarna
hijau adalah gojek.
Pengguna transportasi online sendiri bervariasi, mulai anak mudah
hingga dewasa, baik anak sekolah maupun pekerja kantoran. Transportasi online
mampu mensegmen segala konsumen, serta mempunyai produk jasa yang mudah
digunakan dan harganya tergolong bersahabat.
62
Berdasarkan hasil wawancara dengan Lurah yaitu bapak Andi Erwin (
48 Tahun) yaitu sebagai berikut :
“ antara bentor dan transportasi online saya lebih memilih transportasi
online karena dengan hanya menggunakan hp dan tidak berpindah
tempat saya sudah bisa mendapatkan transportasi untuk sampai ke
tempat tujuan saya”.
Demikian juga saat wawancara dengan Nur Aptahira yang meupakan
Mahasiswa ( 22 Tahun) berpendapat bahwa :
“ dengan menggunakan transportasi online saya merasa nyaman, aman,
dan tarifnya relative terjangkau beda dengan bentor yang harus
negosiasi dulu”.
Dari hasil wawancara bersama bapak Andi Erwin dan Mahasiswa Nur
Aptahira, dapat disimpulkan bahwa mereka lebih mengutamakan transportasi
online dan sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di era modern ini masyarakat
lebih memilih transportasi online di mandingkan bentor karena transportasi online
sangat mudah dijangkau. Hanya dengan mengunakan aplikasi di hendpone kita
sudah dapat memasang transportasi untuk membawah kita ke tempat tujuan selain
itu dengan menggunakan trasportasi online ke nyamanan, dan ke amanan lebih
terjamin dan juga tarifnya relatif terjangkau.
2. Menolak adanya transportasi online
Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Namun kemajuan teknologi dibidang transportasi menjadikan para pebisnis
bersain menciptakan inovasi terbaru serta melihat dari fenomena yang terjadi di
masyarakat bahwa saat ini internet sangat berpengaruh dalam masyarakat.
63
Meraknya pengguna smartphone, baik android maupun ios menjadikan
masyarakat bergantung pada hendphone serta internet peluang tersebut yang
menjadikan pendiri ojek online atau (Go-jek) menghadirkan berbasis oneline.
Fenomena transportasi online saat ini sedang hangat diperbincangkan, karena
pemesanan berbasis aplikasi yang mudah didownload oleh pengguna smartphone
baik android maupun ios pemesanan melalui aplikasi yang mudah membuat
transportasi online di terimah dengan cepat dikalangan masyarakat, serta berbagai
macam pilihan layanan yang diberikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang jasa.
Oleh karena itu, para pengembang aplikasi mobile bersaing memberikan
berbagai inovasi untuk memudahkan para konsumen dalam menggunakan jasa
transportasi melalui pemesanan secara online jenis jasa yang diperlukan hanya
melalui aplikasi di smartphone mereka. Perusahaan menyediakaan layanan jasa
transportasi online yang ada di Indonesia adalah Go-jek dan Grab yang masing-
masing terdiri dari kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4). Cara
menggunakan layanan ini sudah dikemas dalam sebuah aplikasi yang harus di
download pada smartphone pengguna. Kemudian pemesanan dan pembayaran pun
sangat praktis. Standar tarif sudah ada sebelum pemesanan dilakukan yang
dihitung per kilometre. Besarnya biaya perjalanan akan muncul sesuai dengan
jarak yang ditempuh dari tempat penjemputan hingga ketujuan. Fasilitas lain yang
menjadi andalan jasa transportasi online R2 adalah sudah tersedianya helm
berstandar nasional Indonesia. Sedangkan untuk R4 karena kendaraan pribadi
yang digunakan, dapat dipastikan nyaman karena fasilitas lengkap, seperti sabuk
64
pengaman, AC dan audio. Tarif yang ditetapkan juga relatif lebih murah jika di
bandingkan dengan transportasi bentor motor (becak motor). Seperti yang
dikatakan Rahardjo Adisasmita, khususnya mengenai pemindahan barang-barang,
kualitas jasa transportasi barang harus dilaksanakan secara efektif dan efisien
dengan cara lancer, cepat, aman, teratur, bertanggun jawaab dan murah.
Namun tidak semua masyarakat setuju dengan adanya transportasi online
karena bukan semata-mata memberikan pengaruh yang positif saja, melainkan
pengaruh negatif yang segnifikan bagi masyarakat yang belum siap menerima
perubahan. Kehadirannya akan memberikan kemudahan, kenyamanan, dan
membuka lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat. Namun, sektor yang
paling banyak dipengaruhi adalah masyarakat yang masih mengalami digital
divide. Artinya masyarakat yang tidak mampu memiliki uang untuk membeli
peralatan teknologi untuk dapat mengakses transportasi yang bebasis online, yang
tidak memilki keterampilan, sehingga tidak mampu memanfaatkan teknologi yang
semakin maju.
Demikian juga saat wawancara dengan ibu Idah yang merupakan ibu
Rumah tangga (37 Tahun) berpendapat bahwa:
“kusukaki naik transportasi online karena di rumah jaki saja menunnggu
na jemput maki tidak capek jalan lagi kepangkalan”.
Seperti yang di tambahkan oleh ibu Jum yang merupakan ibu Rumah
tangga (39 Tahun) mengatakan bahwa:
“sebenarnya kami juga ibu-ibu ingin menggunaka transportasi online
tapi kami tidak tau menggunakan Handpone Android jadi kami hanya
bisa mengendarai bentor ke pasar atau ketempat tempat tujuan kami”.
65
Dari hasil wawancara bersama ibu Idah dan ibu rumah tangga yaitu ibu
Jum, dapat disimpulkan bahwa mereka memang lebih menyukai mengendarai
transportasi online tapi ada pula sebagian ibu-ibu yang lebih memilih
mengendarai bentor di karenakan ke tidak tahuannya menggunakan Handpone
android.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti dapatkan dilapangan
bahwasanya benar-benar dari sebagian besar masyarakat lebih memilih dengan
adanya transportasi online yang di mana transportasi online lebih aman, nyaman
dan tarifnya lebih terjangkau serta mudah diakses di bandingkan dengan bentor
(becak motor) walaupun masih ada dari sebagian masyarakat yang memilih bentor
(becak motor) tapi itu hanya masyarakat yang tidak tau menggunakan
kecanggihan teknologi utamanya dalam mengakses transportasi online.
B. Pembahasan
Teori konflik menurut Karl Marx terjadi karena adanya pemisahan kelas
di dalam masyarakat, kelas sosial tersebut antara kaum borjuis dan kaum proletar,
di mana kaum borjuis yang mempunyai modal atas kepemilikan sarana-sarana
produksi sehingga dapat menimbulkan pemisahan kelas dalam masyarakat. Karl
Marx menunjukkan bahwa dalam masyarakat pada abad ke-19 di Eropa terdiri
dari kelas pemilik modal (kaum borjuis) dan kelas pekerja miskin (kaum
proletar). Kedua kelas tersebut tentunya berada dalam struktur sosial hierarki
yang jelas sekali perbedaannya. Dengan jahatnya kaum borjuis kepada kaum
proletar maka kaum borjuis memanfaatkan tenaga dari kaum proletar. Kaum
66
borjuis melakukan eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi,
keadaan seperti ini akan terus berjalan selama beriringnya waktu, karena kaum
proletar yang pasrah, menerima keadaan yang sudah ada, kaum proletar
menganggap bahwa dirinya itu sudah takdirnya menjadi buruh atau kaum
pekerja. Dari ketegangan hubungan antara kaum proletar dan kaum borjuis
mendorong terbentuknya gerakan sosial besar yang disebut revolusi, hal ini bisa
terjadi karena adanya kesadaran dari kaum proletar yang dieksploitasi kepada
kaum borjuis, dari kesadaran tersebut menjadi persaingan yang merebut
kekuasaan, sehingga lahir tatanan kelas masyarakat pemenang yang kemudian
mampu membentuk tatanan ekonomi dan peradaban yang maju dalam
masyarakatDewasa ini, transportasi online tidak hanya sebagai transportasi saja
tetapi transportasi online juga menyediakan kurir instan yang memanfaatkan
mitra mengemudi dan tidak sampai disitu transportasi online juga menyediakan
berbagai layanan lainnya seperti grab food dimana kita bisa memesan makanan
hanya dengan aplikasi dan diantarkan dengan menggunakan transprotasi online.
Melihat kejadian yang ada di kota ini transportasi online muncul sebagai
sebuah identitas yang melekat bagi para penggunanya, tidak hanya tingkat
kenyamanan semata,dan ke amanan, tetapi fungsinya semakin mendapatkan hati
di masyarakat selain terjangkau harganya, pelayanan yang menjadi hal utama
transportasi online tak tergantikan dari kehidupan masyarakat. Bukan hanya
sebagai alat transportasi tetapi dapat di jadikan sebagi tempat pemesanan
makanan dan kurir. Keadaan tersebut menunjukkan adanya kesenjangan digital
dan kepemilikan modal sebagai bukti bahwa masih banyak orang yang tidak
67
memiliki akses dan itu menjadi sebuag pukulan telak bagi masyarakat, seperti
tukang bentor yang bekerja di sektor informal. Dari berbagai latar belakang sosial
dan ekonomi membuat tukang bentor (becak motor) mengalami konflik
pekerjaan, pemenuhan kebutuhan hidup, dan kekhawatiran atas persaingan hidup.
Wilayah utama yang menjadi konflik income yang turun drastic, akibat dari
kurangnya sewa angkutan mereka.
Selain itu banyaknya promo yang dilakukan transportasi online membuat
tukang bentor (becak motor) menjerit dalam persaingan mendapatkan sewa.
Bahkan dewasa ini munculnya sebuah kebutuhan palsu. Konsumen transportasi
online akan begitu mudah untuk mendapatkan jasa mobalitas, hanya membuka
aplikasi kemudian memesan dan membayar ongkos sesuai tarif di layar
smartphone. Dengan alasan kenyamanan, keefektifan, dan slogan “cepat tepat”
individu akan enggan menaiki angkutan bentor (becak motor) yang tidak berbasis
online.
Menjadi sebuah habitus masyarakat jaman sekarang memegang penuh
prinsip serba instan ini. Siapa yang disalahkan dalam keadaan ini? Tidak ada
yang pantas di sebut salah, karena antara pengemudi transportasi online dengan
pengemudi transportasi bentor (becak motor) sama-sama mencari kebutuhan
hidup. Siapapun ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, karena perubahan
jaman tidak bisa jauh dari skill, kepemilikan modal (social capital), dan jaringan
antara pemilik modal itu sendiri.
68
. Dari hasil penelitian yang di dapatkan, penulis menyimpulkan bahwa
presepsi masyarakat terhadap bentor di era transportasi online dimana dalam
memilih transportasi masyarakat lebih memilih transportasi online di bandingkan
dengan bentor dimana transportasi online dapat di jangkau dengan handpone
android selain itu transportasi online juga selain aman, nyaman, harganyapun
transparan. Tapi semua masyarakat menggunakan transportasi online ada pula
sebagiaan masyarakat yang menggunakan bentor karena keterbatasan
menggunaka handpone android.
70
BAB VI
UPAYA BENTOR (BECAK MOTOR) DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSINYA DI ERA TRANSPORTASI ONLINE
A. Hasil Penelitian
1. Melakukan Demonstrasi
Bisnis transportasi di kota Makassar harus siap berkompetisi secara
“sehat” yaitu dengan melihat kondisi armada dan jasa yang menarik minat
pengguna jasa transportasi. Sebagaimana dampak globalisasi dan perubahan
teknologi, situasi transportasi saat ini di dorong kecanggihan teknologi informasi,
jauh sekali situasinya di bandingkan kondisi transportasi konvensional.
Teknologi informasi saat ini mengambil peranan penting meningkatkan daya
saing bisnis transportasi di era globalisasi menitik beratkan pada pola pelayanan
yang efektif dan efisien. Daya pikat pengguna jasa moda transportasi saat ini,
mereka yang mampu memberikan pelayanan terbaiklah yang siap dilirik banyak
orang.
Adanya persaingan bisnis, kita seharusnya dapat mengevaluasi sejauh
mana kualitas layanan yang diciptakan sehingga mampu bersaing dengan
perusahaan transportasi lain. Konsumen harus diberi kesempatan menilai
kelebihan perbedaan transportasi jaman dulu (jadul) dengan pesaingnya berbasis
aplikasi online, sehingga dapat merencanakan inovasi transportasi yang lebih
baik dari pesaing bukan dengan cara memaksakan kehendak. Persaingan dunia
usaha/ bisnis diera globalisasi dari tahun ketahun semakin ketat dengan berbagai
71
macam jenis persaingan fasilitas. Persaingan pasar global ibaratnya memasuki
perang tanding disuatu arena untuk memenangkan hati konsumen.
Terlepas dari isu perebutan “lahan” pendapatan, cara-cara tidak sehat dan
anarkis menandakan ketidak siapan menghadapi perubahan transportasi menuju
ekonomi asean. Ratusan massa dari gabungan pengemudi sopir bentor (becaj
motor) di Makassar berunjuk rasa berlangsung ricuh. Massa nekat merazia dan
melakukan sweeping terhasap transportasi online yang kedapatan sedang
melintas. Sopir bentor (becak motor) melakukan aksi premanisasi dibawah fly
over Makassar saat aksi unjuk rasa berlangsung, mereka merahasiakan ke pada
transportasi online yang sedang beroperasi, para demonstrasi tak malu-malu
merampas jaket dan helm pengemudi transportasi online lalu dibawa kabur.
Kericuhan ini persis kejamnya jaman komunikasi dulu.
Dengan sewenag-wenang para pengemudi bentor (becak motor) ini
menyasar sopir transportasi online sangat disayangkan aksi anarkistis ini kian liar
merajalela meski sejumlah aparat memberi peringatan. Terlebih sejumlah aksi
telah merusak atribut dan kelengkapan pengendara yang disasar. Mereka
meminta kepada jasa transportasi online tersebut menurunkan penumpangnya dan
tidak beroperasi untuk sementara waktu. Tak hanya di fly over, razia juga
dilakukan Urip Sumoharjo Makassar, beruntung razia nyaris berujung anarkis itu
tidak menelan korban jiwa karena mendapat pengawalan ketat kepolisian.
Aspirasi ini merupakan aksi unjuk rasa lanjutan di ikuti puluhan sopir
bentor (becak motor) di Makassar tergabung dalam organisasi angkutan darat
72
(organda) mengelar aksi orasi di kantor balai kota Makassar. Dalam aksi itu,
demonstran menolak keberadaan transportasi online tapi Pemerintah daerah
terkesan tutup mata akan kelangsungan hidup pengemudi angkutan bentor (becak
motor), pasalnya sampai saat ini sekarang belum ada belum dikeluarkannya
peraturan daerah yang mengatur transportasi online di kota Makassar.
.Data wawancara bersama bapak Sarifuddin (49 Tahun, selaku tukang
bentor mengatakan bahwa :
“kami para tukang bentor pergiki demo di bawa fly over supaya itu
pemerintah na batasiki itu transportasi online karena kalau tidak di
batasi tidak adami kita penghasilanta tapi pemerintah tutup mataji jadi
yah pasrah mamaki”.
Kemudian hasil wawancara dari bapak Naik (38 Tahun) selaku tukang
bentor juga mengatakan bahwa :
“tidak adami sama sekali penumpang kasihan kadang 1 hari itu 6
penumpang yang bisa saya dapat tapi waktunya adami transportasi
online kurangmi penumpangku mungkin sekitar 2 atau 3 sajami bisa ku
dapat kadang juga tidak menentu, dulu bisa kudapat 150 ribu 1 hari
kudapat sekarang kedang 20 ribu mami biasa kudapat dalam satu
hari”.
Data hasil wawancara berdasarkan ke-2 informan di atas yaitu bapak
Sarifuddin dan bapak Naik selaku tukang bentor dapat di simpulkan bahwa ada
beberapa upaya yang di lakukan pengemudi bentor yaitu dengan cara melakukan
demonstrasi damai agar pemerintah dapat membatasi transportasi online supaya
para pengemudi bentor dapat bersaing dengan sehat dan dengan adanya
transportasi online penghasilan para pengemudi bentor sangat menurun karena di
mana transportasi online sangat banyak yang beroperasional yang dulu pengemudi
bentor dapat menghasilkan 150 ribu setiap harinya tetapi dengan adanya
73
transportasi online pendapatan pengemudi bentor kini hanya dapat 20 ribu
perharinya
2. Melakukan Rekonsiliasi
Tukang bentor (becak motor) sekarang lebih susah dalam mencari
penumpang karena sudah banyaknya transportasi online dan jumlah pendapatan
pun setiap harinya tambah berkurang kini sekarang tukang bentor (becak motor)
hanya mendapat 75-50 ribu padahal sebelumnya bisa lebih dari itu tapi meskipun
sudah banyak transportasi online pada umumnya penarikan bentor (becak motor)
yang sekitar 26 ribu di kota tidak gentar dalam menghadapi persaingan di era
modern seperti sekarang ini.
Tukang bentor (becak motor) sadar akan persaingan yang ada di kota
dengan adanya transportasi online. Namun tukang bentor (becak motor) percaya
bahwa masih banyak orang yang masih mau menggunakan tunggangan yang
mengkomodasi bentor (becak motor) tersebut. Tukang bentor (becak motor)
percaya bahwasanya masing-masing sudah ada rejekinya.
Tukang bentor (becak motor) memberi pelayanan prima, jadi itu salah
satu cara yang dilakukannya agar tetap diminati dan mendatangi tempat-tempat
ramai agar mendapatkan penumpang seperti parkir di depan kampus untuk
menunggu penumpang dan mendatangi juga pasar-pasar, yang ada di kota.
Wawancara bersama bapak Ancu (47 Tahun) selaku tukang bentor
mengatakan bahwa :
74
“pergi jaki di tempat yang ramai seperti di depan kampus, pokoknya di
tempat ramai. Tidak tonji kalau lewat itu transportasi online mau na
ambil penumpanta. Lewat sajaji na biar mahasiswa atau orang kaya mau
tonji naik bentor tidak mestiji transportasi online”.
Sejalan dengan pernyataan informan Daeng Andi (23 Tahun) selaku
tukang bentor bahwa:
“jujur saja penghasilan untuk tahun ini sangat menurun, kenapa saya
mengatakan seperti itu kita lihatmi angkutan online di mana-mana
mengambil penumpan di sana sini. Sebenarnya kita sebagai pengendara
bentor ini sudah resa Cuma kita hanya terdiam melihat itu semua, kita
tidak bisa asal bergerak karena kita terikat mitra kerja serta yang di
tentukan.
Kemudian wawancara ke pada bapak Udin (37 Tahun) selaku tukang
bentor mengatakan bahwa:
“semenjak adai transportasi online kita itu pengemudi bentor kayak
tidak adami tempatta untuk mencari nafka karena itu transportasi online
ada di mana-mana jadi itu mami orang yang kasihan liatki yang mau
naik bentor.
Dari hasil wawancara berdasarkan ke-3 informan diatas yaitu Ancu, Andi
dan Udin sebagai tukang bentor dapat disimpulkan bahwa tukang bentor (becak
motor) melakukan rekonsiliasi atau bersaing secara sehat dengan transportasi
online target utama tukang bentor (becak motor) dalam mencari penumpang
adalah tempat yang ramai seperti kampus, mall, dan pasar. Tempat tersebut
menjadi target operasional tukang bentor (becak motor) karena mereka sudah
tidak bisa lagi mangkal di sembarang tempat akibat dari transportasi online yang
sudah ada di mana-mana menyebabkan masyarakat kurang melirik tukang bentor
(becak motor) salah satu alas an tukang bentor (becak motor) mangkal di tempat
ramai adalah untuk menarik simpati masyarakat agar bisa mendapat penumpang.
75
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti dapatkan dilapangan bahwa
persaingan sekarang di era modern ini sangat meningkat dan ketat yang dimana
selama adanya transportasi online pendapatan dari tukang bentor (becak motor)
memang sangat berkurang yang di mana dulunya tukang bentor (becak motor)
mendapat penghasilan berkisar 150 ribu bahkan lebih setiap harinya tetapi
sekarang selama adanya transportasi online. Tukang bentor (becak motor) hanya
mendapat penghasilan berkisar 75-50 ribu.
B. Pembahasan
Ada beberapa asumsi dasar dari teori konflik ini. Teori konflik
merupakan antithesis dari teori structural fungsional, dimana teori struktural
fungsional, dimana teori structural fungsional sangat mengedepankan keteraturan
dalam masyarakat. Teori konflik melihat pertikaian dan konflik dalam sistem
sosial. Teori konflik melihat bahwa di dalam masyarakat tidak akan selamanya
berada pada keteraturan. Buktinya dalam masyarakat manapun pasti pernah
mengalami konflik-konflik atau ketengangan-ketegangan. Kemudian teori konflik
juga melihat adanya dominasi, koerasi, dan kekuasaan dalam masyarakat. Teori
konflik juga membicarakan mengenai otoritas yang berbeda-beda. Otoritas yang
berbeda-beda ini menghasilkan superordinasi dan subordinasi dapat menimbulkan
konflik karena adanya perbedaan kepentingan.
Keberadaan transportasi online terbilang fenomenal, hal tersebut
dilatarbelakangi oleh factor daya serap masyarakat khususnya di kota terhadap
teknologi sehingga membuat transportasi online dengan mudah di terima.
76
Kemudian berdasarkan situs menjadikan peluang yang cukup besar untuk
mengembangkan suatu usaha dan kondisi tersebut belum di tambah lagi. Sebagai
pusat bisnis dan pemerintah serta eksodus penduduk di luar menuju kota. Kita
ketahui bersama bahwa dengan beragam faktor tersebut menjadi lalu lintas kota
kian sesak dan padat di mana dibutuhkan transportasi penunjang yang memadai
yang kiranya minimal dapat terhindar dari kemacetan dan mampu mempersingkat
waktu. Kendaraan pribadi layaknya roda empat sudah tidak lagi efektif dan
kendaraan roda dua pun semakin menumpuk, sedangkan transportasi umum
terkendala oleh minimnya armada, fasilitas yang tidak menunjang, serta faktor
keamanan yang sangat memprihatinkan.
Melihat dari permasalahan yang dialami kota, sebagian pihak melihatnya
sebagai peluang usaha didasari oleh “mengapa tidak memberdayakan sumber daya
yang sudah ada saja?” mengingat sudah begitu banyaknya kendaraan pribadi
melihat mulai tumbuhnya komunitas yang memanfaatkan kendaraan pribadi guna
mengurangi kemacetan di kota maka mereka menyasar keberadaan bentor (becak
motor) dengan cara memodernisasiny. Dengan cara tersebut maka konsep
pangkalan bentor (becak motor) yang dahulu hanya terfokus pada wilayah dengan
cara dimodernisasi memanfaatkan teknologi maka daya jangkauannya menjadi
sangat luas dan tidak lagi menunggu dimana kini dapat menghampiri kepada
pihak yang membutuhkannya serta tidak lagi terkurung kepada lingkup
mengantarkan penumpang saja. Bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri bahwa
konsep itu berhasil dimana masyarakat mulai banyak yang memanfaatkannya,
oleh karena itu tidak mengherankan seiring bertumbuhnya kebutuhan masyarakat
77
kemudian membeludaknya peminat transportasi online maka keberadaan usaha
transportasi online semakin banyak dengan hadirnya go-jek dan grab.
Lalu melihat keadaan ini pertanyaannya siapa yang di untungkan dan
siapa yang dirugikan? Jika meninjau dari presepsi konsumen semakin banyaknya
usaha transportasi online dapat dikatan sangat membantu, masyarakat kini
memiliki opsi lebih untuk memilih sarana transportasi online serta memilih sarana
transportasi yang ingin ia gunakan. Begitupun dengan pemerintah kota, hadirnya
transportasi online selain mengurangi beban kemacetan di kota yang semakin hari
kian parah juga memberikan nafas baru kepada masyarakat kiranya untuk dapat
bersabar menanti pembangunan dan perbaikan kualitas transportasi penunjang
lainnya. Wajar bila mana transportasi online ini begitu disuport oleh pemerintah
kota dikarenakan transportasi online juga dinilai mampu meredam permasalahan
lain akan tak terkontrolnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi
khususnya kendaraan roda dua serta permasalahan pengangguran yang
memungkinkan permasalahan yang jauh lebih besar yang akan di hadapi kota.
Akan tetapi bagaimana dengan presepsi usaha transportasi online itu
sendiri? Lingkup bisnis erat sekali kaitannya dengan persainagan, ada yang
dominan da nada pula yang berupaya bertahan agar tidak binasa. Keberadaan
transportasi online yang sedang booming sekarang ini tanpak begitu menjanjikan,
namun dibalik hal tersebut tentunya ada dampak lain yang diakibatkannya.
Terbukti dengan keberadaan transportasi online mulai menghimpit keberadaan
bentor (becak motor), walau kita akui rejeki takan kemana namun tidak semua
berpikiran demikian dimana transportasi untuk sebagian kalangan dinilai sebagai
78
ancaman. Hadirnya fasilitator usaha transportasi online lainnya seperti gojek
mungkin saat ini dapat mengkomodir mereka yang belum kebagian, hanya saja
sampai kapan?
Inilah pertumbuhan transportasi online yang perlu dikaji bahwa lonjakan
dengan semakin banyaknya transportasi online jika tidak terkontrol justru akan
menimbulkan permasalahan baru. Saat ini mungkin transportasi online masih
terbilang lahan yang menggiurkan, namun semakin lama jika besarnya peminat
transportasi online tidak diimbangi dengan besarnya konsumennya maka tinggal
menunggu waktu lahan basah ini menjadi kering. Persaingan yang kian ketat ini
lama-kelamaan hanya menimbulkan permasalahan klasik transportasi bentor
(becak motor), cikal bakal permasalahan ini sudah terlihat dimana pangkalan
bentor (becak motor) kini seolah tergantikang dengan adanya pangkalan
transportasi online yang menghiasi pusat keramaian kota. Untuk mengatasi
kemungkinan permasalahan ini muncul maka selayaknya pemerintah kota harus
membuat kebijakan guna mengontrol transportasi online ini, pembiaran terus
berkembangnya transportasi online bukanlah solusi menuntaskan permaasalahan
di kota dimana bukannya untung didapat melainkan kerugian yang kembali harus
dirasakan oleh masyarakat kota.
Dari hasil penelitian yang telah di dapatkan, penulis menyimpulkan
bahwa pengemudi Bentor mengupayakan agar pemerintah dapat mendengarkan
aspirasi para pengemudi bentor untuk membatasi transportasi online agar
pengemudi bentor juga mampu bersaing secara sehat di lapangan. Tetapi
pemerintah seolah-olah menutup mata dan tidak mampu membatasi transportasi
79
online sehingga transportasi online semakin banyak dan membuat pengemudi
bentor merasa sumber penghasilannya semakin sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adisasmita Adji Sakti, 2012. perencanaan insfrastruktur Transportasi Wilayah.
Yogyakarta;Graha Ilmu.
Adi Rukminto Isbandi. 2013. Kesejahtraan Social, pekerjaan Sosial,
Pembangunan sosial dan kajian pembangunan Jakarta:Rajawali Pers.
Afrizal, 2014. Metode Penelitian Kualitatif.
Hamidi, 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Pres
Hendro, 2010. Kewirausahaan Jakarta:Erlang
Maryati, Kun, Juju Suryawati. 2014 Sosiologi 2: Kelompok Ilmu-Ilmu Sosial
Jakarta:Esis Erlangga
Muhammad Yusuf, Indra Lesang, 2015 Yosin Kogoyo, Rasid Pora, Konflik dan
Pengantar Sosial Yogyakarta:Graha Ilmu
Nur Syam Aksa.2014.Pengantar Transportasi Wilayah dan Kota.
Makassar:Unversitas Alauddin.
Namid S, Attamimi dan Farid Idris, 2007, Ilmun Perundang-undangan, Jenis
Fungsi dan Materi Muatan Yogyakarta:Kanisis.
Prastowo, 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian.
Penjelasan Pasal 47 Ayat (2) huruf e UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
Soetrisno Loekman. 1995. Menuju masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius
Salim, Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
persada.
Sugiyono. 2013. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung
Alfabeta.
Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grapindo
Persada.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB
Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, Loc. Cit
Internet :
Fakhrizal. 2016 (online), https.//jejakpendidikan. Com. Diakses 5 Desember 2016
Reno Dwiheryana. 2014 (online), https.//www. Kompasiana. Com. Santarosa,
diakses 18 September 2015
Hamri Haiya. Ap., S.sos.,SH., M.Si. 2015 (online), https.//. Kec. Rappocini. Id.
Diakses 10 Februari 2016.
Nur Kasim. 2010 (online), https://nurkasim49. Blogspot. Com. Diakses 25
Desember 2011
Teguh Priadana S. 2015 (online), https.//prezi. Com. Presepsi masyarakat terhadap
pelayanan publik. Diakses 22 September 2016.
Fauzan Genkidama 2018 (online) http://m. media
Indonesia.com/read/detail/154550-laju-bentor-ditengah-gempuran-angkuta-
daring di akses 5 april 2018
https://id. Wikipedia.org/wiki/Teori Konflik di akses pada 2 September 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Bentor di akses pada 26 November 2017
79
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam pembahasan bab
terdahulu, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Presepsi masyarakat terhadap bentor di era transportasi online terbagi menjadi
dua :
a. Mendukung Adanya Transportasi Online
Masyarakarakat lebih mengutamakan transportasi online dan sudah tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa di era modern ini masyarakat lebih memilih
transportasi online di bandingkan bentor (becak motor) karena transportasi
online sangat mudah dijangkau. Hanya dengan menggunakan aplikasi di
Handpone kita sudah dapat memesang transportasi online untuk membawah
kita ke tempat tujuan selain itu dengan menggunakan transportasi online ke
nyamanan lebih terjamin dan juga tarifnya relative terjangkau.
b. Menolak adanya transportasi online
Tidak semua masyarakat menyukai transportasi online karena masih ada
sebagian masyarakat yang lebih memilih mengendari bentor (becak motor)
di karenakan ketidak tahuannya dalam menggunakan Handpon Android
2. Upaya bentor (becak motor) dalam mempertahankan eksistensinya di era
transportasi online terbagi menjadi dua :
80
a. Melakukan Demonstrasi
Tukang bentor (becak motor) melakukan demonstrasi damai agar
pemerintah dapat membatasi transportasi online supaya supaya para
pengemudi bentor (becak motor) dapat bersaing dengan sehat dan dengan
adanya transportasai online penghasilan para pengemudi bentor (becak
motor) sangat menurun karena di mana transportasi online sangat banyak
yang beroperasional yang dulunya pengemudi bentor dapat menghasilkan
150 ribu setiap harinya setiap harinya tetapi dengan adanya transportasi
online pendapatan pengemudi bentor (becak motor) kini hanya dapat kurang
lebih 20 ribu perharinya.
b. Melakukan Rekonsiliasi
Tukang bentor (becak motor) melakukan rekonsiliasi atau bersaing secara
sehat dengan transportasi online. Target utama tukang bentor (becak motor)
dalam mencapai penumpang adalah tempat yang ramai seperti kampus,
mall, dan pasar. Tempat tersebut menjadi target operasional tukang bentor
(becak motor) karena mereka sudah tidak bisa lagi mangkal di sembarang
tempat akibat dari transportasi online yang sudah ada di mana-mana
menyebabkan masyarakat kurang melirik tukang bentor (becak motor) salah
satu alas an tukang bentor (becak motor) mangkal di tempat ramai adalah
untuk menarik simpati masyarakat agar bisa mendapat penumpang.
B. Saran
81
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan,
maka saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pemerintah
Ketegasan pemerintah dalam aturan undang-undang transportasi angkutan
harus segera diambil agar konflik angkutan bentor (becak motor) dan
angkutan transportas online tidak meluas. Bagaimana pun, kehadiran si helm
hijau sudah mematikan amarah angkutan bentor (becak motor) yang sudah
memilki trayek dan regulasi dari pemerintah.
2. Masyarakat
Walaupun pada kenyataannya kebanyakan masyarakat yang sangat senang
dengan adanya transportasi online, di harapkan kepada masyarakat agar lebih
bijak dalam memilih transportasi oneline dan tukang bentor (becak motor),
karena transportasi online dan bentor (becak motor) sama-sama mencari
rejeki.
3. Peneliti selanjutnya
Dapat membantu peneliti selanjutnya untuk menambahkan wawasan dan
informasi mengenai eksistensi bentor (becak motor) di era transportasi online,
semoga penelitian ini menjadi langkah awal dan menjadi acuan agar
kedepannya peneliti-peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini jika
eksistensi bentor (becak motor) di era transportasi online yang terjadi
sekarang belum mampu peneliti tuntaskan, paling tidak usaha bersama untuk
meningkatkan nilai HAM dan nilai-nilai social lainnya dapat terealisasikan
dengan baik.
L
A
M
P
I
R
A
N
Gambar 1 : Wawancara dengan Bapak Lurah
Gambar 2: Wawancara dengan Masyarakat
Gambar 3 : Wawancara dengan tukang bentor (becak motor)
Gambar 4: Wawancara dengan tukang bentor (becak motor)
PEDOMAN OBSERVASI
Lampiran 1
Tanggal Observasi :
Tempat :
No. Aspek yang diamati Keterangan
1. Lokasi Observasi
2. Dampak transportasi online terhadap eksistensi
bentor (becak motor)
3. Upaya bentor (becak motor) dalam
mempertahankan eksistensinya di era transportasi
online.
4. Masalah yang terjadi dengan adanya eksistensi
bentor di era transportasi online.
PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 2
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Daftar Pertanyaan.
I. Presepsi Masyarakat Terhadap Di Era Transportasi Online Di
Kecamatan Rappocini Kota Makassar
1. Apakah anda asli warga kota makassar kecamatan rappocini?
2. Bagaimana kondisi anda selama menjadi pengendara bentor (becak motor)?
3. Apa yang anda rasakan dengan adanya transportasi online?
4. Bagaimana pendapat anda terhadap bentor di era transportasi online?
5. Apa anda setuju dengan adanya transportasi online?
6. Apa yang anda harapkan dengan transportasi online?
II. Upaya Bentor (Becak Motor) Dalam Mempertahankan Eksistensinya Di
Era Transportasi Online Di Kecamatan Rappocini Kota Makassar
1. Apa dampak keberadaan transportasi online terhadap bentor(becak motor)?
2. Bagaimana cara anda untuk mempertahankan eksistensi bentor (becak
motor)?
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi masalah eksistensi bentor
(becak motor) di era transportasi online?
TABEL INTERPRETASI
No Konsep Hasil Wawancara Teori Interpretasi
1.
Presepsi masyarakat
terhadap bentor (becak
motor) di era
transportasi online
a. Mendukung
adanya
transportasi
online.
Bapak Andi Erwin
48 tahun (lurah)
mengatakan bahwa
antara bentor dan
transportasi online
saya lebih memilih
transportasi online
karena dengan hanya
menggunakan
handpone dan tidak
berpindah tempat
saya sudah bias
mendapatkan
transportasi untuk
sampai ketempat
tujuan saya.
Teori konflik
menurut Karl
Marx terjadi
karena adanya
pemisahan
kelas di dalam
masyarakat,
kelas social
tersebut antara
kaum borjuis
dan kaum
proletar di
mana kaum
borjuis yang
mempunyai
modal atas
kepemilikan
sarana-sarana
Sebagian besar
masyarakat
lebih
mengutamakan
transportasi
online dan
sudah tidak
bisa dipungkiri
lagi bahwa di
era modern ini
masyarakat
lebih memilih
transportasi
online di
bandingkan
bentor (becak
motor) karena
transportasi
b. Menolak adanya
transportasi online
Ibu jum 39 tahun
(ibu rumah tangga)
mengatakan bahwa
sebenarnya kami ibu-
ibu ingin
menggunakan
transportasi online
tapi kami tidak tau
menggunakan
Handpone Android
jadi kami hanya bisa
mengendarai bentor
(becak motor) ke
pasar atau ketempat
tempat tujuan kami.
produksi
sehingga dapat
menimbulkan
pemisahan
kelas dalam
masyarakat.
Ada beberapa
asumsi dasar
dari teori
konflik ini.
Teori konflik
merupakan
antithesis dari
teori structural
fungsional,
dimana teori
structural
fungsional
sangat
mengedepankan
keteraturan
online sangat
mudah
dijangkau.
Mereka
memang lebih
menyukai
mengendarai
transportasi
online tapi ada
pula sebagian
ibu-ibu yang
lebih memilih
mengendarai
bentor (becak
motor) di
karenakan ke
tidak
tahuannya
2.
Upaya bentor (becak
motor) dalam
mempertahankan
eksistensinya di era
transportasi online.
a. Melakukan
Demonstrasi
Bapak Sarifuddin 49
tahun (selaku tukang
bentor) mengatakan
bahwa kami pergi
demo di bawah fly
over supaya itu
pemerintah na batasi
transportasi online
karena kalau tidak di
batasi tidak adami
kita penghasilanta
tapi pemerintah tutup
mataji jadi yach
pasrah mamaki.
dalam
masyarakat.
Teori konflik
melihat
pertikaian dan
konflik dalam
sistem sosial
Teori Konflik
menggunakan
handpone
android.
Pengemudi
bentor (becak
motor aksi
damai agar
pemerintah
dapat
membatasi
transportasi
online supaya
para
pengemudi
bentor (becak
motor) dapat
bersaing
b. Melakukan
Rekonsiliasi
Pergi jaki di tempat
yang ramai seperti di
depan kampus,
pokoknya di tempat
ramai. Tidak tonji
kalau lewat itu
transportasi online
mau na ambil
penumpan. Lewat
sajaji na biar
mahasiswa atau
orang kaya mau tonji
naik bentor (becak
motor) tidak mestiji
transportasi online.
Teori Konflik
dengan sehat.
Tukang bentor
(becak motor)
melakukan
rekonsiliasi
atau bersaing
secara sehat
dengab
transportasi
online target
utama tukang
bentor (becak
motor) dalam
mencari
penumpang
adalah tempat
ramai seperti
kampus, mall,
dan pasar.
jad
wal
pen
elit
ian
N O
Keg
iata
n
Ta
hu
n 2
018
janu
ari
fe
bru
ari
m
are
t a
pri
l m
ei
jun
i ju
li
agust
us
sep
tem
be
r
1
pen
gaj
uan
judul
2
pen
yusu
nan
pro
posa
l
3
Bim
bin
gan
Pro
posa
l
4
sem
inar
pro
posa
l
5
mel
aksa
nak
an p
enen
liti
an
6
inte
rpre
tasi
dan
anal
isa
dat
a
7
Bim
bin
gan
dan
konsu
ltas
i
8
sem
inar
has
il p
enel
itia
n
9
pen
yaj
ian s
kri
psi
RIWAYAT HIDUP
Yulianti, lahir di Kota Takalar, pada tanggal 11 Juli 1995. Anak Kedua dari
tiga bersaudara dan merupakan buah kasih saying dari pasangan Sanre Dg
Lallo dan Rosniati Sanusi Dg Sugi. Penulis menempuh pendidikan Sekolah
Dasar di SDN No. 27 Tompotanah, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di
SMP Suwasta Tanakeke, lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun yang sama, penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Takalar dan tamat di tahun 2013. Dan pada tahun
2014 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Sosiologi dan berhasil lulus di Program
Strata 1 (S1) Kependidikan dan menyelesaikan gelar studi pada tahun 2018 dengan gelar sarjana
pendidikan.